4. Standar 13 :
Perawatan Bayi Baru Lahir
• Menilai kondisi baru lahir dan
membantu dimulainya pernafasan
serta mencegah hipoglikemi ,
hipotermia dan infeksi .
Tujuan
• Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir
untuk memastikan pernafasan spontan ,
mencegh hipoksia sekunder , menemukan
kelainan dan melakukan tindakan atau
merujuk sesuai kebutuhan . Bidan juga
harus mencegah dan menangani hipotermia
Pernyataan
Standar
5. Langkah-langkah Perawatan
Bayi Baru Lahir
Pencegahan infeksi
Penilaian bayi baru lahir
Pencegahan kehilangan
panas
Asuhan tali pusat
Inisiasi menyusu dini (IMD)
Pencegahan perdarahan
Pemberian imunisasi
Pemeriksaan bayi baru lahir
Pencegahan Infeksi
6. 1. Alat
Peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan asuhan bayi
baru lahir :
Tempat (meja) resusitasi
bayi,
diletakkan di dekat tempat
ibu bersalin
Air bersih, sabun dan
handuk bersih dan kering
Alat resusitasi (balon
sungkup) bayi baru
lahir
Infant Warmer atau dapat
digunakan lampu pijar 60
watt denagn jarak 60cm
dari bayi.
Stetoskop infant dan
dewasa
Sarung tangan bersih
Kain bersih dan hangat
Asuhan pada Bayi
Baru Lahir dan
neonatus
Berdasarkan SPM
…
7. Senter
Vitamin K1
(phytomenadione)
ampul
Pengukur lingkar
kepala
Alat suntik sekali
pakai (disposible
syringe) ukuran 1
ml/cc
Alat pengukur
panjang Bayi
Timbangan Bayi Termometer
Stop watch atau jam
dengan jarum detik
Form pencatatan
(Buku KIA, Formulir
BBL, Formulir register
kohort bayi)
Vaksin Hepatitis B
(HB) 0
Salep mata
Oxytetrasiklin 1%
9. 3. Standar Pelayanan Bayi
Baru Lahir dan Neonatus
a. Rencana Asuhan
Bayi 2-6 Jam Pertama
Pembersihan jalan
nafas, perawatan tali
pusat, perawatan
mata, dan identifikasi
adalah rutin segera
dilakukan, kecuali bayi
dalam keadaan kritis,
dan dokter memberi
instruksi khusus
(Saifuddin, 2002;133).
1. Membersihkan Jalan Nafas
Bayi normal akan menangis spontan segera
setelah lahir. Apabila bayi tidak langsung
menangis, penolong segera membersihkan
jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
Letakkan bayi pada posisi telentang di
tempat yang keras dan hangat.
Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah
bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan
kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur
lurus sedikit tengadah ke belakang.
Bersihkan hidung, rongga mulut dan
tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang
dibungkus dengan kasa steril.
Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2
sampai 3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain
kering dan kasar, dengan rangsangan ini
biasanya bayi segera menangis.
10. • Merawat tali pusat dengan
menggunakan kassa steril tanpa
menggunakan betadine dan
alkohol 70 %
Merawat tali pusat
• Pada waktu baru lahir, bayi belum
mampu mengatur tetap suhu
badannya, dan membutuhkan
pengaturan dari luar untuk
membuatnya tetap hangat.
Mempertahankan
Suhu Tubuh Bayi
• Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada
bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, sebesar 0,25 –0,5
%, untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut,
semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu
diberi vitamin K per oral 1 mg/hari selama 3 hari,
sedangkan bayi risiko tinggi diberi vitamin K parenteral
dengan dosis 0,5 – 1 mg I.M
Memberi Vitamin
K
11. • Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang
persalinannya mungkin lebih dari satu
persalinan, maka sebuah alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada bayi setiap bayi
baru lahir dan harus tetap ditempatnya
sampai bayi dipulangkan.
Identifikasi
Bayi
•…
Memberikan
ASI sedini
mungkin.
•…
Melakukan
Bounding
Attachment.
12. Jadwal Kunjungan Bayi
Kunjungan pertama
1.Dilakukan pada 6 jam pertama setelah
persalinan.
menjaga agar bayi tetap hangat dan kering
Menilai penampilan bayi secara umum yaitu
bagaimana penampakan bayi secara
keseluruhan dan bagaimana ia bersuara yang
dapat menggambarkan keadaan kesehatannya
Tanda-tanda pernafasan, denyut jantung dan
suhu badan penting untuk di awasi pada 6jam
pertama.
Menjaga tali pusat agar tetap kering.
Pemberian ASI awal.
13. 2.Kunjungan kedua
pada hari ketiga setelah persalinan.
Menanyakan pada ibu mengenai
kesehatan bayi .
Menanyakan bagaimaa bayi menyusui.
Memeriksa apakah bayi terlihat
kuning(ikterus)
Memeriksa apakah ada nanah pada
tali pusat , dan apakah berbau busuk.
14. 3.Kunjungan ketiga
Dilakukan pada minggu kedua
setelah persalinan.
tali pusat biasanya sudah lepas pada
kunjungan 2minggu pasca salin.
Memastikan apakah bayi mendapat
ASI yang cukup.
Bayi harus mendapat imunisasi
berikut ; BCG untuk mencegah
tubercolussis,vaksin polio 1 secara
oral . Dan vaksin hepaitis B.
15. 4.Kunjungan ke empat
Dilakukan 6 minggu setelah kelahiran .
Memastikan bahwa laktasi berjalan
baik dan berat badan bayi meningkat.
Melihat hubungan antara ibu dan bayi
Menganjurkan ibu untuk membawa
bayinya ke posyandu untuk
penimbangan dan imunisasi.