2. Anak
Berkebutuhan Khusus/ABK
• Anak yang terlahir berkelainan sering disebut
sebagai tidak normal sehingga memerlukan
perhatian khusus
Misalnya:
• Anak yang memiliki kelainan tubuh atau
memiliki kelainan mental, memiliki kesulitan
belajar, masalah bicara, hiperaktif, autis atau
menderita psikotik
• Anak-anak dapat berkelainan yang bermacam-
macam sehingga dipakai istilah yang lebih
manusiawi yaitu anak berkebutuhan khusu
3. • Seiring dengan pemahaman dalam ilmu
pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat,
istilah ABK mengalami perkembangan
• Istilah ABK bukan menggantikan istilah anak
penyandang cacat atau anak luar biasa, tetapi
memiliki cara pandang yang lebih luas dan positif
terhadap anak yang memiliki kebutuhan beragam
• Dalam hal ini yang dimaksud dengan “Kebutuhan
khusus” adalah kebutuhan yang ada kaitannya
dengan pendidikan
• Dalam tataran pendidikan inklusi, setiap anak
dipandang mempunyai kebutuhan yang bersifat
permanen maupun temporer
4. . Anak disabilitas penglihatan adalah anak
yang mengalami gangguan daya penglihatan
berupa kebutaan menyeluruh (total) atau
sebagian (low vision).
Anak disabilitas pendengaran
Anak disabilitas intelektual
Anak disabilitas fisik
Anak disabilitas sosial
Anak dengan gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention
deficit and hyperactivity disorder (ADHD)
Anak dengan gangguan spektrum autisma
atau autism spectrum disorders (ASD)
5. APA ITU BAHASA ISYARAT DAN BAHASA LISAN ?
Bahasa Isyarat merupakan suatu
bentuk komunikasi yang
menggunakan anggota tubuh seperti
tangan dan gerak bibir. Biasanya yang
menggunakan jenis bahasa ini adalah
kaum Tuli mereka mengkombinasikan
antara gerakan tangan, gerak bibir,
dan ekspresi wajah agar lawan
bicaranya mengerti apa yang ia
maksud.
Bahasa Lisan merupakan suatu
komunikasi antar manusia untuk
mengutarakan maksudnya melalui
kata kata yang terucap dari mulut.
6. ARTI PENTING BAHASA ISYARAT
Sebagai anak-anak Tuli,kita membutuhkan suatu wadah/tempat
untuk kita bisa berkumpul dan bersosialisasi, bukan saja kita
bersosialisasi kepada sesama Tuli tetapi juga bersosialisasi
terhadap anak dengar. Untuk itu kita membutuhkan sebuah
bahasa yang bisa mewakili kita anak Tuli yaitu dengan bahasa
isyarat yang mana bahasa itu tidak hanya bisa dimengerti oleh
anak Tuli saja tetapi juga bisa dimengerti, dipelajari, dan
dipahami baik anak Tuli maupun anak dengar.
7. PENTINGNYA
BAHASA
ISYARAT
7%
38%
55%
kata-kata
Dr. Albert Mehrabian dalam bukunya “Silent
Messages” mengatakan bahwa kepercayaan
pada apa yang kita komunikasikan
dipengaruhi oleh :
• 7% oleh kata-kata
• 38% oleh nada suara
• 55% oleh bahasa isyarat/tubuh
Untuk dampak relatif dari kata-kata, nada
suara, dan bahasa isyarat/tubuh ketika
berbicara. Bahasa isyarat sangatlah penting
untuk anak Tuli agar mereka dapat
berkomunikasi baik kepada sesama Tuli atau
kepada anak dengar.
8. PERBEDAAN ANTARA BAHASA ISYARAT DAN BAHASA LISAN
Modalitas visual-Gestur
Dua artikulasi serta wajah/badan
(luar)
Artikulasi isyarat tidak
menggunakan repirasi
Dapat dilihat oleh pengguna
bahasa isyarat
Dapat dilihat oleh penerima
Gambar simetris
Area gestur, ukuran ruang,
struktur irama, jeda, sunyi
Modalitas auditoris-Vokal
Satu artikulasi serta mulut
(dalam)
Artikulasi lisan menggunakan
respirasi
Tidak dapat dilihat oleh
pengguna bahasa lisan
Tidak dapat dilihat oleh penerima
Gambar tidak simetris
Bernafas, vokalisasi, nada,
kekhasan suara
9. SALING MENGHORMATI
Sebagai anak Tuli kita harus menghormati
kedua orang tua dengar sebaliknya adapun
sebagai orang tua yang memiliki anak Tuli
harus bisa memahami dan memberikan
dorong kepada anak Tuli agar bisa tumbuh
dengan baik tanpa rasa minder dan juga
memiliki rasa percaya diri meskipun
terlahir dengan segala kekurangannya,
sebagai orang tua bisa membantu anak
Tuli untuk memaksimalkan diri.
Sebagai anak dengar harus
menghormati kedua orang tua Tuli, agar
tercipta komunikasi dan sosialisasi yang
harmonis antara keduanya.
10. PERAN BAHASA ISYARAT DALAM
BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN
Bahasa Isyarat di Sekolah
Bahasa isyarat dalam Keluarga
Bahasa Isyarat dalam komunitas
11. BAHASA ISYARAT DI SEKOLAH
Sesampai sekarang tidak semua sekolah Tuli
menerapkan sistem bahasa Isyarat. Sistem
bahasa isyarat sudah diterapkan oleh sekolah Tuli
adalah SIBI (Sistem Indonesia Bahasa Isyarat).
Namun sekarang BISINDO (Bahasa Isyarat
Indonesia) sudah muncul, BISINDO akan
berkembang untuk menerapkan sekolah Tuli di
Indonesia tetapi butuh proses dalam waktu lama.
12. BAHASA ISYARAT DALAM KELUARGA
Lingkungan keluarga merupakan faktor yang
mempunyai pengaruh penting dan kuat terhadap
perkembangan anak terutama anak luar biasa. Anak ini
mengalami hambatan sehingga mereka akan sulit
menerima norma lingkungannya. Berhasil tidaknya anak
Tuli melaksanakan tugasnya sangat tergantung pada
bimbingan dan pengaruh keluarga. Lingkungan keluarga
juga harus berusaha belajar agar mengerti dan
membiasakan diri untuk berbahasa isyarat, agar dapat
membantu proses memperlancar bahasa isyarat
tersebut.
13. BAHASA ISYARAT DALAM KOMUNITAS
Dengan adanya komunitas bahasa
bertujuan untuk memberikan pengalaman
dan pengetahuan terhadap sesama anak
Tuli ataupun anak dengar. Dengan bahasa
isyarat pula anak Tuli dapat
mengekspresikan jiwa seni dan berbagai
macam inspirasi serta imajinasi yang tinggi
serta berbagi kesamaan, bertukar informasi
dan bekerjasama.
14. SOSIALISASI
BAHASA ISYARAT
• Mampu berkomunikasi secara harmonis
• Mampu menjaga hubungan secara harmonis dengan anak Tuli maupun anak
dengar sehingga diterima di lingkungan sosial
• Menyesuaikan bahasa dengan situasi
• Mengajarkan bahasa isyarat kepada anak dengar agar mereka mampu
mengerti dan memahami bahasa isyarat
15. KESIMPULAN
Melalui bahasa isyarat, anak Tuli mampu mengembangkan pikirannya dan belajar
berbagai hal, termasuk belajar bahasa lisan untuk berkomunikasi. Tanpa dibekali bahasa
isyarat yang memadai, mereka akan mengalami masalah dalam mengembangkan
pikirannya sehingga mereka mengalami berbagai masalah. Selain memudahkan
komunikasi kita agar tidak terjadi kesalahpahaman bila berhadapan dengan Tuli dan
tuna wicara saya pun menyadari akan pentingnya mempelajari bahasa isyarat sebagai
bentuk toleransi kita pada sesama dan potensi bahasa isyarat sebagai bentuk
komunikasi dalam pergaulan sehari-hari yang paling efektif untuk kita lakukan.
Karena pada dasarnya manusia adalah mahluk visual sehingga jauh lebih mudah bagi
manusia untuk memahami bahasa dalam bentuk
visual dibandingkan verbal.
17. REFERENSI
• Mehrabian, Albert (1972). Nonverbal
Communication. Chicago, IL: Aldine-
Atherton.
• Abdul Chaer dan Leonie Agustina. 2010.
Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta.
• Bharoto, Adhi K. 2015. Budaya Tuli &
bahasa Isyarat. Presentasi PPT,
dibawakan Pelatihan Kajian Tuli di
Yogyakarta