SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Disusun untuk :
                 AMT I
Sabtu, 24 November 2012




                           1
Definisi
Alfred Binet (1857 - 1911), tokoh utama perintis pengukuran
inteligensi, bersama Theodore Simon mendefinisikan inteligensi
dengan tiga komponen, yaitu:
(1) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan
  tindakan,
(2) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan
  tersebut telah dilaksanakan, dan
(3) kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau autocriticsm.

                                                                 2
Definisi
 Goddard, tahun 1946 mendefinisikan inteligensi sebagai
  tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk
  menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi dan
  untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.

 Walters dan Gardner, di tahun 1986 mendefinisikan inteligensi
  sebagai kemampuan atau serangkaian kemampuan yang
  memungkinkan individu memecahkan masalah.



                                                                  3
Definisi
Dari definisi-definisi di atas dpt disimpulkan bahwa inteligensi selalu
berkaitan dengan pemecahan masalah. Sebagaimana karakteristik yang
diberikan oleh Sternberg (1981) di bawah ini:

           KOMPONEN                         KARAKTERISTIK
Kemampuan memecahkan masalah       1. mampu menunjukkan pengetahuan
                                      mengenai masalah yang dihadapi
                                   2. mengambil keputusan tepat
                                   3. menyelesaikan masalah secara optimal
                                   4. menunjukkan pikiran jernih
Inteligensi verbal                 1. kosakata baik
                                   2. membaca dengan penuh pemahaman
                                   3. ingin tahu secara intelektual
                                   4. menunjukkan keingintahuan
Inteligensi praktis                1. tahu situasi
                                   2. tahu cara mencapai tujuan
                                   3. sadar terhadap dunia sekeliling
                                   4. menunjukkan minat terhadap dunia
                                      luar                                   4
Psikotes
  Psikotes sesungguhnya merupakan suatu pemeriksaan psikologis,

   dengan alat-alat ukur tertentu (dalam bentuk soal-soal tes) yang

 diciptakan oleh para pakar psikologi, untuk membedakan perilaku

     seseorang dengan orang lain. Di mana melalui psikotes atau

   pemeriksaan psikologis ini maka dapat disimpulkan intelegensi,

 motivasi, karakter, kondisi emosional, bakat bahkan ketahanan kerja

                             seseorang.



                                                                       5
Psikotes
 Sesungguhnya psikotes bukanlah satu-satunya jaminan bahwa
  mereka yang mendapatkan nilai tertinggi pastilah memiliki kualitas
  yang terbaik.
 Tidak ada standar resmi mengenai kelulusan psikotes. Semuanya
  bergantung kepada standar dan culture yang berlaku di perusahaan
  tersebut. Namun yang pasti, tahapan psikotes akan mempermudah
  untuk dilaksanakan tahapan berikutnya, yaitu tahapan interview,
  penilaian latar belakang pendidikan dan pekerjaan.




                                                                       6
Psikotes
  Psikotes adalah salah satu cara untuk mendapatkan individu yang

Sesuai/cocok dengan jabatan yang sedang kosong dari suatu

perusahaan. Sehingga didapatkan seseorang yang bisa mengemban

tugas dari jabatan tersebut dengan baik. Ibaratnya perusahaan sedang

mencari potongan puzzle yang belum tertempel




                                                                       7
Psikotes
    Selain untuk menyeleksi para pelamar kerja, psikotes
   juga dapat digunakan menelusuri bakat, penempatan
          karyawan, keperluan promosi serta mengenali
  kekuatan dan kelemahan karyawan. Dengan demikian,
   psikotes membantu perusahaan untuk melihat apakah
      karier karyawan-karyawannya bisa dikembangkan
                           lebih jauh lagi ataukah tidak.


                                                            8
Psikotes
Hasil akhirnya merupakan indikator penting seberapa

  cocok Anda dengan pekerjaan yang ditawarkan.

 Beberapa kuesioner atau tes kepribadian dirancang

  khusus untuk mengukur kecerdasan, minat, atau

  ketrampilan dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu.



                                                      9
Psikotes
Penilaian kepribadian melibatkan respons Anda terhadap serangkaian
item pertanyaan. Jawaban yang diperoleh digunakan untuk menyusun
Profil kepribadian Anda. Sehingga, jawaban Anda merupakan dasar
untuk menunjukkan kepribadian. Kriteria kepribadian yang
Digunakan untuk kecocokan pekerjaan biasanya meliputi, kestabilan
emosi, kepercayaan diri, kerjasama, kepekaan dan ketrampilan
komunikasi.




                                                                     10
Psikotes
    Dalam kuesioner tes kepribadian tidak ada jawaban

benar salah, karena tidak ada kepribadian yang salah. Untuk

    itu, kiat utama dalam menjawab kuesioner atau tes

kepribadian adalah bersikap jujur. Tidak perlu berpura-pura

 menjadi pribadi lain. Oleh karena itu, dalam menghadapi

      psikotes Anda tidak perlu mempelajari apa-apa.



                                                              11
Tips Mengerjakan Psikotes
1. Sehari sebelum tes, survey lokasi ujian. Agar supaya Anda
  dapat menghitung waktu perjalanan dan mengantisipasinya.
2. Tidur yang cukup. Agar supaya saat bangun tidur, badan dan
  pikiran menjadi fresh.
3. Bangun pagi. Agar supaya tidak terlambat sampai di tempat
  ujian.
4. Sebelum pergi sarapan terlebih dahulu. Sehingga saat
  pengerjaan tes tidak merasa lemas. Hal ini bisa mengganggu
  konsentrasi.

                                                                12
Tips Mengerjakan Psikotes
5. Sebelum mengerjakan tes, berdoalah ( untuk menenangkan diri).
   Jangan menganggap psikotes sebagai sesuatu yang menakutkan.

6. Ikuti semua instruksi yang diberikan oleh instruktur di setiap
   pengerjaan tes.

7. Menjawab semua pertanyaan dengan jujur, sesuai diri sendiri.
   Anda juga pasti tidak ingin mendapatkan pekerjaan tersebut tetapi
   ternyata tidak sesuai dengan Anda yang sebenarnya.

8. Berpikir positif dan yakin akan diri sendiri.



                                                                       13
Penutup

 Ingat, ada banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan
 dengan sukses oleh orang-orang dengan karakter
 pribadi yang berbeda-beda. Jadi yakinlah dengan
 diri Anda.

 Jika pekerjaan itu yang terbaik untuk Anda, pasti
 Anda akan dapatkan.

                                                      14
15

More Related Content

What's hot

Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritistonen91
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Mazmon Mahmud
 
Myers Briggs MBTI Personality Types Indonesia
Myers Briggs MBTI Personality Types IndonesiaMyers Briggs MBTI Personality Types Indonesia
Myers Briggs MBTI Personality Types IndonesiaArry Rahmawan
 
Berpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalahBerpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalahOnong Van Djomon
 
Mengenal 16 tipe personalitas mbti
Mengenal 16 tipe personalitas mbtiMengenal 16 tipe personalitas mbti
Mengenal 16 tipe personalitas mbtiMarrcaellia
 
Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif firo HAR
 
Pemikiran lateral
Pemikiran lateralPemikiran lateral
Pemikiran lateralUma Vathy
 
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatifSemut Hitam
 

What's hot (20)

Edward De Bono
 Edward De Bono Edward De Bono
Edward De Bono
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
 
ETD 1242 PEMIKIRAN KRITIS DAN KREATIF
ETD 1242 PEMIKIRAN KRITIS DAN KREATIFETD 1242 PEMIKIRAN KRITIS DAN KREATIF
ETD 1242 PEMIKIRAN KRITIS DAN KREATIF
 
Pemikiran lateral de bono
Pemikiran lateral de bonoPemikiran lateral de bono
Pemikiran lateral de bono
 
IFSP
IFSPIFSP
IFSP
 
Myers Briggs MBTI Personality Types Indonesia
Myers Briggs MBTI Personality Types IndonesiaMyers Briggs MBTI Personality Types Indonesia
Myers Briggs MBTI Personality Types Indonesia
 
Cara berpikir menurut de bono
Cara berpikir  menurut de bonoCara berpikir  menurut de bono
Cara berpikir menurut de bono
 
Berpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalahBerpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalah
 
Talent mapping MBTI
Talent mapping MBTITalent mapping MBTI
Talent mapping MBTI
 
M B T I
M B T IM B T I
M B T I
 
Mengenal 16 tipe personalitas mbti
Mengenal 16 tipe personalitas mbtiMengenal 16 tipe personalitas mbti
Mengenal 16 tipe personalitas mbti
 
MBTI 4 Study
MBTI 4 StudyMBTI 4 Study
MBTI 4 Study
 
Mbti 4 hrd
Mbti 4 hrdMbti 4 hrd
Mbti 4 hrd
 
Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif Berfikir secara kreatif
Berfikir secara kreatif
 
Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
 
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemikiran lateral
Pemikiran lateralPemikiran lateral
Pemikiran lateral
 
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Sect 17.3
Sect 17.3Sect 17.3
Sect 17.3
 
Modul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libreModul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libre
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
12. contoh-laporan-audit-kelompok-2
12. contoh-laporan-audit-kelompok-212. contoh-laporan-audit-kelompok-2
12. contoh-laporan-audit-kelompok-2
 
Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
MODUL 4 KAS DAN SETARA KAS (Salemba 4)
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing
 
Calk modul 9
Calk modul 9Calk modul 9
Calk modul 9
 

Similar to Mengukur Inteligensi

Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanyaKecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanyaRama Risky
 
Leadership Concept. Heroic Leadership
Leadership Concept. Heroic LeadershipLeadership Concept. Heroic Leadership
Leadership Concept. Heroic LeadershipR. Anang Tinosaputra
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiBilly Brilliantana
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesIsmail Mamat
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangTogar Simatupang
 
Bab 2 sam
Bab 2 samBab 2 sam
Bab 2 samtonen91
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometriklaichunseong
 
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiahKkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiahKhairiah Abdul Kadir
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakMumuh Al-musthofa
 
Tugas Analisa.pdf
Tugas Analisa.pdfTugas Analisa.pdf
Tugas Analisa.pdfMohdAfuza
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalFeldi Modole
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiMaya Sy
 
Kecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanKecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanmamawanqry
 
Becoming the profesional teacher with mindset aproach
Becoming the profesional teacher with mindset aproachBecoming the profesional teacher with mindset aproach
Becoming the profesional teacher with mindset aproachFransiskus Sudirman
 

Similar to Mengukur Inteligensi (20)

Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanyaKecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
Kecerdasan majemuk scara umum dan penerapanya
 
Leadership Concept. Heroic Leadership
Leadership Concept. Heroic LeadershipLeadership Concept. Heroic Leadership
Leadership Concept. Heroic Leadership
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence Competencies
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
 
Bab 2 sam
Bab 2 samBab 2 sam
Bab 2 sam
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik
 
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiahKkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
Kkd2063 khairiah abdulkadird20121061507kepentingan sahsiah
 
psikotes
psikotespsikotes
psikotes
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otak
 
Etika Profesi
Etika ProfesiEtika Profesi
Etika Profesi
 
Tugas Analisa.pdf
Tugas Analisa.pdfTugas Analisa.pdf
Tugas Analisa.pdf
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
 
Mengenal psikotes
Mengenal psikotesMengenal psikotes
Mengenal psikotes
 
Kecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanKecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depan
 
Becoming the profesional teacher with mindset aproach
Becoming the profesional teacher with mindset aproachBecoming the profesional teacher with mindset aproach
Becoming the profesional teacher with mindset aproach
 
Kecerdasan emosi
Kecerdasan emosiKecerdasan emosi
Kecerdasan emosi
 

Mengukur Inteligensi

  • 1. Disusun untuk : AMT I Sabtu, 24 November 2012 1
  • 2. Definisi Alfred Binet (1857 - 1911), tokoh utama perintis pengukuran inteligensi, bersama Theodore Simon mendefinisikan inteligensi dengan tiga komponen, yaitu: (1) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, (2) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, dan (3) kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau autocriticsm. 2
  • 3. Definisi  Goddard, tahun 1946 mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang.  Walters dan Gardner, di tahun 1986 mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan atau serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah. 3
  • 4. Definisi Dari definisi-definisi di atas dpt disimpulkan bahwa inteligensi selalu berkaitan dengan pemecahan masalah. Sebagaimana karakteristik yang diberikan oleh Sternberg (1981) di bawah ini: KOMPONEN KARAKTERISTIK Kemampuan memecahkan masalah 1. mampu menunjukkan pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi 2. mengambil keputusan tepat 3. menyelesaikan masalah secara optimal 4. menunjukkan pikiran jernih Inteligensi verbal 1. kosakata baik 2. membaca dengan penuh pemahaman 3. ingin tahu secara intelektual 4. menunjukkan keingintahuan Inteligensi praktis 1. tahu situasi 2. tahu cara mencapai tujuan 3. sadar terhadap dunia sekeliling 4. menunjukkan minat terhadap dunia luar 4
  • 5. Psikotes Psikotes sesungguhnya merupakan suatu pemeriksaan psikologis, dengan alat-alat ukur tertentu (dalam bentuk soal-soal tes) yang diciptakan oleh para pakar psikologi, untuk membedakan perilaku seseorang dengan orang lain. Di mana melalui psikotes atau pemeriksaan psikologis ini maka dapat disimpulkan intelegensi, motivasi, karakter, kondisi emosional, bakat bahkan ketahanan kerja seseorang. 5
  • 6. Psikotes  Sesungguhnya psikotes bukanlah satu-satunya jaminan bahwa mereka yang mendapatkan nilai tertinggi pastilah memiliki kualitas yang terbaik.  Tidak ada standar resmi mengenai kelulusan psikotes. Semuanya bergantung kepada standar dan culture yang berlaku di perusahaan tersebut. Namun yang pasti, tahapan psikotes akan mempermudah untuk dilaksanakan tahapan berikutnya, yaitu tahapan interview, penilaian latar belakang pendidikan dan pekerjaan. 6
  • 7. Psikotes Psikotes adalah salah satu cara untuk mendapatkan individu yang Sesuai/cocok dengan jabatan yang sedang kosong dari suatu perusahaan. Sehingga didapatkan seseorang yang bisa mengemban tugas dari jabatan tersebut dengan baik. Ibaratnya perusahaan sedang mencari potongan puzzle yang belum tertempel 7
  • 8. Psikotes Selain untuk menyeleksi para pelamar kerja, psikotes juga dapat digunakan menelusuri bakat, penempatan karyawan, keperluan promosi serta mengenali kekuatan dan kelemahan karyawan. Dengan demikian, psikotes membantu perusahaan untuk melihat apakah karier karyawan-karyawannya bisa dikembangkan lebih jauh lagi ataukah tidak. 8
  • 9. Psikotes Hasil akhirnya merupakan indikator penting seberapa cocok Anda dengan pekerjaan yang ditawarkan. Beberapa kuesioner atau tes kepribadian dirancang khusus untuk mengukur kecerdasan, minat, atau ketrampilan dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. 9
  • 10. Psikotes Penilaian kepribadian melibatkan respons Anda terhadap serangkaian item pertanyaan. Jawaban yang diperoleh digunakan untuk menyusun Profil kepribadian Anda. Sehingga, jawaban Anda merupakan dasar untuk menunjukkan kepribadian. Kriteria kepribadian yang Digunakan untuk kecocokan pekerjaan biasanya meliputi, kestabilan emosi, kepercayaan diri, kerjasama, kepekaan dan ketrampilan komunikasi. 10
  • 11. Psikotes Dalam kuesioner tes kepribadian tidak ada jawaban benar salah, karena tidak ada kepribadian yang salah. Untuk itu, kiat utama dalam menjawab kuesioner atau tes kepribadian adalah bersikap jujur. Tidak perlu berpura-pura menjadi pribadi lain. Oleh karena itu, dalam menghadapi psikotes Anda tidak perlu mempelajari apa-apa. 11
  • 12. Tips Mengerjakan Psikotes 1. Sehari sebelum tes, survey lokasi ujian. Agar supaya Anda dapat menghitung waktu perjalanan dan mengantisipasinya. 2. Tidur yang cukup. Agar supaya saat bangun tidur, badan dan pikiran menjadi fresh. 3. Bangun pagi. Agar supaya tidak terlambat sampai di tempat ujian. 4. Sebelum pergi sarapan terlebih dahulu. Sehingga saat pengerjaan tes tidak merasa lemas. Hal ini bisa mengganggu konsentrasi. 12
  • 13. Tips Mengerjakan Psikotes 5. Sebelum mengerjakan tes, berdoalah ( untuk menenangkan diri). Jangan menganggap psikotes sebagai sesuatu yang menakutkan. 6. Ikuti semua instruksi yang diberikan oleh instruktur di setiap pengerjaan tes. 7. Menjawab semua pertanyaan dengan jujur, sesuai diri sendiri. Anda juga pasti tidak ingin mendapatkan pekerjaan tersebut tetapi ternyata tidak sesuai dengan Anda yang sebenarnya. 8. Berpikir positif dan yakin akan diri sendiri. 13
  • 14. Penutup  Ingat, ada banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan sukses oleh orang-orang dengan karakter pribadi yang berbeda-beda. Jadi yakinlah dengan diri Anda.  Jika pekerjaan itu yang terbaik untuk Anda, pasti Anda akan dapatkan. 14
  • 15. 15