SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN ZPT TERHADAP
PERTUMBUHAN STEK NILAM
EKO PURDYANINGSIH (PBT Ahli Muda)
Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
I.PENDAHULUAN
Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh seperti tanaman herba
lainnya. Namun untuk memperoleh produksi yang maksimal salah satu langkah yang
dilakukan adalah pemberian zat pengatur tumbuh tertentu. Hal ini untuk mempercepat
pertumbuhan nilam agar lebih baik karena jumlah nutrisi maupun hormon tumbuh yang
terdapat di dalam tanaman ketersediaannya terbatas. Sehingga perlu ditambah dari luar
untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman , salah satunya dengan menggunakan
zat perangsang tumbuh. Penggunaan zat Perangsang tumbuh pada berbagai macam
komoditi pertanian telah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
Dalam rangka peningkatan hasil produksi suatu tanaman, dewasa ini telah
diupayakan berbagai cara , misalnya dengan perbaikan teknik budidaya , yang meliputi
varietas unggul, pengolahan tanah, penentuan jarak tanam,pemupukan, pengairan serta
pengendalian hama dan penyakit.
Dengan semakin majunya teknologi terapan dibidang pertanian pada saat ini mulai
ada kecenderungan pemakaian zat pengatur tumbuh salah satunya adalah auksin.
Kebutuhan bibit nilam yang semakin meningkat maka untuk memenuhinya
diperlukan suatu teknik perbanyakan tanaman yang bersifat cepat dan menghasilkan bibit
yang berkualitas. Perbanyakan tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam
pengembangan nilam, karena produksi dan kualitas produk yang baik di tentukan oleh
kualitas bibit. Tanaman nilam pada umumnya diperbanyak melalui stek batang dan stek
cabang.
Pembuatan bibit nilam dengan stek terbaik adalah stek pucuk yang mempunyai 4 – 5
buku, daun tua di buang , di sisakan 1-2 pasang daun muda atau pucuk.
Stek merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang efisien dan efektif
untuk memenuhi kebutuhan bibit nilam dalam skala besar dalam waktu yang cepat dan
mudah dibanding cara cangkok. Pembuatan stek adalah mengusahakan perakaran dari
bagian cabang tanaman nilam yang mengandung mata tunas dengan memotong dari
batang induknya untuk disemai. Beberapa faktor seperti media tanam stek, bahan stek dan
lingkungan tempat tumbuh dapat mempengaruhi keberhasilan penyetekan.
Jenis tanaman memegang peranan dalam keberhasilan usaha penyetekan. Menurut
Arifin,H.S dan Nurhayati (2005), Kemampuan stek untuk membentuk akar tergantung pada
spesiesnya. Ada spesies tanaman yang mudah berakar dan ada pula yang sulit berakar,
bahkan ada yang tidak dapat berakar walaupun sudah diberikan perlakuan khusus,Bagi yang
dapat berakar, ada yang mudah berakar pada bagian ujungnya (stek pucuk) dan ada pula
yang mudah berakar pada ranting bagian pangkalnya (stek pangkal).
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penyetekan pada
berbagai jenis nilam adalah media tanam stek. Media yang baik mempunyai porositas
cukup, aerasi baik, drainase baik, kapasitas mengikat air tinggi dan bebas patogen.
Keragaman hasil penelitian pada beberapa media tanam stek pada nilam bahwa media
zeolit (ukuran sebesar butir pasir) dan pasir merupakan media yang baik.
Bagian tanaman nilam yang dapat digunakan untuk bahan stek adalah stek batang
dan stek cabang. Keberhasilan stek dalam membentuk akar dan tunas tergantung pada
aktifitas auksin yang berasal dari tunas dan daun. Zat pengatur tumbuh akar akan
menginduksi dan menyebabkan produksi akar bertambah. Menurut peneliti tanaman, ZPT
di bagi menjadi 5 jenis yaitu Auksin, Giberelin, Sitokinin, asam absisat dan etilen.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat, peranan dan pengaruh pemberian
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) terhadap pertumbuhan stek nilam.
II. ZPT (Zat Pengatur Tumbuh)
2.1 Definisi Zat Pengatur Tumbuh
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan merupakan zat hara
, dan dalam jumlah sedikit mendorong, menghambat , atau mengatur proses fisiologis di
dalam tanaman. ZPT hanya efektif pada jumlah tertentu,sehingga konsentrasi yang terlalu
tinggi justru dapat merusak bagian yang terluka. Bentuk kerusakannya berupa pembelahan
sel dan kalus yang berlebihan dan mencegah tumbuhnya tunas dan akar, sedang konsentrasi
dibawah optimum menjadi tidak efektif.
Kemampuan zat pengatur tumbuh dalam merangsang stek dapat dipengaruhi oleh
cara aplikasi atau cara pemberiannya pada stek. Ada tiga cara pemberian zat pengatur
tumbuh menurut (Karnomo,J.B.1990), yaitu metoda pencelupan secara cepat (Quik dip
methode) yaitu dasar stek dicelupkan secara cepat pada larutan dengan konsentrasi yang
tinggi, metode perendaman, yaitu dengan merendam dasar stek dalam larutan dengan
konsentrasi yang telah ditentukan dan metode serbuk, yaitu penggunaan zat pengatur
tumbuh dengan bentuk talk. Penggunaan zat pengatur tumbuh selain pemilihan konsentrasi
zat pengatur tumbuhnya, aplikasi pemberian yang tepat sangat berpengaruh terhadap stek
yang akan diberi larutan.
Penggunaan zat pengatur tumbuh adalah untuk menambah kadar yang ada, guna
mempercepat pertumbuhan tanaman dengan harapan agar diperoleh hasil yang lebih cepat
dan mungkin lebih besar. Tanggapan (respon) tanaman terhadap pemberian ZPT sangat
bervariasi, tergantung pada fase perkembangan yang telah dicapainya. Pertumbuhan akar
stek dapat dipercepat dengan menggunakan ZPT seperti : Indol butyric acid (IBA), Indol
acetic acid (IAA) atau Napthalin acetic acid (NAA) yang telah diencerkan (Arifin dan
Nurhayati, 2005). Bila ZPT yang digunakan IAA, konsentrasinya 100-150 ppm atau 100-150
mg/l pelarut. Bila yang digunakan IBA, konsentrasinya 200-300 ppm atau 200-300 mg/l
pelarut. Sementara itu, jika ZPT yang digunakan Sitokinin, konsentrasinya 300-400 ppm atau
300-400 mg/l pelarut. Setelah itu, batang-batang stek disatukan dan 2 cm bagian
pangkalnya dicelupkan dalam ZPT selama 30 menit (Karnomo,J.B1990). Adapun yang
digunakan sebagai ZPT dalam penelitian ini adalah Auksin (IAA = Indol Acetic Acid), Indol
butyric acid (IBA) dan Sitokinin. Konsentrasi yang pernah di buat penelitian untuk masing-
masing ZPT dan dosisnya digunakan untuk stek nilam yaitu 100, 200 dan 300 ppm.
Leopold (1963) menjelaskan bahwa pengaruh pemberian suatu konsentrasi zat
pengatur tumbuh berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman, bahkan berbeda pula antar
varietas dalam suatu spesies. Lebih lanjut Leopold (1963) menambahkan bahwa keefektifan
penggunaan zat pengatur tumbuh sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan selain itu juga
faktor fisiologi tanaman itu sendiri, seperti macam stek, posisi awal stek pada tanaman
induk dan lain-lain.
Faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatian untuk keberhasilan penyetekan
tanaman nilam adalah suhu, intensitas penyinaran matahari dan kelembaban udara relatif.
Suhu yang mendukung aktivitas sel yang tinggi diperlukan karena suhu udara yang optimum
adalah berkisar 25-30°C (Leopold, 1963). Intensitas cahaya matahari yang tinggi dapat
mengurangi tingkat keberhasilan penyetekan. Manipulasi tempat pembibitan dengan
naungan paranet dapat mengatasi masalah intensitas cahaya matahari. Kelembaban yang
tinggi (80%-90%) diperlukan pada penyetekan untuk pertumbuhan mata tunas dan
pembentukan akar. Kelembaban udara tempat pembibitan stek dipertahankan berkisar
antara 80-90%.
Hasilpenelitianpadabeberapastektanamanherbamenunjukkanbahwaaplikasi IBA
padakonsentrasiberlebihanbisamenghambatpertumbuhantunasdanakar.
Sepertipadasteknilam,pemberian 0,8 ppm IBA dapatmemacupertumbuhan tunas danakar.
Namunpadakonsentrasi 20 dan 100 ppm IBA, pertumbuhan tunas danakarjustruterhambat.
Movchan, (1971) menemukanhal yang serupa, dimanapemberian IBA padakonsentrasi
yang
berlebihanjugamenghambatpertumbuhanakarpadastekkrisandanmenyarankanpemberian
0,5 hingga 10 ppm IBA agar dapatdiperolehpertumbuhanakarstekkrisan yang memuaskan.
Dalamkaitannyadenganpertumbuhanakar, Asman (1996)
berpendapatbahwakonsentrasiauksin yang tepatsangatdiperlukan agar
auksindapatbereaksidenganenzimdanmenimbulkanresponpertumbuhanakar.Konsentrasiau
ksin yang
berlebihanjustruakanmenimbulkanketidakseimbangankombinasiauksindenganenzim,
sehinggamenghambatpertumbuhanakar.
Sala satu
keberhasilandalampengembangantanamandenganmenggunakancarastekadalahterbentukny
aperakarandengancepat. Menurut Hartman danKester (1978),
asalusulakarpadastekbatangadalahkelompoksel-seltertentu yang menjadimeristematis,
sedangkanletakjaringannyabervariasitergantungpadajenistanaman yang digunakan.
Proses pembentukanakarpadastekmeliputitigatahap, yaituinisiasiakar,
pembentukanprimordialakardanterbentuknyaakarbaru. Setelahterjadiinisiasiakar, sel-
selnyaterusmengadakanpembelahandanberkembangmenjadiprimordialakar.Pembelahansel
terusberlangsungsampaiterbentuknyaujungakar.Ujung akartumbuhkearahluarmelaluikalus
yang terdapatpadadasarstekbatangtanaman yang dibiakkan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penelitian mengenai pengaruh konsentrasi
dan tiga macam zat pengatur tumbuh terhadap stek batang nilampernah dilakukan, adapun
tujuannya adalah :
1. Mengkaji pengaruh perendaman ZPT Auksin (IAA), IBA dan Sitokinin terhadap stek
batang Nilam.
2. Mengetahui konsentrasi yang optimum dari masing-masing ZPT yang digunakan.
Manfaat dari penelitian tersebut adalah
memberikanwawasanbahwapengaruhdariberbagaimacam ZPT
dapatmempengaruhikeberhasilanakanstekbatang.
Selainituperbanyakanvegetatifdengancarasteklebihekonomis, lebihmudah,
tidakmemerlukanketerampilankhususdancepatdibandingkandengancaraperbanyakanvegeta
tif yang lainnya.
III. PERANAN ZAT PENGATUR TUMBUH
a. Auksin
Istilah auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki fungsi utama
mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang. Beberapa auksin dihasikan
secara alami oleh tumbuhan, misalnya IAA (indoleacetic acid), PAA (Phenylacetic acid), 4-
chloroIAA (4-chloroindole acetic acid) dan IBA (indolebutyric acid) dan beberapa lainnya
merupakan auksin sintetik, misalnya NAA (napthalene acetic acid), 2,4 D (2,4
dichlorophenoxyacetic acid) dan MCPA (2-methyl-4 chlorophenoxyacetic acid) .
b.Sitokinin
Sitokinin merupakan ZPT yang mendorong pembelahan (sitokinesis). Beberapa macam
sitokinin merupakan sitokinin alami (misal : kinetin, zeatin) dan beberapa lainnya
merupakan sitokinin sintetik. Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif
terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya
diangkut oleh xilem menuju sel-sel target pada batang.
c. Giberelin
Giberelin berperan penting dalam perkecambahan biji pada banyak tanaman. Biji-biji yang
membutuhkan kondisi lingkungan khusus untuk berkecambah seperti suhu rendah akan
segera berkecambah apabila disemprot dengan giberelin. Diduga giberelin yang terdapat di
dalam biji merupakan penghubung antara isyarat lingkungan dan proses metabolik yang
menyebabkan pertumbuhan embrio. Sebagai contoh, air yang tersedia dalam jumlah cukup
akan menyebabkan embrio pada biji rumput-rumputan mengeluarkan giberelin yang
mendorong perkecambahan dengan memanfaatkan cadangan makanan yang terdapat di
dalam biji. Pada beberapa tanaman, giberelin menunjukkan interaksi antagonis dengan ZPT
lainnya misalnya dengan asam absisat yang menyebabkan dormansi biji.
d.Asam Asisat
Selain perannya pada dormansi, ABA berperan juga sebagai “ stress plant growth hormon”
yang membantu tanaman tersebut menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan,
misalnya pada saat tumbuhan mengalami dehidrasi, ABA diakumulasikan di daun dan
menyebabkan stomata menutup. Hal ini walaupun mengurangi laju fotosintesis, tumbuhan
akan terselamatkan dari kehilangan air lebih banyak melalui proses transpirasi.
e. etilen
Di awal abad 20, buah jeruk dan anggur diperam di dalam gudang yang dilengkapi dengan
kompor minyak tanah. Semula petani buah mengira bahwa hawa panas itu yang
mematangkan buah, tetapi dugaan tersebut tidak terbukti ketika mereka mencoba metode
baru menggunakan kompor yang dilengkapi dengan pembersih (tanpa polusi) yang
menghasilkan buah-buah yang tidak cepat matang. Ahli biologi tumbuhan menduga bahwa
pematangan buah yang disimpan di dalam gudang tersebut sebenarnya berkaitan dengan
produksi etilen yaitu gas hasil pembakaran minyak tanah. Sekarang diketahui bahwa
tumbuhan secara alami menghasilkan etilen yang merupakan ZPT yang berperan memacu
penuaan termasuk pematangan buah.
IV. PENUTUP
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penyetekan pada tanaman
Nilam adalah media tanam stek. Media yang baik mempunyai porositas cukup, aerasi baik,
drainase baik, kapasitas mengikat air tinggi dan bebas patogen.
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dengan konsentrasi yang tepat akan menaikkan
hasil, sedangkan pada konsentrasi yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan, dan
tanaman akan mati.
Berdasarkan kajian penelitian diatas konsentrasi dan macam ZPT yang digunakan
untuk stek nilam yaitu: Auksin (IAA), IBA dan Sitokinin, sedangkan Konsentrasi yang
digunakan pada masing-masing ZPT adalah : 100, 200 dan 300 ppm. Dan di dapatkan hasil
penelitaian sebagai berikut :
Setelah dilakukan perendaman ZPT Auksin (IAA), IBA dan Sitokinin dapat meningkatkan
pertumbuhan tunas dan akar pada stek batang tanaman nilam.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.S. dan Nurhayati. 2005. Pemeliharaan Taman. Edisi Revisi. Dalam: Modul
Melakukan Perbanyakan Bibit dengan Cara Vegetatif no kompetensi: TAN.
HI.02.009.01. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Asman , A 1996. Proc . Seminar on Integrated Control on Main Disease Of industrial Crops.
Bogor , 13 -14 March 1996. Monograf Nilam, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Tanaman Hias di Indonesia. Badan Pusat Statistik.
JakartaIndonesia.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php.tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=1
3. Diakses pada tanggal 13/7/2012.
Danoesastro, H. 1973. Zat Pengatur Tumbuh dalam Pertanian. Yayasan Pembina Fakultas
Pertanian UGM Yogyakarta.
Dwidjosaputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Dwi Styaningsih, Erliza Hambali, Sri Windarwati 2006. Budidaya Nilam Departemen
Teknologi
Industri Pertanian . Fakultas Teknologi Pertanian . Institut Pertanian Bogor.
Hartman, HT and D. F. Kester. 1978. Plant Propagation Principles and Practies. Prentice Hall
of India, New Delhi.
Guenter, E. 1994. Minyak Atsiri. Jilid IV A . Universitas Indonesia Jakarta.
Teknologi Pengolahan
tanaman Nilam, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.
Karnomo, J.B. 1990. Pengantar Produksi Tanaman Agronomi. Fakultas Pertanian Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Leopold, A. C. 1963. Auxin and Plant Growth. Univ. California Press. Berkeley. Los Angeles.
343p.
Mardianto, Eko, P. 2007. Studi Lama Perendaman dan Konsesntrasi LArutan Rootone-F
Terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Gahau (Gyrinops versteegii (Gilg) Domke).
http://UniversitasMuhammadiyahMalang.com. Diakses pada tanggal 8/8/2012.
Movchan, L. T. 1971. Water Exchange in Isolated Leaves and Growth Regulator. Hort. Abstr.
Teknologi Pengolahan tanaman Nilam, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.

More Related Content

What's hot

Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...Repository Ipb
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”SMPN 4 Kerinci
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Contoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPAContoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPANurulFitriSap
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukEkal Kurniawan
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangsujononasa
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanDewi Ayu Maryati
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHDevi Nathania
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalSMPN 4 Kerinci
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmMuhammad Sabrin
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
 

What's hot (19)

Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
PENGARUH MIKROBA ENDOFIT BERASAL DARI EKOSISTEM AIR HITAM TERHAOAP PERTUMBUHA...
 
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
KULTUR JARINGAN TUMBUHAN “PERBANYAKAN JERUK SECARA IN VITRO”
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Contoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPAContoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPA
 
Laporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katukLaporan vegetatif tanaman katuk
Laporan vegetatif tanaman katuk
 
kultur jaringan
kultur jaringankultur jaringan
kultur jaringan
 
PENGARUH MSG PADA TANAMAN HIAS
PENGARUH MSG PADA TANAMAN HIASPENGARUH MSG PADA TANAMAN HIAS
PENGARUH MSG PADA TANAMAN HIAS
 
Kacang panjang
Kacang panjangKacang panjang
Kacang panjang
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan TumbuhanKultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur Meristem dan Kultur Pucuk - Kultur Jaringan Tumbuhan
 
KULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAHKULTUR JARINGAN MAKALAH
KULTUR JARINGAN MAKALAH
 
Budidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliahBudidaya tomat kuliah
Budidaya tomat kuliah
 
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review JournalPpt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
Ppt kuljar jeruk nipis (amrullah m) Review Journal
 
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppmKultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
Kultur jaringan-anggrek-makalh-ppm
 
Proposal penelitian husni
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husni
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
 

Viewers also liked

Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015
Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015
Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015Hasrey Haris
 
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUNPENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUNSyawalina Soerbakti
 
Slide Show Program Nilam
Slide Show   Program NilamSlide Show   Program Nilam
Slide Show Program Nilamrosmini
 
Powerpoint To infinitive
Powerpoint To infinitivePowerpoint To infinitive
Powerpoint To infinitiveKasa Rambe
 
Program nilam (sinopsis)
Program nilam (sinopsis)Program nilam (sinopsis)
Program nilam (sinopsis)Zalina Razali
 
Ppt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaPpt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaEkta Lifiana
 
3.2015 anugerah nilam 1
3.2015 anugerah nilam 13.2015 anugerah nilam 1
3.2015 anugerah nilam 1upspbtpnkl
 
Greenhouse Effect.
Greenhouse Effect.Greenhouse Effect.
Greenhouse Effect.SabaAnwar11
 
Greenhouse Effect Power Point
Greenhouse Effect Power PointGreenhouse Effect Power Point
Greenhouse Effect Power Pointhilli1sm
 

Viewers also liked (17)

2371 4448-1-pb
2371 4448-1-pb2371 4448-1-pb
2371 4448-1-pb
 
Presentation1 morfologi nilam
Presentation1 morfologi nilamPresentation1 morfologi nilam
Presentation1 morfologi nilam
 
Raisa
RaisaRaisa
Raisa
 
Research 002
Research 002Research 002
Research 002
 
Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015
Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015
Isra' dan mikraj sk seri nilam 2015
 
Nilam Sk Haji
Nilam Sk HajiNilam Sk Haji
Nilam Sk Haji
 
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUNPENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
 
Slide Show Program Nilam
Slide Show   Program NilamSlide Show   Program Nilam
Slide Show Program Nilam
 
Powerpoint To infinitive
Powerpoint To infinitivePowerpoint To infinitive
Powerpoint To infinitive
 
Program nilam (sinopsis)
Program nilam (sinopsis)Program nilam (sinopsis)
Program nilam (sinopsis)
 
Ppt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kacaPpt efek rumah kaca
Ppt efek rumah kaca
 
3.2015 anugerah nilam 1
3.2015 anugerah nilam 13.2015 anugerah nilam 1
3.2015 anugerah nilam 1
 
Nilam 2015
Nilam 2015 Nilam 2015
Nilam 2015
 
Green house effect
Green house effectGreen house effect
Green house effect
 
Greenhouse Effect.
Greenhouse Effect.Greenhouse Effect.
Greenhouse Effect.
 
greenhouse effect
 greenhouse effect greenhouse effect
greenhouse effect
 
Greenhouse Effect Power Point
Greenhouse Effect Power PointGreenhouse Effect Power Point
Greenhouse Effect Power Point
 

Similar to ZPT NILAM

PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...Repository Ipb
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Febrina Tentaka
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...Repository Ipb
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Yan PeRa
 
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah BesarPupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besarasepansori
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Rio Prasetia
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaode Syawal Fapet
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...Afina Luthfi Azmi
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1Repository Ipb
 
66931668 perbanyakan-vegetatif
66931668 perbanyakan-vegetatif66931668 perbanyakan-vegetatif
66931668 perbanyakan-vegetatifSeno San
 
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptxPERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptxamalia592254
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanwiro12
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanIsna Nina Bobo
 

Similar to ZPT NILAM (20)

PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
PERBANYAKAN IN VITRO dan INDUKSI AKUMULASI ALKALOID pada TANAMAN JERUJU (Hydr...
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif Laporan praktikum pembiakan vegetatif
Laporan praktikum pembiakan vegetatif
 
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
OPTIMASI PERTUMBUHAN DAN MULTIPLIKASI LINI KLON PLBS ANGGREK Spathoglottis pl...
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah BesarPupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
Pupuk Agar Sawit Cepat Berbuah l Pupuk Sawit Alami l Pupuk Sawit Agar Buah Besar
 
Skripsi akhir
Skripsi akhirSkripsi akhir
Skripsi akhir
 
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1 Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
Presentasi biologi 1 kel antangin xii.ipa.1
 
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpaduLaporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
Laporan praktikum ii sistem pertanian peternakan terpadu
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
ANALISIS KAPASITASDAN KECEPATAN ALIRAN SUNGAI BEKASI HULU1
 
Proposal penelitian husni
Proposal penelitian husniProposal penelitian husni
Proposal penelitian husni
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
 
66931668 perbanyakan-vegetatif
66931668 perbanyakan-vegetatif66931668 perbanyakan-vegetatif
66931668 perbanyakan-vegetatif
 
Alelopath
AlelopathAlelopath
Alelopath
 
Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
Buku panduan digrow 2014 (revisi 23 04-2014)
 
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptxPERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN.pptx
 
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanamanfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhanpower point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
power point pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
 

Recently uploaded

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (12)

Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

ZPT NILAM

  • 1. KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN ZPT TERHADAP PERTUMBUHAN STEK NILAM EKO PURDYANINGSIH (PBT Ahli Muda) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan I.PENDAHULUAN Tanaman nilam termasuk tanaman yang mudah tumbuh seperti tanaman herba lainnya. Namun untuk memperoleh produksi yang maksimal salah satu langkah yang dilakukan adalah pemberian zat pengatur tumbuh tertentu. Hal ini untuk mempercepat pertumbuhan nilam agar lebih baik karena jumlah nutrisi maupun hormon tumbuh yang terdapat di dalam tanaman ketersediaannya terbatas. Sehingga perlu ditambah dari luar untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman , salah satunya dengan menggunakan zat perangsang tumbuh. Penggunaan zat Perangsang tumbuh pada berbagai macam komoditi pertanian telah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi pertanian. Dalam rangka peningkatan hasil produksi suatu tanaman, dewasa ini telah diupayakan berbagai cara , misalnya dengan perbaikan teknik budidaya , yang meliputi varietas unggul, pengolahan tanah, penentuan jarak tanam,pemupukan, pengairan serta pengendalian hama dan penyakit. Dengan semakin majunya teknologi terapan dibidang pertanian pada saat ini mulai ada kecenderungan pemakaian zat pengatur tumbuh salah satunya adalah auksin. Kebutuhan bibit nilam yang semakin meningkat maka untuk memenuhinya diperlukan suatu teknik perbanyakan tanaman yang bersifat cepat dan menghasilkan bibit yang berkualitas. Perbanyakan tanaman merupakan salah satu aspek penting dalam pengembangan nilam, karena produksi dan kualitas produk yang baik di tentukan oleh kualitas bibit. Tanaman nilam pada umumnya diperbanyak melalui stek batang dan stek cabang. Pembuatan bibit nilam dengan stek terbaik adalah stek pucuk yang mempunyai 4 – 5 buku, daun tua di buang , di sisakan 1-2 pasang daun muda atau pucuk. Stek merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan bibit nilam dalam skala besar dalam waktu yang cepat dan mudah dibanding cara cangkok. Pembuatan stek adalah mengusahakan perakaran dari bagian cabang tanaman nilam yang mengandung mata tunas dengan memotong dari
  • 2. batang induknya untuk disemai. Beberapa faktor seperti media tanam stek, bahan stek dan lingkungan tempat tumbuh dapat mempengaruhi keberhasilan penyetekan. Jenis tanaman memegang peranan dalam keberhasilan usaha penyetekan. Menurut Arifin,H.S dan Nurhayati (2005), Kemampuan stek untuk membentuk akar tergantung pada spesiesnya. Ada spesies tanaman yang mudah berakar dan ada pula yang sulit berakar, bahkan ada yang tidak dapat berakar walaupun sudah diberikan perlakuan khusus,Bagi yang dapat berakar, ada yang mudah berakar pada bagian ujungnya (stek pucuk) dan ada pula yang mudah berakar pada ranting bagian pangkalnya (stek pangkal). Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penyetekan pada berbagai jenis nilam adalah media tanam stek. Media yang baik mempunyai porositas cukup, aerasi baik, drainase baik, kapasitas mengikat air tinggi dan bebas patogen. Keragaman hasil penelitian pada beberapa media tanam stek pada nilam bahwa media zeolit (ukuran sebesar butir pasir) dan pasir merupakan media yang baik. Bagian tanaman nilam yang dapat digunakan untuk bahan stek adalah stek batang dan stek cabang. Keberhasilan stek dalam membentuk akar dan tunas tergantung pada aktifitas auksin yang berasal dari tunas dan daun. Zat pengatur tumbuh akar akan menginduksi dan menyebabkan produksi akar bertambah. Menurut peneliti tanaman, ZPT di bagi menjadi 5 jenis yaitu Auksin, Giberelin, Sitokinin, asam absisat dan etilen. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat, peranan dan pengaruh pemberian ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) terhadap pertumbuhan stek nilam. II. ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) 2.1 Definisi Zat Pengatur Tumbuh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik yang bukan merupakan zat hara , dan dalam jumlah sedikit mendorong, menghambat , atau mengatur proses fisiologis di dalam tanaman. ZPT hanya efektif pada jumlah tertentu,sehingga konsentrasi yang terlalu tinggi justru dapat merusak bagian yang terluka. Bentuk kerusakannya berupa pembelahan sel dan kalus yang berlebihan dan mencegah tumbuhnya tunas dan akar, sedang konsentrasi dibawah optimum menjadi tidak efektif.
  • 3. Kemampuan zat pengatur tumbuh dalam merangsang stek dapat dipengaruhi oleh cara aplikasi atau cara pemberiannya pada stek. Ada tiga cara pemberian zat pengatur tumbuh menurut (Karnomo,J.B.1990), yaitu metoda pencelupan secara cepat (Quik dip methode) yaitu dasar stek dicelupkan secara cepat pada larutan dengan konsentrasi yang tinggi, metode perendaman, yaitu dengan merendam dasar stek dalam larutan dengan konsentrasi yang telah ditentukan dan metode serbuk, yaitu penggunaan zat pengatur tumbuh dengan bentuk talk. Penggunaan zat pengatur tumbuh selain pemilihan konsentrasi zat pengatur tumbuhnya, aplikasi pemberian yang tepat sangat berpengaruh terhadap stek yang akan diberi larutan. Penggunaan zat pengatur tumbuh adalah untuk menambah kadar yang ada, guna mempercepat pertumbuhan tanaman dengan harapan agar diperoleh hasil yang lebih cepat dan mungkin lebih besar. Tanggapan (respon) tanaman terhadap pemberian ZPT sangat bervariasi, tergantung pada fase perkembangan yang telah dicapainya. Pertumbuhan akar stek dapat dipercepat dengan menggunakan ZPT seperti : Indol butyric acid (IBA), Indol acetic acid (IAA) atau Napthalin acetic acid (NAA) yang telah diencerkan (Arifin dan Nurhayati, 2005). Bila ZPT yang digunakan IAA, konsentrasinya 100-150 ppm atau 100-150 mg/l pelarut. Bila yang digunakan IBA, konsentrasinya 200-300 ppm atau 200-300 mg/l pelarut. Sementara itu, jika ZPT yang digunakan Sitokinin, konsentrasinya 300-400 ppm atau 300-400 mg/l pelarut. Setelah itu, batang-batang stek disatukan dan 2 cm bagian pangkalnya dicelupkan dalam ZPT selama 30 menit (Karnomo,J.B1990). Adapun yang digunakan sebagai ZPT dalam penelitian ini adalah Auksin (IAA = Indol Acetic Acid), Indol butyric acid (IBA) dan Sitokinin. Konsentrasi yang pernah di buat penelitian untuk masing- masing ZPT dan dosisnya digunakan untuk stek nilam yaitu 100, 200 dan 300 ppm.
  • 4. Leopold (1963) menjelaskan bahwa pengaruh pemberian suatu konsentrasi zat pengatur tumbuh berbeda-beda untuk setiap jenis tanaman, bahkan berbeda pula antar varietas dalam suatu spesies. Lebih lanjut Leopold (1963) menambahkan bahwa keefektifan penggunaan zat pengatur tumbuh sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan selain itu juga faktor fisiologi tanaman itu sendiri, seperti macam stek, posisi awal stek pada tanaman induk dan lain-lain. Faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatian untuk keberhasilan penyetekan tanaman nilam adalah suhu, intensitas penyinaran matahari dan kelembaban udara relatif. Suhu yang mendukung aktivitas sel yang tinggi diperlukan karena suhu udara yang optimum adalah berkisar 25-30°C (Leopold, 1963). Intensitas cahaya matahari yang tinggi dapat mengurangi tingkat keberhasilan penyetekan. Manipulasi tempat pembibitan dengan naungan paranet dapat mengatasi masalah intensitas cahaya matahari. Kelembaban yang tinggi (80%-90%) diperlukan pada penyetekan untuk pertumbuhan mata tunas dan pembentukan akar. Kelembaban udara tempat pembibitan stek dipertahankan berkisar antara 80-90%. Hasilpenelitianpadabeberapastektanamanherbamenunjukkanbahwaaplikasi IBA padakonsentrasiberlebihanbisamenghambatpertumbuhantunasdanakar. Sepertipadasteknilam,pemberian 0,8 ppm IBA dapatmemacupertumbuhan tunas danakar. Namunpadakonsentrasi 20 dan 100 ppm IBA, pertumbuhan tunas danakarjustruterhambat. Movchan, (1971) menemukanhal yang serupa, dimanapemberian IBA padakonsentrasi yang berlebihanjugamenghambatpertumbuhanakarpadastekkrisandanmenyarankanpemberian 0,5 hingga 10 ppm IBA agar dapatdiperolehpertumbuhanakarstekkrisan yang memuaskan.
  • 5. Dalamkaitannyadenganpertumbuhanakar, Asman (1996) berpendapatbahwakonsentrasiauksin yang tepatsangatdiperlukan agar auksindapatbereaksidenganenzimdanmenimbulkanresponpertumbuhanakar.Konsentrasiau ksin yang berlebihanjustruakanmenimbulkanketidakseimbangankombinasiauksindenganenzim, sehinggamenghambatpertumbuhanakar. Sala satu keberhasilandalampengembangantanamandenganmenggunakancarastekadalahterbentukny aperakarandengancepat. Menurut Hartman danKester (1978), asalusulakarpadastekbatangadalahkelompoksel-seltertentu yang menjadimeristematis, sedangkanletakjaringannyabervariasitergantungpadajenistanaman yang digunakan. Proses pembentukanakarpadastekmeliputitigatahap, yaituinisiasiakar, pembentukanprimordialakardanterbentuknyaakarbaru. Setelahterjadiinisiasiakar, sel- selnyaterusmengadakanpembelahandanberkembangmenjadiprimordialakar.Pembelahansel terusberlangsungsampaiterbentuknyaujungakar.Ujung akartumbuhkearahluarmelaluikalus yang terdapatpadadasarstekbatangtanaman yang dibiakkan. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penelitian mengenai pengaruh konsentrasi dan tiga macam zat pengatur tumbuh terhadap stek batang nilampernah dilakukan, adapun tujuannya adalah : 1. Mengkaji pengaruh perendaman ZPT Auksin (IAA), IBA dan Sitokinin terhadap stek batang Nilam. 2. Mengetahui konsentrasi yang optimum dari masing-masing ZPT yang digunakan.
  • 6. Manfaat dari penelitian tersebut adalah memberikanwawasanbahwapengaruhdariberbagaimacam ZPT dapatmempengaruhikeberhasilanakanstekbatang. Selainituperbanyakanvegetatifdengancarasteklebihekonomis, lebihmudah, tidakmemerlukanketerampilankhususdancepatdibandingkandengancaraperbanyakanvegeta tif yang lainnya. III. PERANAN ZAT PENGATUR TUMBUH a. Auksin Istilah auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki fungsi utama mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang. Beberapa auksin dihasikan secara alami oleh tumbuhan, misalnya IAA (indoleacetic acid), PAA (Phenylacetic acid), 4- chloroIAA (4-chloroindole acetic acid) dan IBA (indolebutyric acid) dan beberapa lainnya merupakan auksin sintetik, misalnya NAA (napthalene acetic acid), 2,4 D (2,4 dichlorophenoxyacetic acid) dan MCPA (2-methyl-4 chlorophenoxyacetic acid) . b.Sitokinin Sitokinin merupakan ZPT yang mendorong pembelahan (sitokinesis). Beberapa macam sitokinin merupakan sitokinin alami (misal : kinetin, zeatin) dan beberapa lainnya merupakan sitokinin sintetik. Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh xilem menuju sel-sel target pada batang. c. Giberelin Giberelin berperan penting dalam perkecambahan biji pada banyak tanaman. Biji-biji yang membutuhkan kondisi lingkungan khusus untuk berkecambah seperti suhu rendah akan segera berkecambah apabila disemprot dengan giberelin. Diduga giberelin yang terdapat di dalam biji merupakan penghubung antara isyarat lingkungan dan proses metabolik yang menyebabkan pertumbuhan embrio. Sebagai contoh, air yang tersedia dalam jumlah cukup akan menyebabkan embrio pada biji rumput-rumputan mengeluarkan giberelin yang
  • 7. mendorong perkecambahan dengan memanfaatkan cadangan makanan yang terdapat di dalam biji. Pada beberapa tanaman, giberelin menunjukkan interaksi antagonis dengan ZPT lainnya misalnya dengan asam absisat yang menyebabkan dormansi biji. d.Asam Asisat Selain perannya pada dormansi, ABA berperan juga sebagai “ stress plant growth hormon” yang membantu tanaman tersebut menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan, misalnya pada saat tumbuhan mengalami dehidrasi, ABA diakumulasikan di daun dan menyebabkan stomata menutup. Hal ini walaupun mengurangi laju fotosintesis, tumbuhan akan terselamatkan dari kehilangan air lebih banyak melalui proses transpirasi. e. etilen Di awal abad 20, buah jeruk dan anggur diperam di dalam gudang yang dilengkapi dengan kompor minyak tanah. Semula petani buah mengira bahwa hawa panas itu yang mematangkan buah, tetapi dugaan tersebut tidak terbukti ketika mereka mencoba metode baru menggunakan kompor yang dilengkapi dengan pembersih (tanpa polusi) yang menghasilkan buah-buah yang tidak cepat matang. Ahli biologi tumbuhan menduga bahwa pematangan buah yang disimpan di dalam gudang tersebut sebenarnya berkaitan dengan produksi etilen yaitu gas hasil pembakaran minyak tanah. Sekarang diketahui bahwa tumbuhan secara alami menghasilkan etilen yang merupakan ZPT yang berperan memacu penuaan termasuk pematangan buah. IV. PENUTUP Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penyetekan pada tanaman Nilam adalah media tanam stek. Media yang baik mempunyai porositas cukup, aerasi baik, drainase baik, kapasitas mengikat air tinggi dan bebas patogen. Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dengan konsentrasi yang tepat akan menaikkan hasil, sedangkan pada konsentrasi yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan, dan tanaman akan mati.
  • 8. Berdasarkan kajian penelitian diatas konsentrasi dan macam ZPT yang digunakan untuk stek nilam yaitu: Auksin (IAA), IBA dan Sitokinin, sedangkan Konsentrasi yang digunakan pada masing-masing ZPT adalah : 100, 200 dan 300 ppm. Dan di dapatkan hasil penelitaian sebagai berikut : Setelah dilakukan perendaman ZPT Auksin (IAA), IBA dan Sitokinin dapat meningkatkan pertumbuhan tunas dan akar pada stek batang tanaman nilam. DAFTAR PUSTAKA Arifin, H.S. dan Nurhayati. 2005. Pemeliharaan Taman. Edisi Revisi. Dalam: Modul Melakukan Perbanyakan Bibit dengan Cara Vegetatif no kompetensi: TAN. HI.02.009.01. PT Penebar Swadaya. Jakarta. Asman , A 1996. Proc . Seminar on Integrated Control on Main Disease Of industrial Crops. Bogor , 13 -14 March 1996. Monograf Nilam, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi Tanaman Hias di Indonesia. Badan Pusat Statistik. JakartaIndonesia. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php.tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=1 3. Diakses pada tanggal 13/7/2012. Danoesastro, H. 1973. Zat Pengatur Tumbuh dalam Pertanian. Yayasan Pembina Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. Dwidjosaputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. Dwi Styaningsih, Erliza Hambali, Sri Windarwati 2006. Budidaya Nilam Departemen Teknologi Industri Pertanian . Fakultas Teknologi Pertanian . Institut Pertanian Bogor. Hartman, HT and D. F. Kester. 1978. Plant Propagation Principles and Practies. Prentice Hall of India, New Delhi. Guenter, E. 1994. Minyak Atsiri. Jilid IV A . Universitas Indonesia Jakarta.
  • 9. Teknologi Pengolahan tanaman Nilam, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. Karnomo, J.B. 1990. Pengantar Produksi Tanaman Agronomi. Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Leopold, A. C. 1963. Auxin and Plant Growth. Univ. California Press. Berkeley. Los Angeles. 343p. Mardianto, Eko, P. 2007. Studi Lama Perendaman dan Konsesntrasi LArutan Rootone-F Terhadap Pertumbuhan Stek Pucuk Gahau (Gyrinops versteegii (Gilg) Domke). http://UniversitasMuhammadiyahMalang.com. Diakses pada tanggal 8/8/2012. Movchan, L. T. 1971. Water Exchange in Isolated Leaves and Growth Regulator. Hort. Abstr. Teknologi Pengolahan tanaman Nilam, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur.