SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
PENGOLAHAN SAMPAH
DENGAN KONSEP 3R
LATAR BELAKANG
1. Volume sampah makin besar
2. Kebutuhan dana makin tinggi
3. Lahan TPA sulit dicari
4. Potensi pencemaran Lingkungan
5. Pemborosan sumber daya alam
PARADIGMA LAMA
Sumber
Sampah
Pewadahan Pengumpulan
dan
Pemindahan
Pengangku
tan
Pembuangan Akhir
ASPEK TEKNIS OPERASIONAL
SISTEM KONVENSIONAL
PARADIGMA BARU
Sumber Sampah
Pewadahan
pemilahan dan
pengolahan di
rumah tangga :
kompos, daur-
ulang
Pengumpulan,
Pemindahan,
pengolahan
skala kawasan:
UDPK
Pengangkutan
Pembuangan Akhir
Pengolahan:
-Daur-ulang
-Kompos
-Pembakaran
-Pemadatan
DEFINISI PENGOLAHAN SAMPAH
• Pengolahan sampah merupakan bagian dari
penanganan sampah dan menurut UU no 18
Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses
perubahan bentuk sambah dengan mengubah
karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.
KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH
• Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,
memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam
sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan
energi).
• Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa
pengomposan, recycling/daur ulang, pembakaran
(insinersi), dan lain-lain.
PENGOLAHAN SAMPAH
• TRANSFORMASI FISIK
• TRANSFORMASI KIMIA
• TRANSFORMASI BIOLOGI
TRANSFORMASI FISIK
• Pemisahan komponen sampah menjadi
komponenkomponennya, sehingga bersifat lebih
homogen untuk keperluan daur ulang.
• Mengurangi volume sampah dengan pemadatan atau
kompaksi untuk menekan kebutuhan ruang sehingga
mempermudah penyimpanan, pengangkutan dan
pembuangan.
• Reduksi ukuran (pencacahan) dan volume juga
bermanfaat untuk mengurangi biaya pengangkutan dan
pembuangan.
TRANSFORMASI KIMIA
• Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan
menggunakan prinsip proses pembakaran atau
insenerasi.
• Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai
pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas,
cair, dan produk padat yang terkonversi, dengan
pelepasan energi panas.
SYARAT PERUBAHAN KIMIA
1. Nilai kalor dari sampah, Persyaratan
nilai kalor adalah 4500 kJ/kg sampah agar
dapat terbakar.
2. Kadar air sampah.
3. Ukuran partikel.
JENIS PEMBAKARAN
• Pembakaran stoikhiometrik.
• Pembakaran dengan udara berlebih.
• Gasifikasi, yaitu proses pembakaran di mana
produknya adalah gas-gas CO, H2, dan hidrokarbon.
• Pirolisis.
TRANSFORMASI BIOLOGI
• Perubahan bentuk sampah dengan memanfaatkan
aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi
sampah menjadi bahan stabil yaitu kompos.
• Komposting secara aerobik (produk berupa kompos).
• Penguraian secara anaerobik (produk berupa gas
metana, CO2 dan gasgas lain, humus atau lumpur).
SKALA KOMPOSTING
• Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh
penghasil sampah secara langsung di sumbernya
(rumah tangga/kantor).
• Contoh pengolahan pada skala individu ini adalah
pemilahan sampah atau komposting skala individu.
PENGOMPOSAN KAWASAN
• Skala kawasan; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani
suatu lingkungan/ kawasan (perumahan, perkantoran, pasar, dll).
• Lokasi di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Proses
yang dilakukan berupa : pemilahan, pencacahan sampah organik,
pengomposan, penyaringan kompos, pengepakan kompos, dan
pencacahan plastik untuk daur ulang.
PENGOMPOSAN KOTA
• Skala kota; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani
sebagian atau seluruh wilayah kota dan dikelola oleh pengelola
kebersihan kota.
• Lokasi pengolahan dilakukan di Instalasi Pengolahan Sampah
Terpadu (IPST) yang umumnya menggunakan bantuan peralatan
mekanis.
PENGELOLA SAMPAH
Pengelola dari proses pengolahan ini sangat tergantung dari dimana proses pengolahan dilakukan.
KOMPOS
• Kompos didefinisikan sejenis pupuk organik, dimana kandungan
unsur N, P dan K yang tidak terlalu tinggi, hal ini membedakan
kompos dengan pupuk buatan.
• Kompos sangat banyak mengandung unsur hara mikro yang
berfungsi membantu memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi gembur
• dan lebih mampu menyimpan air (Tchobanoglous et al.,1993).
PROSES KOMPOSTING
Metoda ini adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah menjadi
kompos karena interaksi kompleks dari organisme/bakteri yang terdapat
secara alam
jenis mikroba yang diklasifikasikan dari cara hidupnya, yaitu :
Mikroba anaerobic (yaitu mikroba yang hidup tanpa oksigen); jenis
mikroba ini juga dibagi dalam 2-jenis yaitu : mesophilic (hidup pada
temperatur (20-40 oC), dan thermophilic (hidup pada temperatur (45-70
oC).
- Mikroba aerobic adalah mikroba yang hanya dapat hidup dengan
adanya oksigen. Sama dengan mikroba anaerobic berdasarkan fluktuasi
kondisi suhu di dalam tumpukan kompos dapat dibedakan menjadi
mesophilic dan thermophilic.
KARAKTERISTIK SAMPAH
KOMPOSTING AEROBIK
Komposting aerobik, adalah komposting yang menggunakan oksigen dan
memanfaatkan respiratory metabolism, dimana mikroorganisme yang
menghasilkan energi karena adanya aktivitas enzim yang membantu transport
elektron dari elektron donor menuju external electron acceptor adalah
oksigen.
Komposting anaerobik
• Proses komposting tanpa menggunakan oksigen. Bakteri yang
berperan adalah bakteri obligate anaerobik. Proses berlangsung
dengan reaksi sebagai berikut :
Dalam proses ini terdapat potensi hasil yaitu gas bio, yang merupakan
sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan pendekatan
waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik dapat
menghasilkan 403 Kwh listrik.
PERBEDAAN KOMPOS AEROB DAN ANAEROB
KEBERHASILAN KOMPOSTING
1. Kadar air, Kadar air berkisar antara 50-60%, optimum 55%.
2. Rasio C/N, Nilai C/N berkisar antara 25-50.
3. Temperatur, awal pengomposan berkisar antara 50-55oC,
sedangkan pada hari-hari berikutnya 55-60oC.
4. pH Rentang pH dipertahankan berkisar antara 7 sampai 7,5.
5. Ukuran partikel, Ukuran partikel berkisar antara 25-75 mm.
6. Blending dan Seeding , pencampuran Lumpur tinja untuk
meningkatkan rasio C/N.
7. Suplai oksigen, ditentukan berdasarkan komposisi sampah yang
dikomposkan.
8. Pengadukan, berfungsi untuk menjaga kadar air, menyeragamkan
nutrient dan mikroorganisme.
9. Kontrol pathogen, dilakukan dengan pengontrolan suhu, dimana
pathogen biasanya akan mati pada suhu 60-700C selama 24 jam.
Kelanjutan : Standar Kompos
DIAGRAM ALIR 3 R
SAMPAH
+ 100 %
S.Organik
+ 70 %
S. Anorganik
+ 28 %
B3
+ 2 %
Pemanfaatan lain
+ 2 %
Pengomposan
+ 38 %
Residu
+ 30 %
Residu
+ 8 %
DU
+ 20 %
Residu
+ 4 %
Pembakaran
Sampah
+ 25 %
Residu
+ 4 %
TPA
+ 5%
+ 20%
DIAGRAM ALIR 3 R
Pemilahan di Sumber
Organik
Sampah
basah
Anorganik
Plastik Kertas Gelas Logam Padat Cair
Pengomposan
Sampah di
Tempat
Sumber Sampah
Timbulan Sampah
Pewadahan
Komunal
Individual
Pengumpulan
Gerobak
terpisah
Pemulung
Pemindahan
Pemindahan
Pembuangan Akhir
Sampah
UDPK
Residu
Incinerator
Residu
R1, R2
R2, R3
R2
M2, M3
REDUCE
PRINSIP : MENGURANGI DAN MENGHEMAT
Contoh :
1. Jangan boros kalau anda belanja!
2. Perhitungkan dengan cermat setiap rencana belanja
anda!
3. Hemat memakai barang! Listrik, air, bahan bakar dll
4. Gunakan seperlunya saja, setiap pemakaian barang.
5. Jangan buang barang sisa yang masih dapat
dipakai!
6. Simpan barang sisa!
7. Pergunakan dahulu barang yang ada ( dalam
persediaan )!
8. Cegah pembuangan sampah di perjalanan / luar
rumah!
REUSE
• PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI TANPA
MENGALAMI PERLAKUAN
Contoh :
1. Pegunakanlah barang yg dapat anda pakai beberapa
kali!
2. Pakailah kertas pada kedua sisinya!
3. Sumbangkan dengan ikhlas barang yg telah tidak
anda gunakan kepada yang memerlukan!
4. Check persediaan barang anda 3 bln sekali untuk
disortir disumbangkan atau diberi nilai tambah!
5. Kreatiflah menggunakan kembali barang-barang
bekas anda!
RECYCLE
PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI DENGAN MENGALAMI
PERLAKUAN (MENDAUR ULANG)
Contoh :
1. Banggalah anda memakai pembung-kus / alas makanan
dari daun atau bahan lain yang mudah didaur ulang!
2. Hindari pemakaian plastik, styrofoam dll yang sukar
didaur ulang!
3. Kreatiflah mendaur ulang, sediakan waktu belajar! Sisa
kain menjadi selimut / lap. Biji plastik dari botol bekas.
Daur ulang kertas dan pengomposan sampah tidak sukar.
4. Pisahkanlah limbah / sampah organik dan anorganik!
5. Buatlah kompos dari sampah organik (daun kebun, sisa
bahan sayur)
6. Rapikan sampah anorganik (kertas, plastik, logam) agar
mudah diambil yang memerlukan untuk didaur ulang!
KONSEP 3R PADA SUMBER
PRODUSEN
1. Menghasilkan produk berbahan daur ulang
2. Menghasilkan produk yg mudah didaur ulang
3. Menghasilkan produk berdaya tahan lama
4. Memberi keterangan bahan yg digunakan
PENJUAL
1. Melakukan pengemasan yg hemat sampah
2. Menyediakan tampungan bahan daur ulang
PEMERINTAH
1. Menyediakan fasilitas pendukung 3R
2. Melakukan promosi / penyuluhan
KONSUMEN
1. Memilih produk berbahan daur ulang
2. Membeli barang yang benar diperlukan
3. Membeli barang berdaya tahan lama
4. Membatasi bungkus / kemasan
5. Melakukan pemilahan
KONSEP 3R PADA SUMBER
PERMUKIMAN
1. Pemanfaatan botol aqua, soft drink, dll
2. Pemilihan produk “refill”
3. Pengomposan sampah organik
4. Pembatasan penggunaan pampers
5. Mengganti tissue dengan sapu tangan
6. Menolak tas / pembungkus yg berlebihan
7. Melakukan pemilahan sampah basah/kering
8. Membatasi konsumtivitas
9. Pemanfaatan barang layak pakai
10. Bazar barang bekas
PERKANTORAN
1. Double side copy untuk laporan
2. Kertas bekas untuk notes, disposisi, dll
3. Melakukan pemilahan sampah kertas
KONSEP 3R PADA SUMBER
PASAR
1. Membuang bagian tak perlu dari produk
2. Membatasi penggunaan tas plastik
3. Pemilahan sampah organik + pengomposan
PENDIDIKAN
1. Pengomposan setempat
2. Pelaksanaan daur ulang sampah
3. Double side copy
PERHOTELAN DAN RESTAURAN
1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak
2. Pengomposan setempat (hotel)
KONSEP 3R PADA SUMBER
PASAR
1. Membuang bagian tak perlu dari produk
2. Membatasi penggunaan tas plastik
3. Pemilahan sampah organik + pengomposan
PENDIDIKAN
1. Pengomposan setempat
2. Pelaksanaan daur ulang sampah
3. Double side copy
PERHOTELAN DAN RESTAURAN
1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak
2. Pengomposan setempat (hotel)
Penanganan
3-R
Cara Pengerjaan
R-1 Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan
sampah dalam jumlah besar
Gunakan produk yang dapat diisi ulang
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang
memerlukan.
R-2 Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau
fungsi lainnya
Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
R-3 Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur-ulang dan mudah
terurai
Lakukan penanganan untuk sampah organik menjadi kompos
dengan berbagai cara yang telah ada (sesuai ketentuan) atau
manfaatkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing.
Lakukan penanganan sampah anorganik menjadi barang yang
bermanfaat.
UPAYA 3 R PERMUKIMAN
Penanganan 3-
R
Cara Pengerjaan
R-1 Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
Gunakan alat tulis yang dapat diisi kembali.
Sediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas)
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis kembali.
Khusus untuk rumah sakit, gunakan insinerator untuk sampah medis.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
R-2 Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan
ditulis kembali.
R-3 Olah sampah kertas menjadi kertas kembali.
Olah sampah organik menjadi kompos.
UPAYA 3 R FASILITAS UMUM
UPAYA 3 R HOTEL, RESTAURAN DAN PERTOKOAN
Penanganan 3-R Cara Pengerjaan
R-1 Berikan insentif oleh produsen bagi pembeli yang mengembalikan kemasan yang
dapat digunakan kembali.
Berikan tambahan biaya bagi pembeli yang meminta kemasan/bungkusan untuk
produk yang dibelinya.
Memberikan kemasan/bungkusan hanya pada produk yang benar-benar
memerlukannya.
Sediakan produk yang kemasannya tidak menghasilkan sampah dalam jumlah
besar.
Kenakan biaya tambahan untuk permintaan kantong plastik belanjaan.
Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada yang memerlukannya.
R-2 Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain,
seperti pakan ternak.
Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah
belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti
pelanggan setia.
Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang (minyak,
minuman ringan).
R-3 Jual produk-produk hasil daur-ulang sampah dengan lebih menarik.
Berilah insentif kepada masyarakat yang membeli barang hasil daur-ulang sampah.
Olah kembali buangan dari proses yang dilakukan sehingga bermanfaat bagi proses
lainnya,
Lakukan penanganan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkannya
sesuai dengan kebutuhan.
Lakukan penanganan sampah anorganik.
POTENSI PELAKSANAAN KONSEP 3 R PENGELOLAAN
SAMPAH
PLANT DAUR ULANG PENGOMPOSAN
SISTEM PERSAMPAHAN
• SANITARY LANDFILL DENGAN POTENSI GAS
METHANE YANG CUKUP TINGGI (ANALISIS MODEL
HASIL SURVEY LAP. PROF LAODE)
• RECYCLE DENGAN KARAKTERISTIK AN-ORGANIK 73%
BERPONTENSI UNTUK DAUR ULANG (KOMERSIAL)
• UNTUK MINIMASI SAMPAH ORGANIK DILAKUKAN
KOMPOSTING
• INCENERASI (LISTRIK) BELUM MEMADAI DARI SEGI
BATAS MINIMAL PRODUKSI SAMPAH 1000 TON/HARI
(BATAM 355,39 TON/HARI), DISAMPING KANDUNGAN
ORGANIKNYA MASIH BESAR
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt

Similar to PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt (20)

Kel ipa
Kel ipaKel ipa
Kel ipa
 
Kelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdfKelola_sampah.pdf
Kelola_sampah.pdf
 
ZERO SAMPAH ANORGANIK SMPIT ABY.pptx
ZERO SAMPAH ANORGANIK SMPIT ABY.pptxZERO SAMPAH ANORGANIK SMPIT ABY.pptx
ZERO SAMPAH ANORGANIK SMPIT ABY.pptx
 
Tugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampahTugas abl kelompok 3 sampah
Tugas abl kelompok 3 sampah
 
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
5 Strategi Penanganan Limbah.pptx
 
Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos Makalah kondas ipa kompos
Makalah kondas ipa kompos
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos1 7 pengolahan kompos
1 7 pengolahan kompos
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
PENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptxPENANGANAN LIMBAH.pptx
PENANGANAN LIMBAH.pptx
 
Presentation1 proker
Presentation1 prokerPresentation1 proker
Presentation1 proker
 
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
Pengelolaan Limbah - Presentasi Kelas XI IPS 1 - SMA Mardi Waluya Cibinong T....
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb17562 19158-1-pb
17562 19158-1-pb
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

PENGOLAHAN-SAsdsadsadsadsaddsasMPAH-3R.ppt

  • 2. LATAR BELAKANG 1. Volume sampah makin besar 2. Kebutuhan dana makin tinggi 3. Lahan TPA sulit dicari 4. Potensi pencemaran Lingkungan 5. Pemborosan sumber daya alam
  • 5. PARADIGMA BARU Sumber Sampah Pewadahan pemilahan dan pengolahan di rumah tangga : kompos, daur- ulang Pengumpulan, Pemindahan, pengolahan skala kawasan: UDPK Pengangkutan Pembuangan Akhir Pengolahan: -Daur-ulang -Kompos -Pembakaran -Pemadatan
  • 6. DEFINISI PENGOLAHAN SAMPAH • Pengolahan sampah merupakan bagian dari penanganan sampah dan menurut UU no 18 Tahun 2008 didefinisikan sebagai proses perubahan bentuk sambah dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.
  • 7. KEGIATAN PENGOLAHAN SAMPAH • Pengolahan sampah merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah sampah, memanfaatkan nilai yang masih terkandung dalam sampah itu sendiri (bahan daur ulang, produk lain, dan energi). • Pengolahan sampah dapat dilakukan berupa pengomposan, recycling/daur ulang, pembakaran (insinersi), dan lain-lain.
  • 8. PENGOLAHAN SAMPAH • TRANSFORMASI FISIK • TRANSFORMASI KIMIA • TRANSFORMASI BIOLOGI
  • 9. TRANSFORMASI FISIK • Pemisahan komponen sampah menjadi komponenkomponennya, sehingga bersifat lebih homogen untuk keperluan daur ulang. • Mengurangi volume sampah dengan pemadatan atau kompaksi untuk menekan kebutuhan ruang sehingga mempermudah penyimpanan, pengangkutan dan pembuangan. • Reduksi ukuran (pencacahan) dan volume juga bermanfaat untuk mengurangi biaya pengangkutan dan pembuangan.
  • 10.
  • 11. TRANSFORMASI KIMIA • Perubahan bentuk sampah secara kimiawi dengan menggunakan prinsip proses pembakaran atau insenerasi. • Proses pembakaran sampah dapat didefinisikan sebagai pengubahan bentuk sampah padat menjadi fasa gas, cair, dan produk padat yang terkonversi, dengan pelepasan energi panas.
  • 12. SYARAT PERUBAHAN KIMIA 1. Nilai kalor dari sampah, Persyaratan nilai kalor adalah 4500 kJ/kg sampah agar dapat terbakar. 2. Kadar air sampah. 3. Ukuran partikel.
  • 13. JENIS PEMBAKARAN • Pembakaran stoikhiometrik. • Pembakaran dengan udara berlebih. • Gasifikasi, yaitu proses pembakaran di mana produknya adalah gas-gas CO, H2, dan hidrokarbon. • Pirolisis.
  • 14. TRANSFORMASI BIOLOGI • Perubahan bentuk sampah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme untuk mendekomposisi sampah menjadi bahan stabil yaitu kompos. • Komposting secara aerobik (produk berupa kompos). • Penguraian secara anaerobik (produk berupa gas metana, CO2 dan gasgas lain, humus atau lumpur).
  • 15. SKALA KOMPOSTING • Skala individu; yaitu pengolahan yang dilakukan oleh penghasil sampah secara langsung di sumbernya (rumah tangga/kantor). • Contoh pengolahan pada skala individu ini adalah pemilahan sampah atau komposting skala individu.
  • 16. PENGOMPOSAN KAWASAN • Skala kawasan; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani suatu lingkungan/ kawasan (perumahan, perkantoran, pasar, dll). • Lokasi di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu). Proses yang dilakukan berupa : pemilahan, pencacahan sampah organik, pengomposan, penyaringan kompos, pengepakan kompos, dan pencacahan plastik untuk daur ulang.
  • 17. PENGOMPOSAN KOTA • Skala kota; yaitu pengolahan yang dilakukan untuk melayani sebagian atau seluruh wilayah kota dan dikelola oleh pengelola kebersihan kota. • Lokasi pengolahan dilakukan di Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) yang umumnya menggunakan bantuan peralatan mekanis.
  • 18. PENGELOLA SAMPAH Pengelola dari proses pengolahan ini sangat tergantung dari dimana proses pengolahan dilakukan.
  • 19. KOMPOS • Kompos didefinisikan sejenis pupuk organik, dimana kandungan unsur N, P dan K yang tidak terlalu tinggi, hal ini membedakan kompos dengan pupuk buatan. • Kompos sangat banyak mengandung unsur hara mikro yang berfungsi membantu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi gembur • dan lebih mampu menyimpan air (Tchobanoglous et al.,1993).
  • 20. PROSES KOMPOSTING Metoda ini adalah proses biologi yang mendekomposisi sampah menjadi kompos karena interaksi kompleks dari organisme/bakteri yang terdapat secara alam jenis mikroba yang diklasifikasikan dari cara hidupnya, yaitu : Mikroba anaerobic (yaitu mikroba yang hidup tanpa oksigen); jenis mikroba ini juga dibagi dalam 2-jenis yaitu : mesophilic (hidup pada temperatur (20-40 oC), dan thermophilic (hidup pada temperatur (45-70 oC). - Mikroba aerobic adalah mikroba yang hanya dapat hidup dengan adanya oksigen. Sama dengan mikroba anaerobic berdasarkan fluktuasi kondisi suhu di dalam tumpukan kompos dapat dibedakan menjadi mesophilic dan thermophilic.
  • 22. KOMPOSTING AEROBIK Komposting aerobik, adalah komposting yang menggunakan oksigen dan memanfaatkan respiratory metabolism, dimana mikroorganisme yang menghasilkan energi karena adanya aktivitas enzim yang membantu transport elektron dari elektron donor menuju external electron acceptor adalah oksigen.
  • 23.
  • 24.
  • 25. Komposting anaerobik • Proses komposting tanpa menggunakan oksigen. Bakteri yang berperan adalah bakteri obligate anaerobik. Proses berlangsung dengan reaksi sebagai berikut : Dalam proses ini terdapat potensi hasil yaitu gas bio, yang merupakan sumber energi alternatif yang sangat potensial. Berdasarkan pendekatan waste to energy (WTE) diketahui bahwa 1 ton sampah organik dapat menghasilkan 403 Kwh listrik.
  • 26. PERBEDAAN KOMPOS AEROB DAN ANAEROB
  • 27. KEBERHASILAN KOMPOSTING 1. Kadar air, Kadar air berkisar antara 50-60%, optimum 55%. 2. Rasio C/N, Nilai C/N berkisar antara 25-50. 3. Temperatur, awal pengomposan berkisar antara 50-55oC, sedangkan pada hari-hari berikutnya 55-60oC. 4. pH Rentang pH dipertahankan berkisar antara 7 sampai 7,5. 5. Ukuran partikel, Ukuran partikel berkisar antara 25-75 mm. 6. Blending dan Seeding , pencampuran Lumpur tinja untuk meningkatkan rasio C/N. 7. Suplai oksigen, ditentukan berdasarkan komposisi sampah yang dikomposkan. 8. Pengadukan, berfungsi untuk menjaga kadar air, menyeragamkan nutrient dan mikroorganisme. 9. Kontrol pathogen, dilakukan dengan pengontrolan suhu, dimana pathogen biasanya akan mati pada suhu 60-700C selama 24 jam.
  • 28.
  • 29.
  • 31. DIAGRAM ALIR 3 R SAMPAH + 100 % S.Organik + 70 % S. Anorganik + 28 % B3 + 2 % Pemanfaatan lain + 2 % Pengomposan + 38 % Residu + 30 % Residu + 8 % DU + 20 % Residu + 4 % Pembakaran Sampah + 25 % Residu + 4 % TPA + 5% + 20%
  • 32. DIAGRAM ALIR 3 R Pemilahan di Sumber Organik Sampah basah Anorganik Plastik Kertas Gelas Logam Padat Cair Pengomposan Sampah di Tempat Sumber Sampah Timbulan Sampah Pewadahan Komunal Individual Pengumpulan Gerobak terpisah Pemulung Pemindahan Pemindahan Pembuangan Akhir Sampah UDPK Residu Incinerator Residu R1, R2 R2, R3 R2 M2, M3
  • 33. REDUCE PRINSIP : MENGURANGI DAN MENGHEMAT Contoh : 1. Jangan boros kalau anda belanja! 2. Perhitungkan dengan cermat setiap rencana belanja anda! 3. Hemat memakai barang! Listrik, air, bahan bakar dll 4. Gunakan seperlunya saja, setiap pemakaian barang. 5. Jangan buang barang sisa yang masih dapat dipakai! 6. Simpan barang sisa! 7. Pergunakan dahulu barang yang ada ( dalam persediaan )! 8. Cegah pembuangan sampah di perjalanan / luar rumah!
  • 34. REUSE • PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI TANPA MENGALAMI PERLAKUAN Contoh : 1. Pegunakanlah barang yg dapat anda pakai beberapa kali! 2. Pakailah kertas pada kedua sisinya! 3. Sumbangkan dengan ikhlas barang yg telah tidak anda gunakan kepada yang memerlukan! 4. Check persediaan barang anda 3 bln sekali untuk disortir disumbangkan atau diberi nilai tambah! 5. Kreatiflah menggunakan kembali barang-barang bekas anda!
  • 35. RECYCLE PRINSIP : MENGGUNAKAN KEMBALI DENGAN MENGALAMI PERLAKUAN (MENDAUR ULANG) Contoh : 1. Banggalah anda memakai pembung-kus / alas makanan dari daun atau bahan lain yang mudah didaur ulang! 2. Hindari pemakaian plastik, styrofoam dll yang sukar didaur ulang! 3. Kreatiflah mendaur ulang, sediakan waktu belajar! Sisa kain menjadi selimut / lap. Biji plastik dari botol bekas. Daur ulang kertas dan pengomposan sampah tidak sukar. 4. Pisahkanlah limbah / sampah organik dan anorganik! 5. Buatlah kompos dari sampah organik (daun kebun, sisa bahan sayur) 6. Rapikan sampah anorganik (kertas, plastik, logam) agar mudah diambil yang memerlukan untuk didaur ulang!
  • 36. KONSEP 3R PADA SUMBER PRODUSEN 1. Menghasilkan produk berbahan daur ulang 2. Menghasilkan produk yg mudah didaur ulang 3. Menghasilkan produk berdaya tahan lama 4. Memberi keterangan bahan yg digunakan PENJUAL 1. Melakukan pengemasan yg hemat sampah 2. Menyediakan tampungan bahan daur ulang PEMERINTAH 1. Menyediakan fasilitas pendukung 3R 2. Melakukan promosi / penyuluhan KONSUMEN 1. Memilih produk berbahan daur ulang 2. Membeli barang yang benar diperlukan 3. Membeli barang berdaya tahan lama 4. Membatasi bungkus / kemasan 5. Melakukan pemilahan
  • 37. KONSEP 3R PADA SUMBER PERMUKIMAN 1. Pemanfaatan botol aqua, soft drink, dll 2. Pemilihan produk “refill” 3. Pengomposan sampah organik 4. Pembatasan penggunaan pampers 5. Mengganti tissue dengan sapu tangan 6. Menolak tas / pembungkus yg berlebihan 7. Melakukan pemilahan sampah basah/kering 8. Membatasi konsumtivitas 9. Pemanfaatan barang layak pakai 10. Bazar barang bekas PERKANTORAN 1. Double side copy untuk laporan 2. Kertas bekas untuk notes, disposisi, dll 3. Melakukan pemilahan sampah kertas
  • 38. KONSEP 3R PADA SUMBER PASAR 1. Membuang bagian tak perlu dari produk 2. Membatasi penggunaan tas plastik 3. Pemilahan sampah organik + pengomposan PENDIDIKAN 1. Pengomposan setempat 2. Pelaksanaan daur ulang sampah 3. Double side copy PERHOTELAN DAN RESTAURAN 1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak 2. Pengomposan setempat (hotel)
  • 39. KONSEP 3R PADA SUMBER PASAR 1. Membuang bagian tak perlu dari produk 2. Membatasi penggunaan tas plastik 3. Pemilahan sampah organik + pengomposan PENDIDIKAN 1. Pengomposan setempat 2. Pelaksanaan daur ulang sampah 3. Double side copy PERHOTELAN DAN RESTAURAN 1. Pemilahan sampah makanan u/pakan ternak 2. Pengomposan setempat (hotel)
  • 40. Penanganan 3-R Cara Pengerjaan R-1 Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar Gunakan produk yang dapat diisi ulang Kurangi penggunaan bahan sekali pakai Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada pihak yang memerlukan. R-2 Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang. Gunakan baterai yang dapat diisi kembali. R-3 Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur-ulang dan mudah terurai Lakukan penanganan untuk sampah organik menjadi kompos dengan berbagai cara yang telah ada (sesuai ketentuan) atau manfaatkan sesuai dengan kreatifitas masing-masing. Lakukan penanganan sampah anorganik menjadi barang yang bermanfaat. UPAYA 3 R PERMUKIMAN
  • 41. Penanganan 3- R Cara Pengerjaan R-1 Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi. Gunakan alat tulis yang dapat diisi kembali. Sediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas) Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. Khusus untuk rumah sakit, gunakan insinerator untuk sampah medis. Gunakan produk yang dapat diisi ulang. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai. R-2 Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang. Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali. R-3 Olah sampah kertas menjadi kertas kembali. Olah sampah organik menjadi kompos. UPAYA 3 R FASILITAS UMUM
  • 42. UPAYA 3 R HOTEL, RESTAURAN DAN PERTOKOAN Penanganan 3-R Cara Pengerjaan R-1 Berikan insentif oleh produsen bagi pembeli yang mengembalikan kemasan yang dapat digunakan kembali. Berikan tambahan biaya bagi pembeli yang meminta kemasan/bungkusan untuk produk yang dibelinya. Memberikan kemasan/bungkusan hanya pada produk yang benar-benar memerlukannya. Sediakan produk yang kemasannya tidak menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Kenakan biaya tambahan untuk permintaan kantong plastik belanjaan. Jual atau berikan sampah yang telah terpilah kepada yang memerlukannya. R-2 Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain, seperti pakan ternak. Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah belanjaan yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia. Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang (minyak, minuman ringan). R-3 Jual produk-produk hasil daur-ulang sampah dengan lebih menarik. Berilah insentif kepada masyarakat yang membeli barang hasil daur-ulang sampah. Olah kembali buangan dari proses yang dilakukan sehingga bermanfaat bagi proses lainnya, Lakukan penanganan sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan. Lakukan penanganan sampah anorganik.
  • 43. POTENSI PELAKSANAAN KONSEP 3 R PENGELOLAAN SAMPAH
  • 44. PLANT DAUR ULANG PENGOMPOSAN
  • 46. • SANITARY LANDFILL DENGAN POTENSI GAS METHANE YANG CUKUP TINGGI (ANALISIS MODEL HASIL SURVEY LAP. PROF LAODE) • RECYCLE DENGAN KARAKTERISTIK AN-ORGANIK 73% BERPONTENSI UNTUK DAUR ULANG (KOMERSIAL) • UNTUK MINIMASI SAMPAH ORGANIK DILAKUKAN KOMPOSTING • INCENERASI (LISTRIK) BELUM MEMADAI DARI SEGI BATAS MINIMAL PRODUKSI SAMPAH 1000 TON/HARI (BATAM 355,39 TON/HARI), DISAMPING KANDUNGAN ORGANIKNYA MASIH BESAR