2. • Pada tahun 2002 Korrie Layun Rampan melempar
wacana tentang lahirnya "Sastrawan Angkatan 2000".
Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang
disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta pada
tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis,
eseis, dan kritikus sastra dimasukkan Korrie ke dalam
Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai
menulis sejak 1980-an, seperti Afrizal Malna, Ahmadun
Yosi Herfanda dan Seno Gumira Ajidarma, serta yang
muncul pada akhir 1990-an, seperti Ayu Utami dan
Dorothea Rosa Herliany.
3. • Ciri utama sastra angkatan 2000 adalah mengembalikan
bentuk dongeng ke dalam fiksi kontemporer,
memanusiakan benda-benda, meniadakan batas antara
prosa dan puisi, dengan mengangkat persoalan-
persoalan sosial dan kekerasan dalam narasi yang gerai
dan tajam.
4. • Andrea Hirata Seman Said Harun (lahir di pulau Belitung, 24
Oktober 1982; umur 28 tahun) adalah seorang penulis Indonesia
yang berasal dari pulau Belitung, provinsi Bangka Belitung. Novel
pertamanya adalah novel Laskar Pelangi yang merupakan buku
pertama dari tetralogi novelnya, yaitu : Laskar Pelangi, Sang
Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov
• Laskar Pelangi termasuk novel yang ada di jajaran best seller
untuk tahun 2006 - 2007.
• Selain Tetralogi laskar pelangi, Andrea juga menghasilkan karya
lain, yaitu Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas yang terbit tahun
2010
• Andrea berpendidikan ekonomi di Universitas Indonesia,
mendapatkan beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science
di Universite de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam
University, United Kingdom. Tesis Andrea di bidang ekonomi
telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas
tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasikan ke
dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi
telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku
itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah. Saat ini Andrea tinggal
5. Laskar Pelangi
• Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang
diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita
tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD
dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh
dengan keterbatasan. Mereka adalah: Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A
Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, Harun.
• Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD
sampai kelas 3 SMP, dan menyebut diri mereka sebagai Laskar
Pelangi. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi
bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid
pindahan. Keterbatasan yang ada bukan membuat mereka putus asa,
tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan
sesuatu yang lebih baik.
• Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar
Pelangi. Buku berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor dan
Maryamah Karpov. Buku ini tercatat sebagai buku sastra Indonesia
terlaris sepanjang sejarah.
6. • Dorothea Rosa Herliany (lahir di Magelang, Jawa
Tengah, 20 Oktober 1963; umur 47 tahun) adalah
seorang penulis dan penyair Indonesia.
• Setamat SMA Stella Duce di Yogyakarta, ia
melanjutkan pendidikan ke Jurusan Sastra
Indonesia, FPBS IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta
(kini Universitas Sanata Dharma) dan tamat dari
sana tahun 1987.
• Ia mendirikan Forum Ritus Kata dan menerbitkan
berkala budaya Kolong Budaya. Pernah pula
membantu harian Sinar Harapan dan majalah
Prospek di Jakarta. Kini ia mengelola penerbit Tera
di Magelang.
7. Ciri puisi karya Dorothea biasanya
mencitrakan dunia yang keras, kosong, gelap,
berbau kematian, kebusukan yang
menghadirkan paradoks-paradoks dalam
realitas yang jamak. Citra pernikahan,
percintaan, kelahiran, keluarga dihadirkan
sebagai sesuatu yang menyakitkan, penuh
luka, kemunafikan, dan gelap-hampa. Sebagai
penyair perempuan, pilihan ciri sajak seperti
ini, tentu menentang konvensi sajak
perempuan pada umumnya yang cenderung
dengan diksi feminin.
SEMESTA LUKA
matahari menghitung sendiri luka yang
kucuri
setiap pagi. pedihnya mengirimkan ribuan
cahaya
yang merajam tubuhwaktu. aku tak mampu
menuliskan kesedihan
itu ajal demi ajal yang selalu tiba-tiba.
aku terkurung dan tak bisa melompat lewat
sejuta pintu terbuka
segugus galaksi menangkap airmata
matahari
bintang dan ribuan planet memburu
detakjantung
sepinya. kutanam tunas cintaku. berapa
ratus milyar
depa lagikah kubutuhkan untuk membalut
perihnya?
sementara janinku membesarkan matahari
lain.
ayahnya ribuan penjagal waktu. ia
menunggu
semua pintu dan jendela. tak ia inginkan
tangis pertamanya meninggakan ruang luka.