SlideShare a Scribd company logo
1 of 116
Download to read offline
PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA
      PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR
                 DI BURSA EFEK INDONESIA



                          SKRIPSI

         Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
            dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
                      Jurusan Akuntansi




                            Oleh:

         THAUSSIE NURVIGIA DWI PRABOWO PUTRI
                    206.112.106/FE/AK



                           Kepada

                   FAKULTAS EKONOMI
     UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
                          JAKARTA
                            2010
SKRIPSI BERJUDUL

PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP
PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF
 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA


              Dipersiapkan dan disusun oleh :

     THAUSSIE NURVIGIA DWI PRABOWO PUTRI
                206.112.106/FE/AK
          telah dipertahankan di depan Tim Penguji
                 pada tanggal : 20 April 2010
    dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima


                       Pembimbing




                    ( Drs. SAMIN, MM)

             Jakarta, ………………………2010



    Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
                    Fakultas Ekonomi
                Kepala Program Akuntansi




         (SATRIA YUDHIA WIJAYA SE, MS.AK)
KATA PENGANTAR



         Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberi limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan tujuan dan waktu yang diharapkan

dengan     judul   ”PENGARUH       RASIO-RASIO        KEUANGAN         TERHADAP

PERUBAHAN           LABA      PADA      PERUSAHAAN          OTOMOTIF         YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

         Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi ini banyak

mendapat bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang telah memberikan segala

bantuan, dorongan, dan saran dari awal hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Oleh karena itu pada kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima

kasih yang tulus dan penghormatan yang tinggi kepada:

1. Keluarga terutama untuk kedua orang tua tercinta, almarhum papa dan

   almarhumah mama yang telah memberikan rasa kasih sayang, kesabaran dan

   motivasi. Penulis persembahkan skripsi ini sebagai wujud bakti dan sayang

   kepada kalian. Untuk kakak tersayang, terima kasih telah memberikan dukungan,

   doa, kasih sayang, semangat dan masukan sehingga dapat terselesaikannya

   penulisan skripsi ini.


                                          i
2. Ir. Budiman Djoko Said, MM, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional

   ”Veteran” Jakarta.

3. DR. Erna Hernawati, Ak, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

   Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta.

4. Bapak Satria Yudhia Wijaya, SE, MS. Ak selaku Ketua Program S1 Akuntansi

   Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

5. Drs. Samin, MM selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah dengan penuh

   kesabaran dalam meluangkan waktunya dan telah memberikan saran, nasehat,

   arahan serta bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

   terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

   “Veteran”    Jakarta   yang   dengan segala     dedikasinya   telah memberikan

   pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Keluarga besar Om, Tante, Pakde, Budhe, Kakak-Kakak Sepupu, dan Adik-Adik

   Sepupu yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, selalu

   memberikan doa dan kasih sayang, semangat, dorongan serta nasehat sehingga

   dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini.

8. Special thanks to Andi Aroef dan keluarga besarnya yang telah memberikan

   dukungan, doa, kesabaran, dan ketulusan yang senantiasa membantu penulis

   dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.




                                             ii
9. Sahabat-sahabat di Surabaya Gizza, Dinda, Dita, dan Yessie beserta keluarga

   besarnya yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan, masukan, dan nasehat

   kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat Fika, Zanita, Iken, Erna, Tere, Prisma, Nisa, Thia, Arista, Abhe,

   Lanang, Irfan, Putri, Romlih yang telah memberikan dukungan dan doa kepada

   penulis selama perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripisi ini.

11. Teman-teman di UPN angkatan 2006 khususnya local C dan Teknik Industri 2006

   yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama ini telah memberikan

   bantuan, doa, semangat, dukungan dan saran kepada penulis.

12. Kakak-kakak dan adik-adik di UPN Kak Angga, Kak Aam, Kak Ayu, Kak Icha,

   Kak Sha, Vanni, Mbe, Peppi, June, Syela, Ibun dan yang telah memberikan

   semangat, bantuan, saran, dan dukungan kepada penulis.

13. Pihak-pihak lain yang tidak sempat disebutkan namanya. Semoga Allah SWT

   membalas segala kebaikan kalian. Amin.

       Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.

Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna

kesempurnaan di masa mendatang dan pengembangan ilmu pengetahuan. Besar

harapan penulis, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis lain dan para

pembaca.


                                                              Jakarta, April 2010




                                         iii
DAFTAR ISI



                                                                                                             Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

ABSTRAK ............................................................................................................ x

BAB I        : PENDAHULUAN ............................................................................... 1

        1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

        1.2. Perumusan Masalah ............................................................................... 7

        1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7

        1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8



BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9

        2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 9

        2.2. Landasan Teori ....................................................................................... 15

          2.2.1. Laporan Keuangan ........................................................................... 15

             2.2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ................................................... 15

             2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................... 17

             2.2.1.3. Pemakai Laporan Keuangan ...................................................... 19

             2.2.1.4. Jenis Laporan Keuangan ............................................................ 21


                                                            iv
2.2.2. Rasio Keuangan ............................................................................... 22

              2.2.2.1. Pengertian Rasio Keuangan .................................................... 22

              2.2.2.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan .................................................... 23

        2.2.3. Laba .................................................................................................. 33

              2.2.3.1. Pengertian Laba....................................................................... 33

              2.2.3.2. Pelaporan Laba ........................................................................ 34

              2.2.3.3. Tujuan Pelaporan Laba ........................................................... 35

        2.2.4. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba ........... 37

           2.2.4.1. Pengaruh Current Ratio terhadap Perubahan Laba.................... 37

           2.2.4.2. Pengaruh Working Capital to Total Assets terhadap

                       Perubahan Laba .......................................................................... 39

           2.2.4.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba ......... 40

           2.2.4.4. Pengaruh Profit Margin terhadap Perubahan Laba.................... 41

      2.3. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 42

      2.4. Hipotesis................................................................................................. 43



BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 44

      3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................................... 44

        3.1.1. Definisi Operasional......................................................................... 44

        3.1.2. Pengukuran Variabel ........................................................................ 45

      3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................................... 46

      3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 48



                                                            v
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................................... 49

       3.4.1. Teknik Analisis ................................................................................ 49

       3.4.2. Uji Hipotesis ..................................................................................... 52



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 55

     4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................................... 55

     4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 56

       4.2.1. Current Ratio.................................................................................... 56

       4.2.2. Working Capital to Total Assets....................................................... 59

       4.2.3. Debt to Equity Ratio ......................................................................... 61

       4.2.4. Profit Margin.................................................................................... 63

       4.2.5. Perubahan Laba ................................................................................ 65

     4.3. Analisis Dan Pengujian Hipotesis ......................................................... 67

       4.3.1. Analisis Deskriptif............................................................................ 67

       4.3.2. Analisis Regresi Berganda .............................................................. 69

       4.3.3. Analisis Uji Asumsi Klasik .............................................................. 73

         4.3.3.1. Uji Multikolinieritas .................................................................. 73

         4.3.3.2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 74

         4.3.3.3. Uji Autokorelasi ........................................................................ 75

       4.3.4. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 76

         4.3.4.1. Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F) ............................ 76

         4.3.4.2. Pengujian Individu atau Parsial (Uji t) ...................................... 77
                                            vi
ii




           4.3.4.3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 79

      4.4. Pembahasan ........................................................................................... 80



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 85

      5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 85

      5.2. Saran ...................................................................................................... 86



DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN




                                            DAFTAR GAMBAR
                                                   vii
ii




                                                                                            Halaman
Gambar 2.1. Diagram Kerangka Pemikiran ........................................................ 43




                                     DAFTAR TABEL


                                                 viii
ii




                                                                                                   Halaman
Tabel 2.1. Matriks Penelitian Terdahulu .............................................................. 12

Tabel 4.1. Nama-Nama Perusahaan Yang Menjadi Obyek Penelitian ..................... 55

Tabel 4.2. Current Ratio ....................................................................................... 57

Tabel 4.3. Working Capital to Total Assets ............................................................ 59

Tabel 4.4. Debt to Equity Ratio ............................................................................. 61

Tabel 4.5. Profit Margin ....................................................................................... 64

Tabel 4.6. Perubahan Laba .................................................................................... 66

Tabel 4.7. Descriptive Statistic .............................................................................. 68

Tabel 4.8. Data untuk Analisis Regresi Berganda .................................................. 70

Tabel 4.9. Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................... 71

Tabel 4.10. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 73

Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 74

Tabel 4.12. Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 75

Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ..................................................... 76

Tabel 4.14. Hasil Uji Hipótesis Secara Parcial ........................................................ 77

Tabel 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 79




PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA
      PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR
                DI BURSA EFEK INDONESIA

                                                          ix
2




                                       Oleh:

                       Thaussie Nurvigia Dwi Prabowo Putri

                                    ABSTRAK

        Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan
terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode tahun 2004-2008.
        Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai obyek perusahaan
adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan
periode penelitian tahun 2004 sampai 2008 sebanyak 19 perusahaan, sedangkan yang
dijadikan obyek penelitian (sampel) yaitu sebanyak enam perusahaan. Teknik
penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data diuji
menggunakan analisis korelasi, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis.
        Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel current ratio (CR), working
capital to total assets (WCTA), debt to equity ratio (DER) dan profit margin (PM)
secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba. Hasil uji
F menghasilkan Fhitung > Ftabel (2.869 > 2.759) dengan tingkat signifikansi 0.044 <
0.05. Secara parsial, current ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan dan
negatif terhadap perubahan laba. Working capital to total assets (WCTA)
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Debt to equity
ratio (DER) tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba.
Profit margin (PM) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan
laba.

Kata Kunci: Perubahan Laba, Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt
            to Equity Ratio, Profit Margin




                                         x
BAB I

                             PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang

           Perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan

    dalam kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam

    memenuhi kewajiban-kewajiban financial dan melaksanakan operasinya dengan

    stabil serta dapat menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke

    waktu. Masyarakat luas pada dasarnya mengukur keberhasilan perusahaan

    berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja manajemen.

    Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan

    mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter kinerja

    tersebut adalah laba.

           Laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup

    perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan

    menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Untuk memperoleh

    laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional yang didukung oleh

    adanya sumber daya. Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat

    ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau

    penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan

    ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (Juliana dan

    Sulardi, 2003).


                                     1
2




       Laporan laba-rugi, yang didalamnya tercantum laba atau rugi yang

dialami oleh perusahaan merupakan salah satu laporan keuangan utama

perusahaan yang melaporkan hasil kegiatan dalam meraih keuntungan untuk

periode waktu tertentu sedangkan neraca mencantumkan sumber daya

perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang

dicapai oleh perusahaan. Para pelaku bisnis dan pemerintah dalam pengambilan

keputusan ekonomi membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja

keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan, perusahaan dapat memperoleh

informasi tentang performance (kinerja) perusahaan, aliran kas perusahaan dan

informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu,

analisis laporan keuangan sangat diperlukan untuk memahami informasi laporan

keuangan.

       Dalam menganalisis dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta

prospek pertumbuhan labanya, ada beberapa teknik analisis yang dapat

digunakan. Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan

yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi pertumbuhan laba,

termasuk kondisi keuangan di masa depan adalah dengan melakukan analisis

rasio keuangan. Analisis rasio adalah salah satu cara pemrosesan dan

penginterprestasikan informasi akuntansi yang dinyatakan dalam artian relatif

maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu

dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan (Suhardito dkk,2000).
3




Rasio keuangan sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan

yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan yang pada dasarnya tidak hanya

berguna bagi kepentingan intern perusahaan, melainkan juga bagi pihak

eksternal. Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan

awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu

perusahaan. Dengan rasio keuangan, investor dapat dibimbing untuk membuat

keputusan atau perimbangan tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan

bagaimana prospek yang akan dihadapi di masa yang akan datang.

       Seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberi manfaat

maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan

tersebut lebih lanjut dalam bentuk analisis laporan keuangan yang didalamnya

termasuk analisis terhadap rasio-rasio keuangan. Analisis laporan keuangan

mencurahkan perhatian kepada penghitungan rasio agar dapat mengevaluasi

keadaan financial masa lalu, sekarang, dan memproyeksikan hasil atau laba

yang akan datang. Analisis ini dilakukan dengan mengukur hubungan antara

unsur-unsur   tersebut   dari   tahun   ke   tahun   untuk   mengetahui   arah

perkembangannya.

       Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam penyusunan teori akuntansi

telah mendorong dilakukannya studi-studi akuntansi yang menghubungkan

rasio keuangan dengan fenomena-fenomena akuntansi tertentu, dengan harapan

akan dapat ditemukan berbagai kegunaan objektif rasio keuangan. Salah satu

fenomena-fenomena akuntansi yang terjadi yaitu yang terjadi pada PT. Adira
4




Dinamika Multifinance Tbk. Perusahaan tersebut merupakan salah satu

perusahaan yang berpotensi meraih keuntungan ditengah minimnya likuiditas di

industri multifinance. Hal ini disebabkan karena PT. Adira mendapat sokongan

dana dari PT. Bank Danamon Tbk. Per Desember 2008 Bank menyuntik 89 %

kebutuhan dana PT. Adira yang mencapai Rp 16,9 triliun. Suntikan diberikan

melalui fasilitas pembiayaan bersama, 99 % ditanggung Bank Danamon dan 1

% ditanggung PT. Adira. Hal ini menguntungkan karena pendanaan Bank

Danamon tidak tercatat dalam akun utang PT. Adira dan ini menyebabkan rasio

utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) PT. Adira menjadi relatif kecil,

tercatat 0,43 kali pada tahun 2008 dibandingkan dengan batasan maksimal 10

kali. Dengan begitu, per 31 Desember 2008 PT. Adira hanya mencatat utang

bank Rp 96 miliar dan utang obligasi Rp 750 miliar. Padahal, piutang PT. Adira

dari aktivitas pembiayaannya Rp 17 triliun.

       Kekuatan prediksi rasio keuangan dalam memprediksi laba selama ini

memang sangat berguna dalam menilai performance (kinerja) perusahaan di

masa mendatang. Kekuatan prediksi rasio keuangan ditemukan secara berbeda

oleh beberapa peneliti. Peneliti yang mengatakan bahwa Current Ratio

berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba adalah Meriewaty dan Setyani

(2005) dengan menggunakan sampel perusahaan di industri food and beverages

yang terdaftar di BEJ. Sedangkan peneliti yang mengatakan tidak berpengaruh

adalah Juliana dan Sulardi (2003) dengan sampel perusahaan manufaktur yang

go public di BEJ, Takarini dan Ekawati (2003) yang menggunakan sampel
5




perusahaan manufaktur di pasar modal Indonesia dan Hermanto (2007) dengan

sampel perusahaan go public di BEJ.

       Penelitian mengenai pengaruh Working Capital to Total Assets terhadap

perubahan laba ditemukan oleh Warsidi dan Pramuka (2000) dengan

menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan oleh

Takarini dan Ekawati (2003). Sedangkan penelitian yang mengemukakan

bahwa tidak adanya pengaruh antara Working Capital to Total Assets adalah

penelitian Meriewaty dan Setyani (2005).

       Penelitian Hermanto (2007) dan penelitian Suhardito dkk (2000) yang

menggunakan sampel perusahaan emiten dan industri perbankan di PT. BES

menunjukkan bahwa adanya pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap perubahan

laba. Sedangkan penelitian Juliana dan Sulardi (2003) menyatakan bahwa tidak

ada pengaruh antara Debt to Equity Ratio terhadap perubahan laba.

       Penelitian mengenai pengaruh Profit Margin terhadap perubahan laba

dilakukan oleh Takarini dan Ekawati (2003) dengan hasil yang menunjukkan

adanya pengaruh diantara kedua variabel tersebut. Sedangkan yang mengatakan

tidak berpengaruh adalah penelitian Juliana dan Sulardi (2003).

       Dengan tidak konsistennya penelitian-penelitian yang telah dilakukan

tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut

temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang menyangkut

kegunaannya dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang.

Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa
6




yang akan datang, temuan ini tentu merupakan pengetahuan yang cukup

berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara real maupun

potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Sebaliknya, jika rasio

keuangan ternyata tidak cukup signifikan dalam memprediksi perubahan laba di

masa yang akan datang, hasil penelitian ini akan memperkuat bukti tentang

inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya.

       Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya oleh Suhardito dkk (2000) dan Takarini dan Ekawati (2003).

Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan yang dilakukan Suhardito (2000)

dan Takarini dan Ekawati (2003) terletak pada rasio-rasio keuangan yang

dianalisis didalam penelitian ini berjumlah 4, sedangkan jumlah rasio keuangan

yang dianalisis Suhardito (2000) adalah sebanyak 11 dan Takarini dan Ekawati

(2003) sebanyak 18 rasio keuangan. Perbedaan yang terakhir yaitu sampel

penelitian dan lamanya periode penelitian. Penelitian Suhardito (2000)

menggunakan sampel pada emiten dan industri perbankan di Bursa Efek

Surabaya selama empat tahun (1995-1998) dan sampel penelitian Takarini dan

Ekawati (2003) adalah perusahaan manufaktur di Pasar Modal Indonesia selama

empat tahun (1997-2000). Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia dan periode penelitian selama

lima tahun (2004-2008).

       Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul ”PENGARUH

RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
7




    PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

    INDONESIA”.



1.2. Perumusan Masalah

           Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah

    yang diidentifikasi dalam penelitian ini terbatas pada:

    a. Apakah Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity

       Ratio, dan Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap perubahan

       laba?

    b. Apakah Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity

       Ratio, dan Profit Margin secara parsial berpengaruh terhadap perubahan

       laba?



1.3. Tujuan Penelitian

           Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    a. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Working Capital to

       Total Assets, Debt to Equity Ratio, Profit Margin terhadap perubahan laba

       secara simultan.

    b. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Working Capital to

       Total Assets, Debt to Equity Ratio, Profit Margin terhadap perubahan laba

       secara parsial.
8




1.4. Manfaat Penelitian

           Manfaat penelitian ini adalah :

    a. Bagi Peneliti

       Dapat digunakan untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai

       kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba.

    b. Bagi Pemakai Laporan Keuangan

       Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam

       pengambilan keputusan.

    c. Bagi Akademisi

       Dapat digunakan sebagai bahan literatur dan referensi dalam melakukan

       penelitian selanjutnya mengenai kegunaan prediktif rasio keuangan terhadap

       perubahan laba di masa yang akan datang.
9




                                     BAB II

                             TINJAUAN PUSTAKA



2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

            Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis rasio

     keuangan yang berpengaruh dalam perubahan laba diantaranya dikutip dari

     beberapa sumber. Penelitian mengenai perubahan laba antara lain:

     a. Suhardito dkk (2000) melakukan penelitian tentang analisis kegunaan rasio-

        rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. Variabel bebas

        (independent) yang digunakan berjumlah 11 rasio keuangan emiten dan 19

        rasio keuangan industri perbankan. Sampel dari penelitian ini adalah 70

        perusahaan emiten dan 13 industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

        Surabaya selama kurun waktu 1995-1998. Teknik analisis kuantitatif yang

        digunakan adalah teknik analisis regresi dengan metode pangkat dua terkecil

        biasa atau OLS (Ordinary Least Squares). Hasil dari penelitian adalah

        Capital Ratio, Primary Ratio, Gross Profit Margin, dan Return On Equity

        mampu memprediksikan perubahan laba pada industri perbankan.

        Sedangkan rasio-rasio keuangan emiten tidak mampu memprediksikan

        perubahan laba.

     b. Warsidi dan Pramuka (2000) yang menguji kegunaan rasio keuangan dalam

        memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang. Pengujian ini

        dilakukan   dengan    menggunakan     sampel   sebanyak    54   perusahaan


                                          9
10




   manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993-1997.

   Jumlah rasio keuangan yang dianalisis sebanyak 49 rasio. Hasil penelitian

   menunjukkan bahwa tujuh rasio keuangan terbukti signifikan untuk

   digunakan sebagai prediktor laba satu tahun yang akan datang, lima rasio

   keuangan signifikan untuk digunakan sebagai prediktor laba dua tahun yang

   akan datang, dan untuk tiga tahun hanya dua rasio yang signifikan.

c. Juliana dan Sulardi (2003) yang meneliti mengenai manfaat rasio keuangan

   dalam memprediksi perubahan laba, membuktikan bahwa secara serempak

   rasio keuangan mampu memprediksikan perubahan laba. Sementara secara

   parsial, hanya rasio gross profit margin dan operating profit margin yang

   mampu memprediksi perubahan laba. Sampel dari penelitian ini adalah

   perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang menerbitkan laporan

   keuangan untuk tahun 1998-2000. Sampel yang digunakan sebanyak 52

   perusahaan. Penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda

   (Multiple Regression Analysis). Variabel yang diuji dalam penelitian ini

   berjumlah tiga, yaitu perubahan laba sebagai variabel dependen, rasio

   keuangan (Curent Ratio, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net

   Profit Margin, Debt to Equity, Inventory Turnover, Total Assets Turnover,

   Return on Investment, Return on Equity, dan Leverage Ratio) sebagai

   variabel independen, dan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating.

d. Takarini dan Ekawati (2003) melakukan penelitian tentang analisis rasio

   keuangan dalam memprediksi perubahan laba terhadap 42 perusahaan
11




   manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1997-2000.

   Delapan belas (18) rasio keuangan digunakan sebagai variabel independen

   dalam penelitian ini. Logit model (Regression Logistic) merupakan metode

   analisis data penelitian. Hasil analisis data mengemukakan bahwa hasil

   penelitian untuk satu tahun ke depan menunjukkan rasio CLE (Current

   Liabilities to Equity), WCTA (Working Capital to Total Assets), ROE

   (Return on Eqiuty), dan NPM (Net Profit Margin). Untuk prediksi dua tahun

   ke depan, yaitu rasio NWS (Net Worth to Sales).

e. Meriewaty dan Setyani (2005) melakukan penelitian tentang analisis rasio

   keuangan terhadap perubahan kinerja pada perusahaan. Sampel diambil dari

   perusahaan di industri food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek

   Jakarta dengan periode penelitian dari tahun 1999-2003. Jumlah perusahaan

   yang digunakan sebanyak 20 perusahaan. Model statistik digunakan dalam

   penelitian ini untuk menguji tingkat signifikan rasio keuangan terhadap

   perubahan kinerja. Variabel independen di penelitian ini berjumlah 14 rasio

   sedangkan variabel dependennya berjumlah dua yaitu Earning After Tax dan

   Operating Profit. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rasio keuangan

   yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan kinerja (untuk EAT)

   adalah rasio Total Debt to Total Capital Assets, Total Assets Turnover, dan

   Return on Investment. Kemudian rasio keuangan yang berpengaruh

   signifikan terhadap perubahan kinerja (untuk OP) adalah Current Ratio.
12




      f. Hermanto (2007) meneliti pengaruh sistem informasi dan rasio keuangan

         terhadap perubahan laba. Peran sistem informasi dan sembilan rasio

         keuangan digunakan sebagai variabel independen. Sedangkan variabel

         dependennya adalah perubahan laba. Sampel penelitian ini untuk variabel

         peranan sistem informasi adalah manajer departemen sistem informasi serta

         non-sistem informasi, dan untuk variabel rasio keuangan adalah perusahaan

         go-public di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1994-2003. Model pengujian

         yang digunakan adalah regresi berganda (Multiple Regression). Hasil dari

         penelitian tersebut adalah peranan sistem informasi dan rasio keuangan

         Cash to Total Debt, Total Debt to Total Equity, Equity to Earning Before

         Tax, Net Income to Equity, dan Sales to Fixed Asset berpengaruh terhadap

         perubahan laba setahun ke depan.


                                    Tabel 2.1

                          Matrix Penelitian Terdahulu

No.     Nama Peneliti           Variabel                   Hasil Penelitian
 1.    Suhardito dkk    Variabel Independen:       Hasil dari penelitian adalah
       (2000)           Rasio keuangan emiten:     Capital Ratio, Primary Ratio,
                        CR, QR, cash ratio, debt   Gross Profit Margin, dan
                        ratio, DER, debt to        Return On Equity mampu
                        tangible net worth,        memprediksikan perubahan
                        operating cash flow per    laba pada industri perbankan.
                        total debt ratio, ROA,     Sedangkan rasio-rasio keuangan
                        ROAA, ROI, ROE             emiten tidak mampu
                        Rasio keuangan industri    memprediksikan perubahan
                        perbankan:                 laba.
                        Investing policy ratio,
                        QR, banking ratio, loan
13




                      to asset ratio, liquidity
                      risk, cash ratio,
                      allowance to total loan
                      ratio, primary ratio, risk
                      asset ratio, capital ratio,
                      CAR I, CAR II, deposit
                      risk ratio, GPM, NPM,
                      ROE, gross yield on
                      total assets, ROA, rate
                      of return on loan

                      Variabel Dependen:
                      Perubahan Laba

2.   Warsidi dan      Variabel Independen:          Hasil penelitian menunjukkan
     Pramuka (2000)   49 Rasio keuangan             bahwa tujuh rasio keuangan
                                                    terbukti signifikan untuk
                      Variabel Dependen:            digunakan sebagai prediktor
                      Perubahan Laba                laba satu tahun yang akan
                                                    datang, lima rasio keuangan
                                                    signifikan untuk digunakan
                                                    sebagai prediktor laba dua
                                                    tahun yang akan datang, dan
                                                    untuk tiga tahun hanya dua
                                                    rasio yang signifikan.

3.   Juliana dan      Variabel Independen:          Hasil penelitian membuktikan
     Sulardi (2003)   CR, GPM, OPM, NPM,            bahwa secara serempak rasio
                      DER, ITO, TATO, ROI,          keuangan mampu
                      ROE, dan Leverage             memprediksikan perubahan
                      Ratio                         laba. Sementara secara parsial,
                                                    hanya rasio gross profit margin
                      Variabel Dependen:            dan operating profit margin
                      Perubahan Laba                yang mampu memprediksi
                                                    perubahan laba.

4.   Takarini dan     Variabel Independen:          Hasil analisis data
     Ekawati (2003)   TLTA, NWTLFA, CLI,            mengemukakan bahwa hasil
                      CLE, OITL, CR, QR,            penelitian untuk satu tahun ke
                      CFTL, CFCL, WCTA,             depan menunjukkan rasio CLE
                      STA, INWC, QAI,               (Current Liabilities to Equity),
                      NWS, NPM, ROA,                WCTA (Working Capital to
14




                      ROE, dan RETA.                Total Assets), ROE (Return on
                                                    Eqiuty), dan NPM (Net Profit
                      Variabel Dependen:            Margin). Untuk prediksi dua
                      Perubahan Laba                tahun ke depan, yaitu rasio
                                                    NWS (Net Worth to Sales).

5.   Meriewaty dan    Variabel Independen:          Hasil uji statistik menunjukkan
     Setyani (2005)   CR, QR, WCTA, DER,            bahwa rasio keuangan yang
                      debt to total capital         berpengaruh signifikan terhadap
                      assets ratio, long term       perubahan kinerja (untuk EAT)
                      debt to equity ratio,         adalah rasio Total Debt to Total
                      TATO, ITO, average            Capital Assets, Total Assets
                      day’s inventory ratio,        Turnover, dan Return on
                      WCTO, GPM, NPM,               Investment. Kemudian rasio
                      ROI, dan ROE.                 keuangan yang berpengaruh
                                                    signifikan terhadap perubahan
                      Variabel Dependen:            kinerja (untuk OP) adalah
                      EAT dan OP                    Current Ratio.

6.   Hermanto         Variabel Independen:          Hasil dari penelitian tersebut
     (2007)           Peran sistem informasi,       adalah peranan sistem informasi
                      cash to total debt,           dan rasio keuangan Cash to
                      current asset to current      Total Debt, Total Debt to Total
                      liabilities, inventory to     Equity, Equity to Earning
                      sales, total debt to          Before Tax, Net Income to
                      equity, total assets to net   Equity, dan Sales to Fixed Asset
                      income, equity to EBIT,       berpengaruh terhadap
                      net income to equity,         perubahan laba setahun ke
                      sales to fixed assets, dan    depan.
                      sales to total assets.

                      Variabel Dependen:
                      Perubahan Laba
15




2.2. Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan

2.2.1.1. Pengertian laporan Keuangan

               Laporan keuangan diperoleh dari proses berjalannya sistem

        akuntansi. Akuntansi atau Accounting merupakan bahasa bisnis yang dapat

        memberikan informasi tentang kondisi bisnis dan hasil usaha pada suatu

        waktu atau periode tertentu. Laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem

        atau proses akuntansi tidak dapat dibuat secara mudah, tetapi harus dibuat

        dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu

        dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti.

               Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan digunakan

        sebagai alat penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya

        laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai

        dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan

        agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan.

        Dalam hal laporan keuangan, kewajiban setiap perusahaan adalah untuk

        membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode

        tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis untuk dapat diketahui

        kondisi dan posisi perusahaan terkini. Laporan keuangan juga menentukan

        langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan

        melihat berbagai persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang

        dimiliki perusahaan.
16




       Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:03:07) mendefinisikan

laporan keuangan sebagai berikut:

”Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus
dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.”

       Menurut Kasmir (2009:07), laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu.

       Menurut Harahap (2006:105), laporan keuangan menggambarkan

kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau

jangka waktu.

       Menurut Juliana dan Sulardi (2003), laporan keuangan didefinisikan

sebagai berikut:

”Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat besar bagi pemakai
dalam pengambilan keputusan.”

       Munawir (2004:02) mendefinisikan laporan keuangan sebagai

berikut:

”Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahan tersebut.”
17




              Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

       laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang berupa

       data keuangan dan aktivitas dari suatu perusahaan yang bertujuan untuk

       memberi gambaran mengenai kondisi keuangan, hasil usaha, serta kinerja

       perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.



2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

              Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan

       informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada

       periode tertentu. Laporan keuangan mampu memberikan informasi

       keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki

       kepentingan terhadap perusahaan.

            Ikatan Akuntan Indonesia No. 01 (2007:05:1.2) merumuskan tujuan

       laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan,

       kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat

       bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

            Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan

       manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

       dipercayakan kepada manajemen. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

       suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang

       meliputi:
18




a. Aktiva merupakan harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan,

   baik pada saat tertentu maupun periode tertentu.

b. Kewajiban merupakan utang kepada pihak lain yang timbul karena

   memperoleh pinjaman (kredit) atau karena pembelian suatu barang atau

   jasa yang pembayarannya dilakukan secara angsuran.

c. Ekuitas merupakan hak yang dimiliki oleh perusahaan.

d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian.

   Pendapatan merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa yang

   dibebankan kepada langganan atau yang menerima jasa.

   Beban merupakan semua biaya yang telah dikenakan dan dapat

   dikurangkan pada penghasilan.

   Keuntungan dan kerugian adalah naiknya dan turunnya nilai ekuitas dari

   transaksi yang sifatnya insindentil dan bukan kegiatan utama entitas dan

   dari transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu

   periode tertentu.

e. Arus kas merupakan aliran penerimaan dan pengeluaran kas atau setara

   kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

       Dengan memperoleh laporan keuangan, suatu perusahaan akan dapat

mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Laporan

keuangan tidak hanya untuk dibaca tetapi juga untuk dimengerti dan

dipahami mengenai posisi keuangan perusahaan saat ini.
19




2.2.1.3. Pemakai Laporan Keuangan

               Laporan keuangan disusun berdasarkan berbagai tujuan. Tujuan

       utamanya adalah untuk kepentingan pemilik dan manajemen perusahaan

       serta   memberikan informasi     kepada   berbagai   pihak yang sangat

       berkepentingan terhadap perusahaan. Hal ini berarti, pembuatan dan

       penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan

       berbagai pihak, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan. Pihak yang

       paling berkepentingan adalah pemilik usaha dan manajemen. Yang

       dimaksud dengan pihak luar adalah pihak yang mempunyai hubungan baik

       langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Masing-masing

       pihak memiliki kepentingan tersendiri tergantung dari sudut pandang.

               Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan terdiri

       dari (Kasmir, 2009:18):

       a. Pemilik atau Pemegang Saham

                  Pemilik adalah pihak yang memiliki usaha. Hal ini tercermin dari

          kepemilikan saham yang dimilikinya. Pemilik atau pemegang saham

          berkepentingan untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan, untuk

          mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu

          periode serta menilai kinerja manajemen atas target yang telah

          ditetapkan.
20




b. Manajemen

          Bagi   pihak manajemen,     laporan keuangan yang        dibuat

   merupakan cermin kinerja dalam suatu periode tertentu. Nilai penting

   laporan keuangan bagi manajemen adalah alat untuk menilai dan

   mengevaluasi kinerja dalam pencapaian target dan tujuan yang telah

   ditetapkan dalam suatu periode serta untuk melihat kemampuan

   manajemen mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

c. Kreditor

          Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan, seperti

   bank atau lembaga keuangan lainnya. Bagi perusahaan yang telah

   mendapat pinjaman, laporan keuangan dapat menyajikan informasi

   tentang penggunaan dana yang diberikan serta kondisi keuangan seperti

   likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan. Bagi perusahaan

   calon debitur, laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi untuk

   menilai kelayakan perusahaan untuk menerima kredit yang akan

   diberikan.

d. Pemerintah

          Arti penting laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah

   untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh

   keuangan perusahaan yang sesungguhnya dan untuk mengetahui

   kewajiban perusahaan terhadap negara termasuk jumlah pajak yang

   harus dibayar kepada negara.
21




       e. Investor

                   Investor adalah pihak yang akan menanamkan dana di suatu

           perusahaan. Dengan laporan keuangan, investor dapat melihat prospek

           atau keuntungan yang akan diperoleh (dividen) serta perkembangan nilai

           saham ke depan. Dengan begitu, investor dapat mengambil keputusan

           untuk membeli saham atau tidak.



2.2.1.4. Jenis Laporan Keuangan

               Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa

       jenis tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan.

       Dalam prakteknya, perusahaan diharuskan untuk menyusun beberapa jenis

       laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan,

       terutama untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak

       lain. Laporan keuangan utama menurut IAI (2007:07:1.3) terdiri dari:

       a. Neraca

           Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi

           keuangan (harta, utang, dan modal) perusahaan dalam suatu tanggal

           tertentu.

       b. Laporan Laba-Rugi

           Laporan laba-rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk

           mendapatkan hasil dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode

           tertentu.
22




        c. Laporan Perubahan Ekuitas

           Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi jumlah dan

           jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan ini akan dibuat apabila

           terjadi perubahan modal.

        d. Laporan Arus Kas

           Laporan arus kas melaporkan jumlah kas yang dihasilkan dan digunakan

           oleh perusahaan melalui tiga tipe aktivitas yaitu operasi, investasi, dan

           pendanaan.

        e. Catatan Atas Laporan Keuangan

           Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan

           informasi apabila terdapat laporan keuangan yang memerlukan

           penjelasan tertentu.



2.2.2. Rasio Keuangan

2.2.2.1. Pengertian Rasio Keuangan

               Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis

        kelemahan dan kekuatan financial akan sangat membantu dalam menilai

        prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Dengan

        analisis keuangan, dapat diketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki

        oleh seorang Business Enterprises. Rasio dapat memberikan indikasi apakah

        perusahaan masih memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban

        financialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen
23




        persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur

        modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran

        pemegang saham dapat dicapai.

               Menurut Harahap (2006:297), rasio keuangan adalah angka yang

        diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos

        lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).

               Menurut Horne (Kasmir;2009:104), mendefinisikan rasio keuangan

        adalah sebagai berikut:

        “Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka
        akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka yang
        lainnya dalam satu periode maupun beberapa periode.”

               Menurut Brigham dan Houston (2006:94), rasio keuangan dirancang

        untuk membantu dalam mengevaluasi suatu laporan keuangan.

               Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa rasio

        keuangan adalah indeks yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan

        antara dua angka dalam pos-pos laporan keuangan dengan membandingkan

        angka-angka tersebut dalam satu periode atau beberapa periode dalam

        rangka membantu mengevaluasi suatu laporan keuangan.



2.2.2.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

               Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan

        rasio keuangan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap

        rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian,
24




setiap hasil rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti

bagi pengambilan keputusan.

       Menurut Kasmir (2009:127), jenis rasio keuangan terdiri dari

sebagai berikut:

a. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

   perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Jenis-jenis dari

   rasio likuiditas antara lain:

   1) Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur

       kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek

       atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

       keseluruhan.

   2) Rasio Cepat (Quick Ratio) merupakan rasio yang menunjukkan

       kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban

       atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai

       persediaan.

   3) Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan alat yang digunakan untuk

       mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar

       utang.

   4) Rasio Perputaran Kas merupakan rasio yang mengukur tingkat

       kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk

       membayar tagihan dan membiayai penjualan.
25




   5) Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan

       untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan

       yang ada dengan modal kerja perusahaan.

b. Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

   sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Jenis-jenis rasio

   solvabilitas antara lain:

   1) Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

       perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

   2) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

       utang dengan ekuitas.

   3) Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang

       jangka panjang dengan modal sendiri.

   4) Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali

       perolehan bunga.

   5) Fixed Charge Coverage merupakan rasio yang dilakukan apabila

       perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva

       berdasarkan kontrak sewa (lease contract).

c. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

   tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,

   persediaan, penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio untuk menilai

   kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

   Jenis-jenis rasio aktivitas antara lain:
26




   1) Perputaran Piutang merupakan rasio yang digunakan untuk

       mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau

       berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini akan berputar

       dalam satu periode.

   2) Perputaran Persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk

       mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini

       berputar dalam suatu periode.

   3) Perputaran Modal Kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur

       atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode

       tertentu.

   4) Fixed Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk

       mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap

       berputar dalam satu periode.

   5) Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk

       mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan

       mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah

       aktiva.

d. Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

   perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

   tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas antara lain:

   1) Profit Margin on Sales merupakan salah satu rasio yang digunakan

       untuk mengukur margin laba atas penjualan.
27




   2) Return on Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil

       (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

   3) Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih

       sesudah pajak dengan modal sendiri.

   4) Laba Per Lembar Saham Biasa merupakan rasio untuk mengukur

       keberhasilan   manajemen     dalam    mencapai   keuntungan    bagi

       pemegang saham.



       Berdasarkan jenis-jenis rasio keuangan diatas, terdapat tiga rasio

keuangan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Rasio Likuiditas

           Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan

   perusahaan untuk membayar kewajibannya adalah akibat kelalaian

   manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya dan perusahaan

   yang tidak memiliki cukup dana untuk menutupi utang yang jatuh

   tempo. Kemudian, sebab lainnya adalah sebelumnya pihak manajemen

   perusahaan tidak menghitung rasio yang diberikan sehingga tidak

   mengetahui kondisi perusahaan yang dalam keadaan tidak mampu lagi

   karena nilai utangnya lebih tinggi dari aktiva lancarnya. Analisis

   keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

   membayar utang atau kewajibannya dikenal dengan nama analisis rasio

   likuiditas.
28




       Menurut Kasmir (2009:129), rasio likuiditas diartikan sebagai

berikut:

“Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Fungsi rasio
likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, baik
kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun didalam perusahaan.
Rasio likuiditas atau sering disebut sebagai rasio modal kerja yang
merupakan rasio untuk mengukur seberapa likuidnya suatu
perusahaan.”

       Jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

           Rasio lancar atau current ratio (CR) merupakan rasio untuk

   mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

   jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih

   secara keseluruhan. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk

   untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu

   perusahaan.

           Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio dapat

   digunakan sebagai berikut:

                                       Current Assets
                    Current Ratio =
                                      Current Liabilities

           Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah,

   dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar

   utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, kondisi
29




   perusahaan belum dapat dikatakan baik, hal ini dapat terjadi karena

   tidak adanya penggunaan kas dengan sebaik mungkin.

2) Working Capital to Total Assets Ratio

          Working capital to total assets ratio adalah ukuran bersih

   pada aktiva lancar perusahaan terhadap modal perusahaan. Modal

   kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang

   lancar. Karakteristik likuiditas benar-benar ditentukan secara jelas

   dikarenakan sebuah perusahaan yang mengalami kerugian operasi

   yang terus menerus akan menyusutkan aktiva lancar sehubungan

   dengan total aktiva. Diantara penilaian terhadap rasio likuiditas,

   rasio ini terbukti paling berharga. Rasio ini dapat juga digunakan

   sebagai alat diskriminan dalam menentukan suatu kebangkrutan.

          Working capital to total assets ratio (WCTA) merupakan

   likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Rumus yang dapat

   digunakan untuk menghitung Working Capital to Total Assets Ratio

   adalah sebagai berikut:

                                       Current Assets - Current Liabilities
   Working Capital to Total Assets =
                                                 Total Assets


          Rendahnya rasio working capital to total assets disebabkan

   karena suatu perusahaan yang mengalami kerugian operasional
30




       secara terus menerus yang nantinya akan mengurangi aktiva lancar

       yang berkaitan dengan total aktiva.

b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

          Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki

   berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar

   perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam mendanai

   usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber

   dana yang dapat diperoleh adalah pinjaman atau modal sendiri.

          Setiap sumber dana memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

   masing. Oleh karena itu, dengan adanya kelebihan dan kekurangan

   masing-masing dana maka perlu disiasati agar dapat saling menunjang.

   Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal

   pinjaman harus digunakan beberapa perhitungan yang matang.

   Perhitungan tersebut dikenal dengan nama rasio solvabilitas.

          Menurut Kasmir (2009:151), rasio solvabilitas diartikan sebagai

   berikut:

   ”Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
   sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Ini berarti
   besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai
   kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal
   sendiri.”

          Rasio solvabilitas yang tinggi akan berdampak timbulnya resiko

   kerugian yang lebih besar, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa

   ada kesempatan untuk memperoleh laba yang besar. Sebaliknya, rasio
31




   solvabilitas yang rendah akan mempunyai resiko kerugian lebih kecil

   dan mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada

   saat perekonomian tinggi.

           Rasio solvabilitas yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio

   (DER). Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai

   utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana

   yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan atau

   berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan

   untuk jaminan utang.

           Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah

   sebagai berikut:

                                               Total Liabilities
                      Debt to Equity Ratio =
                                                    Equity

           Semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio

   yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik

   dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi

   kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini memberikan

   petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan perusahaan.

c. Rasio Profitabilitas

           Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan adalah memperoleh

   laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang

   maksimal     seperti    yang    telah   ditargetkan,      perusahaan   dapat
32




mensejahterahkan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk

dan melakukan investasi baru. Untuk mengukur tingkat keuntungan

suatu perusahaan, digunakan rasio profitabilitas.

       Menurut Kasmir (2009:196), mengartikan rasio profitabilitas

sebagai berikut:

”Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini dapat juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjualan
dan pendapatan investasi. Inti dari penggunaan rasio ini adalah untuk
menunjukkan efisiensi perusahaan.”

       Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Profit Margin Ratio atau Rasio Margin Laba terhadap Penjualan. Profit

Margin Ratio (PM) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk

mengukur margin laba atas penjualan. Rasio ini menunjukkan

pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

       Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah

sebagai berikut:

                                     Earnings After Tax
                   Profit Margin =
                                           Sales

       Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi   .
33




2.2.3. Laba

2.2.3.1. Pengertian Laba

               Setiap perusahaan menginginkan laba atau sering disebut juga

        dengan keuntungan (profit). Laba diperlukan oleh perusahaan untuk dapat

        melangsungkan kehidupan perusahaan. Oleh karena itu, agar perusahaan

        dapat terus eksis didalam perekonomian maka diharapkan perusahaan akan

        mendapatkan laba.

               Menurut Wild et.al (2005:25) mendefinisikan laba sebagai berikut:

        “Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan
        profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada
        pemegang ekuitas untuk periode yang bersangkutan. Laba merupakan
        perkiraan atas kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada
        dan kontribusi dari pemegang ekuitas.”

               Menurut Warren et.al (2005:25), laba bersih atau keuntungan bersih

        (net income atau net profit) merupakan kelebihan pendapatan terhadap

        beban-beban yang terjadi.

               Menurut Soemarso (2005:230), laba adalah selisih lebih pendapatan

        atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha.

               Menurut Juliana dan Sulardi (2003), laba didefinisikan sebagai

        berikut:

        “Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu
        periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
        penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
        berasal dari kontribusi penanaman modal.”
34




               Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa laba

        adalah perkiraan atas kenaikan (penurunan) ekuitas yang tidak berasal dari

        kontribusi penanaman modal yang diakibatkan karena adanya kenaikan

        manfaat ekonomi selama satu periode dalam bentuk pemasukan (pendapatan

        lebih besar dari beban) atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban.



2.2.3.2. Pelaporan Laba

               Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan

        profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada

        pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sedangkan pos-pos dalam

        laporan laba-rugi merinci bagaimana laba diperoleh. Laporan laba-rugi

        menyediakan rincian pendapatan, beban, untung, dan rugi perusahaan untuk

        suatu periode waktu.

               Menurut Warren et.al (2005:25), menyatakan bahwa:

        “Laporan laba-rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode
        waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan. Konsep ini diterapkan
        dengan menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama
        periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba-rugi juga melaporkan
        kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi yang disebut
        dengan laba bersih atau keuntungan bersih. Sebaliknya, jika beban melebihi
        pendapatan, maka disebut rugi bersih.”

               Menurut Wild et.al (2005:25), penentuan laba berdasarkan sebagai

        berikut:

        ”Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) dalam
        akuntansi. Dalam akuntansi akrual, pendapatan diakui saat perusahaan
        menjual barang atau menyerahkan jasa, terlepas dari saat diterimanya kas.
35




        Demikian juga beban, pengakuannnya sama dengan pendapatan, terlepas
        dari pembayaran kas.”

               Berdasarkan beberapa pandangan diatas, maka dapat disimpulkan

        bahwa penentuan laba adalah dengan cara menselisihkan antara pendapatan

        dengan beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Oleh karena itu, kunci

        kelayakan penentuan laba atau rugi adalah menentukan jumlah pendapatan

        yang dihasilkan dan jumlah beban yang terjadi dalam periode yang

        bersangkutan.



2.2.3.3. Tujuan Pelaporan Laba

               Pengukuran yang berbeda atas laba bersih perusahaan dapat berguna

        untuk tujuan berbeda, tetapi terdapat manfaat dari penerimaan umum laba

        bersih untuk tujuan pelaporan eksternal. Tujuan utama dari pelaporan laba

        adalah memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling

        berkepentingan dalam laporan keuangan. Salah satu tujuan dasar yang

        paling penting untuk semua pemakai laporan keuangan adalah kebutuhan

        untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan dan laba sebagai

        bagian dari proses deskriptif dari akuntansi.

               Tujuan pelaporan laba yang lebih spesifik mencakup (Hendriksen,

        2000:331):
36




a. Laba sebagai suatu Pengukur Efisiensi

            Operasi efisiensi dari sebuah perusahaan mempengaruhi baik

   aliran dividen saat ini maupun penggunaan modal yang diinvestasikan

   untuk memberikan aliran dividen masa depan. Pengukuran efisiensi

   perusahaan memberikan dasar untuk keputusan-keputusan.

            Jika modal yang digunakan oleh perusahaan konstan dari tahun

   ke tahun, angka laba berguna bagi pengukuran efisiensi perusahaan.

   Laba     tahun   berjalan   dapat   dibandingkan     dengan     tahun-tahun

   sebelumnya dan membuat sejumlah pertimbangan mengenai laba tahun

   depan dapat sesuai dengan sasaran yang layak. Tetapi, jika modal yang

   diinvestasikan berubah dari tahun ke tahun, laba harus dipertimbangkan

   dengan     beberapa   besaran    yang   berubah,    seperti   modal    yang

   diinvestasikan atau total pendapatan.

b. Laba sebagai Alat Peramal

            Laba masa depan diharapakan oleh banyak investor sebagai

   faktor utama dalam meramalkan distribusi dividen masa depan dan

   perkiraan dividen merupakan faktor yang penting dalam menentukan

   nilai berjalan dari lembar-lembar saham atau dari perusahaan secara

   keseluruhan.

            Pemegang     obligasi   dan    kreditor   jangka     pendek   juga

   berkepentingan dalam laba masa depan. Semakin besar harapan laba

   bagi perusahaan maka semakin besar penerapan bahwa kreditor akan
37




           menerima imbalan tahunan dan semakin besar penerapan bahwa kreditor

           akan menerima pembayaran pokok pada saat utang jatuh tempo.

        c. Laba sebagai Pengambilan Keputusan Manajerial

                      Laba digunakan oleh manajemen untuk tujuan keputusan dan

           pengendalian. Dalam hal ini manajemen harus memastikan bahwa sifat

           arbitrer     dari   alokasi   dan   penandingan   diminimalisasikan   atau

           dinetralkan. Netralisasi hanya dicapai jika keputusan-keputusan tidak

           dipengaruhi oleh prosedur alokasi dan penandingan yang diterapkan

           dalam pengukuran laba.



2.2.4. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba

2.2.4.1. Pengaruh Current Ratio terhadap Perubahan Laba

               Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar memenuhi

        kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar

        dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi

        kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk

        untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.

        Apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang

        modal untuk membayar hutang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio

        tinggi, belum dikatakan bahwa kondisi perusahaan sedang baik dan belum

        menjamin akan dapat dibayarnya utang perusahaan yang sudah jatuh tempo

        karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan
38




(Munawir,2004). Informasi ini dapat mempengaruhi kepercayaan para

kreditur jangka pendek dalam memberikan pinjamannya kepada perusahaan

yang digunakan untuk membiayai kegiatan usahanya untuk menghasilkan

laba.

        Pengaruh current ratio terhadap perubahan laba adalah semakin

tinggi nilai current ratio maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan

semakin rendah, karena rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya

kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.

Dari segi profitabilitas, nilai current ratio yang tinggi belum tentu baik

walaupun dari segi likuiditas menunjukkan resiko yang rendah. Dalam

penelitian sebelumnya ada beberapa peneliti yang menggunakan current

ratio dalam pengaruhnya terhadap perubahan laba yaitu Meriewaty dan

Setyani (2005) menguji analisis rasio keuangan terhadap perubahan kinerja.

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa current ratio

mempunyai kemampuan signifikan dan berpengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan yang diukur dari operating profit-nya.

        Dengan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara current

ratio dengan perubahan laba diasumsikan bahwa current ratio mempunyai

pengaruh terhadap perubahan laba yang akan datang.
39




2.2.4.2. Pengaruh Working Capital to Total Assets terhadap Perubahan Laba

                Working capital to total assets menunjukkan hubungan antara total

        aktiva dengan modal kerja dan menunjukkan jumlah modal kerja yang dapat

        diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah total aktiva. Working capital to total

        assets yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang

        mungkin disebabkan rendahnya turnover persediaan, piutang atau adanya

        saldo kas yang terlalu besar.

                Menurut Altman yang dikutip oleh Takarini dan Ekawati (2003)

        yang mengatakan bahwa suatu perusahaan yang mengalami kerugian

        operasional secara terus menerus akan mengurangi aktiva lancar yang

        berkaitan dengan total aktiva, akan menyebabkan rendahnya rasio working

        capital to total assets. Selain itu, Takarini dan Ekawati (2003) menunjukkan

        bahwa semakin tinggi rasio suatu perusahaan maka probabilitas perusahaan

        dikategorikan sebagai perusahaan yang profitable.

                Penelitian yang dilakukan oleh Takarini dan Ekawati (2003) yang

        menguji analisis rasio working capital to total assets dalam memprediksi

        perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio working capital

        to total assets mempunyai kemampuan yang signifikan dalam memprediksi

        perubahan laba dan mempunyai pengaruh yang positif dengan perubahan

        laba.

                Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian tersebut adalah

        penelitian yang dilakukan oleh Warsidi dan Pramuka (2000) yang
40




        mengevaluasi kegunaan rasio working capital to total assets dalam

        memprediksi perubahan laba. Penelitian ini menujukkan bahwa rasio

        working capital to total assets mampu memprediksi perubahan laba satu

        tahun yang akan dating dan mempunyai pengaruh yang positif.

               Berdasarkan    teori   dan   penelitian   sebelumnya     maka   dapat

        diasumsikan bahwa rasio working capital to total assets mempunyai

        pengaruh yang signifikan dan positif terhadap perubahan laba.



2.2.4.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba

               Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

        utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana

        yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Bagi

        perusahaan, semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya, dengan

        rasio yang rendah maka akan semakin tinggi tingkat pendanaan yang

        disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam

        jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva (Kasmir, 2009).

               Debt to equity ratio mempunyai dampak yang buruk, karena tingkat

        hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar dan ini

        menunjukkan keuntungan berkurang. Makin tinggi debt to equity ratio,

        makin besar financial leverage dan makin besar proporsi dana kreditor yang

        digunakan untuk menghasilkan laba.
41




               Pengaruh rasio debt to equity ratio terhadap perubahan laba telah

        diteliti oleh Hermanto (2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to

        equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap perubahan laba.

               Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian tersebut adalah

        penelitian Suhardito dkk (2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt

        to equity ratio berpengaruh siginfikan dan negatif terhadap perubahan laba.

               Berdasarkan    teori   dan   penelitian    sebelumnya   maka    dapat

        diasumsikan bahwa debt to equity ratio mempunyai pengaruh yang

        signifikan dan negatif terhadap perubahan laba.



2.2.4.4. Pengaruh Profit Margin terhadap Perubahan Laba

               Profit margin menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan

        menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini juga bisa

        diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya

        (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu. Semakin besar rasio

        ini maka semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam

        mendapatkan laba cukup tinggi (Harahap, 2006). Perusahaan yang sehat

        seharusnya memiliki profit margin positif yang menandakan bahwa

        perusahaan tersebut menghasilkan laba bersih.

               Pengaruh rasio profit margin terhadap perubahan laba perusahaan

        adalah semakin tinggi nilai rasio ini maka laba bersih yang dihasilkan juga
42




       akan semakin meningkat karena penjualan bertambah lebih besar daripada

       biaya usahanya.

               Takarini dan Ekawati (2003) melakukan analisis rasio profit margin

       dalam memprediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

       rasio profit margin mampu untuk digunakan dalam memprediksi perubahan

       laba dan berpengaruh positif. Dengan adanya hasil penelitian tersebut, maka

       telah diuji dan dibuktikan bahwa rasio profit margin mempunyai pengaruh

       terhadap perubahan laba.



2.3. Kerangka Pemikiran

           Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai hubungan antara rasio-rasio

    keuangan dan laba. Dari penelitian-penelitian sebelumnya dan teori yang cukup

    kuat diterima bahwa rasio-rasio keuangan mempunyai pengaruh terhadap

    perubahan laba. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

    terdiri dari empat rasio, yaitu current ratio, working capital to total assets, debt

    to equity ratio, dan profit margin.
43




                                       Gambar 2.1

                             Diagram Kerangka Pemikiran

             RASIO KEUANGAN

             RASIO LIKUIDITAS
                  CR (X1)
                WCTA (X2)


           RASIO SOLVABILITAS                                   PERUBAHAN
                 DER (X3)                                          LABA
                                                                    (Y)

         RASIO PROFITABILITAS
                PM (X4)
                                                    UJI REGRESI
                                                    BERGANDA


2.4. Hipotesis

            Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah

     diuraikan pada bagian terdahulu maka hipotesis yang dikemukakan dalam

     penelitian ini adalah sebagai berikut:

     H1: Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, dan

          Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba.

     H2: Current Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba.

     H3: Working Capital to Total Assets berpengaruh terhadap perubahan laba.

     H4: Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba.

     H5: Profit Margin berpengaruh terhadap perubahan laba.
44




                                         BAB III

                         METODOLOGI PENELITIAN



3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

             Definisi operasional diperlukan agar konsep yang digunakan dapat

      diukur secara empiris serta menghindari terjadi kesalahan penafsiran yang

      berbeda. Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian

      ini adalah sebagai berikut:

      a. Variabel Independen (X)

          1) Current Ratio (X1) adalah rasio untuk mengukur kemampuan

             perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang

             yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

          2) Working     Capital    to    Total    Assets   (X2)   adalah   rasio   yang

             mengindikasikan likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja.

          3) Debt to Equity Ratio (X3) adalah rasio untuk mengetahui jumlah dana

             yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan.

          4) Profit Margin (X4) adalah rasio yang menunjukkan pendapatan bersih

             atas penjualan sebagai ukuran keuntungan.




                                           44
45




      b. Variabel Dependen (Y)

         1) Perubahan Laba adalah kenaikan atau penurunan atas laba yang

             dihasilkan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode dengan

             periode lainnya.



3.1.2. Pengukuran Variabel

             Dalam penelitian ini, pengukuran variabel-variabel yang digunakan

      dapat dijelaskan sebagai berikut:

      a. CR (Current Ratio) yang membandingkan aktiva lancar dengan utang

         lancar. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan

         satuan persen.

                                 Current Assets
              Current Ratio =
                                Current Liabilities

      b. WCTA (Working Capital to Total Assets) yang membandingkan modal

         kerja bersih dengan total aktiva. Dimana modal kerja bersih diperoleh dari

         selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar. Skala yang digunakan

         adalah skala rasio dengan menggunakan satuan persen.

                                                 Current Assets - Current Liabilities
             Working Capital to Total Assets =
                                                           Total Assets

      c. DER (Debt to Equity Ratio) yang membandingkan total utang dengan

         ekuitas. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan

         satuan persen.
46




                                         Total Liabilities
               Debt to Equity Ratio =
                                              Equity

      d. PM (Profit Margin) yang membandingkan laba bersih dengan penjualan.

          Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan satuan

          persen.

                                    Earnings After Tax
               Profit Margin =
                                          Sales

      e. Perubahan Laba (Y) yang merupakan selisih laba tahun yang diteliti

          dengan laba tahun sebelumnya yang kemudian dibandingkan dengan laba

          tahun sebelumnya. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan

          menggunakan satuan persen.

                       (Yit − Yit −1 )
               ∆Y =
                 it       Y
                            it - 1

          Dimana: ∆ Y         = Perubahan Laba
                     it

                    Y         = Laba Bersih tahun yang diteliti
                     it

                    Yit −1    = Laba Bersih tahun sebelumnya



3.2. Teknik Penentuan Sampel

            Penentuan sampel yang akan dipilih ditetapkan berdasarkan kriteria-

    kriteria berikut ini:
47




a. Populasi

   Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah perusahaan yang

   tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya yang terdaftar di

   Bursa Efek Indonesia selama lima periode yaitu tahun 2004-2008. Populasi

   dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan.

b. Sampel

   Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

   Purposive sampling yaitu teknik yang digunakan dalam penentuan sampel

   yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan berdasarkan pertimbangan

   tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan

   dalam penelitian ini adalah berjumlah 6 perusahaan. Adapun yang menjadi

   sampel dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

   1) Perusahaan yang tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya

      yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama

      periode penelitian yaitu tahun 2004-2008 sebanyak 19 perusahaan.

   2) Perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember

      untuk tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 sebanyak 15 perusahaan.

   3) Selama periode penelitian, perusahaan tidak mengalami rugi mulai tahun

      2004 sampai dengan tahun 2008 sebanyak 6 perusahaan.
48




3.3. Teknik Pengumpulan Data

          Teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut:

    a. Jenis Data

       Data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini merupakan data

       sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber

       utama (perusahaan) yang dijadikan objek penelitian. Data tersebut berupa

       laporan keuangan (annually report) perusahaan-perusahaan yang tergolong

       dalam kelompok otomotif dan komponennya selama lima periode yaitu

       tahun 2004-2008.

    b. Sumber Data

       Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini yaitu diperoleh melalui

       situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

    c. Pengumpulan Data

       Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut:

       1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)

          Penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literatur seperti buku-

          buku, jurnal, koran, dan berbagai macam sumber tertulis lainnya yang

          berkaitan dengan topik penelitian.

       2) Teknik Observasi

          Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

          sehingga prosedur pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi
49




            terhadap laporan keuangan, yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri

            yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia.



3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

            Dalam melakukan analisis dan uji hipotesis, prosedur yang dilakukan

     dibantu dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS 16.0 for Windows

     dan Microsoft Excel 2007.



3.4.1. Teknik Analisis

             Teknik analisis yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis

      dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

             Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh CR,

      WCTA, DER, dan PM sebagai variabel bebas (independent variabel) terhadap

      perubahan laba sebagai variabel terikat (dependent variabel).

             Pembuktian terhadap hipotesis pada penelitian ini menggunakan

      model regresi berganda dengan empat variabel bebas sebagai berikut:

                    Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

      Dimana: Y                  =   Variabel Perubahan Laba

               a                 =   Konstanta

               b1, b2, b3, b4    =   Koefisien regresi

               X1                =   Variabel CR
50




          X2               =   Variabel WCTA

          X3               =   Variabel DER

          X4               =   Variabel PM

          e                =   Error Term

         Sebelum melakukan uji hipotesis, sesuai dengan ketentuan bahwa

dalam uji regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih

dahulu agar penelitian tidak bias dan untuk menguji kesalahan model regresi

yang digunakan dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan

yaitu:

a. Uji Multikolinieritas

    Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel

    independen    mengandung       korelasi   atau       tidak.   Hasil   pengujian

    multikolinieritas dapat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor

    (VIF).

    Dasar pengambilan keputusan:

    1) VIF > 10 Antar variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM)

                   terjadi korelasi/multikolinieritas.

    2) VIF < 10 Antar variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM)

                   tidak terjadi korelasi/multikolinieritas.
51




b. Uji Heteroskedastisitas

   Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

   regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke

   pengamatan lain.

   Dasar pengambilan keputusan:

   1) Probabilitas > 0.05       Bebas dari heteroskedastisitas.

   2) Probabilitas < 0.05       Terkena heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

   Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar

   anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Konsekuensi dari

   adanya autokorelasi dalam model regresi adalah varian sampel tidak dapat

   menggambarkan varian populasinya. Diagnosa adanya autokorelasi

   dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW).

   Dasar pengambilan keputusan:

   1) DW < 1.21              Terjadi autokorelasi.

   2) 1.21 < DW < 1.65 Tidak dapat tersimpulkan.

   3) 1.65 < DW < 2.35 Tidak terjadi autokorelasi.

   4) 2.35 < DW < 2.79 Tidak dapat tersimpulkan.

   5) DW > 2.79              Terjadi autokorelasi.
52




3.4.2. Uji Hipotesis

             Pengujian terhadap model regresi berganda pada penelitian ini

      dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengujian menyeluruh atau simultan (uji F),

      pengujian individu atau parsial (uji t), dan uji koefisien determinasi (R2).

      a. Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F)

          Untuk mengetahui bahwa variabel independen (CR, WCTA, DER, dan

          PM) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

          variabel dependen (perubahan laba).

          Formulasi hipotesis:

          1) H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0      Variabel independen (CR, WCTA, DER,

              dan PM) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang

              signifikan terhadap variabel dependen (perubahan laba).

          2) H0 : β1 = β2 = β3 = β4 ≠ 0      Variabel independen (CR, WCTA, DER,

              dan PM) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan

              terhadap variabel dependen (perubahan laba).



          Dasar pengambilan keputusan:

          1) - Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima.

              - Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.

          2) Berdasarkan nilai probabilitas (signifikansi) dasar pengambilan

              keputusannya adalah:
53




       a) Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima.

       b) Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak.



b. Pengujian Individu atau Parsial (Uji t)

   Untuk mengetahui bahwa variabel independen (CR, WCTA, DER, dan

   PM) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

   variabel dependen (perubahan laba).

   Formulasi hipotesis:

   1) Variabel CR mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.

       H0 : β1 = 0    CR tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.

       H0 : β1 ≠ 0    CR terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.

   2) Variabel WCTA mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.

       H0 : β2 = 0    WCTA tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan

                      laba.

       H0 : β2 ≠ 0    WCTA terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.

   3) Variabel DER mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.

       H0 : β3 = 0    DER tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.

       H0 : β3 ≠ 0    DER terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.

   4) Variabel PM mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba.

       H0 : β4 = 0    PM tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.

       H0 : β4 ≠ 0    PM terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.
54




   Dasar pengambilan keputusan:

   1) - Jika thitung < ttabel atau –thitung > -ttabel, maka H0 diterima.

       - Jika thitung > ttabel atau –thitung < -ttabel, maka H0 ditolak.

   2) Berdasarkan nilai probabilitas (signifikansi) dasar pengambilan

       keputusannya adalah:

       a) Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima.

       b) Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak.



c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

   Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa besar

   peranan variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) secara

   bersama-sama menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel

   dependen (perubahan laba).
55




                                    BAB IV

                  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

            Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

     perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok Otomotif dan

     Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

     2004-2008 (5 tahun). Berikut nama-nama perusahaan yang menjadi obyek

     dalam penelitian ini:

                                    Tabel 4.1

           Nama-Nama Perusahaan Yang Menjadi Obyek Penelitian
        No.                    Nama Perusahaan                          Kode
         1.     Astra International Tbk.                                ASII
         2.     Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk.                        BRAM
         3.     Hexindo Adiperkasa Tbk.                                HEXA
         4.     Intraco Penta Tbk.                                     INTA
         5.     Selamat Sempurna Tbk.                                  SMSM
         6.     United Tractors Tbk.                                   UNTR
     Sumber: www.idx.co.id

            Adapun perusahaan-perusahaan yang dipilih berdasarkan kriteria yang

     ditetapkan peneliti dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria

     yang digunakan adalah sebagai berikut:

     2) Perusahaan yang tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya

        yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama periode

        penelitian yaitu tahun 2004-2008.



                                       55
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106
Sk 206112106

More Related Content

What's hot

PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...
PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...
PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...Uofa_Unsada
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGUofa_Unsada
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...Uofa_Unsada
 
PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...
PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...
PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...Uofa_Unsada
 
PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...
PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...
PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...Uofa_Unsada
 
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...Uofa_Unsada
 
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...Uofa_Unsada
 
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...Uofa_Unsada
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 
Riski skripsi gabungan revisi
Riski skripsi gabungan revisiRiski skripsi gabungan revisi
Riski skripsi gabungan revisiRahman Rahman
 
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHAKIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHAermawidiana
 
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...Uofa_Unsada
 
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...Uofa_Unsada
 
rekayasa perangkat lunak jilid 1
rekayasa perangkat lunak jilid 1rekayasa perangkat lunak jilid 1
rekayasa perangkat lunak jilid 1Geraldine Cyberspy
 
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar bloraLaporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar bloraToko234Kunduran
 
Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2
Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2
Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2Toko234Kunduran
 

What's hot (20)

File 1
File 1File 1
File 1
 
Laporan pkl rustam
Laporan pkl rustamLaporan pkl rustam
Laporan pkl rustam
 
PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...
PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...
PENGARUH PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN , PAJAK HOTEL DAN PAJAK HIBURAN DALAM MENI...
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...
PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...
PERBANDINGAN METODE PEMBUKUAN DENGAN PP NO. 46 TAHUN 2013 DALAM RANGKA MENETA...
 
PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...
PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...
PERANAN AKUNTANSI SYARIAH TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK MUAMALAT IND...
 
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
ANALISIS DAMPAK PEMBERIAN INSENTIF PAJAK BERUPA TAX HOLIDAY SEBAGAI UPAYA MEN...
 
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...
ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME...
 
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
ANALISIS ASSET LIABILITY MANAGEMENT PADA PT BTN ( PERSERO) Tbk ( PERIODE 2009...
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
 
Riski skripsi gabungan revisi
Riski skripsi gabungan revisiRiski skripsi gabungan revisi
Riski skripsi gabungan revisi
 
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHAKIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
KIPRAH KELOMPOK WANITA TANI MENJADI WIRAUSAHA
 
Payun
PayunPayun
Payun
 
Laporan prakerind 2 cek
Laporan prakerind 2 cekLaporan prakerind 2 cek
Laporan prakerind 2 cek
 
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...
 
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
FUNGSI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PIUTANG TERHADAP CASH FLOW PERUSAHAAN MAN...
 
rekayasa perangkat lunak jilid 1
rekayasa perangkat lunak jilid 1rekayasa perangkat lunak jilid 1
rekayasa perangkat lunak jilid 1
 
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar bloraLaporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora
 
Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2
Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2
Laporan pkl di andi garden kabupaten blora (amp) revisi kelompok 2
 

Viewers also liked

Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...
Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...
Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...Achmad Boys Awaluddin Rifai
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...Uofa_Unsada
 
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_12314006522. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065Josh Marcell Munthe
 
Jurnal firga yanti
Jurnal firga yantiJurnal firga yanti
Jurnal firga yantiFirga Yanti
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitianPhuang Bvmc
 
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...Khairul Fadhli
 
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...Universitas Mulawarman Samarinda
 
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...Uofa_Unsada
 
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...Rahayu Susanti
 
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...Muhammad Hamdan
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianAldry Azharry
 
Financial distress model
Financial distress modelFinancial distress model
Financial distress modelhimanshujaiswal
 
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...Uofa_Unsada
 
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...Muhammad Ramlan
 
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...yoan santoso
 

Viewers also liked (19)

Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...
Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...
Analisis fatwa dsn mui no.54 tahun 2006 tentang syariah card pada i b hasanah...
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
 
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_12314006522. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
22. JURNAL_JOSMAR MUNTHE_123140065
 
Jurnal firga yanti
Jurnal firga yantiJurnal firga yanti
Jurnal firga yanti
 
Propsal penelitian
Propsal penelitianPropsal penelitian
Propsal penelitian
 
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...
Analisis pengaruh indikator makroekonomi terhadap volume transaksi surat berh...
 
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...
ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL MELALUI EXPECTED RETURN DAN PSIKOLOGI INVES...
 
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
 
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
 
Matrik savi
Matrik saviMatrik savi
Matrik savi
 
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struk...
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitian
 
Matrik penelitian kuantitatif
Matrik penelitian kuantitatifMatrik penelitian kuantitatif
Matrik penelitian kuantitatif
 
Tesis agussalim
Tesis agussalimTesis agussalim
Tesis agussalim
 
Financial distress model
Financial distress modelFinancial distress model
Financial distress model
 
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
 
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
Skripsi muhammad ramlan analisis kesulitan keuangan (financial distress) peru...
 
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA PARKIR ...
 
Proposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetapProposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetap
 

Similar to Sk 206112106

Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeuFaktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeuyogieardhensa
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganyogieardhensa
 
Analisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasiAnalisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasiyogieardhensa
 
Tesis ajuan
Tesis ajuanTesis ajuan
Tesis ajuansukmaidi
 
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...yogieardhensa
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHEKPD
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongyogieardhensa
 
Pengaruh penagihan pajak_dengan_surat_pa
Pengaruh penagihan pajak_dengan_surat_paPengaruh penagihan pajak_dengan_surat_pa
Pengaruh penagihan pajak_dengan_surat_palalu irjan
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Ruth Dian
 
Tugas ekonomi internasional 2
Tugas ekonomi internasional 2Tugas ekonomi internasional 2
Tugas ekonomi internasional 2RifkiRafsanjaya
 
Smk10 rekayasa perangkatlunak aunur
Smk10 rekayasa perangkatlunak aunurSmk10 rekayasa perangkatlunak aunur
Smk10 rekayasa perangkatlunak aunurRizal_Fanani
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1NASuprawoto Sunardjo
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3NASuprawoto Sunardjo
 
Pengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp sahamPengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp sahamyogieardhensa
 
Dasar-DasarManajemenKeuangan.pdf
Dasar-DasarManajemenKeuangan.pdfDasar-DasarManajemenKeuangan.pdf
Dasar-DasarManajemenKeuangan.pdfIdaNuryana
 
2007 3-00087-ds abstrak
2007 3-00087-ds abstrak2007 3-00087-ds abstrak
2007 3-00087-ds abstrakMahbub Zeyn
 

Similar to Sk 206112106 (20)

Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeuFaktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
Faktor faktor kelengkapan pengungkapan lapkeu
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Analisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasiAnalisis hubungan set kesempatan investasi
Analisis hubungan set kesempatan investasi
 
File1
File1File1
File1
 
Tesis ajuan
Tesis ajuanTesis ajuan
Tesis ajuan
 
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
Analisis perbandingan resiko dan tingkat pengembalian reksa dana syariah dan ...
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
 
Analisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potongAnalisis pendapatan industri ayam potong
Analisis pendapatan industri ayam potong
 
Pengaruh penagihan pajak_dengan_surat_pa
Pengaruh penagihan pajak_dengan_surat_paPengaruh penagihan pajak_dengan_surat_pa
Pengaruh penagihan pajak_dengan_surat_pa
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
 
Tugas ekonomi internasional 2
Tugas ekonomi internasional 2Tugas ekonomi internasional 2
Tugas ekonomi internasional 2
 
Smk10 rekayasa perangkatlunak aunur
Smk10 rekayasa perangkatlunak aunurSmk10 rekayasa perangkatlunak aunur
Smk10 rekayasa perangkatlunak aunur
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 1
 
Rpl jilid 1
Rpl jilid 1Rpl jilid 1
Rpl jilid 1
 
Rpl jilid 3
Rpl jilid 3Rpl jilid 3
Rpl jilid 3
 
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3
REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNTUK SMK Jilid 3
 
Pengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp sahamPengumuman dividen trhdp saham
Pengumuman dividen trhdp saham
 
Dasar-DasarManajemenKeuangan.pdf
Dasar-DasarManajemenKeuangan.pdfDasar-DasarManajemenKeuangan.pdf
Dasar-DasarManajemenKeuangan.pdf
 
2007 3-00087-ds abstrak
2007 3-00087-ds abstrak2007 3-00087-ds abstrak
2007 3-00087-ds abstrak
 

More from Ari Cah Bogares

More from Ari Cah Bogares (10)

Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal PenyesuaianAyat Jurnal Penyesuaian
Ayat Jurnal Penyesuaian
 
Tesis rasio
Tesis rasioTesis rasio
Tesis rasio
 
File1 2
File1 2File1 2
File1 2
 
Etangeun
EtangeunEtangeun
Etangeun
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Akuntansi aktiva tetap
Akuntansi aktiva tetapAkuntansi aktiva tetap
Akuntansi aktiva tetap
 
Fraud auditing
Fraud auditingFraud auditing
Fraud auditing
 
Dd akuntansi keuangan 1 bab 4
Dd akuntansi keuangan 1 bab 4Dd akuntansi keuangan 1 bab 4
Dd akuntansi keuangan 1 bab 4
 
Akuntansi aktiva tetap
Akuntansi aktiva tetapAkuntansi aktiva tetap
Akuntansi aktiva tetap
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Sk 206112106

  • 1. PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Oleh: THAUSSIE NURVIGIA DWI PRABOWO PUTRI 206.112.106/FE/AK Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2010
  • 2. SKRIPSI BERJUDUL PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Dipersiapkan dan disusun oleh : THAUSSIE NURVIGIA DWI PRABOWO PUTRI 206.112.106/FE/AK telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal : 20 April 2010 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima Pembimbing ( Drs. SAMIN, MM) Jakarta, ………………………2010 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta Fakultas Ekonomi Kepala Program Akuntansi (SATRIA YUDHIA WIJAYA SE, MS.AK)
  • 3. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan tujuan dan waktu yang diharapkan dengan judul ”PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi ini banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang telah memberikan segala bantuan, dorongan, dan saran dari awal hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus dan penghormatan yang tinggi kepada: 1. Keluarga terutama untuk kedua orang tua tercinta, almarhum papa dan almarhumah mama yang telah memberikan rasa kasih sayang, kesabaran dan motivasi. Penulis persembahkan skripsi ini sebagai wujud bakti dan sayang kepada kalian. Untuk kakak tersayang, terima kasih telah memberikan dukungan, doa, kasih sayang, semangat dan masukan sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. i
  • 4. 2. Ir. Budiman Djoko Said, MM, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta. 3. DR. Erna Hernawati, Ak, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jakarta. 4. Bapak Satria Yudhia Wijaya, SE, MS. Ak selaku Ketua Program S1 Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. 5. Drs. Samin, MM selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah dengan penuh kesabaran dalam meluangkan waktunya dan telah memberikan saran, nasehat, arahan serta bimbingannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta yang dengan segala dedikasinya telah memberikan pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 7. Keluarga besar Om, Tante, Pakde, Budhe, Kakak-Kakak Sepupu, dan Adik-Adik Sepupu yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, selalu memberikan doa dan kasih sayang, semangat, dorongan serta nasehat sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. 8. Special thanks to Andi Aroef dan keluarga besarnya yang telah memberikan dukungan, doa, kesabaran, dan ketulusan yang senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. ii
  • 5. 9. Sahabat-sahabat di Surabaya Gizza, Dinda, Dita, dan Yessie beserta keluarga besarnya yang telah memberikan doa, dukungan, bantuan, masukan, dan nasehat kepada penulis. 10. Sahabat-sahabat Fika, Zanita, Iken, Erna, Tere, Prisma, Nisa, Thia, Arista, Abhe, Lanang, Irfan, Putri, Romlih yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripisi ini. 11. Teman-teman di UPN angkatan 2006 khususnya local C dan Teknik Industri 2006 yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama ini telah memberikan bantuan, doa, semangat, dukungan dan saran kepada penulis. 12. Kakak-kakak dan adik-adik di UPN Kak Angga, Kak Aam, Kak Ayu, Kak Icha, Kak Sha, Vanni, Mbe, Peppi, June, Syela, Ibun dan yang telah memberikan semangat, bantuan, saran, dan dukungan kepada penulis. 13. Pihak-pihak lain yang tidak sempat disebutkan namanya. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan kalian. Amin. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan di masa mendatang dan pengembangan ilmu pengetahuan. Besar harapan penulis, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis lain dan para pembaca. Jakarta, April 2010 iii
  • 6. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .......................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix ABSTRAK ............................................................................................................ x BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................... 7 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................. 8 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9 2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 9 2.2. Landasan Teori ....................................................................................... 15 2.2.1. Laporan Keuangan ........................................................................... 15 2.2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan ................................................... 15 2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ......................................................... 17 2.2.1.3. Pemakai Laporan Keuangan ...................................................... 19 2.2.1.4. Jenis Laporan Keuangan ............................................................ 21 iv
  • 7. 2.2.2. Rasio Keuangan ............................................................................... 22 2.2.2.1. Pengertian Rasio Keuangan .................................................... 22 2.2.2.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan .................................................... 23 2.2.3. Laba .................................................................................................. 33 2.2.3.1. Pengertian Laba....................................................................... 33 2.2.3.2. Pelaporan Laba ........................................................................ 34 2.2.3.3. Tujuan Pelaporan Laba ........................................................... 35 2.2.4. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba ........... 37 2.2.4.1. Pengaruh Current Ratio terhadap Perubahan Laba.................... 37 2.2.4.2. Pengaruh Working Capital to Total Assets terhadap Perubahan Laba .......................................................................... 39 2.2.4.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba ......... 40 2.2.4.4. Pengaruh Profit Margin terhadap Perubahan Laba.................... 41 2.3. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 42 2.4. Hipotesis................................................................................................. 43 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 44 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................................... 44 3.1.1. Definisi Operasional......................................................................... 44 3.1.2. Pengukuran Variabel ........................................................................ 45 3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................................... 46 3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 48 v
  • 8. 3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................................... 49 3.4.1. Teknik Analisis ................................................................................ 49 3.4.2. Uji Hipotesis ..................................................................................... 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 55 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ................................................................... 55 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................................... 56 4.2.1. Current Ratio.................................................................................... 56 4.2.2. Working Capital to Total Assets....................................................... 59 4.2.3. Debt to Equity Ratio ......................................................................... 61 4.2.4. Profit Margin.................................................................................... 63 4.2.5. Perubahan Laba ................................................................................ 65 4.3. Analisis Dan Pengujian Hipotesis ......................................................... 67 4.3.1. Analisis Deskriptif............................................................................ 67 4.3.2. Analisis Regresi Berganda .............................................................. 69 4.3.3. Analisis Uji Asumsi Klasik .............................................................. 73 4.3.3.1. Uji Multikolinieritas .................................................................. 73 4.3.3.2. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 74 4.3.3.3. Uji Autokorelasi ........................................................................ 75 4.3.4. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 76 4.3.4.1. Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F) ............................ 76 4.3.4.2. Pengujian Individu atau Parsial (Uji t) ...................................... 77 vi
  • 9. ii 4.3.4.3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 79 4.4. Pembahasan ........................................................................................... 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 85 5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 85 5.2. Saran ...................................................................................................... 86 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR vii
  • 10. ii Halaman Gambar 2.1. Diagram Kerangka Pemikiran ........................................................ 43 DAFTAR TABEL viii
  • 11. ii Halaman Tabel 2.1. Matriks Penelitian Terdahulu .............................................................. 12 Tabel 4.1. Nama-Nama Perusahaan Yang Menjadi Obyek Penelitian ..................... 55 Tabel 4.2. Current Ratio ....................................................................................... 57 Tabel 4.3. Working Capital to Total Assets ............................................................ 59 Tabel 4.4. Debt to Equity Ratio ............................................................................. 61 Tabel 4.5. Profit Margin ....................................................................................... 64 Tabel 4.6. Perubahan Laba .................................................................................... 66 Tabel 4.7. Descriptive Statistic .............................................................................. 68 Tabel 4.8. Data untuk Analisis Regresi Berganda .................................................. 70 Tabel 4.9. Hasil Uji Regresi Berganda ................................................................... 71 Tabel 4.10. Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 73 Tabel 4.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 74 Tabel 4.12. Hasil Uji Autokorelasi .......................................................................... 75 Tabel 4.13. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ..................................................... 76 Tabel 4.14. Hasil Uji Hipótesis Secara Parcial ........................................................ 77 Tabel 4.15. Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 79 PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ix
  • 12. 2 Oleh: Thaussie Nurvigia Dwi Prabowo Putri ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap perubahan laba pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2004-2008. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai obyek perusahaan adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan periode penelitian tahun 2004 sampai 2008 sebanyak 19 perusahaan, sedangkan yang dijadikan obyek penelitian (sampel) yaitu sebanyak enam perusahaan. Teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data diuji menggunakan analisis korelasi, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel current ratio (CR), working capital to total assets (WCTA), debt to equity ratio (DER) dan profit margin (PM) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan laba. Hasil uji F menghasilkan Fhitung > Ftabel (2.869 > 2.759) dengan tingkat signifikansi 0.044 < 0.05. Secara parsial, current ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap perubahan laba. Working capital to total assets (WCTA) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Profit margin (PM) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Kata Kunci: Perubahan Laba, Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Profit Margin x
  • 13. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajiban-kewajiban financial dan melaksanakan operasinya dengan stabil serta dapat menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat luas pada dasarnya mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja manajemen. Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter kinerja tersebut adalah laba. Laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional yang didukung oleh adanya sumber daya. Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (Juliana dan Sulardi, 2003). 1
  • 14. 2 Laporan laba-rugi, yang didalamnya tercantum laba atau rugi yang dialami oleh perusahaan merupakan salah satu laporan keuangan utama perusahaan yang melaporkan hasil kegiatan dalam meraih keuntungan untuk periode waktu tertentu sedangkan neraca mencantumkan sumber daya perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Para pelaku bisnis dan pemerintah dalam pengambilan keputusan ekonomi membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan, perusahaan dapat memperoleh informasi tentang performance (kinerja) perusahaan, aliran kas perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan sangat diperlukan untuk memahami informasi laporan keuangan. Dalam menganalisis dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta prospek pertumbuhan labanya, ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan. Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi pertumbuhan laba, termasuk kondisi keuangan di masa depan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis rasio adalah salah satu cara pemrosesan dan penginterprestasikan informasi akuntansi yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan (Suhardito dkk,2000).
  • 15. 3 Rasio keuangan sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan yang pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan, melainkan juga bagi pihak eksternal. Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Dengan rasio keuangan, investor dapat dibimbing untuk membuat keputusan atau perimbangan tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberi manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut lebih lanjut dalam bentuk analisis laporan keuangan yang didalamnya termasuk analisis terhadap rasio-rasio keuangan. Analisis laporan keuangan mencurahkan perhatian kepada penghitungan rasio agar dapat mengevaluasi keadaan financial masa lalu, sekarang, dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Analisis ini dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur tersebut dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya. Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam penyusunan teori akuntansi telah mendorong dilakukannya studi-studi akuntansi yang menghubungkan rasio keuangan dengan fenomena-fenomena akuntansi tertentu, dengan harapan akan dapat ditemukan berbagai kegunaan objektif rasio keuangan. Salah satu fenomena-fenomena akuntansi yang terjadi yaitu yang terjadi pada PT. Adira
  • 16. 4 Dinamika Multifinance Tbk. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan yang berpotensi meraih keuntungan ditengah minimnya likuiditas di industri multifinance. Hal ini disebabkan karena PT. Adira mendapat sokongan dana dari PT. Bank Danamon Tbk. Per Desember 2008 Bank menyuntik 89 % kebutuhan dana PT. Adira yang mencapai Rp 16,9 triliun. Suntikan diberikan melalui fasilitas pembiayaan bersama, 99 % ditanggung Bank Danamon dan 1 % ditanggung PT. Adira. Hal ini menguntungkan karena pendanaan Bank Danamon tidak tercatat dalam akun utang PT. Adira dan ini menyebabkan rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) PT. Adira menjadi relatif kecil, tercatat 0,43 kali pada tahun 2008 dibandingkan dengan batasan maksimal 10 kali. Dengan begitu, per 31 Desember 2008 PT. Adira hanya mencatat utang bank Rp 96 miliar dan utang obligasi Rp 750 miliar. Padahal, piutang PT. Adira dari aktivitas pembiayaannya Rp 17 triliun. Kekuatan prediksi rasio keuangan dalam memprediksi laba selama ini memang sangat berguna dalam menilai performance (kinerja) perusahaan di masa mendatang. Kekuatan prediksi rasio keuangan ditemukan secara berbeda oleh beberapa peneliti. Peneliti yang mengatakan bahwa Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba adalah Meriewaty dan Setyani (2005) dengan menggunakan sampel perusahaan di industri food and beverages yang terdaftar di BEJ. Sedangkan peneliti yang mengatakan tidak berpengaruh adalah Juliana dan Sulardi (2003) dengan sampel perusahaan manufaktur yang go public di BEJ, Takarini dan Ekawati (2003) yang menggunakan sampel
  • 17. 5 perusahaan manufaktur di pasar modal Indonesia dan Hermanto (2007) dengan sampel perusahaan go public di BEJ. Penelitian mengenai pengaruh Working Capital to Total Assets terhadap perubahan laba ditemukan oleh Warsidi dan Pramuka (2000) dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan oleh Takarini dan Ekawati (2003). Sedangkan penelitian yang mengemukakan bahwa tidak adanya pengaruh antara Working Capital to Total Assets adalah penelitian Meriewaty dan Setyani (2005). Penelitian Hermanto (2007) dan penelitian Suhardito dkk (2000) yang menggunakan sampel perusahaan emiten dan industri perbankan di PT. BES menunjukkan bahwa adanya pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap perubahan laba. Sedangkan penelitian Juliana dan Sulardi (2003) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara Debt to Equity Ratio terhadap perubahan laba. Penelitian mengenai pengaruh Profit Margin terhadap perubahan laba dilakukan oleh Takarini dan Ekawati (2003) dengan hasil yang menunjukkan adanya pengaruh diantara kedua variabel tersebut. Sedangkan yang mengatakan tidak berpengaruh adalah penelitian Juliana dan Sulardi (2003). Dengan tidak konsistennya penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang menyangkut kegunaannya dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa
  • 18. 6 yang akan datang, temuan ini tentu merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan yang secara real maupun potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Sebaliknya, jika rasio keuangan ternyata tidak cukup signifikan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, hasil penelitian ini akan memperkuat bukti tentang inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya. Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Suhardito dkk (2000) dan Takarini dan Ekawati (2003). Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan yang dilakukan Suhardito (2000) dan Takarini dan Ekawati (2003) terletak pada rasio-rasio keuangan yang dianalisis didalam penelitian ini berjumlah 4, sedangkan jumlah rasio keuangan yang dianalisis Suhardito (2000) adalah sebanyak 11 dan Takarini dan Ekawati (2003) sebanyak 18 rasio keuangan. Perbedaan yang terakhir yaitu sampel penelitian dan lamanya periode penelitian. Penelitian Suhardito (2000) menggunakan sampel pada emiten dan industri perbankan di Bursa Efek Surabaya selama empat tahun (1995-1998) dan sampel penelitian Takarini dan Ekawati (2003) adalah perusahaan manufaktur di Pasar Modal Indonesia selama empat tahun (1997-2000). Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia dan periode penelitian selama lima tahun (2004-2008). Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini berjudul ”PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA
  • 19. 7 PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini terbatas pada: a. Apakah Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, dan Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba? b. Apakah Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, dan Profit Margin secara parsial berpengaruh terhadap perubahan laba? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Profit Margin terhadap perubahan laba secara simultan. b. Untuk menguji secara empiris pengaruh Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, Profit Margin terhadap perubahan laba secara parsial.
  • 20. 8 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi Peneliti Dapat digunakan untuk lebih memperdalam pengetahuan mengenai kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. b. Bagi Pemakai Laporan Keuangan Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. c. Bagi Akademisi Dapat digunakan sebagai bahan literatur dan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai kegunaan prediktif rasio keuangan terhadap perubahan laba di masa yang akan datang.
  • 21. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis rasio keuangan yang berpengaruh dalam perubahan laba diantaranya dikutip dari beberapa sumber. Penelitian mengenai perubahan laba antara lain: a. Suhardito dkk (2000) melakukan penelitian tentang analisis kegunaan rasio- rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. Variabel bebas (independent) yang digunakan berjumlah 11 rasio keuangan emiten dan 19 rasio keuangan industri perbankan. Sampel dari penelitian ini adalah 70 perusahaan emiten dan 13 industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya selama kurun waktu 1995-1998. Teknik analisis kuantitatif yang digunakan adalah teknik analisis regresi dengan metode pangkat dua terkecil biasa atau OLS (Ordinary Least Squares). Hasil dari penelitian adalah Capital Ratio, Primary Ratio, Gross Profit Margin, dan Return On Equity mampu memprediksikan perubahan laba pada industri perbankan. Sedangkan rasio-rasio keuangan emiten tidak mampu memprediksikan perubahan laba. b. Warsidi dan Pramuka (2000) yang menguji kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 54 perusahaan 9
  • 22. 10 manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993-1997. Jumlah rasio keuangan yang dianalisis sebanyak 49 rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh rasio keuangan terbukti signifikan untuk digunakan sebagai prediktor laba satu tahun yang akan datang, lima rasio keuangan signifikan untuk digunakan sebagai prediktor laba dua tahun yang akan datang, dan untuk tiga tahun hanya dua rasio yang signifikan. c. Juliana dan Sulardi (2003) yang meneliti mengenai manfaat rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba, membuktikan bahwa secara serempak rasio keuangan mampu memprediksikan perubahan laba. Sementara secara parsial, hanya rasio gross profit margin dan operating profit margin yang mampu memprediksi perubahan laba. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang menerbitkan laporan keuangan untuk tahun 1998-2000. Sampel yang digunakan sebanyak 52 perusahaan. Penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis). Variabel yang diuji dalam penelitian ini berjumlah tiga, yaitu perubahan laba sebagai variabel dependen, rasio keuangan (Curent Ratio, Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Debt to Equity, Inventory Turnover, Total Assets Turnover, Return on Investment, Return on Equity, dan Leverage Ratio) sebagai variabel independen, dan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating. d. Takarini dan Ekawati (2003) melakukan penelitian tentang analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba terhadap 42 perusahaan
  • 23. 11 manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1997-2000. Delapan belas (18) rasio keuangan digunakan sebagai variabel independen dalam penelitian ini. Logit model (Regression Logistic) merupakan metode analisis data penelitian. Hasil analisis data mengemukakan bahwa hasil penelitian untuk satu tahun ke depan menunjukkan rasio CLE (Current Liabilities to Equity), WCTA (Working Capital to Total Assets), ROE (Return on Eqiuty), dan NPM (Net Profit Margin). Untuk prediksi dua tahun ke depan, yaitu rasio NWS (Net Worth to Sales). e. Meriewaty dan Setyani (2005) melakukan penelitian tentang analisis rasio keuangan terhadap perubahan kinerja pada perusahaan. Sampel diambil dari perusahaan di industri food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan periode penelitian dari tahun 1999-2003. Jumlah perusahaan yang digunakan sebanyak 20 perusahaan. Model statistik digunakan dalam penelitian ini untuk menguji tingkat signifikan rasio keuangan terhadap perubahan kinerja. Variabel independen di penelitian ini berjumlah 14 rasio sedangkan variabel dependennya berjumlah dua yaitu Earning After Tax dan Operating Profit. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan kinerja (untuk EAT) adalah rasio Total Debt to Total Capital Assets, Total Assets Turnover, dan Return on Investment. Kemudian rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan kinerja (untuk OP) adalah Current Ratio.
  • 24. 12 f. Hermanto (2007) meneliti pengaruh sistem informasi dan rasio keuangan terhadap perubahan laba. Peran sistem informasi dan sembilan rasio keuangan digunakan sebagai variabel independen. Sedangkan variabel dependennya adalah perubahan laba. Sampel penelitian ini untuk variabel peranan sistem informasi adalah manajer departemen sistem informasi serta non-sistem informasi, dan untuk variabel rasio keuangan adalah perusahaan go-public di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1994-2003. Model pengujian yang digunakan adalah regresi berganda (Multiple Regression). Hasil dari penelitian tersebut adalah peranan sistem informasi dan rasio keuangan Cash to Total Debt, Total Debt to Total Equity, Equity to Earning Before Tax, Net Income to Equity, dan Sales to Fixed Asset berpengaruh terhadap perubahan laba setahun ke depan. Tabel 2.1 Matrix Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian 1. Suhardito dkk Variabel Independen: Hasil dari penelitian adalah (2000) Rasio keuangan emiten: Capital Ratio, Primary Ratio, CR, QR, cash ratio, debt Gross Profit Margin, dan ratio, DER, debt to Return On Equity mampu tangible net worth, memprediksikan perubahan operating cash flow per laba pada industri perbankan. total debt ratio, ROA, Sedangkan rasio-rasio keuangan ROAA, ROI, ROE emiten tidak mampu Rasio keuangan industri memprediksikan perubahan perbankan: laba. Investing policy ratio, QR, banking ratio, loan
  • 25. 13 to asset ratio, liquidity risk, cash ratio, allowance to total loan ratio, primary ratio, risk asset ratio, capital ratio, CAR I, CAR II, deposit risk ratio, GPM, NPM, ROE, gross yield on total assets, ROA, rate of return on loan Variabel Dependen: Perubahan Laba 2. Warsidi dan Variabel Independen: Hasil penelitian menunjukkan Pramuka (2000) 49 Rasio keuangan bahwa tujuh rasio keuangan terbukti signifikan untuk Variabel Dependen: digunakan sebagai prediktor Perubahan Laba laba satu tahun yang akan datang, lima rasio keuangan signifikan untuk digunakan sebagai prediktor laba dua tahun yang akan datang, dan untuk tiga tahun hanya dua rasio yang signifikan. 3. Juliana dan Variabel Independen: Hasil penelitian membuktikan Sulardi (2003) CR, GPM, OPM, NPM, bahwa secara serempak rasio DER, ITO, TATO, ROI, keuangan mampu ROE, dan Leverage memprediksikan perubahan Ratio laba. Sementara secara parsial, hanya rasio gross profit margin Variabel Dependen: dan operating profit margin Perubahan Laba yang mampu memprediksi perubahan laba. 4. Takarini dan Variabel Independen: Hasil analisis data Ekawati (2003) TLTA, NWTLFA, CLI, mengemukakan bahwa hasil CLE, OITL, CR, QR, penelitian untuk satu tahun ke CFTL, CFCL, WCTA, depan menunjukkan rasio CLE STA, INWC, QAI, (Current Liabilities to Equity), NWS, NPM, ROA, WCTA (Working Capital to
  • 26. 14 ROE, dan RETA. Total Assets), ROE (Return on Eqiuty), dan NPM (Net Profit Variabel Dependen: Margin). Untuk prediksi dua Perubahan Laba tahun ke depan, yaitu rasio NWS (Net Worth to Sales). 5. Meriewaty dan Variabel Independen: Hasil uji statistik menunjukkan Setyani (2005) CR, QR, WCTA, DER, bahwa rasio keuangan yang debt to total capital berpengaruh signifikan terhadap assets ratio, long term perubahan kinerja (untuk EAT) debt to equity ratio, adalah rasio Total Debt to Total TATO, ITO, average Capital Assets, Total Assets day’s inventory ratio, Turnover, dan Return on WCTO, GPM, NPM, Investment. Kemudian rasio ROI, dan ROE. keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan Variabel Dependen: kinerja (untuk OP) adalah EAT dan OP Current Ratio. 6. Hermanto Variabel Independen: Hasil dari penelitian tersebut (2007) Peran sistem informasi, adalah peranan sistem informasi cash to total debt, dan rasio keuangan Cash to current asset to current Total Debt, Total Debt to Total liabilities, inventory to Equity, Equity to Earning sales, total debt to Before Tax, Net Income to equity, total assets to net Equity, dan Sales to Fixed Asset income, equity to EBIT, berpengaruh terhadap net income to equity, perubahan laba setahun ke sales to fixed assets, dan depan. sales to total assets. Variabel Dependen: Perubahan Laba
  • 27. 15 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Laporan Keuangan 2.2.1.1. Pengertian laporan Keuangan Laporan keuangan diperoleh dari proses berjalannya sistem akuntansi. Akuntansi atau Accounting merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi bisnis dan hasil usaha pada suatu waktu atau periode tertentu. Laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem atau proses akuntansi tidak dapat dibuat secara mudah, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti. Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan digunakan sebagai alat penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Dalam hal laporan keuangan, kewajiban setiap perusahaan adalah untuk membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis untuk dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Laporan keuangan juga menentukan langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan, dengan melihat berbagai persoalan yang ada baik kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki perusahaan.
  • 28. 16 Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:03:07) mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut: ”Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba- rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.” Menurut Kasmir (2009:07), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Harahap (2006:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu. Menurut Juliana dan Sulardi (2003), laporan keuangan didefinisikan sebagai berikut: ”Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat besar bagi pemakai dalam pengambilan keputusan.” Munawir (2004:02) mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut: ”Pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahan tersebut.”
  • 29. 17 Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang berupa data keuangan dan aktivitas dari suatu perusahaan yang bertujuan untuk memberi gambaran mengenai kondisi keuangan, hasil usaha, serta kinerja perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. 2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia No. 01 (2007:05:1.2) merumuskan tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:
  • 30. 18 a. Aktiva merupakan harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode tertentu. b. Kewajiban merupakan utang kepada pihak lain yang timbul karena memperoleh pinjaman (kredit) atau karena pembelian suatu barang atau jasa yang pembayarannya dilakukan secara angsuran. c. Ekuitas merupakan hak yang dimiliki oleh perusahaan. d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian. Pendapatan merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa yang dibebankan kepada langganan atau yang menerima jasa. Beban merupakan semua biaya yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan. Keuntungan dan kerugian adalah naiknya dan turunnya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insindentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu periode tertentu. e. Arus kas merupakan aliran penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan memperoleh laporan keuangan, suatu perusahaan akan dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Laporan keuangan tidak hanya untuk dibaca tetapi juga untuk dimengerti dan dipahami mengenai posisi keuangan perusahaan saat ini.
  • 31. 19 2.2.1.3. Pemakai Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan berbagai tujuan. Tujuan utamanya adalah untuk kepentingan pemilik dan manajemen perusahaan serta memberikan informasi kepada berbagai pihak yang sangat berkepentingan terhadap perusahaan. Hal ini berarti, pembuatan dan penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan. Pihak yang paling berkepentingan adalah pemilik usaha dan manajemen. Yang dimaksud dengan pihak luar adalah pihak yang mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Masing-masing pihak memiliki kepentingan tersendiri tergantung dari sudut pandang. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan terdiri dari (Kasmir, 2009:18): a. Pemilik atau Pemegang Saham Pemilik adalah pihak yang memiliki usaha. Hal ini tercermin dari kepemilikan saham yang dimilikinya. Pemilik atau pemegang saham berkepentingan untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode serta menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan.
  • 32. 20 b. Manajemen Bagi pihak manajemen, laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja dalam suatu periode tertentu. Nilai penting laporan keuangan bagi manajemen adalah alat untuk menilai dan mengevaluasi kinerja dalam pencapaian target dan tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu periode serta untuk melihat kemampuan manajemen mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. c. Kreditor Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Bagi perusahaan yang telah mendapat pinjaman, laporan keuangan dapat menyajikan informasi tentang penggunaan dana yang diberikan serta kondisi keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan. Bagi perusahaan calon debitur, laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi untuk menilai kelayakan perusahaan untuk menerima kredit yang akan diberikan. d. Pemerintah Arti penting laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhnya dan untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara termasuk jumlah pajak yang harus dibayar kepada negara.
  • 33. 21 e. Investor Investor adalah pihak yang akan menanamkan dana di suatu perusahaan. Dengan laporan keuangan, investor dapat melihat prospek atau keuntungan yang akan diperoleh (dividen) serta perkembangan nilai saham ke depan. Dengan begitu, investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham atau tidak. 2.2.1.4. Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan. Dalam prakteknya, perusahaan diharuskan untuk menyusun beberapa jenis laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan, terutama untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain. Laporan keuangan utama menurut IAI (2007:07:1.3) terdiri dari: a. Neraca Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan (harta, utang, dan modal) perusahaan dalam suatu tanggal tertentu. b. Laporan Laba-Rugi Laporan laba-rugi melaporkan seluruh hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil dan laba (rugi) perusahaan selama suatu periode tertentu.
  • 34. 22 c. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Laporan ini akan dibuat apabila terjadi perubahan modal. d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas melaporkan jumlah kas yang dihasilkan dan digunakan oleh perusahaan melalui tiga tipe aktivitas yaitu operasi, investasi, dan pendanaan. e. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan informasi apabila terdapat laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. 2.2.2. Rasio Keuangan 2.2.2.1. Pengertian Rasio Keuangan Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan financial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Dengan analisis keuangan, dapat diketahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh seorang Business Enterprises. Rasio dapat memberikan indikasi apakah perusahaan masih memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban financialnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen
  • 35. 23 persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik, dan struktur modal yang sehat sehingga tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai. Menurut Harahap (2006:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Menurut Horne (Kasmir;2009:104), mendefinisikan rasio keuangan adalah sebagai berikut: “Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka yang lainnya dalam satu periode maupun beberapa periode.” Menurut Brigham dan Houston (2006:94), rasio keuangan dirancang untuk membantu dalam mengevaluasi suatu laporan keuangan. Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah indeks yang mempunyai hubungan relevan dan signifikan antara dua angka dalam pos-pos laporan keuangan dengan membandingkan angka-angka tersebut dalam satu periode atau beberapa periode dalam rangka membantu mengevaluasi suatu laporan keuangan. 2.2.2.2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian,
  • 36. 24 setiap hasil rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Menurut Kasmir (2009:127), jenis rasio keuangan terdiri dari sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Jenis-jenis dari rasio likuiditas antara lain: 1) Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. 2) Rasio Cepat (Quick Ratio) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. 3) Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. 4) Rasio Perputaran Kas merupakan rasio yang mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.
  • 37. 25 5) Inventory to Net Working Capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan. b. Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Jenis-jenis rasio solvabilitas antara lain: 1) Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. 2) Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. 3) Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. 4) Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. 5) Fixed Charge Coverage merupakan rasio yang dilakukan apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa aktiva berdasarkan kontrak sewa (lease contract). c. Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Jenis-jenis rasio aktivitas antara lain:
  • 38. 26 1) Perputaran Piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini akan berputar dalam satu periode. 2) Perputaran Persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam suatu periode. 3) Perputaran Modal Kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. 4) Fixed Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. 5) Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. d. Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas antara lain: 1) Profit Margin on Sales merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.
  • 39. 27 2) Return on Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. 3) Return on Equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 4) Laba Per Lembar Saham Biasa merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Berdasarkan jenis-jenis rasio keuangan diatas, terdapat tiga rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a. Rasio Likuiditas Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya adalah akibat kelalaian manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya dan perusahaan yang tidak memiliki cukup dana untuk menutupi utang yang jatuh tempo. Kemudian, sebab lainnya adalah sebelumnya pihak manajemen perusahaan tidak menghitung rasio yang diberikan sehingga tidak mengetahui kondisi perusahaan yang dalam keadaan tidak mampu lagi karena nilai utangnya lebih tinggi dari aktiva lancarnya. Analisis keuangan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang atau kewajibannya dikenal dengan nama analisis rasio likuiditas.
  • 40. 28 Menurut Kasmir (2009:129), rasio likuiditas diartikan sebagai berikut: “Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Fungsi rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan maupun didalam perusahaan. Rasio likuiditas atau sering disebut sebagai rasio modal kerja yang merupakan rasio untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan.” Jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar atau current ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Rumus untuk mencari rasio lancar atau current ratio dapat digunakan sebagai berikut: Current Assets Current Ratio = Current Liabilities Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, kondisi
  • 41. 29 perusahaan belum dapat dikatakan baik, hal ini dapat terjadi karena tidak adanya penggunaan kas dengan sebaik mungkin. 2) Working Capital to Total Assets Ratio Working capital to total assets ratio adalah ukuran bersih pada aktiva lancar perusahaan terhadap modal perusahaan. Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Karakteristik likuiditas benar-benar ditentukan secara jelas dikarenakan sebuah perusahaan yang mengalami kerugian operasi yang terus menerus akan menyusutkan aktiva lancar sehubungan dengan total aktiva. Diantara penilaian terhadap rasio likuiditas, rasio ini terbukti paling berharga. Rasio ini dapat juga digunakan sebagai alat diskriminan dalam menentukan suatu kebangkrutan. Working capital to total assets ratio (WCTA) merupakan likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung Working Capital to Total Assets Ratio adalah sebagai berikut: Current Assets - Current Liabilities Working Capital to Total Assets = Total Assets Rendahnya rasio working capital to total assets disebabkan karena suatu perusahaan yang mengalami kerugian operasional
  • 42. 30 secara terus menerus yang nantinya akan mengurangi aktiva lancar yang berkaitan dengan total aktiva. b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah pinjaman atau modal sendiri. Setiap sumber dana memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing. Oleh karena itu, dengan adanya kelebihan dan kekurangan masing-masing dana maka perlu disiasati agar dapat saling menunjang. Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman harus digunakan beberapa perhitungan yang matang. Perhitungan tersebut dikenal dengan nama rasio solvabilitas. Menurut Kasmir (2009:151), rasio solvabilitas diartikan sebagai berikut: ”Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Ini berarti besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.” Rasio solvabilitas yang tinggi akan berdampak timbulnya resiko kerugian yang lebih besar, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada kesempatan untuk memperoleh laba yang besar. Sebaliknya, rasio
  • 43. 31 solvabilitas yang rendah akan mempunyai resiko kerugian lebih kecil dan mengakibatkan rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi. Rasio solvabilitas yang digunakan adalah Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan atau berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut: Total Liabilities Debt to Equity Ratio = Equity Semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan resiko keuangan perusahaan. c. Rasio Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat
  • 44. 32 mensejahterahkan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio profitabilitas. Menurut Kasmir (2009:196), mengartikan rasio profitabilitas sebagai berikut: ”Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini dapat juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Inti dari penggunaan rasio ini adalah untuk menunjukkan efisiensi perusahaan.” Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profit Margin Ratio atau Rasio Margin Laba terhadap Penjualan. Profit Margin Ratio (PM) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut: Earnings After Tax Profit Margin = Sales Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi .
  • 45. 33 2.2.3. Laba 2.2.3.1. Pengertian Laba Setiap perusahaan menginginkan laba atau sering disebut juga dengan keuntungan (profit). Laba diperlukan oleh perusahaan untuk dapat melangsungkan kehidupan perusahaan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat terus eksis didalam perekonomian maka diharapkan perusahaan akan mendapatkan laba. Menurut Wild et.al (2005:25) mendefinisikan laba sebagai berikut: “Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode yang bersangkutan. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas.” Menurut Warren et.al (2005:25), laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit) merupakan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Menurut Soemarso (2005:230), laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Menurut Juliana dan Sulardi (2003), laba didefinisikan sebagai berikut: “Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.”
  • 46. 34 Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa laba adalah perkiraan atas kenaikan (penurunan) ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal yang diakibatkan karena adanya kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode dalam bentuk pemasukan (pendapatan lebih besar dari beban) atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban. 2.2.3.2. Pelaporan Laba Laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sedangkan pos-pos dalam laporan laba-rugi merinci bagaimana laba diperoleh. Laporan laba-rugi menyediakan rincian pendapatan, beban, untung, dan rugi perusahaan untuk suatu periode waktu. Menurut Warren et.al (2005:25), menyatakan bahwa: “Laporan laba-rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan. Konsep ini diterapkan dengan menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba-rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi yang disebut dengan laba bersih atau keuntungan bersih. Sebaliknya, jika beban melebihi pendapatan, maka disebut rugi bersih.” Menurut Wild et.al (2005:25), penentuan laba berdasarkan sebagai berikut: ”Laba ditentukan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis) dalam akuntansi. Dalam akuntansi akrual, pendapatan diakui saat perusahaan menjual barang atau menyerahkan jasa, terlepas dari saat diterimanya kas.
  • 47. 35 Demikian juga beban, pengakuannnya sama dengan pendapatan, terlepas dari pembayaran kas.” Berdasarkan beberapa pandangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penentuan laba adalah dengan cara menselisihkan antara pendapatan dengan beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Oleh karena itu, kunci kelayakan penentuan laba atau rugi adalah menentukan jumlah pendapatan yang dihasilkan dan jumlah beban yang terjadi dalam periode yang bersangkutan. 2.2.3.3. Tujuan Pelaporan Laba Pengukuran yang berbeda atas laba bersih perusahaan dapat berguna untuk tujuan berbeda, tetapi terdapat manfaat dari penerimaan umum laba bersih untuk tujuan pelaporan eksternal. Tujuan utama dari pelaporan laba adalah memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang paling berkepentingan dalam laporan keuangan. Salah satu tujuan dasar yang paling penting untuk semua pemakai laporan keuangan adalah kebutuhan untuk membedakan antara modal yang diinvestasikan dan laba sebagai bagian dari proses deskriptif dari akuntansi. Tujuan pelaporan laba yang lebih spesifik mencakup (Hendriksen, 2000:331):
  • 48. 36 a. Laba sebagai suatu Pengukur Efisiensi Operasi efisiensi dari sebuah perusahaan mempengaruhi baik aliran dividen saat ini maupun penggunaan modal yang diinvestasikan untuk memberikan aliran dividen masa depan. Pengukuran efisiensi perusahaan memberikan dasar untuk keputusan-keputusan. Jika modal yang digunakan oleh perusahaan konstan dari tahun ke tahun, angka laba berguna bagi pengukuran efisiensi perusahaan. Laba tahun berjalan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan membuat sejumlah pertimbangan mengenai laba tahun depan dapat sesuai dengan sasaran yang layak. Tetapi, jika modal yang diinvestasikan berubah dari tahun ke tahun, laba harus dipertimbangkan dengan beberapa besaran yang berubah, seperti modal yang diinvestasikan atau total pendapatan. b. Laba sebagai Alat Peramal Laba masa depan diharapakan oleh banyak investor sebagai faktor utama dalam meramalkan distribusi dividen masa depan dan perkiraan dividen merupakan faktor yang penting dalam menentukan nilai berjalan dari lembar-lembar saham atau dari perusahaan secara keseluruhan. Pemegang obligasi dan kreditor jangka pendek juga berkepentingan dalam laba masa depan. Semakin besar harapan laba bagi perusahaan maka semakin besar penerapan bahwa kreditor akan
  • 49. 37 menerima imbalan tahunan dan semakin besar penerapan bahwa kreditor akan menerima pembayaran pokok pada saat utang jatuh tempo. c. Laba sebagai Pengambilan Keputusan Manajerial Laba digunakan oleh manajemen untuk tujuan keputusan dan pengendalian. Dalam hal ini manajemen harus memastikan bahwa sifat arbitrer dari alokasi dan penandingan diminimalisasikan atau dinetralkan. Netralisasi hanya dicapai jika keputusan-keputusan tidak dipengaruhi oleh prosedur alokasi dan penandingan yang diterapkan dalam pengukuran laba. 2.2.4. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba 2.2.4.1. Pengaruh Current Ratio terhadap Perubahan Laba Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar memenuhi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar hutang. Namun, apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum dikatakan bahwa kondisi perusahaan sedang baik dan belum menjamin akan dapat dibayarnya utang perusahaan yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar yang tidak menguntungkan
  • 50. 38 (Munawir,2004). Informasi ini dapat mempengaruhi kepercayaan para kreditur jangka pendek dalam memberikan pinjamannya kepada perusahaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan usahanya untuk menghasilkan laba. Pengaruh current ratio terhadap perubahan laba adalah semakin tinggi nilai current ratio maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan semakin rendah, karena rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Dari segi profitabilitas, nilai current ratio yang tinggi belum tentu baik walaupun dari segi likuiditas menunjukkan resiko yang rendah. Dalam penelitian sebelumnya ada beberapa peneliti yang menggunakan current ratio dalam pengaruhnya terhadap perubahan laba yaitu Meriewaty dan Setyani (2005) menguji analisis rasio keuangan terhadap perubahan kinerja. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa current ratio mempunyai kemampuan signifikan dan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diukur dari operating profit-nya. Dengan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara current ratio dengan perubahan laba diasumsikan bahwa current ratio mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba yang akan datang.
  • 51. 39 2.2.4.2. Pengaruh Working Capital to Total Assets terhadap Perubahan Laba Working capital to total assets menunjukkan hubungan antara total aktiva dengan modal kerja dan menunjukkan jumlah modal kerja yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah total aktiva. Working capital to total assets yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya turnover persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar. Menurut Altman yang dikutip oleh Takarini dan Ekawati (2003) yang mengatakan bahwa suatu perusahaan yang mengalami kerugian operasional secara terus menerus akan mengurangi aktiva lancar yang berkaitan dengan total aktiva, akan menyebabkan rendahnya rasio working capital to total assets. Selain itu, Takarini dan Ekawati (2003) menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio suatu perusahaan maka probabilitas perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan yang profitable. Penelitian yang dilakukan oleh Takarini dan Ekawati (2003) yang menguji analisis rasio working capital to total assets dalam memprediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio working capital to total assets mempunyai kemampuan yang signifikan dalam memprediksi perubahan laba dan mempunyai pengaruh yang positif dengan perubahan laba. Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Warsidi dan Pramuka (2000) yang
  • 52. 40 mengevaluasi kegunaan rasio working capital to total assets dalam memprediksi perubahan laba. Penelitian ini menujukkan bahwa rasio working capital to total assets mampu memprediksi perubahan laba satu tahun yang akan dating dan mempunyai pengaruh yang positif. Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka dapat diasumsikan bahwa rasio working capital to total assets mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap perubahan laba. 2.2.4.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Perubahan Laba Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Bagi perusahaan, semakin besar rasio akan semakin baik. Sebaliknya, dengan rasio yang rendah maka akan semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva (Kasmir, 2009). Debt to equity ratio mempunyai dampak yang buruk, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar dan ini menunjukkan keuntungan berkurang. Makin tinggi debt to equity ratio, makin besar financial leverage dan makin besar proporsi dana kreditor yang digunakan untuk menghasilkan laba.
  • 53. 41 Pengaruh rasio debt to equity ratio terhadap perubahan laba telah diteliti oleh Hermanto (2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan positif terhadap perubahan laba. Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian tersebut adalah penelitian Suhardito dkk (2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh siginfikan dan negatif terhadap perubahan laba. Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya maka dapat diasumsikan bahwa debt to equity ratio mempunyai pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap perubahan laba. 2.2.4.4. Pengaruh Profit Margin terhadap Perubahan Laba Profit margin menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini juga bisa diinterpretasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu. Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi (Harahap, 2006). Perusahaan yang sehat seharusnya memiliki profit margin positif yang menandakan bahwa perusahaan tersebut menghasilkan laba bersih. Pengaruh rasio profit margin terhadap perubahan laba perusahaan adalah semakin tinggi nilai rasio ini maka laba bersih yang dihasilkan juga
  • 54. 42 akan semakin meningkat karena penjualan bertambah lebih besar daripada biaya usahanya. Takarini dan Ekawati (2003) melakukan analisis rasio profit margin dalam memprediksi perubahan laba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio profit margin mampu untuk digunakan dalam memprediksi perubahan laba dan berpengaruh positif. Dengan adanya hasil penelitian tersebut, maka telah diuji dan dibuktikan bahwa rasio profit margin mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. 2.3. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai hubungan antara rasio-rasio keuangan dan laba. Dari penelitian-penelitian sebelumnya dan teori yang cukup kuat diterima bahwa rasio-rasio keuangan mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat rasio, yaitu current ratio, working capital to total assets, debt to equity ratio, dan profit margin.
  • 55. 43 Gambar 2.1 Diagram Kerangka Pemikiran RASIO KEUANGAN RASIO LIKUIDITAS CR (X1) WCTA (X2) RASIO SOLVABILITAS PERUBAHAN DER (X3) LABA (Y) RASIO PROFITABILITAS PM (X4) UJI REGRESI BERGANDA 2.4. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan pada bagian terdahulu maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1: Current Ratio, Working Capital to Total Assets, Debt to Equity Ratio, dan Profit Margin secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba. H2: Current Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba. H3: Working Capital to Total Assets berpengaruh terhadap perubahan laba. H4: Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap perubahan laba. H5: Profit Margin berpengaruh terhadap perubahan laba.
  • 56. 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar konsep yang digunakan dapat diukur secara empiris serta menghindari terjadi kesalahan penafsiran yang berbeda. Definisi operasional dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen (X) 1) Current Ratio (X1) adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. 2) Working Capital to Total Assets (X2) adalah rasio yang mengindikasikan likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja. 3) Debt to Equity Ratio (X3) adalah rasio untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. 4) Profit Margin (X4) adalah rasio yang menunjukkan pendapatan bersih atas penjualan sebagai ukuran keuntungan. 44
  • 57. 45 b. Variabel Dependen (Y) 1) Perubahan Laba adalah kenaikan atau penurunan atas laba yang dihasilkan perusahaan yang terjadi dalam suatu periode dengan periode lainnya. 3.1.2. Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, pengukuran variabel-variabel yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. CR (Current Ratio) yang membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan satuan persen. Current Assets Current Ratio = Current Liabilities b. WCTA (Working Capital to Total Assets) yang membandingkan modal kerja bersih dengan total aktiva. Dimana modal kerja bersih diperoleh dari selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan satuan persen. Current Assets - Current Liabilities Working Capital to Total Assets = Total Assets c. DER (Debt to Equity Ratio) yang membandingkan total utang dengan ekuitas. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan satuan persen.
  • 58. 46 Total Liabilities Debt to Equity Ratio = Equity d. PM (Profit Margin) yang membandingkan laba bersih dengan penjualan. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan satuan persen. Earnings After Tax Profit Margin = Sales e. Perubahan Laba (Y) yang merupakan selisih laba tahun yang diteliti dengan laba tahun sebelumnya yang kemudian dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya. Skala yang digunakan adalah skala rasio dengan menggunakan satuan persen. (Yit − Yit −1 ) ∆Y = it Y it - 1 Dimana: ∆ Y = Perubahan Laba it Y = Laba Bersih tahun yang diteliti it Yit −1 = Laba Bersih tahun sebelumnya 3.2. Teknik Penentuan Sampel Penentuan sampel yang akan dipilih ditetapkan berdasarkan kriteria- kriteria berikut ini:
  • 59. 47 a. Populasi Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah perusahaan yang tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lima periode yaitu tahun 2004-2008. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan. b. Sampel Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik yang digunakan dalam penentuan sampel yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan berdasarkan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 6 perusahaan. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Perusahaan yang tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2004-2008 sebanyak 19 perusahaan. 2) Perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember untuk tahun 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008 sebanyak 15 perusahaan. 3) Selama periode penelitian, perusahaan tidak mengalami rugi mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 sebanyak 6 perusahaan.
  • 60. 48 3.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut: a. Jenis Data Data yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber utama (perusahaan) yang dijadikan objek penelitian. Data tersebut berupa laporan keuangan (annually report) perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya selama lima periode yaitu tahun 2004-2008. b. Sumber Data Sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini yaitu diperoleh melalui situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. c. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara sebagai berikut: 1) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dengan cara membaca dan mempelajari literatur seperti buku- buku, jurnal, koran, dan berbagai macam sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian. 2) Teknik Observasi Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder sehingga prosedur pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi
  • 61. 49 terhadap laporan keuangan, yang disediakan oleh perusahaan itu sendiri yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia. 3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Dalam melakukan analisis dan uji hipotesis, prosedur yang dilakukan dibantu dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS 16.0 for Windows dan Microsoft Excel 2007. 3.4.1. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh CR, WCTA, DER, dan PM sebagai variabel bebas (independent variabel) terhadap perubahan laba sebagai variabel terikat (dependent variabel). Pembuktian terhadap hipotesis pada penelitian ini menggunakan model regresi berganda dengan empat variabel bebas sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana: Y = Variabel Perubahan Laba a = Konstanta b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi X1 = Variabel CR
  • 62. 50 X2 = Variabel WCTA X3 = Variabel DER X4 = Variabel PM e = Error Term Sebelum melakukan uji hipotesis, sesuai dengan ketentuan bahwa dalam uji regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu agar penelitian tidak bias dan untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan yaitu: a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antar variabel independen mengandung korelasi atau tidak. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan keputusan: 1) VIF > 10 Antar variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) terjadi korelasi/multikolinieritas. 2) VIF < 10 Antar variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) tidak terjadi korelasi/multikolinieritas.
  • 63. 51 b. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Dasar pengambilan keputusan: 1) Probabilitas > 0.05 Bebas dari heteroskedastisitas. 2) Probabilitas < 0.05 Terkena heteroskedastisitas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam model regresi adalah varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Diagnosa adanya autokorelasi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW). Dasar pengambilan keputusan: 1) DW < 1.21 Terjadi autokorelasi. 2) 1.21 < DW < 1.65 Tidak dapat tersimpulkan. 3) 1.65 < DW < 2.35 Tidak terjadi autokorelasi. 4) 2.35 < DW < 2.79 Tidak dapat tersimpulkan. 5) DW > 2.79 Terjadi autokorelasi.
  • 64. 52 3.4.2. Uji Hipotesis Pengujian terhadap model regresi berganda pada penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pengujian menyeluruh atau simultan (uji F), pengujian individu atau parsial (uji t), dan uji koefisien determinasi (R2). a. Pengujian Menyeluruh atau Simultan (Uji F) Untuk mengetahui bahwa variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (perubahan laba). Formulasi hipotesis: 1) H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0 Variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (perubahan laba). 2) H0 : β1 = β2 = β3 = β4 ≠ 0 Variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (perubahan laba). Dasar pengambilan keputusan: 1) - Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima. - Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak. 2) Berdasarkan nilai probabilitas (signifikansi) dasar pengambilan keputusannya adalah:
  • 65. 53 a) Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima. b) Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak. b. Pengujian Individu atau Parsial (Uji t) Untuk mengetahui bahwa variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (perubahan laba). Formulasi hipotesis: 1) Variabel CR mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β1 = 0 CR tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β1 ≠ 0 CR terdapat pengaruh terhadap perubahan laba. 2) Variabel WCTA mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β2 = 0 WCTA tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β2 ≠ 0 WCTA terdapat pengaruh terhadap perubahan laba. 3) Variabel DER mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β3 = 0 DER tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β3 ≠ 0 DER terdapat pengaruh terhadap perubahan laba. 4) Variabel PM mempunyai pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β4 = 0 PM tidak terdapat pengaruh terhadap perubahan laba. H0 : β4 ≠ 0 PM terdapat pengaruh terhadap perubahan laba.
  • 66. 54 Dasar pengambilan keputusan: 1) - Jika thitung < ttabel atau –thitung > -ttabel, maka H0 diterima. - Jika thitung > ttabel atau –thitung < -ttabel, maka H0 ditolak. 2) Berdasarkan nilai probabilitas (signifikansi) dasar pengambilan keputusannya adalah: a) Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima. b) Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak. c. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen (CR, WCTA, DER, dan PM) secara bersama-sama menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen (perubahan laba).
  • 67. 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2004-2008 (5 tahun). Berikut nama-nama perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini: Tabel 4.1 Nama-Nama Perusahaan Yang Menjadi Obyek Penelitian No. Nama Perusahaan Kode 1. Astra International Tbk. ASII 2. Indo Kordsa (Branta Mulia) Tbk. BRAM 3. Hexindo Adiperkasa Tbk. HEXA 4. Intraco Penta Tbk. INTA 5. Selamat Sempurna Tbk. SMSM 6. United Tractors Tbk. UNTR Sumber: www.idx.co.id Adapun perusahaan-perusahaan yang dipilih berdasarkan kriteria yang ditetapkan peneliti dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 2) Perusahaan yang tergolong dalam kelompok otomotif dan komponennya yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2004-2008. 55