Dokumen tersebut membahas tentang makanan khas daerah Mimika di Papua. Makanan pokok masyarakat Mimika antara lain papeda yang terbuat dari getah pohon sagu, serta umbi-umbian seperti petatas. Makanan pendamping yang populer di antaranya ikan kuah kuning. Selain itu dibahas pula beberapa masakan khas Mimika seperti ikan bungkus dan ulat sagu yang menjadi sumber protein bagi masyarakat setempat.
1. KELOMPOK 2
Dosen : Dedy Wijayanto
KELOMPOK 2
Anggota NIM
Jessica Laurent 1731010003
Abraham Dimas 1731010002
Diah Ayu Cahayani P 1731010007
Munasliv Natalia R 1731010017
AliAkbar 1731010023
2. 1. • Latar belakang
2. • Pengertian culinary tourism
3. • Sekilah tentang Mimika
• Akses menuju Mimika4. • Akses menuju Mimika
5. • Makanan khas Mimika
6. • Sejarah makanan Mimika
7. • Cara pembuatan
3. Setiap daerah di Indonesia memiliki culiner
yang menjadi ciri khas yang berbeda di
setiap daerahnya, baik cara
pembuatannya, bahan yang digunakan
hingga sejarah yang melekat pada culiner
tersebut.Terlebih lagi di daerah pedalaman
seperti Mimika yang terletak di provinsi
Papua.
Setiap daerah di Indonesia memiliki culiner
yang menjadi ciri khas yang berbeda di
setiap daerahnya, baik cara
pembuatannya, bahan yang digunakan
hingga sejarah yang melekat pada culiner
tersebut.Terlebih lagi di daerah pedalaman
seperti Mimika yang terletak di provinsi
Papua.
4. CulinaryTourism adalah wisata yang
berkaitan tentang kuliner makanan di suatu
daerah dimana penduduk lokal maupun
wisatawan dapat mencicipi rasa otentik
makanan daerah tersebut. Selain itu
wisatawan juga dapat mengetahui cara
pembuatannya serta sejarah dari makanan
tersebut.
CulinaryTourism adalah wisata yang
berkaitan tentang kuliner makanan di suatu
daerah dimana penduduk lokal maupun
wisatawan dapat mencicipi rasa otentik
makanan daerah tersebut. Selain itu
wisatawan juga dapat mengetahui cara
pembuatannya serta sejarah dari makanan
tersebut.
5. Mimika awalnya Merupakan sebuah kecamatan dari
wilayah administrasi kabupaten Fakfak. Kabupaten
Mimika didiami oleh 2 wilayah yaitu, suku Amungme
yang mendiami wilayah pegunungan dan suku Kamoro
yang mendiami wilayah pantai.
Makanan penduduk Mimika kebanyakan
mengonsumsi ikan dikarenakan wilayah Mimika dekat
dengan pantai. Selain itu makanan pokonya juga
diselingi dengan Petatas (umbi-umbian) karena dekat
dengan pegunungan.
Mimika awalnya Merupakan sebuah kecamatan dari
wilayah administrasi kabupaten Fakfak. Kabupaten
Mimika didiami oleh 2 wilayah yaitu, suku Amungme
yang mendiami wilayah pegunungan dan suku Kamoro
yang mendiami wilayah pantai.
Makanan penduduk Mimika kebanyakan
mengonsumsi ikan dikarenakan wilayah Mimika dekat
dengan pantai. Selain itu makanan pokonya juga
diselingi dengan Petatas (umbi-umbian) karena dekat
dengan pegunungan.
9. PAPEDA
Papeda adalah makanan
pokok daerah Papua dan
juga Mimika
Papeda adalah makanan
pokok daerah Papua dan
juga Mimika
Mengapa papeda bisa
menjadi makanan
pokok daerah Papua
dan juga Mimika
Papeda dijadikan sebagai makanan pokok
karena di Papua terdapat banyak pohon sagu.
Jadi masyarakat di Papua terutama di
pedalaman seperti Mimika memanfaatkan
getah pohon sagu untuk makan pokoknya.
Selain itu pada jaman dahulu di Papua belum
banyak yang menanam padi, lebih banyak
bercocok tanaman pohon sagu. Biasanya di
sana makanan pendamping papeda adalah
ikan kuah kuning. Selain itu makanan pokok
disana bisa juga digantikan dengan pepatas
(umbi-umbian)
Mengapa papeda bisa
menjadi makanan
pokok daerah Papua
dan juga Mimika
Papeda dijadikan sebagai makanan pokok
karena di Papua terdapat banyak pohon sagu.
Jadi masyarakat di Papua terutama di
pedalaman seperti Mimika memanfaatkan
getah pohon sagu untuk makan pokoknya.
Selain itu pada jaman dahulu di Papua belum
banyak yang menanam padi, lebih banyak
bercocok tanaman pohon sagu. Biasanya di
sana makanan pendamping papeda adalah
ikan kuah kuning. Selain itu makanan pokok
disana bisa juga digantikan dengan pepatas
(umbi-umbian)
10. Ikan kuah kuning sendiri tidak memiliki
sejarah yang spesific. Selain itu ikan kuah
kuning tidak selalu menjadi pendamping
papeda, karena hal itu hanya menjadi
tradisi yang biasa di gunakan orang-orang
Mimika dan Papua.
Selain itu ikan kuah kuning juga bisa di gunakan
untuk pendamping makanan pokok lainnya
yaitu petatas, tatacara makannya dengan cara
tradisional yaitu colocolo (mencocolkan petatas
ke dalam ikan kuah kuning)
12. Ikan bungkus ini hampir sama
dengan ikan peps di sunda
yang membedakan hanya daun
untuk membungkusnya, ikan
bungkus ini dibungkus dengan
menggunakan daun talas dan
dikukus.
Selain itu ikan bungkus khas
Papua menggunakan bumbu
dan rempah-rempah yang
mudah ditemukan di daerah
sana serta tambahan garam.
Fungsi dari garam tersebut
juga untuk menghilangkan
getah pada daun talas.
Ikan bungkus ini hampir sama
dengan ikan peps di sunda
yang membedakan hanya daun
untuk membungkusnya, ikan
bungkus ini dibungkus dengan
menggunakan daun talas dan
dikukus.
Selain itu ikan bungkus khas
Papua menggunakan bumbu
dan rempah-rempah yang
mudah ditemukan di daerah
sana serta tambahan garam.
Fungsi dari garam tersebut
juga untuk menghilangkan
getah pada daun talas.
13. Suku Kamoro adalah masyarakat Mimika
yang tinggal di daerah pesisir pantai, keadaan
ini menjadikan laut sebagai sumber
kehidupan. Salah satu makanan khas Mimika
yang menjadi makanan favorit suku Kamoro
adalah ikan bakar colo-colo .
Bahasa ikan bakar colo-colo
diambil dari cara makannya,yaitu
ikan yang sudah dibakar dan
dicampur dengan sambal colo-
colo.
Bahasa ikan bakar colo-colo
diambil dari cara makannya,yaitu
ikan yang sudah dibakar dan
dicampur dengan sambal colo-
colo.
14. Ulat Sagu berasal dari pohon
sagu yang dipotong dan
dibiarkan membusuk.
selain itu ulat sagu juga
memberikan energi dengan
kadar kolesterol yang rendah.
Ulat Sagu ini biasa dimakan
langsung (masih hidup) atau
dimasak terlebih dahulu
seperti ditumis, disayur,
digoreng dan dijadikan sate.
Sate Ulat Sagu atau
masyarakat setempat biasa
menyebutnya “Koo”.
15. Di daerah ini juga terdapat istilah
bakar batu yang haya ada pada
aara-acara tertentu. Seperti,
perdamaian, pernikahan, dan
acara adat lainnya
Tata cara pembakaran batu ini degan
cara menatakan batu di atas bara api
lalu di atas batu tersebut diletakan
daging babi dan ditutup lagi dengan
batu.