Dokumen tersebut membahas tentang sisa hasil usaha (SHU) koperasi. SHU merupakan selisih antara total pendapatan dan biaya usaha koperasi dalam satu tahun buku. SHU kemudian dibagi menjadi beberapa bagian seperti dana cadangan, jasa anggota, dan lainnya sesuai keputusan rapat anggota. Pembagian SHU kepada anggota didasarkan pada kontribusi modal dan transaksi usaha masing-masing.
2. Kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan dalam
koperasi menyebabkan munculnya selisih hasil
usaha. Selisih hasil usaha sebelum adanya UU
Nomor 17 tahun 2012 disebut dengan Sisa Hasil
Usaha atau yang biasa disingkat SHU.
Sisa hasil usaha (SHU) adalah selisih dari seluruh
pemasukan atau penerimaan total (total revenue )
dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost) dalam
satu tahun buku.
3. Menurut UU No.25/1992, tentang perkoperasian, Bab IX, pasal
45 adalah sebagai berikut :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh
dalam satu tahun buku dikurang dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan. SHU setelah dikurangi dana cadangan,
dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang
dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta
digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan
keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam
Rapat Anggota.
Selisih hasil usaha koperasi dapat menimbulkan surplus
maupun defisit bagi koperasi. Saat koperasi mengalami defisit,
koperasi dapat menggunakan dana cadangan untuk
menutupinya. Apabila dana cadangan yang tersedia tidak
mencukupi defisit yang terjadi, maka akan diakumulasikan dan
dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja koperasi
pada tahun berikutnya.
4. Saat koperasi mengalami surplus, sebagian surplus yang
didapatkannya akan dikurangi sebagian untuk dana
cadangan koperasi menurut UU Nomer 7 tahun 2011
sisa dari surplus tersebut akan dibagikan untuk :
1. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang yang
di lakukan oleh masing-masing anggota dengan
koperasi
2. Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi
yang dimiliki
3. Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurua, dan
karyawan koperasi
4. Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan
koperasi dan kewajiban lainnya
5. Penggunaan lain yang ditetapkan dalam anggaran
dasar.
5. Surplus yang didapatkan koperasi tidak boleh
dibagikan kepada non anggota koperasi. Surplus
hasil usaha yang didapatkan koperasi diri non
anggotanya dapat digunakan untuk mengembangkan
usaha koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada
anggotanya.
6. Surplus hasil usaha yang dibagikan oleh koperasi kepada
anggotanya terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Jasa modal
Bagian surplus hasil usaha yang diberikan kepada
anggota dihitung dari besarnya simpanan mereka yang
dijadikan sebagai modal koperasi. Jasa modal yang
biasanya diberikan oleh koperasi sebesar 30% dari
surplus hasil usaha yang dibagikan untuk anggotanya.
2. Jasa usaha
Bagian surplus hasil usaha yang diberikan kepada
anggota dihitung dari bersarnya jasa anggota dalam
kegiatan usaha koperasi. Jasa usaha yang biasanya
diberika koperasi sebesar 70% dari surplus hasil usaha
yang dibagikan untuk anggotanya.
7. Acuan dasar membgi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang
menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota
Dengan demikian , SHU koperasi di terima oleh anggota bersumber
dari 2 kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:
1. Jasa modal
Pembagian ini juga sekalius mencerminkan anggota sebagai pemilik
ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap
diterima dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan
SGU pada tahun buku yang bersangkutan. Bagian surplus hasil
usaha yang diberikan kepada anggota dihitung dari besarnya
simpanan mereka yang dijadikan sebagai modal koperasi. Jasa
modal yang biasanya diberikan oleh koperasi sebesar 30% dari
surplus hasil usaha yang dibagikan untuk anggotanya.
8. 2. Jasa usaha
Bagian surplus hasil usaha yang diberikan kepada
anggota dihitung dari bersarnya jasa anggota dalam
kegiatan usaha koperasi. Jasa usaha yang biasanya
diberika koperasi sebesar 70% dari surplus hasil
usaha yang dibagikan untuk anggotanya. Jasa ini
menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik
juga sebagai pemakai atau pelanggan, Secara umum
SHU koperasi di bagi sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan pada Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah
Tangga Koperasi sebagai berikut:
- Cadangan koperasi
- Jasa anggota
- Dana pengurus
- Dana karyawan dana pendidikan
- Dana sosial
- Dana untuk pembagunan sosial
9. Tentunya tidak semua komponen di atas harus diadopsi koperasi
dalam membagi SHU-nya. Hal ini sangat tergantung dari keputusan
anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Untuk mempermudah pemahaman rumus pembagian SHU
koperasi, berikut ini diasjikan salah satu kasus pembagian SHU
koperasi (selanjutnya disebut koperasi A)
Menurut AD/ART koperasi A, SHU dibagi sebagai berikut :
Cadangan : 40 %
Jasa anggota : 40 %
Dana pengurus : 5 %
Dana karyawan : 5 %
Dana pendidikan : 5 %
Dana sosial : 5 %
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:
SHU KOPERASI = Y+ X
Dimana:
SHU KOPERASI : Sisa Hasil Usaha per Anggota
Y : SHU KOPERASI yang dibagi atas Aktivitas Ekonomi
X : SHU KOPERASI yang dibagi atas Modal Usaha
10. Dengan menggunakan model matematika, SHU KOPERASI
per anggota dapat dihitung sebagai berikut.
SHU KOPERASI= Y+ X
Dengan:
SHU KOPERASI AE = Ta/Tk (Y)
SHU KOPERASI MU = Sa/Sk (X)
Dimana:
SHU KOPERASI : Total Sisa Hasil Usaha per Anggota
SHU KOPERASI AE : SHU KOPERASI
Aktivitas Ekonomi
SHU KOPERASI MU : SHU KOPERASI Anggota atas Modal
Usaha
Y : Jasa Usaha Anggota
X : Jasa Modal Anggota
Ta: Total transaksi Anggota)
Tk : Total transaksi Koperasi
Sa : Jumlah Simpanan Anggota
Sk : Simpanan anggota total (Modal sendiri total)
11. Bila SHU bagian anggota menurut AD/ART koperasi
A adalah 40% dari total SHU, dan rapat anggota
menetapkan bahwa SHU bagian anggota tersebut
dibagi secara proporsional menurut jasa modal dan
usaha, dengan pembagian Jasa Usaha Anggota
sebesar 70%, dan Jasa Modal Anggota sebesar 30%,
maka ada 2 cara menghitung persentase JUA dan
JMA yaitu:
12. Pertama, langsung dihitung dari total SHU koperasi,
sehingga:
JUA = 70% x 40% total SHU Koperasi setelah
pajak = 28% dari total SHU Koperasi
JMA = 30% x 40% total SHU koperasi setelah
pajak = 12% dari total SHU koperasi
Kedua, SHU bagian anggota (40%) dijadikan menjadi
100%, sehingga dalam hal ini diperoleh terlebih
dahulu angka absolut, kemudian dibagi sesuai
dengan persentase yang ditetapkan.
13. 1. SHU yang di bagi adalah yang bersumber dari
anggota
2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan
transaksi usaha yamg dilakikan anggota sendiri.
3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara
transparan
4. SHU anggota di bayar secara tunai
14. Pembagian SHU Peranggota SHU per anggota
haruslah diberikan secara tunai, karena dengan
demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai
badan usaha yang sehat kepada anggota dan
masyarakat mitra bisnisnya.
15. Pengertian dana cadangan menurut UU No. 25/1992, adalah
sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha
yang dimasukkan untuk memupuk modalsendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi bila diperlukan.
Sesuai Anggaran Dasar yang menunjuk pada UU No. 12/1967
menentukan bahwa25 % dari SHU yang diperoleh dari usaha
anggota disisihkan untuk Cadangan,sedangkan SHU yang berasal
bukan dari usaha anggota sebesar 60 % disisihkanuntuk
Cadangan.
Menurut UU No. 25/1992, SHU yang diusahakan oleh anggota dan
yang diusahakanoleh bukan anggota, ditentukan 30 % dari SHU
tersebut disisihkan untuk Cadangan.Distribusi
Cadangan Koperasi antara lain dipergunakan untuk:
1. Memenuhi kewajiban tertentu
2. Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
3. Sebagai jaminan untuk kemungkinan – kemungkinan rugi di
16. 1. Memenuhi kewajiban tertentu
2. Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
3. Sebagai jaminan untuk kemungkinan –
kemungkinan rugi di kemudian hari
4. Perluasan usaha