Dokumen tersebut membahas tentang potensi besar pariwisata kuliner di Sumatera Barat karena keanekaragaman budaya dan kuliner daerah. Beberapa kuliner khas Sumatera Barat yang dijelaskan antara lain rendang, sate Padang, soto Padang, kerupuk Sanjai, dendeng balado.
3. Pendahuluan
Indonesia berpotensi besar dalam wisata
makanan (food tourism) karena memiliki kekayaan
etnis dan budaya, yang masing-masing memiliki kuliner
khas tersendiri.
Berkembangnya wisata makanan juga merupakan
peluang bagi masyarakat Indonesia untuk
mengembangkan makanan dan minuman khas
Indonesia agar bisa dikenal masyarakat dunia lebih luas
lagi sekaligus meningkatkan daya tarik wisatawan
mancanegara.
Daya tarik makanan dan minuman yang cukup
besar untuk mendorong turis asing datang ke
Indonesia, tidak hanya pendapatan negara dan daerah
meningkat, tapi juga akan meningkatkan
pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat lokal.
4. Pengertian Food Tourism
Food Tourism adalah Pariwisata makanan
merupakan kebutuhan yang membedakan
antara wisatawan yang mengonsumsi makanan
sebagai bagian dari pengalaman perjalanan dan
wisatawan yang aktivitas, tingkah laku dan
aktivitasnya, pemilihan destinasi dipengaruhi
oleh ketertarikan pada makanan.
6. Food Tourism In West Sumatera
1. Rendang
Sejarah
Asal usul rendang berasal dari Sumatera,
khususnya Minangkabau. Bagi masyarakat Minang,
rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi
masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai
acara adat dan hidangan keseharian. Sebagai masakan
tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang
menggelar acara adat pertamanya.
7. Proses memasak rendang asli dapat
menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya
sekitar empat jam
Dalam tradisi Minangkabau, rendang
adalah hidangan yang wajib disajikan dalam
setiap seremoni adat, seperti berbagai
upacara adat Minangkabau, kenduri, atau
menyambut tamu kehormatan.
8. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi
masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu
musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari
empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan
masyarakat Minang, yaitu:
- Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari
"NiniakMamak" (para pemimpin Suku adat)
- Karambia (kelapa), merupakan lambang "Cadiak Pandai"
(kaum Intelektual)
- Lado (cabai), merupakan lambang "Alim Ulama" yang
pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
- Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan
masyarakat Minangkabau.
9. Jenis-jenis
• Rendang Kering
Rendang kering adalah rendang sejati dalam
tradisi memasak Minang. Rendang ini dimasak
dalam waktu berjam-jam lamanya hingga santan
mengering dan bumbu terserap sempurna.
Rendang kering dihidangkan untuk perhelatan
istimewa, seperti upacara adat, kenduri, atau
menyambut tamu kehormatan. Rendang kering
biasanya berwarna lebih gelap agak coklat
kehitaman.
10. • Rendang Basah/Kalio
Rendang basah, atau lebih tepatnya
disebut kalio, adalah rendang yang dimasak
dalam waktu yang lebih singkat, santan belum
begitu mengering sempurna, dan dalam suhu
ruangan hanya dapat bertahan dalam waktu
kurang dari satu minggu. Rendang basah
berwarna coklat terang keemasan dan lebih
pucat.
11. Variasi
Variasi
• Rendang telur
(Randang talua):
Rendang yang
terbuat dari
telur ayam, khas
Payakumbuh
rendang lainnya:
• Rendang paru:
Rendang yang
terbuat dari
paru-paru sapi,
khas
Payakumbuh
• Rendang suir:
Rendang khas
Payakumbuh
yang dibuat dari
daging ayam
atau sapi yang
serat dagingnya
disuir atau
diurai kecil-kecil
12. •
• Rendang ayam:
Rendang yang
terbuat dari
daging ayam
• Rendang bebek
(Randang itiak):
Rendang yang
terbuat dari
daging bebek
• Rendang hati:
Rendang yang
terbuat dari
hati sapi
14. 2. Sate Padang
Sejarah
Sate Padang ini sudah ada sejak lama dan
pertama diketahui berasal dari daerah Padang
Panjang. Kemudian, karena ada beberapa peziarah
dan pemuda yang belajar mengaji ke Pariaman, maka
terbawalah kuliner sate ini dari Padang Panjang
menuju Pariaman.
Menyesuaikan dengan karakteristik Pariaman,
maka sate khas Padang Panjang ini mengalami
beberapa sentuhan baru pada bumbunya.
15. Jenis – Jenis
```````-
• Sate Padang khas
Padang Panjang kuah
kentalnya yang
berwarna kuning. Hal ini
disebabkan oleh bumbu
dapur kunyit yang
mendominasi.
• Sate Padang khas
Pariaman memiliki kuah
yang berwarna merah.
Berasal dari campuran
cabai merah yang lebih
banyak, sehingga rasa
dari sate khas Pariaman
ini cenderung lebih
pedas
16. • Sate Padang Kota, kuahnya lebih terlihat
kecokelatan. Banyak yang mengatakan
bahwa sate berkuah cokelat ini merupakan
peralihan atau perpaduan dari sate khas
Padang Panjang dan sate khas Pariaman.
Hal yang menarik dari sate Padang ini adalah
ternyata, ketika sate ini dipanggang, daging
sapinya sebenarnya sudah matang dan sudah
siap makan
17. 3. Soto Padang
• Soto ini memiliki ciri yang menjadi pembeda
dengan soto dari daerah lain. Dalam penyajiannya,
biasanya hidangan berkuah yang satu ini menggunakan
kuah kaldu dari daging sapi, ditambah dengan
potongan-potongan daging sapi yang digoreng kering.
Soto Padang juga dilengkapi dengan perkedel
penggunaan kerupuk beras berwarna merah jambu
sebagai pelengkapnya.. Ciri ini sangat khas dan sudah
menjadi identitas dari kuliner khas padang tersebut.
18. 4. Karupuak Sanjai
Sejarah
Kerupuk Sanjai adalah sejenis peganan kerupuk dari
singkong yang diparut tipis lalu digoreng dan diberi garam
sebagai penyedapnya.
Sebutan Sanjai berasal dari nama sebuah jalan atau
daerah di bagian utara Kota Bukittinggi. Jalan Sanjai ini
terletak di Desa Manggis, Kelurahan Manggis Gantiang
Sanjai, Kota Bukittinggi.
Warga yang bermukim di sekitar Jalan Sanjai ini
memang rata-rata berprofesi sebagai pengrajin keripik
singkong. Tidak hanya itu, daerah Sanjai sendiri memang
dipercaya sebagai daerah asal muasal persebaran industri
keripik singkong di Bukittinggi.
19. Jenis - Jenis
• Karupuak Sanjai
Tawar adalah
kerupuk sanjai
yang tidak
menggunakan
cabai /Gula
merah ,diberi
garam saja.
• Karupuak Sanjai
Saka adalah
Kerupuk sanjai
yang
diberi/dioleska
n Gula merah.
• Karupuak
Balado adalah
Kerupuk sanjai
yang diberi
bumbu balado.
20. 5. Dendeng Balado
• Dendeng balado berarti dendeng yang
dimasak dengan menggunakan bumbu utama cabai.
Di daerah lain ada juga yang membuat dendeng
sebagai makanan khas. Namun, perbedaan
keduanya terletak pada cara memasak lado (cabai)
dan pengolahan daging menjadi dendeng.
Saat ini terdapat beberapa varian dendeng
balado yang sudah berkembang dan menjadi masakan
utama masyarakat Sumatera Barat. Dari dendeng
balado, ia dimodifikasi menjadi dendeng kering,
dendeng lambok, dendeng bakar, dan dendeng
batokok.
21. Variasi
• Dendeng lambok sama
dengan dendeng kering.
Bedanya dendeng
lambok hanya digoreng
sebentar, tak sampai
kering, lalu disiram
dengan sambal
berwarna merah
• Dendeng kering adalah
daging tipis yang
digoreng garing.
Dendeng terbuat dari
daging sapi yang diiris
tipis-tipis, kemudian
digoreng sampai kering.
22. • Dendeng bakar. Dendeng jenis ini dibuat
dengan cara mengiris tipis-tipis daging segar
dan kemudian melumurinya dengan bumbu
lengkuas, jahe, bawang putih, dan bumbu
lainnya yang dihaluskan. Setelah didiamkan
selama satu jam, dendeng kemudian dilumuri
asam jawa, garam, dan mentega.