SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
P e r m a s a l a h a n y a n g
t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah dalam persepsi auditif
individu tunarungu akibat ketunarunguan yang
dialaminya mengalami kesulitan dalam
mempersepsi bunyi yang didengarnya, bahkan
sering salah dalam menanggapi percakapan
dari lawan bicaranya.
Masalah dalam bahasa dan komunikasi
individu tunarungu mengalami hambatn dalam
berbahasa dan berkomunikasi disebabkan
mereka tidak mengalami pemerolehan bahasa,
sehingga miskin kosakata dan tidak mampu
berkomunikasi secara verbal/oral.
P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah dalam kognisi dan
intelektual
individu tunarungu miskin kosakata yang
menyebabkan miskin dalam mengakses segala
informasi dari luar dirinya, sehingga berdampak
pada kemampuan kognisi dan intelektual
tunarungu, bukan karena tunarungu tersebut
bodoh namun karena bahasa yang digunakan
sebagai alat utama dalam memperoleh
pengetahuan tidak dimiliki oleh tunarungu.
Masalah dalam pendidikan
individu tunarungu dikarenakan miskin bahasa
maka dalam mengikuti pendidikan mengalami
kesulitan dalam proses pembelajaran apabila
pendidik di sekolah menggunakan bahasa
verbal tanpa artikulasi yang baik, terlebih
pendidik tidak memahami tentang karakteristik
tunarungu.
P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah dalam vokasional
individu tunarungu mengalami kesulitan dalam
mendapatkan kesempatan bekerja dikarenakan
adanya keterbatasan dalam berbahasa dan
peluang untuk memperoleh pekerjaan hanya
terbatas kepada jenis pekerjaan yang sifatnya
keterampilan (tidak banyak menggunakan
verbal)
Masalah dalam keluarga dan masyarakat
individu tunarungu terkadang menjadi masalah
dalam keluarga, seperti sikap keluarga yang
belum bisa menerima kondisi yang
ketunarunguan yang dialami anak, dikucilkan
dan bahkan disembunyikan/dibuang dari
lingkungan keluarga. Di masyarakat individu
tunarungu dianggap sebagai beban dan bagian
dari orang yang tidak berguna yang tidak dapat
berperan membantu lingkungan, bahkan
dianggap sampah masyarakat.
P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t
k e t u n a r u n g u a n
Masalah sosial
individu tunarungu dalam lingkungan sosial
sering menjadi bahan ejekan dan
dimanfaatkan oleh orang/sekelompok orang
yang tidak bertanggungjawab karena
ketidakmampuan tunarungu dalam berbicara
secara verbal, tidak jarang menjadi korban
pelecehan seksual serta korban kekerasan.
Masalah emosi
ketidakmampuan dalam berbahasa dan
berkomunikasi membuat individu tunarungu
tidak mampu dalam menyikapi berbagai
keadaan/suasana yang mengaitkan perasaan
dan emosi, seperti rasa senang, sedih, bahagia,
marah, dan gembira, baik yang terjadi dalam
lingkungan disekitarnya maupun dalam dirinya,
untuk itu perlu dilatihkan/dibiasakan/diajarkan
bagaimana menyikapi hal-hal tersebut.
Dampak
Ketunarunguan
Dampak Ketunarunguan
terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi
Dampak paling besar pada ketunarunguan adalah terjadinya kemiskinan bahasa (Uden,
1977 dan Meadow, 1980 dalam Bunawan dan Yuwati, 2000). Adalah suatu kenyataan
bahwa kebanyakan orang beranggapan bahwa ketunarunguan hanya mengakibatkan
tidak berkembangnya kemampuan berbicara. Padahal lebih dari itu, dampak
ketunarunguan adalah kemiskinan dalam penguasaan bahasa secara keseluruhan
(Leigh, 1994 dalam Nugroho, 2004).
Dampak Ketunarunguan
terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi
Pada usia empat tahun, mereka pada umumnya sudah memasuki tahap purna bahasa
(postlingual) yaitu mengenal dan memahami lambang bahasa serta tanpa disadari
sudah mampu menerapkan aturan bahasa yang digunakan di lingkungannya.
Sedangkan bagi anak tunarungu, pada umumnya baru akan memasuki tahap purna
bahasa pada usia 12 tahun. Itupun hanya akan terjadi bila anak dan orangtua mereka
mengikuti program bimbingan dan intervensi dini (paling lambat sejak anak berusia 1,5
tahun, dengan intelegensi normal serta tidak mempunyai kecacatan lain) yang
ditangani secara profesional oleh ahli yang bersangkutan.
Dampak Ketunarunguan
terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi
Keterlambatan dan kemiskinan perkembangan kemampuan berbahasa anak tunarungu
sebagai akibat dari kelainannya, seyogyanya menjadi acuan bagi para pendidik dan
pengambil kebijakan, karena di situlah terletak kebutuhan pendidikan khusus mereka.
Dan selanjutnya, segala upaya pengembangan pendidikan anak tunarungu sejak usia
dini, sudah sepatutnya dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan khusus tersebut.
T H A N K Y O U !
A N Y Q U E S T I O N S ?

More Related Content

Similar to 3. Karakteristik ATR.pptx

Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padafifi_sanaky
 
Kelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdf
Kelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdfKelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdf
Kelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdfadindanida
 
Modul Artikulasi
Modul ArtikulasiModul Artikulasi
Modul ArtikulasiNonie Intan
 
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptxpptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptxRioSeptora2
 
Kasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakang
Kasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakangKasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakang
Kasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakangTeuku Asrul
 
54403496 jurnal
54403496 jurnal54403496 jurnal
54403496 jurnalsuthasha
 
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1d3di
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptx
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptxAkomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptx
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptxRioYonatan
 
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layak
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layakAkomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layak
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layakRioYonatan
 
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HPpt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HLaila_syafa
 
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HPpt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HLaila_syafa
 
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HPpt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7Hlaila_syafa14
 
1. print out hakekat atr
1. print out hakekat atr1. print out hakekat atr
1. print out hakekat atrpendekar ilmu
 

Similar to 3. Karakteristik ATR.pptx (20)

tz30103
 tz30103 tz30103
tz30103
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Pengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa padaPengembangan bahasa pada
Pengembangan bahasa pada
 
Kelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdf
Kelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdfKelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdf
Kelompok 6_Gangguan Bahasa AUD.pdf
 
Modul Artikulasi
Modul ArtikulasiModul Artikulasi
Modul Artikulasi
 
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptxpptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
pptperkembanganbahasa-141209200540-conversion-gate01 (1).pptx
 
Kasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakang
Kasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakangKasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakang
Kasus pemerolehan bahasa anak anak yang terbelakang
 
54403496 jurnal
54403496 jurnal54403496 jurnal
54403496 jurnal
 
Masalah bahasa
Masalah bahasaMasalah bahasa
Masalah bahasa
 
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
Anak Berkebutuhan Khusus Qq1
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Masalah bahasa (literasi bahasa)
Masalah bahasa (literasi bahasa)Masalah bahasa (literasi bahasa)
Masalah bahasa (literasi bahasa)
 
Lengkap ank slb
Lengkap ank slbLengkap ank slb
Lengkap ank slb
 
Makalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaudMakalah permasalahan anak pgaud
Makalah permasalahan anak pgaud
 
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptx
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptxAkomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptx
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu.pptx
 
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layak
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layakAkomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layak
Akomodasi Komunikasi Anak Tunarungu yang layak
 
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HPpt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
 
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HPpt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
 
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7HPpt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
Ppt seminar bahasa_Lailatul Musyafaah_10410235_7H
 
1. print out hakekat atr
1. print out hakekat atr1. print out hakekat atr
1. print out hakekat atr
 

3. Karakteristik ATR.pptx

  • 1. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t k e t u n a r u n g u a n
  • 2. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t k e t u n a r u n g u a n Masalah dalam persepsi auditif individu tunarungu akibat ketunarunguan yang dialaminya mengalami kesulitan dalam mempersepsi bunyi yang didengarnya, bahkan sering salah dalam menanggapi percakapan dari lawan bicaranya. Masalah dalam bahasa dan komunikasi individu tunarungu mengalami hambatn dalam berbahasa dan berkomunikasi disebabkan mereka tidak mengalami pemerolehan bahasa, sehingga miskin kosakata dan tidak mampu berkomunikasi secara verbal/oral.
  • 3. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t k e t u n a r u n g u a n Masalah dalam kognisi dan intelektual individu tunarungu miskin kosakata yang menyebabkan miskin dalam mengakses segala informasi dari luar dirinya, sehingga berdampak pada kemampuan kognisi dan intelektual tunarungu, bukan karena tunarungu tersebut bodoh namun karena bahasa yang digunakan sebagai alat utama dalam memperoleh pengetahuan tidak dimiliki oleh tunarungu. Masalah dalam pendidikan individu tunarungu dikarenakan miskin bahasa maka dalam mengikuti pendidikan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran apabila pendidik di sekolah menggunakan bahasa verbal tanpa artikulasi yang baik, terlebih pendidik tidak memahami tentang karakteristik tunarungu.
  • 4. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t k e t u n a r u n g u a n Masalah dalam vokasional individu tunarungu mengalami kesulitan dalam mendapatkan kesempatan bekerja dikarenakan adanya keterbatasan dalam berbahasa dan peluang untuk memperoleh pekerjaan hanya terbatas kepada jenis pekerjaan yang sifatnya keterampilan (tidak banyak menggunakan verbal) Masalah dalam keluarga dan masyarakat individu tunarungu terkadang menjadi masalah dalam keluarga, seperti sikap keluarga yang belum bisa menerima kondisi yang ketunarunguan yang dialami anak, dikucilkan dan bahkan disembunyikan/dibuang dari lingkungan keluarga. Di masyarakat individu tunarungu dianggap sebagai beban dan bagian dari orang yang tidak berguna yang tidak dapat berperan membantu lingkungan, bahkan dianggap sampah masyarakat.
  • 5. P e r m a s a l a h a n y a n g t e r j a d i a k i b a t k e t u n a r u n g u a n Masalah sosial individu tunarungu dalam lingkungan sosial sering menjadi bahan ejekan dan dimanfaatkan oleh orang/sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab karena ketidakmampuan tunarungu dalam berbicara secara verbal, tidak jarang menjadi korban pelecehan seksual serta korban kekerasan. Masalah emosi ketidakmampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi membuat individu tunarungu tidak mampu dalam menyikapi berbagai keadaan/suasana yang mengaitkan perasaan dan emosi, seperti rasa senang, sedih, bahagia, marah, dan gembira, baik yang terjadi dalam lingkungan disekitarnya maupun dalam dirinya, untuk itu perlu dilatihkan/dibiasakan/diajarkan bagaimana menyikapi hal-hal tersebut.
  • 7. Dampak Ketunarunguan terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi Dampak paling besar pada ketunarunguan adalah terjadinya kemiskinan bahasa (Uden, 1977 dan Meadow, 1980 dalam Bunawan dan Yuwati, 2000). Adalah suatu kenyataan bahwa kebanyakan orang beranggapan bahwa ketunarunguan hanya mengakibatkan tidak berkembangnya kemampuan berbicara. Padahal lebih dari itu, dampak ketunarunguan adalah kemiskinan dalam penguasaan bahasa secara keseluruhan (Leigh, 1994 dalam Nugroho, 2004).
  • 8. Dampak Ketunarunguan terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi Pada usia empat tahun, mereka pada umumnya sudah memasuki tahap purna bahasa (postlingual) yaitu mengenal dan memahami lambang bahasa serta tanpa disadari sudah mampu menerapkan aturan bahasa yang digunakan di lingkungannya. Sedangkan bagi anak tunarungu, pada umumnya baru akan memasuki tahap purna bahasa pada usia 12 tahun. Itupun hanya akan terjadi bila anak dan orangtua mereka mengikuti program bimbingan dan intervensi dini (paling lambat sejak anak berusia 1,5 tahun, dengan intelegensi normal serta tidak mempunyai kecacatan lain) yang ditangani secara profesional oleh ahli yang bersangkutan.
  • 9. Dampak Ketunarunguan terhadap perkembangan bahasa dan komunikasi, kognisi, psikologis, serta sosial emosi Keterlambatan dan kemiskinan perkembangan kemampuan berbahasa anak tunarungu sebagai akibat dari kelainannya, seyogyanya menjadi acuan bagi para pendidik dan pengambil kebijakan, karena di situlah terletak kebutuhan pendidikan khusus mereka. Dan selanjutnya, segala upaya pengembangan pendidikan anak tunarungu sejak usia dini, sudah sepatutnya dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan khusus tersebut.
  • 10. T H A N K Y O U ! A N Y Q U E S T I O N S ?