SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Early initiation breastfeeding
Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu
yang memberikan pengaruh paling kuat
terhadap kelangsungan hidup anak,
pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian
menyatakan bahwa inisiasi dini dalam 1 jam
pertama dapat mencegah 22% kematian bayi
di bawah umur 1 bulan di negara-negara
berkembang.
Proses bayi menyusu
sendiri segera setelah
dilahirkan, di mana bayi
dibiarkan mencari puting
susu ibunya sendiri
IMD
WHO :
 Bayi harus mendapatkan
kontak kulit dengan kulit
dengan ibunya segera setelah
lahir selama  1 jam
 Bayi harus dibiarkan untuk
melakukan inisiasi menyusu
dan ibu dapat mengenali
bahwa bayinya siap untuk
menyusu serta memberi
bantuan jika diperlukan
 Menunda semua prosedur
lainnya yang harus dilakukan
kepada bayi baru lahir hingga
inisiasi menyusu selesai
dilakukan
Keuntungan skin-to-skin
Bayi
 M’optimalkan keadaan hormonal
 M’stabilkan pernapasan
 M’kendalikan temperatur tubuh
 M’perbaiki atau m’punyai pola tidur
yang lebih baik
 M’dorong ketrampilan bayi untuk
menyusu yang lebih cepat&efektif
 M’ningkatkan kenaikan berat
badan
 Bonding
 Tidak terlalu banyak menangis
selama satu jam pertama
 M’jaga kolonisasi kuman yang
aman dari ibu
 Bilirubin akan lebih cepat normal
dan m’keluarkan mekonium lebih
cepat
Ibu
 M’rangsang produksi
oksitosin&prolaktin pada ibu
 Oksitosin :
• M’bantu kontraksi uterus
• M’rangsang pengeluaran
kolostrum
• Bonding
• Ibu lebih tenang&tidak merasa
nyeri pada prosedur persalinan
lainnya
 Prolaktin:
• M’tingkatkan produksi ASI
• M’bantu ibu mengatasi stress
• M’dorong ibu untuk tidur dan
relaksasi
• M’tunda ovulasi
Bayi
 Makanan dengan kualitas dan
kuantitas optimal  kolostrum
 M’berikan kesehatan bayi dgn
kekebalan pasif
 Meningkatkan kecerdasan
 Membantu bayi
mengkoordinasikan hisap, telan
dan napas
 Bonding
 Mencegah kehilangan panas
 Merangsang kolostrum segera
keluar
Keuntungan IMD
Ibu
 Merangsang produksi
oksitosin dan prolaktin
 Meningkatkan keberhasilan
produksi ASI
 Meningkatkan jalinan kasih
sayang Ibu-bayi
Stadium istirahat/diam dalam
keadaan siaga (rest/quite
alert stage), bayi diam tak
bergerak  20-30 menit
Bayi mengeluarkan
air liurnya.
Bayi mengeluarkan
suara, gerakan mulut
seperti mau minum, dan
menjilati tangannya
Bayi bergerak mendekati
putting ibu dengan kaki
menekan perut ibu dan
bergerak-gerak seperti
hendak merangkak
Bayi meremas-remas putting
susu ibu yang bertujuan untuk
merangsang supaya ASI
segera berproduksi dan bisa
keluar
Bayi menyusu pada ibu
1-2 jam
Tahapan perilaku bayi
Baby’s
Instincts
Sensory Inputs : indera
penciuman, pengecap,
pendengaran, perasa
(sentuhan)
Central Component :
Otak bayi =
lingkungan + tubuh
ibu
Motor Outputs  Bayi
merangkak  alamiah 
mendorong pelepasan
plasenta&mengurangi
pendarahan
 Segera setelah bayi lahir bayi diletakkan di perut ibu
yang sudah dialasi kain kering
 Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala
secepatnya kecuali kedua tangannya
 Tali pusat dipotong dan diikat
 Verniks yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak
dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi
 Tanpa dibedong, letakkan bayi tengkurap di dada atau
perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Ibu dan
bayi diselimuti bersama-sama
Jika perlu bayi diberi topi untuk mengurangi
pengeluaran panas dari kepalanya.
IMD yang Dianjurkan
 Suami atau keluarga mendampingi ibu
 Dalam menolong persalinan disarankan untuk menggunakan cara non
kimiawi, misalnya pijat, aroma terapi, gerakan atau hypnobirthing
 Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan
 Setelah bayi lahir, keringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangan dan tanpa menghilangkan vernix
 Bayi di tengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat
pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Diselimuti. Bayi
dapat diberi topi
 Biarkan bayi mencari puting sendiri
 Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu, minimal satu
jam
 Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam
atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk perawatan
BBL selanjutnya
 Rawat gabung bayi  berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan
lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
IMD pada Partus Spontan
 Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif
 Suhu ruangan 20-25 derajat celcius
 Disediakan selimut dan topi bayi
 Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi
melekat pada kulit ibu
 Jaga temperatur tubuh bayi dan ibu
 Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari
sayatan operasi
 Selanjutnya kurang lebih sama dengan IMD pada
partus spontan.
IMD pada SC
 Untuk bayi pertama, cara kurang lebih sama dengan
IMD pada partus spontan
 Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan
bayi pertama pada ayah
 Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit
ayah seperti pada perawatan metoda kanguru.
Keduanya ditutupi baju ayah
 Untuk bayi kedua, caranya sama
 Saat bayi kedua diletakkan di dada ibu, bayi pertama
kembali diletakkan pula di sebelah saudaranya. Selimuti
kedua bayi dan ibu. Jangan lupa pakaikan topi bayi
 Selanjutnya sama dengan IMD pada partus spontan.
IMD pada Gemelli
 Bayi kedinginan
 Ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya
 Tenaga kesehatan kurang tersedia
 Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk
 Ibu harus dijahit
 Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah
penyakit gonore harus segera diberikan setelah lahir
 Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang
dan di ukur
 Bayi kurang siaga
 Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak
memadai
 Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya
Penghambat IMD
TERIMA
KASIH 

More Related Content

Similar to Early initiation breastfeeding.ppt

Susu Ibu
Susu IbuSusu Ibu
Susu Ibuchuai
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalEvan Permana
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirSiti S
 
Kelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.pptKelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.pptdhytapuriningtyas
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakREISA Class
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikulpheDr
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kangurunency2325
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Konsep umum bbl, bayi dan balita
Konsep umum bbl, bayi dan balitaKonsep umum bbl, bayi dan balita
Konsep umum bbl, bayi dan balitaFeraHerwandar1
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptSelviKurniaNovianti
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptssuserbb25f01
 
GIZI SEHAT.pptx
GIZI SEHAT.pptxGIZI SEHAT.pptx
GIZI SEHAT.pptxKesling6
 

Similar to Early initiation breastfeeding.ppt (20)

Susu Ibu
Susu IbuSusu Ibu
Susu Ibu
 
Asuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan NormalAsuhan Persalinan Normal
Asuhan Persalinan Normal
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahir
 
Kelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.pptKelas Edukasi Menyusui 2.ppt
Kelas Edukasi Menyusui 2.ppt
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
Menyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anakMenyusui bagi ibu dan anak
Menyusui bagi ibu dan anak
 
Asuhan bbl
Asuhan bblAsuhan bbl
Asuhan bbl
 
Askeb komunitasku
Askeb komunitaskuAskeb komunitasku
Askeb komunitasku
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Pdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovikPdt asfiksia ovik
Pdt asfiksia ovik
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kanguru
 
Asuhan bayi baru lahir
Asuhan bayi baru lahirAsuhan bayi baru lahir
Asuhan bayi baru lahir
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Konsep umum bbl, bayi dan balita
Konsep umum bbl, bayi dan balitaKonsep umum bbl, bayi dan balita
Konsep umum bbl, bayi dan balita
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
Pak2.
Pak2.Pak2.
Pak2.
 
Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4Materi 2 ppt d4
Materi 2 ppt d4
 
GIZI SEHAT.pptx
GIZI SEHAT.pptxGIZI SEHAT.pptx
GIZI SEHAT.pptx
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 

Recently uploaded (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 

Early initiation breastfeeding.ppt

  • 2. Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap kelangsungan hidup anak, pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian menyatakan bahwa inisiasi dini dalam 1 jam pertama dapat mencegah 22% kematian bayi di bawah umur 1 bulan di negara-negara berkembang.
  • 3. Proses bayi menyusu sendiri segera setelah dilahirkan, di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri IMD
  • 4. WHO :  Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit dengan ibunya segera setelah lahir selama  1 jam  Bayi harus dibiarkan untuk melakukan inisiasi menyusu dan ibu dapat mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu serta memberi bantuan jika diperlukan  Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai dilakukan
  • 5. Keuntungan skin-to-skin Bayi  M’optimalkan keadaan hormonal  M’stabilkan pernapasan  M’kendalikan temperatur tubuh  M’perbaiki atau m’punyai pola tidur yang lebih baik  M’dorong ketrampilan bayi untuk menyusu yang lebih cepat&efektif  M’ningkatkan kenaikan berat badan  Bonding  Tidak terlalu banyak menangis selama satu jam pertama  M’jaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu  Bilirubin akan lebih cepat normal dan m’keluarkan mekonium lebih cepat Ibu  M’rangsang produksi oksitosin&prolaktin pada ibu  Oksitosin : • M’bantu kontraksi uterus • M’rangsang pengeluaran kolostrum • Bonding • Ibu lebih tenang&tidak merasa nyeri pada prosedur persalinan lainnya  Prolaktin: • M’tingkatkan produksi ASI • M’bantu ibu mengatasi stress • M’dorong ibu untuk tidur dan relaksasi • M’tunda ovulasi
  • 6. Bayi  Makanan dengan kualitas dan kuantitas optimal  kolostrum  M’berikan kesehatan bayi dgn kekebalan pasif  Meningkatkan kecerdasan  Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan napas  Bonding  Mencegah kehilangan panas  Merangsang kolostrum segera keluar Keuntungan IMD Ibu  Merangsang produksi oksitosin dan prolaktin  Meningkatkan keberhasilan produksi ASI  Meningkatkan jalinan kasih sayang Ibu-bayi
  • 7. Stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga (rest/quite alert stage), bayi diam tak bergerak  20-30 menit Bayi mengeluarkan air liurnya. Bayi mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, dan menjilati tangannya Bayi bergerak mendekati putting ibu dengan kaki menekan perut ibu dan bergerak-gerak seperti hendak merangkak Bayi meremas-remas putting susu ibu yang bertujuan untuk merangsang supaya ASI segera berproduksi dan bisa keluar Bayi menyusu pada ibu 1-2 jam Tahapan perilaku bayi
  • 8. Baby’s Instincts Sensory Inputs : indera penciuman, pengecap, pendengaran, perasa (sentuhan) Central Component : Otak bayi = lingkungan + tubuh ibu Motor Outputs  Bayi merangkak  alamiah  mendorong pelepasan plasenta&mengurangi pendarahan
  • 9.  Segera setelah bayi lahir bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering  Keringkan seluruh tubuh bayi termasuk kepala secepatnya kecuali kedua tangannya  Tali pusat dipotong dan diikat  Verniks yang melekat di tubuh bayi sebaiknya tidak dibersihkan karena zat ini membuat nyaman kulit bayi  Tanpa dibedong, letakkan bayi tengkurap di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Ibu dan bayi diselimuti bersama-sama Jika perlu bayi diberi topi untuk mengurangi pengeluaran panas dari kepalanya. IMD yang Dianjurkan
  • 10.  Suami atau keluarga mendampingi ibu  Dalam menolong persalinan disarankan untuk menggunakan cara non kimiawi, misalnya pijat, aroma terapi, gerakan atau hypnobirthing  Biarkan ibu menentukan cara melahirkan yang diinginkan  Setelah bayi lahir, keringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangan dan tanpa menghilangkan vernix  Bayi di tengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Diselimuti. Bayi dapat diberi topi  Biarkan bayi mencari puting sendiri  Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu, minimal satu jam  Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk perawatan BBL selanjutnya  Rawat gabung bayi  berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng. IMD pada Partus Spontan
  • 11.  Tenaga dan pelayanan kesehatan yang suportif  Suhu ruangan 20-25 derajat celcius  Disediakan selimut dan topi bayi  Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu  Jaga temperatur tubuh bayi dan ibu  Kaki bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi  Selanjutnya kurang lebih sama dengan IMD pada partus spontan. IMD pada SC
  • 12.  Untuk bayi pertama, cara kurang lebih sama dengan IMD pada partus spontan  Bila ibu merasa akan melahirkan bayi kedua, berikan bayi pertama pada ayah  Ayah memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan metoda kanguru. Keduanya ditutupi baju ayah  Untuk bayi kedua, caranya sama  Saat bayi kedua diletakkan di dada ibu, bayi pertama kembali diletakkan pula di sebelah saudaranya. Selimuti kedua bayi dan ibu. Jangan lupa pakaikan topi bayi  Selanjutnya sama dengan IMD pada partus spontan. IMD pada Gemelli
  • 13.  Bayi kedinginan  Ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya  Tenaga kesehatan kurang tersedia  Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk  Ibu harus dijahit  Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore harus segera diberikan setelah lahir  Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan di ukur  Bayi kurang siaga  Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai  Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya Penghambat IMD