3. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ilmu Pengetahuan Sosial atau social studies merupakan
pengetahuan mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat. di Indonesia pelajaran
ilmu pengetauan sosial disesuaikan dengan berbagai
prespektif sosial yang berkembang di masyarakat.
IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan
interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. Ia
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial antara lain: Sosiologi, Antropologi Budaya,
Sejarah, Psikologi Sosial, Geografi, Ekonomi, Politik, dan
Ekologi.
4. KESIMPULAN DALAM PENGERTIAN IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu kajian tentang
kehidupan manusia sebagai individu sekaligus sebagai makhluk
sosial yang berinterkasi dengan lingkungannya. Dengan kata
lain bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki kajian yang sangat
kompleks tentang kehidupan manusia dan lingkungannya
berserta aspek-aspek kehidupan manusia itu sendiri. Oleh
karena itu peserta didik yang merupakan bagian dari masyarakat
perlu diberikan menguasai Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai
bekal hidupnya kelak.
5. TUJUAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah agar siswa memiliki
kemampuan:
1. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
2. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, bekerja
sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di
tingkat lokal, nasional, dan tingkat global.
6. RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
Dijelaskan bahwa yang menjadi ruang lingkup IPS adalah
manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam
konteks sosial. Oleh karenanya pembelajaran IPS tidak hanya
menekankan pada aspek pengetahuan saja, melainkan juga
pembinaan peserta didik untuk mengembangkan dan
menerapkan nilai-nilai pengetahuan tersebut di tengah
masyarakat. Nilai-nilai tersebut misalnya tenggang rasa dan tepo
sliro, kepedulian terhadap sesama dan lingkungan, disiplin,
ketaatan, keteraturan, etos kerja, dan lain-lain.
7. ISTILAH DALAM BIDANG PENGETAHUAN
SOSIAL
1. Ilmu Sosial (Social Science)
Achmad Sanusi memberikan batasan tentang ilmu
Sosial (Saidihardjo,1996:2) sebagai berikut “Ilmu
sosial terdiri dari disiplin-disiplin ilmupengetahuan
sosial yang bertaraf akademis dan biasanya
dipelajari pada tingkat perguruan tinggi yang makin
lanjut dan makin ilmiah”.
Sedangkan menurut Gross (Kosasih Djahiri, 198:1),
ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang
mempelajari manusia sebagai makhluk sosial
secara ilmiah serta memusatkan pada manusia
sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok
atau masyarakat yang ia bentuk.
8. 2. Studi Sosial
Dalam kerangka kerja pengkajiannya, studi sosial
menggunakan bidang-bidang keilmuan termasuk ilmu
sosial. Tentang studi sosial ini Achmad Sanusi
(1971:18) memberikan penjelasan bahwa, studi sosial
tidak selalu bertaraf akademis universitas, bahkan
merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak
pendidikan dasar.
Selanjutnya studi sosial dapat berfungsi sebagai
pengantar kepada disiplin ilmu sosial bagi pendidikan
lanjutan atau jenjang berikutnya. Studi sosial bersifat
interdisipliner dengan menetapkan pilihan masalah-
masalah tertentu berdasarkan sesuatu referensi dan
meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari
logika dari hubungan-hubungan yang ada satu
dengan lainnya.
9. 3. Llmu Pengetahuan Sosial
Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur
pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di
Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilah
tersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama
sebuah Komite yaitu “Committee of Social Studies”
yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari
lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan
tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu
Sosial di tingkat Sekolah Dasar dan Menengah,
dan ahliahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai
minat sama.
11. HAKIKAT DAN TUJUAN IPS
Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia
sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya.
Dalam kehidupannya manusia harus mengahadapi tantangan-
tantangan yang berasal dari lingkungannya maupun sebagai hidup
bersama. IPS mensaudarakan manusia dari berbagai sudut
pandang. IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan
sesamanya, dengan tetangganya dari lingkungan dekat sampai yang
jauh.
12. TUJUAN IPS BAGI PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan IPS
Setiap usaha pendidikan senantiasa memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Berdasarkan tujuan pendidikan yang jelas, tegas, terarah, barulah pendidik dapat
menentukan usaha apa yang akan dilakukannya dan bahan pelajaran apa yang
sebaiknya diberikan kepada anak didiknya.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, kemudian apa tujuan dari pendidikan IPS
yang akan dicapai? Tentu saja tujuan harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan
dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak. Berkaitaan dengan
hal tersebut, kurikulum 2013 untuk tingkat SD menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial
(sebutan IPS dalam kurikulum 2013), bertujuan untuk :
1. mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan
kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.
2. mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan sosial
3. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
4. meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, baik secara nasional maupun global.
13. PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN
Fungsi pengajaran IPS adalah mentransmisikan
pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa
fakta-fakta dan ide-ide kepada anak. Selain itu juga
mengembangkan rasa kontinuitas dan stabilitas,
memberikan informasi dan teknik-teknik sehingga mereka
dapat ikut memajukan masyarakat sekitarnya.
Sebagai contohnya tradisi dan nilai-nilai dalam
masyarakat, kebudayaan dari berbagai lingkungan serta
pengaruhnya terhadap hubungan dengan warga
masyarakat lainnya, pengelolaan dan penggunaan sumber-
sumber ekonomi oleh masyarakat.
14. SIKAP HIDUP BELAJAR
IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang baik.
Artinya dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki
(inkuiri) untuk menemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga
mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang.
Sikap belajar tersebut diarahkan pada pengembangan motivasi
untuk mengetahui, berimaginasi, minat belajar, kemampuan
merumuskan masalah, dan hipotesis pemecahannya, keinginan
melanjutkan eksplorasi IPS sampai ke luar kelas, dan kemampuan
menarik kesimpulan berdasarkan data.
15. NILAI-NILAI SOSIAL BAGI PENDIDIKAN
Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan
fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka mampu
melakukan perspektif terhadap ilmu pengetahuan sosial.
Nilai-nilai sosial merupakan unsur penting di dalam
pengajaran IPS. Berdasar nilai-nilai sosial yang
berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang
pula sikap-sikap sosial anak.
Faktor keluarga, masyarakat, dan pribadi/tingkah laku
guru sendiri besar pengaruhnya terhadapa perkembangan
nilai-nilai dan sikap anak. Guru dapat mengembangkan
sikap anak, misalnya menghormati dan mentaati
peraturan, mengembangkan rasa tanggung jawab
terhadap kesejahhteraan masyarakat, mengenal, dan
menggunakan sumber-sumber alam dengan sebaik-
baiknya, sikap kritis dan analitis, dan sebagainya.
16. KETERAMPILAN DASAR IPS
Anak belajar menggunakan keterampilan dan
alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti
dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari
data masyarakat, mempertimbangkan validitas
dan relevansi data, mengklasifikasikan dan
menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan
kesimpulan.
Dengan demikian IPS memperkenalkan kepada
siswa bahwa manusia dalam hidup bersama
dituntut rasa tanggung jawab sosial. Mereka akan
menyadari bahwa dalam hidup bersama itu akan
menghadapi berbagai masalah, diantaranya
adalah masalah sosial. Dalam konteks ini
manusia dihadapkan pada masalah dalam skala
kecil maupun besar, misalnya masalah keluarga,
cekcok dengan tetangga, bencana alam,
kemiskinan, kriminalitas, dan sebagainya
17. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS SD
1. Materi IPS
Mempelajari IPS pada hakekatnya adalah menelaah interaksi
antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik dan
sosial-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan
praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran
IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan
objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak
pada kenyataan.
18. STRATEGI PENYAMPAIAN PENGAJARAN IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah
didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak
(diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan
dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or
Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996). Tipe kurikulum
tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama
dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan
lingkungan terdekat atau diri sendiri. Selanjutnya secara bertahap dan
sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran
tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk
menghadapai unsur-unsur dunia yang lebih luas.
19. NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PENDIDIKAN
SOSIAL
1) IPS sebagai pendidikan nilai (value education), yakni:
Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga
dan masyarakat;
Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa;
Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak perorangan,
kesetaraan, etos kerja, dan martabat manusia (the dignity of man and work)
sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.
2) IPS sebagai pendidikan multikultural (multicultural eduacation), yakni:
Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar;
Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan
budaya bangsa;
Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau
minoritas.
20. 3) IPS sebagai pendidikan global (global education), yakni :
Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban
di dunia;
Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa;
Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan
transportasi antar bangsa di dunia;
Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.
21. TUJUAN DAN FUNGSI PEMBELAJARAN IPS
Ilmu pengetahuan sosial berfungsi mengembangkan
kemampuan setiap peserta didik untuk memahami fenomena
sosial dan lingkungan sekitarnya sebagai bentuk proses
pembelajaran yang berbasis kompetensi. Pembelajaran IPS
SD akan dimulai dengan pengenalan diri (self), kemudian
keluarga, tetangga, lingkungan RT, RW, kelurahan/desa,
kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, negara, negara
tetangga, kemudian dunia
22. Sasaran yang hendak dicapai dalam pembelajaran IPS
dengan model keterampilan proses diarahkan pada:
Melatih cara berpikir siswa dalam memecahkan masalah
melalui penyelidikan, pengkajian dan percobaan.
Pengembangan aktivita kreatif yang melibatkan imajinasi,
intuisi dan penemuan dengan mengembangkan
pemikiran divergen, orisinil dan rasa ingin tahu.
Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi
melalui pembicaraan lisam, cetakan, grafik, peta dan
diagram dalam penjelasan gagasan/ide.