Metode Open Circuit Potential (OCP) dilakukan sebelum pengukuran laju korosi untuk mengetahui kestabilan antaraksi antara logam dan larutan uji hingga tercapai kondisi stabil. Potensial pada kondisi stabil adalah potensial korosi yang digunakan sebagai acuan dalam pengukuran laju korosi.
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Open circuit potential (ocp) decay oleh wahyudin
1.
2. Korosi adalah perusakan atau penurunan mutu logam
atau paduan logam yang disebabkan oleh reaksi
elektrokimia antara logam dengan lingkungan sekitarnya (3).
Reaksi yang terjadi pada proses korosi adalah reaksi reduksi
dan oksidasi. Logam yang mengalami korosi akan
mengalami reaksi oksidasi, sedangkan lingkungan
mengalami reaksi reduksi. (Yudha 2015)
Laju korosi adalah kecepatan rambatan atau kecepatan
penurunan kualitas bahan terhadap waktu (Yudha 2015).
Sebelum dilakukan uji korosi terlebih dahulu dilakukan
pengukuran Open Circuit Potential (OCP) untuk pemantapan
antaraksi antarmuka sampel uji.
3. Pengukuran bahan uji berdasarkan Open
Circuit Potential (OPL) dilakukan sebelum
melakukan pengukuran laju korosi. Hal ini
berfungsi untuk mengetahui kestablian
antaraksi antara permukaan elektroda dan
larutan uji (Wahyuningsih 2010).
4. Sebelum dilakukan uji korosi, terlebih dahulu
dilakukan pengukuran OCP dengan membiarkan
sampel dalam larutan selama waktu tertentu
hingga tercapai kondisi stabil (steady state) ,
yang ditunjukkan oleh nilai potensial sistem
logam - pelarut konstan terhadap waktu (Dian
2014).
Potensial pada kondisi steady state adalah
potensial korosi (Ecorr) dan selanjutnya nilai
Ecorr tersebut digunakan sebagai acuan dalam
pengambilan daerah kerja pada teknik
pengukuran polarisasi (Dian 2014).
5. Keadaan stabil tersebut ditunjukkan oleh
nilai potensial ≤ 0.1 mV/menit. Nilai
potensial tersebut dinyatakan sebagai
potensial stabil (steady state potential).
Pengujian OCP ini berlangsung selama 4
menit. Selanjutnya dilanjutkan ke tahap
pengujian laju korosi (Wahyuningsih 2010).
7. Metode OCP dilakukan sebelum masuk ke
tahap pengukuran laju korosi. Hal ini
berfungsi untuk mengetahui kondisi stabil
(steady state) dari antaraksi antara elektroda
dan larutan uji.
8. Dian dkk. 2014. Analisis Fenomena Korosi AlMg2 dan
AlMgSi Menggunakan Metode Elektrokimia. Urania,
20(3), 110-162
Susilawati dkk. 2016. karakterisasi Poli (3-
(Trimethoxysilyl) Propyl Methacrryl)) yang Dimodifikasi
dengan Inhibitor Cerium sebagai Bahan Proteksi Korosi
Baja Karbon. Jurnal Material dan Energi Indonesia, 6(2),
24-29.
Wahyuningsih dkk. 2010. Matenamina sebagai Inhibitor
Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Sesuai Kondisi
Pertambangan Minyak Bumi. Jurnal Sains dan Teknologi
Kimia, 1(1), 17-29.
Yudha dkk. 2015. Analisa laju korosi pada pelat baja
karbon dengan variasi ketebalan coating. Jurnal Teknik
ITS, 4(1), 1-5.