SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
MIKROPLANING (PERENCANAAN) dan RANTAI
DINGIN VAKSIN COVID-19
Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
Disampaikan pada Pelatihan Vaksinator COVID-19
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan melakukan
penyusunan perencanaan serta manajemen vaksin dan logistik vaksinasi COVID-19 sesuai
standar
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat:
1. Mengetahui dan menentukan tempat pelayanan vaksinasi COVID-19
2. Mengetahui dan menyusun jadwal pelayanan vaksinasi COVID-19
3. Mengetahui dan memahami kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan vaksinasi COVID-19
4. Mengetahui, memahami dan menyusun rencana kegiatan advokasi, sosialisasi dan
pelatihan serta monitoring dan evaluasi untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19
5. Mengetahui, memahami dan melakukan mekanisme distribusi serta manajemen vaksin
dan logistik vaksinasi COVID-19 sesuai prosedur
PERENCANAAN
PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT LAINNYA
MASYARAKAT
RENTAN
PETUGAS KESEHATAN
Vaksinasi dilakukan untuk
tenaga kesehatan dan
tenaga penunjang di
fasyankes tersebar di 34
provinsi
Masyarakat di daerah
dengan resiko penularan
tinggi
Dengan pendekatan kluster
sesuai dengan ketersediaan
vaksin
1 2 3 4
1,3 Jt 21,5 Jt 63,9 jt 77,4 jt
Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Umur 60 tahun* ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis.
tertuang EUA/data hasil uji klinis tahap 3)
3. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)....(PAPDI)
PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS
PENERIMA VAKSINASI
LANSIA*
17,4 Jt
WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022
Penyusunan Perencanaan
Perencanaan disusun
dengan memperhitungkan
data dasar (jumlah fasilitas
pelayanan kesehatan/pos
pelayanan vaksinasi,
tenaga pelaksana, daerah
sulit, dll)
Proses penyusunan
perencanaan
pelaksanaan vaksinasi
dilakukan oleh masing-
masing jenjang
administrasi
Perencanaan didukung oleh
Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi COVID-19
2
3
1
TAHAPAN PERENCANAAN
(MICROPLANNING)
1. PENDATAAN SASARAN
PENDATAAN SASARAN
Penentuan jumlah sasaran per
kelompok penerima vaksin
dilakukan melalui pertimbangan
Komite Penanganan COVID-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-
PEN). Penetapan jumlah sasaran
per kelompok penerima vaksin
untuk tingkat provinsi dan
kabupaten/kota akan menjadi
dasar dalam penentuan alokasi
serta distribusi vaksin dan logistik
vaksinasi dengan juga
mempertimbangkan cadangan
sesuai kebutuhan.
Melalui Sistem Informasi Satu
Data Vaksinasi COVID-19
dilakukan penyaringan data
(filtering) sehingga diperoleh
sasaran kelompok penerima vaksin
COVID-19 sesuai kriteria yang
telah ditetapkan.
Pendataan sasaran penerima
vaksin dilakukan secara TOP
DOWN - melalui Sistem Informasi
Satu Data Vaksinasi COVID-19
yang bersumber dari
Kementerian/Lembaga terkait atau
sumber lainnya meliputi nama,
Nomor Induk Kependudukan, dan
alamat tempat tinggal sasaran.
Konfirmasi penjadwalan
peserta
(SMS, Aplikas PL, Web,
Babinsa, Babinkamtibnas)
Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi COVID-19
Supply side
Sumber data Peserta
BPJS Kes, BPJS TK,
Dukcapil, TNI,Polri,
Kemkes, Operation
Seluler
Sumber data
pelaksanaan
(KEMKES: Jadwal,
Cluster, jenis vaksin,
jumlah)
Sumber datajumlah
vaksin
(BIOFARMA: Jumlah,
jenis vaksin, ID vaksin,
ID cold storage,ID
lokasi)
NotifikasiPeserta
(SMS, Aplikas PL,
Web, Babinsa,
Babinkamtibnas)
Pelaksanaan vaksin
(FTKP, Aplikasi P-Care)
Rumah Sakit Puskesmas
Pelaksanaan hasil vaksinasi
Demand side
Executive
Dashboard
HealthCenter
Dashboard
Logistic
Dashboard
Warehouse
Dashboard
Control Tower
Logistic track & Trace
Distribusi
Biofarma Track & Trace
Warehouse
Biofarma Track & Trace
Logistik Kemkes
SMILE
Calon penerima
vaksin pmerintah
Pendaftaranvaksin
mandiri
1. PENDATAAN FASYANKES
PENDATAANFASYANKES
1. Puskesmas,
puskesmas
pembantu;
2. Klinik;
3. Rumas sakit;
dan/atau
4. Unit pelayanan
kesehatan di
Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
(KKP).
KRITERIA
1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana
vaksinasi;
2. memiliki fasilitas penyimpanan
vaksin sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
3. memiliki izin operasional Fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
4. memiliki koneksi internet untuk
mengakses aplikasi yang dapat
terhubung dengan Sistem Informasi
Satu Data Vaksinasi COVID-19.
Bila fasilitas pelayanan
kesehatan yang
tersedia tidak dapat
memenuhi kebutuhan
dalam memberikan
vaksinasi bagi seluruh
sasaran dan/atau
fasilitas pelayanan
kesehatan tidak
memenuhi persyaratan
maka Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dapat
membuka pos
vaksinasi COVID-19
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pendataan fasilitas
pelayanan kesehatan yang akan menjadi tempat pelaksanaan
pelayanan vaksinasi COVID-19 melalui upaya koordinasi dengan
seluruh fasilitas pelayanan kesehatan meliputi:
1. pendataan tenaga pelaksana,
2. pendataan jadwal pelayanan, dan
3. pendataan peralatan rantai dingin yang tersedia di setiap
fasilitas pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kemudian melakukan penilaian
terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan penetapan melalui
SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput data
tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
Tenaga Pelaksana dan Jadwal Pelayanan
Satu tim pelaksana per sesi terdiri dari:
1. Petugas pendaftaran/verifikasi
2. Petugas untuk melakukan skrining
(anamnesa), pemeriksaan fisik sederhana
dan pemberian edukasi; dianjurkan > 1
3. Petugas pemberi vaksinasi COVID-19
dibantu oleh petugas yang menyiapkan
vaksin
4. Petugas untuk melakukan observasi
pasca vaksinasi COVID-19 serta
pemberian tanda selesai dan kartu
vaksinasi COVID-19;
5. Petugas untuk melakukan pencatatan
hasil vaksinasi COVID-19;
6. Petugas untuk melakukan pengelolaan
limbah medis; dan/atau
7. Petugas untuk mengatur alur kelancaran
pelayanan vaksinasi COVID-19
Jadwal Layanan
(hari pelayanan,
jml sesi pelayanan
per hari, jam dan
kuota sasaran per
sesi pelayanan)
• Rangkaian pemeriksaan dan
pelayanan Vaksinasi COVID-19
untuk satu orang diperkirakan
sekitar 15 menit.
• Satu vaksinator (perawat, bidan,
dan dokter) diperkirakan mampu
memberikan pelayanan maksimal
40 - 70 sasaran per hari.
• Dalam satu hari dapat
dilaksanakan beberapa sesi
pelayanan dengan jumlah
sasaran per sesi pelayanan
adalah sekitar 10-20 orang.
PENDATAANFASYANKES
Inventarisasi Peralatan Rantai
Dingin di FASYANKES
Pengelola program imunisasi dan/atau logistik
Dinas Kesehatan Provinsi maupun
Kabupaten/Kota harus melakukan
inventarisasi jumlah dan kondisi :
1. vaccine refrigerator,
2. cool pack,
3. cold box,
4. vaccine carrier
5. alat pemantau suhu
Mengidentifikasi kekurangannya di tingkat
provinsi, kabupaten/kota, puskesmas
maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
INPUT DATAFASYANKES
Fasyankes Mengisi Data
INPUT DATAFASYANKES
Dinkes Kab/Kota Mengompilasi
PENDATAAN DAN PENETAPAN
FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19
• Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kemudian
melakukan penilaian terhadap
fasilitas pelayanan kesehatan
dan melakukan penetapan
melalui SK Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
serta menginput data tersebut
ke dalam aplikasi Pcare
Vaksinasi.
• Bila fasilitas pelayanan
kesehatan yang tersedia tidak
dapat memenuhi kebutuhan
dalam memberikan vaksinasi
bagi seluruh sasaran
dan/atau fasilitas pelayanan
kesehatan tidak memenuhi
persyaratan maka Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
dan puskesmas dapat
membuka pos pelayanan
vaksinasi COVID-19
1. Puskesmas mengusulkan pos pelayanan vaksinasi
COVID-19 ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Pos pelayanan vaksinasi merupakan pos layanan
luar gedung (area/tempat di luar fasilitas
pelayanan kesehatan).
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan
daftar pos pelayanan vaksinasi melalui SK Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput
data tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas
harus memastikan ketersediaan tenaga pelaksana
serta sarana rantai dingin yang memadai untuk
melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19
yang aman dan berkualitas.
4. Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan
vaksinasi harus memenuhi standar pelayanan
vaksinasi COVID-19. Masing-masing pos
pelayanan vaksinasi juga melaksanakan
pencatatan dan pelaporan tersendiri, terpisah
dari puskesmas yang menjadi koordinatornya.
INPUT DATA FASYANKES
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan dalam bentuk SK
Penunjukan dan menginput data ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat untuk
mendapatkan hak akses (username dan password) aplikasi Pcare Vaksinasi.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengakses aplikasi Pcare Vaksinasi melalui alamat https://pcare.bpjs-
kesehatan.go.id/vaksin/ menggunakan browser yang terdapat pada komputer/laptop/handphone yang
terkoneksi internet, kemudian log in menggunakan username dan password yang sudah didapatkan.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengentrikan daftar fasilitas pelayanan kesehatan dan pos pelayanan
vaksinasi yang telah ditetapkan pada aplikasi Pcare Vaksinasi. Data yang dientri meliputi nama fasilitas
pelayanan kesehatan, jadwal layanan vaksinasi, kapasitas layanan per-sesi, nama dan nomor handphone
PIC layanan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuatkan atau menambahkan hak akses (username dan password)
Pcare user fasilitas kesehatan bagi fasilitas pelayanan kesehatan baru atau fasilitas pelayanan kesehatan
yang belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
5. Detail penggunaan aplikasi Pcare Vaksinasi untuk pendataan fasyankes dapat dilihat pada User Manual
dengan mengunduh pada tautan http://bit.ly/LampiranJuknisVC19 dengan password $ppt12020.
Penginputan Fasyankes yang akan Memberikan
Pelayanan Vaksinasi COVID-19 pada Aplikasi PCare
2. REGISTRASI DAN
VERIFIKASI SASARAN
Registrasi dan Verifikasi Sasaran
Data sasaran vaksinasi
program diperoleh secara
top-down melalui Sistem
Informasi Satu Data
Vaksinasi COVID-19
1. Sasaran menerima notifikasi
via SMS Blast
2. Konfirmasi atau registrasi
ulang sasaran, termasuk
memilih tempat dan jadwal
layanan
3. Tiket elektronik bagi sasaran
terverifikasi
Data sasaran beserta penjadwalan vaksinasi masing-masing sasaran dapat diakses
oleh petugas Puskesmas maupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya melalui
aplikasi Pcare
Untuk memastikan tingginya Indeks Pemakaian (IP) vaksin, maka puskesmas dan fasilitas
pelayanan Kesehatan lainnya dapat menghubungi sasaran sebelum hari pelayanan untuk
memastikan kembali kedatangannya
PROSES NOTIFIKASI
DAN REGISTRASI ULANG SASARAN
1. Sasaran penerima vaksinasi akan menerima notifikasi/pemberitahuan melalui SMS Blast dengan ID
pengirim: PEDULICOVID, selanjutnya sasaran akan melakukan registrasi ulang untuk memilih
tempat serta jadwal layanan melalui SMS 1199, UMB *119#, aplikasi Pedulilindungi, web
pedulilindungi.id atau melalui Babinsa/Babinkamtibmas setempat. Layanan SMS dan UMB
tidak dikenakan biaya (gratis). Sasaran yang tidak memiliki HP akan dikompilasi datanya untuk
kemudian dilakukan verifikasi oleh Babinsa/Babinkamtibmas dengan melibatkan Lurah, Kepala
Dusun, Ketua RT/RW serta Puskesmas setempat.
2. Registrasi ulang sebagaimana dimaksud angka 1 meliputi juga upaya verifikasi dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan oleh sistem untuk mengonfirmasi domisili serta self-
screening sederhana terhadap penyakit penyerta yang diderita. Sasaran dengan komorbid tertentu
tidak dapat diberikan vaksinasi (penjelasan rinci mengenai komorbid dijelaskan pada Bab III).
Verifikasi bagi sasaran yang tidak melakukan registrasi ulang akan dilakukan oleh
Babinsa/Babinkamtibmas dengan melibatkan Lurah, Kepala Dusun, Ketua RT/RW serta Puskesmas
setempat.
3. Setelah sasaran melakukan verifikasi, sasaran memilih lokasi pelaksanaan dan jadwal vaksinasi.
Selanjutnya, Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 akan mengirimkan tiket elektronik
sebagai undangan kepada masing-masing sasaran penerima vaksin COVID-19 yang telah
terverifikasi.
Jika ada komorbid
Jika tidak ada komorbid, bisa
langsung memilih lokasi dan jadwal
Selesai di sini
REGISTRASI ULANG MELALUI PEDULI LINDUNGI
REGISTRASI ULANG MELALUI PEDULI LINDUNGI
Skenario “Tidak Setuju Vaksin”
Data sasaran yang telah terverifikasi beserta penjadwalan vaksinasi masing-
masing sasaran dapat diakses oleh petugas Fasilitas pelayanan kesehatan
melalui aplikasi Pcare Vaksinasi
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyerahkan data fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk
puskesmas dan pos vaksinasi, yang telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi covid-19
kepada Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan untuk
pembuatan hak akses (username dan password) aplikasi Pcare Vaksinasi bagi fasilitas pelayanan
kesehatan dan pos vaksinasi pelaksana vaksinasi COVID-19.
3. Petugas pelaksana layanan vaksinasi COVID-19 mengakses aplikasi Pcare Vaksinasi melalui
alamat https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id/vaksin/ menggunakan browser yang terdapat pada
komputer/laptop/handphone yang terkoneksi internet, kemudian log in menggunakan username dan
password yang sudah didapatkan.
4. Detail penggunaan aplikasi Pcare Vaksinasi untuk pendataan fasyankes dapat dilihat pada User
Manual Pcare Faskes dengan mengunduh pada tautan http://bit.ly/LampiranJuknisVC19 dengan
password $ppt12020
Data sasaran dapat diunduh menjadi file exceldengan
mengklik tombol hijau ini
Diisi dengan username
dan password yang
diberikan BPJS Kantor
Cabang
Pilih Menu ini
Cara Melihat Data Sasaran pada PCare
3. Rencana Distribusi Vaksin dan
Logistik Lainnya
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI
VAKSIN DAN LOGISTIK LAINNYA
•Alokasi vaksin dan logistik vaksinasi lainnya (Auto Disable Syringe/ADS,
Safety Box dan alcohol swab) bagi setiap puskesmas maupun fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya ditentukan berdasarkan data sasaran yang
terverifikasi melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19.
•Alokasi pada tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota dilakukan dengan
mempertimbangkan estimasi wastage rate vaccine serta buffer stock
logistik yang memadai dalam rangka mendukung pelaksanaan
pelayanan vaksinasi COVID-19.
•Sebagai antisipasi bila terjadi syok anafilatik, maka setiap tempat
pelayanan wajib menyediakan 1 set perlengkapan anafilaktik, oksigen,
cairan dan infus set.
•Kebutuhan materi KIE : perhitungan berdasarkan pada kebutuhan.
Masker medis = jumlah petugas x jumlah hari
pelayanan x 2
(Ket: masker medis dapat digunakan maksimal selama 4 jam)
Sarung tangan (bila tersedia) = jumlah sasaran
*) sarung tangan harus diganti pd setiap sasaran
Face shield (bila tersedia)
= ((jumlah sasaran x (jumlah vaksinator+jumlah petugas skrining))
+ (jumlah nakes lain x jumlah sesi pelayanan)
Apron (bila tersedia) = sesuai kebutuhan
Kebutuhan logistik PPI lainnya:
• Hand sanitizer = sesuai
kebutuhan
• Sabun cair dan air mengalir =
sesuai kebutuhan
• Cairan disinfektan = sesuai
kebutuhan
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI
VAKSIN DAN LOGISTIK LAINNYA
PERHITUNGAN KEBUTUHAN LOGISTIK LAINNYA
Perlu disusun rencana
distribusi vaksin dan
logistik lainnya
dengan
mencantumkan jadwal
distribusi serta
sumber pembiayaan
yang dibutuhkan.
Vaksin dan logistik
lainnya
didistribusikan
sampai ke Puskesmas
maupun fasilitas
pelayanan kesehatan
lainnya.
Seluruh pihak terkait
harus memastikan
jadwal pengiriman
vaksin dan logistik
lainnya dilaksanakan
tepat waktu dalam
rangka menjamin
ketersediaan vaksin
dan logistik lainnya di
tingkat provinsi,
kabupaten/kota serta
puskesmas dan
fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Prinsip pelaksanaan
tidak menganggu
distribusi vaksin dan
logistik untuk
pelayanan imunisasi
rutin.
Rencana Distribusi
Vaksin dan Logistik Lainnya
4. RENCANA ADVOKASI
SOSIALISASI DAN
PELATIHAN
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan
Puskesmas menyusun rencana advokasi,
sosialisasi dan koordinasi kepada seluruh
pihak baik lintas program maupun lintas
sektor terkait
Untuk meningkatkan kapasitas vaksinator
dan tenaga kesehatan lainnya yang
terlibat dalam pelaksanaan pelayanan,
serta pengelola program dan supervisor,
diperlukan pelatihan dengan melibatkan
instansi pelatihan kesehatan. Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota perlu menyusun rencana
kegiatan pelatihan.
RENCANA ADVOKASI,
SOSIALISASI DAN PELATIHAN
RENCANA ADVOKASI,
SOSIALISASI DAN PELATIHAN
5. RENCANA MONEV
RENCANA MONEV
Penilaian Kesiapan (Tool VIRAT)
vaccine introduction readiness assessment tool
Monitoring data cakupan setiap hari
Monitoring kualitas layanan
melalui kegiatan supervisi
Evaluasi pelaksanaan, evaluasi dampak melalui
surveilans COVID-19, dan Post Marketing
Surveillance atau PMS
RENCANA SUPERVISI
DILAKUKANOLEHKAB/KOTA
PENDANAAN
Pendanaan pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19 bersumber dari
APBN (Dekonsentrasi, DAK non fisik/BOK), APBD dan sumber lain
yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Kegiatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dibiayai oleh APBN,
APBD dan sumber lain yang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan antara lain :
1. biaya operasional,
2. biaya distribusi vaksin dan logistik lainnya,
3. biaya pengembangan dan penyebarluasan materi KIE,
4. biaya penyelenggaraan pertemuan advokasi, koordinasi dan
sosialisasi,
5. bimbingan teknis dan monitoring, dan
6. surveilans KIPI
Pendanaan untuk pemantauan dan
penanggulangan Kejadian Ikutan
Pasca Vaksinasi COVID-19
dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
atau sumber pendanaan lain yang
sah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pendanaan ini termasuk untuk
perawatan dan pengobatan
Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi
COVID-19
Penyusunan Rencana Operasional
Penjangkauan daerah Sulit
Kegiatan Vaksinasi
COVID-19 harus
menjangkau semua
sasaran sehingga
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
dan Puskesmas
perlu melakukan
pemetaan wilayah
sulit dan menyusun
rencana
operasionalnya
RANTAI DINGIN
DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN VAKSIN & LOGISTIK
Tujuan Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan melaksanaan pengelolaan
rantai dingin vaksin COVID-19.
Tujuan Pembelajaran Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat:
1. Mengetahui dan memahami prinsip distribusi vaksin dan logistik vaksinasi
COVID-19
2. Mengetahui dan memahami sop distribusi vaksin dan logistik vaksinasi
COVID-19
3. Mengetahui dan memahami pengelolaan Vaksi COVID-19 yang meliputi Penyimpanan,
Pemantauan suhu, dan Pengelolaan Vaksin saat Pelayanan
Distribusi dari pusat sampai ke Tingkat Provinsi melalui udara atau darat
menggunakan kendaraan berpendingin khusus, cold box atau alat transportasi
vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan
pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar,
sesuai dengan ketentuan
Di Provinsi :
1. vaksin disimpan oleh instalasi farmasi dalam cold room,
vaccine refrigerator dan/atau tempat penyimpanan
vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19
pada suhu yg direkomendasikan
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe –
ADS, Safety Box, alcohol swab) disimpan pada
area/ruang yg telah ditentukan di dlm instalasi farmasi
Proses pengadaan :
1. vaksin
2. logistik vaksinasi (seperti Auto Disable Syringe –
ADS, Safety Box, alcohol swab)
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (2)
Pusat (Kemenkes) sampai Provinsi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan dengan kendaraan berpendingin
khusus (beberapa Prov/Kab/Kota), cold box / vaccine carrier atau alat transportasi vaksin
lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik
lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan ketersediaan anggaran masing2 daerah :
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin atau dibuat jadwal
pengambilan sesuai alokasi
Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi farmasi,
kemudian:
1. vaksin disimpan dalam cold room, vaccine refrigerator
atau tempat penyimpanan vaksin lain sesuai jenis
vaksin pada suhu yg direkomendasikan sebelum
didistribusikan ke faskes.
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe –
ADS, Safety Box, Kapas Alkohol) disimpan area/ruang yg
ditentukan di dlm instalasi farmasi
Kab/kota akan
mendistribusikan
vaksin dan logistik
lainnya ke Rumah
Sakit, Puskesmas,
KKP, Klinik atau Pos
pelayanan vaksinasi
lainnya yang
terdaftar sebagai
tempat pelayanan
vaksinasi Covid 19
dengan
menggunakan mobil
box atau puskesmas
keliling, vaksin
ditempatkan pada
vaccine carrier atau
alat transportasi
vaksin lainnya
sesuai jenis vaksin
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP
Puskesmas akan menyimpan vaksin
di vaccine refigerator. Logistik
lainnya disimpan di instalasi farmasi.
Untuk Fasyankes lainnya (Klinik KKP,
Klinik Pos Pelayanan vaksinasi, dll)
berkoordinasi dengan Puskesmas
untuk distribusi vaksin dan logistik
lainnya:
1. Jika Fasyankes tidak memiliki
vaccine refrigerator yang sesuai
standar, maka dapat digunakan
lemari es rumah tangga, sesuai
SOP yang berlaku.
2. Vaksin dibawa oleh petugas
menggunakan vaccine carrier.
1. Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box atau vaccine carrier disertai
dengan cool pack. Logistik lainnya dapat menggunakan sarana pembawa kering
lainnya;
2. Pada setiap cold box atau vaccine carrier disertai dengan alat pemantau suhu;
3. Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box atau vaccine carrier
dengan menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar;
4. Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai
sarung tangan pada saat penataan vaksin di vaccine refrigerator;
5. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer
sebelum dan sesudah menangani vaksin dan logistik lainnya;
6. Penyimpanan vaksin serta logistik vaksinasi lainnya mengacu pada Standar
Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku;
SOP Distribusi Vaksin dan Logistik
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Berdasarkan prosedur/manajemen
penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
2-8 °C,
2. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
-20 °C (vaksin mRNA, Moderna), dan
3. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan
-70 °C (vaksin mRNA, Pfizer).
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari
langsung.
2. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur sedemikian rupa untuk
menghindari kesalahan pengambilan, perlu disimpan secara terpisah
dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak tertukar
dengan vaksin rutin. Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19
disimpan dalam vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan dengan
vaksin rutin.
3. Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum
memiliki vaccine refrigerator standar (buka atas sesuai Pre-Kualifikasi
WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es domestik/ rumah tangga,
dimana penataan vaksin dilakukan berdasarkan penggolongan
sensitivitas terhadap suhu dan sesuai manajemen vaksin yang efektif.
4. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator
Suhu 2-8 °C
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini dengan platform inactivated merupakan golongan vaksin freeze sensitive
yang akan rusak pada paparan suhu dingin (beku) sehingga perlakuan penyimpanan, disimpan pada suhu 2-8⁰
C dan jauhkan dari evaporator
Contoh Penyimpanan Vaksin
DT
IPV
Td
COVID
COVID
COVID
Jangan
menyimpan
vaksin di pintu
IPV
COV
ID
Suhu 2-8 °C
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar
matahari langsung. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur
sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan,
perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang
vaksin yang berbeda agar tidak tertukar dengan vaksin rutin.
Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan dalam
freezer atau vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan
dengan vaksin rutin.
2. Vaksin dapat bertahan selama 30 hari pada suhu 2-8 °C. Pada
vaccine refrigerator, letakkan vaksin dekat dengan
evaporator.
Suhu -20 °C
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Penyimpanan jenis vaksin COVID-19 ini membutuhkan sarana Ultra Cold Chain (UCC).
Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
Sarana UCC yang dimaksud adalah freezer dengan suhu sangat rendah (Ultra Low
Temperature/ULT) dan alat transportasi vaksin khusus.
Alat transportasi vaksin UCC (berupa kontainer pasif) terdiri dari dua yaitu Arktek
menggunakan kotak dingin berupa PCM (Phase-Change Materials) dan thermoshipper
menggunakan dry ice. PCM dan dry ice berfungsi mempertahankan suhu dingin.
Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan UCC (UCC Hub) dibutuhkan sarana yaitu:
Freezer ULT ukuran besar -85 °C (500 sampai dengan 700 liters, kapasitas muatan
sampai dengan 25,000 vial).
Freezer ULT ukuran kecil -85 °C sebagai cadangan dan menyimpan paket PCM pada -85
° C.
Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan jarak jauh dibutuhkan sarana yaitu:
Freezer UTL -85 ° C kecil (masing-masing 70 liter).
Alat transportasi vaksin khusus (Arktek) untuk penyimpanan jangka pendek (hingga 5 hari)
dengan suhu -70 °C.
Suhu -70 °C
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
Suhu -70 °C
Penyimpanan Vaksin
dalam Vaccine Refrigerator
•PCM terdiri dari beberapa jenis yaitu:
•PCM khusus freezer ULT (-80 ° C) untuk UCC
Isi kemasan dengan cairan PCM dan bekukan sebelumnya pada -20 ° C.
Selesaikan pembekuan pada ULT pada -85 ° C setidaknya selama 24 jam.
Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
•Cairan CO2/Dry ice (-78°C) untuk UCC
Simpan pada suhu -80 ° C menggunakan freezer ULT atau kontainer
khusus. Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara.
•Air/es (0°C) untuk cold chain tradisional
Isi packs dengan air dan bekukan pada suhu -1 ° C. Digunakan untuk
menjaga vaksin tetap dingin selama transportasi atau selama sesi
pelayanan.
•Petugas harus menggunakan APD berupa cryogenic gloves dalam
melakukan penataan dan pengambilan vaksin.
Suhu -70 °C
Pemantauan Suhu
1. Dilakukan
sebanyak 2
pemantauan suhu
kali dalam sehari
yaitu pagi dan sore, pastikan
suhu tetap 2-8 0C.
2. Catat hasil monitoring suhu pada
grafik pemantauan suhu.
3. Apabila menggunakan
pemantau dan perekam
alat
suhu
terus menerus secara jarak jauh
yang sudah terhubung dengan
aplikasi SMILE, maka petugas
dapat memantau suhu dari jarak
jauh melalui aplikasi.
MEKANISME
Suhu dalam penyimpanan
vaksin harus terjaga sesuai
dengan yang
direkomendasikan
Perlu dilakukan pemantauan
suhu menggunakan alat
pemantau suhu
1. Alat pemantau suhu (termometer, termometer muller, dll);
2. Alat pemantau dan perekam suhu terus menerus;
3. Alat pemantau dan perekam suhu dengan teknologi
Internet of Things (IoT) terus menerus secara jarak jauh
Jenis Alat Pemantau Suhu
Pengelolaan vaksin pada saat pelayanan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Pengelola program imunisasi/korim bertanggung jawab membawa vaccine carrier
ke tempat pelayanan
2) Saat pelayanan, vaccine carrier jangan terpapar matahari langsung. Pastikan
vaccine carrier dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Vaksin yang sudah
dipakai ditempatkan pada busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang
belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
• Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya dengan memperhatikan: belum
kadaluarsa, disimpan dalam suhu yang direkomendasikan, label masih ada, dan tidak
terendam air.
• Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang penyimpanan untuk
disimpan di dalam vaccine refrigerator pada suhu yang direkomendasikan. Vaksin tersebut
didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya.
• Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk mencantumkan tanggal dan
waktu pertama kali vaksin dibuka atau diencerkan.
• Untuk pelayanan dalam gedung atau di fasilitas pelayanan kesehatan maka vaksin yang sudah dibuka
dapat bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier atau kontainer pasif yang digunakan.
• Untuk pelayanan luar gedung, vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam atau
kontainer pasif yang digunakan, namun apabila sesi pelayanan selesai dalam waktu kurang dari 6 jam maka
vaksin yang sudah dibuka harus dibuang, tidak boleh disimpan kembali di vaccine refrigerator.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
• Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang
penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
SOP, sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat
khusus yang diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis
sebelum dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama
anak-anak. Jangan menyimpan kembali vaksin yang sudah dibuka/dilarutkan
dalam tempat penyimpanan vaksin.
Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
Penyimpanan Logistik Lainnya
1. Selain vaksin, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga membutuhkan logistik
lainnya yang meliputi ADS, safety box, dan alcohol swab dimana juga
memerlukan tata kelola yg baik. Selain manajemen yang baik juga diperlukan
gudang penyimpanan yang memadai.
2. Dalam penyimpanan logistik ini harus dipastikan kondisi fisik dan keamanan
barang dan kemasannya, di semua tingkat fasilitas penyimpanan, hingga
digunakan oleh masyarakat.
3. Perhatikan kadaluwarsa setiap barang. Khusus untuk ADS, pengiriman atau
pemakaiannya harus mengikuti prinsip EEFO (Early Expired First Out), dimana
barang yang akan kadaluwarsa, diutamakan untuk dikirim/dipakai terlebih
dahulu. Petugas tidak boleh mengeluarkan/memakai ADS jika sudah lewat
tanggal kadaluwarsa.
Bagi petugas yang mengalami kesulitan
dalam menggunakan salah satu aplikasi
dalam Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi dapat menghubungi
Call Centre 021-3808888
atau WA 0812-11000510
Format-format, panduan dan materi
pelatihan/sosialisasi dapat diunduh pada
tautan: http://bit.ly/LampiranJuknisVC19
PENUGASAN
Menyampaikan update pelaksanaan
tahapan-tahapan perencanaan di masing-
masing fasyankes/dinas
Membuat SOP manajemen vaksin untuk
vaksin yg disimpan pada suhu 2-8 °C, -20 °C
dan -70 °C

More Related Content

Similar to 2. UPDATE MICROPLANNING DAN RANTAI DINGIN VAKSIN COVID 19.pptx

Surat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdf
Surat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdfSurat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdf
Surat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdfssuser75ed35
 
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdf
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdf3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdf
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdfRomaUlina5
 
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptxPIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptxssuser7f86f1
 
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnrKebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnrzazankie
 
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfVaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfQhayyoungQayyum
 
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptKebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptveronica235175
 
Permenkes Nomor 84 Tahun 2020
Permenkes Nomor 84 Tahun 2020Permenkes Nomor 84 Tahun 2020
Permenkes Nomor 84 Tahun 2020CIkumparan
 
Kebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptx
Kebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptxKebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptx
Kebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptxKhoirunnisaPuarada
 
PAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdf
PAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdfPAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdf
PAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdfpuskesmaskotamedan
 
Materi sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan Babinsa
Materi sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan BabinsaMateri sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan Babinsa
Materi sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan BabinsaMichael Dennys
 
5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptxlinda221236
 
2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdf
2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdf2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdf
2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdffatiyaauliannisa
 
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docxGilangAab
 
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdfMuharinaMuharina
 
JUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptx
JUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptxJUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptx
JUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptxAndiAndriansyah3
 
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Muh Saleh
 
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptxSOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptxFrizalM
 

Similar to 2. UPDATE MICROPLANNING DAN RANTAI DINGIN VAKSIN COVID 19.pptx (20)

Surat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdf
Surat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdfSurat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdf
Surat Edaran Tengtang Kewaspadaan Terhadap Lonjakan Kasus Covid 19.pdf
 
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdf
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdf3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdf
3. Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pdf
 
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptxPIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
PIS-PK masa Pandemi COVID19_090620.pptx
 
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnrKebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
Kebijakan dan strategi pelayanan kb di era covid 19 dnr
 
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfVaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
 
SOP (1).pptx
SOP (1).pptxSOP (1).pptx
SOP (1).pptx
 
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptKebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
Kebijakan Pemberian Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.ppt
 
Permenkes Nomor 84 Tahun 2020
Permenkes Nomor 84 Tahun 2020Permenkes Nomor 84 Tahun 2020
Permenkes Nomor 84 Tahun 2020
 
Kebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptx
Kebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptxKebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptx
Kebijakan Vaksinasi COVID-19 31 Agustus 2021-converted.pptx
 
FAQ Kebijakan BOK
FAQ Kebijakan BOKFAQ Kebijakan BOK
FAQ Kebijakan BOK
 
PAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdf
PAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdfPAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdf
PAPARAN VAKSIN COVID19 KEDALUWARSA 19 AGUSTUS 2022.pdf
 
Materi sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan Babinsa
Materi sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan BabinsaMateri sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan Babinsa
Materi sosialisasi peran bhabinkamtibmas dan Babinsa
 
5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
5. Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi COVID-19 3 Jan 2021.pptx
 
2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdf
2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdf2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdf
2.-Paparan-Insentif-Nakes-17-Feb-2021-KAROREN.pdf
 
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
 
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
 
JUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptx
JUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptxJUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptx
JUKNIS UKM MASA PANDEMI siwi 20072022.pptx
 
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19 Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
Alur Pencatatan, Pelaporan, dan Distribusi Informasi COVID-19
 
Tor covid 19
Tor covid 19Tor covid 19
Tor covid 19
 
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptxSOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxSalwaAplikasi
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024PUTRA ADI IRAWAN
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganCara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Balijualobat34
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899moratmaret503
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxiskandar764994
 
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Balijualobat34
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
 
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889Obat Penggugur Kandungan &  kimia Farma 087/776/558/889
Obat Penggugur Kandungan & kimia Farma 087/776/558/889
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
Cara Menggugurkan Kandungan usia 1 sampai 8 bulan - obat penggugur janin - ob...
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandunganKimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
Kimia Farma Makassar jual obat penggugur kandungan - obat aborsi kandungan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
 
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan atau obat aborsi Situbondo 087776558899
 
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandunganFarmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
 
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janinKimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
Kimia Farma Bandung jual obat penggugur kandungan Aborsi janin
 
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janinKimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
Kimia Farma Surabaya jual obat penggugur kandungan/Aborsi janin
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
APOTEK BATAM JUAL OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN - OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN DI BATA...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
 
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
OBAT ABORSI SEMARANG 08561234742 OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN 08561234742
 
Kimia Farma Batam jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Batam jual obat penggugur kandunganKimia Farma Batam jual obat penggugur kandungan
Kimia Farma Batam jual obat penggugur kandungan
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 

2. UPDATE MICROPLANNING DAN RANTAI DINGIN VAKSIN COVID 19.pptx

  • 1. MIKROPLANING (PERENCANAAN) dan RANTAI DINGIN VAKSIN COVID-19 Subdit Imunisasi Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan Disampaikan pada Pelatihan Vaksinator COVID-19
  • 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan melakukan penyusunan perencanaan serta manajemen vaksin dan logistik vaksinasi COVID-19 sesuai standar Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat: 1. Mengetahui dan menentukan tempat pelayanan vaksinasi COVID-19 2. Mengetahui dan menyusun jadwal pelayanan vaksinasi COVID-19 3. Mengetahui dan memahami kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 4. Mengetahui, memahami dan menyusun rencana kegiatan advokasi, sosialisasi dan pelatihan serta monitoring dan evaluasi untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 5. Mengetahui, memahami dan melakukan mekanisme distribusi serta manajemen vaksin dan logistik vaksinasi COVID-19 sesuai prosedur
  • 4. PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT LAINNYA MASYARAKAT RENTAN PETUGAS KESEHATAN Vaksinasi dilakukan untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang di fasyankes tersebar di 34 provinsi Masyarakat di daerah dengan resiko penularan tinggi Dengan pendekatan kluster sesuai dengan ketersediaan vaksin 1 2 3 4 1,3 Jt 21,5 Jt 63,9 jt 77,4 jt Catatan: 1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun 2. Umur 60 tahun* ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis. tertuang EUA/data hasil uji klinis tahap 3) 3. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)....(PAPDI) PENTAHAPAN KELOMPOK PRIORITAS PENERIMA VAKSINASI LANSIA* 17,4 Jt WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - APR 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI APR 2021 - MAR 2022
  • 5. Penyusunan Perencanaan Perencanaan disusun dengan memperhitungkan data dasar (jumlah fasilitas pelayanan kesehatan/pos pelayanan vaksinasi, tenaga pelaksana, daerah sulit, dll) Proses penyusunan perencanaan pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh masing- masing jenjang administrasi Perencanaan didukung oleh Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 2 3 1
  • 8. PENDATAAN SASARAN Penentuan jumlah sasaran per kelompok penerima vaksin dilakukan melalui pertimbangan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC- PEN). Penetapan jumlah sasaran per kelompok penerima vaksin untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan menjadi dasar dalam penentuan alokasi serta distribusi vaksin dan logistik vaksinasi dengan juga mempertimbangkan cadangan sesuai kebutuhan. Melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 dilakukan penyaringan data (filtering) sehingga diperoleh sasaran kelompok penerima vaksin COVID-19 sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Pendataan sasaran penerima vaksin dilakukan secara TOP DOWN - melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 yang bersumber dari Kementerian/Lembaga terkait atau sumber lainnya meliputi nama, Nomor Induk Kependudukan, dan alamat tempat tinggal sasaran.
  • 9. Konfirmasi penjadwalan peserta (SMS, Aplikas PL, Web, Babinsa, Babinkamtibnas) Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 Supply side Sumber data Peserta BPJS Kes, BPJS TK, Dukcapil, TNI,Polri, Kemkes, Operation Seluler Sumber data pelaksanaan (KEMKES: Jadwal, Cluster, jenis vaksin, jumlah) Sumber datajumlah vaksin (BIOFARMA: Jumlah, jenis vaksin, ID vaksin, ID cold storage,ID lokasi) NotifikasiPeserta (SMS, Aplikas PL, Web, Babinsa, Babinkamtibnas) Pelaksanaan vaksin (FTKP, Aplikasi P-Care) Rumah Sakit Puskesmas Pelaksanaan hasil vaksinasi Demand side Executive Dashboard HealthCenter Dashboard Logistic Dashboard Warehouse Dashboard Control Tower Logistic track & Trace Distribusi Biofarma Track & Trace Warehouse Biofarma Track & Trace Logistik Kemkes SMILE Calon penerima vaksin pmerintah Pendaftaranvaksin mandiri
  • 11. PENDATAANFASYANKES 1. Puskesmas, puskesmas pembantu; 2. Klinik; 3. Rumas sakit; dan/atau 4. Unit pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). KRITERIA 1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana vaksinasi; 2. memiliki fasilitas penyimpanan vaksin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 3. memiliki izin operasional Fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; dan 4. memiliki koneksi internet untuk mengakses aplikasi yang dapat terhubung dengan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19. Bila fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam memberikan vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan tidak memenuhi persyaratan maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat membuka pos vaksinasi COVID-19
  • 12. PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pendataan fasilitas pelayanan kesehatan yang akan menjadi tempat pelaksanaan pelayanan vaksinasi COVID-19 melalui upaya koordinasi dengan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan meliputi: 1. pendataan tenaga pelaksana, 2. pendataan jadwal pelayanan, dan 3. pendataan peralatan rantai dingin yang tersedia di setiap fasilitas pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kemudian melakukan penilaian terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan penetapan melalui SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput data tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi
  • 13. PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19 Tenaga Pelaksana dan Jadwal Pelayanan Satu tim pelaksana per sesi terdiri dari: 1. Petugas pendaftaran/verifikasi 2. Petugas untuk melakukan skrining (anamnesa), pemeriksaan fisik sederhana dan pemberian edukasi; dianjurkan > 1 3. Petugas pemberi vaksinasi COVID-19 dibantu oleh petugas yang menyiapkan vaksin 4. Petugas untuk melakukan observasi pasca vaksinasi COVID-19 serta pemberian tanda selesai dan kartu vaksinasi COVID-19; 5. Petugas untuk melakukan pencatatan hasil vaksinasi COVID-19; 6. Petugas untuk melakukan pengelolaan limbah medis; dan/atau 7. Petugas untuk mengatur alur kelancaran pelayanan vaksinasi COVID-19 Jadwal Layanan (hari pelayanan, jml sesi pelayanan per hari, jam dan kuota sasaran per sesi pelayanan) • Rangkaian pemeriksaan dan pelayanan Vaksinasi COVID-19 untuk satu orang diperkirakan sekitar 15 menit. • Satu vaksinator (perawat, bidan, dan dokter) diperkirakan mampu memberikan pelayanan maksimal 40 - 70 sasaran per hari. • Dalam satu hari dapat dilaksanakan beberapa sesi pelayanan dengan jumlah sasaran per sesi pelayanan adalah sekitar 10-20 orang.
  • 14. PENDATAANFASYANKES Inventarisasi Peralatan Rantai Dingin di FASYANKES Pengelola program imunisasi dan/atau logistik Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus melakukan inventarisasi jumlah dan kondisi : 1. vaccine refrigerator, 2. cool pack, 3. cold box, 4. vaccine carrier 5. alat pemantau suhu Mengidentifikasi kekurangannya di tingkat provinsi, kabupaten/kota, puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
  • 17. PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES PELAKSANA VAKSINASI COVID-19 • Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kemudian melakukan penilaian terhadap fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan penetapan melalui SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput data tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi. • Bila fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam memberikan vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan tidak memenuhi persyaratan maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas dapat membuka pos pelayanan vaksinasi COVID-19 1. Puskesmas mengusulkan pos pelayanan vaksinasi COVID-19 ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pos pelayanan vaksinasi merupakan pos layanan luar gedung (area/tempat di luar fasilitas pelayanan kesehatan). 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan daftar pos pelayanan vaksinasi melalui SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta menginput data tersebut ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi. 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas harus memastikan ketersediaan tenaga pelaksana serta sarana rantai dingin yang memadai untuk melaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 yang aman dan berkualitas. 4. Pelaksanaan pelayanan vaksinasi di pos pelayanan vaksinasi harus memenuhi standar pelayanan vaksinasi COVID-19. Masing-masing pos pelayanan vaksinasi juga melaksanakan pencatatan dan pelaporan tersendiri, terpisah dari puskesmas yang menjadi koordinatornya.
  • 18. INPUT DATA FASYANKES Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan dalam bentuk SK Penunjukan dan menginput data ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi 1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat untuk mendapatkan hak akses (username dan password) aplikasi Pcare Vaksinasi. 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengakses aplikasi Pcare Vaksinasi melalui alamat https://pcare.bpjs- kesehatan.go.id/vaksin/ menggunakan browser yang terdapat pada komputer/laptop/handphone yang terkoneksi internet, kemudian log in menggunakan username dan password yang sudah didapatkan. 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengentrikan daftar fasilitas pelayanan kesehatan dan pos pelayanan vaksinasi yang telah ditetapkan pada aplikasi Pcare Vaksinasi. Data yang dientri meliputi nama fasilitas pelayanan kesehatan, jadwal layanan vaksinasi, kapasitas layanan per-sesi, nama dan nomor handphone PIC layanan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. 4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuatkan atau menambahkan hak akses (username dan password) Pcare user fasilitas kesehatan bagi fasilitas pelayanan kesehatan baru atau fasilitas pelayanan kesehatan yang belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. 5. Detail penggunaan aplikasi Pcare Vaksinasi untuk pendataan fasyankes dapat dilihat pada User Manual dengan mengunduh pada tautan http://bit.ly/LampiranJuknisVC19 dengan password $ppt12020.
  • 19. Penginputan Fasyankes yang akan Memberikan Pelayanan Vaksinasi COVID-19 pada Aplikasi PCare
  • 21. Registrasi dan Verifikasi Sasaran Data sasaran vaksinasi program diperoleh secara top-down melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 1. Sasaran menerima notifikasi via SMS Blast 2. Konfirmasi atau registrasi ulang sasaran, termasuk memilih tempat dan jadwal layanan 3. Tiket elektronik bagi sasaran terverifikasi Data sasaran beserta penjadwalan vaksinasi masing-masing sasaran dapat diakses oleh petugas Puskesmas maupun Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya melalui aplikasi Pcare Untuk memastikan tingginya Indeks Pemakaian (IP) vaksin, maka puskesmas dan fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya dapat menghubungi sasaran sebelum hari pelayanan untuk memastikan kembali kedatangannya
  • 22. PROSES NOTIFIKASI DAN REGISTRASI ULANG SASARAN 1. Sasaran penerima vaksinasi akan menerima notifikasi/pemberitahuan melalui SMS Blast dengan ID pengirim: PEDULICOVID, selanjutnya sasaran akan melakukan registrasi ulang untuk memilih tempat serta jadwal layanan melalui SMS 1199, UMB *119#, aplikasi Pedulilindungi, web pedulilindungi.id atau melalui Babinsa/Babinkamtibmas setempat. Layanan SMS dan UMB tidak dikenakan biaya (gratis). Sasaran yang tidak memiliki HP akan dikompilasi datanya untuk kemudian dilakukan verifikasi oleh Babinsa/Babinkamtibmas dengan melibatkan Lurah, Kepala Dusun, Ketua RT/RW serta Puskesmas setempat. 2. Registrasi ulang sebagaimana dimaksud angka 1 meliputi juga upaya verifikasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan oleh sistem untuk mengonfirmasi domisili serta self- screening sederhana terhadap penyakit penyerta yang diderita. Sasaran dengan komorbid tertentu tidak dapat diberikan vaksinasi (penjelasan rinci mengenai komorbid dijelaskan pada Bab III). Verifikasi bagi sasaran yang tidak melakukan registrasi ulang akan dilakukan oleh Babinsa/Babinkamtibmas dengan melibatkan Lurah, Kepala Dusun, Ketua RT/RW serta Puskesmas setempat. 3. Setelah sasaran melakukan verifikasi, sasaran memilih lokasi pelaksanaan dan jadwal vaksinasi. Selanjutnya, Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 akan mengirimkan tiket elektronik sebagai undangan kepada masing-masing sasaran penerima vaksin COVID-19 yang telah terverifikasi.
  • 23. Jika ada komorbid Jika tidak ada komorbid, bisa langsung memilih lokasi dan jadwal Selesai di sini REGISTRASI ULANG MELALUI PEDULI LINDUNGI
  • 24. REGISTRASI ULANG MELALUI PEDULI LINDUNGI Skenario “Tidak Setuju Vaksin”
  • 25. Data sasaran yang telah terverifikasi beserta penjadwalan vaksinasi masing- masing sasaran dapat diakses oleh petugas Fasilitas pelayanan kesehatan melalui aplikasi Pcare Vaksinasi 1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menyerahkan data fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk puskesmas dan pos vaksinasi, yang telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi covid-19 kepada Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat. 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Kantor Cabang BPJS Kesehatan untuk pembuatan hak akses (username dan password) aplikasi Pcare Vaksinasi bagi fasilitas pelayanan kesehatan dan pos vaksinasi pelaksana vaksinasi COVID-19. 3. Petugas pelaksana layanan vaksinasi COVID-19 mengakses aplikasi Pcare Vaksinasi melalui alamat https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id/vaksin/ menggunakan browser yang terdapat pada komputer/laptop/handphone yang terkoneksi internet, kemudian log in menggunakan username dan password yang sudah didapatkan. 4. Detail penggunaan aplikasi Pcare Vaksinasi untuk pendataan fasyankes dapat dilihat pada User Manual Pcare Faskes dengan mengunduh pada tautan http://bit.ly/LampiranJuknisVC19 dengan password $ppt12020
  • 26. Data sasaran dapat diunduh menjadi file exceldengan mengklik tombol hijau ini Diisi dengan username dan password yang diberikan BPJS Kantor Cabang Pilih Menu ini Cara Melihat Data Sasaran pada PCare
  • 27. 3. Rencana Distribusi Vaksin dan Logistik Lainnya
  • 28. PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK LAINNYA •Alokasi vaksin dan logistik vaksinasi lainnya (Auto Disable Syringe/ADS, Safety Box dan alcohol swab) bagi setiap puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya ditentukan berdasarkan data sasaran yang terverifikasi melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19. •Alokasi pada tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota dilakukan dengan mempertimbangkan estimasi wastage rate vaccine serta buffer stock logistik yang memadai dalam rangka mendukung pelaksanaan pelayanan vaksinasi COVID-19. •Sebagai antisipasi bila terjadi syok anafilatik, maka setiap tempat pelayanan wajib menyediakan 1 set perlengkapan anafilaktik, oksigen, cairan dan infus set. •Kebutuhan materi KIE : perhitungan berdasarkan pada kebutuhan.
  • 29. Masker medis = jumlah petugas x jumlah hari pelayanan x 2 (Ket: masker medis dapat digunakan maksimal selama 4 jam) Sarung tangan (bila tersedia) = jumlah sasaran *) sarung tangan harus diganti pd setiap sasaran Face shield (bila tersedia) = ((jumlah sasaran x (jumlah vaksinator+jumlah petugas skrining)) + (jumlah nakes lain x jumlah sesi pelayanan) Apron (bila tersedia) = sesuai kebutuhan Kebutuhan logistik PPI lainnya: • Hand sanitizer = sesuai kebutuhan • Sabun cair dan air mengalir = sesuai kebutuhan • Cairan disinfektan = sesuai kebutuhan PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK LAINNYA
  • 31. Perlu disusun rencana distribusi vaksin dan logistik lainnya dengan mencantumkan jadwal distribusi serta sumber pembiayaan yang dibutuhkan. Vaksin dan logistik lainnya didistribusikan sampai ke Puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Seluruh pihak terkait harus memastikan jadwal pengiriman vaksin dan logistik lainnya dilaksanakan tepat waktu dalam rangka menjamin ketersediaan vaksin dan logistik lainnya di tingkat provinsi, kabupaten/kota serta puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Prinsip pelaksanaan tidak menganggu distribusi vaksin dan logistik untuk pelayanan imunisasi rutin. Rencana Distribusi Vaksin dan Logistik Lainnya
  • 33. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas menyusun rencana advokasi, sosialisasi dan koordinasi kepada seluruh pihak baik lintas program maupun lintas sektor terkait Untuk meningkatkan kapasitas vaksinator dan tenaga kesehatan lainnya yang terlibat dalam pelaksanaan pelayanan, serta pengelola program dan supervisor, diperlukan pelatihan dengan melibatkan instansi pelatihan kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu menyusun rencana kegiatan pelatihan. RENCANA ADVOKASI, SOSIALISASI DAN PELATIHAN
  • 36. RENCANA MONEV Penilaian Kesiapan (Tool VIRAT) vaccine introduction readiness assessment tool Monitoring data cakupan setiap hari Monitoring kualitas layanan melalui kegiatan supervisi Evaluasi pelaksanaan, evaluasi dampak melalui surveilans COVID-19, dan Post Marketing Surveillance atau PMS
  • 38. PENDANAAN Pendanaan pelaksanaan kegiatan vaksinasi COVID-19 bersumber dari APBN (Dekonsentrasi, DAK non fisik/BOK), APBD dan sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Kegiatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dibiayai oleh APBN, APBD dan sumber lain yang sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan antara lain : 1. biaya operasional, 2. biaya distribusi vaksin dan logistik lainnya, 3. biaya pengembangan dan penyebarluasan materi KIE, 4. biaya penyelenggaraan pertemuan advokasi, koordinasi dan sosialisasi, 5. bimbingan teknis dan monitoring, dan 6. surveilans KIPI Pendanaan untuk pemantauan dan penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau sumber pendanaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pendanaan ini termasuk untuk perawatan dan pengobatan Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19
  • 39. Penyusunan Rencana Operasional Penjangkauan daerah Sulit Kegiatan Vaksinasi COVID-19 harus menjangkau semua sasaran sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas perlu melakukan pemetaan wilayah sulit dan menyusun rencana operasionalnya
  • 40.
  • 42. DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN VAKSIN & LOGISTIK Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengetahui, memahami dan melaksanaan pengelolaan rantai dingin vaksin COVID-19. Tujuan Pembelajaran Khusus : Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat: 1. Mengetahui dan memahami prinsip distribusi vaksin dan logistik vaksinasi COVID-19 2. Mengetahui dan memahami sop distribusi vaksin dan logistik vaksinasi COVID-19 3. Mengetahui dan memahami pengelolaan Vaksi COVID-19 yang meliputi Penyimpanan, Pemantauan suhu, dan Pengelolaan Vaksin saat Pelayanan
  • 43. Distribusi dari pusat sampai ke Tingkat Provinsi melalui udara atau darat menggunakan kendaraan berpendingin khusus, cold box atau alat transportasi vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan Di Provinsi : 1. vaksin disimpan oleh instalasi farmasi dalam cold room, vaccine refrigerator dan/atau tempat penyimpanan vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19 pada suhu yg direkomendasikan 2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe – ADS, Safety Box, alcohol swab) disimpan pada area/ruang yg telah ditentukan di dlm instalasi farmasi Proses pengadaan : 1. vaksin 2. logistik vaksinasi (seperti Auto Disable Syringe – ADS, Safety Box, alcohol swab) SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (2) Pusat (Kemenkes) sampai Provinsi
  • 44. SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3) Provinsi ke Kabupaten/Kota Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan dengan kendaraan berpendingin khusus (beberapa Prov/Kab/Kota), cold box / vaccine carrier atau alat transportasi vaksin lainnya yang sesuai dengan jenis vaksin COVID-19. Untuk peralatan pendukung dan logistik lainnya menggunakan sarana pembawa lain yang standar, sesuai dengan ketentuan Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan ketersediaan anggaran masing2 daerah : 1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota 2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin atau dibuat jadwal pengambilan sesuai alokasi Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi farmasi, kemudian: 1. vaksin disimpan dalam cold room, vaccine refrigerator atau tempat penyimpanan vaksin lain sesuai jenis vaksin pada suhu yg direkomendasikan sebelum didistribusikan ke faskes. 2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe – ADS, Safety Box, Kapas Alkohol) disimpan area/ruang yg ditentukan di dlm instalasi farmasi Kab/kota akan mendistribusikan vaksin dan logistik lainnya ke Rumah Sakit, Puskesmas, KKP, Klinik atau Pos pelayanan vaksinasi lainnya yang terdaftar sebagai tempat pelayanan vaksinasi Covid 19 dengan menggunakan mobil box atau puskesmas keliling, vaksin ditempatkan pada vaccine carrier atau alat transportasi vaksin lainnya sesuai jenis vaksin
  • 45. SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4) Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP Puskesmas akan menyimpan vaksin di vaccine refigerator. Logistik lainnya disimpan di instalasi farmasi. Untuk Fasyankes lainnya (Klinik KKP, Klinik Pos Pelayanan vaksinasi, dll) berkoordinasi dengan Puskesmas untuk distribusi vaksin dan logistik lainnya: 1. Jika Fasyankes tidak memiliki vaccine refrigerator yang sesuai standar, maka dapat digunakan lemari es rumah tangga, sesuai SOP yang berlaku. 2. Vaksin dibawa oleh petugas menggunakan vaccine carrier.
  • 46. 1. Distribusi vaksin wajib menggunakan cold box atau vaccine carrier disertai dengan cool pack. Logistik lainnya dapat menggunakan sarana pembawa kering lainnya; 2. Pada setiap cold box atau vaccine carrier disertai dengan alat pemantau suhu; 3. Lakukan tindakan disinfeksi pada permukaan cold box atau vaccine carrier dengan menggunakan cairan disinfektan yang sesuai standar; 4. Menggunakan masker bedah/masker medis dan apabila diperlukan memakai sarung tangan pada saat penataan vaksin di vaccine refrigerator; 5. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah menangani vaksin dan logistik lainnya; 6. Penyimpanan vaksin serta logistik vaksinasi lainnya mengacu pada Standar Prosedur Operasional (SPO) yang berlaku; SOP Distribusi Vaksin dan Logistik
  • 47. Penyimpanan Vaksin dalam Vaccine Refrigerator Berdasarkan prosedur/manajemen penyimpanannya, vaksin COVID-19 dibagi menjadi 3 yaitu : 1. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan 2-8 °C, 2. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan -20 °C (vaksin mRNA, Moderna), dan 3. vaksin COVID-19 dengan suhu penyimpanan -70 °C (vaksin mRNA, Pfizer).
  • 48. Penyimpanan Vaksin dalam Vaccine Refrigerator 1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung. 2. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan, perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak tertukar dengan vaksin rutin. Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan dalam vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan dengan vaksin rutin. 3. Penyimpanan vaksin bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memiliki vaccine refrigerator standar (buka atas sesuai Pre-Kualifikasi WHO), masih dapat memanfaatkan lemari es domestik/ rumah tangga, dimana penataan vaksin dilakukan berdasarkan penggolongan sensitivitas terhadap suhu dan sesuai manajemen vaksin yang efektif. 4. Vaksin tidak boleh diletakkan dekat dengan evaporator Suhu 2-8 °C
  • 49. Penyimpanan Vaksin dalam Vaccine Refrigerator Vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini dengan platform inactivated merupakan golongan vaksin freeze sensitive yang akan rusak pada paparan suhu dingin (beku) sehingga perlakuan penyimpanan, disimpan pada suhu 2-8⁰ C dan jauhkan dari evaporator
  • 51. Penyimpanan Vaksin dalam Vaccine Refrigerator 1. Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Penyimpanan vaksin COVID-19 diatur sedemikian rupa untuk menghindari kesalahan pengambilan, perlu disimpan secara terpisah dalam rak atau keranjang vaksin yang berbeda agar tidak tertukar dengan vaksin rutin. Apabila memungkinkan, vaksin COVID-19 disimpan dalam freezer atau vaccine refrigerator yang berbeda, dipisahkan dengan vaksin rutin. 2. Vaksin dapat bertahan selama 30 hari pada suhu 2-8 °C. Pada vaccine refrigerator, letakkan vaksin dekat dengan evaporator. Suhu -20 °C
  • 52. Penyimpanan Vaksin dalam Vaccine Refrigerator Penyimpanan jenis vaksin COVID-19 ini membutuhkan sarana Ultra Cold Chain (UCC). Ruang penyimpanan harus terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Sarana UCC yang dimaksud adalah freezer dengan suhu sangat rendah (Ultra Low Temperature/ULT) dan alat transportasi vaksin khusus. Alat transportasi vaksin UCC (berupa kontainer pasif) terdiri dari dua yaitu Arktek menggunakan kotak dingin berupa PCM (Phase-Change Materials) dan thermoshipper menggunakan dry ice. PCM dan dry ice berfungsi mempertahankan suhu dingin. Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan UCC (UCC Hub) dibutuhkan sarana yaitu: Freezer ULT ukuran besar -85 °C (500 sampai dengan 700 liters, kapasitas muatan sampai dengan 25,000 vial). Freezer ULT ukuran kecil -85 °C sebagai cadangan dan menyimpan paket PCM pada -85 ° C. Pada lokasi yang menjadi pusat penyimpanan jarak jauh dibutuhkan sarana yaitu: Freezer UTL -85 ° C kecil (masing-masing 70 liter). Alat transportasi vaksin khusus (Arktek) untuk penyimpanan jangka pendek (hingga 5 hari) dengan suhu -70 °C. Suhu -70 °C
  • 53. Penyimpanan Vaksin dalam Vaccine Refrigerator Suhu -70 °C
  • 54. Penyimpanan Vaksin dalam Vaccine Refrigerator •PCM terdiri dari beberapa jenis yaitu: •PCM khusus freezer ULT (-80 ° C) untuk UCC Isi kemasan dengan cairan PCM dan bekukan sebelumnya pada -20 ° C. Selesaikan pembekuan pada ULT pada -85 ° C setidaknya selama 24 jam. Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara. •Cairan CO2/Dry ice (-78°C) untuk UCC Simpan pada suhu -80 ° C menggunakan freezer ULT atau kontainer khusus. Digunakan untuk transportasi dan penyimpanan sementara. •Air/es (0°C) untuk cold chain tradisional Isi packs dengan air dan bekukan pada suhu -1 ° C. Digunakan untuk menjaga vaksin tetap dingin selama transportasi atau selama sesi pelayanan. •Petugas harus menggunakan APD berupa cryogenic gloves dalam melakukan penataan dan pengambilan vaksin. Suhu -70 °C
  • 55. Pemantauan Suhu 1. Dilakukan sebanyak 2 pemantauan suhu kali dalam sehari yaitu pagi dan sore, pastikan suhu tetap 2-8 0C. 2. Catat hasil monitoring suhu pada grafik pemantauan suhu. 3. Apabila menggunakan pemantau dan perekam alat suhu terus menerus secara jarak jauh yang sudah terhubung dengan aplikasi SMILE, maka petugas dapat memantau suhu dari jarak jauh melalui aplikasi. MEKANISME Suhu dalam penyimpanan vaksin harus terjaga sesuai dengan yang direkomendasikan Perlu dilakukan pemantauan suhu menggunakan alat pemantau suhu 1. Alat pemantau suhu (termometer, termometer muller, dll); 2. Alat pemantau dan perekam suhu terus menerus; 3. Alat pemantau dan perekam suhu dengan teknologi Internet of Things (IoT) terus menerus secara jarak jauh Jenis Alat Pemantau Suhu
  • 56. Pengelolaan vaksin pada saat pelayanan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Pengelola program imunisasi/korim bertanggung jawab membawa vaccine carrier ke tempat pelayanan 2) Saat pelayanan, vaccine carrier jangan terpapar matahari langsung. Pastikan vaccine carrier dalam keadaan bersih sebelum digunakan. Vaksin yang sudah dipakai ditempatkan pada busa penutup vaccine carrier, sedangkan vaksin yang belum dipakai tetap disimpan di dalam vaccine carrier. Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
  • 57. • Vaksin yang akan dipakai harus dipantau kualitasnya dengan memperhatikan: belum kadaluarsa, disimpan dalam suhu yang direkomendasikan, label masih ada, dan tidak terendam air. • Vaksin yang belum terbuka diberi tanda dan dibawa kembali ke ruang penyimpanan untuk disimpan di dalam vaccine refrigerator pada suhu yang direkomendasikan. Vaksin tersebut didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya. • Untuk vaksin dengan kemasan multidosis, penting untuk mencantumkan tanggal dan waktu pertama kali vaksin dibuka atau diencerkan. • Untuk pelayanan dalam gedung atau di fasilitas pelayanan kesehatan maka vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam vaccine carrier atau kontainer pasif yang digunakan. • Untuk pelayanan luar gedung, vaksin yang sudah dibuka dapat bertahan selama 6 jam dalam atau kontainer pasif yang digunakan, namun apabila sesi pelayanan selesai dalam waktu kurang dari 6 jam maka vaksin yang sudah dibuka harus dibuang, tidak boleh disimpan kembali di vaccine refrigerator. Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
  • 58. • Saat sesi pelayanan sudah selesai setiap harinya, petugas bertanggung jawab mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka dan vaccine carrier ke ruang penyimpanan di puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan SOP, sedangkan safety box yang telah terisi disimpan di ruangan/tempat khusus yang diperuntukkan untuk menyimpan sementara limbah medis sebelum dikelola/dimusnahkan, jauh dari jangkauan pengunjung terutama anak-anak. Jangan menyimpan kembali vaksin yang sudah dibuka/dilarutkan dalam tempat penyimpanan vaksin. Pengelolaan Vaksin pada saat Pelayanan
  • 59. Penyimpanan Logistik Lainnya 1. Selain vaksin, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga membutuhkan logistik lainnya yang meliputi ADS, safety box, dan alcohol swab dimana juga memerlukan tata kelola yg baik. Selain manajemen yang baik juga diperlukan gudang penyimpanan yang memadai. 2. Dalam penyimpanan logistik ini harus dipastikan kondisi fisik dan keamanan barang dan kemasannya, di semua tingkat fasilitas penyimpanan, hingga digunakan oleh masyarakat. 3. Perhatikan kadaluwarsa setiap barang. Khusus untuk ADS, pengiriman atau pemakaiannya harus mengikuti prinsip EEFO (Early Expired First Out), dimana barang yang akan kadaluwarsa, diutamakan untuk dikirim/dipakai terlebih dahulu. Petugas tidak boleh mengeluarkan/memakai ADS jika sudah lewat tanggal kadaluwarsa.
  • 60. Bagi petugas yang mengalami kesulitan dalam menggunakan salah satu aplikasi dalam Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi dapat menghubungi Call Centre 021-3808888 atau WA 0812-11000510 Format-format, panduan dan materi pelatihan/sosialisasi dapat diunduh pada tautan: http://bit.ly/LampiranJuknisVC19
  • 61.
  • 62. PENUGASAN Menyampaikan update pelaksanaan tahapan-tahapan perencanaan di masing- masing fasyankes/dinas Membuat SOP manajemen vaksin untuk vaksin yg disimpan pada suhu 2-8 °C, -20 °C dan -70 °C

Editor's Notes

  1. Dalam rangka mendukung proses pendataan sasaran, terlebih dahulu dilakukan pendataan dan penentuan fasyankes pelaksana layanan vaksinasi COVID-19 beserta jadwal layanannya. Dinkes Prov bersama dengan Dinkes Kab/Kota dan Puskesmas melakukan pendataan dan penentuan fasilitas pelayanan kesehatan atau pos vaksinasi yang akan menjadi tempat pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 termasuk pendataan kapasitas SDM dan sarana yang tersedia di setiap fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Hasil pendataan dan penentuan fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana Vaksinasi COVID-19 ini beserta jadwal pelaksanaan (hari dan jam pelayanan) masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan dan pos vaksinasi dimasukkan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke dalam aplikasi PCare.
  2. Dapat dilihat pada slide ini mekanisme distribusi vaksin dan logistik lainnya dari Pusat sampai ke Provinsi. Distribusi dari penyedia (Biofarma) sampai ke Tingkat Provinsi via udara dengan pesawat (menggunakan cool box) atau darat dengan kendaraan berpendingin khusus. Di Provinsi : vaksin disimpan oleh instalasi farmasi dalam cold room dan atau vaccine refrigerator dengan suhu terjaga 2 – 8 °C Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto Disable Syringe – ADS, Safety Box, Kapas Alkohol) disimpan di instalasi farmasi