SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSIAPAN, PROSES DAN PERAWATAN MATA POST OP
KATARAK
Lama Penyuluhan : 30 menit
Hari/tanggal : Senin, 16 Januari 2012
Waktu : 09.30 WIB – 10.00 WIB
Sasaran : Ny. A
Tempat : Ruang Pemeriksaan Poli Mata
Penyuluh : Agus Sadrak
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien memahami tentang
persiapan sebelum operasi katarak serta pasien siap secara mental untuk menjalani operasi
katarak.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dapat :
1. Mengetahui tentang persiapan sebelum operasi katarak
2. Mengetahui tentang proses operasi katarak
3. Mengetahui tentang perawatan mata setelah pembedahan katarak
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya untuk Ny. A di Ruang Poli
Mata RSUD Ade M. Djoen Sintang yang akan menjalani operasi katarak.
D. Materi (terlampir)
1. Persiapan sebelum operasi katarak
2. Proses operasi katarak
3. Perawatan mata setelah pembedahan katarak
E. Alat Bantu
Leaflet
F. Metode
Ceramah dan tanya jawab
G. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU
KEGIATAN
PENYULUHAN
RESPON
PERAWAT
1. 5 menit Pembukaan  Mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan pendidikan
kesehatan
 Menyebutkan materi yang diberikan.
 Menvalidasi masalah klien
 Mendengarkan
 Mendengarkan
 Mendengarkan
 Mendengarkan
 Menyebutkan
2. 15 menit Penyampaian materi  Menjelaskan persiapan sebelum
operasi katarak
 Menjelaskan roses operasi katarak
 Menjelaskan Perawatan mata setelah
pembedahan katarak
 Memberikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Bertanya
H. Evaluasi: (terlampir)
I. Kriteria evaluasi
1. Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat.
J. Sumber
 http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html
 http://networkedblogs.com/jXKD1
 http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak
DAFTAR PUSTAKA
 http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html
 http://networkedblogs.com/jXKD1
 http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak
3. 10 menit Penutup  Evaluasi: Menanyakan kembali
materi yang sudah dijelaskan kepada
klien
 Membuat kesimpulan
 Menutup penyuluhan
 Mengucapkan salam
 Menjawab pe
 Mendengarkan
 Mendengarkan
 Membalas sal
Lampiran 1
MATERI
A. Persiapan Pasien Sebelum Operasi Katarak
1. Pasien mendafarkan diri di pendaftaran
2. Pasien datang keruangan poli pemeriksaan mata
3. Pasien diperiksa terlebih dahulu
4. Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggu
5. Pasien dinyatakan positif menderita katarak dan akan dilakukan operasi
6. Pasien dan keluarganya diminta persetujuannya untuk melakukan operasi katarak
7. Pasien diberikan obat pantokain untuk melebarkan pupil mata pasien yang dinyatakan positif
katarak
8. Pasien diminta menunggu di ruang tunggu untuk menunggu proses pelebaran pupilnya
9. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan mata secara auskultasi untuk melihat apakah obat
pantokain sudah bereaksi dengan menggunakan pen light
10. Setelah obat pantokain bereaksi dan pupil pasien melebar, pasien di persilahkan untuk
berangkat ke ruang OK
11. Pada saat diruang OK, pasien di berikan petunjuk saat dimana operasi akan dilaksanakan,
seperti:
a. Pasien diminta untuk menuruti apa permintaan dokter demi keberhasilan dan kelancaran
proses operasi katarak tersebut
b. Pasien dilarang untuk batuk pada saat operasi
c. Pasien diminta untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak pada saat operasi
d. Jika pasien ingin berdoa, pasien diminta untuk berdoa di dalam hati saja
12. Pasien diminta untuk berbaring diatas tempat tidur pembedahan operasi katarak
B. Proses Operasi Katarak
1. Pasien diberitahu bahwa operasi katarak akan segera dimulai
2. Tim operasi mempersiapkan perlengkapan alat
3. Mata pasien di berikan obat pelunak untuk memudahkan proses pembedahan dan dilakukan
balonisasi selama 5 menit
4. Kemudian mata yang akan dibedah diberikan obat anastesi lokal
5. Setelah itu mata yang akan dibedah dibersihkan dan dijaga selalu kelembabannya
6. Mata yang mengalami katarak dibedah dan dikeluarkan lensa yang telah rusak di mata
tersebut
7. Lensa yang telah rusak digantikan dengan lensa buatan
8. Mata dijahit kembali dan diberikan saleb mata untuk mempersepat proses penyembuhannya
9. Mata ditutup dengan kasa kemudian diperban agar tidak terkontaminasi dengan udara diluar
10. Pembedahan katarak telah selesai
11. Pasien dibawa kembali keruang poli pemeriksaan mata
C. Perawatan mata setelah pembedahan katarak
1. Hal-hal yang boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan
b. Pakai Penutup mata seperti yang dinasehatkan
c. Melakukan pekerjaan hanya tidak berat
d. Bila memakai sepatu jangan membungkuk, tetapi angkat kaki keatas
2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Jangan menggosok mata
b. Jangan membungkuk terlalu dalam
c. Jangan menggendong yang berat
d. Jangan membaca berlebihan dari biasanya
e. Jangan mengejan keras sewaktu buang air besar
f. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah
g. Jangan menggosok gigi pada minggu pertama dan coba mencuci mulut saja.
Lampiran 2
EVALUASI
1. Klien dapat menjelaskan kembali 85% dari materi yang telah disampaikan
2. Lima pertanyaan lisan yang diberikan kepada klien setelah penyuluhan dapat terjawab
dengan 4 soal benar dan satu soal menghampiri jawaban yang diinginkan.
Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Waktu Kegiatan Penyululuhan Kegiatan Peserta
Pendahuluan 5 menit 1. Membuka pertemuan.
a. Memberi salam.
b. Memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan cakupan
materi.
3. Menjelaskan manfaat
mempelajari Katarak
4. Menjelaskan kompetensi
dalam TIU dan TIK.
Membalas salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Penyajian 15 menit5. Menjelaskan Pengertian
Katarak
a. Menanyakan pengertian
peserta tentang Katarak
b.Menuliskan jawaban
peserta.
c. Menyimpulkan pengertian
Katarak
6. Menjelaskan tentang
penyebab Katarak
7. Menjelaskan tanda dan
gejala Katarak
8. Menjelaskan Komplikasi
Katarak
9. Menjelaskan
Penatalaksanan Katarak
Memperhatikan pendapat
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Penutup 5 Menit10. Melakukan Evaluasi dan
menutup Pertemuan.
a. Mengundang Komentar
dan atau Pertanyaan dari
Memberikan komentar
atau pertanyaan.
pasien.
b. Memberikan penilaian
terhadap komentar dan
atau jawaban terhadap
pertanyaan.
c. Melakukan evaluasi
dengan mengajukan
beberapa pertanyaan
pada pasien.
d. Memberikan kesimpulan
umum tentang materi
Memperhatikan
e. Memberi salam Penutup
Memperhatikan.
Menjawab pertanyaan.
Memperhatikan
Membalas salam.
Satuan Acara Penyuluhan
( S.A.P )
Pokok Bahasan : Keperawatan Komunitas
Sub Pokok Bahasan : Katarak dan Persiapan op Katarak
Sasaran : Ny. R
Hari/Tanggal : Rabu, 17 April 2013
Waktu : 1 x 30 Menit
Tempat : Rumah Ny. R
Penyuluh : Eko Puji Riyanto
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, Ny. R memahami tentang
katarak dan persiapan sebelum operasi katarak serta pasien siap secara mental untuk
menjalani operasi katarak.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan proses penyuluhan mengenai Katarak dan Persiapan op Katarakselama 1 x
30 menit Ny. Rdapat :
a. Memahami pengertian Katarak
b. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak
c. Menjelaskan tentang macam-macam katarak
d. Menjelaskan tentang penyebab katarak
e. Menjelaskan tentang penatalaksanaan
f. Mengetahui tentang persiapan sebelum operasi katarak
g. Mengetahui tentang proses operasi katarak
h. Mengetahui tentang perawatan mata setelah pembedahan katarak
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media
1. Leaflet
V. Materi
Materi penyuluhan meliputi :Pengertian, tanda dan gejala, macam-macam, penyebab,
penatalaksanaan katarak, Persiapan sebelum operasi katarak, Proses operasi katarak,
Perawatan mata setelah pembedahan katarak
VI. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh
1. Pendahuluan
5 menit
a) Membuka acara dengan mengucapkan
salam
b) Memperkenalkan diri
c) Menyampaikan topik dan tujuan penkes
d) Kontrak waktu
e) Mengkondisikan pasien untuk
berkonsentrasi
a) Menjawab s
b) Memperhatik
c) Mendengar
topik dan tuj
d) Menyetu
pelaksanaan
2. Kegiatan Inti
20 menit
a) Memberikan penjelasan tentang materi
yang akan diberikan
b) Memberikan kesempatan peserta untuk
bertanya
c) Menjawab pertanyaan dari peserta
d) Melakukan evaluasi
a) Mendenga
penyuluh
b) Menanyakan
dimengerti d
c) Mendengark
penyuluh
d) Menjawab h
penyuluh
3. Kegiatan penutup
5 menit
a) Menyimpulkan materi yang disampaikan
b) Mengklarifikasi
c) Rencana tindak lanjut
d) Menutup kegiatan dan mengakhiri
dengan salam
a) Memperhatik
b) Menyampaik
diklarifikasik
c) Menyetujui
d) Memperhatik
VII. Evaluasi
a) Evaluasi Persiapan
 Pengaturan tempat serta kontrak dengan pasien 1 hari sebelum acara dilaksanakan
 Kesiapan materi 2 hari sebelum acara dilaksanakan
 Mempersiapkan leaflet 1 hari sebelum acara dilaksanakan
b) Evaluasi Proses
 Pasien hadir.
 Pasien berada di rumah 5 menit sebelum acara dimulai
 Tempat, alat dan media dapat digunakan dengan baik dan dipersiapkan 20 menit sebelum
acara mulai
 Kegiatan dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan
c) Evaluasi Hasil
 Pasien mampu menjelaskan pengertian katarak dengan benar
 Pasien mampu menyebutkan salah satu dari 5 tanda gejala katarak dengan benar
 Pasien mampu menyebutkan salah satu dari 5 macam katarak dengan benar
 Pasien mampu menjelaskan penyebab katarak dengan benar
 Pasien mampu menyebutkan cara penatalaksanaan katarak dengan benar
 Pasien mampu dan siap secara mental untuk melakukan op Katarak.
d) Alat Evaluasi
 Apa pengertian Katarak?
 Apa tanda dan Gejala Katarak?
 Apa salah satu macam jenis Katarak?
 Apa Penyebab terjadinya Katarak?
 Apayang harus dilakukan penderita katarak?
 Apasaja persiapan untuk op Katarak?
VIII. Daftar Pustaka
 Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. hal:
128-136.
 Ilyas S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 200-211
 http://agus-sadrak.blogspot.com/2012/04/sap-katarak.html
 http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html
 http://networkedblogs.com/jXKD1
 http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak
 http://zonavick.blogspot.com/2010/10/laporan-pendahuluan-katarak.html
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Katarak
1. Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa
yang keruh.
2. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam
kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998)
3. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa,
umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun
(Marilynn Doengoes, dkk. 2000).
4. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua- duanya.Biasanya mengenai kedua
mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta Jilid Satu, 2001).
B. Tanda dan Gejala Katarak
1. Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek
2. Peka terhadap sinar
3. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap
4. Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil
5. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini terjadi saat katarak
bertambah luas.
C. Macam-macam Katarak
1. Katarak yang didapat sejak lahir
2. Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir
3. Katarak yang didapat pada lanjut usia
4. Katarak yang disebabkan penyakit lain
5. Katarak yang disebabkan trauma.
D. Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang. Katarak
kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang
berusia di atas 65 tahun menderita katarak.Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun daya
penglihatannya berkurang akibat katarak.
Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia,
sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama
8. Rokok dan Alkohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak
Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah
keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu
lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.Pembedahan dilakukan bila tajam
penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari
atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis.
Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa
dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan
nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut.Namun dengan tekhnik ini dapat
timbul penyulit katarak sekunder.
Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh
lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula zinn telah
rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur,
yang masih memiliki zonula zinn.
Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi
nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana
komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.
F. Persiapan Pasien Sebelum Operasi Katarak
1. Pasien mendafarkan diri di pendaftaran
2. Pasien datang keruangan poli pemeriksaan mata
3. Pasien diperiksa terlebih dahulu
4. Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggu
5. Pasien dinyatakan positif menderita katarak dan akan dilakukan operasi
6. Pasien dan keluarganya diminta persetujuannya untuk melakukan operasi katarak
7. Pasien diberikan obat pantokain untuk melebarkan pupil mata pasien yang dinyatakan positif
katarak
8. Pasien diminta menunggu di ruang tunggu untuk menunggu proses pelebaran pupilnya
9. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan mata secara auskultasi untuk melihat apakah obat
pantokain sudah bereaksi dengan menggunakan pen light
10. Setelah obat pantokain bereaksi dan pupil pasien melebar, pasien di persilahkan untuk
berangkat ke ruang OK
11. Pada saat diruang OK, pasien di berikan petunjuk saat dimana operasi akan dilaksanakan,
seperti:
a. Pasien diminta untuk menuruti apa permintaan dokter demi keberhasilan dan kelancaran
proses operasi katarak tersebut
b. Pasien dilarang untuk batuk pada saat operasi
c. Pasien diminta untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak pada saat operasi
d. Jika pasien ingin berdoa, pasien diminta untuk berdoa di dalam hati saja
12. Pasien diminta untuk berbaring diatas tempat tidur pembedahan operasi katarak
G. Proses Operasi Katarak
1. Pasien diberitahu bahwa operasi katarak akan segera dimulai
2. Tim operasi mempersiapkan perlengkapan alat
3. Mata pasien di berikan obat pelunak untuk memudahkan proses pembedahan dan dilakukan
balonisasi selama 5 menit
4. Kemudian mata yang akan dibedah diberikan obat anastesi lokal
5. Setelah itu mata yang akan dibedah dibersihkan dan dijaga selalu kelembabannya
6. Mata yang mengalami katarak dibedah dan dikeluarkan lensa yang telah rusak di mata
tersebut
7. Lensa yang telah rusak digantikan dengan lensa buatan
8. Mata dijahit kembali dan diberikan saleb mata untuk mempersepat proses penyembuhannya
9. Mata ditutup dengan kasa kemudian diperban agar tidak terkontaminasi dengan udara diluar
10. Pembedahan katarak telah selesai
11. Pasien dibawa kembali keruang poli pemeriksaan mata
H. Perawatan mata setelah pembedahan katarak
1. Hal-hal yang boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan
b. Pakai Penutup mata seperti yang dinasehatkan
c. Melakukan pekerjaan hanya tidak berat
d. Bila memakai sepatu jangan membungkuk, tetapi angkat kaki keatas
2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak
a. Jangan menggosok mata
b. Jangan membungkuk terlalu dalam
c. Jangan menggendong yang berat
d. Jangan membaca berlebihan dari biasanya
e. Jangan mengejan keras sewaktu buang air besar
f. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah
g. Jangan menggosok gigi pada minggu pertama dan coba mencuci mulut saja.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN PRE OPERASI
DI RUANG BEDAH ASTER RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
OLEH:
Kelompok I Keperawatan Medikal Bedah
1. Yan Naganingrum P., S.Kep 131313143106
2. Nuzulul Zulkarnain Haq., S.Kep 131313143107
3. Siti Khulaifah., S.Kep 131313143109
4. Israfil.,S.Kep 131313143114
5. Ketut Lastri Aryati.,S.Kep 131313143110
6. Cici Desiyani., S.Kep 131313143122
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)
ANGKATAN B15
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN PRE OPERASI
DI RUANG BEDAH ASTER RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Topik : Keperawatan Medikal Bedah
Sub Topik : Perawatan Pre Operasi
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Tempat : Ruang Bedah Aster
Hari/tanggal : Kamis, 10 April 2014
Waktu : 45 menit
1. 1. Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang
perawatan sebelum operasi atau pre operasi.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat :
(1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
(2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
(3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
(4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi
(5) Menjelaskan persiapan psikologis
(6) Menjelaskan persiapan fisik
(7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi
1. 2. Materi
1) Pengertian perawatan pre operasi
2) Jenis dan tujuan tindakan operasi
3) Faktor resiko pada tindakan operasi
4) Persiapan sebelum operasi
5) Persiapan psikologis
6) Persiapan fisik
7) Keterampilan pasca tindakan operasi
1. 3. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi, dan
3) Demonstrasi
1. 4. Media
1) Leaflet
2) Flip Chart
3) Alkohol gliserin
4) Tisu
1. 5. Organisasi kegiatan
Pembimbing akademik : Abu Bakar.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB
Pembimbing klinik : Tri Jungaju Ambarwati, S.Kep.,Ns
Penyaji materi : Siti Khulaifah.,S.Kep
Moderator : Ketut Lastri Aryati.,S.Kep
Observer : Israfil., S.Kep
Fasilitator : Yan Naganingrum P., S.Kep
Nuzulul Zulkarnain Haq., S.Kep
Cici Desiyani, S.Kep
1. 6. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA
1 5 Menit Pembukaan:
1 Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
5 Menyebutkan materi penyuluhan yang
akan diberikan
1 Menjawab salam
2 Mendengarkan
3 Memperhatikan
2 25 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang:
1. Pengertian perawatan pre operasi
2. Jenis dan tujuan tindakan operasi
3. Faktor resiko dalam tindakan operasi
4. Persiapan sebelum operasi
5. Persiapan psikologis
6. Persiapan fisik
7. Mendemonstrasikan keterampilan
pasca tindakan operasi dan cara
mencuci tangan yang baik dan benar
Mendengarkan dan
memperhatikan
3 10 menit Diskusi:
1. Memberikan kesempatan pada
peserta untuk mengajukan pertanyaan
kemudian didiskusikan bersama dan
menjawab pertanyaan
2. Memberikan leaflet kepada peserta
Mengajukan pertanyaan
4 3 Menit Evaluasi :
1. Menanyakan pada peserta tentang
materi yang diberikan dan
reinforcement kepada peserta bila
dapat menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi.
2. Memberikan kesempatan kepada
Menjawab & menjelaskan
pertanyaan
peserta untuk mendemonstrasikan
keterampilan pasca tindakan operasi
dan cara mencuci tangan yang baik
dan benar.
5 2 Menit Terminasi :
1 Mengucapkan terima kasih kepada
peserta
2 Mengucapkan salam
Mendengarkan dan
membalas salam
1. 7.
Flip Chart
: Observer
: Penyaji
: Fasilitator
: Peserta penyuluhan
: Moderator
Keterangan :
Setting Tempat Penyuluhan
1. 8. Job Description
2. Moderator
Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
4) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.
5) Menutup acara penyuluhan.
1. Penyaji
Uraian tugas :
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3) Menjawab pertanyaan peserta.
1. Fasilitator
Uraian tugas :
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.
5) Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.
1. Observer
Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
1. 9. Evaluasi
2. Standart
1) Kesiapan materi
2) Kesiapan SAP
3) Kesiapan media : Flip Chart dan leaflet
4) Undangan peserta hadir di tempat penyuluhan
5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-2
6) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.
1. Proses
1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
4) Suasana penyuluhan tertib
5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
1. Hasil
Peserta dapat menjelaskan:
(1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
(2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
(3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
(4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi
(5) Menjelaskan persiapan psikologis
(6) Menjelaskan persiapan fisik
(7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi
MATERI PENYULUHAN
Perawatan Pre Operasi (Persiapan Sebelum Operasi)
1. 1. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang dimulai saat
klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan berakhir ketika klien
berpindah atau berada di ruang operasi.
1. 2. Jenis & Tujuan Tindakan Operasi
1) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam
menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit.
2) Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau mengurangi
nyeri atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan.
3) Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara pengangkatan bagian
tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan, contoh amputasi.
4) Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi atau
penampilan yang telah hilang atau menurun, contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll.
5) Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh yang tidak
berfungsi, contoh transplantasi ginjal.
1. 3. Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien baik. Masalah
kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor penyebab
ditundanya suatu tindakan operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan
fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang
menjadi kontraindikasi tindakan operasi.
1. 4. Persiapan sebelum Operasi
1) Formulir Persetujuan / Informed consent
Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan bahwa klien dan
keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan
operasi terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani
jika klien dan keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau
perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.
2) Hasil Pemeriksaan Penunnjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan lain
lain harus menunjukkan hasil yang normal.
Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan
sebelum tindakan operasi dilakukan.
3) Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang sangat penting
untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien membutukan transfusi darah
pasca tindakan.
1. 5. Pesiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan
psikologis klien adalah :
1) Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat
mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien,
berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung
jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan
keluarga.
2) Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya
mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga
merupakan dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra
operasi.
3) Peran klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan bertanya
kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan
bantuan informasi.
4) Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan klien pasca
tindakan operasi yang dialami.
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan
batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar.
1. 6. Persiapan Fisik
1) Pembatasan Nutrisi dan Cairan
Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa dilakukan
karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan fungsi gastrointestinal dan akan
berbahaya jika klien mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa
mempebolehkan :
1. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur.
2. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau kasa
basa.
2) Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih
Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah cidera yang tidak perlu
pada kandung kemih dan mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan.
1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan menjalani
pembedahan usus.
2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandung kemih
telah kosong.
3) Higiene (kebersihan diri)
Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi
luka.
1. Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan.
2. Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi jika ada.
3. Menggunting kuku .
4. Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari rambut.
5. Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti gigi palsu, lensa
kontak, kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain.
6. Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi.
4) Istirahat dan Tidur
Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan. Istirahat yang
adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan membantu penyembuhan.
5) Medikasi (obat-obatan)
Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah disiapkan dengan
lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.
1. 7. Tekhnik Keterampilan Pasca Operasi
1) Mobilisasi dini
Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah kilen sadar dan berada diruangan perawatan.
Mobilisasi dini dilakukan dengan cara :
1. Posisi klien terlentang atau semifowler.
2. Kedua kaki ditekuk dengan posisi kedua telapak kaki rata. Hitung selama 1 – 3,
kemudian kaki diluruskan kembali.
3. Gerakkan jari jari kaki mengahadap ke bagian tubuh atas atau ke arah kepala. Hitung
selama 1 – 3, kemudian rilekaskan kembali.
4. Tekukkan kaki kiri diatas tempat tidur, dan angkat kaki kanan secara rata (lutut tidak
ditekuk), hitung selama 1-3 dan rileks kembali. Lakukan pada kaki yang berlawanan.
2) Napas dalam
Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan seperti sesak atau sulit
bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau merasa nyeri pasca tindakan operasi.
Napas dalam dilakukan dengan cara :
1. Posisi klien setengah duduk ( semi fowler)
2. Letakkan kedua telapak tangan diatas dada tepatnya dibawah batas tulang rusuk.
3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang
penuh.
4. Tahan napas selama 2 – 3 detik.
5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut denga posisi
bibir seperti bersiul.
3) Batuk efektif
Batuk efektif dilakukan jika klien mengalami ketidaknyaman pada tenggorokkan. Batuk yang
tidak efektif dapat menimbulkan nyeri pada luka pembedahan teutama luka operasi pada area
dada dan perut.
Batuk efektif dilakukan dengan cara :
1. Cuci tangan dengan langkah yang benar.
2. Letakkan tangan pada dada, perut, atau pada area luka pasca operasi (dengan tekanan
lembut)
3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang
penuh.
4. Tahan napas selama 2 – 3 detik.
5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut dengan posisi
bibir seperti bersiul.
6. Ulangi tekhnik dapas dalam (c,d,e) selama 2 sampai 3 kali.
7. Pada napas dalam yang ke 3, tahan napas 2-3 detik, dan batukkan secara perlahan.
Daftar Pustaka
1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
& Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta
DAFTAR HADIR PENYULUHAN
PERAWATAN PRE OPERASI
DI RUANG BEDAH ASTER RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
KAMIS, 10 APRIL 2014
NO. NAMA PESERTA ALAMAT PESERTA TTD PESERTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN
PENYAKIT EFUSI PLEURA
DI RUANG PARU LAKI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
No Kegiatan Iya Tidak Keterangan
1.
2.
Jumlah peserta
1. Peserta yang hadir dalam penyuluhan
minimal 10 orang
Standart
1. Kesiapan materi
2. Kesiapan SAP
3. Kesiapan media: flipchart, dan leaflet
4. Peserta hadir di tempat penyuluhan 5
3.
4.
menit sebelum acara dimulai
5. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan diadakan H-2
Proses
1. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang
direncanakan
2. Peserta antusias terhadap materi
penyuluhan
3. Peserta mengajukan pertanyaan
4. Peserta menjawab pertanyaan secara
benar
5. Suasana penyuluhan tertib
6. Tidak ada peserta yang meninggalkan
tempat penyuluhan sebelum penyuluhan
selesai
7. Fase diakhiri dengan waktu yang tepat
Hasil
Peserta dapat menyebutkan kembali tentang :
(1) Pengertian perawatan pre operasi
(2) Jenis dan tujuan tindakan operasi
(3) Faktor resiko pada tindakan operasi
(4) Persiapan sebelum operasi
(5) Persiapan psikologis
(6) Persiapan fisik
(7) Tekhnik keterampilan pasca operasi
Job description
1. Moderator
Uraian tugas::
1) Membuka acara penyuluhan,
5.
memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
2) Menyampaikan kontrak waktu lama
penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk bertanya
4) Memberikan feedback untuk peserta
tentang materi yang disampaikan
5) Mempersilahkan pembimbing untuk
menambahkan, mengklarifikasi, dan meluruskan
materi yang telah disampaikan
6) Menyimpulkan hasil diskusi
7) Menutup acara penyuluhan
1. Penyaji
Uraian tugas:
1) Memahami materi yang disampaikan
2) Memberikan materi penyuluhan dengan
menarik dan jelas
3) Menjelaskan materi penyuluhan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta
4) Mampu menjawab pertanyaan peserta
1. Fasilitator
Uraian tugas:
1) Ikut bergabung dan duduk bersama diantara
peserta
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan
materi penyuluhan
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi
yang belum jelas
4) Membagikan leaflet
1. Observer
Uraian tugas:
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta
2) Menjadi time keeper dalam jalannya diskusi
3) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
4) Mengamati perilaku verbal dan non verbal
peserta selama proses penyuluhan
5) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan
rencana penyuluhan
Latar belakang
Katarak-katarak adalah pengkabutan dari bagian lensa-lensa mata. Akibatnya adalah
lebih banyak seperti mencoreng minyak gemuk diatas lensa-lensa kamera dan
menganggu/memperburuk penglihatan normal.
Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan kabut pada lensa mata.
Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat
menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk,
banyak faktor yang menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal.
Lensa yang tidak bening tersebut tidak bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan
dikirim melalui saraf optik ke otak
Katarak-katarak akan mempengaruhi kebanyakan orang-orang jika mereka hidupnya
cukup lama (panjang umur). Kelainan-kelainan ini mempengaruhi 60 persen dari orang-orang
yang lebih tua dari 60 tahun dan terjadi ketika lensa-lensa mata berukuran aspirin yang
normalnya jernih mulai menjadi berkabut mengganggu atau memperburuk penglihatan.
Ahli-ahli memperkirakan bahwa lebih dari 1,2 juta penduduk Amerika didiagnosis
setiap tahun dengan katarak-katarak yang memerlukan perawatan. Ketika ada jumlah-jumlah
orang tua di Amerika yang membesar, kejadian katarak-katarak meningkat. Orang-orang ini
seringkali ingin melanjutkan mengendarai mobil, membaca dan aktivitas-aktivitas berpergian
untuk mana penglihatan yang jelas adalah vital.
Hingga akhir-akhir ini, siapa saja yang mengembangkan katarak-katarak dan
memerlukan operasi menghadapi suatu prosedur yang melibatkan sakit/nyeri dan seringkali
hasil-hasil yang kurang dari memuaskan. Hingga akhir tahun tujuh puluhan, dokter-dokter
mengangkat lensa-lensa yang berkabut dalam suatu prosedur operasi yang memerlukan suatu
opname (tinggal dirumah sakit) lima sampai tujuh hari. Setelah itu, pasien harus memakai
kaca-kaca setebal "botol cocacola" atau contact lenses dimana tidak dari keduanya dapat
mengembalikan secara penuh penglihatan ke tingkat sebelumnya.
II. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang katarak, diharapkan sasaran mampu memahami
dan melaksanakan penanganan dari katarak
2.Tujuan khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit sasaran diharapkan mampu :
1. Sasaran mengetahui pengertian katarak.
2. Sasaran mengetahui penyebab katarak.
3. Sasaran mengetahui jenis katarak
4. Sasaran mengetahui gejala katarak
5. Sasaran mengetahui tentang pencegahan katarak
6. Sasaran mengetahui penanganan katarak
III. Manfaat
 Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit katarak.
 Sasaran mampu melaksanakan tindakan penanggulangan pada pasien dengan katarak.
IV. Materi
Terlampir
V. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
VI.Pengorganisasian
Moderator :
Penyaji :
DAFTAR PUSTAKA
 Sidarta, Ilyas. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Cet. 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1998.
 Darling, Vera H & Thorpe Margaret R. Perawatan Mata. Yogyakarta : Penerbit Andi; 1995.
 Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta, 2000
KATARAK OPTIMAL

More Related Content

What's hot

Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptxKonsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptxHanaFebriyanti1
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Amalia Senja
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh dirisisi26dessy
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptOrielArdian
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaAgus Arianto
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxMuhtadiHanif
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnDwi Ap
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaheri damanik
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSulistia Rini
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatanAgus Candra
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safetyVicky Thio
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTpjj_kemenkes
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 

What's hot (20)

Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptxKonsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
Konsep Dasar Keperawatan Kritis.pptx
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
TAK pada lansia
TAK pada lansiaTAK pada lansia
TAK pada lansia
 
Trend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwaTrend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwa
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
askep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diriaskep resiko bunuh diri
askep resiko bunuh diri
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
 
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwaModel dan konsep dasar keperawatan jiwa
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
 
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptxKEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI 2021.pptx
 
Askep dislokasi
Askep dislokasiAskep dislokasi
Askep dislokasi
 
Asuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tnAsuhan keperawatan pada tn
Asuhan keperawatan pada tn
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatan
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
Makalah patient safety
Makalah patient safetyMakalah patient safety
Makalah patient safety
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 

Similar to KATARAK OPTIMAL

Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Maskpjj_kemenkes
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2pjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizerpjj_kemenkes
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3pjj_kemenkes
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhansuhardihardi14
 
KDK III Modul 1 Kb 1
KDK III Modul 1 Kb 1KDK III Modul 1 Kb 1
KDK III Modul 1 Kb 1pjj_kemenkes
 
KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3pjj_kemenkes
 
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal KanuleProsedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanulepjj_kemenkes
 
KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1pjj_kemenkes
 
KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2pjj_kemenkes
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTpjj_kemenkes
 
Contoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docxContoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docxiswanto16
 
KDK III Modul 6 Kb 1
KDK III Modul 6 Kb 1KDK III Modul 6 Kb 1
KDK III Modul 6 Kb 1pjj_kemenkes
 

Similar to KATARAK OPTIMAL (20)

Satpel perawatan luka
Satpel perawatan lukaSatpel perawatan luka
Satpel perawatan luka
 
Satpel perawatan luka
Satpel perawatan lukaSatpel perawatan luka
Satpel perawatan luka
 
Satpel perawatan luka
Satpel perawatan lukaSatpel perawatan luka
Satpel perawatan luka
 
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face MaskProsedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
Prosedur Pemberian Terapi Oksigen via Face Mask
 
KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2KDK III Modul 2 Kb 2
KDK III Modul 2 Kb 2
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3KDK III Modul 2 Kb 3
KDK III Modul 2 Kb 3
 
Satuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhanSatuan acara penyuluhan
Satuan acara penyuluhan
 
Oral Hygiene
Oral HygieneOral Hygiene
Oral Hygiene
 
KDK III Modul 1 Kb 1
KDK III Modul 1 Kb 1KDK III Modul 1 Kb 1
KDK III Modul 1 Kb 1
 
Satpel perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
Satpel perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA Satpel perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
Satpel perawatan luka AKPER PEMKAB MUNA
 
Memandikan Pasien
Memandikan PasienMemandikan Pasien
Memandikan Pasien
 
KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3KDK III Modul 1 Kb 3
KDK III Modul 1 Kb 3
 
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal KanuleProsedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
 
KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1KDK III Modul 2 Kb 1
KDK III Modul 2 Kb 1
 
KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2KDK III Modul 3 Kb 2
KDK III Modul 3 Kb 2
 
Prosedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGTProsedur Pemasangan NGT
Prosedur Pemasangan NGT
 
CONFERENCE.ppt
CONFERENCE.pptCONFERENCE.ppt
CONFERENCE.ppt
 
Contoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docxContoh RP Microteaching.docx
Contoh RP Microteaching.docx
 
KDK III Modul 6 Kb 1
KDK III Modul 6 Kb 1KDK III Modul 6 Kb 1
KDK III Modul 6 Kb 1
 

Recently uploaded

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

KATARAK OPTIMAL

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN PERSIAPAN, PROSES DAN PERAWATAN MATA POST OP KATARAK Lama Penyuluhan : 30 menit Hari/tanggal : Senin, 16 Januari 2012 Waktu : 09.30 WIB – 10.00 WIB Sasaran : Ny. A Tempat : Ruang Pemeriksaan Poli Mata Penyuluh : Agus Sadrak A. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien memahami tentang persiapan sebelum operasi katarak serta pasien siap secara mental untuk menjalani operasi katarak. B. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dapat : 1. Mengetahui tentang persiapan sebelum operasi katarak 2. Mengetahui tentang proses operasi katarak 3. Mengetahui tentang perawatan mata setelah pembedahan katarak C. Sasaran Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya untuk Ny. A di Ruang Poli Mata RSUD Ade M. Djoen Sintang yang akan menjalani operasi katarak. D. Materi (terlampir) 1. Persiapan sebelum operasi katarak
  • 2. 2. Proses operasi katarak 3. Perawatan mata setelah pembedahan katarak E. Alat Bantu Leaflet F. Metode Ceramah dan tanya jawab G. Kegiatan Penyuluhan NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN RESPON PERAWAT 1. 5 menit Pembukaan  Mengucapkan salam.  Memperkenalkan diri  Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan  Menyebutkan materi yang diberikan.  Menvalidasi masalah klien  Mendengarkan  Mendengarkan  Mendengarkan  Mendengarkan  Menyebutkan 2. 15 menit Penyampaian materi  Menjelaskan persiapan sebelum operasi katarak  Menjelaskan roses operasi katarak  Menjelaskan Perawatan mata setelah pembedahan katarak  Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya Menyimak Menyimak Menyimak Bertanya
  • 3. H. Evaluasi: (terlampir) I. Kriteria evaluasi 1. Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat 2. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat. J. Sumber  http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html  http://networkedblogs.com/jXKD1  http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak DAFTAR PUSTAKA  http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html  http://networkedblogs.com/jXKD1  http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak 3. 10 menit Penutup  Evaluasi: Menanyakan kembali materi yang sudah dijelaskan kepada klien  Membuat kesimpulan  Menutup penyuluhan  Mengucapkan salam  Menjawab pe  Mendengarkan  Mendengarkan  Membalas sal
  • 4. Lampiran 1 MATERI A. Persiapan Pasien Sebelum Operasi Katarak 1. Pasien mendafarkan diri di pendaftaran 2. Pasien datang keruangan poli pemeriksaan mata 3. Pasien diperiksa terlebih dahulu 4. Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggu 5. Pasien dinyatakan positif menderita katarak dan akan dilakukan operasi 6. Pasien dan keluarganya diminta persetujuannya untuk melakukan operasi katarak
  • 5. 7. Pasien diberikan obat pantokain untuk melebarkan pupil mata pasien yang dinyatakan positif katarak 8. Pasien diminta menunggu di ruang tunggu untuk menunggu proses pelebaran pupilnya 9. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan mata secara auskultasi untuk melihat apakah obat pantokain sudah bereaksi dengan menggunakan pen light 10. Setelah obat pantokain bereaksi dan pupil pasien melebar, pasien di persilahkan untuk berangkat ke ruang OK 11. Pada saat diruang OK, pasien di berikan petunjuk saat dimana operasi akan dilaksanakan, seperti: a. Pasien diminta untuk menuruti apa permintaan dokter demi keberhasilan dan kelancaran proses operasi katarak tersebut b. Pasien dilarang untuk batuk pada saat operasi c. Pasien diminta untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak pada saat operasi d. Jika pasien ingin berdoa, pasien diminta untuk berdoa di dalam hati saja 12. Pasien diminta untuk berbaring diatas tempat tidur pembedahan operasi katarak B. Proses Operasi Katarak 1. Pasien diberitahu bahwa operasi katarak akan segera dimulai 2. Tim operasi mempersiapkan perlengkapan alat 3. Mata pasien di berikan obat pelunak untuk memudahkan proses pembedahan dan dilakukan balonisasi selama 5 menit 4. Kemudian mata yang akan dibedah diberikan obat anastesi lokal 5. Setelah itu mata yang akan dibedah dibersihkan dan dijaga selalu kelembabannya 6. Mata yang mengalami katarak dibedah dan dikeluarkan lensa yang telah rusak di mata tersebut 7. Lensa yang telah rusak digantikan dengan lensa buatan 8. Mata dijahit kembali dan diberikan saleb mata untuk mempersepat proses penyembuhannya 9. Mata ditutup dengan kasa kemudian diperban agar tidak terkontaminasi dengan udara diluar 10. Pembedahan katarak telah selesai 11. Pasien dibawa kembali keruang poli pemeriksaan mata C. Perawatan mata setelah pembedahan katarak 1. Hal-hal yang boleh dilakukan setelah operasi katarak a. Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan
  • 6. b. Pakai Penutup mata seperti yang dinasehatkan c. Melakukan pekerjaan hanya tidak berat d. Bila memakai sepatu jangan membungkuk, tetapi angkat kaki keatas 2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak a. Jangan menggosok mata b. Jangan membungkuk terlalu dalam c. Jangan menggendong yang berat d. Jangan membaca berlebihan dari biasanya e. Jangan mengejan keras sewaktu buang air besar f. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah g. Jangan menggosok gigi pada minggu pertama dan coba mencuci mulut saja. Lampiran 2 EVALUASI 1. Klien dapat menjelaskan kembali 85% dari materi yang telah disampaikan 2. Lima pertanyaan lisan yang diberikan kepada klien setelah penyuluhan dapat terjawab dengan 4 soal benar dan satu soal menghampiri jawaban yang diinginkan.
  • 7. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Waktu Kegiatan Penyululuhan Kegiatan Peserta Pendahuluan 5 menit 1. Membuka pertemuan. a. Memberi salam. b. Memperkenalkan diri. 2. Menjelaskan cakupan materi. 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Katarak 4. Menjelaskan kompetensi dalam TIU dan TIK. Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Penyajian 15 menit5. Menjelaskan Pengertian Katarak a. Menanyakan pengertian peserta tentang Katarak b.Menuliskan jawaban peserta. c. Menyimpulkan pengertian Katarak 6. Menjelaskan tentang penyebab Katarak 7. Menjelaskan tanda dan gejala Katarak 8. Menjelaskan Komplikasi Katarak 9. Menjelaskan Penatalaksanan Katarak Memperhatikan pendapat Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Penutup 5 Menit10. Melakukan Evaluasi dan menutup Pertemuan. a. Mengundang Komentar dan atau Pertanyaan dari Memberikan komentar atau pertanyaan.
  • 8. pasien. b. Memberikan penilaian terhadap komentar dan atau jawaban terhadap pertanyaan. c. Melakukan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada pasien. d. Memberikan kesimpulan umum tentang materi Memperhatikan e. Memberi salam Penutup Memperhatikan. Menjawab pertanyaan. Memperhatikan Membalas salam.
  • 9. Satuan Acara Penyuluhan ( S.A.P ) Pokok Bahasan : Keperawatan Komunitas Sub Pokok Bahasan : Katarak dan Persiapan op Katarak Sasaran : Ny. R Hari/Tanggal : Rabu, 17 April 2013 Waktu : 1 x 30 Menit Tempat : Rumah Ny. R Penyuluh : Eko Puji Riyanto I. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, Ny. R memahami tentang katarak dan persiapan sebelum operasi katarak serta pasien siap secara mental untuk menjalani operasi katarak. II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah dilakukan proses penyuluhan mengenai Katarak dan Persiapan op Katarakselama 1 x 30 menit Ny. Rdapat : a. Memahami pengertian Katarak b. Menjelaskan tentang tanda dan gejala terkena katarak c. Menjelaskan tentang macam-macam katarak d. Menjelaskan tentang penyebab katarak e. Menjelaskan tentang penatalaksanaan f. Mengetahui tentang persiapan sebelum operasi katarak g. Mengetahui tentang proses operasi katarak h. Mengetahui tentang perawatan mata setelah pembedahan katarak III. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab IV. Media 1. Leaflet V. Materi
  • 10. Materi penyuluhan meliputi :Pengertian, tanda dan gejala, macam-macam, penyebab, penatalaksanaan katarak, Persiapan sebelum operasi katarak, Proses operasi katarak, Perawatan mata setelah pembedahan katarak VI. Kegiatan penyuluhan No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh 1. Pendahuluan 5 menit a) Membuka acara dengan mengucapkan salam b) Memperkenalkan diri c) Menyampaikan topik dan tujuan penkes d) Kontrak waktu e) Mengkondisikan pasien untuk berkonsentrasi a) Menjawab s b) Memperhatik c) Mendengar topik dan tuj d) Menyetu pelaksanaan 2. Kegiatan Inti 20 menit a) Memberikan penjelasan tentang materi yang akan diberikan b) Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya c) Menjawab pertanyaan dari peserta d) Melakukan evaluasi a) Mendenga penyuluh b) Menanyakan dimengerti d c) Mendengark penyuluh d) Menjawab h penyuluh 3. Kegiatan penutup 5 menit a) Menyimpulkan materi yang disampaikan b) Mengklarifikasi c) Rencana tindak lanjut d) Menutup kegiatan dan mengakhiri dengan salam a) Memperhatik b) Menyampaik diklarifikasik c) Menyetujui d) Memperhatik VII. Evaluasi a) Evaluasi Persiapan  Pengaturan tempat serta kontrak dengan pasien 1 hari sebelum acara dilaksanakan
  • 11.  Kesiapan materi 2 hari sebelum acara dilaksanakan  Mempersiapkan leaflet 1 hari sebelum acara dilaksanakan b) Evaluasi Proses  Pasien hadir.  Pasien berada di rumah 5 menit sebelum acara dimulai  Tempat, alat dan media dapat digunakan dengan baik dan dipersiapkan 20 menit sebelum acara mulai  Kegiatan dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan c) Evaluasi Hasil  Pasien mampu menjelaskan pengertian katarak dengan benar  Pasien mampu menyebutkan salah satu dari 5 tanda gejala katarak dengan benar  Pasien mampu menyebutkan salah satu dari 5 macam katarak dengan benar  Pasien mampu menjelaskan penyebab katarak dengan benar  Pasien mampu menyebutkan cara penatalaksanaan katarak dengan benar  Pasien mampu dan siap secara mental untuk melakukan op Katarak. d) Alat Evaluasi  Apa pengertian Katarak?  Apa tanda dan Gejala Katarak?  Apa salah satu macam jenis Katarak?  Apa Penyebab terjadinya Katarak?  Apayang harus dilakukan penderita katarak?  Apasaja persiapan untuk op Katarak? VIII. Daftar Pustaka  Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. hal: 128-136.  Ilyas S. 2008. Ilmu Penyakit Mata. ed 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 200-211  http://agus-sadrak.blogspot.com/2012/04/sap-katarak.html  http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/06/sap-katarak.html  http://networkedblogs.com/jXKD1  http://www.scribd.com/doc/62002328/Persiapan-bedah-katarak
  • 12.  http://zonavick.blogspot.com/2010/10/laporan-pendahuluan-katarak.html MATERI PENYULUHAN A. Pengertian Katarak 1. Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. 2. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998) 3. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa, umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun (Marilynn Doengoes, dkk. 2000). 4. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua- duanya.Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta Jilid Satu, 2001). B. Tanda dan Gejala Katarak 1. Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek 2. Peka terhadap sinar 3. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap 4. Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil 5. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini terjadi saat katarak bertambah luas. C. Macam-macam Katarak 1. Katarak yang didapat sejak lahir 2. Katarak yang didapat pada anak sesudah lahir 3. Katarak yang didapat pada lanjut usia
  • 13. 4. Katarak yang disebabkan penyakit lain 5. Katarak yang disebabkan trauma. D. Penyebab Katarak Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak.Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak. Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia, sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan. Penyebab katarak lainnya meliputi : 1. Faktor keturunan 2. Cacat bawaan sejak lahir 3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes 4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid 5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus) 6. gangguan pertumbuhan 7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama 8. Rokok dan Alkohol 9. Operasi mata sebelumnya 10. Trauma (kecelakaan) pada mata 11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui. E. Penatalaksanaan dan Pencegahan katarak Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia). Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis.
  • 14. Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut.Namun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder. Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn. Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat. F. Persiapan Pasien Sebelum Operasi Katarak 1. Pasien mendafarkan diri di pendaftaran 2. Pasien datang keruangan poli pemeriksaan mata 3. Pasien diperiksa terlebih dahulu 4. Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya pasien diminta untuk menunggu di ruang tunggu 5. Pasien dinyatakan positif menderita katarak dan akan dilakukan operasi 6. Pasien dan keluarganya diminta persetujuannya untuk melakukan operasi katarak 7. Pasien diberikan obat pantokain untuk melebarkan pupil mata pasien yang dinyatakan positif katarak 8. Pasien diminta menunggu di ruang tunggu untuk menunggu proses pelebaran pupilnya 9. Pasien kemudian dilakukan pemeriksaan mata secara auskultasi untuk melihat apakah obat pantokain sudah bereaksi dengan menggunakan pen light 10. Setelah obat pantokain bereaksi dan pupil pasien melebar, pasien di persilahkan untuk berangkat ke ruang OK 11. Pada saat diruang OK, pasien di berikan petunjuk saat dimana operasi akan dilaksanakan, seperti: a. Pasien diminta untuk menuruti apa permintaan dokter demi keberhasilan dan kelancaran proses operasi katarak tersebut b. Pasien dilarang untuk batuk pada saat operasi c. Pasien diminta untuk tetap diam dan tidak banyak bergerak pada saat operasi d. Jika pasien ingin berdoa, pasien diminta untuk berdoa di dalam hati saja 12. Pasien diminta untuk berbaring diatas tempat tidur pembedahan operasi katarak
  • 15. G. Proses Operasi Katarak 1. Pasien diberitahu bahwa operasi katarak akan segera dimulai 2. Tim operasi mempersiapkan perlengkapan alat 3. Mata pasien di berikan obat pelunak untuk memudahkan proses pembedahan dan dilakukan balonisasi selama 5 menit 4. Kemudian mata yang akan dibedah diberikan obat anastesi lokal 5. Setelah itu mata yang akan dibedah dibersihkan dan dijaga selalu kelembabannya 6. Mata yang mengalami katarak dibedah dan dikeluarkan lensa yang telah rusak di mata tersebut 7. Lensa yang telah rusak digantikan dengan lensa buatan 8. Mata dijahit kembali dan diberikan saleb mata untuk mempersepat proses penyembuhannya 9. Mata ditutup dengan kasa kemudian diperban agar tidak terkontaminasi dengan udara diluar 10. Pembedahan katarak telah selesai 11. Pasien dibawa kembali keruang poli pemeriksaan mata H. Perawatan mata setelah pembedahan katarak 1. Hal-hal yang boleh dilakukan setelah operasi katarak a. Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan b. Pakai Penutup mata seperti yang dinasehatkan c. Melakukan pekerjaan hanya tidak berat d. Bila memakai sepatu jangan membungkuk, tetapi angkat kaki keatas 2. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setelah operasi katarak a. Jangan menggosok mata b. Jangan membungkuk terlalu dalam c. Jangan menggendong yang berat d. Jangan membaca berlebihan dari biasanya e. Jangan mengejan keras sewaktu buang air besar f. Jangan berbaring kesisi mata yang baru dibedah g. Jangan menggosok gigi pada minggu pertama dan coba mencuci mulut saja.
  • 16. SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH ASTER RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA OLEH: Kelompok I Keperawatan Medikal Bedah 1. Yan Naganingrum P., S.Kep 131313143106 2. Nuzulul Zulkarnain Haq., S.Kep 131313143107 3. Siti Khulaifah., S.Kep 131313143109 4. Israfil.,S.Kep 131313143114 5. Ketut Lastri Aryati.,S.Kep 131313143110 6. Cici Desiyani., S.Kep 131313143122 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N) ANGKATAN B15 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2014 SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH ASTER RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA Topik : Keperawatan Medikal Bedah Sub Topik : Perawatan Pre Operasi Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
  • 17. Tempat : Ruang Bedah Aster Hari/tanggal : Kamis, 10 April 2014 Waktu : 45 menit 1. 1. Tujuan 1) Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi. 2) Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat : (1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi (2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi (3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi (4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi (5) Menjelaskan persiapan psikologis (6) Menjelaskan persiapan fisik (7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi 1. 2. Materi 1) Pengertian perawatan pre operasi 2) Jenis dan tujuan tindakan operasi 3) Faktor resiko pada tindakan operasi 4) Persiapan sebelum operasi 5) Persiapan psikologis
  • 18. 6) Persiapan fisik 7) Keterampilan pasca tindakan operasi 1. 3. Metode 1) Ceramah 2) Diskusi, dan 3) Demonstrasi 1. 4. Media 1) Leaflet 2) Flip Chart 3) Alkohol gliserin 4) Tisu 1. 5. Organisasi kegiatan Pembimbing akademik : Abu Bakar.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.MB Pembimbing klinik : Tri Jungaju Ambarwati, S.Kep.,Ns Penyaji materi : Siti Khulaifah.,S.Kep Moderator : Ketut Lastri Aryati.,S.Kep Observer : Israfil., S.Kep Fasilitator : Yan Naganingrum P., S.Kep Nuzulul Zulkarnain Haq., S.Kep Cici Desiyani, S.Kep
  • 19. 1. 6. Kegiatan Penyuluhan NO WAKTU KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA 1 5 Menit Pembukaan: 1 Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam 2 Memperkenalkan diri 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. 5 Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan 1 Menjawab salam 2 Mendengarkan 3 Memperhatikan 2 25 Menit Pelaksanaan : Menjelaskan tentang: 1. Pengertian perawatan pre operasi 2. Jenis dan tujuan tindakan operasi 3. Faktor resiko dalam tindakan operasi 4. Persiapan sebelum operasi 5. Persiapan psikologis 6. Persiapan fisik 7. Mendemonstrasikan keterampilan pasca tindakan operasi dan cara mencuci tangan yang baik dan benar Mendengarkan dan memperhatikan 3 10 menit Diskusi: 1. Memberikan kesempatan pada peserta untuk mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan bersama dan menjawab pertanyaan 2. Memberikan leaflet kepada peserta Mengajukan pertanyaan 4 3 Menit Evaluasi : 1. Menanyakan pada peserta tentang materi yang diberikan dan reinforcement kepada peserta bila dapat menjawab & menjelaskan kembali pertanyaan/materi. 2. Memberikan kesempatan kepada Menjawab & menjelaskan pertanyaan
  • 20. peserta untuk mendemonstrasikan keterampilan pasca tindakan operasi dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. 5 2 Menit Terminasi : 1 Mengucapkan terima kasih kepada peserta 2 Mengucapkan salam Mendengarkan dan membalas salam 1. 7. Flip Chart : Observer : Penyaji : Fasilitator : Peserta penyuluhan : Moderator Keterangan : Setting Tempat Penyuluhan 1. 8. Job Description 2. Moderator Uraian tugas : 1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan tim kepada peserta. 2) Mengatur proses dan lama penyuluhan. 3) Memotivasi peserta untuk bertanya. 4) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi. 5) Menutup acara penyuluhan. 1. Penyaji Uraian tugas : 1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
  • 21. 2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan. 3) Menjawab pertanyaan peserta. 1. Fasilitator Uraian tugas : 1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta. 2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan. 3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas. 4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta. 5) Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta. 1. Observer Uraian tugas : 1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan. 2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta. 3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan. 4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan. 1. 9. Evaluasi 2. Standart 1) Kesiapan materi 2) Kesiapan SAP 3) Kesiapan media : Flip Chart dan leaflet 4) Undangan peserta hadir di tempat penyuluhan 5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-2 6) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang. 1. Proses 1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
  • 22. 2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan 3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar 4) Suasana penyuluhan tertib 5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan. 1. Hasil Peserta dapat menjelaskan: (1) Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi (2) Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi (3) Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi (4) Menjelaskan persiapan sebelum operasi (5) Menjelaskan persiapan psikologis (6) Menjelaskan persiapan fisik (7) Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi MATERI PENYULUHAN Perawatan Pre Operasi (Persiapan Sebelum Operasi) 1. 1. Pengertian Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi. 1. 2. Jenis & Tujuan Tindakan Operasi 1) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit. 2) Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau mengurangi nyeri atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan. 3) Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara pengangkatan bagian tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan, contoh amputasi.
  • 23. 4) Konstruktif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi atau penampilan yang telah hilang atau menurun, contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll. 5) Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh yang tidak berfungsi, contoh transplantasi ginjal. 1. 3. Faktor Resiko Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien baik. Masalah kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor penyebab ditundanya suatu tindakan operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang menjadi kontraindikasi tindakan operasi. 1. 4. Persiapan sebelum Operasi 1) Formulir Persetujuan / Informed consent Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan bahwa klien dan keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan operasi terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani jika klien dan keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan. 2) Hasil Pemeriksaan Penunnjang Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang normal. Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan. 3) Persiapan Khusus Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien membutukan transfusi darah pasca tindakan. 1. 5. Pesiapan Psikologis Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan psikologis klien adalah : 1) Informasi Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan keluarga.
  • 24. 2) Dukungan psikosial Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga merupakan dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi. 3) Peran klien dan keluarga Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi. 4) Pelatihan keterampilan Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan klien pasca tindakan operasi yang dialami. Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar. 1. 6. Persiapan Fisik 1) Pembatasan Nutrisi dan Cairan Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa dilakukan karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum. Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa mempebolehkan : 1. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur. 2. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan. 3. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau kasa basa. 2) Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah cidera yang tidak perlu pada kandung kemih dan mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan. 1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan menjalani pembedahan usus. 2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandung kemih telah kosong. 3) Higiene (kebersihan diri)
  • 25. Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi luka. 1. Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan. 2. Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi jika ada. 3. Menggunting kuku . 4. Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari rambut. 5. Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti gigi palsu, lensa kontak, kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain. 6. Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi. 4) Istirahat dan Tidur Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan. Istirahat yang adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan membantu penyembuhan. 5) Medikasi (obat-obatan) Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah disiapkan dengan lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi. 1. 7. Tekhnik Keterampilan Pasca Operasi 1) Mobilisasi dini Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah kilen sadar dan berada diruangan perawatan. Mobilisasi dini dilakukan dengan cara : 1. Posisi klien terlentang atau semifowler. 2. Kedua kaki ditekuk dengan posisi kedua telapak kaki rata. Hitung selama 1 – 3, kemudian kaki diluruskan kembali. 3. Gerakkan jari jari kaki mengahadap ke bagian tubuh atas atau ke arah kepala. Hitung selama 1 – 3, kemudian rilekaskan kembali. 4. Tekukkan kaki kiri diatas tempat tidur, dan angkat kaki kanan secara rata (lutut tidak ditekuk), hitung selama 1-3 dan rileks kembali. Lakukan pada kaki yang berlawanan. 2) Napas dalam Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan seperti sesak atau sulit bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau merasa nyeri pasca tindakan operasi. Napas dalam dilakukan dengan cara :
  • 26. 1. Posisi klien setengah duduk ( semi fowler) 2. Letakkan kedua telapak tangan diatas dada tepatnya dibawah batas tulang rusuk. 3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang penuh. 4. Tahan napas selama 2 – 3 detik. 5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut denga posisi bibir seperti bersiul. 3) Batuk efektif Batuk efektif dilakukan jika klien mengalami ketidaknyaman pada tenggorokkan. Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan nyeri pada luka pembedahan teutama luka operasi pada area dada dan perut. Batuk efektif dilakukan dengan cara : 1. Cuci tangan dengan langkah yang benar. 2. Letakkan tangan pada dada, perut, atau pada area luka pasca operasi (dengan tekanan lembut) 3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang penuh. 4. Tahan napas selama 2 – 3 detik. 5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut dengan posisi bibir seperti bersiul. 6. Ulangi tekhnik dapas dalam (c,d,e) selama 2 sampai 3 kali. 7. Pada napas dalam yang ke 3, tahan napas 2-3 detik, dan batukkan secara perlahan. Daftar Pustaka 1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta DAFTAR HADIR PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH ASTER RSUD DR. SOETOMO SURABAYA KAMIS, 10 APRIL 2014 NO. NAMA PESERTA ALAMAT PESERTA TTD PESERTA 1.
  • 27. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. LEMBAR OBSERVASI PENYULUHAN PENYAKIT EFUSI PLEURA DI RUANG PARU LAKI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA No Kegiatan Iya Tidak Keterangan 1. 2. Jumlah peserta 1. Peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang Standart 1. Kesiapan materi 2. Kesiapan SAP 3. Kesiapan media: flipchart, dan leaflet 4. Peserta hadir di tempat penyuluhan 5
  • 28. 3. 4. menit sebelum acara dimulai 5. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-2 Proses 1. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan 2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan 3. Peserta mengajukan pertanyaan 4. Peserta menjawab pertanyaan secara benar 5. Suasana penyuluhan tertib 6. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai 7. Fase diakhiri dengan waktu yang tepat Hasil Peserta dapat menyebutkan kembali tentang : (1) Pengertian perawatan pre operasi (2) Jenis dan tujuan tindakan operasi (3) Faktor resiko pada tindakan operasi (4) Persiapan sebelum operasi (5) Persiapan psikologis (6) Persiapan fisik (7) Tekhnik keterampilan pasca operasi Job description 1. Moderator Uraian tugas:: 1) Membuka acara penyuluhan,
  • 29. 5. memperkenalkan diri dan tim kepada peserta 2) Menyampaikan kontrak waktu lama penyuluhan 3) Memotivasi peserta untuk bertanya 4) Memberikan feedback untuk peserta tentang materi yang disampaikan 5) Mempersilahkan pembimbing untuk menambahkan, mengklarifikasi, dan meluruskan materi yang telah disampaikan 6) Menyimpulkan hasil diskusi 7) Menutup acara penyuluhan 1. Penyaji Uraian tugas: 1) Memahami materi yang disampaikan 2) Memberikan materi penyuluhan dengan menarik dan jelas 3) Menjelaskan materi penyuluhan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta 4) Mampu menjawab pertanyaan peserta 1. Fasilitator Uraian tugas: 1) Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta 2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan 3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas 4) Membagikan leaflet 1. Observer
  • 30. Uraian tugas: 1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta 2) Menjadi time keeper dalam jalannya diskusi 3) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta 4) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan 5) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
  • 31. Latar belakang Katarak-katarak adalah pengkabutan dari bagian lensa-lensa mata. Akibatnya adalah lebih banyak seperti mencoreng minyak gemuk diatas lensa-lensa kamera dan menganggu/memperburuk penglihatan normal. Katarak merupakan penyakit mata yang dicirikan dengan kabut pada lensa mata. Lensa mata normal transparan dan mengandung banyak air, sehingga cahaya dapat menembusnya dengan mudah. Walaupun sel-sel baru pada lensa akan selalu terbentuk, banyak faktor yang menyebabkan daerah di dalam lensa menjadi buram, keras, dan pejal. Lensa yang tidak bening tersebut tidak bisa meneruskan cahaya ke retina untuk diproses dan dikirim melalui saraf optik ke otak Katarak-katarak akan mempengaruhi kebanyakan orang-orang jika mereka hidupnya cukup lama (panjang umur). Kelainan-kelainan ini mempengaruhi 60 persen dari orang-orang yang lebih tua dari 60 tahun dan terjadi ketika lensa-lensa mata berukuran aspirin yang normalnya jernih mulai menjadi berkabut mengganggu atau memperburuk penglihatan. Ahli-ahli memperkirakan bahwa lebih dari 1,2 juta penduduk Amerika didiagnosis setiap tahun dengan katarak-katarak yang memerlukan perawatan. Ketika ada jumlah-jumlah orang tua di Amerika yang membesar, kejadian katarak-katarak meningkat. Orang-orang ini seringkali ingin melanjutkan mengendarai mobil, membaca dan aktivitas-aktivitas berpergian untuk mana penglihatan yang jelas adalah vital. Hingga akhir-akhir ini, siapa saja yang mengembangkan katarak-katarak dan memerlukan operasi menghadapi suatu prosedur yang melibatkan sakit/nyeri dan seringkali hasil-hasil yang kurang dari memuaskan. Hingga akhir tahun tujuh puluhan, dokter-dokter mengangkat lensa-lensa yang berkabut dalam suatu prosedur operasi yang memerlukan suatu opname (tinggal dirumah sakit) lima sampai tujuh hari. Setelah itu, pasien harus memakai kaca-kaca setebal "botol cocacola" atau contact lenses dimana tidak dari keduanya dapat mengembalikan secara penuh penglihatan ke tingkat sebelumnya. II. Tujuan 1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan tentang katarak, diharapkan sasaran mampu memahami dan melaksanakan penanganan dari katarak
  • 32. 2.Tujuan khusus Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit sasaran diharapkan mampu : 1. Sasaran mengetahui pengertian katarak. 2. Sasaran mengetahui penyebab katarak. 3. Sasaran mengetahui jenis katarak 4. Sasaran mengetahui gejala katarak 5. Sasaran mengetahui tentang pencegahan katarak 6. Sasaran mengetahui penanganan katarak III. Manfaat  Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit katarak.  Sasaran mampu melaksanakan tindakan penanggulangan pada pasien dengan katarak. IV. Materi Terlampir V. Metode  Ceramah  Tanya jawab VI.Pengorganisasian Moderator : Penyaji : DAFTAR PUSTAKA  Sidarta, Ilyas. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Cet. 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI ; 1998.  Darling, Vera H & Thorpe Margaret R. Perawatan Mata. Yogyakarta : Penerbit Andi; 1995.  Doenges, Marilynn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa I Made Kariasa. Ed. 3. Jakarta, 2000