SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
1
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
I. KEGIATAN BELAJAR 1
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
A. Sub Kompetensi
Penerapan teknik pengecoran di dunia teknik dapat dijelaskan dengan benar
B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan penerapan teknik
pengecoran di dunia teknik.
C. Uraian Materi.
1. Sejarah Pengecoran
Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara terpisah dalam beberapa
bahagian dunia. Di samping perkembangan di Anatolia pada 5000 SM, ia dikembangkan di
China sebelum 2800 SM, Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan Afrika Barat sekitar 900 TM.
Terdapat artifak-artifak tembaga dan gangsa daripada kota-kota Sumeria yang
bertarikh 3000 SM, manakala artifak-artifak Mesir dalam bentuk tembaga dan tembaga yang
dialoikan bersama timah juga mempunyai usia yang sama. Dalam satu piramid, satu sistem
pempaipan tembaga ditemui berusia 5000 tahun.
Orang-orang Mesir mendapati bahwa dengan mencampurkan sejumlah kecil timah
akan membuat logam tembaga lebih mudah untuk dituang, oleh karena itu paduan gangsa
ditemui di Mesir bersamaan dengan penemuan tembaga. Penggunaan tembaga dalam
zaman China kuno ditemukan pada tahun 2000 SM. Pada 1200 SM, gangsa-gangsa yang
baik mutunya telah dihasilkan di China. Di Eropah, Oetzi si orang Ais, mayat lelaki yang
diawetkan dengan baik pada tahun 3200 SM, ditemukan dengan kapak berbucu tembaga
dengan kemurnian 99.7%. Kandungan tinggi arsenik pada rambutnya menandakan bahwa
dia terlibat dalam peleburan tembaga. Loyang, sejenis paduan seng dan tembaga, diketahui
oleh orang Yunani tetapi penggunaan secara luas oleh orang Rom.
Berbagai proses pengecoran telah dikembangkan dari waktu ke waktu, masing-
masing dengan karakteristik dan aplikasi sendiri untuk memenuhi persyaratan layanan dan
tekinik khusus Sebagian besar suku cadang dan komponen dibuat oleh cetakan, seperti blok
mesin, crankshafts, komponen otomotif dan kereta api listrik, pertanian dan peralatan kereta
api, pipa dan perlengkapan pipa, peralatan listrik, laras senjata, panci penggorengan,
peralatan kantor, dan komponen-komponen yang sangat besar untuk turbin hidrolik
Kecenderungan pada dua hal yang telah membawa dampak besar pada industri
pengecoran. Yang pertama adalah mekanisasi dan otomatisasi proses pengecoran, yang
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
2
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
telah menyebabkan perubahan signifikan dalam penggunaan peralatan dan tenaga kerja.
Penemuan mesin dan proses-kontrol otomatis sistem telah menggantikan metode tradisional
cetakan. Kecenderungan besar kedua telah meningkatnya permintaan untuk cetakan
berkualitas tinggi dengan toleransi dimensi dekat.
2. Pembuatan Coran
Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam
atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam
cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan
komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk
yang kompleks
Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai
dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair
atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya
beton atau gips, dan materi lain yang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi
basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika dalam kondisi kering akan berubah
menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses pengecoran dibagi
menjadi dua: expandable (dapat diperluas) dan non expandable (tidak dapat diperluas)
mold casting
Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan pasir.
Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan mesin. Pembuatan cetakan
secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya terbatas,
dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi yang besar dapat
menggunakan campuran tanah liat sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat
secara mekanik dengan mesin agar lebih presisi serta dapat diproduk dalam jumlah
banyak dengan kualitas yang sama baiknya
Klasifikasi yang berkaitan dengan bahan pembentuk, proses pembentukan, dan
metode pembentukan dengan logam cair, dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Expendable mold, yang mana tipe ini terbuat dari pasir, gips, keramik, dan
bahan semacam itu dan umumnya dicampur dengan berbagai bahan pengikat (bonding
agents) untuk peningkatan peralatan. Sebuah cetakan pasir khas terdiri dari 90% pasir,
7% tanah liat, dan 3% air. Materi-materi ini bersifat patah (bahwa, bahan ini memiliki
kemampuan untuk bertahan pada temperature tinggi logam cair). Setelah cetakan yang
telah berbentuk padat, hasil cetakan dipisahkan dari cetakannya.
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
3
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
b. Permanent molds, yang mana terbuat dari logam yang tahan pada temperature tinggi.
Seperti namanya, cetakan ini digunakan berulang-ulang dan dirancang sedemikian rupa
sehingga hasil cetakan dapat dihilangkan dengan mudah dan cetakan dapat digunakan
untuk cetakan berikutnya. Cetakan logam dapat digunakan kembali karena bersifat
konduktor dan lebih baik daripada cetakan bukan logam yang terbuang setelah
digunakan. sehingga, cetakan padat terkena tingkat yang lebih tinggi dari pendinginan,
yang mempengaruhi sturktur mikro dan ukuran butir dalam pengecoran.
c. Comosite molds, yang mana terbuat dari dua atau lebih material yang berbeda (seperti
pasir, grafit, dan logam) dengan menggabungkan keunggulan masing-masing bahan.
Pembentuk ini memiliki sifat tetap dan sebagian dibuang dan digunakan di berbagai
proses cetakan untuk meningkatkan kekuatan pembentuk, mengendalikan laju
pendinginan, dan mengoptimalkan ekonomi keseluruhan proses pengecoran.
3. Bahan-bahan Coran
Pada dasarnya semua logam yang mampu dicairkan dapat dibentuk dengan proses
pengecoran. Bahan-bahnan ini umumnya memiliki titik leleh yang rendah sampai menengah.
Untuk bahan yang titik cairnya tinggi jarang dilakukan dengan proses pengecoran. Pada
parakteknya bahan-bahan logam yang umum di lakukan pembentukan dengan proses
pengecoran adalah bahan besi, alumunium, tembaga, magnesium,timah.
a. Besi
Besi cor (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan besi yang memiliki kadar
karbon lebih dari 1,7 %. Umumnya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4
hingga 4 %, merupakan bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi
kasar atau besi/baja rosok. Produk besi cor memiliki fungsi mekanis sangat penting dan
diproduksi dalam jumlah besar. Prosesnya sering dilakukan dengan cara
menambahkan unsur graphite ke dalam ladle sebagai pengendali. paduan besi cor (alloy
iron castings) bahannya telah dilakukan penghalusan (refined) dan pemaduan besi kasar
(pig iron). Produk-produk seperti crankshaf, conecting rod dan element dari bagian-bagian
mesin sebelumnya dibuat dari baja tempa (steel forgings), sekarang lebih banyak
menggunakan high-duty alloy iron casting.
Benda-benda cor dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan
dengan bentuk-bentuk benda hasil tempa (wrought) kendati diperlukan proses
machining, akan tetapi dapat diminimalisir dengan memberikan kelebihan ukuran sekecil
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
4
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
mungkin dari bentuk yang dikehendaki (smaller allowance), olleh karena itu produk
penuangan relatif ukurannya dilebihkan sedikit.
b. Alumunium
Alumunium casting merupakan suatu cara ( metode ) pembuatan paduan logam
alumunium dengan menggunakan cetakan ( die casting atau sand casting ) dengan cara
melebur paduan logam yang kemudian dituang didalam suatu cetakan sehingga mengalami
pendinginan ( solidification ) didalam cetakan. Alumunium dipilih sebagai bahan dasar
casting karena memiliki beberapa sifat yaitu :
1) Alumunium merupakan unsur dengan massa jenis yang rendah ( 2.7 g/cm3)
sehingga dapat menghasilkan paduan yang ringan
2) Temperatur leburnya rendah ( 660 .32 derajat celcius ) sehingga dapat
meminimalkan energi pemanasan
3) Flowabilitynya baik, kemampuan mengisi rongga – rongga cetakan baik
Untuk menghasillkan paduan yang memiliki mechanical properties yang baik ( touhnest,
tensile strength, ductility, wear resistace, etc ) maka diperlukan adanya unsur paduan lain
pada logam alumunum. Logam – logam yang ditambahkan yaitu Silikon (Si). Silikon
memiliki sifat mampu alir yang baik ( fluidity ) sehingga akan memudahkan logam cair untuk
mengisi rongga–rongga cetakan. Selain itu Silikon juga tahan terhadap hot tear ( perpatahan
pada metal casting pada saat solidificasion karena adanya kontraksi yang merintangi. Sifat
AlSi dapat menghasilkan sifat–sifat yang baik, yaitu : good castability, good corrosion
resistance, good machinability, dan good weldability
c. Tembaga
Tembaga digunakan secara luas sebagai salah satu bahan teknik, baik dalam
keadaan murni maupun paduan. Tembaga memiliki kekuatan tarik hingga 150 N/mm2
dalam
bentuk tembaga tuangan dan dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2
melalui proses
pengerjaan dingin dan untuk jenis tuangan aangka kekerasanya hanya mencapai 45 HB
namun dapat ditingkatkan menjadi 90 HB melalui pengerjaan dingin, dimana dengan proses
pengerjaan dingin ini akan mereduksi keuletan, walaupun demikian keuletannya dapat
ditingkatkan melalui proses annealing (lihat proses perlakuan panas) dapat
menurunkan angka kekerasan serta tegangannya atau yang disebut proses “temperature”
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
5
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
dimana dapat dicapai melalui pengendalian jarak pengerjaan setelah annealing.
Tembaga memiliki sifat thermal dan electrical conduktifitas nomor dua setelah Silver.
Tembaga yang digunakan sebagai penghantar listrik banyak digunakan dalam keadaan
tingkat kemurnian yang tinggi hingga 99,9 %. Sifat lain dari tembaga ialah sifat
ketahanannya terhadap korosi atmospheric serta berbagai serangan media korosi
lainnya. Tembaga sangat mudah disambung melalui proses penyoderan, Brazing
serta pengelasan. Tembaga termasuk dalam golongan logam berat dimana memiliki berat
jenis 8,9 kg/m3
dengan titik cair 10830
C.
4. Penggunaan Coran
Proses pengecoran banyak digunakan karena memiliki keunggulan diantaranya
dapat membuat produk yang kecil hingga yang paling besar. Penggunaan bahan lebih
hemat. Produk hasil coran dapat digunakan tanpa harus dikerjakan lebih lanjut atau
dilakukan sedikit proses pemesinan. Selain itu dengan proses pengecoran dapat membuat
produk-produk sederhana sampai yang paling rumit. Berikut contoh produk-produk yang
dibuat melalui proses pengecoran.
Penggunaan coran pada kehidupan sehari-hari sangat luas. Produk-produk yang
dibuat melalui proses pengecoran dapat dijumpai mulai dari peralatan rumah tangga,
industri komponen pemesinan, industri mesin-mesin perkakas, alat-alat berat, industri
automotif dan peralatan tranfortasi. Rangka-rangka mesin banyak digunakan dari coran
besi tuang kelabu, karena bahan ini memiliki sifat endukug yang kuat, mampu menahan
getaran dan mampu melumas sendiri. Pada industri otomotif benda coran banyak digunakan
untuk membuat blok-blok mesin, tromol rem, dan komponen-komponen lainnya. Contoh-
contoh penggunaan produk cor dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1.1. Blok mesin Gambar 1.2. Komponen mesin
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
6
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
Gambar 2.3. Peralatan tangan Gambar 2.4. Impeler pompa
D. Latihan
1. Terangkan sejarah pengecoran yang anda ketahui !
2. .Apakah yang dimaksud dengan proses pengecoran ?
3. Apakah alasan dipilihnya proses pengecoran pada pembentukan bahan ?
4. Jelaskan klasifikasi pengecoran yang berkaitan dengan bahan pembentuk, proses
pembentukan, dan metode pembentukan dengan logam cair ?
5. Bahan-bahan yang bagaimanakah yang dapat dibuat dengan proses pengecoran ?
6. Sebutkan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk roduk cor?
7. Mengapa besi cor kelabu banyak digunakan untuk rangka atau bodi mesin?
8. Bagaimanakah sifat-sifat dari logam alumunium ?
9. Bagaimanakah sifat-sifat dari logam tembaga ?
10. Berikan beberapa komponen yang dibuat dari bahan coran dan jelaskan alasannya
menapa benda tersebut dibuatdengan proses pengecoran !
E. Rangkuman
Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara terpisah dalam beberapa
bahagian dunia. Di samping perkembangan di Anatolia pada 5000 SM, ia dikembangkan di
China sebelum 2800 SM, Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan Afrika Barat sekitar 900 TM.
Berbagai proses pengecoran telah dikembangkan dari waktu ke waktu, masing-
masing dengan karakteristik dan aplikasi sendiri untuk memenuhi persyaratan layanan dan
tekinik khusus Sebagian besar suku cadang dan komponen dibuat oleh cetakan, seperti blok
mesin, crankshafts, komponen otomotif dan kereta api listrik, pertanian dan peralatan kereta
api, pipa dan perlengkapan pipa, peralatan listrik, laras senjata, panci penggorengan,
peralatan kantor, dan komponen-komponen yang sangat besar untuk turbin hidrolik
PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN
7
PROGRAM PPG TEKNIK MESIN
Teknik Pengecoran Logam
Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau
plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan
tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin.
Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks
Pada dasarnya semua logam yang mampu dicairkan dapat dibentuk dengan proses
pengecoran. Bahan-bahnan ini umumnya memiliki titik leleh yang rendah sampai menengah.
Untuk bahan yang titik cairnya tinggi jarang dilakukan dengan proses pengecoran. Pada
parakteknya bahan-bahan logam yang umum di lakukan pembentukan dengan proses
pengecoran adalah bahan besi, alumunium, tembaga, magnesium,timah.
Penggunaan coran pada kehidupan sehari-hari sangat luas. Produk-produk yang
dibuat melalui proses pengecoran dapat dijumpai mulai dari peralatan rumah tangga,
industri komponen pemesinan, industri mesin-mesin perkakas, alat-alat berat, industri
automotif dan peralatan tranfortasi.

More Related Content

What's hot

Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12ViaraNoor
 
Makalah kereta maglev pdf
Makalah kereta maglev pdfMakalah kereta maglev pdf
Makalah kereta maglev pdfMuhammad Iqbal
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase DaPiDaBi
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Ghozali Rois
 
Sekilas Gerakan non blok (non alignment)
Sekilas Gerakan non blok (non alignment)Sekilas Gerakan non blok (non alignment)
Sekilas Gerakan non blok (non alignment)abd_
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauAyik Novitasari
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan selMariana Purnomo
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Andika Wahyu Al Amin
 
81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasanFathu Rahman
 

What's hot (20)

Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
Kelimpahan Unsur di Alam Kelas 12
 
Makalah kereta maglev pdf
Makalah kereta maglev pdfMakalah kereta maglev pdf
Makalah kereta maglev pdf
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan SachPraktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
Praktikum Fotosintesis Pada Percobaan Sach
 
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
 
Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4 Unsur Transisi Periode ke-4
Unsur Transisi Periode ke-4
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
 
Sekilas Gerakan non blok (non alignment)
Sekilas Gerakan non blok (non alignment)Sekilas Gerakan non blok (non alignment)
Sekilas Gerakan non blok (non alignment)
 
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijauPengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
Pengaruh media tanam pada perkembangan kacang hijau
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan sel
 
Presentasi aluminium
Presentasi aluminiumPresentasi aluminium
Presentasi aluminium
 
Dasar2 Elektroplating
Dasar2 ElektroplatingDasar2 Elektroplating
Dasar2 Elektroplating
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
 
81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan
 

Similar to 1. pengecoran logam

Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamyudhi prasetyo
 
Makalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanikMakalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanikfajarbayu02
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukNurul Rosli
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturingNiko Sh
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxfilmgan1
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4fHandry J
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfFirdausFikri3
 
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaserOsamaOsama30
 
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaPresentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaNadiaRusding
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur BajaTianPs27
 
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERMETALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERssuserb5d70c
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikZul Abidin
 
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnanceJohan Johan
 
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdfAbrianto Akuan
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptximandarajat
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 

Similar to 1. pengecoran logam (20)

Bab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logamBab 1 bahan pada pengecoran logam
Bab 1 bahan pada pengecoran logam
 
Makalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanikMakalah teknologi mekanik
Makalah teknologi mekanik
 
Acuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentukAcuan tuangan:rekabentuk
Acuan tuangan:rekabentuk
 
Pengecoran
PengecoranPengecoran
Pengecoran
 
4. proses manufacturing
4. proses manufacturing4. proses manufacturing
4. proses manufacturing
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
 
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
Rekayasa Struktur Baja 1 (pendahuluan baja)
 
File4433938146f4f
File4433938146f4fFile4433938146f4f
File4433938146f4f
 
metalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdfmetalrolling-161223051244 (2).pdf
metalrolling-161223051244 (2).pdf
 
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
 
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanyaPresentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
Presentasi materi pengetahuan bahan teknik besi dan paduanya
 
Struktur Baja
Struktur BajaStruktur Baja
Struktur Baja
 
Tugas tengah semester
Tugas tengah semesterTugas tengah semester
Tugas tengah semester
 
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMERMETALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
METALURGI BASIC FOR GRADE ANNUAL, AND FOR READING PERFORMER
 
Tpl
TplTpl
Tpl
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknik
 
Pengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnancePengertian electric arc furnance
Pengertian electric arc furnance
 
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
@_Pengantar Metalurgi (DR., Ir. Koesharjanto, MT.).pdf
 
pengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptxpengetahuan material jack.pptx
pengetahuan material jack.pptx
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_ baja_kiki cs_okky
 

1. pengecoran logam

  • 1. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN 1 PROGRAM PPG TEKNIK MESIN Teknik Pengecoran Logam I. KEGIATAN BELAJAR 1 PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN A. Sub Kompetensi Penerapan teknik pengecoran di dunia teknik dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan penerapan teknik pengecoran di dunia teknik. C. Uraian Materi. 1. Sejarah Pengecoran Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara terpisah dalam beberapa bahagian dunia. Di samping perkembangan di Anatolia pada 5000 SM, ia dikembangkan di China sebelum 2800 SM, Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan Afrika Barat sekitar 900 TM. Terdapat artifak-artifak tembaga dan gangsa daripada kota-kota Sumeria yang bertarikh 3000 SM, manakala artifak-artifak Mesir dalam bentuk tembaga dan tembaga yang dialoikan bersama timah juga mempunyai usia yang sama. Dalam satu piramid, satu sistem pempaipan tembaga ditemui berusia 5000 tahun. Orang-orang Mesir mendapati bahwa dengan mencampurkan sejumlah kecil timah akan membuat logam tembaga lebih mudah untuk dituang, oleh karena itu paduan gangsa ditemui di Mesir bersamaan dengan penemuan tembaga. Penggunaan tembaga dalam zaman China kuno ditemukan pada tahun 2000 SM. Pada 1200 SM, gangsa-gangsa yang baik mutunya telah dihasilkan di China. Di Eropah, Oetzi si orang Ais, mayat lelaki yang diawetkan dengan baik pada tahun 3200 SM, ditemukan dengan kapak berbucu tembaga dengan kemurnian 99.7%. Kandungan tinggi arsenik pada rambutnya menandakan bahwa dia terlibat dalam peleburan tembaga. Loyang, sejenis paduan seng dan tembaga, diketahui oleh orang Yunani tetapi penggunaan secara luas oleh orang Rom. Berbagai proses pengecoran telah dikembangkan dari waktu ke waktu, masing- masing dengan karakteristik dan aplikasi sendiri untuk memenuhi persyaratan layanan dan tekinik khusus Sebagian besar suku cadang dan komponen dibuat oleh cetakan, seperti blok mesin, crankshafts, komponen otomotif dan kereta api listrik, pertanian dan peralatan kereta api, pipa dan perlengkapan pipa, peralatan listrik, laras senjata, panci penggorengan, peralatan kantor, dan komponen-komponen yang sangat besar untuk turbin hidrolik Kecenderungan pada dua hal yang telah membawa dampak besar pada industri pengecoran. Yang pertama adalah mekanisasi dan otomatisasi proses pengecoran, yang
  • 2. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN 2 PROGRAM PPG TEKNIK MESIN Teknik Pengecoran Logam telah menyebabkan perubahan signifikan dalam penggunaan peralatan dan tenaga kerja. Penemuan mesin dan proses-kontrol otomatis sistem telah menggantikan metode tradisional cetakan. Kecenderungan besar kedua telah meningkatnya permintaan untuk cetakan berkualitas tinggi dengan toleransi dimensi dekat. 2. Pembuatan Coran Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks Pengecoran digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips, dan materi lain yang dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika dalam kondisi kering akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam perapian. Proses pengecoran dibagi menjadi dua: expandable (dapat diperluas) dan non expandable (tidak dapat diperluas) mold casting Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan pasir. Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan mesin. Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang akan dibuat jumlahnya terbatas, dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi yang besar dapat menggunakan campuran tanah liat sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat secara mekanik dengan mesin agar lebih presisi serta dapat diproduk dalam jumlah banyak dengan kualitas yang sama baiknya Klasifikasi yang berkaitan dengan bahan pembentuk, proses pembentukan, dan metode pembentukan dengan logam cair, dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Expendable mold, yang mana tipe ini terbuat dari pasir, gips, keramik, dan bahan semacam itu dan umumnya dicampur dengan berbagai bahan pengikat (bonding agents) untuk peningkatan peralatan. Sebuah cetakan pasir khas terdiri dari 90% pasir, 7% tanah liat, dan 3% air. Materi-materi ini bersifat patah (bahwa, bahan ini memiliki kemampuan untuk bertahan pada temperature tinggi logam cair). Setelah cetakan yang telah berbentuk padat, hasil cetakan dipisahkan dari cetakannya.
  • 3. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN 3 PROGRAM PPG TEKNIK MESIN Teknik Pengecoran Logam b. Permanent molds, yang mana terbuat dari logam yang tahan pada temperature tinggi. Seperti namanya, cetakan ini digunakan berulang-ulang dan dirancang sedemikian rupa sehingga hasil cetakan dapat dihilangkan dengan mudah dan cetakan dapat digunakan untuk cetakan berikutnya. Cetakan logam dapat digunakan kembali karena bersifat konduktor dan lebih baik daripada cetakan bukan logam yang terbuang setelah digunakan. sehingga, cetakan padat terkena tingkat yang lebih tinggi dari pendinginan, yang mempengaruhi sturktur mikro dan ukuran butir dalam pengecoran. c. Comosite molds, yang mana terbuat dari dua atau lebih material yang berbeda (seperti pasir, grafit, dan logam) dengan menggabungkan keunggulan masing-masing bahan. Pembentuk ini memiliki sifat tetap dan sebagian dibuang dan digunakan di berbagai proses cetakan untuk meningkatkan kekuatan pembentuk, mengendalikan laju pendinginan, dan mengoptimalkan ekonomi keseluruhan proses pengecoran. 3. Bahan-bahan Coran Pada dasarnya semua logam yang mampu dicairkan dapat dibentuk dengan proses pengecoran. Bahan-bahnan ini umumnya memiliki titik leleh yang rendah sampai menengah. Untuk bahan yang titik cairnya tinggi jarang dilakukan dengan proses pengecoran. Pada parakteknya bahan-bahan logam yang umum di lakukan pembentukan dengan proses pengecoran adalah bahan besi, alumunium, tembaga, magnesium,timah. a. Besi Besi cor (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan besi yang memiliki kadar karbon lebih dari 1,7 %. Umumnya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi kasar atau besi/baja rosok. Produk besi cor memiliki fungsi mekanis sangat penting dan diproduksi dalam jumlah besar. Prosesnya sering dilakukan dengan cara menambahkan unsur graphite ke dalam ladle sebagai pengendali. paduan besi cor (alloy iron castings) bahannya telah dilakukan penghalusan (refined) dan pemaduan besi kasar (pig iron). Produk-produk seperti crankshaf, conecting rod dan element dari bagian-bagian mesin sebelumnya dibuat dari baja tempa (steel forgings), sekarang lebih banyak menggunakan high-duty alloy iron casting. Benda-benda cor dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan dengan bentuk-bentuk benda hasil tempa (wrought) kendati diperlukan proses machining, akan tetapi dapat diminimalisir dengan memberikan kelebihan ukuran sekecil
  • 4. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN 4 PROGRAM PPG TEKNIK MESIN Teknik Pengecoran Logam mungkin dari bentuk yang dikehendaki (smaller allowance), olleh karena itu produk penuangan relatif ukurannya dilebihkan sedikit. b. Alumunium Alumunium casting merupakan suatu cara ( metode ) pembuatan paduan logam alumunium dengan menggunakan cetakan ( die casting atau sand casting ) dengan cara melebur paduan logam yang kemudian dituang didalam suatu cetakan sehingga mengalami pendinginan ( solidification ) didalam cetakan. Alumunium dipilih sebagai bahan dasar casting karena memiliki beberapa sifat yaitu : 1) Alumunium merupakan unsur dengan massa jenis yang rendah ( 2.7 g/cm3) sehingga dapat menghasilkan paduan yang ringan 2) Temperatur leburnya rendah ( 660 .32 derajat celcius ) sehingga dapat meminimalkan energi pemanasan 3) Flowabilitynya baik, kemampuan mengisi rongga – rongga cetakan baik Untuk menghasillkan paduan yang memiliki mechanical properties yang baik ( touhnest, tensile strength, ductility, wear resistace, etc ) maka diperlukan adanya unsur paduan lain pada logam alumunum. Logam – logam yang ditambahkan yaitu Silikon (Si). Silikon memiliki sifat mampu alir yang baik ( fluidity ) sehingga akan memudahkan logam cair untuk mengisi rongga–rongga cetakan. Selain itu Silikon juga tahan terhadap hot tear ( perpatahan pada metal casting pada saat solidificasion karena adanya kontraksi yang merintangi. Sifat AlSi dapat menghasilkan sifat–sifat yang baik, yaitu : good castability, good corrosion resistance, good machinability, dan good weldability c. Tembaga Tembaga digunakan secara luas sebagai salah satu bahan teknik, baik dalam keadaan murni maupun paduan. Tembaga memiliki kekuatan tarik hingga 150 N/mm2 dalam bentuk tembaga tuangan dan dapat ditingkatkan hingga 390 N/mm2 melalui proses pengerjaan dingin dan untuk jenis tuangan aangka kekerasanya hanya mencapai 45 HB namun dapat ditingkatkan menjadi 90 HB melalui pengerjaan dingin, dimana dengan proses pengerjaan dingin ini akan mereduksi keuletan, walaupun demikian keuletannya dapat ditingkatkan melalui proses annealing (lihat proses perlakuan panas) dapat menurunkan angka kekerasan serta tegangannya atau yang disebut proses “temperature”
  • 5. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN 5 PROGRAM PPG TEKNIK MESIN Teknik Pengecoran Logam dimana dapat dicapai melalui pengendalian jarak pengerjaan setelah annealing. Tembaga memiliki sifat thermal dan electrical conduktifitas nomor dua setelah Silver. Tembaga yang digunakan sebagai penghantar listrik banyak digunakan dalam keadaan tingkat kemurnian yang tinggi hingga 99,9 %. Sifat lain dari tembaga ialah sifat ketahanannya terhadap korosi atmospheric serta berbagai serangan media korosi lainnya. Tembaga sangat mudah disambung melalui proses penyoderan, Brazing serta pengelasan. Tembaga termasuk dalam golongan logam berat dimana memiliki berat jenis 8,9 kg/m3 dengan titik cair 10830 C. 4. Penggunaan Coran Proses pengecoran banyak digunakan karena memiliki keunggulan diantaranya dapat membuat produk yang kecil hingga yang paling besar. Penggunaan bahan lebih hemat. Produk hasil coran dapat digunakan tanpa harus dikerjakan lebih lanjut atau dilakukan sedikit proses pemesinan. Selain itu dengan proses pengecoran dapat membuat produk-produk sederhana sampai yang paling rumit. Berikut contoh produk-produk yang dibuat melalui proses pengecoran. Penggunaan coran pada kehidupan sehari-hari sangat luas. Produk-produk yang dibuat melalui proses pengecoran dapat dijumpai mulai dari peralatan rumah tangga, industri komponen pemesinan, industri mesin-mesin perkakas, alat-alat berat, industri automotif dan peralatan tranfortasi. Rangka-rangka mesin banyak digunakan dari coran besi tuang kelabu, karena bahan ini memiliki sifat endukug yang kuat, mampu menahan getaran dan mampu melumas sendiri. Pada industri otomotif benda coran banyak digunakan untuk membuat blok-blok mesin, tromol rem, dan komponen-komponen lainnya. Contoh- contoh penggunaan produk cor dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1.1. Blok mesin Gambar 1.2. Komponen mesin
  • 6. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN 6 PROGRAM PPG TEKNIK MESIN Teknik Pengecoran Logam Gambar 2.3. Peralatan tangan Gambar 2.4. Impeler pompa D. Latihan 1. Terangkan sejarah pengecoran yang anda ketahui ! 2. .Apakah yang dimaksud dengan proses pengecoran ? 3. Apakah alasan dipilihnya proses pengecoran pada pembentukan bahan ? 4. Jelaskan klasifikasi pengecoran yang berkaitan dengan bahan pembentuk, proses pembentukan, dan metode pembentukan dengan logam cair ? 5. Bahan-bahan yang bagaimanakah yang dapat dibuat dengan proses pengecoran ? 6. Sebutkan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk roduk cor? 7. Mengapa besi cor kelabu banyak digunakan untuk rangka atau bodi mesin? 8. Bagaimanakah sifat-sifat dari logam alumunium ? 9. Bagaimanakah sifat-sifat dari logam tembaga ? 10. Berikan beberapa komponen yang dibuat dari bahan coran dan jelaskan alasannya menapa benda tersebut dibuatdengan proses pengecoran ! E. Rangkuman Peleburan tembaga nampaknya telah berkembang secara terpisah dalam beberapa bahagian dunia. Di samping perkembangan di Anatolia pada 5000 SM, ia dikembangkan di China sebelum 2800 SM, Amerika Tengah sekitar 600 TM, dan Afrika Barat sekitar 900 TM. Berbagai proses pengecoran telah dikembangkan dari waktu ke waktu, masing- masing dengan karakteristik dan aplikasi sendiri untuk memenuhi persyaratan layanan dan tekinik khusus Sebagian besar suku cadang dan komponen dibuat oleh cetakan, seperti blok mesin, crankshafts, komponen otomotif dan kereta api listrik, pertanian dan peralatan kereta api, pipa dan perlengkapan pipa, peralatan listrik, laras senjata, panci penggorengan, peralatan kantor, dan komponen-komponen yang sangat besar untuk turbin hidrolik
  • 7. PANDANGAN UMUM TEKNIK PENGECORAN 7 PROGRAM PPG TEKNIK MESIN Teknik Pengecoran Logam Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks Pada dasarnya semua logam yang mampu dicairkan dapat dibentuk dengan proses pengecoran. Bahan-bahnan ini umumnya memiliki titik leleh yang rendah sampai menengah. Untuk bahan yang titik cairnya tinggi jarang dilakukan dengan proses pengecoran. Pada parakteknya bahan-bahan logam yang umum di lakukan pembentukan dengan proses pengecoran adalah bahan besi, alumunium, tembaga, magnesium,timah. Penggunaan coran pada kehidupan sehari-hari sangat luas. Produk-produk yang dibuat melalui proses pengecoran dapat dijumpai mulai dari peralatan rumah tangga, industri komponen pemesinan, industri mesin-mesin perkakas, alat-alat berat, industri automotif dan peralatan tranfortasi.