SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Oleh: Agus yasin
Program Kaderisasi Ulama’ (PKU) Gontor Ponorogo
bekerja sama dengan
Majlis Ulama’ Indonesia (MUI)
‫وبركاته‬ ‫هللا‬‫حمة‬‫ر‬‫و‬ ‫عليكم‬‫ألسالم‬
‫الرحيم‬ ‫الرحمن‬ ‫هللا‬‫بسم‬
Apa masalahnya...
PengertianNikah Mut’ah
Referensi:
(Az-Zuwa>j al-’Urfi>: 109)
(Al-Ka>fi, hlm: 5)
(Nika>h} Mut’ah Dira>sah wa Tah}qi>q: 292-
293)
“Nikah mut’ah adalah nikah dg
waktu tertentu
tanpa wali
tanpa saksi
tidak ada waris
tidak ada talak”.
Just about
The TIME...
Keutamaan Mut’ah
menurut
SYI’AH
As-S}adu>q:
“Seorang Mukmin tidak
sempurna imannya
sebelum mut’ah”
Man la> Yahd}uruhu al-Faqi>h:
3/466, No. 4613
PAHALA MUT’AH
Menurut Syi’ah
Al-Muqni’: hlm. 337
lihat juga: Mustadrak al-Wasa>’il, 14/452
“…Allah
mengampuni
dosa wanita
yg mut’ah....”
“Boleh melakukan akad
mut’ah lewat telepon”
http://www.alseraj.net/maktaba/kotob/feqh/serat1/html/bo/sirat/1/index.htm
Al-Khu’i: Maniyyatu as-Sa>il: 101
Boleh melakukan mut’ah dengan
PSK
Muhammad Shadiq Al-Husaini Ar-Ruhani: http://ar.rohani.ir/istefta-797.htm.
“............ Sayamut’ahkantubuh saya100 USD selama
sehari..........”
“Maka itu berarti telah terjadi
perkawinan mut’ah.”
“Barang siapa melakukan mut’ah
dengan wanita beriman maka dia
seperti menziarahi ka’bah
(berhaji/berumrah) 70 kali”
Muhammad Baqir Majlisi, Risalah Mut’ah, hlm. 16
Lihat juga: http://alshiaa.yoo7.com/t3354-topic
“Barangsiapa melakukan mut’ah
sekali, derajatnya seperti Husein,
yang melakukannya dua kali,
derajatnya seperti Hasan, yang
melakukannya tiga kali derajatnya
seperti Ali, dan yang melakukannya
empat kali seperti derajatnya Nabi”
Mulla Fathullah al-Kasyani, Tafsir Manhaj As-
Shadiqin, 2/492, 493
Apa masalahnya...?
mau...?
Penentuan anak mut’ah dengan cara diundi.
http://www.al-khoei.us/fatawa1/index.php?id=1928
FATWA-FATWA YANG LAIN.....
Boleh mut’ah dengan wanita bersuami.
Tahdhi>bu al-Ah}ka>m: 7/253
Ulama’ syi’ah membolehkan mut’ah, namun melarang
melakukannya dengan wanita dari keluarganya.
Furu>’ al-Ka>fi>, 3/455.
Boleh mut’ah dengan banyak wanita, bahkan 1000.
Furu>’ al-Ka>fi>, 3/458 lihat juga: Tahdhi>bu al-Ah}ka>m:
7/259
Mut’ah sebagai pengganti diharamkannya khamr.
Mustadrak Al-Wasa>il, 14/452
Berhujjah dengan Surat
An-Nisa’: 24
“Maka isteri-isteri yang
telah kamu nikmati
(campuri) di antara
mereka, berikanlah
kepada mereka maharnya
(dengan sempurna),
sebagai suatu kewajiban;”
Syi’ah memberi
tambahan kalimat:
(Furu>’ al-Ka>fi>, 3/455)
“‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫من‬ ‫به‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اس‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬
‫ى‬َّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ َ‫إَل‬
‫ة‬َ‫ض‬ْ‫ي‬‫ر‬َ‫ف‬ ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ُج‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫آت‬َ‫ف‬”
“ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اس‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ْ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫ب‬ ْ‫م‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬
َ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ُج‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫آت‬َ‫ف‬َ‫ض‬ْ‫ي‬‫ر‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫ة‬”
“Maka isteri-isteri yang telah kamu
nikmati (campuri) di antara
mereka, sampai batas
waktu tertentu.....”
Sanggahan atas Penggunaan ayat 24 : An-Nisa>’
Ayat 24 dari surat An-Nisa>’ bukan ayat mut’ah,
tapi ayat nikah mutlaq.
Referensi:
(Tah}ri>mu al-Mut’ah fi> al-Kita>b wa as-Sunnah:
hlm. 100-101).
Sanggahan atas Penggunaan ayat 24 : An-Nisa>’
Tambahan kalimat (sampai batas waktu
tertentu)
itu tidak dapat diterima
Referensi:
- Sharh} Muslim li An-Nawa>wi, (179/9) Bab Nikah Mut’ah
- Ibnu Jari>r at-T}aba>ri: Ja>mi’ al-Baya>n: 4/15
- Al-Qi>si>: al-I>d}a>h}: 222
Sanggahan atas Penggunaan ayat 24 : An-Nisa>’
Tidak ada protes dari para sahabat ketika
Umar ra. melarang mut’ah.
Ibnu Umar ditanya tentang nikah mut’ah,
lalu beliau menjawab:
“HALAL”
(Al-H}ulli: Nahju Al-H}aqq wa Kashfu as-S}idq: 283)
Memakai Riwayat
Abdullah bin Umar
KRITIK
Muhammad ‘Isa At-Tirmidhi>, Ja>mi’At-Tirmidhi,
Da>r at-Tura>th al-‘Arabi, Beirut, Cet. I, hlm. 318, No.
752.
Abdullah bin Umar tidak ditanya
Nikah Mut’ah
tetapi
Haji Tamattu’
KRITIK atas Penggunaan
Riwayat Ibnu Umar
«.........َِ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ُ‫َل‬‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬َ‫اّلل‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬،
‫ن‬َ‫ع‬‫ه‬ِ‫ه‬‫ع‬ُّ‫ت‬َ‫َّم‬‫ت‬‫ال‬‫ه‬‫ب‬‫ه‬‫ة‬َ‫ر‬ْ‫م‬ُ‫ْع‬‫ل‬َ‫َل‬‫ه‬‫إ‬
‫ه‬‫ج‬َْ‫ْل‬‫ا‬،
َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬َ‫اّلل‬ُ‫ن‬ْ‫ب‬َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬:‫هي‬‫حالل‬ٌ»
Al-H}ulli: Nahju al-H}aqq wa Kashfu as}-S}idq: 283
PENGHARAMAN MUT’AH
DALIL
“Dan orang-orang
yang memelihara
kemaluannya,
Kecuali terhadap
isteri-isteri mereka
atau budak-budak
yang mereka miliki,
........”
QS: Al-Ma’a>rij :
29-31
“Wahai manusia,
sesungguhnya aku
pernah membolehkan
mut’ah kepada wanita,
tahukah kalian bahwa
Allah swt. telah
melarangnya sampai
hari Kiamat....”.
Referensi:
Ahmad bin Hambal, Musnad
Ahmad bin Hanbal, hlm. 3.681,
No. 15. 051.
Lihat juga dalam Shahih Muslim,
No: 2.517.
STATUS
SHAHIH
Sunan Ibnu Majah, Cet. I,
hlm. 488, No. 1949
Umar bin Khattab ra:
“....Demi Allah, saya tidak
melihat seseorang
melakukan mut’ah sedang
ia adalah muhshan, kecuali
aku akan merajamnya...”
Shahih Bukhari
(3919, 4748, dan 5124)
Ali ra. :
“Rasulullah saw. telah
melarang mut’ah
pada perang Khaibar
dan daging keledai
peliaraan”
Shahih Muslim
(2518, 2519, 2521, dan 3588)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
Larangan dari Kitab mereka sendiri
Tahdhi>bul Ah}ka>m, 7/251
Al-Istibs}a>r, 3/202
“Rasulullah saw.
mengharamkan pada
perang Khaibar
daging keledai jinak
dan nikah mut’ah”
Muhammad bin
Yahya
Abu Ja’far
Abu Al-Jauzi
Husen bin Alwan
Amr bin Khalid
Zaid bin Ali
Husein
Ali ra.
Rija>l Syi’ah fil Mi>za>n
Mu’jam Rija>l Hadi>th
Rija>l Naja>shi
Hilang
Nasab
Zina
merajale-
la
Tanpa
waris
Peleceha
n &
Eksploita
si Wanita
Penyeba
ran
Penyakit
Merusak
Keharm
onisan
RT
MUT’AH
Hilang
Nasab
Zina
merajale-
la
Tanpa
waris
Peleceha
n &
Eksploita
si Wanita
Penyeba
ran
Penyakit
Merusak
Keharm
onisan
RT
Papaku
mana......
???????
ILUSTRASI
Papaku
mana......
???????
ILUSTRASI
Mut’ah Prostitusi
1. Wanita
2. Dibayar/disewa
4. Waktu yang terbatas
3. Tanpa wali dan saksi
1. Wanita
2. Dibayar/disewa
4. Waktu yang terbatas
3. Tanpa wali dan saksi
5. Tidak ada waris 5. Tidak ada waris
6. Tidak ada talak 6. Tidak ada talak
7. Sekedar cari
kenikmatan
7. Sekedar cari
kenikmatan
MUT’AH ZINA=
KESIMPULAN
Dari pemaparan tadi dapat disimpulkan,
bahwa:
1. Dalil nikah mut’ah yang dipakai Syi’ah
terbukti TIDAK BENAR.
2. Larangan Nikah Mut’ah sudah menjadi
KESEPAKATAN Ulama’ Ahli Sunnah yang
bersandarkan kepada Al-Qur’an dan Al-
Hadits.
Solusi
SELAMAT
Sakinah
Mawaddah
Rohmah
Syukron...

More Related Content

What's hot

asbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurudasbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurud
amoyrenyrosida
 
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiSebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Ra Hardianto
 
Pokok pokok kesesatan aqidah rafidlah
Pokok pokok kesesatan aqidah rafidlahPokok pokok kesesatan aqidah rafidlah
Pokok pokok kesesatan aqidah rafidlah
bar-bar
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Fakhri Cool
 
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banPolemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Muhsin Hariyanto
 
Asbabun nuzul.docxp.point
Asbabun nuzul.docxp.pointAsbabun nuzul.docxp.point
Asbabun nuzul.docxp.point
Wan Rubiah
 

What's hot (19)

asbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurudasbabun nuzuldan asbabul wurud
asbabun nuzuldan asbabul wurud
 
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusukperempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
 
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiSebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
 
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang DziharMakalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
Makalah Fikih Munakahat tentang Dzihar
 
7 (tujuh) puasa sunnah
7 (tujuh) puasa sunnah7 (tujuh) puasa sunnah
7 (tujuh) puasa sunnah
 
Sebab nuzul
Sebab nuzulSebab nuzul
Sebab nuzul
 
Pokok pokok kesesatan aqidah rafidlah
Pokok pokok kesesatan aqidah rafidlahPokok pokok kesesatan aqidah rafidlah
Pokok pokok kesesatan aqidah rafidlah
 
ASBABUN NUZUL
ASBABUN NUZULASBABUN NUZUL
ASBABUN NUZUL
 
Ilmu asbabun nuzul
Ilmu asbabun nuzulIlmu asbabun nuzul
Ilmu asbabun nuzul
 
Asbabun Nuzul
Asbabun NuzulAsbabun Nuzul
Asbabun Nuzul
 
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita KarirIddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
Iddah Ihdad dan Harta Bersama Wanita Karir
 
Saksi nikah
Saksi nikahSaksi nikah
Saksi nikah
 
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkanbilakah sayyidina hasan dilahirkan
bilakah sayyidina hasan dilahirkan
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'banPolemik tentang (malam) nishfu sya'ban
Polemik tentang (malam) nishfu sya'ban
 
Perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
Perempuan tidak berasal daripada tulang rusukPerempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
Perempuan tidak berasal daripada tulang rusuk
 
Power Poin Asbabun nuzul dalam alquran
Power Poin Asbabun nuzul dalam alquranPower Poin Asbabun nuzul dalam alquran
Power Poin Asbabun nuzul dalam alquran
 
Asbabun nuzul.docxp.point
Asbabun nuzul.docxp.pointAsbabun nuzul.docxp.point
Asbabun nuzul.docxp.point
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
 

More from Agus Yasin (6)

Makna dan tujuan puasa ramadhan
Makna dan tujuan puasa ramadhanMakna dan tujuan puasa ramadhan
Makna dan tujuan puasa ramadhan
 
Latihan beristiqomah
Latihan beristiqomahLatihan beristiqomah
Latihan beristiqomah
 
Sebab sebab kebahagiaan
Sebab sebab kebahagiaanSebab sebab kebahagiaan
Sebab sebab kebahagiaan
 
KUMPULAN KHUTBAH JUM'AT BAHASA JAWA 2020
KUMPULAN KHUTBAH JUM'AT BAHASA JAWA 2020KUMPULAN KHUTBAH JUM'AT BAHASA JAWA 2020
KUMPULAN KHUTBAH JUM'AT BAHASA JAWA 2020
 
Sambutan wisudawan UNIDA 2014
Sambutan wisudawan UNIDA 2014Sambutan wisudawan UNIDA 2014
Sambutan wisudawan UNIDA 2014
 
Belajar membaca paling efektif
Belajar membaca paling efektifBelajar membaca paling efektif
Belajar membaca paling efektif
 

Kritik atas pandangan syi'ah dalam nikah mut'ah

  • 1. Oleh: Agus yasin Program Kaderisasi Ulama’ (PKU) Gontor Ponorogo bekerja sama dengan Majlis Ulama’ Indonesia (MUI) ‫وبركاته‬ ‫هللا‬‫حمة‬‫ر‬‫و‬ ‫عليكم‬‫ألسالم‬ ‫الرحيم‬ ‫الرحمن‬ ‫هللا‬‫بسم‬
  • 3. PengertianNikah Mut’ah Referensi: (Az-Zuwa>j al-’Urfi>: 109) (Al-Ka>fi, hlm: 5) (Nika>h} Mut’ah Dira>sah wa Tah}qi>q: 292- 293) “Nikah mut’ah adalah nikah dg waktu tertentu tanpa wali tanpa saksi tidak ada waris tidak ada talak”.
  • 6. As-S}adu>q: “Seorang Mukmin tidak sempurna imannya sebelum mut’ah” Man la> Yahd}uruhu al-Faqi>h: 3/466, No. 4613
  • 7. PAHALA MUT’AH Menurut Syi’ah Al-Muqni’: hlm. 337 lihat juga: Mustadrak al-Wasa>’il, 14/452 “…Allah mengampuni dosa wanita yg mut’ah....”
  • 8. “Boleh melakukan akad mut’ah lewat telepon” http://www.alseraj.net/maktaba/kotob/feqh/serat1/html/bo/sirat/1/index.htm Al-Khu’i: Maniyyatu as-Sa>il: 101
  • 9. Boleh melakukan mut’ah dengan PSK Muhammad Shadiq Al-Husaini Ar-Ruhani: http://ar.rohani.ir/istefta-797.htm. “............ Sayamut’ahkantubuh saya100 USD selama sehari..........” “Maka itu berarti telah terjadi perkawinan mut’ah.”
  • 10. “Barang siapa melakukan mut’ah dengan wanita beriman maka dia seperti menziarahi ka’bah (berhaji/berumrah) 70 kali” Muhammad Baqir Majlisi, Risalah Mut’ah, hlm. 16 Lihat juga: http://alshiaa.yoo7.com/t3354-topic
  • 11. “Barangsiapa melakukan mut’ah sekali, derajatnya seperti Husein, yang melakukannya dua kali, derajatnya seperti Hasan, yang melakukannya tiga kali derajatnya seperti Ali, dan yang melakukannya empat kali seperti derajatnya Nabi” Mulla Fathullah al-Kasyani, Tafsir Manhaj As- Shadiqin, 2/492, 493
  • 13. Penentuan anak mut’ah dengan cara diundi. http://www.al-khoei.us/fatawa1/index.php?id=1928 FATWA-FATWA YANG LAIN..... Boleh mut’ah dengan wanita bersuami. Tahdhi>bu al-Ah}ka>m: 7/253 Ulama’ syi’ah membolehkan mut’ah, namun melarang melakukannya dengan wanita dari keluarganya. Furu>’ al-Ka>fi>, 3/455. Boleh mut’ah dengan banyak wanita, bahkan 1000. Furu>’ al-Ka>fi>, 3/458 lihat juga: Tahdhi>bu al-Ah}ka>m: 7/259 Mut’ah sebagai pengganti diharamkannya khamr. Mustadrak Al-Wasa>il, 14/452
  • 14.
  • 15. Berhujjah dengan Surat An-Nisa’: 24 “Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban;” Syi’ah memberi tambahan kalimat: (Furu>’ al-Ka>fi>, 3/455) “‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫من‬ ‫به‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اس‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ ‫ى‬َّ‫م‬َ‫س‬ُ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫َج‬‫أ‬ َ‫إَل‬ ‫ة‬َ‫ض‬ْ‫ي‬‫ر‬َ‫ف‬ ‫ن‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ُج‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫آت‬َ‫ف‬” “ُ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ْ‫م‬َ‫ت‬ْ‫اس‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ف‬ْ‫ن‬‫ه‬‫م‬ ‫ه‬‫ه‬‫ه‬‫ب‬ ْ‫م‬َّ‫ن‬ُ‫ه‬ َ‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ُج‬‫أ‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ْ‫و‬ُ‫آت‬َ‫ف‬َ‫ض‬ْ‫ي‬‫ر‬َ‫ف‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬‫ة‬” “Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, sampai batas waktu tertentu.....”
  • 16. Sanggahan atas Penggunaan ayat 24 : An-Nisa>’ Ayat 24 dari surat An-Nisa>’ bukan ayat mut’ah, tapi ayat nikah mutlaq. Referensi: (Tah}ri>mu al-Mut’ah fi> al-Kita>b wa as-Sunnah: hlm. 100-101).
  • 17. Sanggahan atas Penggunaan ayat 24 : An-Nisa>’ Tambahan kalimat (sampai batas waktu tertentu) itu tidak dapat diterima Referensi: - Sharh} Muslim li An-Nawa>wi, (179/9) Bab Nikah Mut’ah - Ibnu Jari>r at-T}aba>ri: Ja>mi’ al-Baya>n: 4/15 - Al-Qi>si>: al-I>d}a>h}: 222
  • 18. Sanggahan atas Penggunaan ayat 24 : An-Nisa>’ Tidak ada protes dari para sahabat ketika Umar ra. melarang mut’ah.
  • 19. Ibnu Umar ditanya tentang nikah mut’ah, lalu beliau menjawab: “HALAL” (Al-H}ulli: Nahju Al-H}aqq wa Kashfu as-S}idq: 283) Memakai Riwayat Abdullah bin Umar
  • 20. KRITIK Muhammad ‘Isa At-Tirmidhi>, Ja>mi’At-Tirmidhi, Da>r at-Tura>th al-‘Arabi, Beirut, Cet. I, hlm. 318, No. 752. Abdullah bin Umar tidak ditanya Nikah Mut’ah tetapi Haji Tamattu’ KRITIK atas Penggunaan Riwayat Ibnu Umar «.........َِ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ُ‫َل‬‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬َ‫اّلل‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬، ‫ن‬َ‫ع‬‫ه‬ِ‫ه‬‫ع‬ُّ‫ت‬َ‫َّم‬‫ت‬‫ال‬‫ه‬‫ب‬‫ه‬‫ة‬َ‫ر‬ْ‫م‬ُ‫ْع‬‫ل‬َ‫َل‬‫ه‬‫إ‬ ‫ه‬‫ج‬َْ‫ْل‬‫ا‬، َ‫ال‬َ‫ق‬َ‫ف‬ُ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬َ‫اّلل‬ُ‫ن‬ْ‫ب‬َ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ع‬:‫هي‬‫حالل‬ٌ» Al-H}ulli: Nahju al-H}aqq wa Kashfu as}-S}idq: 283
  • 22. “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, ........” QS: Al-Ma’a>rij : 29-31
  • 23. “Wahai manusia, sesungguhnya aku pernah membolehkan mut’ah kepada wanita, tahukah kalian bahwa Allah swt. telah melarangnya sampai hari Kiamat....”. Referensi: Ahmad bin Hambal, Musnad Ahmad bin Hanbal, hlm. 3.681, No. 15. 051. Lihat juga dalam Shahih Muslim, No: 2.517. STATUS SHAHIH
  • 24. Sunan Ibnu Majah, Cet. I, hlm. 488, No. 1949 Umar bin Khattab ra: “....Demi Allah, saya tidak melihat seseorang melakukan mut’ah sedang ia adalah muhshan, kecuali aku akan merajamnya...”
  • 25. Shahih Bukhari (3919, 4748, dan 5124) Ali ra. : “Rasulullah saw. telah melarang mut’ah pada perang Khaibar dan daging keledai peliaraan” Shahih Muslim (2518, 2519, 2521, dan 3588)
  • 26. >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> Larangan dari Kitab mereka sendiri Tahdhi>bul Ah}ka>m, 7/251 Al-Istibs}a>r, 3/202 “Rasulullah saw. mengharamkan pada perang Khaibar daging keledai jinak dan nikah mut’ah” Muhammad bin Yahya Abu Ja’far Abu Al-Jauzi Husen bin Alwan Amr bin Khalid Zaid bin Ali Husein Ali ra. Rija>l Syi’ah fil Mi>za>n Mu’jam Rija>l Hadi>th Rija>l Naja>shi
  • 29. Mut’ah Prostitusi 1. Wanita 2. Dibayar/disewa 4. Waktu yang terbatas 3. Tanpa wali dan saksi 1. Wanita 2. Dibayar/disewa 4. Waktu yang terbatas 3. Tanpa wali dan saksi 5. Tidak ada waris 5. Tidak ada waris 6. Tidak ada talak 6. Tidak ada talak 7. Sekedar cari kenikmatan 7. Sekedar cari kenikmatan
  • 31. KESIMPULAN Dari pemaparan tadi dapat disimpulkan, bahwa: 1. Dalil nikah mut’ah yang dipakai Syi’ah terbukti TIDAK BENAR. 2. Larangan Nikah Mut’ah sudah menjadi KESEPAKATAN Ulama’ Ahli Sunnah yang bersandarkan kepada Al-Qur’an dan Al- Hadits.
  • 33.