1. BEST PRACTICE
PENERAPAN DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
YANG BERORIENTASI PADA HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS)
DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 5 SEKAYU
DISUSUN OLEH :
DWI AGUSTINA, S.Pd.
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PEDIDIKAN
SMA NEGERI 5 SEKAYU
2019
2.
Permasalahan yang sering dihadapi dilapangan adalah peserta didik sering
merasa bosan untuk belajar matematika. Hal ini terjadi karena adanya
ketidakpahaman pada konsep matematika yang berkepanjangan yang
dimulai dari tingkat awal. Guru berperan untuk membantu peserta didik
belajar matematika, sehingga guru perlu implementasi bagaimana proses
(perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) dalam pembelajaran matematika
itu dapat dipahami atau dikuasai oleh peserta didik. Peningkatan
keterampilan berpikir tingkat tingi telah menjadi prioritas dalam
pembelajaran matematika. Pertanyaannya adalah bagaimana guru
memfasilitasi siswa untuk dapat berpikir tingkat tinggi?
Latar Belakang
3.
Kegiatan yang dilaporkan dalam best pracitice ini adalah
kegiatan pembelajaran yang meliputi kompetensi
pengetahuan yaitu menentukan determinan dan invers matriks
ordo 2 x 2 dengan pembelajaran berorientasi HOTS
Jenis Kegiatan
4.
Bagi peserta didik
Membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi
Bagi guru
Sebagai pedoman dan acuan bagi guru untuk mengembangkan pembelajaran
yang berorientasi pada Higher Order Thinking Skills
Bagi sekolah
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran matematika terutama yang berorientasi pada Higher Order
Thinking Skills (HOTS)
Manfaat Kegiatan
5.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan best
practice penulis dalam menerapkan pembelajaran
matematika yang berorientasi Higher Order Thinking
Skills (HOTS) dengan metode Problem Based Learning
(PBL) pada pembelajaran determinan dan invers matriks
ordo 2 x 2 kelas XI di SMA Negeri 5 Sekayu
Sasaran peleksanaan best practice ini adalah siswa kelas
XI IPS di SMA Negeri 5 Sekayu
Tujuan & Sasaran
6.
Bahan yang digunakan dalam penulisan ini adalah materi
kelas XI IPS di SMA Negeri 5 yaitu KD 3.4 – 4.4 materi
determinan dan invers matriks
Bahan/Materi Kegiatan
7.
Pemetaan KD
Analisis Target Kompetensi
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
Pemilihan Model Pembelajaran
Pengembangan Desain Pembelajaran
berorientasi HOTS
Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan
8.
Media pembelajaran yang digunakan dalam best practice
ini adalah (a) papan tulis, (b) lembar kerja peserta didik
(LKPD)
Instrumen yang digunakan dalam best practice ini ada 2
macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses
pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen
untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a)
tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat
Media & Instrumen
9.
Praktik terbaik ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 21
Oktober tahun 2019 bertempat di kelas XI IPS SMA Negeri 5
Sekayu
Waktu & Tempat Kegiatan
10.
Proses pembelajaran saintific yang dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran problem based
learning berlangsung aktif, peserta didik menjadi lebih
aktif dalam merespon pertanyaan guru dan mengajukan
pertanyaan, meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam melakukan transfer knowledge, meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah (problem solving)
Hasil
11.
Masalah yang dihadapi terutama adalah belum
terbiasanya peserta didik belajar dengan model problem
based learning, peserta didik belum terbiasa dengan soal
HOTS, peserta didik sudah terbiasa dengan soal rutin
yang tidak mengajak peserta didik untuk berpikir
tingkat tinggi. Dengan tujuan untuk mendapat nilai
ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode
ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri
menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat
penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah yang Dihadapi
12.
Agar peserta didik yakin bahwa pembelajaran saintific
dengan problem based learning dapat mebuat mereka lebih
meguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan
sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat
belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta
didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu,
kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan
konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan
HOTS.
Cara Mengatasi Masalah
13.
Pembelajaran dengan model pembelajaran problem
based learning (PBL) layak dijadikan praktik terbaik
pembelajaran berorientasi HOTS. Dengan
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran problem
based learning (PBL) yang dilaksanakan tidak
sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga
mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad
21.
Simpulan
14.
Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan
mengacu pada buku siswa dan buku guru yang
telah disediakan
Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas
pada hapalan teori
Sekolah, terutama kepala sekolah dapat
mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS
Rekomendasi