SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN HASIL OBSERVASI
BIMBINGAN KONSELING SMA N 6 MATARAM
DISUSUN OLEH:
ASRORI AHYAN
BAIQ WULAN DAYANTI
LIAN YULIANTI
LIDZATIL JANNAH
RIZKI FITRIANI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menentukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Dalam
bimbingan dibutuhkan tenaga ahli untuk melakukannya, bimbingan sekolah berlaku
untuk semua siswa yang sekolah di sekolah tersebut, bukan hanya untuk siswa yang
bermasalah maupun yang merasa kesulitan belajar.
Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru,
mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan
anak didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru
dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan
bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif.
Tugas ini merupakan bagian dari tugas Bimbingan dan Konseling. Dengan tugas
ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan belajar secara langsung tentang pelaksanaan
bimbingan dan konseling di suatu sekolah, serta menganalisis permasalahan dan
solusinya. Observasi ini merupakan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon
pendidik sebelum terjun langsung pada dunia pendidikan yang sesungguhnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram?
2. Apa saja masalah yang paling sering ditemukan di SMA 6 Mataram ?
3. Bagaimana peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah
tersebut?
4. Apa saja yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut?
5. bagaimana peran guru kimia mengenai masalah belajar siswa?
C. Tujuan Observasi
Berdasarkan latar belakang diatas, maka Tujuan penyusunan observasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram
2. Dapat mengetahui masalah yang paling sering ditemuka di SMA 6 Mataram
3. Dapat mengetahui peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah
tersebut
4. Dapat mengetahui penyebab masalah tersebut
5. Dapat mengeahui peran dari guru kimia mengenai masalah belajar pada siswa
D. Waktu Kegiatan
Sesuai kesepakatan dengan narasumber wawancara dilakukan pada tanggal 17
Mei 2016 pada pukul 17.00 bertempat di kediaman ibu Emy di BTN green . ibu emy
selaku narasumber adalah guru BK yang mengajar di SMA 6 Mataram.
BAB II
PEMBAHASAN
Hasil Wawancara :
A. Jenis – jenis masalahyang di temukan oleh guru BK
Menurut Prayitno dalam Badarudin (2011), masalah adalah sesuatu yang tidak
disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau
perlu dihilangkan. Pada kenyataanya kehidupan kita di dunia ini tidak lepas dari yang
namanya masalah, bahkan segala aktivitas yang kita kerjakan selalu akan ada masalah
dan cobaan. di dalam sekolah ada namanya Bimbingan konseling yang bertugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan siswa atau
siswi disekolah sebagai konselor perlu untu mengetahui masalah yang sedang dihadapi
oleh murid, sedang sebagai guru nantinya harus peka terhadap masalah yang menimpa
murid kita. Masalah yang terdapat di dalam sekolah ada banyak sekali, seperti yang
dipaparkan oleh narasumber kami selau guru BK di SMA 6 Mataram. Jenis jenis masalah
yang ditangani oleh guru BK adalah masalah akademik, masalah sosial, maslah pribadi,
dan masalah karir,.
Dalam penangan masalah ini terdapat kasus dengan masalah berat, ringan, dan
sedang namun narasumber hanya memberikan kasus ringan dan sedang saja seperti
bolos, tidak hadir tanpa keterangan, bertengkar, malas belajar, pakaian tidak seragam dll.
Sedangkan untuk masalah yang sudah besar penangananya tidak lagi dilakukan oleh BK
namun lebih lanjut lagi oleh wakasek kesiswan. Menurut narasumber masalah yang
paling sering terjadi yang cepat untuk diketahui adalah mengenai masalah kehadiran.
Sesui dengan program sekolah alfa atau ketidak hadiran hanya boleh sampai 14x,
kemudian masalah pola belajar yang baik, para siswa banyak menemuka masalah dengan
proes belajar yang dilakukan oleh guru, menurut narasumber ada beberapa faktor yang
menjadi latar belakang yang mempengaruhi pola belajar tersebut.
B. Masalah yang sering ditemukan di SMA 6 Mataram
Dari berbagai jenis masalah yang di dapat, menurut narasumber selaku guru BK
masalah yang paling sering ditanagani adalah masalah pribadi dan masalah akademik,
masalah akademik meliputi masalah belajar dan juga masalah mengenai penjurusan.
Terkait dengan masalah siswa di sekolah, Badarudin (2011) berpendapat bahwa dalam
interaksi belajar mengajar, siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama
proses belajar yang dilakukan. Namun demikian, tidak semua murid dapat mencapai
tujuan atau sasaran belajar itu dengan cepat dan tepat. Menyimpulkan dari pendapat
Badarudin (2011), dapat dikatakan bahwa terdapat sesuatu yang janggal dalam proses
belajar siswa, sehingga sesuatu yang janggal tersebut dapat disebut sebagai masalah
belajar bagi siswa. Dalam konsultasi yang pernah dilakukan oleh narasumber terhapa
murid di SMA 6 Mataram, banyak murid mengaku bermasalah dalam belajar mata
pelajaran eksak yaitu matematika, kimia, biologi dan fisika hal ini disebakan karena
mata pelajaran eksak lebih berfokuskan pada hitung-hitungan dan konsep berpikir yang
pasti.
Kemudian untuk masalah pribadi menurut Yusuf dalam Yusuf (2014)
menemukan beberapa masalah siswa dalam penelitiannya. Beberapa contoh
permasalahan pribadi
Beberapa permasalahan yang dialami siswa terkait masalah pribadi antara lain:
 Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur
 Masih memiliki kebiasaan berbohong
 Masih memiliki kebiasaan menyontek
 Kurang disiplin
 Masih kekanak – kanakan
 Belum dapat menghormati orang tua secara ikhlas
 Masih kurang mampu menghadapi situasi frustasi
 Masih kurang mampu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang
matang
 Masih suka melakukan suatu perbuatan tanpa pertimbangan baik buruknya, atau
untung-ruginya
Saat wawancara, narasumber memaparkan bahwa banyak siswa yaang
bermasalah dengan penampilan dan juga ketidakhadiran, menurut Ibu Emy tidak sedikit
siswa ditemukan membolos saat jam pelajaran dengan alasan izin ke kantin, kamar
mandi, bahkan uks namun tidak ikut proses beljar lagi. Kemudian untuk kasus tidak
hadir tanpa keterangan biasa ditemukan oleh guru bidang studi kemudian brulah
melapor kepada wali kelas/ guru BK.
C. Peran BK dan guru dalam menangani masalah
Sebagai seorang guru tentunya menjadi tugas penting untuk membantu murid
dalam menyelesaikan masalah, sedangkan untuk guru BK merupakan tugas pokok
seorang konselor untuk membantu muridmenyelesaikan masalahnya. Menurut
narasumber, bimbingan konseling yang dilakukan di SMA 6 Mataram adalah dengan
melakukan bimbingan kelompok yang bertujuan untuk mengetahui masalah yang
terjadi dan kebutuhan yang diinginkan, dalm bimbingan kelompok tersebut murid akan
ditanya mata pelajaran yang paling sulit, lalu apa penyebabya kemudian barulah
didiskusikan. Dalam wawancara ibu emy menatakan kalau “kebanyakan remaja tidak
mau disalahkan” jadi Ibu Emy berpesan sebagai guru nantinya, harus lebih dekat
dengan murid sehingga terjalin kepercayaan satu sama lain sehingga murid nantinya
akan mudah untuk terbuka tentang masalahnya. Seperti yang disampaikan diatas
masalah yang sering ditemukan adlah masalah kehadiran, dalam kasus ini seorang guru
akan menjadi orang pertamma yang mengetahui hal tersebut sehingga sangat perlu
kemampuan bagi seorang guru untuk mengatasi masalah tersebut.
Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Emy sekolah dan para guru telah sepakat
bahwa maksimal alfa yang dimiliki oleh tiap murid sebanyak 14 kemudian untuk 3-4
langkah yang diambil dengan memanggil orang tua murid kemudian bersama-sama
mencari solusi, selanjutnya untuk 10 alfa dilaukan negosiasi, namun jika tetap
melakukan alfa lagi barulah diadakan rapat dengan wakasek kesiswaan dan kepala
sekolah kemudian akan ada keputusan tetap tinggal, atau dipindah ke sekolah lain
dengan alasan memerlukan tempat yang lebih baik lagi. Dalam menangani kasus atau
masalah masalah yang dihadapi murid “perlu adanya peran pentng antara wali murid,
guru bidang studi/BK dan lingkunganya, karena peran guru saja tidak cukup dalam
membentuk pribadi murid, karena murid lebih banyak menghabiskan waktu diluar
sekolah yaitu dirumah” tutur Ibu Emy saat di wawancara. Kenyataanya banyak siswa
yang mengalami masalah broken home, yang menyebabkan proses belajar menurur,
sering bolos dan juga pemuat onar, menurut narasumber palingg banyak 3-4 murid.
“Untuk siswa yang belum bermasalah belum tentu tidak memiliki masalah sedangkan
yang memiliki masalah kita pacu dan kita dorong menjadi lebih baik lagi “ tegas Ibu
Emy dalam wawancaranya. Kemudian untuk siswa yang bermasalah dengan program
penjurusan, nantinya Bk akan melakukan penilaian terhadap riwayat belajar siswa
untuk program tujuan dengan di bantu oleh guru bidang studi kemudian dipandu dan
diperoleh nilai yang terkontrol yang dapat memenuhi syarat.
D. Penyebab Masalah Yang Terjadi Tersebut
Tentunya masalah yang timbul pasti ada penyebabnya, dari hasil wawancara
kami dengan narasumber menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan
siswa melanggar aturan dan melakukan masalah diekolah yang pertama karena faktor
pribadi yaitu broken home, baik karena kedua orang tuanya berbisah, ibu/bapak kawin
lagi ataupun tidak tinggal dengan kedua orang tua hal inilah yang menjadi alasan siswa
bertindak onar dikelas, karena kebutuhan akan kasih sayang yang ia miliki masih
kurang, kemudian faktor teman sebaya juga sangat berpengaruh, seorang murid
memiliki kebiasaan untuk mengikuti kemauan temanya hal ini akan bermasalah jika
terjadi pada saat penjurusan, karena murid ini hanya mengikuti kemauan temanya
bukan berdasarkan minat dan bakat yang dia miliki sehingga proses belajarnya menjadi
terhambat dan bermasalah dalam penerimaan materri nantinya. Itulah beberapa
penyebab umum yang didapat berdasakan wawancara dengan guru BK, adapun
beberapa faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa diantaranya metode belajar
guru bidang studi yang sulit dipahami, hubungan sosial, faktor ekonomi dan faktor
psikologis
E. Peran Guru Kimia Mengenai Masalah Belajar Siswa
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004, h.77) menyatakan bahwa kesulitan
belajar adalah dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana
mestinya. Sedangkan menurut Djamarah (2002, h.200) kesulitan belajar adalah masalah
yang mengganggu keberhasilan siswa dalam keberhasilan belajarnya. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki
masalah sehingga tidak bisa belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada
keberhasilan belajar. Dalam hasil wawancara kami masalah yang biasanya dihadapi
oleh guru kimia di SMA 6 Mataram adalah kebanyakan murid bermasalah pada
pelajaran hitung-hitungan seperti matematika, fisika dan juga kimia. Ada juga masalah
yang biasa ditemua oleh guru bidang studi di kelas adalah masalah mengenai daftar
hadir, biasanya murid yang yang terlalu sering tidak hadir tanpa keterangan diberi
tanda, dan guru bertanya pada siswa, namun jika ketidakhadiran sudah terlalu lamu
barulah guru bekerjasama dngan wali kelas dan juga guru BK. Peran guru kimia dalam
bimbingan konseling adalah sebagai pembantu koselor dalam terlaksanya bimbingan
konseling di sekolah. Dari hasil wawancara kami untuk melakukan suatu bimbingan
seorang guru harus mempunyai rasa salig percaya antara guru dan murid sehingga
murid merasa terbuka akan masalah yang sedang di hadapi. Seorang guru juga harus
peka terhadap berkembangan peserta didik. Menurut W.H. Burton (Syamsu Yusuf LN
dkk., 1992) factor internal yang mengakibatkan kesulitan belajar adalah sebagai
berikut.
1. Ketidakseimbangan mental atau gangguan fungsi mental: (a) kurangnya
kemampuan mental yang bersifat potensial (kecerdasan); (b) kurangnya kemampuan
mental, seperti kurang perhatian, adanya kelainan, lemah dalam berusaha, menunjukkan
kegiatan yang berlawanan, kurangnya energy untuk bekerja karena kekurangan
makanan yang bergizi, kurangnya penguasaan terhadap kebiasaan belajar dan hal-hal
fundamental; (c) kesiapan diri yang kurang matang.
2. Gangguan fisik: (a) kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat-alat bicara;
dan (b) gangguan kesehatan (sakit-sakitan).
3. Gangguan emosi: (a) merasa tidak aman; (b) kurang bisa menyesuaikan diri, baik
dengan orang, situasi, maupun kebutuhan; (c) adanya perasaan yang kompleks (tidak
karuan), perasaan takut yang berlebihan (phobi), perasaan ingin melarikan diri atau
menghindar dari masalah yang dialami; dan (d) ketidak matangan emosi.
b. Faktor Eksternal
Faktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan nonsosial. Yang dimaksud dengan faktor
social adalah faktor manusia, baik yang hadir secara langsung (bertatap muka atau
berkomunikasi langsung), maupun kehadirannya secara tidak langsung, seperti: berupa
foto,suara (nyanyian, pembicaraan), dalam radio, TV, dan tape recorder . sedangkan
yang termasuk faktor nonsosial adalah: keadaan suhu udara (panas, dingin), waktu
(pagi, siang, malam), suasana lingkungan (sepi, bising, atau ramai), keadaan tempat (
kualitas gedung, luas ruangan, kebersihan, ventilasi, dan kelengkapan mebeler),
kelengkapan alat-alat atau fasilitas belajar (ATK, alat peraga, buku-buku sumber, dan
media komunikasi belajar lainnya). Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar ini banyak
masalah-masalah yang timbul terutama yang dirasakan oleh siswa sendiri. Sekolah
mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil
dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan kepada siswa dalam
kegiatan belajar. Disinilah penting dan perlunya program bimbingan dan konseling
untuk membantu agar mereka berhasil dalam belajar. Layanan bantuan yang
seyogianya diberikan kepada para siswa adalah bimbingan belajar.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara tentang “masalah – masalah yang dialami siswa di
SMA 6 Mataram” kesimpulan yang kami dapat, kepada calon guru bidang studi
nantinya dapat mengetahui tentang beberapa masalah yang biasa terjadi pada siswa –
siswa di sekolah (terutama masalah belajar), sehingga seorang guru nantinya, khususnya
kami calon guru kimia dapat melakukan tindakan preventif pada siswa dengan memilih
pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa – siswa yang
memiliki latar belakang, karakteristik, dan permasalahan yang berbeda. Selain itu, jika
seorang guru menemukan beberapa siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam kelas,
guru melakukan beberapa pendekatan terlebih dahulu kemudian guru mugkin dapat
membantu terhadap permasalahan yang dialami beberapa siswa tersebut dengan strategi
– strategi tertentu, sebelum permasalahan tersebut ditangani oleh guru BK (hal tersebut
mungkin harus dilakukan, karena guru bidang studi merupakan guru yang sehari –
harinya bertatap muka/bertemu langsung dengan siswa, lebih – lebih untuk seorang wali
kelas yang kedudukannya sebagai orang tua siswa dalam kelas tertentu.
B. Saran
Kepada guru bidang studi khususnya guru kimia untuk lebih memahami
bagaimana karateristik, kebutuhan dan berkembangan dari peserta didik, sehingga
nantinya dapat terwujud proses belajar yang efekif dan efisien demi tercapainya dunia
pendidikan yang lebih baik lagi, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Badarudin. 2011. Materi Bahan Ajar Kuliah: Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar.
Purwokerto: tidak diterbitkan
Djamarah, SB. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Widiharto, Chr Argo. 2009. Psikologi Belajar. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG.
Yusuf L. N., Syamsu. 2014. Program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bandung:
Rizqi Press.
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2008. Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

More Related Content

What's hot

STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Warman Tateuteu
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Nur Arifaizal Basri
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
AtakhBoer
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Septi Ratnasari
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
6. RPL BIMBINGAN KLASIKAL (POP)
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSSTRATEGI PEMBELAJARAN  BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
 
Rpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang PribadiRpl Bidang Pribadi
Rpl Bidang Pribadi
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
1. PPT Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Rpl Bidang Karir
Rpl Bidang KarirRpl Bidang Karir
Rpl Bidang Karir
 
Kedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam PendidikanKedudukan BK dalam Pendidikan
Kedudukan BK dalam Pendidikan
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
RPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar SiswaRPL BK Kesulitan Belajar Siswa
RPL BK Kesulitan Belajar Siswa
 
AUM PTSDL
AUM PTSDLAUM PTSDL
AUM PTSDL
 
Wawancara Konseling Psiko 1
Wawancara Konseling Psiko 1Wawancara Konseling Psiko 1
Wawancara Konseling Psiko 1
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 

Similar to Laporan hasil observasi bk

Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
devi kumala sari
 
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
Ridzuan Ahmad
 
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptxUPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
AdhaNurFuadah
 
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Linda Rosita
 
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcementIngkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
faisalahmadf
 
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Idah Malek
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Linda Rosita
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Operator Warnet Vast Raha
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Laporan hasil observasi bk (20)

Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9Makalah kelompok 9
Makalah kelompok 9
 
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
Peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan bimbingan konseling disekolah
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
 
LK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdfLK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdf
 
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah profesi kependidikan di indonesia SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptxUPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
UPAYA_MENGATASI_PESERTA_DIDIK_YANG_AKTIF.pptx
 
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolahMakalah bk arti tujuan bk sekolah
Makalah bk arti tujuan bk sekolah
 
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAHPERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
PERMASALAHAN SISWA DI SEKOLAH
 
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
Peran guru bimbingan konseling (bk) dalam mengatasi masalah kedisiplinan sisw...
 
Isi makalah bk
Isi makalah bkIsi makalah bk
Isi makalah bk
 
Layanan bk di sekolah dasar
Layanan bk di sekolah dasarLayanan bk di sekolah dasar
Layanan bk di sekolah dasar
 
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcementIngkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
Ingkatan prestasi belajar siswa dengan metode reinforcement
 
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
 
Jurnal pratikum
Jurnal pratikumJurnal pratikum
Jurnal pratikum
 
Makalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesiaMakalah profesi kependidikan di indonesia
Makalah profesi kependidikan di indonesia
 
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBINGPERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Laporan hasil observasi bk

  • 1. LAPORAN HASIL OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING SMA N 6 MATARAM DISUSUN OLEH: ASRORI AHYAN BAIQ WULAN DAYANTI LIAN YULIANTI LIDZATIL JANNAH RIZKI FITRIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menentukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Dalam bimbingan dibutuhkan tenaga ahli untuk melakukannya, bimbingan sekolah berlaku untuk semua siswa yang sekolah di sekolah tersebut, bukan hanya untuk siswa yang bermasalah maupun yang merasa kesulitan belajar. Bimbingan dan Konseling merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh calon guru, mengingat peran guru di sekolah sebagai pembimbing yang harus bisa mengarahkan anak didiknya dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan dari pendidikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik di sekolah bersifat unik, karenanya guru dituntut untuk bisa mengakomodasi seluruh keunikan peserta didik dengan memberikan bimbingan secara individual serta mengarahkannya kepada hal yang positif. Tugas ini merupakan bagian dari tugas Bimbingan dan Konseling. Dengan tugas ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan belajar secara langsung tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di suatu sekolah, serta menganalisis permasalahan dan solusinya. Observasi ini merupakan pembelajaran bagi mahasiswa sebagai calon pendidik sebelum terjun langsung pada dunia pendidikan yang sesungguhnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram? 2. Apa saja masalah yang paling sering ditemukan di SMA 6 Mataram ? 3. Bagaimana peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah tersebut? 4. Apa saja yang melatarbelakangi terjadinya masalah tersebut? 5. bagaimana peran guru kimia mengenai masalah belajar siswa?
  • 3. C. Tujuan Observasi Berdasarkan latar belakang diatas, maka Tujuan penyusunan observasi ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengetahui jenis jenis masalah yang terdapat di SMA 6 Mataram 2. Dapat mengetahui masalah yang paling sering ditemuka di SMA 6 Mataram 3. Dapat mengetahui peran bk atapun guru di SMA 6 Mataram dalam menindak masalah tersebut 4. Dapat mengetahui penyebab masalah tersebut 5. Dapat mengeahui peran dari guru kimia mengenai masalah belajar pada siswa D. Waktu Kegiatan Sesuai kesepakatan dengan narasumber wawancara dilakukan pada tanggal 17 Mei 2016 pada pukul 17.00 bertempat di kediaman ibu Emy di BTN green . ibu emy selaku narasumber adalah guru BK yang mengajar di SMA 6 Mataram.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN Hasil Wawancara : A. Jenis – jenis masalahyang di temukan oleh guru BK Menurut Prayitno dalam Badarudin (2011), masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. Pada kenyataanya kehidupan kita di dunia ini tidak lepas dari yang namanya masalah, bahkan segala aktivitas yang kita kerjakan selalu akan ada masalah dan cobaan. di dalam sekolah ada namanya Bimbingan konseling yang bertugas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana kebutuhan siswa atau siswi disekolah sebagai konselor perlu untu mengetahui masalah yang sedang dihadapi oleh murid, sedang sebagai guru nantinya harus peka terhadap masalah yang menimpa murid kita. Masalah yang terdapat di dalam sekolah ada banyak sekali, seperti yang dipaparkan oleh narasumber kami selau guru BK di SMA 6 Mataram. Jenis jenis masalah yang ditangani oleh guru BK adalah masalah akademik, masalah sosial, maslah pribadi, dan masalah karir,. Dalam penangan masalah ini terdapat kasus dengan masalah berat, ringan, dan sedang namun narasumber hanya memberikan kasus ringan dan sedang saja seperti bolos, tidak hadir tanpa keterangan, bertengkar, malas belajar, pakaian tidak seragam dll. Sedangkan untuk masalah yang sudah besar penangananya tidak lagi dilakukan oleh BK namun lebih lanjut lagi oleh wakasek kesiswan. Menurut narasumber masalah yang paling sering terjadi yang cepat untuk diketahui adalah mengenai masalah kehadiran. Sesui dengan program sekolah alfa atau ketidak hadiran hanya boleh sampai 14x, kemudian masalah pola belajar yang baik, para siswa banyak menemuka masalah dengan proes belajar yang dilakukan oleh guru, menurut narasumber ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang yang mempengaruhi pola belajar tersebut. B. Masalah yang sering ditemukan di SMA 6 Mataram
  • 5. Dari berbagai jenis masalah yang di dapat, menurut narasumber selaku guru BK masalah yang paling sering ditanagani adalah masalah pribadi dan masalah akademik, masalah akademik meliputi masalah belajar dan juga masalah mengenai penjurusan. Terkait dengan masalah siswa di sekolah, Badarudin (2011) berpendapat bahwa dalam interaksi belajar mengajar, siswa merupakan kunci utama keberhasilan belajar selama proses belajar yang dilakukan. Namun demikian, tidak semua murid dapat mencapai tujuan atau sasaran belajar itu dengan cepat dan tepat. Menyimpulkan dari pendapat Badarudin (2011), dapat dikatakan bahwa terdapat sesuatu yang janggal dalam proses belajar siswa, sehingga sesuatu yang janggal tersebut dapat disebut sebagai masalah belajar bagi siswa. Dalam konsultasi yang pernah dilakukan oleh narasumber terhapa murid di SMA 6 Mataram, banyak murid mengaku bermasalah dalam belajar mata pelajaran eksak yaitu matematika, kimia, biologi dan fisika hal ini disebakan karena mata pelajaran eksak lebih berfokuskan pada hitung-hitungan dan konsep berpikir yang pasti. Kemudian untuk masalah pribadi menurut Yusuf dalam Yusuf (2014) menemukan beberapa masalah siswa dalam penelitiannya. Beberapa contoh permasalahan pribadi Beberapa permasalahan yang dialami siswa terkait masalah pribadi antara lain:  Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur  Masih memiliki kebiasaan berbohong  Masih memiliki kebiasaan menyontek  Kurang disiplin  Masih kekanak – kanakan  Belum dapat menghormati orang tua secara ikhlas  Masih kurang mampu menghadapi situasi frustasi  Masih kurang mampu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang  Masih suka melakukan suatu perbuatan tanpa pertimbangan baik buruknya, atau untung-ruginya Saat wawancara, narasumber memaparkan bahwa banyak siswa yaang bermasalah dengan penampilan dan juga ketidakhadiran, menurut Ibu Emy tidak sedikit siswa ditemukan membolos saat jam pelajaran dengan alasan izin ke kantin, kamar mandi, bahkan uks namun tidak ikut proses beljar lagi. Kemudian untuk kasus tidak
  • 6. hadir tanpa keterangan biasa ditemukan oleh guru bidang studi kemudian brulah melapor kepada wali kelas/ guru BK. C. Peran BK dan guru dalam menangani masalah Sebagai seorang guru tentunya menjadi tugas penting untuk membantu murid dalam menyelesaikan masalah, sedangkan untuk guru BK merupakan tugas pokok seorang konselor untuk membantu muridmenyelesaikan masalahnya. Menurut narasumber, bimbingan konseling yang dilakukan di SMA 6 Mataram adalah dengan melakukan bimbingan kelompok yang bertujuan untuk mengetahui masalah yang terjadi dan kebutuhan yang diinginkan, dalm bimbingan kelompok tersebut murid akan ditanya mata pelajaran yang paling sulit, lalu apa penyebabya kemudian barulah didiskusikan. Dalam wawancara ibu emy menatakan kalau “kebanyakan remaja tidak mau disalahkan” jadi Ibu Emy berpesan sebagai guru nantinya, harus lebih dekat dengan murid sehingga terjalin kepercayaan satu sama lain sehingga murid nantinya akan mudah untuk terbuka tentang masalahnya. Seperti yang disampaikan diatas masalah yang sering ditemukan adlah masalah kehadiran, dalam kasus ini seorang guru akan menjadi orang pertamma yang mengetahui hal tersebut sehingga sangat perlu kemampuan bagi seorang guru untuk mengatasi masalah tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Emy sekolah dan para guru telah sepakat bahwa maksimal alfa yang dimiliki oleh tiap murid sebanyak 14 kemudian untuk 3-4 langkah yang diambil dengan memanggil orang tua murid kemudian bersama-sama mencari solusi, selanjutnya untuk 10 alfa dilaukan negosiasi, namun jika tetap melakukan alfa lagi barulah diadakan rapat dengan wakasek kesiswaan dan kepala sekolah kemudian akan ada keputusan tetap tinggal, atau dipindah ke sekolah lain dengan alasan memerlukan tempat yang lebih baik lagi. Dalam menangani kasus atau masalah masalah yang dihadapi murid “perlu adanya peran pentng antara wali murid, guru bidang studi/BK dan lingkunganya, karena peran guru saja tidak cukup dalam membentuk pribadi murid, karena murid lebih banyak menghabiskan waktu diluar sekolah yaitu dirumah” tutur Ibu Emy saat di wawancara. Kenyataanya banyak siswa yang mengalami masalah broken home, yang menyebabkan proses belajar menurur, sering bolos dan juga pemuat onar, menurut narasumber palingg banyak 3-4 murid. “Untuk siswa yang belum bermasalah belum tentu tidak memiliki masalah sedangkan yang memiliki masalah kita pacu dan kita dorong menjadi lebih baik lagi “ tegas Ibu
  • 7. Emy dalam wawancaranya. Kemudian untuk siswa yang bermasalah dengan program penjurusan, nantinya Bk akan melakukan penilaian terhadap riwayat belajar siswa untuk program tujuan dengan di bantu oleh guru bidang studi kemudian dipandu dan diperoleh nilai yang terkontrol yang dapat memenuhi syarat. D. Penyebab Masalah Yang Terjadi Tersebut Tentunya masalah yang timbul pasti ada penyebabnya, dari hasil wawancara kami dengan narasumber menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa melanggar aturan dan melakukan masalah diekolah yang pertama karena faktor pribadi yaitu broken home, baik karena kedua orang tuanya berbisah, ibu/bapak kawin lagi ataupun tidak tinggal dengan kedua orang tua hal inilah yang menjadi alasan siswa bertindak onar dikelas, karena kebutuhan akan kasih sayang yang ia miliki masih kurang, kemudian faktor teman sebaya juga sangat berpengaruh, seorang murid memiliki kebiasaan untuk mengikuti kemauan temanya hal ini akan bermasalah jika terjadi pada saat penjurusan, karena murid ini hanya mengikuti kemauan temanya bukan berdasarkan minat dan bakat yang dia miliki sehingga proses belajarnya menjadi terhambat dan bermasalah dalam penerimaan materri nantinya. Itulah beberapa penyebab umum yang didapat berdasakan wawancara dengan guru BK, adapun beberapa faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa diantaranya metode belajar guru bidang studi yang sulit dipahami, hubungan sosial, faktor ekonomi dan faktor psikologis E. Peran Guru Kimia Mengenai Masalah Belajar Siswa Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004, h.77) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah dalam keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Sedangkan menurut Djamarah (2002, h.200) kesulitan belajar adalah masalah yang mengganggu keberhasilan siswa dalam keberhasilan belajarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu keadaan siswa yang memiliki masalah sehingga tidak bisa belajar sebagaimana mestinya yang berdampak pada keberhasilan belajar. Dalam hasil wawancara kami masalah yang biasanya dihadapi oleh guru kimia di SMA 6 Mataram adalah kebanyakan murid bermasalah pada pelajaran hitung-hitungan seperti matematika, fisika dan juga kimia. Ada juga masalah yang biasa ditemua oleh guru bidang studi di kelas adalah masalah mengenai daftar
  • 8. hadir, biasanya murid yang yang terlalu sering tidak hadir tanpa keterangan diberi tanda, dan guru bertanya pada siswa, namun jika ketidakhadiran sudah terlalu lamu barulah guru bekerjasama dngan wali kelas dan juga guru BK. Peran guru kimia dalam bimbingan konseling adalah sebagai pembantu koselor dalam terlaksanya bimbingan konseling di sekolah. Dari hasil wawancara kami untuk melakukan suatu bimbingan seorang guru harus mempunyai rasa salig percaya antara guru dan murid sehingga murid merasa terbuka akan masalah yang sedang di hadapi. Seorang guru juga harus peka terhadap berkembangan peserta didik. Menurut W.H. Burton (Syamsu Yusuf LN dkk., 1992) factor internal yang mengakibatkan kesulitan belajar adalah sebagai berikut. 1. Ketidakseimbangan mental atau gangguan fungsi mental: (a) kurangnya kemampuan mental yang bersifat potensial (kecerdasan); (b) kurangnya kemampuan mental, seperti kurang perhatian, adanya kelainan, lemah dalam berusaha, menunjukkan kegiatan yang berlawanan, kurangnya energy untuk bekerja karena kekurangan makanan yang bergizi, kurangnya penguasaan terhadap kebiasaan belajar dan hal-hal fundamental; (c) kesiapan diri yang kurang matang. 2. Gangguan fisik: (a) kurang berfungsinya organ-organ perasaan, alat-alat bicara; dan (b) gangguan kesehatan (sakit-sakitan). 3. Gangguan emosi: (a) merasa tidak aman; (b) kurang bisa menyesuaikan diri, baik dengan orang, situasi, maupun kebutuhan; (c) adanya perasaan yang kompleks (tidak karuan), perasaan takut yang berlebihan (phobi), perasaan ingin melarikan diri atau menghindar dari masalah yang dialami; dan (d) ketidak matangan emosi. b. Faktor Eksternal Faktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan nonsosial. Yang dimaksud dengan faktor social adalah faktor manusia, baik yang hadir secara langsung (bertatap muka atau berkomunikasi langsung), maupun kehadirannya secara tidak langsung, seperti: berupa foto,suara (nyanyian, pembicaraan), dalam radio, TV, dan tape recorder . sedangkan yang termasuk faktor nonsosial adalah: keadaan suhu udara (panas, dingin), waktu (pagi, siang, malam), suasana lingkungan (sepi, bising, atau ramai), keadaan tempat ( kualitas gedung, luas ruangan, kebersihan, ventilasi, dan kelengkapan mebeler), kelengkapan alat-alat atau fasilitas belajar (ATK, alat peraga, buku-buku sumber, dan
  • 9. media komunikasi belajar lainnya). Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar ini banyak masalah-masalah yang timbul terutama yang dirasakan oleh siswa sendiri. Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan kepada siswa dalam kegiatan belajar. Disinilah penting dan perlunya program bimbingan dan konseling untuk membantu agar mereka berhasil dalam belajar. Layanan bantuan yang seyogianya diberikan kepada para siswa adalah bimbingan belajar.
  • 10. BAB III KESIMPULAN dan SARAN A. Kesimpulan Dari hasil wawancara tentang “masalah – masalah yang dialami siswa di SMA 6 Mataram” kesimpulan yang kami dapat, kepada calon guru bidang studi nantinya dapat mengetahui tentang beberapa masalah yang biasa terjadi pada siswa – siswa di sekolah (terutama masalah belajar), sehingga seorang guru nantinya, khususnya kami calon guru kimia dapat melakukan tindakan preventif pada siswa dengan memilih pendekatan, model, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa – siswa yang memiliki latar belakang, karakteristik, dan permasalahan yang berbeda. Selain itu, jika seorang guru menemukan beberapa siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam kelas, guru melakukan beberapa pendekatan terlebih dahulu kemudian guru mugkin dapat membantu terhadap permasalahan yang dialami beberapa siswa tersebut dengan strategi – strategi tertentu, sebelum permasalahan tersebut ditangani oleh guru BK (hal tersebut mungkin harus dilakukan, karena guru bidang studi merupakan guru yang sehari – harinya bertatap muka/bertemu langsung dengan siswa, lebih – lebih untuk seorang wali kelas yang kedudukannya sebagai orang tua siswa dalam kelas tertentu. B. Saran Kepada guru bidang studi khususnya guru kimia untuk lebih memahami bagaimana karateristik, kebutuhan dan berkembangan dari peserta didik, sehingga nantinya dapat terwujud proses belajar yang efekif dan efisien demi tercapainya dunia pendidikan yang lebih baik lagi, terima kasih.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Badarudin. 2011. Materi Bahan Ajar Kuliah: Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Purwokerto: tidak diterbitkan Djamarah, SB. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Nurihsan, Achmad Juntika. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT. Refika Aditama. Widiharto, Chr Argo. 2009. Psikologi Belajar. Semarang: FIP IKIP PGRI SEMARANG. Yusuf L. N., Syamsu. 2014. Program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bandung: Rizqi Press. Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan.2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya