Dokumen tersebut membahas koordinasi antar instansi pemerintah dalam menangani potensi terjadinya kejadian luar biasa seperti wabah penyakit. Koordinasi dilakukan untuk merencanakan pencegahan, kesiapsiagaan, mitigasi risiko, dan peringatan dini melalui berbagai output seperti rencana kontinjensi dan aksi pengurangan risiko."
1. Koordinasi PRA KLB/Wabah
MATERI DASAR 2
1. Koordinasi dalam Situasi Tidak Terjadi Kejadian
Luar Biasa (KLB)/Wabah
2. Koordinasi pada Situasi Terdapat Potensi
Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah
3. Alur Koordinasi di tingkat pusat dan daerah
2. Situasi Tidak Terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah
I. Koordinasi Perencanaan
I. Koordinasi Pencegahan
Output 1 – Rencana Kontinjensi
kedaruratan bencana akibat KLB/Wabah
Zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging
(PIE)
Pada situasi ini berbagai tingkatan pemerintah
mempersiapkan diri agar meminimalkan risiko
kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa
(KLB)/Wabah, substansi meliputi:
1. Pengenalan dan pengkajian ancaman Kejadian
Luar Biasa (KLB)/Wabah berdasarkan
karakteristik ancaman;
2. Pemahaman tentang kerentanan populasi
(hewan dan manusia);
3. Penilaian Kapasitas;
4. Analisis / Penilaian risiko secara cepat
terhadap kemungkinan dampak Kejadian Luar
Biasa (KLB)/Wabah;
5. Pilihan tindakan mitigasi ancaman Kejadian Luar
Biasa (KLB)/Wabah;
6. Penentuan mekanisme penanganan darurat
bencana Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah.
3. Situasi Tidak Terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah
I. Koordinasi Perencanaan
I. Koordinasi Pencegahan
Output 1 – Rencana Kontinjensi
kedaruratan bencana akibat KLB/Wabah
Zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging
(PIE)
Pencegahan merupakan suatu rangkaian tindakan
untuk mengurangi maupun menghilangkan ancaman
atau kerentanan terhadap risiko terjadinya Kejadian
Luar Biasa (KLB)/Wabah, substansi meliputi :
1. Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber
bahaya/karakteristik ancaman.
2. Peningkatan imunitas atau ketahanan kelompok
rentan terhadap ancaman dan dampak Kejadian
Luar Biasa (KLB)/Wabah baik pada hewan
maupun manusia.
3. Pengawasan pergerakan barang/benda, alat
angkut, orang dan hewan untuk mengurangi dan
menghilangkan faktor risiko.
4. Peningkatan pemahaman Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat.
5. Komunikasi Risiko.
4. Koordinasi pada Situasi Terdapat Potensi
Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah
1 Koordinasi Kesiapsiagaan
2 Koordinasi mitigasi terjadinya KLB/Wabah
3 Koordinasi peringatan dini
Output 2 – Rencana Aksi Pengurangan Risiko/ Mitigasi
KLB/Wabah Zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging (PIE)
Koordinasi kesiapsiagaan secara lintas sektor untuk memastikan
kesiapan pelaksanaan tindakan dalam penanganan kedaruratan
bencana akibat KLB/Wabah. Substansi koordinasi meliputi :
1. Penyusunan rencana kontinjensi (pemutakhiran);
2. Pendidikan dan pelatihan SDM;
3. Persiapan, penyediaan dan distribusi logistik dan prasarana
serta sarana yang siap digunakan untuk melaksanakan respon
penanganan;
4. Simulasi penanganan darurat :
Kaji cepat dan Identifikasi kebutuhan sumber daya
Pengaktifan sistem komando penanggulangan bencana non
alam akibat (KLB)/Wabah
Komunikasi risiko
5. Koordinasi pada Situasi Terdapat Potensi
Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah
1 Koordinasi Kesiapsiagaan
2 Koordinasi mitigasi terjadinya
KLB/Wabah
3 Koordinasi peringatan dini
Output 2 – Rencana Aksi Pengurangan Risiko/ Mitigasi
KLB/Wabah Zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging (PIE)
Mitigasi dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak akibat
(KLB)/Wabah. Mitigasi atau pengurangan risiko dilakukan atas dasar
hasil analisis risiko yang telah dilakukan sebelumnya. Substansi
koordinasi meliputi :
1. Pengenalan, peningkatan pemahaman dan pemantauan risiko
(KLB)/Wabah kepada aparatur pelaksana dan masyarakat
2. Peningkatan kesadaran dan komitmen aparatur melalui
sosialisasi, pendidikan dan pelatihan
3. Penyusunan rencana tata ruang atau kebijakan lain yang
relevan (sesuai analisis risiko) untuk mengurangi risiko Kejadian
Luar Biasa
4. Mendorong sektor pelayanan publik esensial membuat
rencana keberlangsungan usaha (Bussines Continuity Plan)
5. Penataan kembali pasar tradisional
6. Penyediaan SDM profesional dan terampil
6. Koordinasi pada Situasi Terdapat Potensi
Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)/Wabah
1 Koordinasi Kesiapsiagaan
2 Koordinasi mitigasi terjadinya
KLB/Wabah
3 Koordinasi peringatan dini
Output 2 – Rencana Aksi Pengurangan Risiko/ Mitigasi
KLB/Wabah Zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging (PIE)
Peringatan dini diperlukan untuk mengambil tindakan cepat dan tepat
dan komprehensif guna mengurangi risiko terjadinya (KLB)/Wabah.
Substansi koordinasi meliputi :
1. Pemberdayaan masyarakat dalam pengamatan dan pelaporan
terhadap potensi (KLB)/Wabah.
2. Pelaporan dan verifikasi perkembangan penyakit melalui sistem
informasi yang sudah ada secara lintas sektor.
3. Pengamatan perkembangan dan analisa epidemiologi penyakiti.
4. Penetapan keputusan berdasarkan analisis / penilaian risiko
secara cepat (bandingkan dengan saat tidak terdapat potensi).
5. Pelaksanaan manajemen risiko potensi terjadinya (KLB)/Wabah.