Tiga program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk transformasi guru dan tenaga kependidikan yaitu pendidikan guru penggerak untuk meningkatkan kualitas calon pemimpin pendidikan, program organisasi penggerak untuk melibatkan organisasi masyarakat dalam meningkatkan kompetensi guru dan kepala sekolah, serta merdeka belajar untuk mewujudkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua warga Indonesia dalam
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
PROGRAM PRIORITAS
TRANSFORMASI GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Gambar 1.15 memperlihatkan tren
nilai tes PISA dan peringkat
Indonesia dari tahun 2000-2018.
Indonesia menduduki peringkat yang
rendah dalam hasil tes PISA tahun
2018. Untuk bidang matematika,
misalnya, Indonesia berperingkat 72
(tujuh puluh dua) dari 78 (tujuh puluh
delapan) negara yang berpartisipasi
dalam PISA. Hasil yang kurang
lebih sama ditunjukkan untuk tes
sains dan membaca. Nilai tes PISA
Indonesia juga memperlihatkan tren
stagnan. Tidak ada lonjakan
peningkatan nilai selama periode 18
(delapanbelas) tahun.
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ada berbagai isu yang berkontribusi
pada rendahnya hasil pembelajaran
peserta didik Indonesia.
Pertama, pedagogi dan efektivitas
pengajaran para guru Indonesia masih
perludiperbaiki. Guru sering bertindak
sebagai penerus pengetahuan, bukan
fasilitator pembelajaran
Kedua, kurikulum yang berlaku di
Indonesia sering dipandang kaku dan
terfokus pada konten.
Ketiga, infrastruktur sekolah kurang
memadai, termasuk yang diakibatkan
oleh bencana,
Keempat, tata kelola pendidikan
Indonesia juga belum mendukung
maksimalnya hasilpembelajaran peserta
didik
Kelima, rendahnya hasil pembelajaran di
Perguruan tingg
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN
2020 TENTANG
RENCANA STRATEGIS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN TAHUN 2020-2024
Visi
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan
Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong
royong, dan berkebinekaan global”
Misi
1. mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi,
merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan
teknologi.
2. mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta
pengembangan bahasa dan sastra.
3. mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan
untuk mendukung transformasi dan reformasi pengelolaan
pendidikan dan kebudayaan.
VISI MISI
Sumber: Renstra Kemendibud
6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Arah kebijakan dan strategi pendidikan dan
kebudayaan pada kurun waktu 2020-2024
dalam rangka mendukung pencapaian 9
(sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan
(Nawacita Kedua)dan tujuan Kemendikbud
melalui Kebijakan Merdeka Belajar yang
bercita-cita menghadirkan pendidikan
bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia,
yang dicirikan oleh angka partisipasi yang
tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil
pembelajaran berkualitas, dan mutu
pendidikan yang merata baik secara
geografis maupun status sosial ekonomi.
Selain itu, focus pembangunan pendidikan
dan pemajuan kebudayaan diarahkan pada
pemantapan budaya dan karakter bangsa
melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur,
dan pendanaan pendidikan serta
pengembangan kesadaran akan pentingnya
pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa
danpenyerapan nilai baru dari kebudayaan
global secara positif dan produktif.
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 9
“Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila”
Beriman, Bertaqwa
kepada Tuhan YME,
dan Berakhlak Mulia
Mandiri
Bernalar Kritis Kreatif
Gotong Royong
Kebhinekaan Global
Objektif Utama: Pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus
kepada kemampuan kognitif saja
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 16
Pendidikan Guru Penggerak
Deskripsi: Pendidikan Guru Penggerak adalah program pelatihan dan magang bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran (instructional
leaders). Kegiatan magang dilaksanakan di sekolah-sekolah dengan kualifikasi yang ditentukan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas para calon pemimpin pendidikan agar dapat membangun sekolah dengan budaya Indonesia yang melekat dan semangat belajar yang
kuat bagi orang dewasa dan anak-anak yang ada di dalamnya.
PENDIDIKAN GURU
PENGGERAK (PGP)
Program Pelatihan Guru dan
magang di Sekolah Mitra
Calon Peserta
PGP
Guru Penggerak
Keluaran PPGP adalah guru-guru yang:
1. Mampu mengimplementasi
Pembelajaran Berdiferensiasi
(Differentiated instruction).
2. Reflektif untuk meningkatkan
kemampuan belajar siswa
3. Kolaboratif untuk meningkatkan
kemampuan belajar siswa
4. Pembelajar: menguasai
keterampilan dan topik baru, secara
sistematis menambah pengetahuan
5. Kepemimpinan: mengorganisir
kegiatan kelompok untuk
menyelesaikan sesuatu, secara
positif mempengaruhi orang lain
Kriteria Seleksi:
1. Guru aktif selama 5 tahun
2. Usia 30-45 tahun
3. Kriteria tambahan
BGP
Peran:
1. Menjadi
pemimpin-
pemimpin sekolah
2. Menggerakkan
komunitas belajar
di sekolahnya
3. Menggerakkan
KKG/MGMP/KKKS
di wilayahnya
4. Menjadi pengajar
di Pendidikan
Profesi Guru
Dampak:
1. Performa guru dalam
menciptakan wellbeing
siswa meningkat;
2. Guru dapat belajar
bersama dalam
komunitas dengan
efektif.
18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 18
Program Organisasi Penggerak
Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa di
seluruh Indonesia, dalam beberapa tahun ke depan
Kemendikbud akan mendorong hadirnya berbagai
praktik baik yang dihasilkan oleh Organisasi
Penggerak. Organisasi-organisasi ini akan
menggerakkan komunitas pada sekolah menjadi
ekosistem yang menjamin siswa berakhlak mulia,
mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong,
berkebhinekaan global.
Program Organisasi Penggerak memberdayakan
masyarakat melalui dukungan pemerintah untuk
menginisiasi hadirnya ekosistem pendidikan yang
mendukung peningkatan kualitas belajar siswa. Hal
ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas guru
dan kepala sekolah berdasarkan model-model
pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
siswa.
Pelaksanaan Program Organisasi Penggerak
dilakukan dengan melibatkan sejumlah
Organisasi Kemasyarakatan yang bergerak di
bidang pendidikan, terutama organisasi-organisasi
yang sudah memiliki rekam jejak yang baik dalam
implementasi program pelatihan guru dan kepala
sekolah.
Arahan program
Evaluasi dampak Program Organisasi
Penggerak dilakukan dengan mengunakan metode
asesmen kompetensi dan survei karakter (untuk
SD/SMP) serta instrumen pengukuran kualitas
pembelajaran serta pertumbuhan/ perkembangan
anak (untuk PAUD)
Organisasi yang berpartisipasi dapat menerima dukungan pemerintah untuk mentransformasi ekosistem pendidikan. Pada
tahun 2020-2022 Program Organisasi Penggerak akan meningkatkan kompetensi 55.000 guru, kepala sekolah dan
tenaga kependidikan