Dokumen tersebut membahas pentingnya hubungan baik dengan media bagi praktisi public relations karena pengaruh besar media dalam membentuk persepsi masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai bentuk hubungan dengan media seperti kontak pribadi, layanan informasi, dan acara-acara seperti konferensi pers beserta prinsip-prinsip dasar membina hubungan dengan media.
2. Urgensi Media
Seorang praktisi public relations harus mampu membina
hubungan yang baik dengan media massa.
Hal ini karena kekuatan besar yang dimiliki oleh media
untuk mempengaruhi persepsi khalayak
Semakin baik hubungan lembaga dengan pers, maka akan
semakin baik pula citra lembaga.
3. Press relations adalah usaha untuk mendapatkan publikasi
atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau
informasi public relations dalam rangka menciptakan
pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi
atau perusahaan yang bersangkutan (Jefkins,2004,113)
press relations adalah suatu kegiatan khusus dari pihak
public relations untuk melakukan komunikasi
penyampaian pesan, atau informasi tertentu mengenai
aktivitas yang bersifat kelembagaan, perusahaan/institusi,
produk dan kegiatan bersifat individual lainnya yang perlu
dipublikasikan melalui kerja sama dengan pihak pers atau
media massa untuk menciptakan publisitas dan citra
positif. (Rusady Ruslan, 1999,162)
4. Bentuk hubungan pers (Jefkins, 2004)
Kontak pribadi (personal contact)
Yang menjadi dasar keberhasilan press relations tergantung
”apa dan bagaimana” kontak pribadi antara kedua belah pihak
terjalin secara informal, seperti adanya kejujuran, saling
pengertian dan saling menghormati serta kerja sama yang baik
demi terciptanya tujuan atau publikasi yang positif.
Pelayanan informasi atau berita (news services)
Pelayanan yang sebaik-baiknya yang diberikan oleh pihak public
relations kepada pers dalam bentuk pemberian informasi baik
tertulis maupun dalam bentuk rekaman.
Mengantisipasi kemungkinan hal darurat (contingency plan)
Untuk mengantisipasi kemungkinan permintaan yang sifatnya
mendadak dari para wartawan, maka seorang praktisi public
relations harus siap melayani dengan sebaik mungkin.
5. Prinsip umum untuk menciptakan dan membina
hubungan dengan pers (Jefikins, 2004, 116
memahami dan melayani media (by servicing the media).
membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya
(by establishing a reputations for realibility)
menyediakan salinan yang baik (by supplying good copy).
bekerja sama dalam penyediaan materi (by cooperations
in providing material)
menyediakan fasilitas verifikasi (by providing verification
facilities).
membangun hubungan personal yang kokoh (by building
personal relationsship with the media)
6. Tiga macam peristiwa pers : (Jefkins, 2004 136)
Konferensi pers (press conference)
Pertemuan jenis ini adalah sebuah pertemuan para jurnalis
yang sengaja berkumpul untuk mendapatkan informasi
perihal topik yang hangat dibicarakan.
Resepsi pers (press reception)
Jenis ini adalah suatu acara berkumpulnya pers yang lebih
menyenangkan, lebih terencana dan terorganisir.
Kunjungan pers (facility visit)
Dalam jenis ini, seorang wartawan atau sekelompok
jurnalis seringkali diundang untuk mengunjungi sebuah
perusahaan, menghadiri acara pembukaan kantor baru.
7. Teks Media dalam Perspektif Public
Relations
Teks adalah wacana (berarti lisan) yang difiksasikan ke
dalam bentuk tulisan. Dengan demikian jelas bahwa teks
adalah fiksasi atau pelembagaan sebuah wacana lisan
dalam bentuk tulisan
Sebuah teks yang dihasilkan dalam sebuah media massa,
setidaknya perlu menjadi perhatian seorang praktisi public
relations. Hal ini dikarenakan bahwa sebuah teks yang
dihasilkan oleh media massa, sekaligus berperan sebagai teks
public relations.
8. Penting bagi seorang praktisi public relations untuk
senantiasa melakukan kegiatan studi media.
Jefkins menjelaskan bahwa dunia media dan publikasi
bersifat dinamis, ia selalu berubah dari waktu ke waktu.
Maka dari itu, studi terhadap media pun harus dijadikan
sebagai proses yang berkelanjutan tanpa henti.