1. Laporan Hasil Praktikum Sosiologi Pertanian Di Desa Reuleut
Timu Kecamatan Muara Batu
Disusun Oleh :
Agus Wahyuda
Fikri Ramadhan
Fitri Raisah
Ridwan
Yani Andriani
JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2017
2. i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya dan
juga shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpah kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan juga kepada kita selaku umatnya.
Laporan Praktikum ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Sosiologi Pertanian. Laporan Praktikum ini tidak mungkin terselesaikan
tanpa bantuan pihak lain. Dalam hal ini penulis ingin mengucapkan banyak
terimakasih untuk siapapun yang telah menolong dan memandu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini. terutama penulis mengucapkan terima kasih yang
dalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Nurasih Shamadiyah, S.Ant., M. Sc. selaku dosen matakuliah
Sosiologi Pertanian
2. Bapak Fadly, Sp., Mp. selaku selaku dosen matakuliah Sosiologi
Pertanian
3. Warga desa dan kepala desa Reuleut Timu yang telah menjadi
responden
Semoga laporan praktikum ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca
pada umumnya.
Reuleut, April 2017
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum .................................................................. 1
BAB II KEADAAN UMUM GAMPONG
2.1 Sejarah Berdirinya .............................................................................................. 3
2.2 Sejarah Pemerintahan Gampong..................................................................... 3
2.3 Pembangunan Gampong .................................................................................. 3
2.4 Monografi Wilayah........................................................................................5
2.5 Struktur Organisasi Gampong............................................................................... 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Sistem Sosial, Interaksi Sosial Masyarakat Pertanian.............. 10
3.2 Gambaran Ragam Masalah Sosial Dan Solusi Penyelesainnya................. 10
3.3 Gambaran Pelapisan Masyarakat...................................................................12
3.4 Kelembagaan Dan Organisasi Masyarakat...................................................12
3.5 Peranan Stakeholder Pada System Sosial ..................................................... 13
3.6 Kearifan Lokal yang Ada di Masyarakat ...................................................... 13
3.7 Perubahan Sosial Pada Masyarakat Pertanian..............................................13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................14
4.2 Saran .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik
antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, gejala
yang terjadi di masyarakat dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala
non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri
umum semua jenis gejala-gejala sosial lain (Pitrin Sorokin)
Dalam sosiologi pertanian dipelajari aspek-aspek kehidupan sosial yang terjadi
di masyarakat, khususnya masyarakat pertanian. Aspek-aspek tersebut meliputi
aspek kebudayaan, stratifikasi sosial, kelembagaan, jaringan sosial, dan dampak
globalisasi terhadap kemajuan usaha pertanian di wilayah tersebut.
sosiologi, konsep kebudayaan sangat penting karena objek studi pokok sosiologi
adalah masyarakat dimana masyarakat tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan.
Kebudayaan adalah sesuatu yang kompleks yang mencangkup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Karena masyarakat memiliki kebudayaan, maka akan membentuk perilaku sosial
masyarakat, dimana pola-pola tersebut membentuk struktur sosial masyarakat.
Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh peralatan yang dihasilkan serta ilmu
pengetahuan yang dimilikinya. Kebudayaan juga merupakan hasil karya, karsa dan
cipta masyarakat (selo soemardjan & Soelaeman soemardji)
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum
Tugas lapangan yang dilakukan merupakan salah satu pengalaman untuk
mendukung kompetensi sebagai mahasiswa pertanian yang sangat berharga dan
sangat menarik untuk dikaji secara sosiologi. Secara langsung kita dapat
mengetahui tentang petani, kelompok tani, maupun masyarakat, mengungkapkan
permasalahan konkret yang dihadapi para petani serta mencari solusi terbaik.
5. 2
Dari hasil pengamatan di lapangan serta analisis peristiwa secara deskriptif
dijadikan sebagai bahan guna untuk menyusun laporan praktikum. Di samping itu
dengan tugas lapang ini diharapkan mahasiswa dapat memahami gambaran
masyarakat pertanian secara baik dan benar. Laporan praktikum yang dibuat secara
kelompok merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban yang terkait dengan
cara-cara pengamatan, analisis peristiwa dan implikasi terhadap masalah yang ada
pada masyarakat pertanian.
6. 3
BAB II
KEADAAN UMUM GAMPONG
2.1 Sejarah Berdirinya
Legenda sejarah pembangunan Gampong Reuleut Timu diawali oleh keinginan
sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman ratusan tahun yang lalu,
Gampong Releut Timu merupakan salah satu gampong yang terletak dikemukiman
bungkaih kecamatan muara batu kabupaten aceh utara yang berjarak 7 km dari pusat
kecamatan. Luas wilayah gampong reuleut timu + 105 ha yang terbagi kedalam 3
dusun yaitu dusun timur, dusun lamkuta dan dusun masjid, jumlah penduduk 830
jiwa yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
2.2 Sejarah Pemerintahan Gampong
Dalam RPJMG tidak ada dijelaskan sejarah pemerintahan gampong, namun
untuk saat ini untuk reuleut timu di pimpin seorang geuchik bernama Ja’far yang
memimpin dari tahun 2014-2019.Pak Ja’far sendiri memimpin reuleut timu sudah
dua priode setelah tahun.
2.3 Pembangunan Gampong
Berdasarkan hasil kutipan RPJMG menjelaskan bahwa dari pembangunan
gampong mempunyai beberapa program yakni:
Visi dan misi gampong
1. Visi
Visi adalah sebagai pandangan masa depan tentang kondisi ideal yang di
inginkan atau yang di cita-citakan oleh pemerintahan gampong dan pelaku
pembangunan lainnya untuk melihat, menilai atau memberi predikat terhadap
kondisi gampong yang di inginkan. Visi gampong reuleut timu mempunyai titk
berat di sector pertanian. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut visi gampong
releut timu adalah pada tahun 2019 gampong reuleut timu meningkat produktivitas
di bidang pertanian sebesar 40% di banding tahun 2013 dan dapat menjadi desa
swasembada pangan.
7. 4
2. Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yan memuat sesuatu
yang harus dilaksanakan oleh gampong agar terciptanya visi gampong tersebut. Visi
berada diatas misi-misi yang akan dilakukan oleh gampong reuleut timu untk
memenuhi visinya adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan penyuluhan dibidang pertanian untuk meningkatkan
produktivitas dan teknik manajemen yang baik setiap satu bulan 2 kali
2. Membangun sarana dan prasarana yang akan mendukung sector pertanian
Kebijkan pembangunan gampong di reuleut timu di dasarkan pada
pembangunan sarana dan prasarana untuk peningkatan perekonomian masyarakat
yang di dukung dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
memadai sehingga di dapatkan berbagai strategi umum pembangunan yang
menghsilkan program-program pokok pembangunan, selanjutnya akan dituangkan
ke dalam rencana strategi pembangunan gampong reuleut timu tahun 2014-2019.
Program kerja pembangunan reuleut timu dalam kurun waktu 2014-2019 di susun
berdasarkan anlisa strategi terhadap fakto internal dan factor eksternal sehingga di
dapakan suatu program kerja strategis yang mencapai visi dan misi yang di
tetapkan. Penyusunan program pembangunan gampong ini di bagi atas 2 ukuran
yaitu urusan wajib dan urusan pilihan
Untuk saat ini sarana dan prasarana di Gampong Reuleut Timu,meliputi sebagai
berikut:
1. Kantor geuchik
2. Balai musyawarah gampong
3. Listrik
4. Air bersih
5. Telepon
8. 5
2.4 Monografi Wilayah
Secara umum keadaan demografi gampong reuleut timu merupakan daerah
pesisir dan dataran tinggi.
1. Jarak ke pusat pemerintahan
a. Kemukiman
1. 2 km
2. 10 menit
b. Kecamatan
1. 4 km
2. 30 menit
c. Kabupaten/kota
1. 30 km
2. 1 jam
d. Provinsi
1. 350 km
2. 5 jam
e. Provinsi terdekat
1. 400 km
2. 5 jam
9. 6
2. Batas wilayah
Batas Gampong Kecamatan
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Gampong Cut Muroeng
Gampong Paya Gaboh
Gampong Paloh Igeuh
Gampong Reuleut Barat
Dewantara
Sawang
Dewantara
Muara Batu
3. Luas wilayah
1. Luas pemukiman
2. Luas persawahan
3. Luas perkebunan
4. Luas kuburan
5. Luas pekarangan
6. Luas taman
7. Perkantoran
8. Luas prasarana umum lainnya
Total luas
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
200 ha/m2
50 ha/m2
8 ha/m2
1 ha/m2
1
- Ha/m2
0,30 ha/m2
-
260,3 ha/m2
2.5 Struktur Organisasi Gampong
Struktur organisasi tidak terlepas dari peran seorang pemimpin. Kepemimpinan
merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji dan diteliti, karena
paling banyak diamati sekaligus fenomena yang paling sedikit dipahami. Fenomena
kepemimpinan di negara Indonesia juga telah membuktikan bagaimana
kepemimpinan telah berpengaruh sangat besar terhadap kehidupan berpolitik dan
bernegara. Kepemimpinan mempunyai fungsi yang harus dilaksanakan secara
bersama dalam menjalankan peran sebagai pemimpin sebuah kelompok atau
organisasi agar secara operasional berhasil. Fungsi tersebut adalah fungsi yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi sosial atau pemeliharaan kelompok. Fungsi yang
10. 7
berkaitan dengan tugas dapat meliputi pemberian perintah, pendelegasian tugas,
pemberian saran pemecahan dan menawarkan informasi serta pendapat. Sedangkan
fungsi sosial atau fungsi pemeliharaan kelompok meliputi semua hal yang berkaitan
dengan kelompok dalam melaksanakan tugas operasinya untuk mencapai tujuan dan
sasaran secara bersama-sama. Pemimpin yang berhasil menjalankan kedua fungsi
tersebut dengan baik adalah pemimpin yang berhasil.
Pemimpin di desa disebut kepala desa atau untuk direuleut timu sering disebut
geuchik, dimana dalam aktivitas pembangunan, kepala desa memiliki posisi ganda.
Di satu sisi, kepala desa dipilih secara langsung oleh masyarakat, sehingga kepala
desa bukan hanya harus memperhatikan aspirasi dan kepentingan warga desa,
melainkan juga harus memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat
mengenai program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Namun, di sisi
lain, kepala desa juga menjadi wakil dari pemerintah dalam pelaksanaan program
dan kegiatan pembangunan yang telah direncanakan dari pusat. Dalam kondisi ini,
muncul pertanyaan bagaimana kepala desa bisa memainkan peran kepemimpinan
dalam menumbuhkan demokrasi di tingkat desa.Proses pemilihan geuchik yakni
pak ja’far sesuai dengan undang-undang tentang pemilihan kepala desa yaitu
dengan sistem pemilihan langsung. Dimana kepala desa dipilih langsung oleh
masyarakat desa di suatu pertemuan, dan biasanya kepala desa yang ditunjuk adalah
yang memiliki jiwa kepemimpinan dan dikenal baik oleh masyarakat desa tersebut.
Semua kegiatan desa harus diketahui oleh perangkat desa, tetapi terlibat dan tidak
terlibat kadarnya berbeda-beda, apakah kegiatan tersebut membutuhkan peran
perangkat desa atau tidak. Karena pada kondisi saat ini masyarakat harus didorong
untuk mandiri, artinya partisipasi perangkat desa terbatas, tergantung peran
perangkat desa tersebut.Tetapi perangkat desa harus mengetahui semua kegiatan
atau acara yang diadakan oleh masyarakat desa, diibaratkan daun kering yang jatuh
dari pohonnya kepala desa pun harus mengetahuinya. Karena kegiatan
pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan menjadi tugas yang harus
digarap oleh pemerintahan desa.
11. 8
Kepala desa di reuleut timu sangat membuka diri untuk menerima saran dan
kritik yang membangun baik dari masyarakat desa maupun dari perangkat desa.
Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sifat untuk menjadi
pemimpin, salah satunya adalah membuka diri atas kritik dan saran yang diberikan
oleh bawahan. Jadi untuk masalah saran dan kritik yang diminta, sebenarnya itu
tergantung dari diri pemimpin tersebut apakah kepala desa memiliki sifat
kepemimpinan atau tidak, jika memiliki sifat kepemimpinan yang baik, maka
kepala desa akan membuka diri atas kritik dan saran yang diberikan.
Di setiap pertemuan,Pak Ja’far selalu memberikan solusi atau jalan keluar dari
permasalahan yang ada di desa, namun untuk semua kegiatan yang sudah ada pola
aturan baku kepala desa tidak berani memberikan ide, tetapi jika kegiatan tersebut
merupakan kegiatan perkembangan kesejahteraan masyarakat, maka kepala desa
memberikan ide yang juga dapat diterima oleh masyarakat. Begitu juga jika kepala
desa memberikan tugas kepada perangkat desa, maka diadakan bimbingan awal
terhadap tugas tersebut. Tetapi terkadang perangkat desa sudah memahami dengan
baik tugas yang diberikan oleh kepala desa, karena memang sudah menjadi tugas
perangkat desa selaku pelaksana pembangunan dan pengembangan desa
12. 9
Struktur Organisasi
Gampong Reuleut Timu Kecamatan Muara Batu
Kabupaten Aceh Utara
GEUCHIK
SEKRETARIS GAMPONG
(………….)
KAUR
PEMERINTAHAN
(RASYIDIN)
;n
KAUR
PEMBANGUNAN
(MUNAWIR)
KAUR UMUM / ADM
……………….
KEP. DUSUN LAM
KUTA
USMAN
KEP. DUSUN
TIMUR
BAHARUDDIN
KEPALA DUSUN
MASJID
M. YUSUF AGANI
13. 10
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Sistem Sosial, Interaksi Sosial Masyarakat Pertanian
Pada umumnya sistem sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat reuleut
timu cendrung sudah terjalin dengan baik antara masyarakat satu dengan
masyarakat yang lainnya, oleh karena itu pak ja’far selaku geuchhik di reuleut timu
mengatakan untuk menjalin solidaritas yang baik maka disini masyarakat sebagai
pelaku sisitem sosial harus saling berbuat baik sesama masyarakat yang
lainnya.masyarakat di reuleut timu juga memahami manfaat dari system sosial dan
interaksi sosial selain untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan informasi juga
bermanfaat sebagai pemersatu antar masyarakat di reuleu timu. Namun disamping
ada kelemahan yang terjadi yakni masih rendahnya sumber daya manusia
masyarakat di gampong reuleut timu, serta cendrung masih kuatnya budaya
peternalistik. Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat dikembangan
sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilitas masa. Di samping
itu masyarakat di reuleut timu yang cendrung memiliki sifat ekpresif, agamis dan
terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya transpirasi dalam setiap
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan gampong.
3.2 Gambaran Ragam Masalah Sosial Dan Solusi Penyelesainnya
Gampong Reuleut Timu kecamatan muara batu yang merupakan suatu
gampong yang sumber pendapatan masyarakat bertumpu dari hasil pertanian adalah
suatu daerah pemukiman yang jumlah penduduknya 830 jiwa yang terdiri dari 400
jiwa penduduk laki-laki dan 430 jiwa penduduk perempuan. Potensi gampong
reuleut timu cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang
belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang baik itu bersumber dari sumber
daya alam dan sumber daya manusianya, oleh karena itu sumber daya manusianya
perlu terus di gali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum.
Dalam pengembangan potensi yang baik itu potensi alam ataupun potensi
sumberdaya manusia masyarakat gampong reuleut timu juga tidak terlepas dari
14. 11
permasalahan-permaslahan , permasalahan itu muncul dikarenakan tingkat
pendidikan masyrakat yang masih sangat rendah sehingga potensi yang ada belum
di manfaatkan secara optimal. Permasalah utama yang di hadapi masyarakat
gampong reuleut timu adalah belum adanya fasilitas sarana dan prasarana yang
memadai untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat dan fasilitas
pelayanan umum untuk menunjang pengembangan perekenomian yang bertumpu
pada ekonomi kerakyatan.
Dari hasil pengkajian masalah dan potensi dari potret desa yang diambil dari
kutipan RPJMG menjelaskan bahwa perkembangan ekonomi masyarakat di
gampong reuleut timu belum menunjukan perubahan yang berarti dari tahun
ketahun. Masyarakat pada umumnya hanya bertumpu pada sector pertanian dan
perikanan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hal ini diperparah dengan
tidak adanya modal usaha pertanian dan perkebunan untuk mengembangkan sumber
pendapatan dan memanfaatkan lahan kosong masyarakat. Pengkajian permasalahan
dari potret gampong menunjukan gampong reuleut timu yang sumber pendapatan
masyarakatnya bertumpu pada pertanian dan perkebunan. Sarana dan prasarana
penunjang ini merupakan pondasi awal untuk menata perekonomian masyarakat
gampong menuju kearah pembangunan yang lebih baik. Dari hasil pengkajian
masalah dan potret gampong terlihat penyebaran penduduk dan ketiadaan sarana
prasarana penunjang untuk meningkatkan produktivitas pertanian merupakan
masalah utama dalam pengembangan perekonomian masyarakat, salah satu langkah
tepat yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pembangunan sarana
penunjang untuk peningkatan pertanian.
Permasalahan yang muncul menentukan pembangunan yang direncanakan dan
berdampak pengangguran untuk itu perlu strategi program yang jelas. Untuk
mengantisipasi jumlah generasi muda yang terjebak dalam tindak pelaku/prilaku
yang kurang baik. Kesemuanya ini sangat terkait dengan pembinaan mental,
sosialisasi nilai-nilai kemasyarakatan, masalah pendidik, pembinaan olahraga,
pengembangan sanggar seni budya generasi muda serta aktifitas kemasyarakatan
yang memnumbuhkaan kreativitas, tanggung jawab, dan kemandirian para pemuda
serta menciptakan kesempatan kerja seluas luasnya bagi generasi muda. Sejalan
15. 12
dengan itu, maka penyediaan sarana dan prasarana olahraga, sarana organisasi
kepemudaan, keagamaan perlu dikembangkan dan dibenahi agar menjadi tempat
yang cukup menarik bagi sebagian besar generasi muda.
.
3.3 Gambaran Pelapisan Masyarakat
Lapisan masyarakat yang ada di reuleut timu pada umumnya terbagi dua yakni
lapisan masyarakat kaya dan lapisan masyarakat miskin, namun disini masyarakat
reuleut timu membentuk suatu kelompok kegiatan yang dimanfaatkan untuk
membantu satu sama lain yaitu dengan cara hukum islam, yang kemudian
memberikan zakat atau sedekah serta bantuan lainnya.
Komunitas desa tampaknya terdiri dari lima golongan masyarakat yang
menempati tiga lapisan pokok yaitu :
1. Golongan pejabat dan kelompok profesional di lapisan atas
2. Golongan alim ulama, golongan pegawai dan golongan pedagang di lapisan
menengah
3. Golongan buruh di lapisan bawah.
3.4 Kelembagaan Dan Organisasi Masyarakat
Kelembagaan dan organisasi masyrakat di reuleut timu yakni dalam formatnya
dipimpin oleh seorang geuchik, pemuda,pkk, kukuah dan lainnya yang kemudian
pada organisasi serta kelembagaan tersebut saling membantu serta mendorong
kesehjateraan masyarakat reuleut timu.
Dalam bidang koperasi dan ukm masyarakat reuleut timu dalam
pengembangan pendapatan masyarakat masih sangat membutuhkan modal sehingga
dapat di harapkan pendapatan masyarakat tidak hanya bertumpu pada sector
pertanian,
Dalam bidang pertanian terdapat kelompok tani yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan kesehjateraan para petani di Reuleut Timu
Dalam bidang syariat islam pembangunan yang berorientasi pengembangan
syariat islam perlu dikembangkan di gampong dalam rangka menunjang program
pemerintahan kabupaten aceh utara. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan
16. 13
melakukan penguatan keagamaan di gampong dan pemberdayaan kelembagaan
keagamaan.
3.5 Peranan Stakeholder Pada System Sosial
Pada umunya di reuleut timu pelaku pembangunan adalah adanya kampus
unimal yang kemudian mengundang mahasiswa dari berbagai daerah yang rata-rata
mahasiswa unimal berdomisli tinggal di kost milik warga reuleut timu, sehingga
dengan adanya mahasiswa adanya pendapatan tambahan yang di dapat oleh warga
sekitar dengan menyediakan prasarana rumah kost untuk mahasiswa tersebut.
3.6 Kearifan Lokal yang Ada di Masyarakat
Kearifan lokal yang ada di reuleut timu yang masih dilakukan sampai saat ini
yakni adanya kegiatan kenduri sebelum penanaman padi yang dipercaya untuk
memberi manfaat untuk hasil panennya.
3.7 Perubahan Sosial Pada Masyarakat Pertanian
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat reuleut timu yakni dengan
munculnya alat-alat mesin pertanian modern membuat pola perubahan masyarakat
lebih cendrung melakukan pekerjaan secara mandiri tanpa unsur gotong royong
dengan adanya dana pemerintahan yang disalurkan melalui kelompok tani membuat
petani lebih maju dalam produksi tanaman, pembangunan sarana transportasi, jalan,
yang memudahkan transportasi warga.
17. 14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari pengamatan dan wawancara di desa Reuleut Timu, Kec.Muara Batu,
Sistem sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat Reuleut Timu
cenderung sudah terjalin dengan baik antara masyarakat satu dengan
masyarakat yang lainnya
Gampong Reuleut Timu kecamatan muara batu yang merupakan suatu
gampong yang sumber pendapatan masyarakat bertumpu dari hasil
pertanian adalah suatu daerah pemukiman yang jumlah penduduknya 830
jiwa yang terdiri dari 400 jiwa penduduk laki-laki dan 430 jiwa penduduk
perempuan.
Desa Reuleut Timu termasuk tipologi desa pertanian. Hal ini ditandai
dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Ditinjau dari faktor-faktor sosiologi yang ada, seperti kebudayaan,
stratifikasi, jaringan sosial dankelembagaan sosial secara umum memang
dari petani satu dengan petani yang lainnya hampir memiliki persamaan.
Lapisan masyarakat yang ada di reuleut timu pada umumnya terbagi dua
yakni lapisan masyarakat kaya dan lapisan masyarakat miskin.
Kelembagaan dan organisasi masyrakat di reuleut timu yakni dalam
formatnya dipimpin oleh seorang geuchik, pemuda,pkk, kukuah dan lainnya
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat reuleut timu yakni dengan
munculnya alat-alat mesin pertanian dan teknologi modern lainnya
4.2 Saran
1. Masyarakat yang berpendidikan tinggi harus mengamalkan ilmunya untuk
kemajuan desanya.
2. Pendidikan lebih ditingkatkan lagi, agar terciptanya pemerataan pendidikan.
3. Penyediaan sarana produksi pertanian desa Reuleut Timu lebih
dioptimalkan agar petani lebih mudah untuk mengolah hasil pertanian.
4. Untuk mahasiswa harus lebih peka terhadap masyarakat di sekitarnya
sehingga dapat mengamalkan ilmunya.
18. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2014. “RPJM Gampong Reuleut Timu Kec. Muara Batu Kab. Aceh
Utara” Reuleut:KPR
Mindayani, Raidha. 2012. “Laporan Praktikum Sosiologi Pertanian”. Jurnal
(Internet) www.academia.edu Diakses tanggal 23 April 2017