1. PENGEMBANGAN KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN DI SD
MODUL 05
PROFIL KURIKULUM SEKOLAH DASAR
TUTOR :
TRILENI ASTUTI, M.Pd
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 02
NUR KHOLIS ( 855773575 )
EGY DRAYELNI ( 855773582 )
ANIS SUSLAILI ( 855777368 )
2. Latar Belakang
Kegiatan Belajar 1
Pengembangan Kurikulum Sekolah
Dasar Sampai Dengan Tahun 1975
A. Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1969
Sebelum datang bangsa Eropa (Belanda dan Portugis) ke Indonesia,
sudah ada lembaga pendidikan keagamaan ( Hindu, Budha, Islam, Kristen
). Mata pelajaran yang diajarkan lebih berorientasi pada pengembangan
agama-agama tersebut.
Pada awal abad XX muncul revolusi sosial dan industry yang berpengaruh
pada perluasan sekolah di Indonesia. Mulailah berdiri Sekolah Desa yang
lamanya 3 tahun yang kemudian diperluas lagi dengan lanjutan Sekolah
Desa tersebut selama 2 tahun. Sesuai dengan Undang-Undang Hindia
Belanda, dibukalah tiga jenis sekolah rendah bagi tiga jenis penduduk.
Ketiga jenis sekolah tersebut adalah : Europe Lagere School (ELS),
Holland Chinese Scholl (HCS), dan Holland Inlandese School (HIS)
3. Lanjutan...
Europe Lagere School (ELS)
Sekolah rendah untuk orang Eropa, juga orang Tionghoa dan Indonesia yang
menurut Undang-Undang haknya disamakan dengan bangsa Eropa. Mata
pelajarannya membaca, menulis, berhitung, Bahasa Belanda, sejarah, Ilmu
Bumi dan lain-lain. Mapel agama ditiadakan. ELS dapat dipandang sebagai
alat politik yang sepenuhnya dikuasai dan diawasi oleh pemerintah.
Holland Chinese Scholl (HCS)
Sekolah rendah untuk golongan Tionghoa. Kurikulumnya pada dasarnya sama
dengan ELS yang memberikan pendidikan Belanda yang murni kepada anak-
anak Tionghoa. Bahasa Belanda diajarkan dengan maksud agar dapat
mengalahkan dorongan mempelajari Bahasa dan kebudayaan China.
Holland Inlandese School (HIS)
Sekolah rendah untuk rakyat Bumiputera kalangan atas. Kurikulumnya pada
dasarnya sama dengan ELS dan diajarkan pula membaca dan menulis
Bahasa daerah dalam aksara latin dan Bahasa melayu dalam tulisan arab dan
latin.
4. Lanjutan ….
Pada masa penjajahan Jepang, semua jenis sekolah rendah yang
bermacam-macam tingkatannya dihapus sama sekali. Segala
pelajaran yang berbau Belanda ditiadakan. Tinggalah sekolah
rendah untuk bangsa Indonesia yaitu Sekolah Rakyat yang disebut
“Kokumin Gako” yang lama belajarnya 6 tahun.
Pemerintah Indonesia melalui kementerian pendidikan,
pengajaran, dan kebudayaan (Kementerian PP dan K) menerbitkan
buku pedoman kurikulum SD yang diberi nama Rencana Pelajaran
Terurai yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan
mengajar di Sekolah Dasar. Mata pelajarannya antara lain :
Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu
Hayat, Ilmu Bumi, dan Sejarah
5. Direktorat Pendidikan Dasar /Prasekolah Departemen PP dan K
pada tahun 1964 menerbitkan buku pedoman kurikulum baru
yang diberi nama Rencana Pendidikan yang mencakup 4 unsur
pokok:
1. Dasar, tujuan, dan sistem pendidikan dasar
2. Struktur program kurikulum
3. Garis-garis besar program pengajaran tiap wardhana
4. Pedoman pelaksanaan hari krida di SD
Dasar pendidikan adalah Pancasila dan Manipol Usdek dengan
tujuan pendidikan membentuk manusia Pancasila dengan sifat-
sifat seperti yang diterapkan dengan ketetapan MPRS Nomor II
tahun 1960
Lanjutan ….
6. Lanjutan...
Struktur Program Kurikulum
Rencana pendidikan SD tahun 1964 membedakan 2 macam
struktur program yaitu:
1. Untuk sekolah-sekolah yang bahasa pengantarnya Bahasa
daerah dari kelas I – III
( Bisa dibaca di Tabel 5.1 Halaman 5.8)
2. Untuk sekolah-sekolah yang Bahasa pengantarnya Bahasa
Indonesia dari kelas I
( Bisa dibaca di Tabel 5.2 Halaman 5.9)
Selain pelajaran yang disebutkan dalam tabel-tabel
tersebut,terdapat pula kegiatan lain yang disebut “Hari Krida” atau
hari untuk berlatih yang khusus disediakan bagi para peserta
didik untuk melakukan kegiatan yang dipilih.
7. B. Profil Kurikulum SD Tahun 1968
Unsur Pokok Kurikulum SD 1968
1. Dasar, tujuan dan asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional
Pancasila di SD
2. Struktur program atau kerangka kurikulum SD
3. Bahan pendidikan atau garis-garis besar program pengajaran
4. Pedoman evaluasi atau pengisian penggunaan buku raport murid
SD
Berdasarkan Falsafah Negara Pancasila (Tap MPRS No.
XXVII/MPRS/1966 Bab II pasal 2),tujuan pendidikan nasional
adalah membentuk manusia Pancasilais sejati berdasarkan UUD
1945. Maka dari itu, isi pendidikan diarahkan untuk :
1. Mempetinggi mental-moral-budi pekerti dan memperkuat
keyakinan agama
2. Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan
3. Membina/mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat
8. Penerbitan kurikulum SD 1968 merupakan suatu peralihan menuju
integritas kurikulum mulai dari tingkat TK sampai ke Perguruan
Tinggi. Kurikulum SD 1968 tersebut terbagi kedalam 3 kelompok
besar yaitu:
1. Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila, meliputi : Pendidikan
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan Bahasa
Indonesia, Bahasa Daerah, dan Olahraga
2. Kelompok Pembinaan Pengetahuan Dasar meliputi : Berhitung,
Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kesenian, Pendidikan
Kesejahteraan Keluarga, termasuk Ilmu Kesehatan.
3. Kelompok Pembinaan Kecakapan Khusus meliputi : Kejuruan
Agraria ( pertanian, peternakan, perikanan) , Kejuruan Teknik (
pekerjaan tangan dan perbengkelan ), Kejuruan Ketatalaksanaan
atau Jasa (koperasi dan tabungan)
Lanjutan...
9. Struktur kurikulum SD tahun 1968 masih mempertahankan
2 macam struktur program yaitu:
1. Untuk sekolah-sekolah yang Bahasa pengantarnya
Bahasa Daerah dari kelas I sampai III
2. Untuk sekolah-sekolah yang Bahasa pengantarnya
Bahasa Indonesia dari kelas I
(Bisa dibaca di Tabel 5.3 Halaman 5.11)
Lanjutan...
10. C. Profil Kurikulum SD Tahun 1975
Kurikulum SD 1968 dipandang kurang sesuai lagi dengan kondisi
masyarakat pada masa Pelita Kedua. Pembaharuan pendidikan
selama Pelita Kesatu yang dimulai tahun 1969 melahirkan gagasan-
gagasan baru dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional. Selain
itu, dalam GBHN dinyatakan bahwa dasar Pendidikan Nasional ialah
Falsafah Negara Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Nasional harus
sesuai dengan tujuan umum pendidikan nasional.
Tujuan umum pendidikan nasional adalah membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila dan membentuk manusia Indonesia
yang sehat jasmani rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab, dapat
menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti
yang luhur, mencintai bangsa dan mencintai sesama manusia sesuai
dengan ketentuan dalam UUD 1945.
11. Lanjutan...
Kurikulum SD 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan SD secara umum dan khusus.
Tujuan umum kurikulum SD 1975 antara lain:
1. Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar untuk :
melanjutkan pelajaran, bekerja dimasyarakat, dan
mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur
hidup
Secara lebih khusus, tujuan pendidikan SD adalah agar lulusannya
memiliki kemampuan dalam bidang :
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
3. Nilai dan Sikap
12. Lanjutan...
Kurikulum SD 1975 menganut pendekatan sebagai berikut :
1. Berorientasi pada tujuan, maksudnya bahwa semua komponen
kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan, yaitu tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional (tujuan SD), tujuan
kurikuler (tujuan bidang studi) dan tujuan intruksional (umum
dan khusus)
2. Pendekatan integratif, yaitu menekankan kepada adanya
keterpaduan atau kesatuan dari keseluruhan sistem pengajaran
3. Pendekatan sistem, dimaksudkan bahwa kurikulum itu
merupakan suatu totalitas yang memiliki berbagai komponen
dimana antara komponen yang satu dengan yang lain saling
berinteraksi.
4. Pendekatan ekosistem, yaitu kurikulum senantiasa berorientasi
atau berdasarkan pada tuntutan kehidupan dalam masyarakat
yang sedang membangun.
13. Struktur program kurikulum SD 1975 terdiri atas:
1. Program pendidikan umum, berisi program pendidikan
yang wajib diikuti oleh semua warga negara
2. Program pendidikan akademis, yaitu program pendidikan
yang diperlukan sebagai dasar melanjutkan studi
ketingkat pendidikan selanjutnya
3. Program pendidikan keterampilan, yaitu pendidikan yang
dapat dipilih siswa dan berfungsi mengembangkan
keterampilan pekerjaan tangan sebagai bekal untuk
bekerja dimasyarakat
Lanjutan...
14. A. Kurikulum SD Tahun 1984
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0461/U/1983 tentang perbaikan Kurikulum Pendidikan Dasar dan
Menengah dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, maka untuk tingkat SD diberlakukan kurikulum baru
yaitu kurikulum 1984.
Pengembangan kurikulum sekolah dasar 1984 berorientasi pada
pendekatan proses belajar mengajar yang diarahkan agar murid
memiliki kemampuan untuk memperoses perolehannya. Untuk itu,
kurikulum SD 1984 mengacu pada tiga aspek perkembangan murid
yaitu : ranah kognitif yang berisi kemampuan berfikir, ranah afektif
yang mengungkapkan perkembangan sikap, dan ranah
psikomotorik yang berisi kemampuan bertindak.
Kegiatan Belajar 2
Kurikulum Sekolah Dasar Tahun
1984 Sampai dengan Tahun 2004
15. Materi kurikulum 1984 pada dasarnya tidak banyak berbeda
dengan materi kurikulum 1975, yang membedakan adalah
organisasi pelaksanaanya. Kurikulum 1984 dapat dilaksanakan
dengan memanfaatkan bahan-bahan dan buku yang ada.
Perubahan yang diadakan lebih mengarah pada penyederhanaan
materi pada setiap mata pelajaran sehingga mencakup materi yang
penting-penting saja.
Sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah dasar, bidang studi yang
diajarkan dan alokasi waktunya dapat disajikan dalam struktur
program kurikulum ( bisa dibaca pada table 5.6 halaman 5.21 )
Lanjutan...
16. Lanjutan...
Kegiatan yang berhubungan dengan program pendidikan (kegiatan
kurikuler) yang dilaksanakan dalam kurikulum SD 1984 meliputi
kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Pendekatan proses belajar mengajar pada kurikulum 1984
diarahkan guna membentuk keterampilan murid untuk
memproses perolehannya. Pelaksanaan proses belajar mengajar
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing murid dan
didasarkan atas minat kemampuan dengan memperhatikan
kondisi sekolah yang bersangkutan.
Prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam kurikulum1984 yaitu :
1. Prinsip relevansi
2. Prinsip kontinuitas
3. Prinsip pendidikan seumur hidup
4. Prinsip fleksibilitas
17. B. Profil Kurikulum SD Tahun
1994
Kurikulum pendidikan dasar tahun 1994 disusun untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa
dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian.
Kurikulum pendidikan dasar yang berkenaan dengan sekolah dasar
menekankan kemampuan dan keterampilan dasar “baca-tulis-hitung” yang
merupakan kemampuan awal yang akan mempengaruhi kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan.
Isi kurikulum sekolah dasar tahun 1994 sesuai dengan UU No. 2/1989
dan PP No. 28/1990 memuat bahan kajian tentang pendidikan Pancasila,
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
membaca dan menulis, matematika (termasuk berhitung), pengantar sains
dan teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan sejarah umum, kerajinan
tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, menggambar
serta Bahasa Inggris
18. Lanjutan...
Mata pelajaran yang diberlakukan dalam Kurikulum SD
1994 yaitu :
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2. Pendidikan Agama
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Kerajinan Tangan dan Kesenian
8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
9. Muatan Lokal
19. Lanjutan...
Program pengajaran dalam kurikulum SD 1994 dibagi menjadi
program kurikuler dan program ekstrakurikuler. Program kurikuler
memuat jenis-jenis mata pelajaran sedangkan program
ekstrakurikuler diluar jam pelajaran. Alokasi waktu bagi masing-
masing mata pelajaran dapat di baca pada modul halaman 5.25
tabel 5.7
Bentuk kegiatan ekstrakurikuler dalam kurikulum 1994 seperti
kepramukaan, olahraga, kesenian, usaha kesehatan sekolah, dan
palang merah.
Kurikulum 1994 menerapkan system caturwulan yang membagi
waktu belajar satu tahun ajaran menjadi tiga bagian waktu denga
hari efektif sekurang-kurangnya 240 hari.
20. C. Profil Kurikulum SD Tahun
2004
Sesuai dengan tuntutan perkembangan dan perubahan kehidupan
masyarakat, maka penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1994
menjadi kurikulum tahun 2004 lebih difokuskan pada penyempurnaan
kurikulum yang berbasis pada kompetensi peserta didik. Kurikulum
tahun 2004 dikembangkan atas dua prinsip yaitu prinsip pengembangan
dan prinsip pelaksanaan. Prinsip perkembangan berkaitan dengan 9
prinsip berikut:
1. Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur, dan penghayatan nilai-
nilai budaya
2. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika
3. Penguatan integritas nasional
4. Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi
5. Pengembangan kecapakan hidup
6. Pilar pendidikan
7. Komprehensif
8. Belajar sepanjang hayat
9. Diversifikasi kurikulum
21. Lanjutan...
Kompetensi kurikulum yang dibakukan dalam kurikulum SD tahun 2004 terdiri
atas pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat dikenali melalui
sejumlah hasil belajar dan indicator yang dapat diukur (measurable) dan diamati
(observable).
Kerangka dasar dan struktur kurikulum merupakan kerangka kebijakan untuk
pelaksanaan kurikulum 2004 yang memuat landasan, fungsi, tujuan dan prinsip,
struktur dan system persekolahan, standar kompetensi lulusan, struktur
kurikulum, pelaksanaan kurikulum, serta penilaian dan pengembangan
kurikulum selanjutnya.
Bahan kajian merupakan penjabaran dari standar isi yang mencakup kajian yang
dibakukan dalam bentuk kompetensi.
Pedoman merupakan acuan bagi pengembangan, pemasyarakatan, pelaksanaan,
pemantauan, dan penilaian kurikulum. Silabus meruapakan penjabaran
kompetensi dan tujuan kedalam rincian kegiatan dan strategi pembelajaran,
kegiatan dan strategi penilaian, serta alokasi waktu per mata pelajaran dan per
kelas.
Bahan ajar merupakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan
kejiwaan peserta didik.
22. Lanjutan...
Penyusunan kurikulum didasarkan pada standar nasional
pendidikan, yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
merupakan seperangkat kompetensi yang dibakukan dan
harus dicapai peserta didik sebagai hasil belajarnya dalam
setiap satuan pendidikan.
SKL dijabarkan kedalam Standar Isi yang memuat bahan
kajian dan mata pelajaran, serta Kegiatan Belajar
Pembiasaan. Kompetensi dalam bahan kajian disajikan
secara bertahap dan berkesinambungan dalam bentuk
pemeringkatan kelas dan level.