SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Sejarah Perang Badar
Perang Badar merupakan awal perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan
antara pembela Islam dan musuh Islam. Saking hebatnya peristiwa ini, Allah namakan hari
teradinya peristiwa tersebut dengan Yaum Al Furqan (hari pembeda) karena pada waktu itu,
Allah, Dzat yang menurunkan syariat Islam, hendak membedakan antara yang haq dengan yang
batil. Di saat itulah Allah mengangkat derajat kebenaran dengan jumlah kekuatan yang terbatas
dan merendahkan kebatilan meskipun jumlah kekuatannya 3 kali lipat. Allah menurunkan
pertolongan yang besar bagi kaum muslimin dan memenangkan mereka di atas musuh-musuh
Islam.
Sungguh sangat disayangkan, banyak di antara kaum muslimin di masa kita melalaikan
kejadian bersejarah ini. Padahal, dengan membaca peristiwa ini, kita dapat mengingat sejarah
para shahabat yang mati-matian memperjuangkan Islam, yang dengan itu, kita bisa merasakan
indahnya agama ini.
Sebelum melanjutkan tulisan, kami mengingatkan bawa tujuan tulisan bukanlah
mengajak anda untuk mengadakan peringatan hari perang badar, demikian pula tulisan tidak
mengupas sisi sejarahnya, karena ini bisa didapatkan dengan merujuk buku-buku sejarah.
Tulisan ini hanya mencoba mengajak pembaca untuk merenungi ibrah dan pelajaran berharga di
balik serpihan-serpihan sejarah perang Badar.
Latar Belakang Pertempuran
Suatu ketika terdengarlah kabar di kalangan kaum muslimin Madinah bahwa Abu Sufyan
beserta kafilah dagangnya, hendak berangkat pulang dari Syam menuju Mekkah. Jalan mudah
dan terdekat untuk perjalanan Syam menuju Mekkah harus melewati Madinah. Kesempatan
berharga ini dimanfaatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat untuk
merampas barang dagangan mereka. Harta mereka menjadi halal bagi kaum muslimin. Mengapa
demikian? Bukankah harta dan darah orang kafir yang tidak bersalah itu haram hukumnya?
Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan harta Orang kafir Quraisy tersebut halal bagi para
shahabat:
1. Orang-orang kafir Quraisy statusnya adalah kafir harbi, yaitu orang kafir yang secara terang-
terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di
Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri.
2. Tidak ada perjanjian damai antara kaum muslimin dan orang kafir Quraisy yang memerangi
kaum muslimin.
Dengan alasan inilah, mereka berhak untuk menarik kembali harta yang telah mereka
tinggal dan merampas harta orang musyrik.
Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat bersama tiga ratus sekian belas
shahabat. Para ahli sejarah berbeda pendapat dalam menentukan jumlah pasukan kaum muslimin
di perang badar. Ada yang mengatakan 313, 317, dan beberapa pendapat lainnya. Oleh karena
itu, tidak selayaknya kita berlebih-lebihan dalam menyikapi angka ini, sehingga dijadikan
sebagai angka idola atau angka keramat, semacam yang dilakukan oleh LDII yang menjadikan
angka 313 sebagai angka keramat organisasi mereka dengan anggapan bahwa itu adalah jumlah
pasukan Badar.
Di antara tiga ratus belasan pasukan itu, ada dua penunggang kuda dan 70 onta yang
mereka tunggangi bergantian. 70 orang di kalangan Muhajirin dan sisanya dari Anshar.
Sementara di pihak lain, orang kafir Quraisy ketika mendengar kabar bahwa kafilah
dagang Abu Sufyan meminta bantuan, dengan sekonyong-konyong mereka menyiapkan
kekuatan mereka sebanyak 1000 personil, 600 baju besi, 100 kuda, dan 700 onta serta dengan
persenjataan lengkap. Berangkat dengan penuh kesombongan dan pamer kekuatan di bawah
pimpinan Abu Jahal.
Allah Berkehendak Lain
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para shahabat keluar dari Madinah dengan
harapan dapat menghadang kafilah dagang Abu Sufyan. Merampas harta mereka sebagai ganti
rugi terhadap harta yang ditinggalkan kaum muhajirin di Makah. Meskipun demikian, mereka
merasa cemas bisa jadi yang mereka temui justru pasukan perang. Oleh karena itu, persenjataan
yang dibawa para shahabat tidaklah selengkap persenjataan ketika perang. Namun, Allah
berkehendak lain. Allah mentakdirkan agar pasukan tauhid yang kecil ini bertemu dengan
pasukan kesyirikan. Allah hendak menunjukkan kehebatan agamanya, merendahkan kesyirikan.
Allah gambarkan kisah mereka dalam firmanNya:
َ‫إ‬َ‫ذ‬َ ‫ي‬َ‫ع‬ِ ُ‫ك‬‫ي‬‫م‬ ‫ع‬ُ َ ‫ُه‬ َ ِ ‫ي‬ََِ ‫ع‬ُ ُ‫إ‬َِ‫ع‬َ َ‫ْي‬َِ‫ع‬‫أ‬ ‫ي‬َّ‫ع‬‫ذ‬ ُْ‫ه‬ََ ‫ي‬ ‫ع‬‫ك‬ ‫ع‬َُُّ‫ع‬‫ن‬ ‫ه‬‫ي‬‫ع‬‫ن‬ ‫يُيع‬ْ ‫ع‬ْ‫ع‬‫أ‬ ‫ع‬ُ ُ‫إ‬َِ‫ع‬َ ْ‫ع‬َ‫ه‬ِ‫ع‬‫ن‬ ‫ي‬ُُُّ‫ع‬ ‫ع‬َ‫ي‬ُْ‫ه‬ َ ُ‫ع‬ ُ‫د‬‫ي‬‫م‬ َ ‫ُه‬ ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ع‬ْ ‫ع‬َّ‫ع‬ ُْ‫ع‬ِ ‫ع‬ُ ‫ي‬ِ‫ي‬‫أ‬ْ‫ع‬‫م‬‫ي‬‫ا‬‫ع‬ِ‫ي‬ ‫ه‬َ‫ع‬ََُ ‫ه‬َ ‫ي‬ََِ ُ‫ي‬‫ع‬‫ن‬
‫ُِع‬ ‫ي‬َ‫ي‬ِْ‫ع‬َُِ
“Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan
(yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai
kekekuatan senjata-lah yang untukmu (kamu hadapi, pent. Yaitu kafilah dagang), dan Allah
menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-
orang kafir.” (Qs. Al Anfal: 7)
Demikianlah gambaran orang shaleh. Harapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
para shahabat tidak terwujud. Mereka menginginkan harta kafilah dagang, tetapi yang mereka
dapatkan justru pasukan siap perang. Kenyataan ini memberikan pelajaran penting dalam
masalah aqidah bahwa tidak semua yang dikehendaki orang shaleh selalu dikabulkan oleh Allah.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang mampu mengendalikan keinginan Allah.
Sehebat apapun keshalehan seseorang, setinggi apapun tingkat kiyai seseorang sama sekali tidak
mampu mengubah apa yang Allah kehendaki.
Keangkuhan Pasukan Iblis
Ketika Abu Sufyan berhasil meloloskan diri dari kejaran pasukan kaum muslimin, dia langsung
mengirimkan surat kepada pasukan Mekkah tentang kabar dirinya dan meminta agar pasukan
Mekkah kembali pulang. Namun, dengan sombongnya, gembong komplotan pasukan kesyirikan
enggan menerima tawaran ini. Dia justru mengatakan,
“Demi Allah, kita tidak akan kembali sampai kita tiba di Badar. Kita akan tinggal di sana
tiga hari, menyembelih onta, pesta makan, minum khamr, mendengarkan dendang lagu
biduwanita sampai masyarakat jazirah arab mengetahui kita dan senantiasa takut kepada kita…”
Keangkuhan mereka ini Allah gambarkan dalam FirmanNya,
َ ‫ُه‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬ ‫ُه‬ ‫ي‬ ُّ‫ي‬‫ا‬‫ع‬َّ ُُ‫ع‬َ ‫يُيع‬ َ‫و‬‫ع‬ِ ‫ع‬ُ ‫ي‬ ْ‫ه‬‫ي‬َ ‫ع‬‫ه‬ْ‫ع‬ُ ‫ي‬‫ب‬ ‫ع‬ُ ًَ‫ع‬ ‫ع‬ ُ‫إ‬‫ي‬‫ء‬ ‫ي‬‫ْب‬‫ع‬ِ‫ي‬ْ ُُ‫ي‬َ َْ‫د‬‫ع‬َ‫ع‬َ ‫ُِع‬‫ي‬ ‫ه‬َْ‫ع‬‫ذ‬ ََِِْْ‫ع‬‫أ‬ ‫ع‬‫ه‬ ‫ع‬ُِ‫م‬ُّ ‫ي‬َََ ‫ْيع‬َ‫ا‬‫ع‬‫م‬َُ‫ع‬ِ ْ‫ع‬‫م‬‫ي‬
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan
rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan
Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan…” (Qs. Al-Anfal: 47)
Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu di bawah pengaturan Allah,
karena ditutupi dengan kesombongan mereka. Mereka tidak sadar bahwa Allah kuasa membalik
keadaan mereka. Itulah gambaran pasukan setan, sangat jauh dari kerendahan hati dan tawakal
kepada Yang Kuasa.
Kesetiaan yang Tiada Tandingnya
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa yakin bahwa yang nantinya akan
ditemui adalah pasukan perang dan bukan kafilah dagang, beliau mulai cemas dan khawatir
terhadap keteguhan dan semangat shahabat. Beliau sadar bahwa pasukan yang akan beliau
hadapi kekuatannya jauh lebih besar dari pada kekuatan pasukan yanng beliau pimpin. Oleh
karena itu, tidak heran jika ada sebagian shahabat yang merasa berat dengan keberangkatan
pasukan menuju Badar. Allah gambarkan kondisi mereka dalam firmanNya,
‫مع‬‫ي‬ ُُّ‫ع‬ ُُ‫ي‬َ ‫يمع‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫مع‬‫ع‬‫د‬‫ع‬ََُ‫ع‬‫ن‬ ْ‫ع‬‫م‬‫ع‬‫ذ‬ ‫ْيع‬َ‫ء‬ ‫ي‬‫ْب‬‫ع‬ِ‫ع‬َ ‫ُُّع‬‫ي‬‫ي‬‫ي‬َُ‫ي‬َ‫م‬َُ ‫ُع‬‫ي‬َ ًِْْ ‫ي‬َ‫ع‬ِ ‫ه‬‫ي‬‫ي‬‫م‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬‫ا‬َ‫ع‬ََُْ‫ي‬
“Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal
sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.” (Qs. Al Anfal:
5)
Sementara itu, para komandan pasukan Muhajirin, seperti Abu Bakr dan Umar bin Al
Khattab sama sekali tidak mengendor, dan lebih baik maju terus. Namun, ini belum dianggap
cukup oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau masih menginginkan bukti konkret
kesetiaan dari shahabat yang lain. Akhirnya, untuk menghilangkan kecemasan itu, beliau
berunding dengan para shahabat, meminta kepastian sikap mereka untuk menentukan dua
pilihan: (1) tetap melanjutkan perang apapun kondisinya, ataukah (2) kembali ke madinah.
Majulah Al Miqdad bin ‘Amr seraya berkata, “Wahai Rasulullah, majulah terus sesuai
apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami akan bersama anda. Demi Allah, kami tidak
akan mengatakan sebagaimana perkataan Bani Israil kepada Musa: ‘Pergi saja kamu, wahai
Musa bersama Rab-mu (Allah) berperanglah kalian berdua, kami biar duduk menanti di sini saja.
[1]‘” Kemudian Al Miqdad melanjutkan: “Tetapi pegilah anda bersama Rab anda (Allah), lalu
berperanglah kalian berdua, dan kami akan ikut berperang bersama kalian berdua. Demi Dzat
Yang mengutusmu dengan kebenaran, andai anda pergi membawa kami ke dasar sumur yang
gelap, kamipun siap bertempur bersama engkau hingga engkau bisa mencapai tempat itu.”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan komentar yang baik terhadap
perkataan Al Miqdad dan mendo’akan kebaikan untuknya. Selanjutnya, majulah Sa’ad bin
Muadz radhiyallahu ‘anhu, komandan pasukan kaum anshar.
Sa’ad mengatakan, “Kami telah beriman kepada Anda. Kami telah membenarkan Anda.
Andaikan Anda bersama kami terhalang lautan lalu Anda terjun ke dalam lautan itu, kami pun
akan terjun bersama Anda….” Sa’ad radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan, “Boleh jadi Anda
khawatir, jangan-jangan kaum Anshar tidak mau menolong Anda kecuali di perkampungan
mereka (Madinah). Sesungguhnya aku berbicara dan memberi jawaban atas nama orang-orang
anshar. Maka dari itu, majulah seperti yang Anda kehendaki….”
Di Sudut Malam yang Menyentuh Jiwa…
Pada malam itu, malam jum’at 17 Ramadhan 2 H, Nabi Allah Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam lebih banyak mendirikan shalat di dekat pepohonan. Sementara Allah
menurunkan rasa kantuk kepada kaum muslimin sebagai penenang bagi mereka agar bisa
beristirahat. Sedangkan kaum musyrikin di pihak lain dalam keadaan cemas. Allah menurunkan
rasa takut kepada mereka. Adapun Beliau senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah. Memohon
pertolongan dan bantuan dari-Nya. Di antara do’a yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berulang-ulang adalah,
“…Ya Allah, jika Engkau berkehendak (orang kafir menang), Engkau tidak akan disembah. Ya
Allah, jika pasukan yang kecil ini Engkau binasakan pada hari ini, Engkau tidak akan
disembah…..”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang-ulang do’a ini sampai selendang beliau
tarjatuh karena lamanya berdo’a, kemudian datanglah Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu
memakaikan selendang beliau yang terjatuh sambil memeluk beliau… “Cukup-cukup, wahai
Rasulullah…”
Tentang kisah ini, diabadikan Allah dalam FirmanNya,
ُ‫إ‬َِ‫ع‬َ‫ع‬َ ‫ي‬‫ي‬‫ا‬ِ‫ع‬‫ن‬ ‫ي‬َّ‫ع‬ِ‫ي‬ُ ‫ع‬ ‫ع‬‫م‬َُ ‫ا‬‫ع‬َ‫ي‬‫م‬ ‫يمع‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ي‬ ‫ي‬‫َْد‬ِ ُ‫ك‬‫ي‬‫م‬ َْ ‫ي‬َُ‫ت‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬َُ‫ع‬ ُ‫آ‬ ‫لع‬ ُْ‫ع‬ِ َْ ‫ي‬َُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ ‫ع‬‫ق‬َُ‫ي‬ََ ََُ‫ع‬َ‫ع‬‫ذ‬ ‫ُِع‬‫ي‬ ‫ه‬َ ‫ي‬‫ل‬َْ‫ا‬َ‫ب‬ ‫ي‬‫ي‬ِ ‫ي‬‫ي‬ََُْ‫و‬‫ع‬َّ َْ‫ي‬‫ع‬َ‫ع‬‫ْل‬ ‫ُِع‬‫ي‬ ‫ه‬َ َْ ‫ي‬‫ا‬‫ا‬‫ع‬ُ‫ع‬ِ
) ‫ن‬‫عْي‬‫ي‬‫ع‬ ‫ه‬ َ‫ذ‬ ُ‫إ‬ََُ‫ي‬‫ي‬َ12) ‫ع‬ ‫ُه‬ ‫ه‬‫ي‬‫ي‬‫أ‬‫ع‬ِ َِ‫ع‬َََّْ ‫ع‬‫ب‬ ‫ع‬ُ ‫ع‬ ‫ُه‬ ‫ي‬َ‫ي‬‫ب‬ْ‫ع‬ََِ ُُ‫ع‬َ ‫ع‬ُ َِ‫ع‬َََّْ ‫ع‬‫ب‬ ‫ع‬ُ ‫ع‬ ‫ُه‬ ْ‫ي‬‫ب‬ْ‫ع‬ُ ُ‫إ‬ََ‫ه‬ِ‫ع‬‫و‬‫ي‬ ‫مع‬‫ي‬َ‫ع‬‫ك‬ ‫ي‬‫ل‬ْ‫ع‬ْ‫ي‬ََُ َ ِ‫ي‬ ‫ع‬ُ (13)
“Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku
bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku
jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan
pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan
Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.” (Qs. Al Anfal: 12-13)
Bukti kemukjizatan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
Seusai beliau menyiapkan barisan pasukan shahabatnya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam berjalan di tempat pertempuran dua pasukan. Kemudian beliau berisyarat, “Ini tempat
terbunuhnya fulan, itu tempat matinya fulan, sana tempat terbunuhnya fulan….”
Tidak satupun orang kafir yang beliau sebut namanya, kecuali meninggal tepat di tempat yang
diisyaratkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bara Peperangan Mulai Menyala
Yang pertama kali menyulut peperangan adalah Al Aswad Al Makhzumi, seorang yang
berperangai kasar dan akhlaknya buruk. Dia keluar dari barisan orang kafir sambil menantang.
Kedatangannya langsung disambut oleh Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu ‘anhu.
Setelah saling berhadapan, Hamzah radhiyallahu ‘anhu langsung menyabet pedangnya hingga
kaki Al Aswad Al Makhzumi putus. Setelah itu, Al Aswad merangkak ke kolam dan tercebur di
dalamnya. Kemudian Hamzah menyabetkan sekali lagi ketika dia berada di dalam kolam. Inilah
korban Badar pertama kali yang menyulut peperangan.
Selanjutnya, muncul tiga penunggang kuda handal dari kaum Musyrikin. Ketiganya
berasal dari satu keluarga. Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan anaknya Al Walid bin
Utbah. Kedatangan mereka ditanggapi 3 pemuda Anshar, yaitu Auf bin Harits, Mu’awwidz bin
Harits, dan Abdullah bin Rawahah. Namun, ketiga orang kafir tersebut menolak adu tanding
dengan tiga orang Anshar dan mereka meminta orang terpandang di kalangan Muhajirin.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin
Harits untuk maju. Ubaidah berhadapan dengan Al Walid, Ali berhadapan dengan Syaibah, dan
Hamzah berhadapan dengan Utbah. Bagi Ali dan Hamzah, menghadapi musuhnya tidak ada
kesulitan. Lain halnya dengan Ubaidah. Masing-masing saling melancarkan serangan, hingga
masing-masing terluka. Kemudian lawan Ubaidah dibunuh oleh Ali radhiyallahu ‘anhu. Atas
peritiwa ini, Allah abadikan dalam firmanNya,
‫ي‬‫ا‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ي‬‫ي‬ِ َْ‫م‬‫ع‬‫و‬‫ع‬ َُ ‫ي‬‫ْي‬‫ع‬‫م‬ُ‫و‬‫ع‬َ ‫ي‬‫ي‬ ‫ع‬ ‫ع‬‫ء‬ُ‫إ‬‫ي‬َ
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling
bertengkar mengenai Rabb mereka (Allah)…” (Qs. Al Hajj: 19)
Selanjutnya, bertemulah dua pasukan. Pertempuran-pun terjadi antara pembela Tauhid
dan pembela syirik. Mereka berperang karena perbedaan prinsip beragama, bukan karena rebutan
dunia. Sementara itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di tenda beliau, memberikan
komando terhadap pasukan. Abu Bakar dan Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhuma bertugas
menjaga beliau. Tidak pernah putus, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa melantunkan
do’a dan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah. Terkadang beliau keluar tenda dan
mengatakan, “Pasukan (Quraisy) akan dikalahkan dan ditekuk mundur…”
Beliau juga senantiasa memberi motivasi kepada para shahabat untuk berjuang. Beliau
bersabda, “Demi Allah, tidaklah seseorang memerangi mereka pada hari ini, kemudian dia
terbunuh dengan sabar dan mengharap pahala serta terus maju dan pantang mundur, pasti Allah
akan memasukkannya ke dalam surga.”
Tiba-tiba berdirilah Umair bin Al Himam Al Anshari sambil membawa beberapa kurma
untuk dimakan, beliau bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah surga lebarnya selebar langit dan
bumi?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” Kemudian Umair mengatakan:
“Bakh…Bakh… (ungkapan kaget). Wahai Rasulullah, antara diriku dan aku masuk surga adalah
ketika mereka membunuhku. Demi Allah, andaikan saya hidup harus makan kurma dulu,
sungguh ini adalah usia yang terlalu panjang. Kemudian beliau melemparkan kurmanya, dan
terjun ke medan perang sampai terbunuh.”
Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil
segenggam pasir dan melemparkannya ke barisan musuh. Sehingga tidak ada satu pun orang
kafir kecuali matanya penuh dengan pasir. Mereka pun sibuk dengan matanya sendiri-sendiri,
sebagai tanda kemukjizatan Beliau atas kehendak Dzat Penguasa alam semesta.
Kuatnya Pengaruh Teman Dekat Dalam Hidup
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk membunuh Abul Bakhtari. Karena
ketika di Mekkah, dia sering melindungi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang memiliki
inisiatif untuk menggugurkan boikot pada Bani Hasyim. Suatu ketika Al Mujadzar bin Ziyad
bertemu dengannya di tengah pertempuran. Ketika, itu Abul Bakhtari bersama rekannya. Maka,
Al Mujadzar mengatakan, “Wahai Abul Bakhtari, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam melarang kami untuk membunuhmu.”
“Lalu bagaimana dengan temanku ini?”, tanya Abul Bakhtari
“Demi Allah, kami tidak akan membiarkan temanmu.” Jawab Al Mujadzar.
Akhirnya mereka berdua melancarkan serangan, sehingga dengan terpaksa Al Mujadzar
membunuh Abul Bakhtari.
Kemenangan Bagi Kaum Muslimin
Singkat cerita, pasukan musyrikin terkalahkan dan terpukul mundur. Pasukan kaum
muslimin berhasil membunuh dan menangkap beberapa orang di antara mereka. Ada tujuh puluh
orang kafir terbunuh dan tujuh puluh yang dijadikan tawanan. Di antara 70 yang terbunuh ada 24
pemimpin kaum Musyrikin Quraisy yang diseret dan dimasukkan ke dalam lubang-lubang di
Badar. Termasuk diantara 24 orang tersebut adalah Abu Jahal, Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin
Rabi’ah dan anaknya, Al Walid bin Utbah.
Demikianlah perang badar, pasukan kecil mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar
dengan izin Allah. Allah berfirman,
‫ُِع‬ ‫ي‬َ‫ي‬ ْ‫ه‬‫و‬َ ‫ع‬َّ‫ع‬َ َ ‫ُه‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬ ‫ُه‬ ‫ي‬‫ي‬ُ‫ك‬‫ي‬‫أ‬‫ي‬ ًً ‫ع‬َُّ‫ي‬ُ‫ع‬‫ذ‬ ًَّ‫ع‬‫ب‬‫ي‬ِ ُْ‫ع‬‫ا‬‫ع‬‫ا‬‫ع‬‫ن‬ ‫ن‬َّ‫ع‬‫ا‬ُّ‫ي‬‫ا‬‫ع‬‫ب‬ ‫ن‬َّ‫ع‬‫ب‬‫ي‬ِ ُُ‫ي‬َ ُ‫إ‬‫ع‬‫ذ‬
“…Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin
Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Baqarah: 249)
Mereka…
Mereka menang bukan karena kekuatan senjata, Mereka menang bukan karena kekuatan jumlah
personilnya, Mereka MENANG karena berperang dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan
membela agamaNya…

More Related Content

What's hot

Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iYusuf Darismah
 
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxMateri KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxNoviaNariswari
 
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalFiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalAnas Wibowo
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maunMengajar
 
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanUzairi Azali
 
ppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmuppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmuUsmawatidewi
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiErwin Wahyu
 
Keusahawanan Talhah bin Ubaidillah
Keusahawanan Talhah bin UbaidillahKeusahawanan Talhah bin Ubaidillah
Keusahawanan Talhah bin UbaidillahSyafiqah Aqilah
 
Qishash,diyat,dan kaffarah
Qishash,diyat,dan kaffarahQishash,diyat,dan kaffarah
Qishash,diyat,dan kaffarahANishie_
 
Asas faraidh dlm pembahagian pusaka
Asas faraidh dlm pembahagian pusakaAsas faraidh dlm pembahagian pusaka
Asas faraidh dlm pembahagian pusakaMohd Ali
 
Dakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafahDakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafahel-hafiy
 
Kewajiban Berdakwah
Kewajiban Berdakwah Kewajiban Berdakwah
Kewajiban Berdakwah suwartono SIP
 

What's hot (20)

Perang uhud
Perang uhudPerang uhud
Perang uhud
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
 
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxMateri KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
 
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas AmalFiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
Fiqih Aulawiyah - Fikih Prioritas Amal
 
Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman ASNabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS
 
Surat al maun
Surat al maunSurat al maun
Surat al maun
 
Motivasi membina
Motivasi membinaMotivasi membina
Motivasi membina
 
Urgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah KampusUrgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah Kampus
 
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkanKaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
Kaedah kedua dalam al qawaid al-fiqhiyyah(keyakinan tidak boleh dihilangkan
 
ppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmuppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmu
 
Tetap istiqamah
Tetap istiqamahTetap istiqamah
Tetap istiqamah
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Keusahawanan Talhah bin Ubaidillah
Keusahawanan Talhah bin UbaidillahKeusahawanan Talhah bin Ubaidillah
Keusahawanan Talhah bin Ubaidillah
 
Adab terhadap guru beserta dalil
Adab terhadap guru beserta dalilAdab terhadap guru beserta dalil
Adab terhadap guru beserta dalil
 
Qishash,diyat,dan kaffarah
Qishash,diyat,dan kaffarahQishash,diyat,dan kaffarah
Qishash,diyat,dan kaffarah
 
Asas faraidh dlm pembahagian pusaka
Asas faraidh dlm pembahagian pusakaAsas faraidh dlm pembahagian pusaka
Asas faraidh dlm pembahagian pusaka
 
Dakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafahDakwah islam menegakkan khilafah
Dakwah islam menegakkan khilafah
 
Kewajiban Dakwah
Kewajiban DakwahKewajiban Dakwah
Kewajiban Dakwah
 
1001 kisah-teladan-islam
1001 kisah-teladan-islam1001 kisah-teladan-islam
1001 kisah-teladan-islam
 
Kewajiban Berdakwah
Kewajiban Berdakwah Kewajiban Berdakwah
Kewajiban Berdakwah
 

Viewers also liked

Presentasi ski perang badar
Presentasi ski perang badarPresentasi ski perang badar
Presentasi ski perang badarIwan megal
 
Perang badar vs perang uhud
Perang badar vs perang uhudPerang badar vs perang uhud
Perang badar vs perang uhudWahyu Ketapang
 
Peperangan di zaman rasulullah SAW
Peperangan di zaman rasulullah SAWPeperangan di zaman rasulullah SAW
Peperangan di zaman rasulullah SAWNur Fauzi
 
Presentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahPresentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahAdinda Khairunnisa
 
Perang badar n perang uhud
Perang  badar n perang uhudPerang  badar n perang uhud
Perang badar n perang uhudaqilahaishah
 
Analisis perang badar
Analisis perang badarAnalisis perang badar
Analisis perang badarTaufik Piyak
 
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda Linkin Park News
 
Makalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro lMakalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro lYadhi Muqsith
 
Golongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘Abbasiyyah
Golongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘AbbasiyyahGolongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘Abbasiyyah
Golongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘AbbasiyyahEzad Azraai Jamsari
 
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'anIsalzone Faisal
 
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikKondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikMahfuri Mahfuri
 
Nabi Muhammad SAW dan Perang Khandaq
Nabi Muhammad SAW dan Perang KhandaqNabi Muhammad SAW dan Perang Khandaq
Nabi Muhammad SAW dan Perang KhandaqEzad Azraai Jamsari
 
Makalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban CinaMakalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban CinaVita Mustika
 

Viewers also liked (20)

Presentasi ski perang badar
Presentasi ski perang badarPresentasi ski perang badar
Presentasi ski perang badar
 
Perang badar vs perang uhud
Perang badar vs perang uhudPerang badar vs perang uhud
Perang badar vs perang uhud
 
Peperangan di zaman rasulullah SAW
Peperangan di zaman rasulullah SAWPeperangan di zaman rasulullah SAW
Peperangan di zaman rasulullah SAW
 
Presentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinahPresentasi dakwah nabi di madinah
Presentasi dakwah nabi di madinah
 
Perang badar n perang uhud
Perang  badar n perang uhudPerang  badar n perang uhud
Perang badar n perang uhud
 
Hijrah Nabi & perang Badar
Hijrah Nabi & perang BadarHijrah Nabi & perang Badar
Hijrah Nabi & perang Badar
 
Analisis perang badar
Analisis perang badarAnalisis perang badar
Analisis perang badar
 
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
Sejarah perlawanan pangeran diponegoro terhadap belanda
 
Perang Khandaq (Ahzab)
Perang Khandaq (Ahzab) Perang Khandaq (Ahzab)
Perang Khandaq (Ahzab)
 
Makalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro lMakalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro l
 
3 istiqomah
3 istiqomah3 istiqomah
3 istiqomah
 
Golongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘Abbasiyyah
Golongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘AbbasiyyahGolongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘Abbasiyyah
Golongan Saffariyyah dan Kerajaan ‘Abbasiyyah
 
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
 
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politikKondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
Kondisi indonesia pasca reformasi dalam bidang politik
 
Materi tarbiyah
Materi tarbiyahMateri tarbiyah
Materi tarbiyah
 
Risalah Insan
Risalah InsanRisalah Insan
Risalah Insan
 
Nabi Muhammad SAW dan Perang Khandaq
Nabi Muhammad SAW dan Perang KhandaqNabi Muhammad SAW dan Perang Khandaq
Nabi Muhammad SAW dan Perang Khandaq
 
6.5 sifatul insan
6.5 sifatul insan6.5 sifatul insan
6.5 sifatul insan
 
6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia
 
Makalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban CinaMakalah Peradaban Cina
Makalah Peradaban Cina
 

Similar to Sejarah perang badar

140223 khalifah abubakar 30
140223 khalifah abubakar 30140223 khalifah abubakar 30
140223 khalifah abubakar 30Tri Wahyudi
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...muslimdocuments
 
Jatuh bangunnya peradaban
Jatuh bangunnya peradabanJatuh bangunnya peradaban
Jatuh bangunnya peradabanEdi Awaludin
 
Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Andri Ismail
 
PERANG MU'TAH.pptx
PERANG MU'TAH.pptxPERANG MU'TAH.pptx
PERANG MU'TAH.pptxDedeSutisna8
 
Menjadi sekuat pasukan rasulullah
Menjadi sekuat pasukan rasulullahMenjadi sekuat pasukan rasulullah
Menjadi sekuat pasukan rasulullahsalma banin
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkahScifi
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkahanindianr
 
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasulwk_aiman
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkahanindianr
 
Kekuatan ukhuwwah dalam membangun peradaban
Kekuatan ukhuwwah dalam membangun peradabanKekuatan ukhuwwah dalam membangun peradaban
Kekuatan ukhuwwah dalam membangun peradabanMuslim Sendai
 
Strategi perang dalam Alquran
Strategi perang dalam AlquranStrategi perang dalam Alquran
Strategi perang dalam Alqurannakirale
 
Kisah 3 orang nabi dalam surah yaasiin
Kisah 3 orang nabi dalam surah yaasiinKisah 3 orang nabi dalam surah yaasiin
Kisah 3 orang nabi dalam surah yaasiinTikno Grs
 
4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdf
4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdf4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdf
4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdfOktarizalRais
 
Urgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islamUrgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islamAgung Budiono
 

Similar to Sejarah perang badar (20)

140223 khalifah abubakar 30
140223 khalifah abubakar 30140223 khalifah abubakar 30
140223 khalifah abubakar 30
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
 
Jatuh bangunnya peradaban
Jatuh bangunnya peradabanJatuh bangunnya peradaban
Jatuh bangunnya peradaban
 
Perang badar
Perang badarPerang badar
Perang badar
 
Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2
 
PERANG MU'TAH.pptx
PERANG MU'TAH.pptxPERANG MU'TAH.pptx
PERANG MU'TAH.pptx
 
Perang mu’tah
Perang mu’tahPerang mu’tah
Perang mu’tah
 
Menjadi sekuat pasukan rasulullah
Menjadi sekuat pasukan rasulullahMenjadi sekuat pasukan rasulullah
Menjadi sekuat pasukan rasulullah
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
 
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
3.3 kekeliruan trhdp kemaksuman rasul
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
 
Kekuatan ukhuwwah dalam membangun peradaban
Kekuatan ukhuwwah dalam membangun peradabanKekuatan ukhuwwah dalam membangun peradaban
Kekuatan ukhuwwah dalam membangun peradaban
 
Strategi perang dalam Alquran
Strategi perang dalam AlquranStrategi perang dalam Alquran
Strategi perang dalam Alquran
 
Peperangan di medan mauta
Peperangan di medan mautaPeperangan di medan mauta
Peperangan di medan mauta
 
Kisah 3 orang nabi dalam surah yaasiin
Kisah 3 orang nabi dalam surah yaasiinKisah 3 orang nabi dalam surah yaasiin
Kisah 3 orang nabi dalam surah yaasiin
 
4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdf
4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdf4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdf
4-abu-ubaidah-bin-al-jarrah-5f7138b45ba82.pdf
 
Tafsir qs al fill
Tafsir qs al fillTafsir qs al fill
Tafsir qs al fill
 
Urgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islamUrgensi perang dalam islam
Urgensi perang dalam islam
 
Perang Badar
Perang BadarPerang Badar
Perang Badar
 

More from arifrahman9709

[8] kkm ski vii 1 & 2
[8] kkm ski vii 1 & 2[8] kkm ski vii 1 & 2
[8] kkm ski vii 1 & 2arifrahman9709
 
[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2arifrahman9709
 
[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2
[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2
[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2arifrahman9709
 
[5] program tahunan ski vii 1 & 2
[5] program tahunan ski vii 1 & 2[5] program tahunan ski vii 1 & 2
[5] program tahunan ski vii 1 & 2arifrahman9709
 
[4] program semester ski vii 1 & 2
[4] program semester ski vii 1 & 2[4] program semester ski vii 1 & 2
[4] program semester ski vii 1 & 2arifrahman9709
 
[3] rpp ski vii 1 & 2
[3] rpp ski vii 1 & 2[3] rpp ski vii 1 & 2
[3] rpp ski vii 1 & 2arifrahman9709
 
[2] silabus ski vii 1 & 2
[2] silabus ski vii 1 & 2[2] silabus ski vii 1 & 2
[2] silabus ski vii 1 & 2arifrahman9709
 

More from arifrahman9709 (12)

[8] kkm ski vii 1 & 2
[8] kkm ski vii 1 & 2[8] kkm ski vii 1 & 2
[8] kkm ski vii 1 & 2
 
[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2
[7] rincian pekan & jam efektif ski vii 1 & 2
 
[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2
[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2
[6] pemetaan kd ski vii 1 & 2
 
[5] program tahunan ski vii 1 & 2
[5] program tahunan ski vii 1 & 2[5] program tahunan ski vii 1 & 2
[5] program tahunan ski vii 1 & 2
 
[4] program semester ski vii 1 & 2
[4] program semester ski vii 1 & 2[4] program semester ski vii 1 & 2
[4] program semester ski vii 1 & 2
 
[3] rpp ski vii 1 & 2
[3] rpp ski vii 1 & 2[3] rpp ski vii 1 & 2
[3] rpp ski vii 1 & 2
 
[2] silabus ski vii 1 & 2
[2] silabus ski vii 1 & 2[2] silabus ski vii 1 & 2
[2] silabus ski vii 1 & 2
 
[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii
 
[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii
 
[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii[1] skl sk kd ski vii
[1] skl sk kd ski vii
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Sejarah perang uhud
Sejarah perang uhudSejarah perang uhud
Sejarah perang uhud
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Sejarah perang badar

  • 1. Sejarah Perang Badar Perang Badar merupakan awal perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan antara pembela Islam dan musuh Islam. Saking hebatnya peristiwa ini, Allah namakan hari teradinya peristiwa tersebut dengan Yaum Al Furqan (hari pembeda) karena pada waktu itu, Allah, Dzat yang menurunkan syariat Islam, hendak membedakan antara yang haq dengan yang batil. Di saat itulah Allah mengangkat derajat kebenaran dengan jumlah kekuatan yang terbatas dan merendahkan kebatilan meskipun jumlah kekuatannya 3 kali lipat. Allah menurunkan pertolongan yang besar bagi kaum muslimin dan memenangkan mereka di atas musuh-musuh Islam. Sungguh sangat disayangkan, banyak di antara kaum muslimin di masa kita melalaikan kejadian bersejarah ini. Padahal, dengan membaca peristiwa ini, kita dapat mengingat sejarah para shahabat yang mati-matian memperjuangkan Islam, yang dengan itu, kita bisa merasakan indahnya agama ini. Sebelum melanjutkan tulisan, kami mengingatkan bawa tujuan tulisan bukanlah mengajak anda untuk mengadakan peringatan hari perang badar, demikian pula tulisan tidak mengupas sisi sejarahnya, karena ini bisa didapatkan dengan merujuk buku-buku sejarah. Tulisan ini hanya mencoba mengajak pembaca untuk merenungi ibrah dan pelajaran berharga di balik serpihan-serpihan sejarah perang Badar. Latar Belakang Pertempuran Suatu ketika terdengarlah kabar di kalangan kaum muslimin Madinah bahwa Abu Sufyan beserta kafilah dagangnya, hendak berangkat pulang dari Syam menuju Mekkah. Jalan mudah dan terdekat untuk perjalanan Syam menuju Mekkah harus melewati Madinah. Kesempatan berharga ini dimanfaatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat untuk merampas barang dagangan mereka. Harta mereka menjadi halal bagi kaum muslimin. Mengapa demikian? Bukankah harta dan darah orang kafir yang tidak bersalah itu haram hukumnya? Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan harta Orang kafir Quraisy tersebut halal bagi para shahabat: 1. Orang-orang kafir Quraisy statusnya adalah kafir harbi, yaitu orang kafir yang secara terang- terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri. 2. Tidak ada perjanjian damai antara kaum muslimin dan orang kafir Quraisy yang memerangi kaum muslimin. Dengan alasan inilah, mereka berhak untuk menarik kembali harta yang telah mereka tinggal dan merampas harta orang musyrik.
  • 2. Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat bersama tiga ratus sekian belas shahabat. Para ahli sejarah berbeda pendapat dalam menentukan jumlah pasukan kaum muslimin di perang badar. Ada yang mengatakan 313, 317, dan beberapa pendapat lainnya. Oleh karena itu, tidak selayaknya kita berlebih-lebihan dalam menyikapi angka ini, sehingga dijadikan sebagai angka idola atau angka keramat, semacam yang dilakukan oleh LDII yang menjadikan angka 313 sebagai angka keramat organisasi mereka dengan anggapan bahwa itu adalah jumlah pasukan Badar. Di antara tiga ratus belasan pasukan itu, ada dua penunggang kuda dan 70 onta yang mereka tunggangi bergantian. 70 orang di kalangan Muhajirin dan sisanya dari Anshar. Sementara di pihak lain, orang kafir Quraisy ketika mendengar kabar bahwa kafilah dagang Abu Sufyan meminta bantuan, dengan sekonyong-konyong mereka menyiapkan kekuatan mereka sebanyak 1000 personil, 600 baju besi, 100 kuda, dan 700 onta serta dengan persenjataan lengkap. Berangkat dengan penuh kesombongan dan pamer kekuatan di bawah pimpinan Abu Jahal. Allah Berkehendak Lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para shahabat keluar dari Madinah dengan harapan dapat menghadang kafilah dagang Abu Sufyan. Merampas harta mereka sebagai ganti rugi terhadap harta yang ditinggalkan kaum muhajirin di Makah. Meskipun demikian, mereka merasa cemas bisa jadi yang mereka temui justru pasukan perang. Oleh karena itu, persenjataan yang dibawa para shahabat tidaklah selengkap persenjataan ketika perang. Namun, Allah berkehendak lain. Allah mentakdirkan agar pasukan tauhid yang kecil ini bertemu dengan pasukan kesyirikan. Allah hendak menunjukkan kehebatan agamanya, merendahkan kesyirikan. Allah gambarkan kisah mereka dalam firmanNya: َ‫إ‬َ‫ذ‬َ ‫ي‬َ‫ع‬ِ ُ‫ك‬‫ي‬‫م‬ ‫ع‬ُ َ ‫ُه‬ َ ِ ‫ي‬ََِ ‫ع‬ُ ُ‫إ‬َِ‫ع‬َ َ‫ْي‬َِ‫ع‬‫أ‬ ‫ي‬َّ‫ع‬‫ذ‬ ُْ‫ه‬ََ ‫ي‬ ‫ع‬‫ك‬ ‫ع‬َُُّ‫ع‬‫ن‬ ‫ه‬‫ي‬‫ع‬‫ن‬ ‫يُيع‬ْ ‫ع‬ْ‫ع‬‫أ‬ ‫ع‬ُ ُ‫إ‬َِ‫ع‬َ ْ‫ع‬َ‫ه‬ِ‫ع‬‫ن‬ ‫ي‬ُُُّ‫ع‬ ‫ع‬َ‫ي‬ُْ‫ه‬ َ ُ‫ع‬ ُ‫د‬‫ي‬‫م‬ َ ‫ُه‬ ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ع‬ْ ‫ع‬َّ‫ع‬ ُْ‫ع‬ِ ‫ع‬ُ ‫ي‬ِ‫ي‬‫أ‬ْ‫ع‬‫م‬‫ي‬‫ا‬‫ع‬ِ‫ي‬ ‫ه‬َ‫ع‬ََُ ‫ه‬َ ‫ي‬ََِ ُ‫ي‬‫ع‬‫ن‬ ‫ُِع‬ ‫ي‬َ‫ي‬ِْ‫ع‬َُِ “Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjata-lah yang untukmu (kamu hadapi, pent. Yaitu kafilah dagang), dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang- orang kafir.” (Qs. Al Anfal: 7) Demikianlah gambaran orang shaleh. Harapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat tidak terwujud. Mereka menginginkan harta kafilah dagang, tetapi yang mereka dapatkan justru pasukan siap perang. Kenyataan ini memberikan pelajaran penting dalam masalah aqidah bahwa tidak semua yang dikehendaki orang shaleh selalu dikabulkan oleh Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang mampu mengendalikan keinginan Allah. Sehebat apapun keshalehan seseorang, setinggi apapun tingkat kiyai seseorang sama sekali tidak mampu mengubah apa yang Allah kehendaki. Keangkuhan Pasukan Iblis
  • 3. Ketika Abu Sufyan berhasil meloloskan diri dari kejaran pasukan kaum muslimin, dia langsung mengirimkan surat kepada pasukan Mekkah tentang kabar dirinya dan meminta agar pasukan Mekkah kembali pulang. Namun, dengan sombongnya, gembong komplotan pasukan kesyirikan enggan menerima tawaran ini. Dia justru mengatakan, “Demi Allah, kita tidak akan kembali sampai kita tiba di Badar. Kita akan tinggal di sana tiga hari, menyembelih onta, pesta makan, minum khamr, mendengarkan dendang lagu biduwanita sampai masyarakat jazirah arab mengetahui kita dan senantiasa takut kepada kita…” Keangkuhan mereka ini Allah gambarkan dalam FirmanNya, َ ‫ُه‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬ ‫ُه‬ ‫ي‬ ُّ‫ي‬‫ا‬‫ع‬َّ ُُ‫ع‬َ ‫يُيع‬ َ‫و‬‫ع‬ِ ‫ع‬ُ ‫ي‬ ْ‫ه‬‫ي‬َ ‫ع‬‫ه‬ْ‫ع‬ُ ‫ي‬‫ب‬ ‫ع‬ُ ًَ‫ع‬ ‫ع‬ ُ‫إ‬‫ي‬‫ء‬ ‫ي‬‫ْب‬‫ع‬ِ‫ي‬ْ ُُ‫ي‬َ َْ‫د‬‫ع‬َ‫ع‬َ ‫ُِع‬‫ي‬ ‫ه‬َْ‫ع‬‫ذ‬ ََِِْْ‫ع‬‫أ‬ ‫ع‬‫ه‬ ‫ع‬ُِ‫م‬ُّ ‫ي‬َََ ‫ْيع‬َ‫ا‬‫ع‬‫م‬َُ‫ع‬ِ ْ‫ع‬‫م‬‫ي‬ “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan…” (Qs. Al-Anfal: 47) Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu di bawah pengaturan Allah, karena ditutupi dengan kesombongan mereka. Mereka tidak sadar bahwa Allah kuasa membalik keadaan mereka. Itulah gambaran pasukan setan, sangat jauh dari kerendahan hati dan tawakal kepada Yang Kuasa. Kesetiaan yang Tiada Tandingnya Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa yakin bahwa yang nantinya akan ditemui adalah pasukan perang dan bukan kafilah dagang, beliau mulai cemas dan khawatir terhadap keteguhan dan semangat shahabat. Beliau sadar bahwa pasukan yang akan beliau hadapi kekuatannya jauh lebih besar dari pada kekuatan pasukan yanng beliau pimpin. Oleh karena itu, tidak heran jika ada sebagian shahabat yang merasa berat dengan keberangkatan pasukan menuju Badar. Allah gambarkan kondisi mereka dalam firmanNya, ‫مع‬‫ي‬ ُُّ‫ع‬ ُُ‫ي‬َ ‫يمع‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫مع‬‫ع‬‫د‬‫ع‬ََُ‫ع‬‫ن‬ ْ‫ع‬‫م‬‫ع‬‫ذ‬ ‫ْيع‬َ‫ء‬ ‫ي‬‫ْب‬‫ع‬ِ‫ع‬َ ‫ُُّع‬‫ي‬‫ي‬‫ي‬َُ‫ي‬َ‫م‬َُ ‫ُع‬‫ي‬َ ًِْْ ‫ي‬َ‫ع‬ِ ‫ه‬‫ي‬‫ي‬‫م‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬‫ا‬َ‫ع‬ََُْ‫ي‬ “Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.” (Qs. Al Anfal: 5) Sementara itu, para komandan pasukan Muhajirin, seperti Abu Bakr dan Umar bin Al Khattab sama sekali tidak mengendor, dan lebih baik maju terus. Namun, ini belum dianggap cukup oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau masih menginginkan bukti konkret kesetiaan dari shahabat yang lain. Akhirnya, untuk menghilangkan kecemasan itu, beliau berunding dengan para shahabat, meminta kepastian sikap mereka untuk menentukan dua pilihan: (1) tetap melanjutkan perang apapun kondisinya, ataukah (2) kembali ke madinah. Majulah Al Miqdad bin ‘Amr seraya berkata, “Wahai Rasulullah, majulah terus sesuai apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami akan bersama anda. Demi Allah, kami tidak
  • 4. akan mengatakan sebagaimana perkataan Bani Israil kepada Musa: ‘Pergi saja kamu, wahai Musa bersama Rab-mu (Allah) berperanglah kalian berdua, kami biar duduk menanti di sini saja. [1]‘” Kemudian Al Miqdad melanjutkan: “Tetapi pegilah anda bersama Rab anda (Allah), lalu berperanglah kalian berdua, dan kami akan ikut berperang bersama kalian berdua. Demi Dzat Yang mengutusmu dengan kebenaran, andai anda pergi membawa kami ke dasar sumur yang gelap, kamipun siap bertempur bersama engkau hingga engkau bisa mencapai tempat itu.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan komentar yang baik terhadap perkataan Al Miqdad dan mendo’akan kebaikan untuknya. Selanjutnya, majulah Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhu, komandan pasukan kaum anshar. Sa’ad mengatakan, “Kami telah beriman kepada Anda. Kami telah membenarkan Anda. Andaikan Anda bersama kami terhalang lautan lalu Anda terjun ke dalam lautan itu, kami pun akan terjun bersama Anda….” Sa’ad radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan, “Boleh jadi Anda khawatir, jangan-jangan kaum Anshar tidak mau menolong Anda kecuali di perkampungan mereka (Madinah). Sesungguhnya aku berbicara dan memberi jawaban atas nama orang-orang anshar. Maka dari itu, majulah seperti yang Anda kehendaki….” Di Sudut Malam yang Menyentuh Jiwa… Pada malam itu, malam jum’at 17 Ramadhan 2 H, Nabi Allah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mendirikan shalat di dekat pepohonan. Sementara Allah menurunkan rasa kantuk kepada kaum muslimin sebagai penenang bagi mereka agar bisa beristirahat. Sedangkan kaum musyrikin di pihak lain dalam keadaan cemas. Allah menurunkan rasa takut kepada mereka. Adapun Beliau senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah. Memohon pertolongan dan bantuan dari-Nya. Di antara do’a yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berulang-ulang adalah, “…Ya Allah, jika Engkau berkehendak (orang kafir menang), Engkau tidak akan disembah. Ya Allah, jika pasukan yang kecil ini Engkau binasakan pada hari ini, Engkau tidak akan disembah…..” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang-ulang do’a ini sampai selendang beliau tarjatuh karena lamanya berdo’a, kemudian datanglah Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu memakaikan selendang beliau yang terjatuh sambil memeluk beliau… “Cukup-cukup, wahai Rasulullah…” Tentang kisah ini, diabadikan Allah dalam FirmanNya, ُ‫إ‬َِ‫ع‬َ‫ع‬َ ‫ي‬‫ي‬‫ا‬ِ‫ع‬‫ن‬ ‫ي‬َّ‫ع‬ِ‫ي‬ُ ‫ع‬ ‫ع‬‫م‬َُ ‫ا‬‫ع‬َ‫ي‬‫م‬ ‫يمع‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ي‬ ‫ي‬‫َْد‬ِ ُ‫ك‬‫ي‬‫م‬ َْ ‫ي‬َُ‫ت‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬‫ل‬ْ‫ع‬‫ي‬َُ‫ع‬ ُ‫آ‬ ‫لع‬ ُْ‫ع‬ِ َْ ‫ي‬َُ‫ت‬ْ‫ع‬ِ ‫ع‬‫ق‬َُ‫ي‬ََ ََُ‫ع‬َ‫ع‬‫ذ‬ ‫ُِع‬‫ي‬ ‫ه‬َ ‫ي‬‫ل‬َْ‫ا‬َ‫ب‬ ‫ي‬‫ي‬ِ ‫ي‬‫ي‬ََُْ‫و‬‫ع‬َّ َْ‫ي‬‫ع‬َ‫ع‬‫ْل‬ ‫ُِع‬‫ي‬ ‫ه‬َ َْ ‫ي‬‫ا‬‫ا‬‫ع‬ُ‫ع‬ِ ) ‫ن‬‫عْي‬‫ي‬‫ع‬ ‫ه‬ َ‫ذ‬ ُ‫إ‬ََُ‫ي‬‫ي‬َ12) ‫ع‬ ‫ُه‬ ‫ه‬‫ي‬‫ي‬‫أ‬‫ع‬ِ َِ‫ع‬َََّْ ‫ع‬‫ب‬ ‫ع‬ُ ‫ع‬ ‫ُه‬ ‫ي‬َ‫ي‬‫ب‬ْ‫ع‬ََِ ُُ‫ع‬َ ‫ع‬ُ َِ‫ع‬َََّْ ‫ع‬‫ب‬ ‫ع‬ُ ‫ع‬ ‫ُه‬ ْ‫ي‬‫ب‬ْ‫ع‬ُ ُ‫إ‬ََ‫ه‬ِ‫ع‬‫و‬‫ي‬ ‫مع‬‫ي‬َ‫ع‬‫ك‬ ‫ي‬‫ل‬ْ‫ع‬ْ‫ي‬ََُ َ ِ‫ي‬ ‫ع‬ُ (13) “Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena
  • 5. sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.” (Qs. Al Anfal: 12-13) Bukti kemukjizatan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam Seusai beliau menyiapkan barisan pasukan shahabatnya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan di tempat pertempuran dua pasukan. Kemudian beliau berisyarat, “Ini tempat terbunuhnya fulan, itu tempat matinya fulan, sana tempat terbunuhnya fulan….” Tidak satupun orang kafir yang beliau sebut namanya, kecuali meninggal tepat di tempat yang diisyaratkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bara Peperangan Mulai Menyala Yang pertama kali menyulut peperangan adalah Al Aswad Al Makhzumi, seorang yang berperangai kasar dan akhlaknya buruk. Dia keluar dari barisan orang kafir sambil menantang. Kedatangannya langsung disambut oleh Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu ‘anhu. Setelah saling berhadapan, Hamzah radhiyallahu ‘anhu langsung menyabet pedangnya hingga kaki Al Aswad Al Makhzumi putus. Setelah itu, Al Aswad merangkak ke kolam dan tercebur di dalamnya. Kemudian Hamzah menyabetkan sekali lagi ketika dia berada di dalam kolam. Inilah korban Badar pertama kali yang menyulut peperangan. Selanjutnya, muncul tiga penunggang kuda handal dari kaum Musyrikin. Ketiganya berasal dari satu keluarga. Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan anaknya Al Walid bin Utbah. Kedatangan mereka ditanggapi 3 pemuda Anshar, yaitu Auf bin Harits, Mu’awwidz bin Harits, dan Abdullah bin Rawahah. Namun, ketiga orang kafir tersebut menolak adu tanding dengan tiga orang Anshar dan mereka meminta orang terpandang di kalangan Muhajirin. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin Harits untuk maju. Ubaidah berhadapan dengan Al Walid, Ali berhadapan dengan Syaibah, dan Hamzah berhadapan dengan Utbah. Bagi Ali dan Hamzah, menghadapi musuhnya tidak ada kesulitan. Lain halnya dengan Ubaidah. Masing-masing saling melancarkan serangan, hingga masing-masing terluka. Kemudian lawan Ubaidah dibunuh oleh Ali radhiyallahu ‘anhu. Atas peritiwa ini, Allah abadikan dalam firmanNya, ‫ي‬‫ا‬ ‫ع‬‫ب‬ ‫ي‬‫ي‬ِ َْ‫م‬‫ع‬‫و‬‫ع‬ َُ ‫ي‬‫ْي‬‫ع‬‫م‬ُ‫و‬‫ع‬َ ‫ي‬‫ي‬ ‫ع‬ ‫ع‬‫ء‬ُ‫إ‬‫ي‬َ “Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka (Allah)…” (Qs. Al Hajj: 19) Selanjutnya, bertemulah dua pasukan. Pertempuran-pun terjadi antara pembela Tauhid dan pembela syirik. Mereka berperang karena perbedaan prinsip beragama, bukan karena rebutan dunia. Sementara itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di tenda beliau, memberikan komando terhadap pasukan. Abu Bakar dan Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhuma bertugas menjaga beliau. Tidak pernah putus, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa melantunkan do’a dan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah. Terkadang beliau keluar tenda dan mengatakan, “Pasukan (Quraisy) akan dikalahkan dan ditekuk mundur…”
  • 6. Beliau juga senantiasa memberi motivasi kepada para shahabat untuk berjuang. Beliau bersabda, “Demi Allah, tidaklah seseorang memerangi mereka pada hari ini, kemudian dia terbunuh dengan sabar dan mengharap pahala serta terus maju dan pantang mundur, pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga.” Tiba-tiba berdirilah Umair bin Al Himam Al Anshari sambil membawa beberapa kurma untuk dimakan, beliau bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah surga lebarnya selebar langit dan bumi?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” Kemudian Umair mengatakan: “Bakh…Bakh… (ungkapan kaget). Wahai Rasulullah, antara diriku dan aku masuk surga adalah ketika mereka membunuhku. Demi Allah, andaikan saya hidup harus makan kurma dulu, sungguh ini adalah usia yang terlalu panjang. Kemudian beliau melemparkan kurmanya, dan terjun ke medan perang sampai terbunuh.” Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil segenggam pasir dan melemparkannya ke barisan musuh. Sehingga tidak ada satu pun orang kafir kecuali matanya penuh dengan pasir. Mereka pun sibuk dengan matanya sendiri-sendiri, sebagai tanda kemukjizatan Beliau atas kehendak Dzat Penguasa alam semesta. Kuatnya Pengaruh Teman Dekat Dalam Hidup Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk membunuh Abul Bakhtari. Karena ketika di Mekkah, dia sering melindungi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang memiliki inisiatif untuk menggugurkan boikot pada Bani Hasyim. Suatu ketika Al Mujadzar bin Ziyad bertemu dengannya di tengah pertempuran. Ketika, itu Abul Bakhtari bersama rekannya. Maka, Al Mujadzar mengatakan, “Wahai Abul Bakhtari, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk membunuhmu.” “Lalu bagaimana dengan temanku ini?”, tanya Abul Bakhtari “Demi Allah, kami tidak akan membiarkan temanmu.” Jawab Al Mujadzar. Akhirnya mereka berdua melancarkan serangan, sehingga dengan terpaksa Al Mujadzar membunuh Abul Bakhtari. Kemenangan Bagi Kaum Muslimin Singkat cerita, pasukan musyrikin terkalahkan dan terpukul mundur. Pasukan kaum muslimin berhasil membunuh dan menangkap beberapa orang di antara mereka. Ada tujuh puluh orang kafir terbunuh dan tujuh puluh yang dijadikan tawanan. Di antara 70 yang terbunuh ada 24 pemimpin kaum Musyrikin Quraisy yang diseret dan dimasukkan ke dalam lubang-lubang di Badar. Termasuk diantara 24 orang tersebut adalah Abu Jahal, Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah dan anaknya, Al Walid bin Utbah. Demikianlah perang badar, pasukan kecil mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar dengan izin Allah. Allah berfirman,
  • 7. ‫ُِع‬ ‫ي‬َ‫ي‬ ْ‫ه‬‫و‬َ ‫ع‬َّ‫ع‬َ َ ‫ُه‬ ‫ع‬ُ ‫ي‬ ‫ُه‬ ‫ي‬‫ي‬ُ‫ك‬‫ي‬‫أ‬‫ي‬ ًً ‫ع‬َُّ‫ي‬ُ‫ع‬‫ذ‬ ًَّ‫ع‬‫ب‬‫ي‬ِ ُْ‫ع‬‫ا‬‫ع‬‫ا‬‫ع‬‫ن‬ ‫ن‬َّ‫ع‬‫ا‬ُّ‫ي‬‫ا‬‫ع‬‫ب‬ ‫ن‬َّ‫ع‬‫ب‬‫ي‬ِ ُُ‫ي‬َ ُ‫إ‬‫ع‬‫ذ‬ “…Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Baqarah: 249) Mereka… Mereka menang bukan karena kekuatan senjata, Mereka menang bukan karena kekuatan jumlah personilnya, Mereka MENANG karena berperang dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan membela agamaNya…