1. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari morfologi berbagai jenis sel mikroorganisme dengan menggunakan mikroskop dan pewarnaan sederhana.
2. Teori dasar membahas definisi organisme dan sel sebagai unit terkecil dari kehidupan, serta penemuan dan perkembangan teori sel oleh para ilmuwan seperti Hooke, van Leeuwenhoek, Brown, dan Schultze.
3. Bagian-bagian sel dipaparkan seperti Golgi,
1. 1
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES
IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Rizza Fadillah Fitri
NIM : 03031181320013
Shift / Kelompok : Kamis Siang / 6
I. JUDUL PERCOBAAN : Percobaan Morfologi Sel
II. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal berbagai macam bentuk sel-sel mikroorganisme.
2. Praktikan diharapkan dapat mengenal bagian-bagian dari mikroskop
danmampu menggunakan mikroskop untuk perbesaran berbagai jenis
mikroorganisme.
3. Melakukan pewarnaan sederhana untuk mengetahui morfologi bakteri.
III. DASAR TEORI
Dalam biologi dan ekologi, organisme (bahasa Yunani: organon yang
berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi
sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.
Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari
satu sel.Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai
berikut:
a) Memerlukan nutrisi
b) Bernafas
c) Bergerak
d) Tumbuh
e) Berkembang biak
f) Peka terhadap rangsang
Namun demikian, ciri-ciri tersebut tidaklah universal.Mikroorganisme
seperti misalnya bakteri tidaklah bernafas, namun menggunakan jalur kimiawi
lain. Banyak organisme yang tidak mampu bergerak secara independen dan
2. 2
banyak organisme tidak dapat berkembang biak, walaupun spesiesnya
mampu.Organisme disebut juga makhluk hidup.
3.1. Sel
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. Sel dapat
diartikan sebagai unit atau satuan zarah terkecil dari makhluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan. Disebut bagian tubuh terkecil karena sel tersebut tidak
bisa dibagi lagi menjadi bagian yang berdiri sendiri. sel adalah kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk
hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amebaTubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel
dan baru dapat berfungsi jika sel-sel penyusunnya berfungsi.
Oleh karena itulah, sel disebut juga sebagai satuan fungsi makhluk hidup.
Selain itu, sel mengandung materi genetik yang merupakan penentu sifat-sifat
makhluk hidup. Melalui materi genetik sifat-sifat makhluk hidup diwariskan
kepada keturunannya.sel dapat diartikan sebagai unit atau satuan zarah terkecil
dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Disebut bagian tubuh
terkecil karena sel tersebut tidak bisa dibagi lagi menjadi bagian yang berdiri
sendiri. Tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel dan baru dapat berfungsi jika
sel-sel penyusunnya berfungsi. Oleh karena itu, sel disebut juga sebagai satuan
fungsi makhluk hidup. Selain itu, sel mengandung materi genetik yang merupakan
penentu sifat-sifat makhluk hidup. Melalui materi genetik sifat-sifat makhluk
hidup diwariskan kepada keturunannya. Secara umum saat ini teori sel dapat
disimpulkan dalam tiga pengertian utama, yaitu :
a) Sel adalah satuan struktur organisme hidup
b) Sel adalah satuan fungsi dalam organisme hidup
c) Semua sel berasal dari sel yang telah ada.
Suatu organisme terdiri dari organ-organ yang dapat diamati dengan kasat
mata. Apabila bagian organ-organ tersebut diuraikan terus-menerus maka pada
akhirnya akan didapatkan bagian yang sangat kecil dan tidak dapat diuraikan lagi.
3. 3
Satuan terkecil dari makhluk hidup itulah yang dikenal dengan istilah sel. Dalam
praktikum ini akan diamati bentuk dan susunan sel.
3.2. Teori Sel
Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah
berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel,
namun hal tersebut masih diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli
botaniJermanMatthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan
terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya
merupakan manifestasi aktivitas sel.Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang
ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel,
namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus.
Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang setelah berdiskusi dengan
Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan sebagaimana
Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh
hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan
berbagai bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel.Yang kemudian
memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah Rudolf
Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya.
Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel.
Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis membuatnya
menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak
dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal
dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan
makalahnya yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua
sel berasal dari sel).
3.2.1. Robert Hooke
Robert hooke adalah seorang polymath Inggris yang memainkan peranan
penting dalam revolusi ilmiah, melalui kerja eksperimen dan teoretis.
Dia Dilahirkan di Freshwater di Pulau Wight, Hooke menerima pendidikan
awal di Sekolah Westminster.Pada 1653, Hooke mendapatkan tempat di
Christ Church, Oxford. Di sana ia bertemu dengan Robert Boyle, dan
4. 4
mendapat pekerjaan sebagai asistennya.Sejarah Penemuan Sel - Pada tahun
1665 yaitu pada umur 30 tahun , Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari
batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-
ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert
Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya
sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah
mati.Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih
banyak tentang sel.
3.2.2. Antony van Leeuwenhoek
Antony van Leeuwenhoek atau Antonie Philips van Leeuwenhoek adalah
ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft. Ia disebut sebagai "Bapak Biologi",
dan dianggap sebagai mikrobiologi pertama. Ia terlahir sebagai putra pembuat
keranjang. Ia terkenal atas pengembangan mikroskop dan kontrobusinya
terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia adalah orang pertama yang mengamati
dan mendeskripsikan organisme bersel satu. Leeuwenhoek merancang sebuah
mikroskop kecil berlensa tunggal.Mikroskop itu digunakan untuk mengamati
air rendaman jerami.Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam
air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan
orang pertama yang menemukan sel hidup.
3.2.3. Robert Brown
Robert brown (21 Desember 1773 – 10 Juni 1858) adalah botanis
Skotlandia yang memberikan sumbangan penting terhadap botani melalui
penemuan inti sel dan aliran sitoplasma.peningkatan pada desain lensa terjadi
dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown,
mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau
serbuk sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh..Berdasarkan
analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan
kehadiran inti sel.
3.2.4. Max Schultze
Max Schulze lahir di Freiburg di Breisgau (Baden). Ia belajar kedokteran
di Greifswald dan Berlin, dan diangkat sebagai profesor luar biasa di Halle
5. 5
pada 1854 dan lima tahun kemudian profesor biasa anatomi dan histologi dan
direktur Institut Anatomi di Bonn. Ia meninggal di Bonn pada 16 Januari
1874. Dia adalah kakak dari dokterkandungan Bernhard Sigmund Schultze
(1827-1919).Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar
fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga
merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia
kehidupan.Protoplasma juga merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari
pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel
antara lain:
a) Sel merupakan unit struktural makhluk hidup.
b) sel merupakan unit fungsional makhluk hidup.
c) sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup.
d) sel merupakan unit hereditas.
3.3.Bagian-bagin Sel
3.3.1. Badan Golgi
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi
berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.Badan Golgi (disebut juga
aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan
dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa.Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik
dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal.Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi.Badan Golgi
pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.Struktur badan Golgi berupa
berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian
pembuluh yang sangat kecil di ujungnya.Badan golgi dibangun oleh membran
yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-
kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim–enzim
pembentuk dinding sel.
Badan Golgi merupakan suatu bagian sel yang hampir serupa dengan
Retikulum Endoplasma.Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis
6. 6
ruangan yang juga ditutupi oleh membran.Badan Golgi mempunyai 2 bagian,
yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel
[vesicle] yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar.
Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi
dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan
lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis
menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan
memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke
bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.
3.3.2. Kloropas
Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang mengandung klorofil.Di
dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap tumbuhan.Struktur
Kloroplas Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu bagian amplop dan
bagian dalam.Bagian amplop kloroplas terdiri dari membran luar yang bersifat
sangat permeabel, membran dalam yang bersifat permeabel serta merupakan
tempat protein transpor melekat, dan ruang antar membran yang terletak di
antara membran luar dan membran dalam. Bagian dalam kloroplas
mengandung DNA , RNA, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap),
dan granum. Granum terdiri atas membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi
terang) dan Ruang tilakoid (ruang di antara membran tilakoid). Pada tanaman
C3, kloroplas terletak pada sel mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi
(Oryza sativa), gandum (Triticum aestivum), kacang kedelai (Glycine max),
dan kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas terletak pada
sel mesofil dan bundle heath cell. Contoh tanaman C4 adalah jagung (Zea
mays).
3.3.3. Membran Sel
Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh
Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran
merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang
dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein
membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak.Jadi
7. 7
membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya
bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi
semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah
phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.komponen
muchus membran sel semipermanen di lapisan membran.
3.3.4. Mitokondria
Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena
di sinilah energi dalam bentuk ATP [Adenosine Tri-Phosphate]
dihasilkan.Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan
membran luar dan lapisan membran dalam.Lapisan membran dalam ada dalam
bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae.Di dalam
Mitokondria terdapat ‘ruangan’ yang disebut matriks, dimana beberapa
mineral dapat ditemukan.Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat
dijumpai di jantung, hati, dan otot.
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan
berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬
menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga
puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang
dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul
ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif
terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim
yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan
ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat kompleks
enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II
(suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q – sitokrom C reduktase),
kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase
dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT) [Wallace, 1997].
3.3.5. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah Organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen
8. 8
tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola Ekspresi gen. Selain
itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi
pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai
tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA,
serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan
diakhiri.Nukleus memiliki arti penting bagi sel, yang berfungsi sebagai :
a) Pengendali seluruh kegiatan sel.
b) Pengatur pembelahan sel.
c) Pembawa informasi genetik.
d) Mengatur metabolisme protein atau sintesa protein.
3.4.Mikroskop
Di antara sel-sel terdapat banyak perbedaan dalam ukuran, bentuk dan
struktur dalam. Hampir setiap sel mengandung sedikitnya satu nukleus. Nukleus
sel hidup biasanya sukar dilihat di bawah mikroskop, tetapi akan lebih mudah
dilihat setelah diwarnai. Bahan nukleus bereaksi lain terhadap zat warna atau
banyaknya zat warna yang diserapnya, berbeda jika dibandingkan dengan bagian-
bagian sel lainnya. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan yang kontras antara
nukleus dan bagian-bagian sel di sekelilingnya.Alat yang dipergunakan untuk
melihat struktur dan bentuk sel dari suatu benda adalah mikroskop. Mikroskop ini
digunakan untuk memperoleh bayangan yang sangat halus dari suatu benda
dengan perbesaran yang dapat disesuaikan sehingga kita dapat melihat susunan
yang halus dari benda tersebut atau bagian dari benda yang tak dapat dilihat secara
kasat mata. Penggunaan mikroskop sangat berpengaruh dengan adanya
cahaya.Mikroskop terdiri dari dua lensa konvergen dengan suatu jarak tertentu.
Lensa tersebut adalah :
a) Lensa objekti
Lensa yang dipasang pada sebelah bawah dari tubus kyker dan biasanya
terdiri dari beberapa objektif.
b) Lensa okuler
Lensa yang dipasang dalam pembuluh okuler, dan pembuluh okuler itu
dapat digerakkan terhadap tubus dari kyker dapat diatur panjangnya.
9. 9
VI. ALAT DAN BAHAN
4.1.Alat
1. Mikroskop
2. Tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Pisau cutter tajam
5. Api bunsen
6. Pinset
4.2.Bahan
1. Aquadest
2. Serat Kapas
3. Methylen blue
4. Daun
5. Minyak emersi
6. Roti (segar dan rusak)
7. Air comberan
8. Tempe (segar dan rusak)
9. Bawang Merah
10. Kentang (segar dan rusak)
11. Lendir Makanan basi
V.PROSEDUR PERCOBAAN
1.Simple Staining (Pewarnaan sederhana)
a) Bersihkan kaca objek dengan alcohol 75%.
b) Siapkan setetes air comberan atau lendir makanan basi yang akan
diwarnai.
c) Ambil 1 atau 2 ose biakan dan letakkan ditengah-tengah gelas objek.
d) Dengan menggunakan ujung jarum ose, sebarkan biakan hingga melebar
dan diperoleh apusan tipis berdiameter 1-2 cm.
e) Lakukan fiksasi dengan mengangin-anginkan atau dengan melewatkannya
diatas nyala api Bunsen hingga apusan tampak kering dan transparan.
f) Teteskan Methylen blue ke atas kaca objek tadi
10. 10
g) Semprotkan sedikit aquadest
h) Keringkan hati-hati dengan tissue (jangan sampai terkena apusan)
i) Amati dengan mikroskop dengan variasi perbesaran dan bantuan minyak
emersi
j) Gambar bentuk sel yang terlihat
1. Pengamatan sel bawang merah, daun dan serat kapas
a) Bersihkan kaca objek
b) Iris tipis helaian bawang merah atau daun atau serat kapas
c) Ambil dengan pinset dan letakan dikaca objek
d) Tetesi aquadest
e) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran
f) Gambarkan bentuk sel yang terlihat
2. Pengamatan untuk roti, tempe, kentang (segar dan rusak)
a) Bersihkan kaca objek
b) Ambil sedikit preparat yang segar
c) Tetesi dengan aquadest
d) Amati dibawah mikroskop dengan variasi perbesaran
e) Lakukan hal yang sama untuk preparat dengan bahan yang rusak
f) Bandingkan hasilnya
g) Gambarkan bentuk sel yang terlihat
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Struktur Sel Bakteri. http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_sel_
bakteri. Diakses tanggal 25 februari 2016 jam 19.24.
Budiharjo, K. 1988. Botani. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Pertanian.
Djuwita, R., Saleh, A., dan Muin, R.. 1996. Penuntun Praktikum Mikrobiologi,
Inderalaya : Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya.
Helda. 2010. Morfologi Mikroba. http://heldaluvchemeng.blogspot.com/2010/11/
morfologi-mikroba.html. Diakses tanggal 25 februari 2016 jam 19.24.
Sukarno. 1966. Biologi 3. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Balai Pustaka, Jakarta.