Be & gg, ibadillah solihin,prof. dr. hapzi ali, konsep & pendekatan good corporate governance (gcg), universitas mercubuana, 2017
1. 1. KONSEP YANG BAIK DAN EFISIEN DALAM MEWUJUDKAN GCG
Konsep yang baik dan efisien dalam mewujudkan GCG haruslah dibuat dengan kesadaran dan
pengetahuan yang cukup serta integritas dari para pemangku kepentingan perusahaan
sehingga memenuhi 5 prinsip GCG yaitu, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. Karena untuk mewujudkan GCG memerlukan
sistem dan proses. Menurut saya ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh perusahaan :
Pertama, Persiapan
Pada tahap persiapan ini langkah pertama perusahaan harus membangun kesadaran akan
pentingnya GCG dan komitmen bersama dalam penerapnnya, kemudian perusahaan harus
mengukur atau memetakan kondisi perusahaan dalam penerapan GCG hal ini dibutuhkan
untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mendapatkan perhatian dan langkah-langkah
apa yang dapat diambil, terahir pada tahap persiapan adalah membuat pedoman atas apa yang
akan dilakukan.
Kedua, Implementasi
Pada tahap ini yang pertama harus dilakukan adalah sosialisasi agar seluruh aspek perusahaan
yang terkait mengerti akan penerapan GCG, kemudian melakukan implementasi yang bersifat
top down approach yang melibatkan dewan komisaris dan direksi perusahaan, yang terahir
pada tahap ini adalah internalisasi yang mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan GCG
di dalam seluruh proses bisnis perusahaan kerja, dan berbagai peraturan perusahaan.
Ketiga, Evaluasi
Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan secara teratur dari waktu ke waktu untuk
mengukur sejauh mana efektivitas penerapan GCG yang telah dilakukan dengan meminta
pihak independen untuk melakukan audit implementasi atas praktik GCG yang ada.
2. PENDEKATAN GCG YANG SESUAI DENGAN BUDAYA DI
INDONESIA
Good corporate governance (GCG) diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang
efisien, transparan serta konsisten dengan peraturan perundangundangan. Penerapan GCG
perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya
sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna
produk dan jasa dunia usaha.
Sebagai pedoman bagi perusahaan agar pendekatan yang dilakukan sesuai dengan budaya di
Indonesia perusahaan bisa menggunakan Pedoman Umum Good Corporate Governance
(Pedoman Umum GCG) yang dikeluarkan Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance
(KNKCG) dan UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sayangnya Pedoman
Umum GCG yang dikeluarkan KNKCG tidak memiliki pedoman hukum yang mengikat.
2. Oleh karenanya implementasinya tidak dapat dipaksakan. Namun regulator menggunakan
Pedoman Umum GCG dari KNKG sebagai rujukan penting dalam mengembangkan
peraturan-peraturan yang relevan dengan tata kelola perusahaan.
Agar perusahaan bisa melakukan pendekatan yang sesuai dengan budaya di Indonesia
cukuplah dengan taat kepada Hukum yang ada dan menjalankan pedoman yang ada. Karena
dalam pembuatannya selain menggunakan kajian teoritis juga menggunakan kajian filosofis
dan yuridis. Sehingga penggunaannya akan sesuai dengan aspek sosial, budaya dan hukum
yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaihatu, Thomas S., 2009 Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia,
https://leosukmawijaya.wordpress.com, (12 Maret 2017, 19.30 WIB)
2. Anonim, 2017, https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia, (12 Maret 2017, 20.10
WIB)
3. OJK, 2014, Penguatan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, Roadmap Tata Kelola
Perusahaan Indonesia, Hal 13, https://www.ifc.org (12 maret 2017, 20.35 WIB)