Dokumen tersebut membahas berbagai pandangan ilmiah dan filosofis tentang manusia dan implikasinya terhadap pendidikan. Pandangan ilmiah meliputi antropologi biologis, antropologi budaya, psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. Pandangan filosofis meliputi filsafat umum. Dokumen ini menjelaskan karakteristik setiap pandangan tersebut dan implikasinya dalam praktik dan pengembangan teori pendidikan.
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
PENDIDIKAN
1. Di susun :
Anisa Sonia
Ayu Siti Hasanah
Novia Angraini
Kurniawan
Kelompok : 1
Pend. Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
Landasan Pendidikan
3. A.DEFINISI MAHA LUAS
1. Pendidikan Adalah Hidup
2. Karakteristik khusus
Pendidikan adalah segala
pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan
dan sepanjang hidup.
a. Masa pendidikan : Berlangsung
seumur hidup.
b. Lingkungan pendidikan : segala
lingkungan hidup
c. Bentuk kegiatan : berlangsung
dalam berbagai macam bentuk, pola
dan lembaga.
d. Tujuan : adalah pertumbuhan
dan sama dengan tujuan hidup
3. Pendukung Kaum Humanis
Romantik
a. Pendukung Humanis Romantik
1) John Holt
2) William Glasser
3) Jonathan Kozol, dll
b. Kecaman yang radikal datang dari
Ivan Ilich, yang berpendapat bahwa
suatu sistem pendidikan yang baik
harus memiliki tiga tujuan, yaitu 1.
Memberi kesmepatan kepada semua
orang untuk bebas dan mudah
memperoleh sumber belajar pada
setiap saat. 2. Memungkinkan semua
orang yang ingin memberikan
pengetahuan mereka kepada orang
lain, dapat dengan mudah dilakukan.
Begitu sebaliknya. 3. Menjamin
tersedianya masukan umum yang
berkenaan dengan pendidikan.
4. B.DEFINISI SEMPIT
1. Pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga formal.
2. Karakteristik khusus.
a. Masa pendidikan : berlangsung dalam waktu terbatas.
b. Lingkungan pendidikan : dalam lingkungan pendidikan yang diciptakan khusus.
c. Bentuk kegiatan : tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum.
d. Tujuan : Terbatas pada pengembangan kemampuan-kemampuan tertentu.
3. Pendukung. Kaum Behavioris.
a. Kaum Behavioris, seperti : B. Watson, B.F Skinner, Lester Frank Ward, dll. Mereka
optimis terhadap peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan.
Tiga prinsip utama yang mendasari sekolah dalam menyelenggarakan proses pendidikan :
1. Pembentukan pola tingkah laku seseorang dipenggaruhi oleh lingkungan.
2. Pendidikan di sekolah merupakan rekayasa perubahan pola tingkah laku yang
terprogram secara cermat.
3. Masa depan sekolah sebagai lembaga perekayasa pola tingkah laku yang terprogram
adalah cerah. Karena mempunyai peranan yang besar dalam mencapai tujuan.
b. Optimisme kaum Behaviorisme terhadap keberadaan dan peranan sekolah dalam
masyarakat modern tidak terlepas dari optimisme yang kuat terhadap ilmu dan teknologi
di dalam pembangunan masyarakat modern.
5. C. DEFINISI ALTERNATIF ATAU LUAS TERBATAS
1. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar
yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan, yang
berlangsung di sekolah dan di luar
sekolah sepanjang hayat, untuk
mempersiapkan peserta didik agar
dapat memainkan peranan dalam
berbagai lingkungan hidup secara
tepat di masa yang akan datang.
2. Karakteristik Khusus
a. Masa pendidikan : seumur hidup,
tetapi pada saat-saat tertentu.
b. Lingkungan pendidikan : Berlangsung
dalam sebagian dari lingkungan
hidup, hanya berlangsung dalam
lingkungan hidup, kultural.
c. Bentuk Kegiatan : dapat berbentuk
formal, informal, dan nonformal.
Berbentuk bimbingan, pengajaran,
dan atau latihan.
3. Tujuan
Bersifat pengembangan, kemampuan-kemampuan pribadi secara optimal dengan
tujuan sosial yang bersifat manusia seutuhnya yang dapat memainkan
peranannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan, persekutuan hidup, dan
kelompok sosial
6. 4. Pendukung Kaum Humanis Realistik dan Realisme Kritis.
a) Kaum Humanis Realistik, Seperti : Edgerd Faure, Felipe Herrera, Federick
Champion Ward, dll
Kaum Realisme Kritis, Seperti : Stella Van Petten Henderson, Immanuel Kant,
Pestalozzi, dll.
Pendidikan adalah menjadikan pengajaran di sekolah, makin bersiofat kegiatan
belajar, dan pendidikan di luar sekolah makin terprogram dan produktif. Untuk
mencapai manusia seutuhnya dengan segala kekayaan kepribadiannya.
b) Pendekatan dialektis dalam merumuskan makan pendidikan dapat pula
kita temukan dalam Introduction to Philosophy of Education dari Stella van
Petten Henderson. Dalam semangat dialektis, Henderson mendefinisikan
pendidikan sebagai berikut : ...”Pendidikan sebagao satu proses pertumbuhan
dan perkembangan, berarti sebagai suatu hasil interaksi seseorang individu
dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial, mulai dari lahir sampai akhir
hayatnya, sebagai suatu proses dimana pewarisan sosial merupakan sebagian
dari lingkunag sosial menjadi suatu alat yang dipergunakan untuk
perkembanagn dari pribadi-pribadi sebaik dan sebanyak mungkin, laki-laki
dan wanita yang hendak meningkatkan kesejahteraan manusia,... “
(Henderson, 1959:44)
7. BAB II
Manusia Dan PENDIDIKAN : Pandangan Ilmiah dan Filosofis Tentang
manusia dan Implikasi PendidikanNYA
8. A. Pandangan llmiah Tentang Manusia dan Implikasi
Pendidikannya
1. Antropologi Biologis/fisik
a. Batasan
Antropologi adalah studi tentang asal
usul, perkembangan, karakteristik jenis
(spesie), manusia atau studi tentang
ras manusia.
b. Karakteristik
Manusia adalah homo sapiens :
1. Puncak evolusi organik dari
makhluk hidup
2. Kedudukannya dalam klasifikasi
makhluk hidup :
a. Dunia : Binatang
b. Filum : Chordata
c. Kelas : Mammalia
d. Orde : Primata
e. Genus : Homo
f. Spesies : Sapiens
3. Ciri-Ciri Khas :
a. Berjalan Tegak
b. Mempunyai Otak yang Besar dan
Kompleks
c. Hewan yang tergenarilisasi, dapat
hidup dalam berbagai lingkungan
d. Periode kehamilan yang panjang
dan anak lahir tak berdaya.
c. Implikasi dalam Praktek
Pendidikan
1. Keharusan dan kemungkinan
pendidikan.
2. Keragaman praktek pendidikan,
baik dalam sejarah manusia
maupun dalam bentuk praktek
pendidikan dalam suatu zaman.
d. Implikasi dalam Pengembangan
Teori Pendidikan. : Lahir dan
berkembangnya antropologi
pendidkan.
9. 2. Antropologi Budaya
a. Batasan
Antropologi sosial budaya mempergunakan
teknik-teknik riset historis, observasi,
wawancara dalam studi orang yang hidup
sekarang
b. Karakteristik
1) Manusia adalah Organisme sosial
budaya.
Budaya merupakan seperangkat
cara hidup (berpikir, dan berbuat) yang
diperoleh melalui proses belajar, yang
memberi ciri pada setiap keputusan kelompok.
2) Komponen utama budaya.
a) Sebuah kelompok / masyarakat]
b) Sebuah lingkungan dalam kelompok /
masyarakat
c) Sebuah budaya material
d) Sebuah tradisi budaya
e) Kegiatan-kegiatan dan perilaku manusia.
3) Karakteristik umum budaya
a) Tingkah laku kultural dipelajari
b) Tingkah laku kultural terorganisasi dalam
pola-pola tingkah laku
c) Pola-pola budaya diajarkan orang dan
berlangsung dari satu generasi ke generasi
lainnya.
d) Budaya mempunyai aspek material dan
non material.
e) Budaya tersebar secara seragam oleh
anggota masyarakat.
f) Tingkah laku kultural menjadi sebuah cara
hidup.
g) Budaya terus-menerus berubah.
c. Implikasi dalam praktek pendidikan
1. Keharusan dan kemungkinan pendidikan
2. Keragaman kegiatan pendidikan
berdasarkan sistem budaya, kesatuan
budaya regional, kelompok subkultur.
3. Pendidikan adalah enkulturasi (proses
pemindahan budaya dari egenrasi ke
generasi).
d. Implikasi dalam pengembangan teori
pendidikan.
1. Lahir dan berkembangnya antropolohi
pendidikan yang dipelopori oleh Frans Boa
dan Margareth Mead
2. Adanya kebutuhan Antropologi Filsafat
Anak (pandangan tentang hakekat khuluk
atau karateristik anak).
10. 3. Psikologi
a. Batasan
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-
kegiatan tingkah laku individu dalam
keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam
kandungan sampai balita, dari masa kanak-
kanak sampai masa dewasa, serta masa tua.
(Woodward & Marquis, 1955:3)
b. Karakteristik
1. Unik
2. Banyak kesamaan daripada perbedaan
3. Mmepunyai berbagai diri
4. Sebuah organisme total
5. Mempunyai kesiapan bertindak
6. Mempunyai tugas-tugas perkembanagn
7. Mempunyai berbagai kebutuhan
8. Mempunyai kecenderungan umum
dalam bertingkah laku
9. Mempunyai tujuan-tujuan khusus
10. Merupakan motivator-motivator dirinya
sendiri. AA
c. Implikasi dalam praktek pendidikan
1. Konsep-konsep psikologis tentang
individu
2. Pendidikan (proses pengembangan
individu)
d. Implikasi dalam pengembangan teori
pendidkan
1. Lahir dan berkembangnya psikologi
pendidikan yang dipelopori oleh Thorndike
2. Lahir dan berkembangnya aliran
pembaharuan pendiidkan yang disebut
developmentalisme atau “ Psychological
Tendency in Education, “ yang diApelopori
oleh Pestalozzi , Herbart dan Froebel.
11. 4. Sosiologi
a. Batasan
Sosiologi adalah studi tentang struktur sosial.
(Reading, 1977:195)
b. Karakteristik Masyarakat
1. Manusia adalah animal sociale (binatang
yang hidup bermasyarakat).
2. Masyarakat adalah:
a. Pengalamn kita dengan orang lain disekitar
kita. (Berger & Berger )
b. Tingkah laku kelompok, hubungan-
hubungan di antara manusia, dan faktor-faktor
yang terjadi di dalam hubungan manusia
(Ginsberg).
c. nteraksi dan interelasi manusia (Barlett,
dkk)
d. Sebuah sistem yang terbentuk dari cara-
cara dan prosedur, kekuasaan dan bantuan timbal
balik, pengelompokan dan pembagian ,
pengawasan dan kebebasan. (Maciver)
e. Sebuah kelompok dengan suatu budaya
yang terorganisasi untuk memberikan kepuasan
bagi kebutuhan dan kepentingan semua orang.
(Reading)
3. Komponen-Komponen masyarakat (Ginsber)
1. Morfologi sosial 2. Kontrol sosial
3. Proses sosial 4. Patologi sosial
4. Komponen-komponen masyarakat (Broom &
Selznick ) :
a. Organisasi sosial
b. Budaya
c. Sosialisasi
d. Kelompok-kelompok primer
e. Stratifikasi sosial.
f. Asosiasi (Perkumpulan).
g. Tingkahlaku kolektif.
h. Penduduk dan ekologi.
c. Implikasi dalam Pengembangan Teori
Pendidikan
1. Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi
pendidikan
2. Mendorong lahir dan berkembangnya ilmu
pendidian kependudukan
3. Mendorong lahri dan berkembangnya aliran
sosiologisme pendidikan, atau sosiological tendency
in education, yang lebih menekankan konsep
pendidikan pada proses sosialisasi daripada
individualisme.
12. 5. Politika (Ilmu politik)
a. Batasan
Politika adalah studi tentang pemerintahan
negara.
b. Karakteristik pemerintahan negara
1. Manusia sebagai animal policon
2. Bidang-bidang ilmu polotik:
a. Teori politik
b. Lembaga politik
c. Partai politik
d. Hubungan internasional
c. Implikasi dalam praktek pendidikan
1. Konsep-konsep politika
2. Terjalinnya kerjasama
3. Pendidikan
4. Pendidikan kewarganegaraan
5. Pendidikan politik.
d. Implikasi dalam pengembangan teori
pendidikan
1. Lahir dan berkembangnya politika
pendidikan nasional, oleh Ki hajar Dewantara
2. Lahir dan berkembangnya studi pendikan
internasional ( Auslandpedagogik)
6. Ekonomika (ilmu Ekonomi )
a. Batasan
Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia
memperoleh kemakmuran materil manusia.
b. Karakteristik ekonomi
1. Manusia
2. Bidang ekonomi :
a. Konsumsi
b. Produksi
c. Distribusi
d. Pertumbuhan sepanjang waktu
3. Satuan Ekonomi
a. Mikro
b. Makro
c. Implikasi dalam praktek pendidikan
1. Landasan Ekonomikal Pendidikan
2. Kondisi Ekonomi
3. Pendidikan dari ekonomi makro
4. Pendidikan dari ekonomi mikro
13. B. Pandangan Filosofis Tentang Manusia dan
Implikasi Pendidikannya
1) Filsafat Umum
a. Batasan
1. Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam
semesta dan isinya
2. Karakteristik
a) Kritis
b) Spekulatif
c) Fenomenologis
d) Normatif.
b. Objek
1. Pertanyaan umum yang terbuka dan abadi
2. Segala sesuatu dalam alam semesta dengan segala
isinya
c. Cabang
1. Metafisika : hakikat kenyataan
a) Ontologi
b) Teologi
c) Kosmologi
d) Humanologi
2. Epistemologi : hakikat pengetahuan, logika :
hakikat menyimpulkan.
3. Aksilogi : hakikat nilai-nilai
a) Etika
b) Estetika
d. Aliran-aliran filsafat umum
c. Idealisme
d. Realisme
e. Neo-Thomisme
f. Ekesperimentalisme/ Intrumentalisme
g. Eksistensialisme
2. Filsafat Antropologi atau Antropologi Filosofis.
a. Batasan
Yaitu cabang filsafat yang menyelidiki hakekat manusia
sebagai keseluruhan atau manusia seutuhnya.
b. Objek
1. Masalah hubungan manusia dengan alam
2. Masalah hubungan mansuai dengan manusia
3. Masalah hubungan manusia dengan tuhan
Karakteristik manusia seutuhnya
1. Satu yang terkandung di dalamnya banyak aspek
2. Hewan yang mempunyai kemampuan
menggunakan simbol-simbol maka dapat mengadakan
perbedaan moral.
15. Dasar Biologis
a. Anak manusia lahir tidak dilengkapi insting yang
sempurna untuk menyesuaikan diri
b. Anak manusia perlu masa belajar untuk berhubungan
dengan limgkungan
c. Awal pendidikan terjadi setelah penyesuaian jasmani.
Implikasi
a. Anak manusia tidak akan menerima bantuan dari
manusia lain
b. Anak memerlukan perlindungan dan perawatan
c. Kemampuan pendidikan terbatas
d. Orang dewasa yang tidak berhasil perlu pendidikan
kembali.
Dasar Sosio-Antropologis
a. Perlu menguasai budaya kelompoknya (warisan sosial
budaya)
b. Kehidupan yang beradap.
Implikasi
a. Di perlukan transformasi
b. Diperlukan transmisi budaya
c. Diperlukan internalisasi budaya
d. Diperlukan kontrol sosial
e. Pendidikaban)n (Personalisasi peradaban)
1) Dasar Biologis
a. Anak bersifat lentur
b. Anak memiliki otak yang besar dan
berpermukaan sangat luas
c. Saraf yang berfungsi berhubungan
dengan perbuatan berfikir.
2) Implikasi
a. Anak menerima bantuan yang tertuju
pada dapat belajar
b. Pendidika (penyesuaian)
c. Pendidikan berhubungan dengan kerja
susunan syaraf.
3) Dasar Psiko-Sosio-Antropologis
Keragaman dan Kelebihan Individu
a. Individu adalah unik
b. Perbedaan Penguasaan Budaya
c. Animal Sociale
4) Implikasi
a. Terjadi saling pengaruh memperngaruhi
b. Orang dapat menjadi pendidik karena
1. Panggilan jiwa
2. Perjanjian
A. KEHARUSAN PENDIDIKAN : Mengapa
manusia Harus Dididik Atau Mendidik
B. Kemungkinan Pendidikan : Mengapa
Manusia dapat dididik / Mendidik ?
16. C. Batas-Batas Kemungkinan Pendidikan
1. Empirisme
a. Pendidikan adalah berkuasa
b. Tidak ada pembawaan
2. Implikasi
a. Pendidikan berpusat pada pendidik
b. Pendidikan = rekayasa pola tingkah laku
c. Pendidikan = internalisasi
d. Pendidikan = pembiasaan
3. Naturalisme
a. Pendidikan tidak / kurang berkuasa
b. Anak lahir membawa bakat yang baik
4. Implikasi
a. Berpusat pada anak
b. Pemekaran potensi
c. Pertumbuhan dari alam
d. Individualisasi / personalisasi
e. Belajar
5. Developmentalisme, teori
konvergensi, realisme kritis
a. Pendidikan berpengaruh tapi
terbatas
b. Anak lahir dengan membawa bakat.
6. Implikasi
a. Pendidikan berpusta pada relasi
b. Perpaduan antara bakat dan
pengaruh lingkungan
c. Transaksi antara pendidik dengan si
terdidik
d. Kegiatan belajar mengajar dalam
situasi khusus.
17. D. KEKELIRUAN-KEKELIRUANPENDIDIKAN
1. Batasan
a) Mendidik yang baik
b) Kekeliruan-kekeliruan mendidik
2. Kekeliruan idiil mendidik
a) Bentuk
Pendidikan mengandung unsur yang mengingkari kemanusiaan danbahkan
mempropagandakan danmendorong pada percobaan merusak nilai
kemanusiaan.
b) Akibat dan Penanggulangan
Apabila berhasil akan melahirkan generasi yang cacat moral. Orang-orang yang
demikian harus di didik kembali.
3. Kekeliruan teknis mendidik
a) Bentuk
Kesalahan dalam memilih dan menggunakan alat pendidikan
b) Akibat danPenanggulangannya
Berakibat pendidikan tidak efesien, efektif dan relevan. Kekeliruan ini dapat
diatasi dengan caramemperbaiki cara mendidik dan lingkunganhidup.dan
memberikan bimbingan danpenyuluhan yang tepat.