SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR 13 TAHUN 2008
TENTANG
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
PENANGGULANGAN BENCANA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
(BNPB)
- i -
DAFTAR ISI
1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN
BENCANA.
2. LAMPIRAN PERATURAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ............................................................. 2
C. Ruang Lingkup ..................................................................... 2
D. Landasan Hukum ................................................................. 3
E. Pengertian ............................................................................. 3
F. Sistematika ............................................................................ 4
BAB II PROSES MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan .............................. 5
B. Pengadaan dan/atau Penerimaan ...................................... 6
C. Pergudangan dan Penyimpanan ......................................... 7
D. Pendistribusian ..................................................................... 8
E. Pengangkutan ....................................................................... 8
F. Penerimaan di Tempat Tujuan ............................................ 9
G. Penghapusan ......................................................................... 9
H. Pertanggungjawaban .........................................................10
BAB III POLA PENYELENGGARAAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN
PERALATAN
A. Tingkat Nasional..................................................................11
B. Tingkat Provinsi ..................................................................13
C. Tingkat Kabupaten/Kota ...................................................13
BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MANAJEMEN LOGISTIK
DAN PERALATAN
A. Pembinaan ..........................................................................14
B. Pengawasan ........................................................................14
BAB V PENUTUP ..................................................................................15
LAMPIRAN
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
(BNPB)
PERATURAN
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR 13_,TAHUN 2008
TENTANG
PEDOMAN
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
PENANGGULANGAN BENCANA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal
18 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana,
perlu dibuat pedoman manajemen logistik dan
peralatan penanggulangan bencana.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan
Penanggulangan Bencana.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
 
 
- 2 -
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 42, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 4828) ;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 43, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 4829) ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing
Nonpemerintah dalam Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 44, Tambahan Lembaran Republik Indonesia
Nomor 4830) ;
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3952);
7. Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2008 tanggal
23 April 2008.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA TENTANG PEDOMAN
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
PENANGGULANGAN BENCANA.
Pasal 1
Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana
merupakan panduan/acuan bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Instansi/Lembaga dan pemangku
kepentingan penanggulangan bencana lainnya agar pengelolaan logistik
dan peralatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, terpadu dan
akuntabel.
 
 
- 3 -
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan lampiran dan
bagian tak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 17 Desember 2008
KEPALA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
ttd
DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si
 
 
- 1 -
LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR : 13 TAHUN 2008
TANGGAL : 17 DESEMBER 2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Kepala BNPB mempunyai tugas
membangun sistem manajemen logistik dan peralatan serta
menyusun Pedomannya.
Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana,
merupakan suatu sistem yang menjelaskan tentang logistik dan
peralatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi bencana pada
masa pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pada pasca
bencana. Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan
bencana merupakan suatu sistem yang memenuhi persyaratan antara
lain sebagai berikut :
1. Dukunguan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat
waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan
dan tepat sasaran, berdasarkan skala prioritas dan standar
pelayanan.
2. Sistem transportasi memerlukan improvisasi dan kreatifitas
di lapangan, baik melalui darat, laut, sungai, danau maupun
udara.
3. Distribusi logistik dan peralatan memerlukan cara-cara
penyampaian yang khusus (a.l. karena keterbatasan transportasi,
penyebaran kejadian, keterisolasian ketika terjadi bencana).
4. Inventarisasi kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan
penyampaian sampai dengan pertanggungan jawab logistik dan
peralatan kepada yang terkena bencana memerlukan sistem
manajemen khusus.
5. Memperhatikan dinamika pergerakan masyarakat korban
bencana.
 
 
- 2 -
6. Koordinasi dan prioritas penggunaan alat transportasi yang
terbatas.
7. Kemungkinan bantuan dari pihak militer, kepolisian, badan
usaha, lembaga swadaya masyarakat maupun instansi terkait
lainnya baik dari dalam maupun luar negeri, atas komando yang
berwenang.
8. Memperhatikan rantai pasokan yang efektif dan efisien.
Faktor utama yang dapat mendukung berjalannya sistem logistik dan
peralatan untuk penanggulangan bencana adalah : Kemampuan
infrastruktur, ketersediaan dan jumlah alat transportasi
penanggulangan bencana baik secara nasional, regional, lokal
maupun setempat. Perlu dipertimbangkan faktor politis dan
konflik di masyarakat. Efektifitas sistem logistik dan peralatan ini
sangat dipengaruhi oleh sistem informasi dan pengendaliannya.
Rantai pasokan dalam sistem manajemen logistik dan peralatan
berdasar kepada:
1. Tempat atau titik masuknya logistik
2. Gudang utama
3. Gudang penyalur
4. Gudang penyimpanan terakhir di pos komando
Semuanya harus didukung oleh fasilitas pendukung dan peralatan
yang memadai untuk mengangkut atau memindahkan secara fisik
logistik yang akan disampaikan ke lokasi bencana.
B. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pedoman manajemen logistik dan peralatan
penanggulangan bencana ini adalah untuk memberikan panduan
dan pedoman bagi pemangku kepentingan penanggulangan bencana
agar bantuan logistik dan peralatan dapat didistribusikan kepada
korban bencana secara efektif dan efisien. Maksud pedoman ini agar
pengelolaan logistik dan peralatan dalam rangka penanggulangan
bencana dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, terpadu dan
akuntabel.
C. Ruang Lingkup
Pedoman manajemen logistik dan peralatan ini meliputi beberapa
aspek tataran kewenangan berdasarkan penyelenggaraan
pemerintahan, baik di tingkat nasional, tingkat provinsi dan tingkat
kabupaten/kota.
 
 
- 3 -
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Alinea IV Pembukaan UUD 1945.
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan
dan Pengelolaan Bantuan Bencana.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta
Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah dalam
Penanggulangan Bencana.
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
E. Pengertian
Semua logistik dan peralatan dalam konteks ini adalah semua logistik
dan peralatan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana,
meliputi pada masa prabencana, masa tanggap darurat dan masa
pascabencana.
1. Sistem adalah serangkaian proses yang bertujuan untuk
menjalankan suatu kegiatan.
2. Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengelola suatu
kegiatan yang biasanya dalam kegiatan tersebut digunakan
pendekatan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
3. Bantuan adalah segala sesuatu yang diperoleh dari hasil bantuan
dan atau sumbangan dari berbagai pihak yang diberikan kepada
pihak yang membutuhkan.
4. Pengadaan adalah suatu proses tersedia barang dan jasa sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
5. Logistik adalah segala sesuatu yang berujud dan dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri
atas sandang, pangan dan papan atau turunannya. Termasuk
dalam kategori logistik adalah barang yang habis pakai atau
dikonsumsi, misalnya: sembako (sembilan bahan pokok), obat-
obatan, pakaian dan kelengkapannya, air, tenda, jas tidur dan
sebagainya.
 
 
- 4 -
6. Peralatan adalah segala bentuk alat dan peralatan yang dapat
dipergunakan untuk membantu penyelamatan dan evakuasi
masyarakat terkena bencana, pemenuhan kebutuhan dasar dan
untuk pemulihan segera prasarana dan sarana vital. Termasuk
dalam kategori peralatan ini misalnya peralatan perahu karet,
mobil rescue tactical unit, mobil dapur umum, mobil tangki air,
tenda, pompa, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi dan
alat-alat berat.
7. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian
upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang
beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana,
tanggap darurat, serta kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
8. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
F. Sistematika
Pedoman ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
II. PROSES MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
III. POLA PENYELENGGARAAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN
PERALATAN
IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN
PERALATAN
V. PENUTUP
 
 
- 5 -
BAB II
PROSES MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
Proses Manajemen logistik dan peralatan dalam penanggulangan bencana
ini meliputi delapan tahapan terdiri dari:
A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
B. Pengadaan dan/atau Penerimaan
C. Pergudangan dan/atau Penyimpanan
D. Pendistribusian
E. Pengangkutan
F. Penerimaan di tujuan
G. Penghapusan
H. Pertanggungjawaban
Delapan tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan tersebut dilaksanakan
secara keseluruhan menjadi satu sistem terpadu. Rincian kegiatan dan
tujuan masing-masing tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan itu
adalah sebagai berikut:
A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
1. Proses Inventarisasi Kebutuhan adalah langkah-langkah awal
untuk mengetahui apa yang dibutuhkan, siapa yang
membutuhkan, di mana, kapan dan bagaimana cara
menyampaikan kebutuhannya.
2. Inventarisasi ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan serta
kemampuan untuk mengetahui secara pasti kondisi korban
bencana yang akan ditanggulangi.
3. Maksud dan Tujuan Perencanaan/Inventarisasi kebutuhan
adalah :
a. Mengetahui seberapa banyak jumlah korban terkena bencana
yang membutuhkan bantuan logistik dan peralatan.
b. Mengetahui seberapa banyak bantuan logistik dan peralatan
yang dibutuhkan.
c. Mengetahui jenis kebutuhan (pangan, sandang, papan).
d. Mengetahui bagaimana cara menyampaikan bantuan.
e. Mengetahui penanggung jawab kelompok penerima bantuan.
f. Mengetahui kapan bantuan harus disampaikan.
 
 
- 6 -
4. Contoh formulir Inventarisasi pada Lampiran memberikan
gambaran langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan proses ini.
5. Inventarisasi kebutuhan dihimpun dari :
a. Laporan-Laporan;
b. Tim Reaksi Cepat;
c. Media Massa;
d. Instansi terkait;
e. Rapat koordinasi terhadap informasi mengenai antara lain
jumlah korban, pengungsi, kondisi kerusakan.
6. Perencanaan Inventarisasi kebutuhan terdiri dari :
a. Penyusunan standar kebutuhan minimal.
b. Penyusunan kebutuhan jangka pendek, menengah dan
panjang.
B. Pengadaan dan/atau Penerimaan
1. Proses penerimaan dan/atau pengadaan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana dimulai dari pencatatan atau
inventarisasi termasuk kategori logistik atau peralatan, dari mana
bantuan diterima, kapan diterima, apa jenis bantuannya, seberapa
banyak jumlahnya, bagaimana cara menggunakan atau
mengoperasikan logistik atau peralatan yang disampaikan,
apakah ada permintaan untuk siapa bantuan ini ditujukan.
2. Proses penerimaan atau pengadaan logistik dan peralatan untuk
penanggulangan bencana dilaksanakan oleh penyelenggara
penanggulangan bencana dan harus diinventarisasi atau dicatat.
Pencatatan dilakukan sesuai dengan contoh formulir dalam
lampiran.
3. Maksud dan Tujuan Penerimaan dan/atau Pengadaan:
a. Mengetahui jenis logistik dan peralatan yang diterima dari
berbagai sumber.
b. Untuk mencocokkan antara kebutuhan dengan logistik dan
peralatan yang ada.
c. Menginformasikan logistik dan peralatan sesuai skala
prioritas kebutuhan.
d. Sebagai upaya pengendalian dan pengawasan penggunaan
logistik dan peralatan.
e. Untuk menyesuaikan dalam hal penyimpanan.
 
 
- 7 -
4. Sumber Penerimaan dan/atau Pengadaan
a. Penerimaan dan atau Pengadaan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana dapat berasal dari dalam negeri
antara lain dari Pemerintah (APBN), masyarakat, badan usaha
dan lembaga swadaya masyarakat.
b. Penerimaan dan atau Pengadaan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana dapat berasal dari luar negeri
antara lain dari Pemerintah, masyarakat, badan usaha dan
lembaga swadaya masyarakat.
5. Proses Penerimaan dan/atau Pengadaan
a. Proses pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan
bencana dilaksanakan secara terencana dengan
memperhatikan jenis dan jumlah kebutuhan, yang dapat
dilakukan melalui pelelangan, pemilihan dan penunjukkan
langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Penerimaan logistik dan peralatan melalui hibah
dilaksanakan berdasarkan peraturan dan perundangan yang
berlaku dengan memperhatikan kondisi pada keadaan
darurat.
C. Pergudangan dan Penyimpanan
1. Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data
penerimaan logistik dan peralatan yang diserahkan kepada unit
pergudangan dan penyimpanan disertai dengan berita acara
penerimaan dan bukti penerimaan logistik dan peralatan pada
waktu itu.
2. Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang
logistik dan peralatan apa saja yang dimasukkan ke dalam
gudang, berapa jumlahnya, bagaimana keadaannya, siapa yang
menyerahkan, siapa yang menerima, cara penyimpanan
menggunakan metoda barang yang masuk terdahulu dikeluarkan
pertama kali (first-in first-out) dan atau menggunakan metode
last-in first-out.
3. Prosedur penyimpanan dan pergudangan, antara lain pemilihan
tempat, tipe gudang, kapasitas dan fasilitas penyimpanan, sistem
pengamanan dan keselamatan, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
 
 
- 8 -
4. Maksud dan Tujuan Penyimpanan dan Pergudangan adalah :
a. Melindungi logistik dan peralatan dari kerusakan dan
kehilangan atau berkurangnya standar mutu.
b. Memudahkan pendistribusian, dengan menggunakan system
“first-in first-out”.
c. Mengetahui dan menjamin ketersediaan pada setiap waktu.
D. Pendistribusian
1. Berdasarkan data inventarisasi kebutuhan maka disusunlah
perencanaan pendistribusian logistik dan peralatan dengan
disertai data pendukung: yaitu yang didasarkan kepada
permintaan dan mendapatkan persetujuan dari pejabat
berwenang dalam penanggulangan bencana.
2. Perencanaan pendistribusian terdiri dari data: siapa saja yang
akan menerima bantuan, prioritas bantuan logistik dan peralatan
yang diperlukan, kapan waktu penyampaian, lokasi, cara
penyampaian, alat transportasi yang digunakan, siapa yang
bertanggung jawab atas penyampaian tersebut.
3. Maksud dan Tujuan Pendistribusian adalah :
a. Mengetahui sasaran penerima bantuan dengan tepat.
b. Mengetahui jenis dan jumlah bantuan logistik dan peralatan
yang harus disampaikan.
c. Merencanakan cara penyampaian atau pengangkutannya.
E. Pengangkutan
1. Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka
dilaksanakan pengangkutan.
2. Data yang dibutuhkan untuk pengangkutan adalah: jenis logistik
dan peralatan yang diangkut, jumlah, tujuan, siapa yang
bertanggung jawab dalam perjalanan termasuk tanggung jawab
keamanannya, siapa yang bertanggung jawab menyampaikan
kepada penerima.
3. Penerimaan oleh penanggung jawab pengangkutan disertai
dengan berita acara dan bukti penerimaan logistik dan peralatan
yang diangkut.
 
 
- 9 -
4. Maksud dan Tujuan Pengangkutan:
a. Mengangkut dan atau memindahkan logistik dan peralatan
dari gudang penyimpanan ke tujuan penerima
b. Menjamin keamanan, keselamatan dan keutuhan logistik dan
peralatan dari gudang ke tujuan.
c. Mempercepat penyampaian.
5. Jenis Pengangkutan
a. Jenis pengangkutan terdiri dari angkutan darat, laut, sungai,
danau dan udara, baik secara komersial maupun non
komersial yang berdasarkan kepada ketentuan yang berlaku.
b. Pemilihan moda angkutan berdasarkan pertimbangan:
1) Situasi dan kondisi keadaan darurat;
2) Kecepatan distribusi;
3) Ketersediaan alat angkutan dan infrastruktur yang ada;
4) Kondisi wilayah asal dan tujuan;
5) Efektifitas dan efisiensi;
6) Keamanan dan keselamatan.
F. Penerimaan di Tempat Tujuan
1. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penerimaan
di tempat tujuan adalah:
a. Mencocokkan antara data di manifest pengangkutan dengan
jenis bantuan yang diterima.
b. Men-check kembali, jenis, jumlah, berat dan kondisi barang.
c. Mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu
kedatangan, sarana transportasi, pengirim dan penerima
barang.
d. Membuat berita acara serah terima dan bukti penerimaan.
2. Maksud dan Tujuan Penerimaan di tempat tujuan adalah :
a. Logistik dan peralatan diterima dengan baik.
b. Logistik dan peralatan yang dikirim sesuai dengan yang
diterima.
 
 
- 10 -
G. Penghapusan
1. Barang logistik dan peralatan yang dialihkan kepemilikannya
atau tidak dapat digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan atau
hilang atau musnah dapat dilakukan penghapusan.
2. Penghapusan harus dilakukan dengan permohonan penghapusan
oleh pejabat yang berwenang melalui proses penghapusan dan
diakhiri dengan berita acara penghapusan.
3. Penghapusan didasarkan peraturan yang berlaku.
4. Maksud dan Tujuan Penghapusan adalah:
a. Untuk mengetahui barang logistik dan peralatan yang
dihapuskan
b. Bentuk pertanggung jawaban atas amanat dari negara dan
donatur
c. Mengurangi beban biaya penyimpanan dan pemeliharaan.
H. Pertanggungjawaban
1. Seluruh proses manajemen logistik dan peralatan yang telah
dilaksanakan harus dibuat pertanggung jawabannya.
2. Pertanggungjawaban penanggulangan bencana baik keuangan
maupun kinerja, dilakukan pada setiap tahapan proses dan
secara paripurna untuk seluruh proses, dalam bentuk laporan
oleh setiap pemangku proses secara berjenjang dan berkala sesuai
dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi.
3. Maksud dan Tujuan Pertanggung Jawaban adalah :
a. Mempertanggung jawabkan seluruh pekerjaan logistik dan
peralatan kepada para pemangku kepentingan.
b. Mempertanggung jawabkan kepada masyarakat.
c. Memudahkan pelacakan apabila terjadi kesalahan.
 
 
- 11 -
BAB III
POLA PENYELENGGARAAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
Pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana
menganut pola penyelenggaraan suatu sistem yang melibatkan beberapa
lembaga atau sistem kelembagaan dalam berbagai tingkatan teritorial
wilayah, mulai dari:
A. Tingkat Nasional,
B. Tingkat Provinsi,
C. Tingkat Kabupaten/Kota.
Dengan melibatkan banyak kelembagaan ini berbagai konsekuensi akan
terjadi termasuk di dalamnya adalah sistem manajemen yang mengikuti
fungsinya, sistem komando, sistem operasi, sistem perencanaan, sistem
administrasi dan keuangan, sistem komunikasi dan sistem transportasi.
Masing-masing tingkat kelembagaan dalam melaksanakan manajemen
logistik dan peralatan penanggulangan bencana menggunakan pedoman
delapan tahapan manajemen logistik dan peralatan, yang pada masing-
masing tingkat lembaga penyelenggara memiliki ciri-ciri khusus sebagai
konsekuensi sesuai dengan tingkat kewenangannya.
A. Tingkat Nasional
Otoritas pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana diwakili
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam
menjalankan peran tersebut BNPB mempunyai kemudahan akses dan
koordinasi dengan organisasi yang dapat membantu sistem
manajemen logistik dan peralatan untuk bencana.
Fungsi Penyelenggaraan Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat
Nasional adalah:
1. Seluruh komponen kelembagaan mematuhi dan melaksanakan
sistem manajemen logistik dan peralatan yang telah ditetapkan,
baik dalam keadaan prabencana, keadaan terjadi bencana, dan
pascabencana.
2. Dukungan pemerintah, pemerintah tingkat provinsi,
kabupaten/kota atau atau lembaga lain dapat dikoordinasikan
sesuai dengan sistem manajemen logistik dan peralatan.
3. Menghimpun fakta dan informasi yang diperlukan oleh
masyarakat dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan, dalam bentuk informasi melalui media massa yang
mudah diakses.
 
 
- 12 -
4. Menjalankan Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan
Penanggulangan Bencana secara konsisten.
5. Membuat perencanaan dan kesepakatan-kesepakatan mengenai :
a. Kesepakatan dalam perencanaan bentuk dan substansi
logistik.
b. Kesepakatan dalam pengendalian, pergerakan dan
pendistribusian logistik.
c. Kesepakatan dalam penggunaan jaringan komunikasi seperti
radio, telex, satelit dan sebagainya.
d. Penetapan tentang daerah terlarang bagi umum dan jalur
perjalanan dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
e. Komitmen jaminan keamanan bagi para petugas khusus yang
menangani bencana.
f. Pembebasan pajak dan pungutan lain atas masuknya
peralatan dan barang-barang konsumsi lain untuk
kepentingan penanggulangan bencana.
g. Efisiensi waktu dan prosedur penanggulangan bencana
(prosedur tanggap darurat).
h. Kemudahan melakukan pertukaran mata uang.
i. Kesepakatan awal dalam hal strategi penanganan oleh otoritas
pemerintah.
6. Berfungsi sebagai penanggung jawab atas tugas dan koordinasi
seluruh sumberdaya dalam penanggulangan bencana yang
berkaitan dengan logistik dan peralatan yang dipergunakan.
7. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pendistribusian bantuan
dari luar negeri, dengan sistem satu pintu.
8. Menjadi koordinator dalam hal informasi dan komunikasi dalam
penanggulangan bencana. Dalam hal ini jaringan komunikasi
antar tingkatan organisasi pendukung sistem logistik dan
peralatan harus terjalin dengan baik.
9. Sistem logistik dan peralatan tingkat nasional merupakan
pemegang sistem komando bencana dalam hal logistik dan
peralatan.
B. Tingkat Provinsi
Fungsi Penyelenggaraan Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat
Provinsi adalah :
 
 
- 13 -
1. Penyelenggara manajemen logistik dan peralatan tingkat provinsi
memiliki tanggung jawab, tugas dan wewenang di wilayahnya.
2. Sebagai titik kontak utama bagi operasional di area bencana yang
meliputi dua atau lebih kabupaten/kota yang berbatasan.
3. Mengkoordinasikan semua pelayanan dan pendistribusian
bantuan logistik dan peralatan di area bencana.
4. Sebagai pusat informasi, verifikasi dan evaluasi situasi di area
bencana.
5. Memelihara hubungan dan mengkoordinasikan semua lembaga
yang terlibat dalam penanggulangan bencana dan
melaporkannya secara periodik kepada kepala BNPB.
6. Membantu dan memandu operasi di area bencana pada setiap
tahapan manajemen logistik dan peralatan.
7. Menjalankan pedoman manajemen logistik dan peralatan
penanggulangan bencana secara konsisten.
C. Tingkat Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat
Kabupaten/Kota adalah :
1. Mengelola dan mengkoordinasikan seluruh aktifitas manajemen
logistik dan peralatan, terutama pada masa siaga darurat, tanggap
darurat dan pemulihan darurat.
2 Bertanggung jawab atas dukungan fasilitas, pelayanan, personil,
peralatan dan bahan atau material lain yang dibutuhkan oleh
pusat-pusat operasi (pos komando) di area bencana.
3. Berkoordinasi dengan instansi/lembaga terkait di pusat operasi
BPBD.
4. Menjalankan pedoman manajemen logistik dan peralatan
penanggulangan bencana secara konsisten.
 
 
- 14 -
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN
A. Pembinaan
Dalam rangka terselenggaranya sistem manajemen logistik dan
peralatan yang handal perlu dilakukan pembinaan secara berjenjang
sesuai dengan strata kelembagaan penanggulangan bencana.
B. Pengawasan
Penyelenggaraan manajemen logistik dan peralatan dilakukan
pengawasan pada setiap tahap dalam proses manajemen logistik dan
peralatan. Pengawasan dilakukan secara pengawasan internal,
eksternal dan masyarakat sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
 
 
- 15 -
BAB V
PENUTUP
Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan dalam penanggulangan
bencana dimaksudkan sebagai petunjuk praktis yang dipergunakan oleh
semua pihak dalam melaksanakan upaya penanggulangan bencana sejak
prabencana, saat bencana dan pascabencana. Dengan demikian
diharapkan pelaksanaan manajemen logistik dan peralatan dapat berjalan
secara efektif dan efisien dan terkoordinasi dengan baik.
Pedoman yang berkaitan dengan sistem manajemen logistik dan
peralatan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Kepala Badan ini.
KEPALA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
ttd
DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si
L A M P I R A N
 
GAMBAR :
PROSES LOGISTIK DAN PERALATAN
 
Perencanaan/
Inventarisasi
Kebutuhan
 
 
   
 
 
  
 
 
 
 
Penerimaan/
Pengadaan
Pergudangan Pendistribusian
Pengangkutan
Penerimaan
di tujuan
Penghapusan
Pertanggung -
jawaban
 
CONTOH :
FORMULIR INVENTARISASI KEBUTUHAN
FORMULIR INVENTARISASI KEBUTUHAN
Nomor: ........................
Nama Posko : .....................................................................
Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *)
Lokasi Posko/No. Posko :
Kampung/Lingkungan : .....................................................................
RT/RW : .....................................................................
Desa : .....................................................................
Wilayah : .....................................................................
Kecamatan : .....................................................................
Kabupaten/Kota-kode Pos : .....................................................................
□ LOGISTIK □ PERALATAN *)
No.
Jenis
Barang
Banyaknya
Kebutuhan
Satuan Jumlah
Penerima
Bantuan
Keterangan
Ton Vol. Kodi Unit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
....................,.....-......-2008
Mengetahui,
Komandan Tanggap Darurat Bencana/Atasan Petugas/Koordinator,
...................................... ......................................
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Penerimaan
-1 eks. Perencana Distribusi
*) Beri tanda yang diperlukan
FORM LOG-PAL : 001
 
CONTOH :
FORMULIR PENERIMAAN DAN/ATAU PENGADAAN
FORMULIR PENERIMAAN DAN/ATAU PENGADAAN
Nomor: ........................
Nama Posko : .....................................................................
Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *)
Lokasi Posko/No. Posko :
Kampung/Lingkungan : .....................................................................
RT/RW : .....................................................................
Desa : .....................................................................
Wilayah : .....................................................................
Kecamatan : .....................................................................
Kabupaten/Kota-kode Pos : .....................................................................
□ LOGISTIK □ PERALATAN *)
No.
Jenis
Barang
Banyaknya
Satuan Penerima
Dari Keterangan
Ton Vol. Kodi Unit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
....................,.....-......-2008
Mengetahui,
Komandan Tanggap Darurat Bencana/Atasan Petugas/Koordinator,
...................................... ......................................
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Perencana Distribusi
-1 eks. Pergudangan
*) Beri tanda yang diperlukan
FORM LOG-PAL : 002
 
CONTOH :
FORMULIR PENYIMPANAN DAN PERGUDANGAN
FORMULIR PENYIMPANAN DAN PERGUDANGAN
Nomor: ........................
Jenis Barang : .....................................................................
Satuan Barang : .....................................................................
Nama Posko : .....................................................................
Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *)
Lokasi Posko/No. Posko :
Kampung/Lingkungan : .....................................................................
RT/RW : .....................................................................
Desa : .....................................................................
Wilayah : .....................................................................
Kecamatan : .....................................................................
Kabupaten/Kota-kode Pos : .....................................................................
□ LOGISTIK □ PERALATAN *)
Tgl.
MASUK KELUAR
SISAJml. Satuan Jml. Satuan
Ton Vol. Kodi Unit Ton Vol. Kodi Unit
....................,.....-......-2008
Petugas/Koordinator,
......................................
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Perencana Distribusi
-1 eks. Pengangkutan
*) Beri tanda yang diperlukan
FORM LOG-PAL : 003
 
CONTOH :
FORMULIR PENDISTRIBUSIAN
FORMULIR PENDISTRIBUSIAN
Nomor: ........................
Tujuan : .....................................................................
Nama Posko : .....................................................................
Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *)
Lokasi Posko/No. Posko :
Kampung/Lingkungan : .....................................................................
RT/RW : .....................................................................
Desa : .....................................................................
Wilayah : .....................................................................
Kecamatan : .....................................................................
Kabupaten/Kota-kode Pos : .....................................................................
□ LOGISTIK □ PERALATAN *)
No. Jenis Barang Jumlah
Satuan
Keterangan
Ton Vol. Kodi Unit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
....................,.....-......-2008
Penerima Barang, Petugas/Koordinator Distribusi,
...................................... ......................................
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Pengangkutan
-1 eks. Pergudangan
*) Beri tanda yang diperlukan
FORM LOG-PAL : 004
 
CONTOH :
FORMULIR PENGANGKUTAN
FORMULIR PENGANGKUTAN
Nomor: ........................
Tujuan : .....................................................................
Nama Posko : .....................................................................
Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *)
Lokasi Posko/No. Posko :
Kampung/Lingkungan : .....................................................................
RT/RW : .....................................................................
Desa : .....................................................................
Wilayah : .....................................................................
Kecamatan : .....................................................................
Kabupaten/Kota-kode Pos : .....................................................................
Jenis Alat Pengangkutan : .....................................................................
□ LOGISTIK □ PERALATAN *)
No. Jumlah Barang Jumlah
Satuan
Keterangan
Ton Vol. Kodi Unit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
....................,.....-......-2008
Petugas Pengangkutan, Petugas Gudang,
...................................... ......................................
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Penerimaan di tujuan
-1 eks. Pergudangan
*) Beri tanda yang diperlukan
FORM LOG-PAL : 005
 
CONTOH :
FORMULIR PENERIMAAN DI TEMPAT TUJUAN
FORMULIR PENERIMAAN DI TEMPAT TUJUAN
Nomor: ........................
Nama Posko : .....................................................................
Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *)
Lokasi Posko/No. Posko :
Kampung/Lingkungan : .....................................................................
RT/RW : .....................................................................
Desa : .....................................................................
Wilayah : .....................................................................
Kecamatan : .....................................................................
Kabupaten/Kota-kode Pos : .....................................................................
□ LOGISTIK □ PERALATAN *)
No. Jenis Barang
Banyaknya
(ton/vol./kodi/unit)
Asal Bantuan dari Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
....................,.....-......-2008
Petugas Penerima, Petugas Penyerah,
...................................... ......................................
Dibuat rangkap 3,
- Asli Arsip
-1 eks. Penyampaian Bantuan
-1 eks. Pergudangan di tujuan
*) Beri tanda yang diperlukan
FORM LOG-PAL : 006

More Related Content

What's hot

Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangankppnpelaihari
 
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kasAli Mashduqi
 
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIKrmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIKastri keu
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
 
Powerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus LaowoPowerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus Laowomarkuslaowo
 
Tugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi InternasionalTugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi Internasionalarahayu93
 
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa KonstruksiManagemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa KonstruksiDr. Denies Priantinah
 
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAndy 'ndut
 
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016Sebelas Maret University
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021Sri Haryati
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudWawan Dwi Hadisaputro
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanNadia Amelia
 
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANMandiri Sekuritas
 

What's hot (20)

Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangan
 
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
 
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIKrmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
 
Homefgngn
HomefgngnHomefgngn
Homefgngn
 
Psak 18-dana-pensiun-ias-26
Psak 18-dana-pensiun-ias-26Psak 18-dana-pensiun-ias-26
Psak 18-dana-pensiun-ias-26
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
 
Powerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus LaowoPowerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus Laowo
 
Tugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi InternasionalTugas 1 individu Akuntansi Internasional
Tugas 1 individu Akuntansi Internasional
 
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa KonstruksiManagemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
Managemen Aliran Kas untuk Perusahaan Jasa Konstruksi
 
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
 
PSAK 57
PSAK 57PSAK 57
PSAK 57
 
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
 
overview dan roll out sakti 2021
overview dan roll out  sakti 2021overview dan roll out  sakti 2021
overview dan roll out sakti 2021
 
Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21Psak 14-persediaan-ias-21
Psak 14-persediaan-ias-21
 
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap BerwujudAkuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
Akuntansi Pajak atas Aktiva Tetap Berwujud
 
AUDITING 2
AUDITING 2AUDITING 2
AUDITING 2
 
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatanKebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
Kebijakan dan sistem akuntansi pendapatan
 
Kel. 2
Kel. 2Kel. 2
Kel. 2
 
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
 

Viewers also liked

Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Ismed Nur
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newDR Irene
 
SOP Delivery Bussiness
SOP Delivery BussinessSOP Delivery Bussiness
SOP Delivery BussinessAnjar Bumi
 
Surveilans TBC
Surveilans TBC Surveilans TBC
Surveilans TBC Riri Santu
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraHelda Zakiya Fitri
 
Modul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. PerkantoranModul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. PerkantoranAna Miladiyah
 

Viewers also liked (7)

Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
Bultek 13-akuntansi-hibah(1)
 
Juknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas newJuknis yankesdas jamkesmas new
Juknis yankesdas jamkesmas new
 
SOP Delivery Bussiness
SOP Delivery BussinessSOP Delivery Bussiness
SOP Delivery Bussiness
 
Surveilans TBC
Surveilans TBC Surveilans TBC
Surveilans TBC
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 
Bantuan alat kebersihan
Bantuan alat kebersihanBantuan alat kebersihan
Bantuan alat kebersihan
 
Modul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. PerkantoranModul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
Modul Sarana dan Prasarana Adm. Perkantoran
 

Similar to Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb

Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbPerka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbHayatudin Thok
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008JalinKrakatau
 
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbdPerka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbdfswardhana134680
 
Perka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbd
Perka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbdPerka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbd
Perka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbdAgus Hariadi
 
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...sutripto
 
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptxPEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptxBidPencegahanKesiaps
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbppbkab
 
Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017
Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017
Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017Dwi Yustiani
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014JalinKrakatau
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencanaPA_Klaten
 
Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Agus Dwiyanto
 
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Iqbal Raditya
 
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010ppbkab
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptPERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptAgamMeucuca
 
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanJoy Irman
 
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalAnalisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalina fauzia
 

Similar to Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb (20)

54
5454
54
 
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpbPerka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
Perka bnpb 9 2008 protap tim reaksi cepat bnpb
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9 Tahun 2008
 
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbdPerka bnpb 3 2008  pedoman pembentukan bpbd
Perka bnpb 3 2008 pedoman pembentukan bpbd
 
Perka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbd
Perka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbdPerka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbd
Perka bnpb-3-2008 pedoman-pembentukan-bpbd
 
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
RENCANA PENANGGULANGAN KEDARURATAN BENCANA RPKB (NATIONAL DISASTER RESPONSE F...
 
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptxPEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN.pptx
 
Perka bnpb no.2 tahun 2012
Perka bnpb no.2 tahun 2012Perka bnpb no.2 tahun 2012
Perka bnpb no.2 tahun 2012
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
 
Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017
Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017
Dwi yustiani hapzi ali simlog-pb_ut denpasar 2017
 
Sistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan BencanaSistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan Bencana
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
 
2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana2011 Perda penyelenggaraan bencana
2011 Perda penyelenggaraan bencana
 
Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2
 
Perda_Clp_2012_01.pdf
Perda_Clp_2012_01.pdfPerda_Clp_2012_01.pdf
Perda_Clp_2012_01.pdf
 
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
Kelembagaan dan tugas_serta_fungsi_bnpb[1]
 
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
Perbup no.-23-ttg-pedoman-umum-penyaluran-belanja-tidak-terduga-btt-ta-2010
 
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.pptPERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
PERAN PEMERINTAH DALAM PB.ppt
 
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan PersampahanPeraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
Peraturan Menteri PU No. 21 Tahun 2006 tentang Sistem Pengelolaan Persampahan
 
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasionalAnalisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
Analisis uupb-dan-rencana-aksi-nasional
 

More from Agus Witono

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualAgus Witono
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Agus Witono
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiAgus Witono
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systAgus Witono
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Agus Witono
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Agus Witono
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeAgus Witono
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Agus Witono
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-daruratAgus Witono
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561Agus Witono
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranAgus Witono
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseAgus Witono
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperAgus Witono
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalAgus Witono
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manualAgus Witono
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enAgus Witono
 

More from Agus Witono (20)

Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manualHazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
Hazwoper hazardous waste site 40 hour student initial course manual
 
Ar2011
Ar2011Ar2011
Ar2011
 
Trblgn25
Trblgn25Trblgn25
Trblgn25
 
9100 mhav
9100 mhav9100 mhav
9100 mhav
 
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007Protap dalkarhutlah sumsel 2007
Protap dalkarhutlah sumsel 2007
 
Digital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezekiDigital 20297367 s-sri rezeki
Digital 20297367 s-sri rezeki
 
Emergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater systEmergency response planning guide for public wastewater syst
Emergency response planning guide for public wastewater syst
 
Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2Fireemergegencyman 2
Fireemergegencyman 2
 
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
Digital 114001 [-konten_]-m.82.bagian 3
 
Bnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquakeBnpb update on lombok earthquake
Bnpb update on lombok earthquake
 
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
Tanggap darurat-dan-pencehagan-kebakaran-pertemuan-4
 
190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat190371290 tanggap-darurat
190371290 tanggap-darurat
 
Bencana11
Bencana11Bencana11
Bencana11
 
155112208201011561
155112208201011561155112208201011561
155112208201011561
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
 
Training & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hseTraining & konsultasi_hse
Training & konsultasi_hse
 
Osha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoperOsha 3114-hazwoper
Osha 3114-hazwoper
 
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasionalPetunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
Petunjuk perusahaan rekomendasi izin pengumpulan limbah b3 skala nasional
 
Social compliance manual
Social compliance manualSocial compliance manual
Social compliance manual
 
Better work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-enBetter work-indonesia-synthesis-report-en
Better work-indonesia-synthesis-report-en
 

Perka bnpb 13 2008 pedoman manajemen logistik dan peralatan pb

  • 1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
  • 2. - i - DAFTAR ISI 1. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA. 2. LAMPIRAN PERATURAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Maksud dan Tujuan ............................................................. 2 C. Ruang Lingkup ..................................................................... 2 D. Landasan Hukum ................................................................. 3 E. Pengertian ............................................................................. 3 F. Sistematika ............................................................................ 4 BAB II PROSES MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan .............................. 5 B. Pengadaan dan/atau Penerimaan ...................................... 6 C. Pergudangan dan Penyimpanan ......................................... 7 D. Pendistribusian ..................................................................... 8 E. Pengangkutan ....................................................................... 8 F. Penerimaan di Tempat Tujuan ............................................ 9 G. Penghapusan ......................................................................... 9 H. Pertanggungjawaban .........................................................10 BAB III POLA PENYELENGGARAAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN A. Tingkat Nasional..................................................................11 B. Tingkat Provinsi ..................................................................13 C. Tingkat Kabupaten/Kota ...................................................13 BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN A. Pembinaan ..........................................................................14 B. Pengawasan ........................................................................14 BAB V PENUTUP ..................................................................................15 LAMPIRAN
  • 3. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13_,TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, perlu dibuat pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
  • 4.     - 2 - 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4828) ; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4829) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah dalam Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 44, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4830) ; 6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 7. Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2008 tanggal 23 April 2008. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA. Pasal 1 Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana merupakan panduan/acuan bagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Instansi/Lembaga dan pemangku kepentingan penanggulangan bencana lainnya agar pengelolaan logistik dan peralatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, terpadu dan akuntabel.
  • 5.     - 3 - Pasal 2 Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan lampiran dan bagian tak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Desember 2008 KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ttd DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si
  • 6.     - 1 - LAMPIRAN : PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR : 13 TAHUN 2008 TANGGAL : 17 DESEMBER 2008 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kepala BNPB mempunyai tugas membangun sistem manajemen logistik dan peralatan serta menyusun Pedomannya. Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana, merupakan suatu sistem yang menjelaskan tentang logistik dan peralatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi bencana pada masa pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pada pasca bencana. Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana merupakan suatu sistem yang memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut : 1. Dukunguan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran, berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan. 2. Sistem transportasi memerlukan improvisasi dan kreatifitas di lapangan, baik melalui darat, laut, sungai, danau maupun udara. 3. Distribusi logistik dan peralatan memerlukan cara-cara penyampaian yang khusus (a.l. karena keterbatasan transportasi, penyebaran kejadian, keterisolasian ketika terjadi bencana). 4. Inventarisasi kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyampaian sampai dengan pertanggungan jawab logistik dan peralatan kepada yang terkena bencana memerlukan sistem manajemen khusus. 5. Memperhatikan dinamika pergerakan masyarakat korban bencana.
  • 7.     - 2 - 6. Koordinasi dan prioritas penggunaan alat transportasi yang terbatas. 7. Kemungkinan bantuan dari pihak militer, kepolisian, badan usaha, lembaga swadaya masyarakat maupun instansi terkait lainnya baik dari dalam maupun luar negeri, atas komando yang berwenang. 8. Memperhatikan rantai pasokan yang efektif dan efisien. Faktor utama yang dapat mendukung berjalannya sistem logistik dan peralatan untuk penanggulangan bencana adalah : Kemampuan infrastruktur, ketersediaan dan jumlah alat transportasi penanggulangan bencana baik secara nasional, regional, lokal maupun setempat. Perlu dipertimbangkan faktor politis dan konflik di masyarakat. Efektifitas sistem logistik dan peralatan ini sangat dipengaruhi oleh sistem informasi dan pengendaliannya. Rantai pasokan dalam sistem manajemen logistik dan peralatan berdasar kepada: 1. Tempat atau titik masuknya logistik 2. Gudang utama 3. Gudang penyalur 4. Gudang penyimpanan terakhir di pos komando Semuanya harus didukung oleh fasilitas pendukung dan peralatan yang memadai untuk mengangkut atau memindahkan secara fisik logistik yang akan disampaikan ke lokasi bencana. B. Maksud dan Tujuan Tujuan dari pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana ini adalah untuk memberikan panduan dan pedoman bagi pemangku kepentingan penanggulangan bencana agar bantuan logistik dan peralatan dapat didistribusikan kepada korban bencana secara efektif dan efisien. Maksud pedoman ini agar pengelolaan logistik dan peralatan dalam rangka penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, terpadu dan akuntabel. C. Ruang Lingkup Pedoman manajemen logistik dan peralatan ini meliputi beberapa aspek tataran kewenangan berdasarkan penyelenggaraan pemerintahan, baik di tingkat nasional, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota.
  • 8.     - 3 - D. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Alinea IV Pembukaan UUD 1945. 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah dalam Penanggulangan Bencana. 6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana. E. Pengertian Semua logistik dan peralatan dalam konteks ini adalah semua logistik dan peralatan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana, meliputi pada masa prabencana, masa tanggap darurat dan masa pascabencana. 1. Sistem adalah serangkaian proses yang bertujuan untuk menjalankan suatu kegiatan. 2. Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengelola suatu kegiatan yang biasanya dalam kegiatan tersebut digunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. 3. Bantuan adalah segala sesuatu yang diperoleh dari hasil bantuan dan atau sumbangan dari berbagai pihak yang diberikan kepada pihak yang membutuhkan. 4. Pengadaan adalah suatu proses tersedia barang dan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5. Logistik adalah segala sesuatu yang berujud dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri atas sandang, pangan dan papan atau turunannya. Termasuk dalam kategori logistik adalah barang yang habis pakai atau dikonsumsi, misalnya: sembako (sembilan bahan pokok), obat- obatan, pakaian dan kelengkapannya, air, tenda, jas tidur dan sebagainya.
  • 9.     - 4 - 6. Peralatan adalah segala bentuk alat dan peralatan yang dapat dipergunakan untuk membantu penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana, pemenuhan kebutuhan dasar dan untuk pemulihan segera prasarana dan sarana vital. Termasuk dalam kategori peralatan ini misalnya peralatan perahu karet, mobil rescue tactical unit, mobil dapur umum, mobil tangki air, tenda, pompa, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi dan alat-alat berat. 7. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, serta kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. 8. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. F. Sistematika Pedoman ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: I. PENDAHULUAN II. PROSES MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN III. POLA PENYELENGGARAAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN V. PENUTUP
  • 10.     - 5 - BAB II PROSES MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN Proses Manajemen logistik dan peralatan dalam penanggulangan bencana ini meliputi delapan tahapan terdiri dari: A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan B. Pengadaan dan/atau Penerimaan C. Pergudangan dan/atau Penyimpanan D. Pendistribusian E. Pengangkutan F. Penerimaan di tujuan G. Penghapusan H. Pertanggungjawaban Delapan tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan tersebut dilaksanakan secara keseluruhan menjadi satu sistem terpadu. Rincian kegiatan dan tujuan masing-masing tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan itu adalah sebagai berikut: A. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan 1. Proses Inventarisasi Kebutuhan adalah langkah-langkah awal untuk mengetahui apa yang dibutuhkan, siapa yang membutuhkan, di mana, kapan dan bagaimana cara menyampaikan kebutuhannya. 2. Inventarisasi ini membutuhkan ketelitian dan keterampilan serta kemampuan untuk mengetahui secara pasti kondisi korban bencana yang akan ditanggulangi. 3. Maksud dan Tujuan Perencanaan/Inventarisasi kebutuhan adalah : a. Mengetahui seberapa banyak jumlah korban terkena bencana yang membutuhkan bantuan logistik dan peralatan. b. Mengetahui seberapa banyak bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan. c. Mengetahui jenis kebutuhan (pangan, sandang, papan). d. Mengetahui bagaimana cara menyampaikan bantuan. e. Mengetahui penanggung jawab kelompok penerima bantuan. f. Mengetahui kapan bantuan harus disampaikan.
  • 11.     - 6 - 4. Contoh formulir Inventarisasi pada Lampiran memberikan gambaran langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses ini. 5. Inventarisasi kebutuhan dihimpun dari : a. Laporan-Laporan; b. Tim Reaksi Cepat; c. Media Massa; d. Instansi terkait; e. Rapat koordinasi terhadap informasi mengenai antara lain jumlah korban, pengungsi, kondisi kerusakan. 6. Perencanaan Inventarisasi kebutuhan terdiri dari : a. Penyusunan standar kebutuhan minimal. b. Penyusunan kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang. B. Pengadaan dan/atau Penerimaan 1. Proses penerimaan dan/atau pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana dimulai dari pencatatan atau inventarisasi termasuk kategori logistik atau peralatan, dari mana bantuan diterima, kapan diterima, apa jenis bantuannya, seberapa banyak jumlahnya, bagaimana cara menggunakan atau mengoperasikan logistik atau peralatan yang disampaikan, apakah ada permintaan untuk siapa bantuan ini ditujukan. 2. Proses penerimaan atau pengadaan logistik dan peralatan untuk penanggulangan bencana dilaksanakan oleh penyelenggara penanggulangan bencana dan harus diinventarisasi atau dicatat. Pencatatan dilakukan sesuai dengan contoh formulir dalam lampiran. 3. Maksud dan Tujuan Penerimaan dan/atau Pengadaan: a. Mengetahui jenis logistik dan peralatan yang diterima dari berbagai sumber. b. Untuk mencocokkan antara kebutuhan dengan logistik dan peralatan yang ada. c. Menginformasikan logistik dan peralatan sesuai skala prioritas kebutuhan. d. Sebagai upaya pengendalian dan pengawasan penggunaan logistik dan peralatan. e. Untuk menyesuaikan dalam hal penyimpanan.
  • 12.     - 7 - 4. Sumber Penerimaan dan/atau Pengadaan a. Penerimaan dan atau Pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana dapat berasal dari dalam negeri antara lain dari Pemerintah (APBN), masyarakat, badan usaha dan lembaga swadaya masyarakat. b. Penerimaan dan atau Pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana dapat berasal dari luar negeri antara lain dari Pemerintah, masyarakat, badan usaha dan lembaga swadaya masyarakat. 5. Proses Penerimaan dan/atau Pengadaan a. Proses pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana dilaksanakan secara terencana dengan memperhatikan jenis dan jumlah kebutuhan, yang dapat dilakukan melalui pelelangan, pemilihan dan penunjukkan langsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Penerimaan logistik dan peralatan melalui hibah dilaksanakan berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku dengan memperhatikan kondisi pada keadaan darurat. C. Pergudangan dan Penyimpanan 1. Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data penerimaan logistik dan peralatan yang diserahkan kepada unit pergudangan dan penyimpanan disertai dengan berita acara penerimaan dan bukti penerimaan logistik dan peralatan pada waktu itu. 2. Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang logistik dan peralatan apa saja yang dimasukkan ke dalam gudang, berapa jumlahnya, bagaimana keadaannya, siapa yang menyerahkan, siapa yang menerima, cara penyimpanan menggunakan metoda barang yang masuk terdahulu dikeluarkan pertama kali (first-in first-out) dan atau menggunakan metode last-in first-out. 3. Prosedur penyimpanan dan pergudangan, antara lain pemilihan tempat, tipe gudang, kapasitas dan fasilitas penyimpanan, sistem pengamanan dan keselamatan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • 13.     - 8 - 4. Maksud dan Tujuan Penyimpanan dan Pergudangan adalah : a. Melindungi logistik dan peralatan dari kerusakan dan kehilangan atau berkurangnya standar mutu. b. Memudahkan pendistribusian, dengan menggunakan system “first-in first-out”. c. Mengetahui dan menjamin ketersediaan pada setiap waktu. D. Pendistribusian 1. Berdasarkan data inventarisasi kebutuhan maka disusunlah perencanaan pendistribusian logistik dan peralatan dengan disertai data pendukung: yaitu yang didasarkan kepada permintaan dan mendapatkan persetujuan dari pejabat berwenang dalam penanggulangan bencana. 2. Perencanaan pendistribusian terdiri dari data: siapa saja yang akan menerima bantuan, prioritas bantuan logistik dan peralatan yang diperlukan, kapan waktu penyampaian, lokasi, cara penyampaian, alat transportasi yang digunakan, siapa yang bertanggung jawab atas penyampaian tersebut. 3. Maksud dan Tujuan Pendistribusian adalah : a. Mengetahui sasaran penerima bantuan dengan tepat. b. Mengetahui jenis dan jumlah bantuan logistik dan peralatan yang harus disampaikan. c. Merencanakan cara penyampaian atau pengangkutannya. E. Pengangkutan 1. Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka dilaksanakan pengangkutan. 2. Data yang dibutuhkan untuk pengangkutan adalah: jenis logistik dan peralatan yang diangkut, jumlah, tujuan, siapa yang bertanggung jawab dalam perjalanan termasuk tanggung jawab keamanannya, siapa yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penerima. 3. Penerimaan oleh penanggung jawab pengangkutan disertai dengan berita acara dan bukti penerimaan logistik dan peralatan yang diangkut.
  • 14.     - 9 - 4. Maksud dan Tujuan Pengangkutan: a. Mengangkut dan atau memindahkan logistik dan peralatan dari gudang penyimpanan ke tujuan penerima b. Menjamin keamanan, keselamatan dan keutuhan logistik dan peralatan dari gudang ke tujuan. c. Mempercepat penyampaian. 5. Jenis Pengangkutan a. Jenis pengangkutan terdiri dari angkutan darat, laut, sungai, danau dan udara, baik secara komersial maupun non komersial yang berdasarkan kepada ketentuan yang berlaku. b. Pemilihan moda angkutan berdasarkan pertimbangan: 1) Situasi dan kondisi keadaan darurat; 2) Kecepatan distribusi; 3) Ketersediaan alat angkutan dan infrastruktur yang ada; 4) Kondisi wilayah asal dan tujuan; 5) Efektifitas dan efisiensi; 6) Keamanan dan keselamatan. F. Penerimaan di Tempat Tujuan 1. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penerimaan di tempat tujuan adalah: a. Mencocokkan antara data di manifest pengangkutan dengan jenis bantuan yang diterima. b. Men-check kembali, jenis, jumlah, berat dan kondisi barang. c. Mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu kedatangan, sarana transportasi, pengirim dan penerima barang. d. Membuat berita acara serah terima dan bukti penerimaan. 2. Maksud dan Tujuan Penerimaan di tempat tujuan adalah : a. Logistik dan peralatan diterima dengan baik. b. Logistik dan peralatan yang dikirim sesuai dengan yang diterima.
  • 15.     - 10 - G. Penghapusan 1. Barang logistik dan peralatan yang dialihkan kepemilikannya atau tidak dapat digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan atau hilang atau musnah dapat dilakukan penghapusan. 2. Penghapusan harus dilakukan dengan permohonan penghapusan oleh pejabat yang berwenang melalui proses penghapusan dan diakhiri dengan berita acara penghapusan. 3. Penghapusan didasarkan peraturan yang berlaku. 4. Maksud dan Tujuan Penghapusan adalah: a. Untuk mengetahui barang logistik dan peralatan yang dihapuskan b. Bentuk pertanggung jawaban atas amanat dari negara dan donatur c. Mengurangi beban biaya penyimpanan dan pemeliharaan. H. Pertanggungjawaban 1. Seluruh proses manajemen logistik dan peralatan yang telah dilaksanakan harus dibuat pertanggung jawabannya. 2. Pertanggungjawaban penanggulangan bencana baik keuangan maupun kinerja, dilakukan pada setiap tahapan proses dan secara paripurna untuk seluruh proses, dalam bentuk laporan oleh setiap pemangku proses secara berjenjang dan berkala sesuai dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi. 3. Maksud dan Tujuan Pertanggung Jawaban adalah : a. Mempertanggung jawabkan seluruh pekerjaan logistik dan peralatan kepada para pemangku kepentingan. b. Mempertanggung jawabkan kepada masyarakat. c. Memudahkan pelacakan apabila terjadi kesalahan.
  • 16.     - 11 - BAB III POLA PENYELENGGARAAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN Pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana menganut pola penyelenggaraan suatu sistem yang melibatkan beberapa lembaga atau sistem kelembagaan dalam berbagai tingkatan teritorial wilayah, mulai dari: A. Tingkat Nasional, B. Tingkat Provinsi, C. Tingkat Kabupaten/Kota. Dengan melibatkan banyak kelembagaan ini berbagai konsekuensi akan terjadi termasuk di dalamnya adalah sistem manajemen yang mengikuti fungsinya, sistem komando, sistem operasi, sistem perencanaan, sistem administrasi dan keuangan, sistem komunikasi dan sistem transportasi. Masing-masing tingkat kelembagaan dalam melaksanakan manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana menggunakan pedoman delapan tahapan manajemen logistik dan peralatan, yang pada masing- masing tingkat lembaga penyelenggara memiliki ciri-ciri khusus sebagai konsekuensi sesuai dengan tingkat kewenangannya. A. Tingkat Nasional Otoritas pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana diwakili oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam menjalankan peran tersebut BNPB mempunyai kemudahan akses dan koordinasi dengan organisasi yang dapat membantu sistem manajemen logistik dan peralatan untuk bencana. Fungsi Penyelenggaraan Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat Nasional adalah: 1. Seluruh komponen kelembagaan mematuhi dan melaksanakan sistem manajemen logistik dan peralatan yang telah ditetapkan, baik dalam keadaan prabencana, keadaan terjadi bencana, dan pascabencana. 2. Dukungan pemerintah, pemerintah tingkat provinsi, kabupaten/kota atau atau lembaga lain dapat dikoordinasikan sesuai dengan sistem manajemen logistik dan peralatan. 3. Menghimpun fakta dan informasi yang diperlukan oleh masyarakat dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan, dalam bentuk informasi melalui media massa yang mudah diakses.
  • 17.     - 12 - 4. Menjalankan Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana secara konsisten. 5. Membuat perencanaan dan kesepakatan-kesepakatan mengenai : a. Kesepakatan dalam perencanaan bentuk dan substansi logistik. b. Kesepakatan dalam pengendalian, pergerakan dan pendistribusian logistik. c. Kesepakatan dalam penggunaan jaringan komunikasi seperti radio, telex, satelit dan sebagainya. d. Penetapan tentang daerah terlarang bagi umum dan jalur perjalanan dan berkoordinasi dengan instansi terkait. e. Komitmen jaminan keamanan bagi para petugas khusus yang menangani bencana. f. Pembebasan pajak dan pungutan lain atas masuknya peralatan dan barang-barang konsumsi lain untuk kepentingan penanggulangan bencana. g. Efisiensi waktu dan prosedur penanggulangan bencana (prosedur tanggap darurat). h. Kemudahan melakukan pertukaran mata uang. i. Kesepakatan awal dalam hal strategi penanganan oleh otoritas pemerintah. 6. Berfungsi sebagai penanggung jawab atas tugas dan koordinasi seluruh sumberdaya dalam penanggulangan bencana yang berkaitan dengan logistik dan peralatan yang dipergunakan. 7. Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pendistribusian bantuan dari luar negeri, dengan sistem satu pintu. 8. Menjadi koordinator dalam hal informasi dan komunikasi dalam penanggulangan bencana. Dalam hal ini jaringan komunikasi antar tingkatan organisasi pendukung sistem logistik dan peralatan harus terjalin dengan baik. 9. Sistem logistik dan peralatan tingkat nasional merupakan pemegang sistem komando bencana dalam hal logistik dan peralatan. B. Tingkat Provinsi Fungsi Penyelenggaraan Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat Provinsi adalah :
  • 18.     - 13 - 1. Penyelenggara manajemen logistik dan peralatan tingkat provinsi memiliki tanggung jawab, tugas dan wewenang di wilayahnya. 2. Sebagai titik kontak utama bagi operasional di area bencana yang meliputi dua atau lebih kabupaten/kota yang berbatasan. 3. Mengkoordinasikan semua pelayanan dan pendistribusian bantuan logistik dan peralatan di area bencana. 4. Sebagai pusat informasi, verifikasi dan evaluasi situasi di area bencana. 5. Memelihara hubungan dan mengkoordinasikan semua lembaga yang terlibat dalam penanggulangan bencana dan melaporkannya secara periodik kepada kepala BNPB. 6. Membantu dan memandu operasi di area bencana pada setiap tahapan manajemen logistik dan peralatan. 7. Menjalankan pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana secara konsisten. C. Tingkat Kabupaten/Kota Penyelenggaraan Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat Kabupaten/Kota adalah : 1. Mengelola dan mengkoordinasikan seluruh aktifitas manajemen logistik dan peralatan, terutama pada masa siaga darurat, tanggap darurat dan pemulihan darurat. 2 Bertanggung jawab atas dukungan fasilitas, pelayanan, personil, peralatan dan bahan atau material lain yang dibutuhkan oleh pusat-pusat operasi (pos komando) di area bencana. 3. Berkoordinasi dengan instansi/lembaga terkait di pusat operasi BPBD. 4. Menjalankan pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana secara konsisten.
  • 19.     - 14 - BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN A. Pembinaan Dalam rangka terselenggaranya sistem manajemen logistik dan peralatan yang handal perlu dilakukan pembinaan secara berjenjang sesuai dengan strata kelembagaan penanggulangan bencana. B. Pengawasan Penyelenggaraan manajemen logistik dan peralatan dilakukan pengawasan pada setiap tahap dalam proses manajemen logistik dan peralatan. Pengawasan dilakukan secara pengawasan internal, eksternal dan masyarakat sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku.
  • 20.     - 15 - BAB V PENUTUP Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan dalam penanggulangan bencana dimaksudkan sebagai petunjuk praktis yang dipergunakan oleh semua pihak dalam melaksanakan upaya penanggulangan bencana sejak prabencana, saat bencana dan pascabencana. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan manajemen logistik dan peralatan dapat berjalan secara efektif dan efisien dan terkoordinasi dengan baik. Pedoman yang berkaitan dengan sistem manajemen logistik dan peralatan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Kepala Badan ini. KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ttd DR. SYAMSUL MAARIF, M.Si
  • 21. L A M P I R A N
  • 22.   GAMBAR : PROSES LOGISTIK DAN PERALATAN   Perencanaan/ Inventarisasi Kebutuhan                        Penerimaan/ Pengadaan Pergudangan Pendistribusian Pengangkutan Penerimaan di tujuan Penghapusan Pertanggung - jawaban
  • 23.   CONTOH : FORMULIR INVENTARISASI KEBUTUHAN FORMULIR INVENTARISASI KEBUTUHAN Nomor: ........................ Nama Posko : ..................................................................... Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *) Lokasi Posko/No. Posko : Kampung/Lingkungan : ..................................................................... RT/RW : ..................................................................... Desa : ..................................................................... Wilayah : ..................................................................... Kecamatan : ..................................................................... Kabupaten/Kota-kode Pos : ..................................................................... □ LOGISTIK □ PERALATAN *) No. Jenis Barang Banyaknya Kebutuhan Satuan Jumlah Penerima Bantuan Keterangan Ton Vol. Kodi Unit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ....................,.....-......-2008 Mengetahui, Komandan Tanggap Darurat Bencana/Atasan Petugas/Koordinator, ...................................... ...................................... Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Penerimaan -1 eks. Perencana Distribusi *) Beri tanda yang diperlukan FORM LOG-PAL : 001
  • 24.   CONTOH : FORMULIR PENERIMAAN DAN/ATAU PENGADAAN FORMULIR PENERIMAAN DAN/ATAU PENGADAAN Nomor: ........................ Nama Posko : ..................................................................... Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *) Lokasi Posko/No. Posko : Kampung/Lingkungan : ..................................................................... RT/RW : ..................................................................... Desa : ..................................................................... Wilayah : ..................................................................... Kecamatan : ..................................................................... Kabupaten/Kota-kode Pos : ..................................................................... □ LOGISTIK □ PERALATAN *) No. Jenis Barang Banyaknya Satuan Penerima Dari Keterangan Ton Vol. Kodi Unit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ....................,.....-......-2008 Mengetahui, Komandan Tanggap Darurat Bencana/Atasan Petugas/Koordinator, ...................................... ...................................... Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Perencana Distribusi -1 eks. Pergudangan *) Beri tanda yang diperlukan FORM LOG-PAL : 002
  • 25.   CONTOH : FORMULIR PENYIMPANAN DAN PERGUDANGAN FORMULIR PENYIMPANAN DAN PERGUDANGAN Nomor: ........................ Jenis Barang : ..................................................................... Satuan Barang : ..................................................................... Nama Posko : ..................................................................... Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *) Lokasi Posko/No. Posko : Kampung/Lingkungan : ..................................................................... RT/RW : ..................................................................... Desa : ..................................................................... Wilayah : ..................................................................... Kecamatan : ..................................................................... Kabupaten/Kota-kode Pos : ..................................................................... □ LOGISTIK □ PERALATAN *) Tgl. MASUK KELUAR SISAJml. Satuan Jml. Satuan Ton Vol. Kodi Unit Ton Vol. Kodi Unit ....................,.....-......-2008 Petugas/Koordinator, ...................................... Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Perencana Distribusi -1 eks. Pengangkutan *) Beri tanda yang diperlukan FORM LOG-PAL : 003
  • 26.   CONTOH : FORMULIR PENDISTRIBUSIAN FORMULIR PENDISTRIBUSIAN Nomor: ........................ Tujuan : ..................................................................... Nama Posko : ..................................................................... Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *) Lokasi Posko/No. Posko : Kampung/Lingkungan : ..................................................................... RT/RW : ..................................................................... Desa : ..................................................................... Wilayah : ..................................................................... Kecamatan : ..................................................................... Kabupaten/Kota-kode Pos : ..................................................................... □ LOGISTIK □ PERALATAN *) No. Jenis Barang Jumlah Satuan Keterangan Ton Vol. Kodi Unit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ....................,.....-......-2008 Penerima Barang, Petugas/Koordinator Distribusi, ...................................... ...................................... Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Pengangkutan -1 eks. Pergudangan *) Beri tanda yang diperlukan FORM LOG-PAL : 004
  • 27.   CONTOH : FORMULIR PENGANGKUTAN FORMULIR PENGANGKUTAN Nomor: ........................ Tujuan : ..................................................................... Nama Posko : ..................................................................... Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *) Lokasi Posko/No. Posko : Kampung/Lingkungan : ..................................................................... RT/RW : ..................................................................... Desa : ..................................................................... Wilayah : ..................................................................... Kecamatan : ..................................................................... Kabupaten/Kota-kode Pos : ..................................................................... Jenis Alat Pengangkutan : ..................................................................... □ LOGISTIK □ PERALATAN *) No. Jumlah Barang Jumlah Satuan Keterangan Ton Vol. Kodi Unit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ....................,.....-......-2008 Petugas Pengangkutan, Petugas Gudang, ...................................... ...................................... Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Penerimaan di tujuan -1 eks. Pergudangan *) Beri tanda yang diperlukan FORM LOG-PAL : 005
  • 28.   CONTOH : FORMULIR PENERIMAAN DI TEMPAT TUJUAN FORMULIR PENERIMAAN DI TEMPAT TUJUAN Nomor: ........................ Nama Posko : ..................................................................... Tingkat Posko : Nasional/Provinsi/Kab./Kota/area bencana *) Lokasi Posko/No. Posko : Kampung/Lingkungan : ..................................................................... RT/RW : ..................................................................... Desa : ..................................................................... Wilayah : ..................................................................... Kecamatan : ..................................................................... Kabupaten/Kota-kode Pos : ..................................................................... □ LOGISTIK □ PERALATAN *) No. Jenis Barang Banyaknya (ton/vol./kodi/unit) Asal Bantuan dari Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. ....................,.....-......-2008 Petugas Penerima, Petugas Penyerah, ...................................... ...................................... Dibuat rangkap 3, - Asli Arsip -1 eks. Penyampaian Bantuan -1 eks. Pergudangan di tujuan *) Beri tanda yang diperlukan FORM LOG-PAL : 006