SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Media Indonesia 
Minggu, 12 Agustus 2007 
Perempuan Bunga Kertas 
Cerpen: Yetti A KA 
TAHUKAH kau kenapa perempuan bunga kertas itu memecahkan kedua bola matanya 
hingga membuat dia terdampar dari satu ruas jalan ke ruas jalan lain, dari satu keramaian ke 
keramaian lain, bahkan dari satu lelaki ke lelaki lain. Akan saya ceritakan segalanya 
tentang dia, agar kau dan semua orang yang setidak-tidaknya pernah bertemu dan 
mengingat wajah penuh bekas luka bakar itu tidak perlu salah sangka, lantas 
menghakiminya sebagai pengemis menyebalkan sekaligus perempuan jalang yang suka 
mencuri lelaki dari genggaman perempuan lain. Lebih-lebih belakangan ini, ketika udara 
dingin musim penghujan mulai menghampiri tubuh-tubuh perempuan berbungkus kardus di 
pinggir jalanan yang sepi tanpa lelaki. Malam-malam keparat yang dapat membuat 
seseorang menunjukkan rasa cemburu tanpa malu. Dia telah menjadi pusat dari cemburu 
itu. 
*** 
Perempuan Bunga Kertas. Panggil saja dia demikian. Meskipun, tentu saja, itu bukan nama 
sebenarnya. Segala sesuatu dalam diri dia memang hampir sepenuhnya palsu setelah suatu 
tragedi merebut seluruh hidupnya. Dalam kepalsuan itulah dia menyembunyikan diri dalam 
kotak teka-teki. Kepalsuan yang justru dinilai oleh banyak perempuan, sungguh genit dan 
menjijikkan. Sebaliknya, bagi banyak lelaki kepalsuan itu serupa rimba gelap yang tengah 
menanti untuk ditualangi. 
Sebelumnya, dia pernah tumbuh sebagai gadis kecil jelita. Rambutnya yang sepinggang 
sering dia kuncir dua dan dia suka menyelipkan bunga kertas merah muda di ikatan rambut 
itu. Sore-sore dia suka sekali membaca komik, entah komik apa, di bawah pohon akasia 
sambil melihat anak lelaki main sepak bola di lapangan, kira-kira seratus meter dari 
rumahnya. Lalu anak lelaki yang kebetulan menoleh ke arahnya akan bersuit kecil diikuti 
anak lelaki lain. Layaknya kebanyakan gadis kecil yang baru memasuki masa pubertas, dia 
sering tertunduk malu-malu, bahkan terkadang berlari ke dalam rumah karena salah 
tingkah. Salah satu anak lelaki yang menggoda itu, teman sekelasnya, dan diam-diam dia 
menyukai lelaki itu. Itu rahasia gadis kecil yang dia simpan sendiri saja. Apalagi mamanya 
selalu bilang: Jangan centil! Kamu sekolah saja! Tidak perlu macam-macam! Dia pasti 
mengangguk atau berkata iya mendengar nasihat mamanya. Hanya saja siapa pun pasti bisa 
membaca warna-warna di wajah tembam itu. Betapa tidak, warna cinta begitu sempurna 
bertengger di sana. Sesuatu yang tidak bisa dia tolak atau hindari. 
Setamat SMP, dia tidak lagi satu sekolah dengan lelaki yang dia sukai itu. Namun lelaki itu 
masih sering main sepak bola dekat rumahnya. Mereka sering bertatapan saat ada 
kesempatan, misalnya ketika sesekali bola terlempar ke arah rumah gadis kecil jelita, dan 
kebetulan lelaki yang dia sukai mengejar bola itu. Atau ketika teman-teman lelaki yang dia 
sukai sengaja mengganggunya dengan suitan kecil, dan membuat lelaki itu punya peluang 
untuk turut menggoda. 
Semua itu terjalin tanpa pembicaraan, tanpa janji apa-apa. Hanya bergerak saja. Ibarat 
mimpi yang terus bersambung-sambung, dari waktu ke waktu. Dan gadis kecil itu sudah 
berenang dalam mimpinya sendiri; tentang seorang pemuda tampan yang akan membawa 
lari seorang gadis yang terkurung dalam rumah tanpa kebahagiaan ke sebuah rumah lain 
penuh bunga kertas merah muda. Kemudian mereka punya anak-anak yang lucu, dan dia 
akan berkata pada anaknya: Berceritalah pada Mama tentang teman sekolah yang kau
sukai, Sayang. Berbagilah rahasia dengan Mama. 
Bukankah dia sering tertawa sendiri jika memikirkan mimpinya itu. Betapa dia bisa 
menjadi seorang kawan bagi anak-anaknya, sesuatu yang sengaja dia tebus dari hubungan 
dia dan mamanya yang sangat berjarak dan begitu diam. 
Dan mimpinya itu nyaris saja mendekati kenyataan. Ketika itu malam terang bulan, lelaki 
bekas teman sekolah tiba-tiba datang ke rumahnya, mengajaknya menonton bioskop. 
Kencan pertama dan hanya berdua saja. Kebetulan pula mamanya tidak di rumah. Belum 
pulang kerja (mamanya kerja di sebuah kafe, pergi sore hari dan biasanya pulang tengah 
malam, bahkan pernah hampir Subuh). Gadis kecil melompat-lompat kegirangan, seolah-olah 
mendapat kesempatan untuk melakukan permainan sangat berbahaya. Dia 
membayangkan, mamanya akan mati berdiri jika saja tidak mendapati dirinya di kamar saat 
mamanya pulang kerja nanti. Agar suasana lebih dramatis—karena ini adalah 
pengkhianatan pertama kali pada mamanya dan barangkali setelah itu mereka tidak akan 
bertemu lagi dia meninggalkan surat kecil yang dia lipat menyerupai seekor burung: Mama, 
aku kencan malam ini. Tidak perlu menunggu, mungkin aku tidak pulang. 
Kemudian gadis kecil sudah berada dalam bioskop bersama lelaki bekas teman sekolah 
yang dia harapkan akan membawanya pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan 
mamanya yang tidak pernah mau mendengar cerita apa-apa darinya, padahal dia selalu 
membawa banyak kisah setiap pulang sekolah. Dalam sekejap mereka terjebak dalam 
permainan cinta. Lelaki bekas teman sekolahnya itu telah menciumnya sebelum film pada 
layar dimulai, dan bahkan tanpa lebih dulu memintanya jadi pacar. Keterlaluan, memang, 
pikir gadis kecil. Tapi dia tidak peduli lagi, juga ketika lelaki bekas teman sekolahnya itu 
memintanya untuk melupakan rencana mereka menikmati sebuah film komedi romantis. 
Saat mereka keluar gedung bioskop, gadis kecil bertanya karena penasaran: Apa aku akan 
jadi pacarmu. 
Lelaki itu memandang bola mata gadis kecil, menarik tangannya, lalu mereka sudah 
berciuman lagi di bawah pohon di pinggir jalan. 
Bisakah kau membawaku pergi dari mamahku ke tempat yang paling jauh, lalu kita 
memiliki rumah sendiri yang dipenuhi bunga kertas merah muda, anak-anak yang lucu, dan 
kita akan berkata pada anak-anak: Berceritalah pada kami tentang teman sekolah yang kau 
sukai, Sayang. Berbagilah rahasia... 
Lelaki bekas teman sekolahnya tertawa ganjil setengah ketakutan, "Ssttt...kita masih kecil, 
jangan bermimpi macam-macam. Ini semua hanya main-main," katanya lirih. 
Gadis kecil menangis sedih. Ia merasa tertipu. Di bawah pohon itu mereka berpisah. Tentu 
pula lelaki bekas teman sekolahnya itu berlalu tanpa pernah memintanya jadi pacar dan 
membawanya pergi, atau paling tidak mengantarnya pulang ke rumah, lalu membuat janji 
kencan menonton bioskop lagi pekan depan. Akhir yang mengerikan, karena itu artinya dia 
harus kembali ke rumah lalu menemukan mata mamanya sembab dan merah—mata yang 
sangat dia takuti setiap kali mamanya marah, dan tidak akan sembuh secara cepat dengan 
hanya mendengar kata maaf darinya. Atau lebih dari itu, mungkin saja mamanya tengah 
menunggu dengan pisau atau gunting di kedua belah tangan, sementara tidak ada seseorang 
yang akan menolongnya. Membayangkan semua itu, gadis kecil menggigit bibirnya kuat-kuat 
sambil melangkah pelan meninggalkan pohon yang lama-lama tampak menakutkan. 
Sebentar lagi dia akan berada di pintu rumahnya. Dia tahu mamanya sudah pulang. Dia 
hanya terlambat beberapa menit dari mamanya. Itu dia ketahui dari lampu ruang depan
yang belum sempat dinyalakan. Setiap pulang kerja, hal pertama yang dilakukan mamanya 
memang pergi ke kamar dia, mengecek apakah dia sudah tidur atau belum. Setelah itu 
barulah menyalakan lampu ruang depan. Di ruang depan itu, biasanya mamanya duduk di 
sofa panjang, menghabiskan waktu setengah jam untuk melepas penat atau sedikit 
bersantai. Tidak jarang, mamanya tertidur sebentar di sana. 
Namun, kali itu, dia justru mendengar teriakan parau mamanya dari dalam rumah. 
Barangkali mamanya baru saja selesai membaca surat kecil yang dia tinggalkan di atas 
tempat tidur, persis di atas boneka beruang raksasa. Gadis kecil tepat berada di mulut pintu, 
ketika dalam waktu hampir bersamaan mamanya menghambur keluar, menemukan dia 
yang gemetar. Mamanya memukul dia. Tiga atau lima kali pukulan, tepat di pantat, 
sebelum akhirnya dia digiring ke kamar hukuman dan dikunci dari luar. Gadis kecil sangat 
benci kamar hukuman, sebab ada banyak kecoa dan tikus yang berkeliaran di pikirannya; 
melubangi kepala, dan merobek-robek segala sesuatu yang dia simpan di sana. 
Kemudian mendadak hiruk-pikuk terdengar dari arah luar. Rumah terbakar, sementara 
gadis kecil berada dalam kamar yang terkunci. Kematian itu sudah dia bayangkan amat 
dekat ketika mamanya masuk ke kamar itu dan menggendongnya keluar. Mereka berdua 
pingsan di bawah pohon akasia di kelilingi orang-orang yang mereka kenali samar-samar. 
Mamanya tidak bisa bertahan dengan luka bakar di seluruh tubuh, sementara dia selamat 
dengan cacat di wajah dan sebagian tubuh yang dia bawa seumur hidup. 
Apakah dia berbahagia sebab terbebas dari kematian, lalu dia bisa lebih mencintai 
mamanya dalam kenangan sebab mamanya telah menyelamatkan segumpal mimpi di 
dadanya. Tidak. Dia tidak berpikir begitu. Baginya, mamanya justru tengah memberinya 
hukuman lebih berat telah membiarkan dia hidup, membuat dia menangis berhari-hari bila 
teringat lelaki bekas teman sekolah yang tampan, yang telah menciumnya tanpa meminta 
dia jadi pacar, lalu meninggalkannya tanpa membuat janji bertemu lagi. 
Ya. Gadis itu pun menghibur dirinya dengan memelihara cinta dan kebencian hingga dia 
tumbuh dewasa. Setiap hari dia mengikuti lelaki bekas teman sekolahnya itu, menyaru jadi 
apa saja. Kadang dia datang sebagai seikat bunga kamboja, kadang sebagai daun-daun yang 
beterbangan di kala badai. Malah dia juga datang menjelma laut dan ombak-ombak pasang. 
Semakin hari perasaannya itu tidak terkendali. Dia dikejar-kejar oleh sesuatu yang sangat 
gelap dan aneh. Keputusasaan yang bisa membuat seseorang jadi gila. 
Maka satu hari orang-orang dikejutkan kenyataan bahwa perempuan itu telah memecahkan 
kedua bola mata dengan tangannya sendiri tepat setelah lelaki bekas teman sekolahnya 
bertanya: Maaf, matamu mengingatkan aku pada seseorang. Apakah kita pernah bertemu di 
masa lalu. 
Begitulah, perempuan itu pun mulai hidup di jalanan. Ke mana-mana dia membawa mimpi 
tentang pemuda tampan yang tidak lain lelaki bekas teman sekolahnya yang telah 
menciumnya di masa lalu tanpa pernah memintanya jadi pacar. Dalam kebutaan, mimpinya 
justru hidup dan dekat. Lantas dia pun memberikan tangannya pada satu lelaki ke lelaki 
lain, dan membayangkan mereka sebagai lelaki bekas teman sekolah yang tengah 
membawanya pergi menuju rumah yang dipenuhi bunga kertas merah muda. 
Adakah itu bisa menjadi alasan seseorang, terutama perempuan-perempuan kesepian yang 
ditinggalkan lelaki, melemparinya dengan bara kebencian sementara dia tampak begitu 
malang. Lihatlah mata buta yang setiap saat mengeluarkan air bening itu, seolah-olah ingin 
menunjukkan betapa dia pernah hidup sebagai gadis kecil jelita dengan senyum semanis 
jambu, yang seharusnya membuat seseorang tidak mungkin tega meremas-remas
perasaannya yang getas, apalagi sampai melukai dengan satu rencana jahat. 
*** 
Sekarang sudah bertahun-tahun kami, saya dan Perempuan Bunga Kertas itu, menjalin 
persahabatan di jalanan. Jauh sebelum ini, sebenarnya saya sudah mengingatnya sebagai 
kawan kecil baik hati. Memang awalnya dia tidak ingat saya. Tapi saya tidak mungkin 
melupakan seorang gadis kecil berkepang dua dan bunga kertas terselip di rambut itu yang 
memberi saya sekantong permen di hari ulang tahunnya. Kala itu saya lewat di depan 
rumahnya. Minta sedekah. Dia membuka pintu, menatap lama ke arah saya, kemudian 
menarik tangan saya untuk masuk ke ruang depan rumahnya yang sudah berhias kertas 
warna-warni serta kue tar dan lilin berbentuk angka empat belas di atas meja. Dia minta 
saya menyanyikan satu buah lagu ulang tahun, diikuti acara tiup lilin yang paling 
mengharukan dalam hidup saya. Betapa tidak, baru sekali itu saya menghadiri acara ulang 
tahun dan ternyata itu pesta ulang tahun sesunyi kematian. Dia gadis yang sendirian, pun di 
pesta ulang tahunnya. Menyedihkan bukan? Kau tahu, matanya berkaca-kaca ketika itu. 
Saat pamit, dia memberi saya sekantong permen rasa anggur. Rasa permen itu masih saya 
simpan baik-baik dalam hidup saya, sebagaimana saya menyimpan ingatan tentang dia 
hingga kami bertemu kembali dalam keadaan hati yang lebih basah. 
Kejahatan paling berbisa, jatuh cinta di saat kita sedang merasa sangat sendiri. Itu kalimat 
pertama yang mempertemukan kami saat matahari hampir tenggelam di ujung laut, pada 
pertengahan tahun di mana musim kadang tidak menentu. 
Dia lalu bercerita hingga tengah malam. Segalanya. Mamanya yang tidak benar-benar dia 
kenal. Lelaki bekas teman sekolah yang dia sukai. Ya. Lelaki itu. Dia berkali-kali 
menghapus air bening yang keluar dari mata butanya. Seolah-olah lelaki itu pangkal 
kemalangan sekaligus seseorang yang tetap ingin dia taruh dalam hatinya. 
Kenapa tidak dilupakan saja, kata saya. 
Dia tertawa. Ah, bukan. Dia cuma meringis kecil. Seakan-akan berkata: Itu sungguh tidak 
mudah. Percayalah. 
Dada saya berdenyut panjang. Saya menahan napas. 
Dan lama setelah itu, ketika saya melihat seorang lelaki aroma kayu manis menyelipkan 
bunga kertas merah muda di balik telinga dia yang tampil amat palsu di satu malam 
gerimis, barulah saya mengerti betapa tidak mudah memutuskan untuk melupakan 
seseorang yang sejak dulu ingin kita genggam dalam tangan kecil kita. 
Saya cemburu. Namun saya tidak sampai ingin melukai, sebab dia begitu manis dalam 
kepalsuan, seperti rasa permen yang tetap ingin saya simpan dalam hidup saya. Sementara 
lelaki aroma kayu manis, si pengemis mata satu, biar saja memilih di palung mana ingin 
tenggelam.*** 
Rumah Palung Laut, 30 Juli 2007

More Related Content

What's hot (16)

Winna eff-rememberwhen
Winna eff-rememberwhenWinna eff-rememberwhen
Winna eff-rememberwhen
 
bung!
bung!bung!
bung!
 
Remember when winna efendi pdf
Remember when   winna efendi pdfRemember when   winna efendi pdf
Remember when winna efendi pdf
 
Gadis pemetik jamur (yetti a ka)
Gadis pemetik jamur (yetti a ka)Gadis pemetik jamur (yetti a ka)
Gadis pemetik jamur (yetti a ka)
 
Slide drama melayu
Slide drama melayuSlide drama melayu
Slide drama melayu
 
Samantha's secret
Samantha's secretSamantha's secret
Samantha's secret
 
Teror via email part 1
Teror via email part 1Teror via email part 1
Teror via email part 1
 
Ebook tuhan maha romantis bab 1
Ebook tuhan maha romantis   bab 1Ebook tuhan maha romantis   bab 1
Ebook tuhan maha romantis bab 1
 
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
Dongeng untuk anjeli (willy hangguman)
 
Refrain
RefrainRefrain
Refrain
 
Sayap bidadari
Sayap bidadariSayap bidadari
Sayap bidadari
 
M46314 n6
M46314 n6M46314 n6
M46314 n6
 
Los felidas
Los felidasLos felidas
Los felidas
 
Andai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan zAndai a lebih dekat dengan z
Andai a lebih dekat dengan z
 
Puisi untuk ibu
Puisi untuk ibuPuisi untuk ibu
Puisi untuk ibu
 
Perahu yang lelah (agustinus wahyono)
Perahu yang lelah (agustinus wahyono)Perahu yang lelah (agustinus wahyono)
Perahu yang lelah (agustinus wahyono)
 

Similar to Perempuan bunga kertas (yetti a ka)

Similar to Perempuan bunga kertas (yetti a ka) (20)

TEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptx
TEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptxTEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptx
TEMA DAN PESAN DALAM CERPEN (PUISI) XI.pptx
 
A. guardian angel
A. guardian angelA. guardian angel
A. guardian angel
 
A. guardian angel
A. guardian angelA. guardian angel
A. guardian angel
 
Gadis pemetik jamur (yetti a ka)
Gadis pemetik jamur (yetti a ka)Gadis pemetik jamur (yetti a ka)
Gadis pemetik jamur (yetti a ka)
 
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
Oh, begitu (sunaryono basuki ks)
 
Hujan pagi (dwicipta)
Hujan pagi (dwicipta)Hujan pagi (dwicipta)
Hujan pagi (dwicipta)
 
Hujan pagi (dwicipta)
Hujan pagi (dwicipta)Hujan pagi (dwicipta)
Hujan pagi (dwicipta)
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko PinurboSebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
Sebotol Hujan untuk Sapardi - Joko Pinurbo
 
Teror via email part 2
Teror via email part 2Teror via email part 2
Teror via email part 2
 
SASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra Indonesia
SASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra IndonesiaSASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra Indonesia
SASTRA INDONESIA: Beberapa contoh karya sastra Indonesia
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Ketika Musim Jamur Tiba
Ketika Musim Jamur Tiba Ketika Musim Jamur Tiba
Ketika Musim Jamur Tiba
 
Bangku beton (sunlie thomas alexander)
Bangku beton (sunlie thomas alexander)Bangku beton (sunlie thomas alexander)
Bangku beton (sunlie thomas alexander)
 
Kunti merah kos kosan
Kunti merah kos kosanKunti merah kos kosan
Kunti merah kos kosan
 
Antologi Cerpen Budi Hatees
Antologi Cerpen Budi HateesAntologi Cerpen Budi Hatees
Antologi Cerpen Budi Hatees
 
Kabut jingga
Kabut jinggaKabut jingga
Kabut jingga
 
Seekor capung merah
Seekor capung merahSeekor capung merah
Seekor capung merah
 
ORANG ASING -- ALBERT CAMUS
ORANG ASING -- ALBERT CAMUSORANG ASING -- ALBERT CAMUS
ORANG ASING -- ALBERT CAMUS
 
Hyrftu
HyrftuHyrftu
Hyrftu
 

More from Arvinoor Siregar SH MH (20)

Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212Unschooling your-child-212
Unschooling your-child-212
 
Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223Montessori homeschooling-223
Montessori homeschooling-223
 
Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501Homeschooling the-darker-side-501
Homeschooling the-darker-side-501
 
Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225Homeschooling the teenager-225
Homeschooling the teenager-225
 
Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572Homeschooling methods-572
Homeschooling methods-572
 
Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223Homeschooling and-college-223
Homeschooling and-college-223
 
Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184Homeschool field-trips-184
Homeschool field-trips-184
 
Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223Homeschool burnout-223
Homeschool burnout-223
 
Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433Financing homeschooling-433
Financing homeschooling-433
 
Thurgood marshall
Thurgood marshallThurgood marshall
Thurgood marshall
 
The rainbow coalition
The rainbow coalitionThe rainbow coalition
The rainbow coalition
 
The halls of power
The halls of powerThe halls of power
The halls of power
 
The dred scott decision
The dred scott decisionThe dred scott decision
The dred scott decision
 
Slavery
SlaverySlavery
Slavery
 
Rosa parks
Rosa parksRosa parks
Rosa parks
 
Martin luther king's dream
Martin luther king's dreamMartin luther king's dream
Martin luther king's dream
 
Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.Martin luther king, jr.
Martin luther king, jr.
 
Jordon and ali
Jordon and aliJordon and ali
Jordon and ali
 
Jackie robinson
Jackie robinsonJackie robinson
Jackie robinson
 
Harriet tubman
Harriet tubmanHarriet tubman
Harriet tubman
 

Recently uploaded

MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfDannahadiantyaflah
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024idmpo grup
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...Neta
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekachairilhidayat
 

Recently uploaded (14)

MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
BabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjfBabahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
Babahhsjdkdjdudhhndjdjdfjdjjdjdjfjdjjdjdjdjjf
 
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
IDMPO Link Slot Online Terbaru Kamboja 2024
 
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang MaxwinLim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
Lim4D Link Daftar Situs Slot Gacor Hari Ini Terpercaya Gampang Maxwin
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
IDMPO : SITUS SLOT DEPOSIT RECEH & BOCORAN GAME SLOT GACOR TERPERCAYA 2024 Ar...
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdekaSTD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka
 

Perempuan bunga kertas (yetti a ka)

  • 1. Media Indonesia Minggu, 12 Agustus 2007 Perempuan Bunga Kertas Cerpen: Yetti A KA TAHUKAH kau kenapa perempuan bunga kertas itu memecahkan kedua bola matanya hingga membuat dia terdampar dari satu ruas jalan ke ruas jalan lain, dari satu keramaian ke keramaian lain, bahkan dari satu lelaki ke lelaki lain. Akan saya ceritakan segalanya tentang dia, agar kau dan semua orang yang setidak-tidaknya pernah bertemu dan mengingat wajah penuh bekas luka bakar itu tidak perlu salah sangka, lantas menghakiminya sebagai pengemis menyebalkan sekaligus perempuan jalang yang suka mencuri lelaki dari genggaman perempuan lain. Lebih-lebih belakangan ini, ketika udara dingin musim penghujan mulai menghampiri tubuh-tubuh perempuan berbungkus kardus di pinggir jalanan yang sepi tanpa lelaki. Malam-malam keparat yang dapat membuat seseorang menunjukkan rasa cemburu tanpa malu. Dia telah menjadi pusat dari cemburu itu. *** Perempuan Bunga Kertas. Panggil saja dia demikian. Meskipun, tentu saja, itu bukan nama sebenarnya. Segala sesuatu dalam diri dia memang hampir sepenuhnya palsu setelah suatu tragedi merebut seluruh hidupnya. Dalam kepalsuan itulah dia menyembunyikan diri dalam kotak teka-teki. Kepalsuan yang justru dinilai oleh banyak perempuan, sungguh genit dan menjijikkan. Sebaliknya, bagi banyak lelaki kepalsuan itu serupa rimba gelap yang tengah menanti untuk ditualangi. Sebelumnya, dia pernah tumbuh sebagai gadis kecil jelita. Rambutnya yang sepinggang sering dia kuncir dua dan dia suka menyelipkan bunga kertas merah muda di ikatan rambut itu. Sore-sore dia suka sekali membaca komik, entah komik apa, di bawah pohon akasia sambil melihat anak lelaki main sepak bola di lapangan, kira-kira seratus meter dari rumahnya. Lalu anak lelaki yang kebetulan menoleh ke arahnya akan bersuit kecil diikuti anak lelaki lain. Layaknya kebanyakan gadis kecil yang baru memasuki masa pubertas, dia sering tertunduk malu-malu, bahkan terkadang berlari ke dalam rumah karena salah tingkah. Salah satu anak lelaki yang menggoda itu, teman sekelasnya, dan diam-diam dia menyukai lelaki itu. Itu rahasia gadis kecil yang dia simpan sendiri saja. Apalagi mamanya selalu bilang: Jangan centil! Kamu sekolah saja! Tidak perlu macam-macam! Dia pasti mengangguk atau berkata iya mendengar nasihat mamanya. Hanya saja siapa pun pasti bisa membaca warna-warna di wajah tembam itu. Betapa tidak, warna cinta begitu sempurna bertengger di sana. Sesuatu yang tidak bisa dia tolak atau hindari. Setamat SMP, dia tidak lagi satu sekolah dengan lelaki yang dia sukai itu. Namun lelaki itu masih sering main sepak bola dekat rumahnya. Mereka sering bertatapan saat ada kesempatan, misalnya ketika sesekali bola terlempar ke arah rumah gadis kecil jelita, dan kebetulan lelaki yang dia sukai mengejar bola itu. Atau ketika teman-teman lelaki yang dia sukai sengaja mengganggunya dengan suitan kecil, dan membuat lelaki itu punya peluang untuk turut menggoda. Semua itu terjalin tanpa pembicaraan, tanpa janji apa-apa. Hanya bergerak saja. Ibarat mimpi yang terus bersambung-sambung, dari waktu ke waktu. Dan gadis kecil itu sudah berenang dalam mimpinya sendiri; tentang seorang pemuda tampan yang akan membawa lari seorang gadis yang terkurung dalam rumah tanpa kebahagiaan ke sebuah rumah lain penuh bunga kertas merah muda. Kemudian mereka punya anak-anak yang lucu, dan dia akan berkata pada anaknya: Berceritalah pada Mama tentang teman sekolah yang kau
  • 2. sukai, Sayang. Berbagilah rahasia dengan Mama. Bukankah dia sering tertawa sendiri jika memikirkan mimpinya itu. Betapa dia bisa menjadi seorang kawan bagi anak-anaknya, sesuatu yang sengaja dia tebus dari hubungan dia dan mamanya yang sangat berjarak dan begitu diam. Dan mimpinya itu nyaris saja mendekati kenyataan. Ketika itu malam terang bulan, lelaki bekas teman sekolah tiba-tiba datang ke rumahnya, mengajaknya menonton bioskop. Kencan pertama dan hanya berdua saja. Kebetulan pula mamanya tidak di rumah. Belum pulang kerja (mamanya kerja di sebuah kafe, pergi sore hari dan biasanya pulang tengah malam, bahkan pernah hampir Subuh). Gadis kecil melompat-lompat kegirangan, seolah-olah mendapat kesempatan untuk melakukan permainan sangat berbahaya. Dia membayangkan, mamanya akan mati berdiri jika saja tidak mendapati dirinya di kamar saat mamanya pulang kerja nanti. Agar suasana lebih dramatis—karena ini adalah pengkhianatan pertama kali pada mamanya dan barangkali setelah itu mereka tidak akan bertemu lagi dia meninggalkan surat kecil yang dia lipat menyerupai seekor burung: Mama, aku kencan malam ini. Tidak perlu menunggu, mungkin aku tidak pulang. Kemudian gadis kecil sudah berada dalam bioskop bersama lelaki bekas teman sekolah yang dia harapkan akan membawanya pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan mamanya yang tidak pernah mau mendengar cerita apa-apa darinya, padahal dia selalu membawa banyak kisah setiap pulang sekolah. Dalam sekejap mereka terjebak dalam permainan cinta. Lelaki bekas teman sekolahnya itu telah menciumnya sebelum film pada layar dimulai, dan bahkan tanpa lebih dulu memintanya jadi pacar. Keterlaluan, memang, pikir gadis kecil. Tapi dia tidak peduli lagi, juga ketika lelaki bekas teman sekolahnya itu memintanya untuk melupakan rencana mereka menikmati sebuah film komedi romantis. Saat mereka keluar gedung bioskop, gadis kecil bertanya karena penasaran: Apa aku akan jadi pacarmu. Lelaki itu memandang bola mata gadis kecil, menarik tangannya, lalu mereka sudah berciuman lagi di bawah pohon di pinggir jalan. Bisakah kau membawaku pergi dari mamahku ke tempat yang paling jauh, lalu kita memiliki rumah sendiri yang dipenuhi bunga kertas merah muda, anak-anak yang lucu, dan kita akan berkata pada anak-anak: Berceritalah pada kami tentang teman sekolah yang kau sukai, Sayang. Berbagilah rahasia... Lelaki bekas teman sekolahnya tertawa ganjil setengah ketakutan, "Ssttt...kita masih kecil, jangan bermimpi macam-macam. Ini semua hanya main-main," katanya lirih. Gadis kecil menangis sedih. Ia merasa tertipu. Di bawah pohon itu mereka berpisah. Tentu pula lelaki bekas teman sekolahnya itu berlalu tanpa pernah memintanya jadi pacar dan membawanya pergi, atau paling tidak mengantarnya pulang ke rumah, lalu membuat janji kencan menonton bioskop lagi pekan depan. Akhir yang mengerikan, karena itu artinya dia harus kembali ke rumah lalu menemukan mata mamanya sembab dan merah—mata yang sangat dia takuti setiap kali mamanya marah, dan tidak akan sembuh secara cepat dengan hanya mendengar kata maaf darinya. Atau lebih dari itu, mungkin saja mamanya tengah menunggu dengan pisau atau gunting di kedua belah tangan, sementara tidak ada seseorang yang akan menolongnya. Membayangkan semua itu, gadis kecil menggigit bibirnya kuat-kuat sambil melangkah pelan meninggalkan pohon yang lama-lama tampak menakutkan. Sebentar lagi dia akan berada di pintu rumahnya. Dia tahu mamanya sudah pulang. Dia hanya terlambat beberapa menit dari mamanya. Itu dia ketahui dari lampu ruang depan
  • 3. yang belum sempat dinyalakan. Setiap pulang kerja, hal pertama yang dilakukan mamanya memang pergi ke kamar dia, mengecek apakah dia sudah tidur atau belum. Setelah itu barulah menyalakan lampu ruang depan. Di ruang depan itu, biasanya mamanya duduk di sofa panjang, menghabiskan waktu setengah jam untuk melepas penat atau sedikit bersantai. Tidak jarang, mamanya tertidur sebentar di sana. Namun, kali itu, dia justru mendengar teriakan parau mamanya dari dalam rumah. Barangkali mamanya baru saja selesai membaca surat kecil yang dia tinggalkan di atas tempat tidur, persis di atas boneka beruang raksasa. Gadis kecil tepat berada di mulut pintu, ketika dalam waktu hampir bersamaan mamanya menghambur keluar, menemukan dia yang gemetar. Mamanya memukul dia. Tiga atau lima kali pukulan, tepat di pantat, sebelum akhirnya dia digiring ke kamar hukuman dan dikunci dari luar. Gadis kecil sangat benci kamar hukuman, sebab ada banyak kecoa dan tikus yang berkeliaran di pikirannya; melubangi kepala, dan merobek-robek segala sesuatu yang dia simpan di sana. Kemudian mendadak hiruk-pikuk terdengar dari arah luar. Rumah terbakar, sementara gadis kecil berada dalam kamar yang terkunci. Kematian itu sudah dia bayangkan amat dekat ketika mamanya masuk ke kamar itu dan menggendongnya keluar. Mereka berdua pingsan di bawah pohon akasia di kelilingi orang-orang yang mereka kenali samar-samar. Mamanya tidak bisa bertahan dengan luka bakar di seluruh tubuh, sementara dia selamat dengan cacat di wajah dan sebagian tubuh yang dia bawa seumur hidup. Apakah dia berbahagia sebab terbebas dari kematian, lalu dia bisa lebih mencintai mamanya dalam kenangan sebab mamanya telah menyelamatkan segumpal mimpi di dadanya. Tidak. Dia tidak berpikir begitu. Baginya, mamanya justru tengah memberinya hukuman lebih berat telah membiarkan dia hidup, membuat dia menangis berhari-hari bila teringat lelaki bekas teman sekolah yang tampan, yang telah menciumnya tanpa meminta dia jadi pacar, lalu meninggalkannya tanpa membuat janji bertemu lagi. Ya. Gadis itu pun menghibur dirinya dengan memelihara cinta dan kebencian hingga dia tumbuh dewasa. Setiap hari dia mengikuti lelaki bekas teman sekolahnya itu, menyaru jadi apa saja. Kadang dia datang sebagai seikat bunga kamboja, kadang sebagai daun-daun yang beterbangan di kala badai. Malah dia juga datang menjelma laut dan ombak-ombak pasang. Semakin hari perasaannya itu tidak terkendali. Dia dikejar-kejar oleh sesuatu yang sangat gelap dan aneh. Keputusasaan yang bisa membuat seseorang jadi gila. Maka satu hari orang-orang dikejutkan kenyataan bahwa perempuan itu telah memecahkan kedua bola mata dengan tangannya sendiri tepat setelah lelaki bekas teman sekolahnya bertanya: Maaf, matamu mengingatkan aku pada seseorang. Apakah kita pernah bertemu di masa lalu. Begitulah, perempuan itu pun mulai hidup di jalanan. Ke mana-mana dia membawa mimpi tentang pemuda tampan yang tidak lain lelaki bekas teman sekolahnya yang telah menciumnya di masa lalu tanpa pernah memintanya jadi pacar. Dalam kebutaan, mimpinya justru hidup dan dekat. Lantas dia pun memberikan tangannya pada satu lelaki ke lelaki lain, dan membayangkan mereka sebagai lelaki bekas teman sekolah yang tengah membawanya pergi menuju rumah yang dipenuhi bunga kertas merah muda. Adakah itu bisa menjadi alasan seseorang, terutama perempuan-perempuan kesepian yang ditinggalkan lelaki, melemparinya dengan bara kebencian sementara dia tampak begitu malang. Lihatlah mata buta yang setiap saat mengeluarkan air bening itu, seolah-olah ingin menunjukkan betapa dia pernah hidup sebagai gadis kecil jelita dengan senyum semanis jambu, yang seharusnya membuat seseorang tidak mungkin tega meremas-remas
  • 4. perasaannya yang getas, apalagi sampai melukai dengan satu rencana jahat. *** Sekarang sudah bertahun-tahun kami, saya dan Perempuan Bunga Kertas itu, menjalin persahabatan di jalanan. Jauh sebelum ini, sebenarnya saya sudah mengingatnya sebagai kawan kecil baik hati. Memang awalnya dia tidak ingat saya. Tapi saya tidak mungkin melupakan seorang gadis kecil berkepang dua dan bunga kertas terselip di rambut itu yang memberi saya sekantong permen di hari ulang tahunnya. Kala itu saya lewat di depan rumahnya. Minta sedekah. Dia membuka pintu, menatap lama ke arah saya, kemudian menarik tangan saya untuk masuk ke ruang depan rumahnya yang sudah berhias kertas warna-warni serta kue tar dan lilin berbentuk angka empat belas di atas meja. Dia minta saya menyanyikan satu buah lagu ulang tahun, diikuti acara tiup lilin yang paling mengharukan dalam hidup saya. Betapa tidak, baru sekali itu saya menghadiri acara ulang tahun dan ternyata itu pesta ulang tahun sesunyi kematian. Dia gadis yang sendirian, pun di pesta ulang tahunnya. Menyedihkan bukan? Kau tahu, matanya berkaca-kaca ketika itu. Saat pamit, dia memberi saya sekantong permen rasa anggur. Rasa permen itu masih saya simpan baik-baik dalam hidup saya, sebagaimana saya menyimpan ingatan tentang dia hingga kami bertemu kembali dalam keadaan hati yang lebih basah. Kejahatan paling berbisa, jatuh cinta di saat kita sedang merasa sangat sendiri. Itu kalimat pertama yang mempertemukan kami saat matahari hampir tenggelam di ujung laut, pada pertengahan tahun di mana musim kadang tidak menentu. Dia lalu bercerita hingga tengah malam. Segalanya. Mamanya yang tidak benar-benar dia kenal. Lelaki bekas teman sekolah yang dia sukai. Ya. Lelaki itu. Dia berkali-kali menghapus air bening yang keluar dari mata butanya. Seolah-olah lelaki itu pangkal kemalangan sekaligus seseorang yang tetap ingin dia taruh dalam hatinya. Kenapa tidak dilupakan saja, kata saya. Dia tertawa. Ah, bukan. Dia cuma meringis kecil. Seakan-akan berkata: Itu sungguh tidak mudah. Percayalah. Dada saya berdenyut panjang. Saya menahan napas. Dan lama setelah itu, ketika saya melihat seorang lelaki aroma kayu manis menyelipkan bunga kertas merah muda di balik telinga dia yang tampil amat palsu di satu malam gerimis, barulah saya mengerti betapa tidak mudah memutuskan untuk melupakan seseorang yang sejak dulu ingin kita genggam dalam tangan kecil kita. Saya cemburu. Namun saya tidak sampai ingin melukai, sebab dia begitu manis dalam kepalsuan, seperti rasa permen yang tetap ingin saya simpan dalam hidup saya. Sementara lelaki aroma kayu manis, si pengemis mata satu, biar saja memilih di palung mana ingin tenggelam.*** Rumah Palung Laut, 30 Juli 2007