SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
KEGAWATDARURATAN
OBSTETRI
dr. Avicena Muhammad Iqbal., SpOG. MARS
kasus
• Seorang wanita 30 tahun G3P2A0 hamil 34 minggu
datang ke igd dengan kejang
- apa tindakan anda sebagai dokter/ bidan PONED??
• Seorang P5A0 post partum 2 jam yang lalu dirujuk
dikarenakan perdarahan setengah ember, pasien lemah
TD 80/60 N : 110x/mnt S: 35,8 P :24 x/menit, TFU 1 jari
atas pusat kontraksi lembek.
- apa tindakan anda sebagai dokter/bidan PONED??
• Gawat darurat :Keadaan yang harus ditangani segera dan
mengacam nyawa
• Banyak kasus gawat darurat pada obstetri,dan ginekologi
Masalah Kesehatan Nasional
Angka Kematian IBU
Angka Kematian perinatal
Angka kesakitan ibu - neonatal
1. Hipertensi dalam kehamilan
• Hipertensi gestasional : kenaikan tekanan darah yang
hanya dijumpai dalam kehamilan sampai 12 minggu
pasca persalinan
• Hipertensi Kronis: hipertensi yang sudah dijumpai
sebelum kehamilan, selama kehamilan, sampai sesudah
masa nifas
• Superimposed preeklampsia : adalah gejala dan tanda
preeklampsia muncul sesudah kehamilan 20 minggu
pada wanita yg sebelumnya menderita hipertensi kronis
• Preeklampsia, preeklampsia berat, eklampsia : ditemukan
tanda2 klinik
A. Preeklampsia
• Hipertensi 140/90 mmhg (pd 2x pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yang sama) terjadi pd kehamilan > 20 mg dengan atau
tanpa proteinuria dipstik > +1, disertai adanya gangguan organ:
1. Trombositopenia : trombosit < 100.000 / ml
2. Gangguan ginjal : Cr >1,1 mg/dL atau Cr meningkat tanpa gangguan ginjal
3. Gangguan liver : ↑↑ SGPT 2 kali normal dan atau nyeri di daerah epigastrik /
regio kanan atas abdomen
4. Edema Paru
5. Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
6. Gangguan sirkulasi uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth
Restriction (FGR) atau adanya absent or reversed end diastolic velocity
(ARDV)
B. Preeklampsia Berat (PEB)
• Hipertensi 160/110 mmhg (pd 2x pemeriksaan berjarak 15 menit
menggunakan lengan yang sama) terjadi pd kehamilan > 20 mg dengan atau
tanpa proteinuria dipstik > +1, disertai adanya gangguan organ:
1. Trombositopenia : trombosit < 100.000 / ml
2. Gangguan ginjal : Cr >1,1 mg/dL atau Cr meningkat tanpa gangguan ginjal
3. Gangguan liver : ↑↑ SGPT 2 kali normal dan atau nyeri di daerah epigastrik /
regio kanan atas abdomen
4. Edema Paru
5. Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
6. Gangguan sirkulasi uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth
Restriction (FGR) atau adanya absent or reversed end diastolic velocity
(ARDV)
C. Eklampsia
• Adalah kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan
atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dan
atau koma
1. Kehamilan < 20 mgg : Abortus, KET,
Hiperemesis, Mola.
Kehamilan > 20 mgg : Plasenta previa, solusio
plasenta, ruptur uteri.
2. Persalinan : Plasenta previa, Perlukaan jalan
lahir, sisa plasenta
3. Nifas : Atonia uteri, perlukaan jalan lahir, sisa
plasenta
• Definisi Tradisional
– Kehilangan darah > 500 mL pada persalinan pervaginam
– Kehilangan darah > 1000 mL pada seksio caesaria
• Definisi Fungsional
– Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan ketidakstabilan
hemodinamik
• Insiden
– sekitar 5% dari seluruh persalinan
PERDARAHAN PASCA SALIN
• Etiologi Perdarahan Postpartum
Tonus - atoni uterus
Tissue/jaringan - sisa jaringan/bekuan darah
Trauma - laserasi, ruptur, inversi
Thrombin - koagulopati
Postpartum Hemorrhage
4T
• Faktor risiko HPP - Antepartum
– Riwayat HAP sebelumnya atau plasenta manual
– Solusio plasenta, terutama jika tidak terdeteksi
– Kematian fetus intrauterine
– plasenta previa
– Hipertensi dalam kehamilan dengan proteinuria
– Regangan berlebihan pada uterus (mis. gemelli, polihidramnion)
– Kelainan perdarahan sebelum kehamilan (mis. ITP)
Postpartum Hemorrhage
• Faktor resiko HPP - Intrapartum
– Persalinan operatif – s.c atau pervaginam dengan alat
– Persalinan lama
– Persalinan cepat
– induksi atau augmentasi
– Korioamnionitis
– Distosia bahu
– Versi podalik internal dan ekstraksi bayi kembar yang kedua
– Koagulopati yang didapat (mis. HELLP, DIC)
Postpartum Hemorrhage
• Faktor resiko HPP - Postpartum
– Laserasi atau episiotomi
– retensi plasenta/plasenta abnormal
– Ruptura uteri
– Inversi uteri
– Koagulopati yang didapat (mis. DIC)
Postpartum Hemorrhage
PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN
OBSTETRI
PENERAPAN SKEMA PENILAIAN AWAL YANG
TEPAT
Penanganan awal yang cepat membutuhkan pengenalan segera
untuk masalah spesifik serta tindakan yang cepat.
Hal ini dapat dilakukan dengan :
1. Melatih semua staff agar dapat bereaksi semestinya
saat seorang ibu datang ke fasilitas dengan
kegawatdaruratan obstetri.
2. Latihan keterampilan klinis dan kegawatdaruratan yang
melibatkan staff untuk memastikan kesiapan mereka.
3. Memastikan semua akses terbuka dan peralatan
berfungsi dengan semestinya dan para staff terlatih
menggunakan peralatan tersebut.
4. Adanya prosedur tetap untuk mengenali
kegawatdaruratan yang sebenarnya dan tahu
bagaimana reaksi secepatnya
5. Mampu mengenali secara jelas seluruh ibu
yang berada diruang tunggu, ibu yang mana
perlu perhatian segera, meski mereka hanya
menunggu konsultasi rutin.
6. Menyetujui dengan suatu perjanjian bahwa ibu
dalam kondisi gawat dapat diabaikan masalah
pembayarannya, paling sedikit untuk waktu
tertentu.
Kemampuan suatu fasilitas untuk menangani
suatu kegawatdaruratan harus dinilai dan
diperkuat dengan latihan-latihan
kegawatdaruratan yang berulang
Penanganan Awal
Dalam menangani suatu kegawatdaruratan :
1. Tetaplah tenang. Berpikir secara logis dan pusatkan
perhatian pada kebutuhan ibu.
2. Jangan tinggalkan ibu tersebut tanpa ada yang menjaganya
3. Ambillah tanggung jawab. Hindari kebingungan dengan
menugaskan seseorang sebagai penanggung jawab
4. MINTA TOLONG. Mintalah satu orang untuk mencari
pertolongan dan orang lainnya untuk mengambil peralatan dan
obat-obatan yang dibutuhkan ( seperti tabung oksigen dan
peralatan kegawatdaruratan )
5. Jika ibu tidak sadar, nilai jalan nafas, pernafasan dan
sirkulasi
6. Jika dicurigai terjadi syok, segera mulai penatalaksanaan
syok.
7. Letakkan ibu dalam posisi berbaring miring dengan sisi
kirinya dibawah dan kaki dinaikkan. Longgarkan pakaian
yang ketat.
8. Bicaralah dengan ibu tersebut dan bantu ia untuk tetap
tenang. Tanyakan apa yang terjadi dan apa gejala yang ia
alami.
9. Lakukan pemeriksaan secara cepat termasuk tanda vital
( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh ) dan warna
kulit. Perkirakan jumlah darah yang hilang dan nilai tanda
dan gejala yang ada.
1. PEB
• Prinsip :
1. Oksigenisasi → O2 3 lpm nc
2. Anti kejang → MgSO4 20% (loading dan maintenance)
3. Anti Hipertensi → nifedipin 10mg sd TD < 160/110 (dpt
diulang per 15menit)
4. Cairan (balance cairan pasang kateter)
dosis MgSO4 20%
a. Loading 4gr dalam 15 menit ( 20cc MgSO4 dlm
200cc RL 40tpm)
b. Maintenance 1 gr/ jam selama 24 jam
1. 10gr/ 50cc/ 2flacon dalam 500cc RL 18tpm habis 10 jam
2. 10 gr/ 50cc/ 2flacon dalam 500cc RL 18tpm habis 10 jam
3. 4 gr/ 20cc dalam 200cc RL 18tpm habis dalam 4 jam
2. Eklampsia (persiapan rujuk)
• belum masuk MgSO4 maka masuk dosis loading :
jika kejang berlanjut 1x :
• 2gr MgSO4 20% / 10cc MgSO4 20% bolus pelan
jika kejang berlanjut 2x :
• 2gr MgSO4 20% / 10cc MgSO4 20% bolus pelan
• Tatalaksana - Nilai fundus
– simultan dengan ABC
– Atonia merupakan penyebab utama Perdarahan Post
partum
– Jika lembek  masase bimanual
• singkirkan inversio uteri
• mungkin terdapat trauma traktus bagian bawah
• evakuasi bekuan darah dari vagina dan servik
• membutuhkan eksplorasi manual pada saat ini
3. Perdarahan Pascasalin
Derajat Syok
Kompensasi Ringan Sedang Berat
Kehilangan
darah (ml)
500-1000 (10-
15%)
1000-1500
(15-25%)
1500-2000
(25-35%)
2000-3000
(35-45%)
Perubahan
TDS (mmHg)
Tidak ada 80-100 70-80 50-70
Tanda dan
gejala
Palpitasi,
pusing,
takikardi
Lemah,
berkeringat,taki
kardi
Gelisah,
muka pucat,
oliguri
Kolaps,
haus udara,
anuri
PENEMUAN KLINIS PD PERDARAHAN POSTPARTUM
SOGC,2000
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan
darah
Smp 750 750-1500 1500--2000 >2000
(%) Smp 15 15-30 30-40 >40
Denyut nadi <100 >100 >120 >140
Tek.darah Normal Normal Menurun Menurun
Tek.Nadi Normal/
naik
menurun menurun Menurun
Respirasi 14-20 20-30 30-40 >35
Urin output >30 20-30 5-15 Tdk berarti
Status mental Sedikit cemas Agak cemas Cemas,
bingung
Bingung,lesu
(lethargi)
Pengganti
cairan(3:1)
Kristaloid kristalod Kristaloid dan
darah
Kristaloid dan
darah
Penanganan syok
• Resusitasi syok hemoragik
1. Atasi perfusi jaringan
2. Baringkan terlentang dengan kaki ditinggikan
3. Bebaskan jalan napas
4. Beri O2 5-10 l/m
5. Resusitasi cairan
6. Pasang kateter
Resusitasi cairan
1. Pasang abocath no 16 G (2 jalur) dengan tranfusi set dan ambil
contoh darah dan pasang kateter urin
2. Berikan RL atau Nacl fisiologis sebanyak 2-3 x darah yg keluar
dgn tetesan cepat selama 20-30 menit
3. Pada syok hemoragik berat dapat diberika cairan koloid seperti
dekstran sebanyak 10-20 ml/kgbb setelah cairan kristoloid
masuk
4. Tentukan penyebab
Keberhasilan terapi syok
• Tekanan cvp 3-8 cm H2O
• Produksi urin 0,5 ml/kg bb/jam
• Kesadaran membaik
• Perfusi jaringan meningkat
• Curah jantung meningkat > 3,5 L/m
Perdarahan Pascasalin
Klasifikasi Penyebab Faktor risiko Manajemen
Tonus Atonia uteri
Kegagalan uterus
untuk berkontraksi
segera
Ciri:
Uterus membesar
Terasa lembek
Overdistensi uterus
Bayi besar, bayi
kembar, hidramnion
Induksi persalinan
Kesalahan
manajemen aktif kala
3, riw. Atoni
sebelumnya
Williams Obstetric 24th ed, WHO
Manajemen aktif kala 3:
a. Oksitosin 10 IU IM or 20 IU
IV dala 1000 ml kristaloid
10 ml/menit
b. Peregangan tali pusat
terkendali
c. Masase uterus
1 g asam traneksamat
Kompresi bimanual 5’
Tamponade balon
Bedah: B-Lynch suture,
histerektomi, ligasi arteri
hipogastrika
Rujuk
Uterotonika
Williams Obstetric 24th ed
Jenis Oksitosin Ergometrin Misoprostol
Dosis IV: 20 IU 1L
kristaloid tetesan
cepat
IM: 10 IU
IM/ IV 0,2 mg
lambat
Oral/ rektal 400
mcg dapat diulang
sampai 1200 mcg
Dosis lanjutan IV: 20 IU 1L
dengan 40 tpm
0,2 mg IM setelah
15’
400 mcg 2-4 jam
setelah dosis awal
Dosis maksimal 3 L larutan Total 1 mg Total 1200 mcg
Kontraindikasi Pemberian IV
secara cepat/
bolus
Preeklampsia
Hipertensi
Vitium cordis
Nyeri kontraksi
Asma
Kompresi bimanual
Interna Eksterna
Intra uterine balloon
• Bakri Baloon
• " Dirancang khusus untuk HPP
• " Harga mahal $225US
Kondom kateter
Persiapan alat
•Selaput kondom kateter
•Strip elastic
•Kantung penampung urine dengan selang
drainase
•Baskom dengan air hangat dan sabun
•Handuk dan waslap
•Selimut mandi
•Sarung tangan
•Gunting
•Prosedur
– Cuci tangan
– Tutup pintu atau tirai samping tempat tidur
– Jelaskan prosedur pada klien
– Gunakan sarung tangan
– Bantu klien pada posisi terlentang. Letakkan selimut diatas bagian
tubuh bagian atas dan tutup ekstremitas bawahnya dengan selimut
mandi sehingga hanya genitalia yang terpajan
– Bersihkan genitalia dengan sabun dan air, keringkan secara
menyeluruh
– Siapkan drainase kantong urine dengan menggantungkannya ke
rangka tempat tidur.
– Dengan tangan nonn dominan genggam penis klien dengan kuat
sepanjang batangnya. Dengan tangan dominan, pegang kantung
kondom pada ujung penis dan dengan perlahan pasangkan pada
ujung penis
– Sisakan 2,5 sampai 5 cm ruang antara glands penis dan ujung
kondom
– Lilitkan batang penis dengan perekat elastic.
– Hubungkan selang drainase pada ujung kondom kateter
– Posisikan klien pada posisi yang aman
– Pasien dirapihkan kembali
– Alat dirapihkan kembali
– Mencuci tangan
– Melaksanakan dokumentasi :
• Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada
lembar catatan klien
• Catat tgl dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang
melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien
Tissue Retensio plasenta
Plasenta belum
lahir 30 menit
setelah bayi lahir,
uterus kontraksi
kuat, perdarahan
segera
Sisa plasenta
Perdarahan,
kontraksi baik,
subinvolusi uteri
Plasenta belum
terlepas dari dinding
uterus: plasenta
akreta, inkreta,
perkreta
Plasenta sudah lepas
tapi belum dilahirkan
(inkarserasio
plasenta)
Williams Obstetric 24th ed, WHO
Antibiotika
20-40 IU IV 1L kristaloid tetes
cepat
Manual plasenta
Rujuk
Insisi histerotomi
Histerektomi
Plasenta In Situ
Analgesia
Oksitosin 10 IU IM
Antibiotik
AVM/ Kuretase
Rujuk
• Manual plasenta
Trauma Inversio uteri
Fundus uteri memasuki
kavum uteri
St 1: FU menonjol di kavum
uteri
St 2: korpus uteri terbalik
dalam vagina
St 3: Uterus dan vagina
keluar dari introitus vagina
Gejala: FU tidak teraba di
perut atau VT teraba tumor
diatas serviks uteri atau
dalam vagina, nyeri hebat
Williams Obstetric 24th ed
Perasat Crede
Tarikan tali
pusat sebelum
plasenta lepas
Atoni uteri
Pelekatan
plasenta
abnormal
Implantasi
plasenta di
fundus uteri
Reposisi uterus
dengan analgesia
Tokolitik (terbutalin,
MgSO4, nitrogliserin)
Setelah reposisi
berhasil: Oksitosin 10
IU IM dan kompresi
bimanual sampai
kontraksi uterus
membaik
Laparatomi tekhnik
Haultein
• Reposisi uterus
Laserasi jalan lahir
Ruptur perineum
St 1: selaput vagina dengan
/tanpa kulit perineum
St 2: robekan sampai otot perinei
transversalis
St 3: seluruh perineum dan otot
spinter ani
St 4: robekan sampai mukosa
rektum
Kolporeksis
Robekan vagina bagian atas
sehingga sebagian serviks dan
uterus terlepas dari vagina
Robekan serviks
Williams Obstetric 24th ed, WHO
Partus presipitatus
Persalinan sungsang
Peralinan dengan alat
Gejala dan tanda:
Perdarahan
Uterus kontraksi
Plasenta lengkap
St 1-3: penjahitan
robekan
St 4: rujuk
1 g asam traneksamat
Rujuk
Penjahitan robekan
1 g asam traneksamat
• Robekan serviks
Thrombin Konsumtif
koagulopati/ DIC
Gejala dan
tanda:
perdarahan tidak
berhenti, encer,
tidak ada
gumpalan darah
Solusio plasenta
Emboli cairan
ketuban
HELLP synd
Preeklampsia
IUFD
Transfusi whole
blood
Terapi faktor
risiko penyebab
DIC
Rujuk
Williams Obstetric 24th ed, WHO
Terimakasih

More Related Content

Similar to Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Obstetri

PER Puskes Tercinta-FINAL.pptx
PER Puskes Tercinta-FINAL.pptxPER Puskes Tercinta-FINAL.pptx
PER Puskes Tercinta-FINAL.pptxArminWijaya1
 
PPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptxPPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptxindah107935
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesiGhea Pradana
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANyetiyuwansyah1
 
Laporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptxLaporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptxPuspaDwiAriani
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikDokter Tekno
 
7 hipertensi dalam kehamilan
7 hipertensi dalam kehamilan7 hipertensi dalam kehamilan
7 hipertensi dalam kehamilanVrilisda Sitepu
 
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdfPENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdfssuser9d94fc
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptSanjaya Soebagio
 
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriKemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriFauzanah Fauzanah
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxUciPratiwi3
 

Similar to Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Obstetri (20)

PER Puskes Tercinta-FINAL.pptx
PER Puskes Tercinta-FINAL.pptxPER Puskes Tercinta-FINAL.pptx
PER Puskes Tercinta-FINAL.pptx
 
PPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptxPPT Kematian 123.pptx
PPT Kematian 123.pptx
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
 
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATANPATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
PATOLOGI KEHAMILAN DAN -KEGAWATDARURATAN
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Laporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptxLaporan_Kasus_PEB.pptx
Laporan_Kasus_PEB.pptx
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
 
Asuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterusAsuhan kebidanan dengan ikterus
Asuhan kebidanan dengan ikterus
 
7 hipertensi dalam kehamilan
7 hipertensi dalam kehamilan7 hipertensi dalam kehamilan
7 hipertensi dalam kehamilan
 
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdfPENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
PENANGANAN-TERKINI-PEB-EL-final.pdf
 
lapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptxlapsus kpd.pptx
lapsus kpd.pptx
 
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.pptLaporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
Laporan Kasus-PERFORASI GASTER.ppt
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriKemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
 
MAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptxMAKALAH CASE OBs.pptx
MAKALAH CASE OBs.pptx
 
ppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptxppt PEB fano.pptx
ppt PEB fano.pptx
 
MATERNAL.pptx
MATERNAL.pptxMATERNAL.pptx
MATERNAL.pptx
 
Hipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilanHipertensi dalam kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 

Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Obstetri

  • 2. kasus • Seorang wanita 30 tahun G3P2A0 hamil 34 minggu datang ke igd dengan kejang - apa tindakan anda sebagai dokter/ bidan PONED?? • Seorang P5A0 post partum 2 jam yang lalu dirujuk dikarenakan perdarahan setengah ember, pasien lemah TD 80/60 N : 110x/mnt S: 35,8 P :24 x/menit, TFU 1 jari atas pusat kontraksi lembek. - apa tindakan anda sebagai dokter/bidan PONED??
  • 3. • Gawat darurat :Keadaan yang harus ditangani segera dan mengacam nyawa • Banyak kasus gawat darurat pada obstetri,dan ginekologi
  • 4. Masalah Kesehatan Nasional Angka Kematian IBU Angka Kematian perinatal Angka kesakitan ibu - neonatal
  • 5.
  • 6.
  • 7. 1. Hipertensi dalam kehamilan • Hipertensi gestasional : kenaikan tekanan darah yang hanya dijumpai dalam kehamilan sampai 12 minggu pasca persalinan • Hipertensi Kronis: hipertensi yang sudah dijumpai sebelum kehamilan, selama kehamilan, sampai sesudah masa nifas • Superimposed preeklampsia : adalah gejala dan tanda preeklampsia muncul sesudah kehamilan 20 minggu pada wanita yg sebelumnya menderita hipertensi kronis • Preeklampsia, preeklampsia berat, eklampsia : ditemukan tanda2 klinik
  • 8. A. Preeklampsia • Hipertensi 140/90 mmhg (pd 2x pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama) terjadi pd kehamilan > 20 mg dengan atau tanpa proteinuria dipstik > +1, disertai adanya gangguan organ: 1. Trombositopenia : trombosit < 100.000 / ml 2. Gangguan ginjal : Cr >1,1 mg/dL atau Cr meningkat tanpa gangguan ginjal 3. Gangguan liver : ↑↑ SGPT 2 kali normal dan atau nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen 4. Edema Paru 5. Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus 6. Gangguan sirkulasi uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV)
  • 9. B. Preeklampsia Berat (PEB) • Hipertensi 160/110 mmhg (pd 2x pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama) terjadi pd kehamilan > 20 mg dengan atau tanpa proteinuria dipstik > +1, disertai adanya gangguan organ: 1. Trombositopenia : trombosit < 100.000 / ml 2. Gangguan ginjal : Cr >1,1 mg/dL atau Cr meningkat tanpa gangguan ginjal 3. Gangguan liver : ↑↑ SGPT 2 kali normal dan atau nyeri di daerah epigastrik / regio kanan atas abdomen 4. Edema Paru 5. Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus 6. Gangguan sirkulasi uteroplasenta : Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau adanya absent or reversed end diastolic velocity (ARDV)
  • 10. C. Eklampsia • Adalah kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma
  • 11. 1. Kehamilan < 20 mgg : Abortus, KET, Hiperemesis, Mola. Kehamilan > 20 mgg : Plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri. 2. Persalinan : Plasenta previa, Perlukaan jalan lahir, sisa plasenta 3. Nifas : Atonia uteri, perlukaan jalan lahir, sisa plasenta
  • 12. • Definisi Tradisional – Kehilangan darah > 500 mL pada persalinan pervaginam – Kehilangan darah > 1000 mL pada seksio caesaria • Definisi Fungsional – Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan ketidakstabilan hemodinamik • Insiden – sekitar 5% dari seluruh persalinan PERDARAHAN PASCA SALIN
  • 13. • Etiologi Perdarahan Postpartum Tonus - atoni uterus Tissue/jaringan - sisa jaringan/bekuan darah Trauma - laserasi, ruptur, inversi Thrombin - koagulopati Postpartum Hemorrhage 4T
  • 14. • Faktor risiko HPP - Antepartum – Riwayat HAP sebelumnya atau plasenta manual – Solusio plasenta, terutama jika tidak terdeteksi – Kematian fetus intrauterine – plasenta previa – Hipertensi dalam kehamilan dengan proteinuria – Regangan berlebihan pada uterus (mis. gemelli, polihidramnion) – Kelainan perdarahan sebelum kehamilan (mis. ITP) Postpartum Hemorrhage
  • 15. • Faktor resiko HPP - Intrapartum – Persalinan operatif – s.c atau pervaginam dengan alat – Persalinan lama – Persalinan cepat – induksi atau augmentasi – Korioamnionitis – Distosia bahu – Versi podalik internal dan ekstraksi bayi kembar yang kedua – Koagulopati yang didapat (mis. HELLP, DIC) Postpartum Hemorrhage
  • 16. • Faktor resiko HPP - Postpartum – Laserasi atau episiotomi – retensi plasenta/plasenta abnormal – Ruptura uteri – Inversi uteri – Koagulopati yang didapat (mis. DIC) Postpartum Hemorrhage
  • 18. PENERAPAN SKEMA PENILAIAN AWAL YANG TEPAT Penanganan awal yang cepat membutuhkan pengenalan segera untuk masalah spesifik serta tindakan yang cepat. Hal ini dapat dilakukan dengan : 1. Melatih semua staff agar dapat bereaksi semestinya saat seorang ibu datang ke fasilitas dengan kegawatdaruratan obstetri. 2. Latihan keterampilan klinis dan kegawatdaruratan yang melibatkan staff untuk memastikan kesiapan mereka. 3. Memastikan semua akses terbuka dan peralatan berfungsi dengan semestinya dan para staff terlatih menggunakan peralatan tersebut.
  • 19. 4. Adanya prosedur tetap untuk mengenali kegawatdaruratan yang sebenarnya dan tahu bagaimana reaksi secepatnya 5. Mampu mengenali secara jelas seluruh ibu yang berada diruang tunggu, ibu yang mana perlu perhatian segera, meski mereka hanya menunggu konsultasi rutin. 6. Menyetujui dengan suatu perjanjian bahwa ibu dalam kondisi gawat dapat diabaikan masalah pembayarannya, paling sedikit untuk waktu tertentu.
  • 20. Kemampuan suatu fasilitas untuk menangani suatu kegawatdaruratan harus dinilai dan diperkuat dengan latihan-latihan kegawatdaruratan yang berulang
  • 21. Penanganan Awal Dalam menangani suatu kegawatdaruratan : 1. Tetaplah tenang. Berpikir secara logis dan pusatkan perhatian pada kebutuhan ibu. 2. Jangan tinggalkan ibu tersebut tanpa ada yang menjaganya 3. Ambillah tanggung jawab. Hindari kebingungan dengan menugaskan seseorang sebagai penanggung jawab 4. MINTA TOLONG. Mintalah satu orang untuk mencari pertolongan dan orang lainnya untuk mengambil peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan ( seperti tabung oksigen dan peralatan kegawatdaruratan )
  • 22. 5. Jika ibu tidak sadar, nilai jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi 6. Jika dicurigai terjadi syok, segera mulai penatalaksanaan syok. 7. Letakkan ibu dalam posisi berbaring miring dengan sisi kirinya dibawah dan kaki dinaikkan. Longgarkan pakaian yang ketat. 8. Bicaralah dengan ibu tersebut dan bantu ia untuk tetap tenang. Tanyakan apa yang terjadi dan apa gejala yang ia alami. 9. Lakukan pemeriksaan secara cepat termasuk tanda vital ( tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh ) dan warna kulit. Perkirakan jumlah darah yang hilang dan nilai tanda dan gejala yang ada.
  • 23. 1. PEB • Prinsip : 1. Oksigenisasi → O2 3 lpm nc 2. Anti kejang → MgSO4 20% (loading dan maintenance) 3. Anti Hipertensi → nifedipin 10mg sd TD < 160/110 (dpt diulang per 15menit) 4. Cairan (balance cairan pasang kateter)
  • 24. dosis MgSO4 20% a. Loading 4gr dalam 15 menit ( 20cc MgSO4 dlm 200cc RL 40tpm) b. Maintenance 1 gr/ jam selama 24 jam 1. 10gr/ 50cc/ 2flacon dalam 500cc RL 18tpm habis 10 jam 2. 10 gr/ 50cc/ 2flacon dalam 500cc RL 18tpm habis 10 jam 3. 4 gr/ 20cc dalam 200cc RL 18tpm habis dalam 4 jam
  • 25. 2. Eklampsia (persiapan rujuk) • belum masuk MgSO4 maka masuk dosis loading : jika kejang berlanjut 1x : • 2gr MgSO4 20% / 10cc MgSO4 20% bolus pelan jika kejang berlanjut 2x : • 2gr MgSO4 20% / 10cc MgSO4 20% bolus pelan
  • 26. • Tatalaksana - Nilai fundus – simultan dengan ABC – Atonia merupakan penyebab utama Perdarahan Post partum – Jika lembek  masase bimanual • singkirkan inversio uteri • mungkin terdapat trauma traktus bagian bawah • evakuasi bekuan darah dari vagina dan servik • membutuhkan eksplorasi manual pada saat ini 3. Perdarahan Pascasalin
  • 27. Derajat Syok Kompensasi Ringan Sedang Berat Kehilangan darah (ml) 500-1000 (10- 15%) 1000-1500 (15-25%) 1500-2000 (25-35%) 2000-3000 (35-45%) Perubahan TDS (mmHg) Tidak ada 80-100 70-80 50-70 Tanda dan gejala Palpitasi, pusing, takikardi Lemah, berkeringat,taki kardi Gelisah, muka pucat, oliguri Kolaps, haus udara, anuri PENEMUAN KLINIS PD PERDARAHAN POSTPARTUM SOGC,2000
  • 28. Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kehilangan darah Smp 750 750-1500 1500--2000 >2000 (%) Smp 15 15-30 30-40 >40 Denyut nadi <100 >100 >120 >140 Tek.darah Normal Normal Menurun Menurun Tek.Nadi Normal/ naik menurun menurun Menurun Respirasi 14-20 20-30 30-40 >35 Urin output >30 20-30 5-15 Tdk berarti Status mental Sedikit cemas Agak cemas Cemas, bingung Bingung,lesu (lethargi) Pengganti cairan(3:1) Kristaloid kristalod Kristaloid dan darah Kristaloid dan darah
  • 29. Penanganan syok • Resusitasi syok hemoragik 1. Atasi perfusi jaringan 2. Baringkan terlentang dengan kaki ditinggikan 3. Bebaskan jalan napas 4. Beri O2 5-10 l/m 5. Resusitasi cairan 6. Pasang kateter
  • 30. Resusitasi cairan 1. Pasang abocath no 16 G (2 jalur) dengan tranfusi set dan ambil contoh darah dan pasang kateter urin 2. Berikan RL atau Nacl fisiologis sebanyak 2-3 x darah yg keluar dgn tetesan cepat selama 20-30 menit 3. Pada syok hemoragik berat dapat diberika cairan koloid seperti dekstran sebanyak 10-20 ml/kgbb setelah cairan kristoloid masuk 4. Tentukan penyebab
  • 31. Keberhasilan terapi syok • Tekanan cvp 3-8 cm H2O • Produksi urin 0,5 ml/kg bb/jam • Kesadaran membaik • Perfusi jaringan meningkat • Curah jantung meningkat > 3,5 L/m
  • 32. Perdarahan Pascasalin Klasifikasi Penyebab Faktor risiko Manajemen Tonus Atonia uteri Kegagalan uterus untuk berkontraksi segera Ciri: Uterus membesar Terasa lembek Overdistensi uterus Bayi besar, bayi kembar, hidramnion Induksi persalinan Kesalahan manajemen aktif kala 3, riw. Atoni sebelumnya Williams Obstetric 24th ed, WHO Manajemen aktif kala 3: a. Oksitosin 10 IU IM or 20 IU IV dala 1000 ml kristaloid 10 ml/menit b. Peregangan tali pusat terkendali c. Masase uterus 1 g asam traneksamat Kompresi bimanual 5’ Tamponade balon Bedah: B-Lynch suture, histerektomi, ligasi arteri hipogastrika Rujuk
  • 33. Uterotonika Williams Obstetric 24th ed Jenis Oksitosin Ergometrin Misoprostol Dosis IV: 20 IU 1L kristaloid tetesan cepat IM: 10 IU IM/ IV 0,2 mg lambat Oral/ rektal 400 mcg dapat diulang sampai 1200 mcg Dosis lanjutan IV: 20 IU 1L dengan 40 tpm 0,2 mg IM setelah 15’ 400 mcg 2-4 jam setelah dosis awal Dosis maksimal 3 L larutan Total 1 mg Total 1200 mcg Kontraindikasi Pemberian IV secara cepat/ bolus Preeklampsia Hipertensi Vitium cordis Nyeri kontraksi Asma
  • 35. Intra uterine balloon • Bakri Baloon • " Dirancang khusus untuk HPP • " Harga mahal $225US
  • 36. Kondom kateter Persiapan alat •Selaput kondom kateter •Strip elastic •Kantung penampung urine dengan selang drainase •Baskom dengan air hangat dan sabun •Handuk dan waslap •Selimut mandi •Sarung tangan •Gunting •Prosedur – Cuci tangan – Tutup pintu atau tirai samping tempat tidur – Jelaskan prosedur pada klien – Gunakan sarung tangan – Bantu klien pada posisi terlentang. Letakkan selimut diatas bagian tubuh bagian atas dan tutup ekstremitas bawahnya dengan selimut mandi sehingga hanya genitalia yang terpajan – Bersihkan genitalia dengan sabun dan air, keringkan secara menyeluruh – Siapkan drainase kantong urine dengan menggantungkannya ke rangka tempat tidur. – Dengan tangan nonn dominan genggam penis klien dengan kuat sepanjang batangnya. Dengan tangan dominan, pegang kantung kondom pada ujung penis dan dengan perlahan pasangkan pada ujung penis – Sisakan 2,5 sampai 5 cm ruang antara glands penis dan ujung kondom – Lilitkan batang penis dengan perekat elastic. – Hubungkan selang drainase pada ujung kondom kateter – Posisikan klien pada posisi yang aman – Pasien dirapihkan kembali – Alat dirapihkan kembali – Mencuci tangan – Melaksanakan dokumentasi : • Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada lembar catatan klien • Catat tgl dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien
  • 37. Tissue Retensio plasenta Plasenta belum lahir 30 menit setelah bayi lahir, uterus kontraksi kuat, perdarahan segera Sisa plasenta Perdarahan, kontraksi baik, subinvolusi uteri Plasenta belum terlepas dari dinding uterus: plasenta akreta, inkreta, perkreta Plasenta sudah lepas tapi belum dilahirkan (inkarserasio plasenta) Williams Obstetric 24th ed, WHO Antibiotika 20-40 IU IV 1L kristaloid tetes cepat Manual plasenta Rujuk Insisi histerotomi Histerektomi Plasenta In Situ Analgesia Oksitosin 10 IU IM Antibiotik AVM/ Kuretase Rujuk
  • 39.
  • 40. Trauma Inversio uteri Fundus uteri memasuki kavum uteri St 1: FU menonjol di kavum uteri St 2: korpus uteri terbalik dalam vagina St 3: Uterus dan vagina keluar dari introitus vagina Gejala: FU tidak teraba di perut atau VT teraba tumor diatas serviks uteri atau dalam vagina, nyeri hebat Williams Obstetric 24th ed Perasat Crede Tarikan tali pusat sebelum plasenta lepas Atoni uteri Pelekatan plasenta abnormal Implantasi plasenta di fundus uteri Reposisi uterus dengan analgesia Tokolitik (terbutalin, MgSO4, nitrogliserin) Setelah reposisi berhasil: Oksitosin 10 IU IM dan kompresi bimanual sampai kontraksi uterus membaik Laparatomi tekhnik Haultein
  • 42. Laserasi jalan lahir Ruptur perineum St 1: selaput vagina dengan /tanpa kulit perineum St 2: robekan sampai otot perinei transversalis St 3: seluruh perineum dan otot spinter ani St 4: robekan sampai mukosa rektum Kolporeksis Robekan vagina bagian atas sehingga sebagian serviks dan uterus terlepas dari vagina Robekan serviks Williams Obstetric 24th ed, WHO Partus presipitatus Persalinan sungsang Peralinan dengan alat Gejala dan tanda: Perdarahan Uterus kontraksi Plasenta lengkap St 1-3: penjahitan robekan St 4: rujuk 1 g asam traneksamat Rujuk Penjahitan robekan 1 g asam traneksamat
  • 44. Thrombin Konsumtif koagulopati/ DIC Gejala dan tanda: perdarahan tidak berhenti, encer, tidak ada gumpalan darah Solusio plasenta Emboli cairan ketuban HELLP synd Preeklampsia IUFD Transfusi whole blood Terapi faktor risiko penyebab DIC Rujuk Williams Obstetric 24th ed, WHO

Editor's Notes

  1. Definition and Incidence – We traditionally underestimate blood loss and should probably use a more physiological definition of PPH.
  2. Etiology Slide – The 4 T’s are a useful way to remember to consider all possible etiologies of PPH.
  3. .Antepartum Risk Factors Slide – By anticipating PPH in those patients at greater risk, measures such as IV in situ for delivery may result in reduced blood loss due to more efficient treatment or prevention. You can use the “4 T’s” to demonstrate how each is a risk factor.
  4. .Intrapartum Risk Factors Slide – as with slide #5
  5. Postpartum Risk Factors Slide – as with slide #5