Dokumen tersebut merangkum hasil pengamatan kromosom pada akar bawang dengan pewarnaan. Terdapat tiga fase pembelahan mitosis yang diamati yaitu profase, anafase, dan telofase. Fase metafase tidak terlihat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kedudukan kromosom selama mitosis dan fase-fase pembelahan pada akar bawang.
1. PRAKTIKUM VI
Pengamatan Kromosom Pada Bawang ( Allium sp. ) Dengan Pewarnaan
13 Januari 2016
I. Tujuan :
1. Untuk mengetahui kedudukan kromosom pada fase-fase pembelahan
mitosis pada akar bawang (alium sp.).
2. Untuk mengetahui fase-fase pembelahan mitosis pada bawang.
II. Dasar Teori
Tanaman bawang merupakan tanaman semusim berbentuk rumpun yang
tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 15 ~ 50 cm dan berakar serabut. Bentuk
daun bulat kecil dan memanjang, serta ujung meruncing. Sedangkan bagian pangkal
melebar dan membengkak. Letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif
pendek. Warna daun hijau (Kimball, J. W, 2000 : 110 )
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana
informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang
berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu
sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan
kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah âsepasangâ
(Rukmana, Rahmat, 2004 : 41 ).
2. Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu
makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen â gen
yang akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu
ke generasi yang lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya
dengan mempelajari struktur kromosom ( Crowder, L. V. 1988, 2002 : 96 ).
III. Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Mikroskop perbesaran
1000x
1) Lidi untuk mengantung
bawang
2. Ojek glass
2) H2O ( air rendaman untuk
pengakaran bawang )
3. Cover glass
3) Larutan fiksatif ( asam asetat
glacial 45% )
4. Silet 4) HCI 1 N
5. Aqua cup 5) Acetoorcein
6. Beaker glass 6) Aquades
7. Pipet tetes 7) Gliserol
8. Gelas ukur 8) Bawang 10 siung
9. Kulkas
10.Oven
11.Tissue
3. IV. Cara Kerja
1. Direndam bawang pada air dalam sebuah wadah (aqua cup). Dimana bagian
munculnya akar menyetuh tepian air selama 2-3 hari.
2. Diujung akar dipotong sepanjang 2 cm, dicuci, kemudian difiksasi dengan
asam asetat glacial 45% dalam kulkas 50c selama 15 menit.
3. Diperlakuan pertama setelah 15 menit, asam asetat glacial dibuang dengan
pipet, diganti dengan HCL 1 N ( perlakukan ini berlangsung selama 2 menit
di dalam oven 600C ).
4. Dicuci bahan diwarnai dengan acetoorcein (untuk penelitian ini diperlukan
waktu 6 jam).
5. Dipewarnaan ujung akar diangkat dengan kuas, diletakkan pada gelas
benda, dipotong, diambil bagian ujungnya saja, diberi gliserin 2 tetes, diberi
gelas penutup sambil dipencet, kemudian pinggiran gelas penutup diberi
krutek supaya udara tidak masuk.
6. Digunakan mikroskop dengan perbesaran 1000 kali (10 X 100). Selanjutnya
mengamati dan meneliti gambar sel yang di amati dan menentukan mana
fase-fase yang sedang terjadi pada hasil pengamatan mikroskop.
4. V. Hasil pengamatan
No Nama
Jumlah tiap jenis pola sulur jari
Jumlah Ket
Arch Loop Whorl
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jumlah
5. VI. Pembahasan
Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang
belum membelah, dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas dan
susunannya agak merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan mengalami
pembelahan mitosis pada tahap awal yaitu profase.
Pada pengamatan kedua tampak sebuah sel yang kromosomnya sudah memisah
dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase ini kami simpulkan
bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase.
Pada pengamatan ketiga, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah
terpisah sempurna namun dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Sehingga
dengan demikian kami menyimpulkan bahwa pada saat ini sel mengalami
pembelahan mitosis tahap telofase.
Pengamatan yang tidak teramati adalah fase metafase, pada fase ini kromosom
menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
Pemotongan bagian ujung akar (pada jam 12 malam) yang kemudian
dilanjutkan dengan perendaman potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman
dilakukan agar sel tidak mengalami pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan
bagi kami untuk langsung mengamati tahap-tahap mitosis pada tudung akar bawang
merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang dapat
menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap pembelahan mitosis
dapat teramati.
6. Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan dua kali perendaman
dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan rendaman
selanjutnya pada larutan HCL 1N selama lima menit. Perendaman pada alkohol
bertujuan untuk mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang
kemungkinan masih menempel pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1 N
berfungsi memperjelas batas antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain
karena dengan pemberian larutan ini daerah tudung akar akan terlihat lebih putih
daripada bagian lainnya.
Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian akar yang
bukan tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung dan
peletakan potongan pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian acetocarmin dan
pencacahan tudung akar menggunakan silet berkarat. Pemberian acetocarmin akan
memberikan pewarnaan dan akan mempermudah pengamatan, sementara pencacahan
dengan silet berkarat dapat membantu pengikatan warna yang dilakukan oleh
kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang teroksidasi. Tahap terakhir
adalah pemanasan, pemanasan dilakukan bertujuan untuk mempercepat proses
penyerapan warna dari asetocarmin.
Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis di dapatkan tiga fase, fase
pertama yang ditemukan yaitu profase.
Pada fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai terakhir seperti
benang-benang yang tidak teratur. Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri untuk
7. membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran inti
tidak terlihat dan nukleolus menghilang.
Selanjutnya ditemukan fase anafase. Berdasarkan pengamatan, fase ini
memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke arah dua
kutub yang berlawanan.
Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase. Pada fase ini kromosom telah
menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam membran
nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk
diantara dua nukleus baru. Dalam pengamatan, fase ini terlihat sel yang memiliki dua
inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah mengalami sitokinesis.
Fase yang tidak ditemukan pada pengamatan kali ini adalah metafase. Pada
fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau tengah-
tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer,
suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang
bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan .
8. VII. Kesimpulan
Dari hasil pengamtan dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa :
pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal. mitosis terjadi dalam sel
somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang
tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai
dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang
berputar dan terus menerus.
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-
bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan
dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan
yang sama dengan sel iduknya.
9. VIII. Daftar Pustaka
Crowder, L. V. 2002. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
Kimball, J. W. 2000. Biologi Jilid 1. Jakarta Erlangga.
Rukmana, Rahmat. 2004. Bawang merah. Jakarta: Kasius.