SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Latar Belakang Masalah
Penomena/Fakta Empirik
• Dewasa ini, persaingan bisnis sektor transportasi
nasional khususnya jasa udara dihadapkan pada
situasi persaingan yang sangat ketat dalam
melayani pelayanan konsumen. Kondisi tersebut
mengakibatkan bertambahnya jumlah maskapai
penerbangan yang beroperasi dengan
menawarkan berbagai produk dan jasa untuk
menarik konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan
terdapatnya sekitar 57 maskapai penerbangan
nasional yang beroperasi di berbagai rute tujuan
penerbangan baik dalam negeri maupun luar
negeri (www.dephub.go.id, 2011).
Penomena/Fakta Empiris,
• Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah
penumpang udara di sejumlah Bandara di
Indonesia pada periode Januari-Desember 2014
mencapai 72,6 juta orang, naik 5,6 persen dari
tahun 2013 sebanyak 68,5 juta orang. Untuk
penumpang luar ke negeri atau internasional baik
yang menggunakan penerbangan nasional
maupun asing mencapai 13,7 juta orang,
meningkat 5,41 persen dari tahun 2013 sebanyak
13 juta orang.
Penomena/Fakta Empiris,
• Berdasarkan data Kementrian Perhubungan, dari
total penumpang domestic sepanjang 2012
mencapai 63.6 juta orang, Lion Air menerbangkan
23.93 juta penumpang. Dengan pencapaian
tersebut Lion Air didaulat sebagai maskapai
terbaik di dunia dalam pergelaran Paris airshow
2013, secara mengejutkan Lion Air masuk dalam
jajaran 10 maskapai dengan menempati
peringkat kedua versi CNBC untuk bisnis
penerbangan murah (www.dephub.go.id, 2015).
Permasalahan Yang Muncul
• Terlepas dari kinerja positifnya, Lion Air juga tak lepas
dari berbagai masalah dan persoalan, bahkan banyak
penumpang yang mengkritik kinerja pelayanan Lion Air.
Maskapai ini juga pernah dikenai sanksi oleh
Kementrian Perhubungan karena masalah yang
merugikan calon penumpangnya. Baru-baru ini Lion Air
menjadi sorotan lantaran kasus delay yang
menyebabkan penumpang telantar hingga beberapa
jam atau bahkan pembatalan penerbangan yang
mengganggu rencana perjalanan ribuan penumpang
pada saat hari libur Tahun Baru Cina (Tempo, 2015).
Konsep…
• Dalam kondisi persaingan aspek pelayanan
merupakan key performance indikator yang
penting dalam kegiatan operasional, oleh
karena itu penataan seluruh mata rantai
pelayanan merupakan langkah strategis dalam
mempertegas komitmen perusahaan sebagai
full service arline yang berorientasi terhadap
kepuasan pelanggan yaitu memberikan
pelayanan dari pre filght service, in flight
service hingga post flight service journey.
Lanjutan…
Dalam rangka meningkatkan pelayanan
konsumen perusahaan penerbangan suka tidak
suka harus meningkatkan sumber daya manusia
dalam menunjang kebutuhan perusahaan. Salah
satu objek vital konsumen selain keselamatan yaitu
pelayanan dan penanganan penumpang selama
berada di bandara yaitu barang bawaan penumpang,
cargo, benda-benda pos, dan ramp handling dari
empat obyek yang ditangani oleh ground staff harus
mengacu kepada aturan yang ditetapkan oleh IATA
Airport Handling Manual, 810 Annex A, tahun
1998.
Lanjutan…
• Sumber daya manusia memiliki peranan besar dalam
memenuhi kelancaran dibidang organisasi, pengolahan
sumber daya manusia ini dipengaruhi oleh kualitas sumber
daya manusia, sistem organisasi, prosedur kerja,
keterlibatan dan partisipasi (Robbins, 1996).
• Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
karyawan secara sukarela untuk mengambil inisiatif dalam
membantu rekan kerja, menyuarakan saran dan melindungi
organisasi. Perilaku karyawan yang mendukung sukses
perusahaan bukan semata-mata karena karyawan
berperilaku baik dalam melakukan tugas, melainkan juga
berkontribusi dan bekerja lebih dari task performance yang
tertera pada job description.
Teori
• Kontribusi bisa dalam bentuk perilaku yang terkait dengan tugas
(in-role) atau perilaku yang tidak terkait dengan tugas (extra-role)
tetapi bisa memberikan manfaat bagi organisasi. Perilaku extra-role
adalah perilaku yang tidak tertera dalam deskripsi pekerjaan tetapi
membantu kesuksesan organisasi, perilaku extra-role dalam
organisasi inilah yang dikenal dengan istilah organizational
citizenship behavior (OCB) (Podsakoff, dkk, 2000).
• OCB adalah suatu perilaku sukarela individu yang tidak secara
langsung berkaitan dalam sistem pengimbalan namun berkontribusi
pada keefektifan organisasi. Konsep sukarela yaitu perilaku yang
tidak dapat diwajibkan karena bukan bagian dari deskripsi
pekerjaan, selain itu sikap enggan untuk berperilaku OCB tidak
dapat dihukum (Organ, 2006).
Lanjutan…
• Terdapat berbagai variabel yang dapat mempengaruhi
munculnya OCB, salah satu diantaranya adalah gaya
kepemimpinan transformasional. Beberapa penelitian yang
telah dilakukan menyatakan bahwa kepemimpinan
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB,
diantaranya penelitian Khan, Ghouri, dan Awang (2013).
• yang meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB
pada perusahaan skala kecil dan menengah. Penelitian
tersebut menyatakan bahwa semua variabel gaya
kepemimpinan (charismatic, transactional, dan
transformational) memiliki pengaruh positif terhadap OCB
dan untuk variabel transformational Leadership dan
Leadership style memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap OCB.
Lanjutan…
• Variabel selanjutnya yang diduga memiliki pengaruh
signifikan terhadap organizational citizenship behavior
(OCB), yaitu work engagement hal ini terlihat dari hasil
penelitian Shurbakti (2014), yang menemukan bahwa
work engagement berpengaruh positif terhadap
organizational citizenship behavior (OCB).
• Work engagement merupakan upaya dari karyawan
secara fisik, kognitif dan emosional untuk mengikatkan
diri mereka dengan perannya dalam pekerjaan.
Variabel penting untuk memahami kondisi keterikatan
kerja karyawan di tempat kerja adalah rasa-bermakna,
keamanan, dan ketersediaan dukungan di tempat kerja.
Current Research
Dennis Organ (1997)
Individual behaviour that is discretionary, not directly or explicitly recognized by
the formal reward system, and that in the aggregate prompts the effective
functioning of the organization. By discretionary, we mean that the behaviour is
not an enforceable requirement of the role or jobdescription, that is the clearly
specifiable terms of the person’s employment contract with the organization;
the behaviour is rather a matter of personal choice, such that its ommision is not
generally understood as punishable.
Menurut Organ (1997) , OCB terdiri
dari lima aspek:
• Altruism
Perilaku membantu meringankan pekerjaan yang ditujukan kepada
rekan kerja dalam suatu organisasi.
• Courtesy
Membantu mencegah timbulnya masalah dengan rekan kerja.
• Sportsmanship
Toleransi pada situasi yang kurang ideal atau tidak nyaman yang
terjadi di tempat kerja tanpa mengeluh.
• Civic virtue
Terlibat dan ikut bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan
organisasi dan peduli pada kelangsungan hidup organisasi.
• Conscientiousness
Melakukan hal-hal yang menguntungkan organisasi melampaui
persyaratan minimal yang dibutuhkan.
Pengukuran Organizational
Citizenship Behaviour (OCB)
• Untuk mengukur OCB digunakan alat pengukuran
OCB berbentuk skala yang dibuat oleh Podsakoff,
MacKenzie, Moorman, dan Fetter (1990). Skala
ini tersiri dari 24 item yang mengukur kelima
dimensi-dimensi OCB yang dikembangkan oleh
Organ sebelumnya, yaitu altruism,
conscientiousness, sportmanship, courtesy, dan
civic virtue. Skala ini telah terbukti memiliki
pengukuran psikometri yang baik dan telah diuji
dalam berbagai penelitian (Podsakoff dkk., 1990)
Kepemimpinan Transformasional
• Kepemimpinan transformasional yaitu
mengacu kepada pemimpin yang
menggerakkan pengikutnya melampaui
kepentingan pribadinya melalui idealized
influence (pengaruh ideal atau kharisma),
inspiration (inspirasi), intellectual stimulation
(stimulasi intelektual), atau individualized
consideration (pertimbangan bersifat
individual) (Bass, 1997).
Aspek-aspek
kepemimpinan transformasional
Aspek kepemimpinan transformasional menurut Bass dan Avolio (1994), memiliki lima aspek sebagai berikut:
• Attributed Charisma
Pemimpin mendahulukan kepentingan perusahaan dan kepentingan orang lain
dari kepentingan diri sendiri.
• Inspirational Leadership
Pemimpin mampu menimbulkan inspirasi pada pegawai.
• Intellectual Stimulation
Karyawan merasa bahwa manajer mendorong pegawai untuk memikirkan kembali
cara kerja karyawan, untuk mencari cara-cara baru dalam melaksanakan tugas,
karyawan merasa mendapatkan cara baru dalam mempersepsikan tugas-tugas
karyawan.
• Individualized Consideration
Karyawan merasa diperhatikan dan diperlakukan secara khusus oleh pemimpin.
• Idealized Influence
Pemimpin berusaha mempengaruhi karyawan dengan menekankan pentingnya
nilai-nilai dan keyakinan.
Komponen kepemimpinan transformasional
Menurut Robbins dan Judge (2008:91) dan Cavazotte (2012), terdapat empat komponen
kepemimpinan transformasional, yaitu:
• Idealized Influence
Idealized influence adalah perilaku pemimpin yang memberikan visi dan misi, memunculkan rasa
bangga, serta mendapatkan respek dan kepercayaan bawahan. Idealized influence disebut juga
sebagai pemimpin yang kharismatik, dimana pengikut memiliki keyakinan yang mendalam pada
pemimpinnya, merasa bangga bisa bekerja dengan pemimpinnya, dan mempercayai kapasitas
pemimpinnya dalam mengatasi setiap permasalahan.
• Inspirational Motivation
Inspirational motivation adalah perilaku pemimpin yang mampu mengkomunikasikan harapan yang
tinggi, menyampaikan visi bersama secara menarik dengan menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan upaya bawahan, dan menginspirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang
menghasilkan kemajuan penting bagi organisasi
• Intellectual Stimulation
Intellectual stimulation adalah perilaku pemimpin yang mampu meningkatkan kecerdasan bawahan
untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mereka, meningkatkan rasionalitas, dan pemecahan
masalah secara cermat.
• Individualized Consideration
Individualized consideration adalah perilaku pemimpin yang memberikan perhatian pribadi,
memperlakukan masing-masing bawahan secara individual sebagai seorang individu dengan
kebutuhan, kemampuan,dan aspirasi yang berbeda, serta melatih dan memberikan saran.
Individualized consideration dari kepemimpinan transformasional memperlakukan masing-masing
bawahan sebagai individu serta mendampingi mereka, memonitor dan menumbuhkan peluang.
Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan
transformasional dan work engagement terhadap
organizational citizenship behavior staff ground handling
PT. Lion Mentari Airlines?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan aspek-aspek
kepemimpinan transformasional terhadap organizational
citizenship behavior staff ground handling PT. Lion
Mentari Airlines?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan aspek-aspek work
engagement terhadap organizational citizenship behavior
staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines?
4. Variabel mana yang paling berpengaruh signifikan
terhadap organizational citizenship behavior?
Tujuan penelitian
•
• Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan
work engagement terhadap organizational citizenship
behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines.
• Untuk mengetahui pengaruh aspek-aspek kepemimpinan
transformasional terhadap organizational citizenship behavior staff ground
handling PT. Lion Mentari Airlines.
• Untuk mengetahui pengaruh aspek-aspek work engagement terhadap
organizational citizenship behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines.
• Untuk mengetahui kontribusi masing-masing independen
variabelyang berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior.
Definisi Operasional
Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah:
• OCB adalah perilaku positif yang dipilih oleh karyawan secara spontan melampaui deskripsi
pekerjaan atau wewenangnya, dengan kata lain perilaku tersebut merupakan perilaku yang dipilih
secara bebas dan mungkin tidak diakui dan diberikan penghargaan secara langsung atau formal
oleh organisasi, tetapi perilaku tersebut secara agregat dapat meningkatkan fungsi efektivitas
sebuah organisasi. Perilaku yang dapat meningkatkan efektivitas sangatlah diperlukan bagi
organisasi dalam mencapai tujuannya (Organ, 1997). Pengukuran penelitian ini menggunakan
skala Organ (1997), yaitu dengan menggunakan aspek altruism, conscientiousness,
sportmanship, courtesy, dan civic virtue.
• Kepemimpinan transformasional yaitu mengacu kepada pemimpin yang menggerakkan
pengikutnya melampaui kepentingan pribadinya melalui idealized influence (pengaruh ideal atau
kharisma), inspiration (inspirasi), intellectual stimulation (stimulasi intelektual), atau individualized
consideration (pertimbangan bersifat individual) (Bass, 1997). Penelitian ini menggunakan
pengukuran skala Bass (1994), yang menyertakan lima aspekyaitu idealized
influence, inspirational leadership, intellectual stimulation, individualized consideration, dan
idealized influence.
• Secara lebih spesifik work engagement didefinisikan sebagai positivitas, pemenuhan, kerja dari
pusat pikiran yang dikarakteristikkan. Work engagement merupakan sebuah motivasi dan pusat
pikiran positif yang berhubungan dengan pekerjaan yang dicirikan dengan vigor, dedication dan
absorption (Schaufeli,dkk, 2008). Pengukuran ini diukur dengan menggunakan skala Utrecht Work
Engagement Scale milik Schaufeli, Salanova, Gonzales-roma, dan Bakker (2002).
Manfaat penelitian
• Manfaat Teoritis
• Manfaat Praktis
Sistematika Penulisan
• BAB I: PENDAHULUAN
• Bab ini berisi bahasan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
•
• BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
• Pada bab ini dipaparkan tentang pengertian organizational citizenship behavior, aspek-aspek dan pengukuran
organizational citizenship behavior. Selanjutnya dipaparkan teori tentang kepemimpinan transformasional, aspek-
aspek dan pengukuran kepemimpinan transformasional dan work engagement yang berkaitan dengan pengertian,
aspek-aspek, dan pengukuran. Selanjutnya dipaparkan pula dalam bab ini kerangka berfikir dan hipotesis
penelitian.
•
• BAB III: METODE PENELITIAN
• Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan, meliputi populasi dan sampel
penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrument
pengumpulan data, pengujian validitas konstruk, metode analisis data, dan prosedur penelitian.
•
• BAB IV: HASIL PENELITIAN
• Pada bab ini peneliti menjelaskan gambaran subyek penelitian, gambaran umum responden penelitian, deskripsi
data penelitian dan hasil uji hipotesis.
•
• BAB V: KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
• Pada bab ini dipaparkan kesimpulan, diskusi dan saran berdasarkan hasil penelitian.

More Related Content

What's hot

Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososialNnisa Mukti
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasDina Haya Sufya
 
Materi Training For Trainer
Materi Training For Trainer Materi Training For Trainer
Materi Training For Trainer Suryadi Saputera
 
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifTeori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifUniversitas Pendidikan Indonesia
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Tri Astuti Utomo (iyas)
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfSeta Wicaksana
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsYodhia Antariksa
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikDevi novianti
 
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )Muskamal Lau
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenVivia Maya Rafica
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 

What's hot (20)

Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososial
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Teori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi KomunitasTeori Psikologi Komunitas
Teori Psikologi Komunitas
 
Stimulus kontrol
Stimulus kontrolStimulus kontrol
Stimulus kontrol
 
Materi Training For Trainer
Materi Training For Trainer Materi Training For Trainer
Materi Training For Trainer
 
Pendekatan pendekatan-dasar-kepemimpinan
Pendekatan pendekatan-dasar-kepemimpinanPendekatan pendekatan-dasar-kepemimpinan
Pendekatan pendekatan-dasar-kepemimpinan
 
Konsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment CenterKonsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment Center
 
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang EfektifTeori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership Skills
 
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistikMakalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
Makalah model model konseling 1 eksistensial humanistik
 
Pelatihan Leadership Skills
Pelatihan Leadership SkillsPelatihan Leadership Skills
Pelatihan Leadership Skills
 
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
KAMUS KOMPETENSI PKP2A II LAN ( Muskamal,S.Sos,M.Si )
 
Ipa2
Ipa2Ipa2
Ipa2
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 

Similar to Konsep skripsi OCB

Review Jurnal Budaya Organisasi
Review Jurnal Budaya OrganisasiReview Jurnal Budaya Organisasi
Review Jurnal Budaya OrganisasiArif Reza
 
AnugrahRP FrameWork 2-14
AnugrahRP FrameWork 2-14AnugrahRP FrameWork 2-14
AnugrahRP FrameWork 2-14AnugrahRP
 
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...SitiNurmilah1
 
Mindmap Audit SDM Kelompok 9.pdf
Mindmap Audit SDM Kelompok 9.pdfMindmap Audit SDM Kelompok 9.pdf
Mindmap Audit SDM Kelompok 9.pdfAkhmadLazwarIrhami
 
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baruMaklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baruMirna Angia
 
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasitutialawiyah123
 
Audit_Sumber_Daya_Manusia.pptx
Audit_Sumber_Daya_Manusia.pptxAudit_Sumber_Daya_Manusia.pptx
Audit_Sumber_Daya_Manusia.pptxUrfanulAulia
 
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdfMAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdffafa362320
 
Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8padlah1984
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfbeezhi
 

Similar to Konsep skripsi OCB (20)

Framework
FrameworkFramework
Framework
 
Review Jurnal Budaya Organisasi
Review Jurnal Budaya OrganisasiReview Jurnal Budaya Organisasi
Review Jurnal Budaya Organisasi
 
AnugrahRP FrameWork 2-14
AnugrahRP FrameWork 2-14AnugrahRP FrameWork 2-14
AnugrahRP FrameWork 2-14
 
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi  kinerja dan  konpe...
Siti nurmilah 11150258-7 i-msdm-tugas frame work-evaluasi kinerja dan konpe...
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Mindmap Audit SDM Kelompok 9.pdf
Mindmap Audit SDM Kelompok 9.pdfMindmap Audit SDM Kelompok 9.pdf
Mindmap Audit SDM Kelompok 9.pdf
 
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baruMaklah evaluasi kinerja uts mirna baru
Maklah evaluasi kinerja uts mirna baru
 
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan KompensasiMakalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
Makalah 1 Evaluasi Kinerja dan Kompensasi
 
Audit_Sumber_Daya_Manusia.pptx
Audit_Sumber_Daya_Manusia.pptxAudit_Sumber_Daya_Manusia.pptx
Audit_Sumber_Daya_Manusia.pptx
 
Makalah msdm
Makalah msdmMakalah msdm
Makalah msdm
 
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdfMAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
MAKALAH Perencaan Administrasi Kepegawaian.pdf
 
Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8
 
Pengantar manajemen
Pengantar manajemenPengantar manajemen
Pengantar manajemen
 
Bab 17
Bab 17Bab 17
Bab 17
 
Bab 17
Bab 17Bab 17
Bab 17
 
Fw smester 7
Fw smester 7Fw smester 7
Fw smester 7
 
Tugas framework
Tugas frameworkTugas framework
Tugas framework
 
Tugas framework
Tugas frameworkTugas framework
Tugas framework
 
devi fajriati
devi fajriatidevi fajriati
devi fajriati
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdf
 

Recently uploaded

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (10)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Konsep skripsi OCB

  • 1. Latar Belakang Masalah Penomena/Fakta Empirik • Dewasa ini, persaingan bisnis sektor transportasi nasional khususnya jasa udara dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat ketat dalam melayani pelayanan konsumen. Kondisi tersebut mengakibatkan bertambahnya jumlah maskapai penerbangan yang beroperasi dengan menawarkan berbagai produk dan jasa untuk menarik konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan terdapatnya sekitar 57 maskapai penerbangan nasional yang beroperasi di berbagai rute tujuan penerbangan baik dalam negeri maupun luar negeri (www.dephub.go.id, 2011).
  • 2. Penomena/Fakta Empiris, • Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang udara di sejumlah Bandara di Indonesia pada periode Januari-Desember 2014 mencapai 72,6 juta orang, naik 5,6 persen dari tahun 2013 sebanyak 68,5 juta orang. Untuk penumpang luar ke negeri atau internasional baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 13,7 juta orang, meningkat 5,41 persen dari tahun 2013 sebanyak 13 juta orang.
  • 3. Penomena/Fakta Empiris, • Berdasarkan data Kementrian Perhubungan, dari total penumpang domestic sepanjang 2012 mencapai 63.6 juta orang, Lion Air menerbangkan 23.93 juta penumpang. Dengan pencapaian tersebut Lion Air didaulat sebagai maskapai terbaik di dunia dalam pergelaran Paris airshow 2013, secara mengejutkan Lion Air masuk dalam jajaran 10 maskapai dengan menempati peringkat kedua versi CNBC untuk bisnis penerbangan murah (www.dephub.go.id, 2015).
  • 4. Permasalahan Yang Muncul • Terlepas dari kinerja positifnya, Lion Air juga tak lepas dari berbagai masalah dan persoalan, bahkan banyak penumpang yang mengkritik kinerja pelayanan Lion Air. Maskapai ini juga pernah dikenai sanksi oleh Kementrian Perhubungan karena masalah yang merugikan calon penumpangnya. Baru-baru ini Lion Air menjadi sorotan lantaran kasus delay yang menyebabkan penumpang telantar hingga beberapa jam atau bahkan pembatalan penerbangan yang mengganggu rencana perjalanan ribuan penumpang pada saat hari libur Tahun Baru Cina (Tempo, 2015).
  • 5. Konsep… • Dalam kondisi persaingan aspek pelayanan merupakan key performance indikator yang penting dalam kegiatan operasional, oleh karena itu penataan seluruh mata rantai pelayanan merupakan langkah strategis dalam mempertegas komitmen perusahaan sebagai full service arline yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan yaitu memberikan pelayanan dari pre filght service, in flight service hingga post flight service journey.
  • 6. Lanjutan… Dalam rangka meningkatkan pelayanan konsumen perusahaan penerbangan suka tidak suka harus meningkatkan sumber daya manusia dalam menunjang kebutuhan perusahaan. Salah satu objek vital konsumen selain keselamatan yaitu pelayanan dan penanganan penumpang selama berada di bandara yaitu barang bawaan penumpang, cargo, benda-benda pos, dan ramp handling dari empat obyek yang ditangani oleh ground staff harus mengacu kepada aturan yang ditetapkan oleh IATA Airport Handling Manual, 810 Annex A, tahun 1998.
  • 7. Lanjutan… • Sumber daya manusia memiliki peranan besar dalam memenuhi kelancaran dibidang organisasi, pengolahan sumber daya manusia ini dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia, sistem organisasi, prosedur kerja, keterlibatan dan partisipasi (Robbins, 1996). • Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia karyawan secara sukarela untuk mengambil inisiatif dalam membantu rekan kerja, menyuarakan saran dan melindungi organisasi. Perilaku karyawan yang mendukung sukses perusahaan bukan semata-mata karena karyawan berperilaku baik dalam melakukan tugas, melainkan juga berkontribusi dan bekerja lebih dari task performance yang tertera pada job description.
  • 8. Teori • Kontribusi bisa dalam bentuk perilaku yang terkait dengan tugas (in-role) atau perilaku yang tidak terkait dengan tugas (extra-role) tetapi bisa memberikan manfaat bagi organisasi. Perilaku extra-role adalah perilaku yang tidak tertera dalam deskripsi pekerjaan tetapi membantu kesuksesan organisasi, perilaku extra-role dalam organisasi inilah yang dikenal dengan istilah organizational citizenship behavior (OCB) (Podsakoff, dkk, 2000). • OCB adalah suatu perilaku sukarela individu yang tidak secara langsung berkaitan dalam sistem pengimbalan namun berkontribusi pada keefektifan organisasi. Konsep sukarela yaitu perilaku yang tidak dapat diwajibkan karena bukan bagian dari deskripsi pekerjaan, selain itu sikap enggan untuk berperilaku OCB tidak dapat dihukum (Organ, 2006).
  • 9. Lanjutan… • Terdapat berbagai variabel yang dapat mempengaruhi munculnya OCB, salah satu diantaranya adalah gaya kepemimpinan transformasional. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB, diantaranya penelitian Khan, Ghouri, dan Awang (2013). • yang meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap OCB pada perusahaan skala kecil dan menengah. Penelitian tersebut menyatakan bahwa semua variabel gaya kepemimpinan (charismatic, transactional, dan transformational) memiliki pengaruh positif terhadap OCB dan untuk variabel transformational Leadership dan Leadership style memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB.
  • 10. Lanjutan… • Variabel selanjutnya yang diduga memiliki pengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior (OCB), yaitu work engagement hal ini terlihat dari hasil penelitian Shurbakti (2014), yang menemukan bahwa work engagement berpengaruh positif terhadap organizational citizenship behavior (OCB). • Work engagement merupakan upaya dari karyawan secara fisik, kognitif dan emosional untuk mengikatkan diri mereka dengan perannya dalam pekerjaan. Variabel penting untuk memahami kondisi keterikatan kerja karyawan di tempat kerja adalah rasa-bermakna, keamanan, dan ketersediaan dukungan di tempat kerja.
  • 12. Dennis Organ (1997) Individual behaviour that is discretionary, not directly or explicitly recognized by the formal reward system, and that in the aggregate prompts the effective functioning of the organization. By discretionary, we mean that the behaviour is not an enforceable requirement of the role or jobdescription, that is the clearly specifiable terms of the person’s employment contract with the organization; the behaviour is rather a matter of personal choice, such that its ommision is not generally understood as punishable.
  • 13. Menurut Organ (1997) , OCB terdiri dari lima aspek: • Altruism Perilaku membantu meringankan pekerjaan yang ditujukan kepada rekan kerja dalam suatu organisasi. • Courtesy Membantu mencegah timbulnya masalah dengan rekan kerja. • Sportsmanship Toleransi pada situasi yang kurang ideal atau tidak nyaman yang terjadi di tempat kerja tanpa mengeluh. • Civic virtue Terlibat dan ikut bertanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan organisasi dan peduli pada kelangsungan hidup organisasi. • Conscientiousness Melakukan hal-hal yang menguntungkan organisasi melampaui persyaratan minimal yang dibutuhkan.
  • 14. Pengukuran Organizational Citizenship Behaviour (OCB) • Untuk mengukur OCB digunakan alat pengukuran OCB berbentuk skala yang dibuat oleh Podsakoff, MacKenzie, Moorman, dan Fetter (1990). Skala ini tersiri dari 24 item yang mengukur kelima dimensi-dimensi OCB yang dikembangkan oleh Organ sebelumnya, yaitu altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy, dan civic virtue. Skala ini telah terbukti memiliki pengukuran psikometri yang baik dan telah diuji dalam berbagai penelitian (Podsakoff dkk., 1990)
  • 15. Kepemimpinan Transformasional • Kepemimpinan transformasional yaitu mengacu kepada pemimpin yang menggerakkan pengikutnya melampaui kepentingan pribadinya melalui idealized influence (pengaruh ideal atau kharisma), inspiration (inspirasi), intellectual stimulation (stimulasi intelektual), atau individualized consideration (pertimbangan bersifat individual) (Bass, 1997).
  • 16. Aspek-aspek kepemimpinan transformasional Aspek kepemimpinan transformasional menurut Bass dan Avolio (1994), memiliki lima aspek sebagai berikut: • Attributed Charisma Pemimpin mendahulukan kepentingan perusahaan dan kepentingan orang lain dari kepentingan diri sendiri. • Inspirational Leadership Pemimpin mampu menimbulkan inspirasi pada pegawai. • Intellectual Stimulation Karyawan merasa bahwa manajer mendorong pegawai untuk memikirkan kembali cara kerja karyawan, untuk mencari cara-cara baru dalam melaksanakan tugas, karyawan merasa mendapatkan cara baru dalam mempersepsikan tugas-tugas karyawan. • Individualized Consideration Karyawan merasa diperhatikan dan diperlakukan secara khusus oleh pemimpin. • Idealized Influence Pemimpin berusaha mempengaruhi karyawan dengan menekankan pentingnya nilai-nilai dan keyakinan.
  • 17. Komponen kepemimpinan transformasional Menurut Robbins dan Judge (2008:91) dan Cavazotte (2012), terdapat empat komponen kepemimpinan transformasional, yaitu: • Idealized Influence Idealized influence adalah perilaku pemimpin yang memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga, serta mendapatkan respek dan kepercayaan bawahan. Idealized influence disebut juga sebagai pemimpin yang kharismatik, dimana pengikut memiliki keyakinan yang mendalam pada pemimpinnya, merasa bangga bisa bekerja dengan pemimpinnya, dan mempercayai kapasitas pemimpinnya dalam mengatasi setiap permasalahan. • Inspirational Motivation Inspirational motivation adalah perilaku pemimpin yang mampu mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menyampaikan visi bersama secara menarik dengan menggunakan simbol-simbol untuk memfokuskan upaya bawahan, dan menginspirasi bawahan untuk mencapai tujuan yang menghasilkan kemajuan penting bagi organisasi • Intellectual Stimulation Intellectual stimulation adalah perilaku pemimpin yang mampu meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi mereka, meningkatkan rasionalitas, dan pemecahan masalah secara cermat. • Individualized Consideration Individualized consideration adalah perilaku pemimpin yang memberikan perhatian pribadi, memperlakukan masing-masing bawahan secara individual sebagai seorang individu dengan kebutuhan, kemampuan,dan aspirasi yang berbeda, serta melatih dan memberikan saran. Individualized consideration dari kepemimpinan transformasional memperlakukan masing-masing bawahan sebagai individu serta mendampingi mereka, memonitor dan menumbuhkan peluang.
  • 18. Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan transformasional dan work engagement terhadap organizational citizenship behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan aspek-aspek kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan aspek-aspek work engagement terhadap organizational citizenship behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines? 4. Variabel mana yang paling berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship behavior?
  • 19. Tujuan penelitian • • Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional dan work engagement terhadap organizational citizenship behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines. • Untuk mengetahui pengaruh aspek-aspek kepemimpinan transformasional terhadap organizational citizenship behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines. • Untuk mengetahui pengaruh aspek-aspek work engagement terhadap organizational citizenship behavior staff ground handling PT. Lion Mentari Airlines. • Untuk mengetahui kontribusi masing-masing independen variabelyang berpengaruh terhadap organizational citizenship behavior.
  • 20. Definisi Operasional Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah: • OCB adalah perilaku positif yang dipilih oleh karyawan secara spontan melampaui deskripsi pekerjaan atau wewenangnya, dengan kata lain perilaku tersebut merupakan perilaku yang dipilih secara bebas dan mungkin tidak diakui dan diberikan penghargaan secara langsung atau formal oleh organisasi, tetapi perilaku tersebut secara agregat dapat meningkatkan fungsi efektivitas sebuah organisasi. Perilaku yang dapat meningkatkan efektivitas sangatlah diperlukan bagi organisasi dalam mencapai tujuannya (Organ, 1997). Pengukuran penelitian ini menggunakan skala Organ (1997), yaitu dengan menggunakan aspek altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy, dan civic virtue. • Kepemimpinan transformasional yaitu mengacu kepada pemimpin yang menggerakkan pengikutnya melampaui kepentingan pribadinya melalui idealized influence (pengaruh ideal atau kharisma), inspiration (inspirasi), intellectual stimulation (stimulasi intelektual), atau individualized consideration (pertimbangan bersifat individual) (Bass, 1997). Penelitian ini menggunakan pengukuran skala Bass (1994), yang menyertakan lima aspekyaitu idealized influence, inspirational leadership, intellectual stimulation, individualized consideration, dan idealized influence. • Secara lebih spesifik work engagement didefinisikan sebagai positivitas, pemenuhan, kerja dari pusat pikiran yang dikarakteristikkan. Work engagement merupakan sebuah motivasi dan pusat pikiran positif yang berhubungan dengan pekerjaan yang dicirikan dengan vigor, dedication dan absorption (Schaufeli,dkk, 2008). Pengukuran ini diukur dengan menggunakan skala Utrecht Work Engagement Scale milik Schaufeli, Salanova, Gonzales-roma, dan Bakker (2002).
  • 21. Manfaat penelitian • Manfaat Teoritis • Manfaat Praktis Sistematika Penulisan • BAB I: PENDAHULUAN • Bab ini berisi bahasan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. • • BAB II: TINJAUAN PUSTAKA • Pada bab ini dipaparkan tentang pengertian organizational citizenship behavior, aspek-aspek dan pengukuran organizational citizenship behavior. Selanjutnya dipaparkan teori tentang kepemimpinan transformasional, aspek- aspek dan pengukuran kepemimpinan transformasional dan work engagement yang berkaitan dengan pengertian, aspek-aspek, dan pengukuran. Selanjutnya dipaparkan pula dalam bab ini kerangka berfikir dan hipotesis penelitian. • • BAB III: METODE PENELITIAN • Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan, meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrument pengumpulan data, pengujian validitas konstruk, metode analisis data, dan prosedur penelitian. • • BAB IV: HASIL PENELITIAN • Pada bab ini peneliti menjelaskan gambaran subyek penelitian, gambaran umum responden penelitian, deskripsi data penelitian dan hasil uji hipotesis. • • BAB V: KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN • Pada bab ini dipaparkan kesimpulan, diskusi dan saran berdasarkan hasil penelitian.