SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
UPTD PENDIDIKAN TK DAN SD KEC. RINGINREJO
SDN BATUAJI 2
Desa Batuaji Kec. Ringinrejo Kab. Kediri, kode pos 64176
Bab I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36
ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip menyesuaikan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran itu, maka dikembangkanlah apa yang dinamakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakn di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar dan Menengah mengacu
pada Standar Nasional Pendidikan.
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada beberapa aspek
pendidikan, teruatama kurikulum. Dalam kaitan ini, kurikulum Sekolah Dasar pun
menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-
perubahan kebijakan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang
dimaksud diantaranya : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta
tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan
pendidikan sebagai budaya sekolah.
1
2
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dengan
demikian, KTSP merupakan acuan bagi perwujudan sekolah yang efektif, produktif,
dan berpresatasi.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN Batuaji 2 Kecamatan Ringinrejo
Kabupaten Kediri dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar
dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh tim penyusun yang terdiri atas unsur
sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Kediri.
SDN Batuaji 2 terletak di Desa Batuaji Kecamatan Ringinrejo Kabupaten
Kediri. Wilayah kecamatan ini paling selatan di Kabupaten Kediri. Letak SDN Batuaji 2
cukup strategis, tepat berada di sebelah barat dari balai desa. Halaman sekolah cukup
luas dengan jumlah siswa tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 285 siswa. Dengan jumlah
guru 18 orang. Di SDN Batuaji 2 ada 12 rombongan belajar. Tingkat kehadiran siswa
baik tetapi motivasi belajar siswa rendah. Hal ini disebabkan karena faktor internal dan
eksternal dari siswa.
Oleh karena itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai dokumen yang
akan diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajaran, baik di kelas maupun
diluar kelas. Pembelajaran hendaknya berlangsung secara efektif dan efisien yang
mampu membangkitkan aktifitas peserta didik. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum
dituntut untuk melaksanakannya sesuai karakteristik Desa Batuaji Kecamatan
Ringinrejo Kabupaten Kediri yang sebagaian besar penduduknya bertani dan buruh
tani. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang aktif,
keatif,efektif, berbobot dan menyenangkan bagi peserta didik.
B Landasan Penyusunsn KTSP
a. Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya
yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang
bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.
3
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi
sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan
dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.
b. Landasan Yuridis
1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab II pasal 3, “ Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab “. Pasal 36 ayat (2),
“ Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversivikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”.Pasal 38 ayat
(2), Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk
pendidikan menengah”.
2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional , pasal 17 ayat 1 :
“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karateristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan peserta didik.”
3 Standar Isi
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam
SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap
jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
4 Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
5 Permendiknas no. 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pendidikan no. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar isi dan Standar
Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi
4
model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama
dengan unit terkait.”
C Landasan Penyusunan Kurikulum 2013
a Landasan Yuridis
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan
masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara
pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan
untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar
yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas
yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu
kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan
yuridis di bidang pendidikan.
b Landasan Teoritis
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20
tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah
kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian
didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta
penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan
pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan
kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis,
kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari
prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di
masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas
dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap
mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten berbagi dengan
mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara langsung mata pelajaran
menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam
dimensi proses suatu kurikulum.
Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi
suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang
mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman
guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana Program
Pembelajaran/RPP) dan diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta
5
didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan
pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami
peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh
karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih
tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena
itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan
dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari
pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian
kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
D Tujuan Penyusunan KTSP
KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan
kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan
nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan.
E Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
F Karakteristik Kurikulum 2013
1 Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi
Dasar (KD).
2 Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran
3 Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
4 Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran
ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap
menjadi kepedulian utama kurikulum.
6
5 Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based
curriculum” atau “content-based curriculum”.
6 Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
7 Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat
yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana
pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif
dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan.
Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
8 Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan
Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
G Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.
1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada
peserta didik.
2 Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai
dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
7
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
3 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti
dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4 Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan.
5 Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6 Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi
dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi
dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
H Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
8
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :
1 Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar
mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah
rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik
setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan
tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik
di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang
dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara
keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
2 Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang
pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi
dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta
didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan
fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi
dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan
maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan
pendidikan.
3 Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik
yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk
pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang
termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat
lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan
(organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi
prinsip akumulasi dalam pembelajaran.
4 Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan
kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5 Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan
kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan
(dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan
9
pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta
didik.
6 Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7 Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu
konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
8 Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum
didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan
kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di
masyarakat.
9 Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk
belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar
yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar.
10 Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum,
Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah
dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan
mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini
saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam
Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
11 Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan
dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.
10
I Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1 Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.
2 Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
3 Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4 Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk
itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
5 Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
6 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
11
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
7 Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan
taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan
umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus
ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
8 Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun
bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana
pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri
dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain.
9 Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat
mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan
kekhasan daerah harus dilakukan secara proporsional.
10 Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11 Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
mendukung upaya kesetaraan jender.
12 Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan
ciri khas satuan pendidikan.
12
13
BAB II
TUJUAN
A Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut
B Visi Sekolah
“Menjadi Cerdas, Trampil, Kesatria, dan Bersahaja Berdasar Imtaq didukung Iptek”
C Misi Sekolah
1 Membentuk insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2 Menghasilkan anak didik yang cerdas dan terampil
3 Menanamkan perilaku Kesatria dan bersahaja
4 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dasar
5 Menjalin hubungan yang harmonis dengan warga sekolah, stake holder dan
masyarakat sekitar.
D Tujuan Sekolah
Sejalan dengan tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun
2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka
tujuan yang ingin dicapai oleh SDN Batuaji 2 adalah sebagai berikut :
1 Halaman sekolah memiliki taman sebagai sumber belajar yang nyaman
2 Dinding sekolah diciptakan dengan logo dan tulisan yang mengandung unsur
pembelajaran;
3 Dapat mengamalkan ajaran agama sebagai kegiatan pembiasaan.
4 Kelas III dan VI menerapkan pembelajaran PAIKEM, sedangkan kelas I, II, IV dan
V menerapkan pendekatan pembelajaran scientific approach.
5 Terwujudnya karakter bangsa yang kuat;
14
6 Menguasai dasar dan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk
melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A STRUKTUR KURIKULUM KTSP
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan VI. Struktur kurikulum
SDN Batuaji 2 disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi
mata pelajaran dengan ketuntasan sebagai berikut :
1. Kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, muatan local, dan pengembangan diri seperti
tertera pada table. Muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah. Yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat, setiap peserta didi sesuai dengan kondisi
sekolah. Kegiatan pengembangan dari difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.
2. Substansi mata Pelajaran IPA dan IPS pada SD kelas III dan VI merupakan “IPA
terpadu” dan “IPS terpadu”
3. Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui pendekatan tematik.
Sedangkan pada Kelas III s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur Kurikulum Satuan Pendidikan dimungkinkan menambah maksimem empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. menit.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 – 38 minggu.
1
15
MUATAN KURIKULUM KTSP
No Komponen
Muatan Kurikulum
Kelas / Alokasi Waktu
A Mata Pelajaran I II III IV V VI
1. Pendidikan Agama Islam 4 4
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6
4. Matematika 5 6
5. IPA 4 4
6. IPS 3 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
4 4
B. Mulok
a. Bahasa Jawa 2 2
b. Bahasa Inggris 1
C. Pengembangan Diri
a. Pramuka *2
b. Olahraga *2
c. UKS *2
Jumlah 32 36
Keterangan :
SDN Batuaji 2 menambahkan 4 jam pelajaran pada empat mata pelajaran tertentu,
1. Menambah 1 jam pelajaran untuk pendidikan agama Islam dengan tujuan
peningkatan Iman dan taqwa serta pembiasaan melaksanakan perintah agama.
2. Menambah masing-masing satu jam pelajaran untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika dan IPA dengan tujuan ketiga pelajaran tersebut sebagai
penentu kelulusan dalam Ujian Nasional.
16
Muatan kurikulum seperti diuraikan pada PP 19 tahun 2006 pasal 7 meliputi sejumlah
mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta
didik. Di samping itu juga materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
sebagai berikut .
a Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di SD bertujuan :
; Menumbuhkembangkan aqidah melalui proses pembelajaran, pengalaman,
pembiasaan agar menjadi manusia yang terus meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT.
; Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan luas, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur,
adil, etis, berdisiplin, toleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
; Ruang Lingkup
Ruang lingkup meliputi
; Al-qur’an dan hadits
; Akidah
; Akhlak
; Fiqih
; Tarikh dan kebudayaan islam
Pendidikan agama islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian, antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia
dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan
hubungan manusia dengan alam sekitar.
Pendidikan Kewarganegaraan
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
; Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangkap isu
kewarganegaraan.
; Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
; Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
; Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
17
; Ruang Lingkup
; Persatuan dan kesatuan bangsa
; Norma hukum dan peraturan
; Hak azasi Manusia
; Konstitusi Negara
; Kekuasaan dan politik
; Pancasila
; Globalisasi
b Bahasa Indonesia
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
; Berkomunikasi secara aktif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
; Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa Negara.
; Memahami bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan social.
; Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
; Menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup
; Mendengarkan
; Berbicara
; Membaca
; Menulis
c Matematika
Mata pelajaran Matematika di SD bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
; Memahami konsep matematika, mejelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau logaritma, secar luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam pemecahan masalah.
; Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pertanyaan matematika.
18
; Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
; Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
; Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
; Ruang Lingkup
; Bilangan
; Geometrid an Pengukuran
; Pengelolaan data
IPA
Mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
; Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
; Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
; Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
; Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
; Meningkaykan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
; Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
; Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya.
; Ruang Lingkup
; Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
19
; Benda / materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : Cair, Padat,
dan gas.
; Energi dan perubahannya meliputi : Gaya, Bunyi, Panas, magnit,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
; Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
d IPS
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
; Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungan.
; Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau,
inkuiri, memecahkan masalah, ketrampilan dalam kehidupan sosial.
; Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
; Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional , dan global.
; Ruang Lingkup
; Manusia, tempat dan lingkungan
; Waktu keberlanjutan dan perubahan
; Sistim social dan budaya
; Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
e Seni Budaya dan Keterampilan
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
; Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan.
; Menampilkan satu sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan.
; Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.
; Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat
lokal, nasional dan global.
; Ruang Lingkup
; Seni rupa mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya
seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak – mencetak dan
sebagainya.
20
; Seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal
memainkan alat musik, apresiasi karya musik.
; Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
; Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan
seni musik, tari dan peran.
; Keterampilan mencakup segala aspek kecakapan hidup yang
meliputi keterampilan personal, keterampilan social, keterampilan
vokasional dan akademi.
f Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Mata pelajaran Pendidikan Penjasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar
peserta didik memilik kemampuan sebagai berikut :
; Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktifitas jasmani, dan olahraga yang terpilih.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan spikis yang lebih baik.
; Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar.
; Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internasionalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani , olahraga dan kesehatan.
; Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,
percaya diri dan demokratis.
; Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
; Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.
; Ruang Lingkup
; Permainan dan olah raga meliputi : olah raga tradisional, permainan,
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor dan manipulatif, atletik,
kasti, rounders, keepers, sepak bola, bola basket, bola volley, tennis
meja, tennis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas
lainnya.
21
; Aktivitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas
lainnya.
; Aktivitas senam meliputi : Ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas
lainnya.
; Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya.
; Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air,
keterampilan gerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.
; Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar
tetap sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat
yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan PPPK dan UKS, aspek
kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara inplisit masuk ke
dalam semua aspek.
Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke
dalam materi yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Muatan lokal yang diselenggarakan di SDN Batuaji 2 meliputi :
Muatan lokal yang akan diselenggarakan di SDN Batuaji 2 meliputi :
1 Muatan Lokal wajib yaitu Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa)
Diberikan mulai kelas I s.d. VI pada semester I dan II. Alokasi 2 jam per minggu.
2 Muatan Lokal Pilihan yaitu Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Diberikan mulai kelas I s.d. VI, pada semester I dan II. Alokasi waktu 2 jam per
minggu.
a Bahasa Daerah
Mata Pelajaran Bahasa Daerah bertujuan agar peserta didik memiiki
kemampuan sebagai berikut :
; Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Jawa.
22
; Memahami bahasa Jawa dari segi bentuk, makna dan fungsi serta
mrnggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam tujuan, keperluan,
dan keadaan : misalnya di sekolah, di rumah, dan di masyarakat
; Memiliki kesadaran pentingnya bahasa Jawa untuk
menumbuhkan/mengembangkan etika (sopan santun) dalam kehidupan
sehari-hari.
; Ruang Lingkup
; Mendengarkan
; Berbicara
; Membaca
; Menulis
Bahasa Inggris
Tujuan Pendidikan Bahasa Inggris agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
; Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara
terbatas untuk mengiringi (language accompanying action) dalam konteks
sekolah.
; Memiliki kesadaran tentang hakekat dan pentingnya bahasa Inggris untuk
meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
; Ruang Lingkup
; Mendengarkan
; Berbicara
; Membaca
; Menulis
23
B STRUKTUR KURIKULUM 2013
1 Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, dan II,Sekolah Dasar Negeri Batuaji 2
KOMPETENSI INTI
KELAS I
KOMPETENSI INTI
KELAS II
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya
1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman,
dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah
24
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, dan V,Sekolah Dasar Negeri Batuaji 2
KOMPETENSI INTI
KELAS IV
KOMPETENSI INTI
KELAS V
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya
1. Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah
air.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain
3. Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan
rasa ingin tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia
25
C0Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi waktu
untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana tabel berikut.
No Komponen
Muatan Kurikulum
Kelas / Alokasi Waktu
A Kelompok A I II III IV V VI
1. Pendidikan Agama Islam 4 4 4 4
2. Pendidikan Kewarganegaraan 5 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 7 7
4. Matematika 5 6 6 6
5. IPA 3 3
6. IPS 3 3
B. Kelompok B
1. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
4 4 4 4
Jumlah 30 32 36 36
Keterangan:
; Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
; Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
; Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah,
Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung
pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap
peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan
pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler
ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
; Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas
matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
26
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
; Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah
jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
; Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu
untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai
kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
; Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
; Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
; Pembelajaran Tematik-Terpadu
D0 Beban Belajar
; Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam
pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas IV, dan V adalah 36 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
4. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
E0Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut :
10 kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1;
20 kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2;
27
30 kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3; dan
40 kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
F0 Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
ekstrakurikuler di SDN Batuaji 2 terdiri atas:
10 Pramuka
Sasaran kegiatan siswa kegiatan pramuka adalah agar peserta didik memiliki:
10 Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain
20 Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan
30 Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
40 Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
50 Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya.
60 Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari sesuatu yang telah dimiliki.
Materi Kepramukaan :
10 Baris berbaris.
20 Simpul dan ikatan
30 Morse
40 Semaphore
50 Sandi
60 Kompas
70 Menaksir
80 Tanda jejak
90 Penggunaan peta
100 Pokok –pokok tindakan pertolongan pertama pada
kecelakaan .
28
110 Permainan
Nilai-nilai yang ditanamkan
; Demokratis
; Disiplin
; Kerja sama
; Rasa Kebangsaan
; Toleransi
; Peduli sosial dan lingkungan
; Cinta damai
; Kerja keras
20 Olah raga
; Sepak bola
; Bola volly
; Atletik
; Tenis meja
; Bulu tangkis
Nilai Yang Ditanamkan
; Sportifitas
; Menghargai prestasi
; Kerja keras
; Cinta damai
; Disiplin
; Jujur
30 UKS
Kegiatan-kegiatan UKS diantaranya :
a0 Pelaksanaan Program UKS Meliputi :
a0 Kebersihan kelas
b0 Kebersihan halaman
c0 Kebersihan anak
d0 Pemeriksaan berkala
e0 Pemeriksaan rutin
f0 Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan
29
g0 Lomba Kebersihan Kelas
h0 Kerja Bakti Kebesihan
i0 Sekrining
j0 Imunisasi
k0 Pengobatan Siswa
l0 Pemeriksaan Kesehatan
m0 Pembinaan Kades Tri Wisada
Nilai yang ditanamkan :
; Peduli sosial
; Toleransi
; Disiplin
; Komunikatif
40 Agama
; Qiro’at (dilaksanakan di gugus tiap hari Sabtu)
; Tartil
50 Komputer
Materi pembelajaran computer meliputi :
; Mengenal perangkat computer (bagian yang tampak)
; Menghidupkan dan mematikan computer
; Mengetik huruf dan angka
; Mengetik surat dan jadwal pelajaran
; Bermain games
; Pengenalan internet
Kegiatan Pembiasan
10 Rutin (kegiatan yang dilakukan terjadwal)
; Piket kelas
; Ibadah/sholat dhuha/sholat dhuhur berjamaah/Peringatan Hari Besar Agama
(PHBA)
; Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
; Upacara hari Senin
30
; Senam
; Jumat bersih dilaksanakan minggu ke-1 dan ke-3 tiap bulan
20 Spontan adalah kegiatan yang tidak terjadwal dalam kejadian khusus
; Memberi dan menjawab salam
; Meminta maaf
; Berterima kasih
; Menjenguk teman sakit
; Membuang sampah pada tempatnya
; Melerai teman yang bertengkar
30 Keteladanan adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
; Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah
- Berpakaian bersih dan rapi
- Berpakaian seragam lengkap
; Pembinaan Kedisiplinan
- Mentaati tata tertib (disiplin , taat waktu dan taan peraturan)
- berangkat lebih awal
- Antri
- Meminjam dan mengembalikan buku perpustakaaan tepat pada waktunya
- Menggunakan alat-alat sekolahan dan mengembalikan dengan baik
- Tidak menaiki sepeda di halaman sekolah
- Ijin jika meninggalkan sekolahan
; Penanaman Nilai Akhlak Islami
- Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
- Shalat dhuha pada waktu istirahat
- Shalat dhuhur berjamaah
- Senyum , salam, sapa, salim bila bertemu
- Salim dengan guru saat masuk kelas dan pulang
- Meminta maaf jika berbuat salah
- Mengakui kesalahan diri sendiri
- Mengunjungi siswa/teman yang sakit
- Berperilaku santun
- Mengucapkan terima kasih
; Penanaman Budaya Minat Baca
- Membaca buku di perpustakaan
; Penanaman Budaya Bersih Diri
- Kebersihan kuku dan tangan
- Kebersihan gigi
31
- Kebersihan rambut
- Kebersihan pakaian
- Kebersihan kulit / mencuci tangan
- Kebersihan telinga
; Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah
- Mengambil sampah yang berserakan
; Penanaman Budaya Lingkungan Hijau
- Membawa tanaman bunga dan menanam di taman sekolahan
; Pengondisian
- keadaan yang harus dilakukan agar kondisi lingkungan sekolah menjadi
nyaman, aman, dan tentram. (toilet yang selalu bersih, bak sampah ada
diberbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat
belajar ditempatkan teratur.
40 Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
10 Upacara Hari Kemerdekaan RI
20 Upacara hari Sumpah Pemuda
30 Upacara hari Pendidikan Nasional
40 Upacara hari Kesaktian Pancasila
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
10 Beban belajar yang digunakan pada jenjang SD adalah system paket.
Sistem paket adalah sistem penyelelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada satuan pendidikan. Beban setiap mata pelajaran pada sistem paket
dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
20 Jumlah jam secara menyeluruh sebanyak 38 jam pelajaran (jam pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran pada system paket dialokasikan sebagai tertera pada struktur
kurikulum. Sekolah 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi.
30 Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam system paket untuk SDN Batuaji 2 40%, dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan. (Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi).
32
40 Satu jam pelajaran berjumlah 35 menit.
50 Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan satu jam tatap
muka.
Kelas
Satu Jam Pembelajaran
TatapMuka/menit
Jumlah jam
Pembelajaran
per minggu
Minggu efektif
per Tahun
Ajaran
Waktu
Pembelajaran/
Jam Per Tahun
1
2
3
4
5
6
35
35
35
35
35
35
32
32
32
37
37
37
36
36
36
36
36
36
588
609
630
798
798
798
D0 KETUNTASAN BELAJAR
10 Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya input
peserta didik tingkat isensial SK, KD dan atau mata pelajaran, Kemampuan daya
dukung, dan tingkat kesulitan mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut
ditentukan ketuntasan belajar, minimal 70%.
20 Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar 70% dan 75% harus
mengikuti program perbaikan (Remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang
dipersyaratkan. Yang telah mencapai ketuntasan belajar 70% sampai 100% dapat
mengikuti program pengayaan (earchement).
Ketuntasan Belajar SDN Batuaji 2
No Mata Pelajaran KKM Keterangan
1 Pendidikan Agama 75
KKM
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75
3 Bahasa Indonesia 70 KL I – VI
KKM
dihitung
4 Matematika 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75
7 Seni Budaya dan Keterampilan 75
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga 75
33
Kesehatan dengan rumus :
JmlKKM
JmlMp
9 Muatan Lokal 70
a. Bahasa Jawa 75
b. Bahasa Inggris 70
10 Pengembangan Diri B
Jumlah 730
Rata-rata 73.00
34
Kelas I
No Mata Pelajaran
KKM
Peserta Didik
Normal
Peserta Didik
Inklusi
Tulis Prakte
k
Tulis Praktek
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 75 75 60 60
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 - 40 -
3 Bahasa Indonesia 70 70 30 38
4 Matematika 70 35
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 40 37
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 30
7 Seni Budaya dan Keterampilan - 75 - 50
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
- 75 - 60
B Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa 70 70 35 40
b. Bahasa Inggris 70 70 25 25
c. Budi Pekerti - B - C
C Pengembangan Diri
a. Kepramukaan - B - C
b. Olah Raga - B - C
c. Komputer - B - C
d. Keagamaan - B - C
35
Kelas II
No Mata Pelajaran
KKM
Peserta Didik
Normal
Peserta Didik
Inklusi
Tulis Prakte
k
Tulis Praktek
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0
2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,0 - 3,0 -
3 Bahasa Indonesia 7,0 7,5 3,5 2,7
4 Matematika 7,0 2,5 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,0 2,8 2,8
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 3,0 -
7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
- 7,5 - 6,0
B Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 3,0 3,5
b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5
c. Budi Pekerti - B - C
C Pengembangan Diri
a. Kepramukaan - B - C
b. Olah Raga - B - C
c. Komputer - B - C
d. Keagamaan - B - C
36
Kelas III
No Mata Pelajaran
KKM
Peserta Didik
Normal
Peserta Didik
Inklusi
Tulis Prakte
k
Tulis Praktek
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0
2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 2,5 -
3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,5 4,0
4 Matematika 7,0 - 2,7 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,0 3,5 3,6
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 2,5 -
7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
- 7,5 - 6,0
B Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 3,5 3,8
b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5
c. Budi Pekerti - B - C
C Pengembangan Diri
a. Kepramukaan - B - C
b. Olah Raga - B - C
c. Komputer - B - C
d. Keagamaan - B - C
37
Kelas IV
No Mata Pelajaran
KKM
Peserta Didik
Normal
Peserta Didik
Inklusi
Tulis Prakte
k
Tulis Praktek
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0
2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 3,5 -
3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,5 3,0
4 Matematika 7,0 - 2,5 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,5 3,5 3,9
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 2,5
7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
- 7,5 - 6,0
B Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 40 3,6
b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5
c. Budi Pekerti - B - C
C Pengembangan Diri
a. Kepramukaan - B - C
b. Olah Raga - B - C
c. Komputer - B - C
d. Keagamaan - B - C
38
Kelas V
No Mata Pelajaran
KKM
Peserta Didik
Normal
Peserta Didik
Inklusi
Tulis Prakte
k
Tulis Praktek
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0
2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 4,5 -
3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,5 2,6
4 Matematika 7,0 - 3,4 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,5 3,5 3,4
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 2,5 -
7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
- 7,5 - 6,0
B Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa 7,0 7,0 40 3,5
b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5
c. Budi Pekerti - B - C
C Pengembangan Diri
a. Kepramukaan - B - C
b. Olah Raga - B - C
c. Komputer - B - C
d. Keagamaan - B - C
39
Kelas VI
No Mata Pelajaran
KKM
Peserta Didik
Normal
Peserta Didik
Inklusi
Tulis Prakte
k
Tulis Praktek
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0
2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 4,0 -
3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,6 3,7
4 Matematika 7,0 - 3,4 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,0 3,5 3,7
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 3,0 -
7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
- 7,5 - 6,0
B Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 3,4 3,5
b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5
c. Budi Pekerti - B - C
C Pengembangan Diri
a. Kepramukaan - B - C
b. Olah Raga - B - C
c. Komputer - B - C
d. Keagamaan - B - C
Mekanisme dan Prosedur penentuan KKM di SDN Batuaji 2 kompleksitas
dengan bobot tinggi 1, sedang 2, ringan 3
Daya dukung dengan bobot tinggi 3, sedang 2 , rendah 3
Intake dengan bobot tinggi 3, sedang 2, rendah 3
Bobot maksimal 3 x 3 = 9
KKM :
Jumlah bobot yang diperoleh
Bobot maksimal
x 100
a5 Upaya sekolah untuk mencapai KKM Ideal
15 Mengaktifkan jam pembelajaran
25 Melaksanakan perbaikan bagi peserta didik yang lamban dan pengayaan
bagi peserta didik yang pandai.
35 Mengatur pelaksanaan tugas mandiri terstruktur dan tidak terstruktur.
45 Memberi pelajaran tambahan
55 Membentuk kelompok belajar
40
F. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh
BNSP.
Peserta didik SDN Batuaji 2 dinyatakan naik kelas jika memnuhi syarat :
15 Mencapai ketuntasan minimal pada semua indicator hasil belajar (HB),
Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua pelajaran.
25 Jika nilai peserta didik yang tidak tuntas tidak lebih dari tiga mata pelajaran
35 Jika ketidak hadiran tanpa keterangan dalam 1 tahun kurang dari 20 hari.
Jenis penilaian berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur
Sebagaimana dijelaskan dalam PP. No. 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar
oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
a5 Ulangan harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara
periodik untuk mengukur/menilai pencapaian kompeternsi setelah
menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan harian merujuk
pada indikator dari setiap KD. Bentuk ulangan harian selain tertulis dapat juga
secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.Sebagaimana tindak lanjut
ulangan harian yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas
diolah dan dianalisis. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada
setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui. Dengan demikian ulangan ini dapat
diikuti dengan program tindak lanjut baik remidial atau pengayaan sehingga
perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester.
Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan
harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan
dan produk. Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk
fortofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap
kesulitan belajar siswa.
b5 Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk
ulangan tengah semester selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk.
41
c5 Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan
ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang mereseprentasikan
semua KD pada semester satu.
d5 Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
genap. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada semester tersebut. Ulangan Kenaikan Kelas dapat
berbentuk tes tertulis, lisan , praktik/perbuatan, pengamatan. tugas dan produk.
Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan
menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat
diikuti dengan program tindak lanjut baik remidial atau pengayaan, sehingga
kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui
sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah
e5 Pelaporan
Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan
hubungan kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua. Proses pelaporan
penilaian hasil belajar siswa merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu
proses pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Bentuk laporan kejuan harus
disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami, komunikatif serta
menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua
atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi
kompetensi yang harus ditingkatkan . Laporan pencapaian kemajuan belajar
secara menyeluruh menggambarkan kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi
dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra maupun
ekstrakurikuler pada waktu 1 semester.
2. Kelulusan
Kriteria kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh
BSNP, yang mengacu pada PP 19/2005 pasal 72 ayat 1.
Peserta didik dinyatakan lulus apabila :
a5 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b5 Memperoleh nilai minimal 55 pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok
mata pelajaran :
42
- Agama dan akhlak mulia
- Kewarganegaraan dan kepribadian
- Estetika
- Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
c5 Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
d5 Lulus Ujian Nasional
e5 SKL (Tingkat Kelulusan yang harus dicapai)
No Mata Pelajaran
Standar Kelulusan
Peserta Didik
Normal
Peserta Didik
Inklusi
Tulis Prakte
k
Tulis Praktek
A Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 6,00 7,50 5,00 6,00
2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,00 - 3,00 -
3 Bahasa Indonesia 5,00 7,50 3,00 5,00
4 Matematika 4,00 - 2,25 -
5 Ilmu Pengetahuan Alam 6,00 7,50 3,00 5,00
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 6,50 - 3,00 -
7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,50 - 6,00
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
- 7,50 - 6,00
B Muatan Lokal :
a. Bahasa Jawa 6,50 7,50 4,00 6,00
b. Bahasa Inggris 6,00 6,50 2,50 2,50
c. Budi Pekerti - B - C
C Pengembangan Diri
a. Kepramukaan - B - C
b. Olah Raga - B - C
c. Komputer - B - C
d. Keagamaan - B - C
f5 Program sekolah dalam meningkatkan kwalitas kelulusan
- Membentuk kelompok belajar
- Menambah jam pembelajaran
- Mengaktifkan kegiatan pembelajaran
- Melatih mengerjakan soal-soal ujian
43
g5 Antisipasi jika peserta didik tidak lulus ujian
- Mendaftarkan dan mengikutsertakan pada ujian kejar paket C.
G5 Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup di SDN Batuaji 2 adalah computer
MATERI PEMBELAJARAN KOMPUTER
SD NEGERI BATUAJI 2
Kelas Materi
I
15 Pengenalan bagian – bagian komputer
25 Mengetik huruf dan angka
35 Games
II
15 Menghidupkan dan mematikan dengan urutan yang benar
25 Mengetik huruf dan angka
35 Games
III
1. Mengetik huruf dan angka
2. Games
IV
1. Mengetik surat
2. Games
V
1. Membuat dan mengetik surat
2. Membuat kolom/table jadwal mata pelajaran
3. Games
VI
1. Membuat surat dan mengetik surat
2. Menghitung
3. Games
H5 Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karateristik bangsa
Pendidikan karakter adalah langkah terencana untuk membentuk pribadi peserta didik
agar mengenal, peduli, dan memadukan nilai-nilai baik dalam pembelajaran di sekolah
pada setiap aspek yang ada di sekolah. Nilai-nilai baik tersebut harus melibatkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang akan berguna bagi kehidupan siswa di
kemudian hari.
Pendidikan karakter dalam pelaksanaannya memerlukan dukungan dari berbagai pihak,
tidak hanya dari guru dan pihak sekolah tetapi juga keluarga serta lingkungan
masyarakat sekitar siswa agar terjadi lingkaran komunitas yang bersinergi dan
menghasilkan tatanan masyarakat yang madani.
Beberapa daerah telah mengaplikasikan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Diharapkan dengan adanya penerapan pendidikan karakter ini
dapat meminimalisir bahkan mencegah meningkatnya perilaku kenakalan remaja di
kalangan pelajar.
44
Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, ada dua mata pelajaran yang dapat
langsung mengimplementasikannya pada materi ajar terkait dengan pengembangan budi
pekerti dan akhlak mulia, yakni pendidikan agama dan PKn. Selain dua pelajaran
tersebut, pelajaran lain lebih pada internalisasi nilai-nilai dalam tingkah laku sehari-hari
melalui proses pembelajaran (kegiatan belajar mengajar dan penilaian).
Ada delapan hal yang menjadi pokok dalam pendidikan karakter, yaitu:
1. Kereligiusan
2. Kejujuran
3. Kecerdasan
4. Tanggung jawab
5. Kebersihan dan kesehatan
6. Kedisiplinan
7. Tolong menolong
8. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Pelaksanaan pendidikan karakter baik melalui proses pembelajaran, kegiatan
pembinaan kesiswaan, maupun pengelolaan sekolah perlu dimonitor dan dievaluasi agar
kesesuaian antara tujuan dan penerapan dapat terpantau dengan baik serta hambatan-
hambatan yang dihadapi dapat dicari solusi dalam masalah yang dihadapi.
Dari hasil pengamatan, catatan, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan
kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai
berikut ini
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
I5 PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain,
45
yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peseta didik. Keterampilan
lokal dan global SD Batuaji 2 adalah ketrampilan membuat taplak meja.
PROGRAM KETRAMPILAN
KEL
AS
MATERI
I 1. Memberikan contoh kertas yang akan dipakai melipat
2. Kertas lipat tidak boleh mengkilap karena diisi hiasan dengan spidol
3. Latihan membuat lipatan berbagai macam bentuk
4. Siswa praktek membuat bentuk lipatan : kapal dan baju
II 1. Menerangkan bahan kertas yang akan dipakai melipat
2. Memberikan beberapa contoh bentuk lipatan
3. Siswa latihan membuat lipatan bentuk : burung angsa dll
4. Memberikan tugas latihan di rumah
III 1. Memberikan contoh bahan – bahan yang akan dipakai dalam membuat mainan
yang digerakkan oleh angin
2. Memberikan contoh cara membuat baling – baling
3. Siswa praktek secara berkelompok dan perorangan
4. Memberikan tugas untuk melipat model lain
IV 1. Memberikan contoh pita yang akan dipakai membuat ayaman
2. Memberikan contoh cara membuat : ketupat
3. Siswa dapat membedakan bahan / alat berdasarkan tekstur
V 1. Memperkenalkan bahan – bahan taplak
2. Memberikan contoh cara teknik – teknik membuat taplak
3. Latihan membuat motif taplak
4. Siswa membuat taplak meja dengan kain
VI 1. Memperkenalkan bahan – bahan taplak
2. Memberikan contoh cara teknik – teknik membuat taplak
3. Latihan membuat motif taplak
4. Siswa membuat taplak meja dengan kain
BAB V
PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini,
maka SDN Batuaji 2 telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
pada tahun pelajaran 2014 / 2015. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini diharapkan
46
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SDN
Batuaji 2 menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan dapat
menghasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata hanya
mendapat pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat
membentuk akhlak budi luhur. Melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin
sekolah, kegiatan spontan, keteladanan.
Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancarr. Selanjutnya diharapkan kualitas produk
peserta didik yang memiliki akhlak budi mulia sebagai pencerminan budaya bangsa.
47

More Related Content

What's hot

Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016sadirun
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)An Rachma
 
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnAnalisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruAgus Hariyatno
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Nurul Azzahra
 
Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20
Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20
Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20Eko Supriyadi
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLPERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLMA'ARIF NU CILACAP
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Jenny Revan
 
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013Nurfadilah Abdullah
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smphendri1 rie
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Ifik Firdaus
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiranYadi Pura
 
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...SUPRIYO S.Pd.I, M.Pd
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013dimas hartono
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulumJulak Laraw
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)Dina Amalina
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspYusuf Sihite
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013TARSUDINN
 
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
 

What's hot (20)

Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016Telaah kurikulum pai  2013 sd dan smp des 2016
Telaah kurikulum pai 2013 sd dan smp des 2016
 
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
 
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKnAnalisis Materi dan Kurikulum PKn
Analisis Materi dan Kurikulum PKn
 
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaruKtsp smp n 1 btrd terbaru
Ktsp smp n 1 btrd terbaru
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20
Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20
Materi umum 1.3 kebijakan dan dinamika perkembangan k13 2016 03-20
 
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKLPERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
PERMENDIKNAS NO 23 TH 2006 TENTANG SKL
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013
 
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013Kerangka Dasar dan  Struktur Kurikulum 2013
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013
 
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022   lampiranPermendikbud th. 2016 no. 022   lampiran
Permendikbud th. 2016 no. 022 lampiran
 
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Guru mts al-azhar grobogan Mojowarno Jom...
 
Standar Isi KK 2013
Standar Isi  KK 2013Standar Isi  KK 2013
Standar Isi KK 2013
 
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
Analisis perbedaan kurikulum ktsp dan kurikulum 2013
 
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
3. kerangka dasar dan struktur kurikulum
 
telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)telaah kurikulum (ktsp)
telaah kurikulum (ktsp)
 
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
 
Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013Struktur dan isi kurikulum 2013
Struktur dan isi kurikulum 2013
 
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

[7] kkm smp pkn
[7] kkm smp pkn[7] kkm smp pkn
[7] kkm smp pkn
 
Kkm kimia baru
Kkm kimia baruKkm kimia baru
Kkm kimia baru
 
Kkm ips 8 kurtilas 2014
Kkm ips 8  kurtilas 2014Kkm ips 8  kurtilas 2014
Kkm ips 8 kurtilas 2014
 
Kkm
KkmKkm
Kkm
 
Kriteria ketuntasan minimal KKM PKN X Kurikulum 2013
Kriteria ketuntasan minimal KKM PKN X Kurikulum 2013Kriteria ketuntasan minimal KKM PKN X Kurikulum 2013
Kriteria ketuntasan minimal KKM PKN X Kurikulum 2013
 
Kkm
KkmKkm
Kkm
 

Similar to OPTIMALKAN

dokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docxdokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docxafrillianafitri
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Dodyk Fallen
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaranarif widyatma
 
Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014K's Arigayo
 
kurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansikurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansiNorlaila66
 
Peran guru bk menurut pp
Peran guru bk menurut ppPeran guru bk menurut pp
Peran guru bk menurut ppfirmans91
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiMuhamad Fauzi
 
Kurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi unikuKurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi unikuLusiSulastria
 
FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptxFILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptxmunip8
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016aogie saputra
 
panduan umum pengembangan silabus
panduan umum pengembangan silabuspanduan umum pengembangan silabus
panduan umum pengembangan silabusOnny Wiriandi
 

Similar to OPTIMALKAN (20)

dokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docxdokumen 1 20202021 ok.docx
dokumen 1 20202021 ok.docx
 
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
Ktsp 2006 vs kurikulum 2013
 
Telaah kurikulum
Telaah kurikulumTelaah kurikulum
Telaah kurikulum
 
PPT RIVIEW KOSP....ppt
PPT RIVIEW KOSP....pptPPT RIVIEW KOSP....ppt
PPT RIVIEW KOSP....ppt
 
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah BanjaranKTSP SD Muhammadiyah Banjaran
KTSP SD Muhammadiyah Banjaran
 
Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014Ktsp dokumen2014
Ktsp dokumen2014
 
kurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansikurikulum 2013 akuntansi
kurikulum 2013 akuntansi
 
Makalah KTSP
Makalah KTSPMakalah KTSP
Makalah KTSP
 
4. kurikulum min snd 2014
4. kurikulum min snd  20144. kurikulum min snd  2014
4. kurikulum min snd 2014
 
Dokumen 1 yogi
Dokumen 1 yogiDokumen 1 yogi
Dokumen 1 yogi
 
Peran guru bk menurut pp
Peran guru bk menurut ppPeran guru bk menurut pp
Peran guru bk menurut pp
 
Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 
Kurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasiKurikulum smk farmasi
Kurikulum smk farmasi
 
Kurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi unikuKurikulum dan pembelajaran lusi uniku
Kurikulum dan pembelajaran lusi uniku
 
Ktsp
KtspKtsp
Ktsp
 
FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptxFILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
FILOSOFI KURIKULUM MERDEKA DAN IMPLEMENTASINYA.pptx
 
KTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptxKTSP 2020.pptx
KTSP 2020.pptx
 
Kurikulum sd 29 2015.2016a
Kurikulum sd 29  2015.2016aKurikulum sd 29  2015.2016a
Kurikulum sd 29 2015.2016a
 
Ktsp mrebet 2 0910
Ktsp mrebet 2  0910Ktsp mrebet 2  0910
Ktsp mrebet 2 0910
 
panduan umum pengembangan silabus
panduan umum pengembangan silabuspanduan umum pengembangan silabus
panduan umum pengembangan silabus
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

OPTIMALKAN

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPTD PENDIDIKAN TK DAN SD KEC. RINGINREJO SDN BATUAJI 2 Desa Batuaji Kec. Ringinrejo Kab. Kediri, kode pos 64176 Bab I PENDAHULUAN A Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip menyesuaikan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu, maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakn di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar dan Menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada beberapa aspek pendidikan, teruatama kurikulum. Dalam kaitan ini, kurikulum Sekolah Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan- perubahan kebijakan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud diantaranya : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah. 1
  • 2. 2
  • 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dengan demikian, KTSP merupakan acuan bagi perwujudan sekolah yang efektif, produktif, dan berpresatasi. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN Batuaji 2 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri. SDN Batuaji 2 terletak di Desa Batuaji Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Wilayah kecamatan ini paling selatan di Kabupaten Kediri. Letak SDN Batuaji 2 cukup strategis, tepat berada di sebelah barat dari balai desa. Halaman sekolah cukup luas dengan jumlah siswa tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 285 siswa. Dengan jumlah guru 18 orang. Di SDN Batuaji 2 ada 12 rombongan belajar. Tingkat kehadiran siswa baik tetapi motivasi belajar siswa rendah. Hal ini disebabkan karena faktor internal dan eksternal dari siswa. Oleh karena itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai dokumen yang akan diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajaran, baik di kelas maupun diluar kelas. Pembelajaran hendaknya berlangsung secara efektif dan efisien yang mampu membangkitkan aktifitas peserta didik. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum dituntut untuk melaksanakannya sesuai karakteristik Desa Batuaji Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri yang sebagaian besar penduduknya bertani dan buruh tani. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, keatif,efektif, berbobot dan menyenangkan bagi peserta didik. B Landasan Penyusunsn KTSP a. Landasan Filosofis Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah. 3
  • 4. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini. b. Landasan Yuridis 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, “ Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab “. Pasal 36 ayat (2), “ Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”.Pasal 38 ayat (2), Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”. 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional , pasal 17 ayat 1 : “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karateristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.” 3 Standar Isi SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006. 4 Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006. 5 Permendiknas no. 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan no. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi 4
  • 5. model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama dengan unit terkait.” C Landasan Penyusunan Kurikulum 2013 a Landasan Yuridis Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. b Landasan Teoritis Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan. Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum. Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana Program Pembelajaran/RPP) dan diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta 5
  • 6. didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes-based curriculum” dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. D Tujuan Penyusunan KTSP KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan. E Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. F Karakteristik Kurikulum 2013 1 Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD). 2 Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran 3 Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. 4 Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. 6
  • 7. 5 Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”. 6 Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. 7 Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. 8 Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan). G Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini. 1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2 Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, 7
  • 8. serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4 Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan. 5 Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. 6 Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). H Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 8
  • 9. Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut : 1 Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat. 2 Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan. 3 Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran. 4 Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. 5 Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan 9
  • 10. pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik. 6 Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. 7 Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 8 Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat. 9 Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar. 10 Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. 11 Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik. 10
  • 11. I Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. 2 Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. 3 Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. 4 Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi. 5 Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 6 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian 11
  • 12. perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 7 Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia. 8 Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. 9 Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara proporsional. 10 Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. 11 Kesetaraan Jender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender. 12 Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan. 12
  • 13. 13
  • 14. BAB II TUJUAN A Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut B Visi Sekolah “Menjadi Cerdas, Trampil, Kesatria, dan Bersahaja Berdasar Imtaq didukung Iptek” C Misi Sekolah 1 Membentuk insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2 Menghasilkan anak didik yang cerdas dan terampil 3 Menanamkan perilaku Kesatria dan bersahaja 4 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dasar 5 Menjalin hubungan yang harmonis dengan warga sekolah, stake holder dan masyarakat sekitar. D Tujuan Sekolah Sejalan dengan tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SDN Batuaji 2 adalah sebagai berikut : 1 Halaman sekolah memiliki taman sebagai sumber belajar yang nyaman 2 Dinding sekolah diciptakan dengan logo dan tulisan yang mengandung unsur pembelajaran; 3 Dapat mengamalkan ajaran agama sebagai kegiatan pembiasaan. 4 Kelas III dan VI menerapkan pembelajaran PAIKEM, sedangkan kelas I, II, IV dan V menerapkan pendekatan pembelajaran scientific approach. 5 Terwujudnya karakter bangsa yang kuat; 14
  • 15. 6 Menguasai dasar dan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A STRUKTUR KURIKULUM KTSP Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan VI. Struktur kurikulum SDN Batuaji 2 disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketuntasan sebagai berikut : 1. Kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, muatan local, dan pengembangan diri seperti tertera pada table. Muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat, setiap peserta didi sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan dari difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. 2. Substansi mata Pelajaran IPA dan IPS pada SD kelas III dan VI merupakan “IPA terpadu” dan “IPS terpadu” 3. Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui pendekatan tematik. Sedangkan pada Kelas III s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. 4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur Kurikulum Satuan Pendidikan dimungkinkan menambah maksimem empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. menit. 5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 – 38 minggu. 1 15
  • 16. MUATAN KURIKULUM KTSP No Komponen Muatan Kurikulum Kelas / Alokasi Waktu A Mata Pelajaran I II III IV V VI 1. Pendidikan Agama Islam 4 4 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 6 6 4. Matematika 5 6 5. IPA 4 4 6. IPS 3 3 7. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 B. Mulok a. Bahasa Jawa 2 2 b. Bahasa Inggris 1 C. Pengembangan Diri a. Pramuka *2 b. Olahraga *2 c. UKS *2 Jumlah 32 36 Keterangan : SDN Batuaji 2 menambahkan 4 jam pelajaran pada empat mata pelajaran tertentu, 1. Menambah 1 jam pelajaran untuk pendidikan agama Islam dengan tujuan peningkatan Iman dan taqwa serta pembiasaan melaksanakan perintah agama. 2. Menambah masing-masing satu jam pelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA dengan tujuan ketiga pelajaran tersebut sebagai penentu kelulusan dalam Ujian Nasional. 16
  • 17. Muatan kurikulum seperti diuraikan pada PP 19 tahun 2006 pasal 7 meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik. Di samping itu juga materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri sebagai berikut . a Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam di SD bertujuan : ; Menumbuhkembangkan aqidah melalui proses pembelajaran, pengalaman, pembiasaan agar menjadi manusia yang terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ; Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan luas, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, toleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. ; Ruang Lingkup Ruang lingkup meliputi ; Al-qur’an dan hadits ; Akidah ; Akhlak ; Fiqih ; Tarikh dan kebudayaan islam Pendidikan agama islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian, antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Pendidikan Kewarganegaraan Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : ; Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangkap isu kewarganegaraan. ; Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. ; Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. ; Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 17
  • 18. ; Ruang Lingkup ; Persatuan dan kesatuan bangsa ; Norma hukum dan peraturan ; Hak azasi Manusia ; Konstitusi Negara ; Kekuasaan dan politik ; Pancasila ; Globalisasi b Bahasa Indonesia Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : ; Berkomunikasi secara aktif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. ; Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara. ; Memahami bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan social. ; Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. ; Menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Ruang lingkup ; Mendengarkan ; Berbicara ; Membaca ; Menulis c Matematika Mata pelajaran Matematika di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : ; Memahami konsep matematika, mejelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secar luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. ; Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pertanyaan matematika. 18
  • 19. ; Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. ; Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. ; Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. ; Ruang Lingkup ; Bilangan ; Geometrid an Pengukuran ; Pengelolaan data IPA Mata pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: ; Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. ; Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. ; Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. ; Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. ; Meningkaykan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. ; Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. ; Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya. ; Ruang Lingkup ; Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 19
  • 20. ; Benda / materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : Cair, Padat, dan gas. ; Energi dan perubahannya meliputi : Gaya, Bunyi, Panas, magnit, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. ; Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. d IPS Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : ; Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. ; Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau, inkuiri, memecahkan masalah, ketrampilan dalam kehidupan sosial. ; Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. ; Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional , dan global. ; Ruang Lingkup ; Manusia, tempat dan lingkungan ; Waktu keberlanjutan dan perubahan ; Sistim social dan budaya ; Perilaku ekonomi dan kesejahteraan e Seni Budaya dan Keterampilan Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : ; Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan. ; Menampilkan satu sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan. ; Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan. ; Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, nasional dan global. ; Ruang Lingkup ; Seni rupa mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak – mencetak dan sebagainya. 20
  • 21. ; Seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal memainkan alat musik, apresiasi karya musik. ; Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari. ; Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, tari dan peran. ; Keterampilan mencakup segala aspek kecakapan hidup yang meliputi keterampilan personal, keterampilan social, keterampilan vokasional dan akademi. f Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Mata pelajaran Pendidikan Penjasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memilik kemampuan sebagai berikut : ; Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani, dan olahraga yang terpilih. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan spikis yang lebih baik. ; Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar. ; Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internasionalisasi nilai- nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani , olahraga dan kesehatan. ; Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. ; Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. ; Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif. ; Ruang Lingkup ; Permainan dan olah raga meliputi : olah raga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, keepers, sepak bola, bola basket, bola volley, tennis meja, tennis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya. 21
  • 22. ; Aktivitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. ; Aktivitas senam meliputi : Ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas lainnya. ; Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya. ; Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan gerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. ; Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan PPPK dan UKS, aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara inplisit masuk ke dalam semua aspek. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam materi yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal yang diselenggarakan di SDN Batuaji 2 meliputi : Muatan lokal yang akan diselenggarakan di SDN Batuaji 2 meliputi : 1 Muatan Lokal wajib yaitu Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Diberikan mulai kelas I s.d. VI pada semester I dan II. Alokasi 2 jam per minggu. 2 Muatan Lokal Pilihan yaitu Mata Pelajaran Bahasa Inggris. Diberikan mulai kelas I s.d. VI, pada semester I dan II. Alokasi waktu 2 jam per minggu. a Bahasa Daerah Mata Pelajaran Bahasa Daerah bertujuan agar peserta didik memiiki kemampuan sebagai berikut : ; Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa. 22
  • 23. ; Memahami bahasa Jawa dari segi bentuk, makna dan fungsi serta mrnggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan : misalnya di sekolah, di rumah, dan di masyarakat ; Memiliki kesadaran pentingnya bahasa Jawa untuk menumbuhkan/mengembangkan etika (sopan santun) dalam kehidupan sehari-hari. ; Ruang Lingkup ; Mendengarkan ; Berbicara ; Membaca ; Menulis Bahasa Inggris Tujuan Pendidikan Bahasa Inggris agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : ; Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi (language accompanying action) dalam konteks sekolah. ; Memiliki kesadaran tentang hakekat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global. ; Ruang Lingkup ; Mendengarkan ; Berbicara ; Membaca ; Menulis 23
  • 24. B STRUKTUR KURIKULUM 2013 1 Kompetensi Inti Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, dan II,Sekolah Dasar Negeri Batuaji 2 KOMPETENSI INTI KELAS I KOMPETENSI INTI KELAS II 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 24
  • 25. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, dan V,Sekolah Dasar Negeri Batuaji 2 KOMPETENSI INTI KELAS IV KOMPETENSI INTI KELAS V 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 25
  • 26. C0Mata pelajaran Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana tabel berikut. No Komponen Muatan Kurikulum Kelas / Alokasi Waktu A Kelompok A I II III IV V VI 1. Pendidikan Agama Islam 4 4 4 4 2. Pendidikan Kewarganegaraan 5 5 5 5 3. Bahasa Indonesia 8 9 7 7 4. Matematika 5 6 6 6 5. IPA 3 3 6. IPS 3 3 B. Kelompok B 1. Seni Budaya dan Keterampilan 4 4 4 4 2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4 4 4 4 Jumlah 30 32 36 36 Keterangan: ; Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. ; Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. ; Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. ; Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh 26
  • 27. pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. ; Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. ; Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. ; Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. ; Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. ; Pembelajaran Tematik-Terpadu D0 Beban Belajar ; Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. 1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran. b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran. c. Beban belajar satu minggu Kelas IV, dan V adalah 36 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 2. Beban belajar di Kelas I, II, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. 3. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu. 4. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu. E0Kompetensi Dasar Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut : 10 kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; 20 kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; 27
  • 28. 30 kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan 40 kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. F0 Pengembangan Diri Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di SDN Batuaji 2 terdiri atas: 10 Pramuka Sasaran kegiatan siswa kegiatan pramuka adalah agar peserta didik memiliki: 10 Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain 20 Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 30 Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 40 Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 50 Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 60 Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Materi Kepramukaan : 10 Baris berbaris. 20 Simpul dan ikatan 30 Morse 40 Semaphore 50 Sandi 60 Kompas 70 Menaksir 80 Tanda jejak 90 Penggunaan peta 100 Pokok –pokok tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan . 28
  • 29. 110 Permainan Nilai-nilai yang ditanamkan ; Demokratis ; Disiplin ; Kerja sama ; Rasa Kebangsaan ; Toleransi ; Peduli sosial dan lingkungan ; Cinta damai ; Kerja keras 20 Olah raga ; Sepak bola ; Bola volly ; Atletik ; Tenis meja ; Bulu tangkis Nilai Yang Ditanamkan ; Sportifitas ; Menghargai prestasi ; Kerja keras ; Cinta damai ; Disiplin ; Jujur 30 UKS Kegiatan-kegiatan UKS diantaranya : a0 Pelaksanaan Program UKS Meliputi : a0 Kebersihan kelas b0 Kebersihan halaman c0 Kebersihan anak d0 Pemeriksaan berkala e0 Pemeriksaan rutin f0 Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan 29
  • 30. g0 Lomba Kebersihan Kelas h0 Kerja Bakti Kebesihan i0 Sekrining j0 Imunisasi k0 Pengobatan Siswa l0 Pemeriksaan Kesehatan m0 Pembinaan Kades Tri Wisada Nilai yang ditanamkan : ; Peduli sosial ; Toleransi ; Disiplin ; Komunikatif 40 Agama ; Qiro’at (dilaksanakan di gugus tiap hari Sabtu) ; Tartil 50 Komputer Materi pembelajaran computer meliputi : ; Mengenal perangkat computer (bagian yang tampak) ; Menghidupkan dan mematikan computer ; Mengetik huruf dan angka ; Mengetik surat dan jadwal pelajaran ; Bermain games ; Pengenalan internet Kegiatan Pembiasan 10 Rutin (kegiatan yang dilakukan terjadwal) ; Piket kelas ; Ibadah/sholat dhuha/sholat dhuhur berjamaah/Peringatan Hari Besar Agama (PHBA) ; Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran ; Upacara hari Senin 30
  • 31. ; Senam ; Jumat bersih dilaksanakan minggu ke-1 dan ke-3 tiap bulan 20 Spontan adalah kegiatan yang tidak terjadwal dalam kejadian khusus ; Memberi dan menjawab salam ; Meminta maaf ; Berterima kasih ; Menjenguk teman sakit ; Membuang sampah pada tempatnya ; Melerai teman yang bertengkar 30 Keteladanan adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari ; Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah - Berpakaian bersih dan rapi - Berpakaian seragam lengkap ; Pembinaan Kedisiplinan - Mentaati tata tertib (disiplin , taat waktu dan taan peraturan) - berangkat lebih awal - Antri - Meminjam dan mengembalikan buku perpustakaaan tepat pada waktunya - Menggunakan alat-alat sekolahan dan mengembalikan dengan baik - Tidak menaiki sepeda di halaman sekolah - Ijin jika meninggalkan sekolahan ; Penanaman Nilai Akhlak Islami - Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran - Shalat dhuha pada waktu istirahat - Shalat dhuhur berjamaah - Senyum , salam, sapa, salim bila bertemu - Salim dengan guru saat masuk kelas dan pulang - Meminta maaf jika berbuat salah - Mengakui kesalahan diri sendiri - Mengunjungi siswa/teman yang sakit - Berperilaku santun - Mengucapkan terima kasih ; Penanaman Budaya Minat Baca - Membaca buku di perpustakaan ; Penanaman Budaya Bersih Diri - Kebersihan kuku dan tangan - Kebersihan gigi 31
  • 32. - Kebersihan rambut - Kebersihan pakaian - Kebersihan kulit / mencuci tangan - Kebersihan telinga ; Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah - Mengambil sampah yang berserakan ; Penanaman Budaya Lingkungan Hijau - Membawa tanaman bunga dan menanam di taman sekolahan ; Pengondisian - keadaan yang harus dilakukan agar kondisi lingkungan sekolah menjadi nyaman, aman, dan tentram. (toilet yang selalu bersih, bak sampah ada diberbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur. 40 Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme 10 Upacara Hari Kemerdekaan RI 20 Upacara hari Sumpah Pemuda 30 Upacara hari Pendidikan Nasional 40 Upacara hari Kesaktian Pancasila PENGATURAN BEBAN BELAJAR 10 Beban belajar yang digunakan pada jenjang SD adalah system paket. Sistem paket adalah sistem penyelelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. 20 Jumlah jam secara menyeluruh sebanyak 38 jam pelajaran (jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada system paket dialokasikan sebagai tertera pada struktur kurikulum. Sekolah 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. 30 Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam system paket untuk SDN Batuaji 2 40%, dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. (Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi). 32
  • 33. 40 Satu jam pelajaran berjumlah 35 menit. 50 Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Kelas Satu Jam Pembelajaran TatapMuka/menit Jumlah jam Pembelajaran per minggu Minggu efektif per Tahun Ajaran Waktu Pembelajaran/ Jam Per Tahun 1 2 3 4 5 6 35 35 35 35 35 35 32 32 32 37 37 37 36 36 36 36 36 36 588 609 630 798 798 798 D0 KETUNTASAN BELAJAR 10 Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya input peserta didik tingkat isensial SK, KD dan atau mata pelajaran, Kemampuan daya dukung, dan tingkat kesulitan mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut ditentukan ketuntasan belajar, minimal 70%. 20 Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar 70% dan 75% harus mengikuti program perbaikan (Remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Yang telah mencapai ketuntasan belajar 70% sampai 100% dapat mengikuti program pengayaan (earchement). Ketuntasan Belajar SDN Batuaji 2 No Mata Pelajaran KKM Keterangan 1 Pendidikan Agama 75 KKM 2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 3 Bahasa Indonesia 70 KL I – VI KKM dihitung 4 Matematika 70 5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 7 Seni Budaya dan Keterampilan 75 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga 75 33
  • 34. Kesehatan dengan rumus : JmlKKM JmlMp 9 Muatan Lokal 70 a. Bahasa Jawa 75 b. Bahasa Inggris 70 10 Pengembangan Diri B Jumlah 730 Rata-rata 73.00 34
  • 35. Kelas I No Mata Pelajaran KKM Peserta Didik Normal Peserta Didik Inklusi Tulis Prakte k Tulis Praktek A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 75 75 60 60 2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 - 40 - 3 Bahasa Indonesia 70 70 30 38 4 Matematika 70 35 5 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 40 37 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 30 7 Seni Budaya dan Keterampilan - 75 - 50 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 75 - 60 B Muatan Lokal : a. Bahasa Jawa 70 70 35 40 b. Bahasa Inggris 70 70 25 25 c. Budi Pekerti - B - C C Pengembangan Diri a. Kepramukaan - B - C b. Olah Raga - B - C c. Komputer - B - C d. Keagamaan - B - C 35
  • 36. Kelas II No Mata Pelajaran KKM Peserta Didik Normal Peserta Didik Inklusi Tulis Prakte k Tulis Praktek A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0 2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,0 - 3,0 - 3 Bahasa Indonesia 7,0 7,5 3,5 2,7 4 Matematika 7,0 2,5 - 5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,0 2,8 2,8 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 3,0 - 7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 7,5 - 6,0 B Muatan Lokal : a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 3,0 3,5 b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5 c. Budi Pekerti - B - C C Pengembangan Diri a. Kepramukaan - B - C b. Olah Raga - B - C c. Komputer - B - C d. Keagamaan - B - C 36
  • 37. Kelas III No Mata Pelajaran KKM Peserta Didik Normal Peserta Didik Inklusi Tulis Prakte k Tulis Praktek A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0 2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 2,5 - 3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,5 4,0 4 Matematika 7,0 - 2,7 - 5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,0 3,5 3,6 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 2,5 - 7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 7,5 - 6,0 B Muatan Lokal : a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 3,5 3,8 b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5 c. Budi Pekerti - B - C C Pengembangan Diri a. Kepramukaan - B - C b. Olah Raga - B - C c. Komputer - B - C d. Keagamaan - B - C 37
  • 38. Kelas IV No Mata Pelajaran KKM Peserta Didik Normal Peserta Didik Inklusi Tulis Prakte k Tulis Praktek A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0 2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 3,5 - 3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,5 3,0 4 Matematika 7,0 - 2,5 - 5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,5 3,5 3,9 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 2,5 7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 7,5 - 6,0 B Muatan Lokal : a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 40 3,6 b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5 c. Budi Pekerti - B - C C Pengembangan Diri a. Kepramukaan - B - C b. Olah Raga - B - C c. Komputer - B - C d. Keagamaan - B - C 38
  • 39. Kelas V No Mata Pelajaran KKM Peserta Didik Normal Peserta Didik Inklusi Tulis Prakte k Tulis Praktek A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0 2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 4,5 - 3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,5 2,6 4 Matematika 7,0 - 3,4 - 5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,5 3,5 3,4 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 2,5 - 7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 7,5 - 6,0 B Muatan Lokal : a. Bahasa Jawa 7,0 7,0 40 3,5 b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5 c. Budi Pekerti - B - C C Pengembangan Diri a. Kepramukaan - B - C b. Olah Raga - B - C c. Komputer - B - C d. Keagamaan - B - C 39
  • 40. Kelas VI No Mata Pelajaran KKM Peserta Didik Normal Peserta Didik Inklusi Tulis Prakte k Tulis Praktek A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 7,5 7,5 6,0 6,0 2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,5 - 4,0 - 3 Bahasa Indonesia 7,5 7,5 3,6 3,7 4 Matematika 7,0 - 3,4 - 5 Ilmu Pengetahuan Alam 7,0 7,0 3,5 3,7 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 7,0 - 3,0 - 7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,5 - 5,0 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 7,5 - 6,0 B Muatan Lokal : a. Bahasa Jawa 7,0 7,5 3,4 3,5 b. Bahasa Inggris 7,0 7,0 2,5 2,5 c. Budi Pekerti - B - C C Pengembangan Diri a. Kepramukaan - B - C b. Olah Raga - B - C c. Komputer - B - C d. Keagamaan - B - C Mekanisme dan Prosedur penentuan KKM di SDN Batuaji 2 kompleksitas dengan bobot tinggi 1, sedang 2, ringan 3 Daya dukung dengan bobot tinggi 3, sedang 2 , rendah 3 Intake dengan bobot tinggi 3, sedang 2, rendah 3 Bobot maksimal 3 x 3 = 9 KKM : Jumlah bobot yang diperoleh Bobot maksimal x 100 a5 Upaya sekolah untuk mencapai KKM Ideal 15 Mengaktifkan jam pembelajaran 25 Melaksanakan perbaikan bagi peserta didik yang lamban dan pengayaan bagi peserta didik yang pandai. 35 Mengatur pelaksanaan tugas mandiri terstruktur dan tidak terstruktur. 45 Memberi pelajaran tambahan 55 Membentuk kelompok belajar 40
  • 41. F. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN 1. Kenaikan Kelas Kriteria kenaikan kelas mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BNSP. Peserta didik SDN Batuaji 2 dinyatakan naik kelas jika memnuhi syarat : 15 Mencapai ketuntasan minimal pada semua indicator hasil belajar (HB), Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua pelajaran. 25 Jika nilai peserta didik yang tidak tuntas tidak lebih dari tiga mata pelajaran 35 Jika ketidak hadiran tanpa keterangan dalam 1 tahun kurang dari 20 hari. Jenis penilaian berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur Sebagaimana dijelaskan dalam PP. No. 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. a5 Ulangan harian Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk mengukur/menilai pencapaian kompeternsi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.Sebagaimana tindak lanjut ulangan harian yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remidial atau pengayaan sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester. Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk fortofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa. b5 Ulangan Tengah Semester Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk ulangan tengah semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk. 41
  • 42. c5 Ulangan Akhir Semester Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang mereseprentasikan semua KD pada semester satu. d5 Ulangan Kenaikan Kelas Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut. Ulangan Kenaikan Kelas dapat berbentuk tes tertulis, lisan , praktik/perbuatan, pengamatan. tugas dan produk. Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remidial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah e5 Pelaporan Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan hubungan kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua. Proses pelaporan penilaian hasil belajar siswa merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Bentuk laporan kejuan harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami, komunikatif serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus ditingkatkan . Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh menggambarkan kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler pada waktu 1 semester. 2. Kelulusan Kriteria kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP, yang mengacu pada PP 19/2005 pasal 72 ayat 1. Peserta didik dinyatakan lulus apabila : a5 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran b5 Memperoleh nilai minimal 55 pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata pelajaran : 42
  • 43. - Agama dan akhlak mulia - Kewarganegaraan dan kepribadian - Estetika - Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan c5 Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. d5 Lulus Ujian Nasional e5 SKL (Tingkat Kelulusan yang harus dicapai) No Mata Pelajaran Standar Kelulusan Peserta Didik Normal Peserta Didik Inklusi Tulis Prakte k Tulis Praktek A Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 6,00 7,50 5,00 6,00 2 Pendidikan Kewarganegaraan 7,00 - 3,00 - 3 Bahasa Indonesia 5,00 7,50 3,00 5,00 4 Matematika 4,00 - 2,25 - 5 Ilmu Pengetahuan Alam 6,00 7,50 3,00 5,00 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 6,50 - 3,00 - 7 Seni Budaya dan Keterampilan - 7,50 - 6,00 8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan - 7,50 - 6,00 B Muatan Lokal : a. Bahasa Jawa 6,50 7,50 4,00 6,00 b. Bahasa Inggris 6,00 6,50 2,50 2,50 c. Budi Pekerti - B - C C Pengembangan Diri a. Kepramukaan - B - C b. Olah Raga - B - C c. Komputer - B - C d. Keagamaan - B - C f5 Program sekolah dalam meningkatkan kwalitas kelulusan - Membentuk kelompok belajar - Menambah jam pembelajaran - Mengaktifkan kegiatan pembelajaran - Melatih mengerjakan soal-soal ujian 43
  • 44. g5 Antisipasi jika peserta didik tidak lulus ujian - Mendaftarkan dan mengikutsertakan pada ujian kejar paket C. G5 Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan kecakapan hidup di SDN Batuaji 2 adalah computer MATERI PEMBELAJARAN KOMPUTER SD NEGERI BATUAJI 2 Kelas Materi I 15 Pengenalan bagian – bagian komputer 25 Mengetik huruf dan angka 35 Games II 15 Menghidupkan dan mematikan dengan urutan yang benar 25 Mengetik huruf dan angka 35 Games III 1. Mengetik huruf dan angka 2. Games IV 1. Mengetik surat 2. Games V 1. Membuat dan mengetik surat 2. Membuat kolom/table jadwal mata pelajaran 3. Games VI 1. Membuat surat dan mengetik surat 2. Menghitung 3. Games H5 Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karateristik bangsa Pendidikan karakter adalah langkah terencana untuk membentuk pribadi peserta didik agar mengenal, peduli, dan memadukan nilai-nilai baik dalam pembelajaran di sekolah pada setiap aspek yang ada di sekolah. Nilai-nilai baik tersebut harus melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang akan berguna bagi kehidupan siswa di kemudian hari. Pendidikan karakter dalam pelaksanaannya memerlukan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya dari guru dan pihak sekolah tetapi juga keluarga serta lingkungan masyarakat sekitar siswa agar terjadi lingkaran komunitas yang bersinergi dan menghasilkan tatanan masyarakat yang madani. Beberapa daerah telah mengaplikasikan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Diharapkan dengan adanya penerapan pendidikan karakter ini dapat meminimalisir bahkan mencegah meningkatnya perilaku kenakalan remaja di kalangan pelajar. 44
  • 45. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, ada dua mata pelajaran yang dapat langsung mengimplementasikannya pada materi ajar terkait dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yakni pendidikan agama dan PKn. Selain dua pelajaran tersebut, pelajaran lain lebih pada internalisasi nilai-nilai dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran (kegiatan belajar mengajar dan penilaian). Ada delapan hal yang menjadi pokok dalam pendidikan karakter, yaitu: 1. Kereligiusan 2. Kejujuran 3. Kecerdasan 4. Tanggung jawab 5. Kebersihan dan kesehatan 6. Kedisiplinan 7. Tolong menolong 8. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif Pelaksanaan pendidikan karakter baik melalui proses pembelajaran, kegiatan pembinaan kesiswaan, maupun pengelolaan sekolah perlu dimonitor dan dievaluasi agar kesesuaian antara tujuan dan penerapan dapat terpantau dengan baik serta hambatan- hambatan yang dihadapi dapat dicari solusi dalam masalah yang dihadapi. Dari hasil pengamatan, catatan, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten) MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten) MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten) I5 PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, 45
  • 46. yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peseta didik. Keterampilan lokal dan global SD Batuaji 2 adalah ketrampilan membuat taplak meja. PROGRAM KETRAMPILAN KEL AS MATERI I 1. Memberikan contoh kertas yang akan dipakai melipat 2. Kertas lipat tidak boleh mengkilap karena diisi hiasan dengan spidol 3. Latihan membuat lipatan berbagai macam bentuk 4. Siswa praktek membuat bentuk lipatan : kapal dan baju II 1. Menerangkan bahan kertas yang akan dipakai melipat 2. Memberikan beberapa contoh bentuk lipatan 3. Siswa latihan membuat lipatan bentuk : burung angsa dll 4. Memberikan tugas latihan di rumah III 1. Memberikan contoh bahan – bahan yang akan dipakai dalam membuat mainan yang digerakkan oleh angin 2. Memberikan contoh cara membuat baling – baling 3. Siswa praktek secara berkelompok dan perorangan 4. Memberikan tugas untuk melipat model lain IV 1. Memberikan contoh pita yang akan dipakai membuat ayaman 2. Memberikan contoh cara membuat : ketupat 3. Siswa dapat membedakan bahan / alat berdasarkan tekstur V 1. Memperkenalkan bahan – bahan taplak 2. Memberikan contoh cara teknik – teknik membuat taplak 3. Latihan membuat motif taplak 4. Siswa membuat taplak meja dengan kain VI 1. Memperkenalkan bahan – bahan taplak 2. Memberikan contoh cara teknik – teknik membuat taplak 3. Latihan membuat motif taplak 4. Siswa membuat taplak meja dengan kain BAB V PENUTUP Dengan selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini, maka SDN Batuaji 2 telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2014 / 2015. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini diharapkan 46
  • 47. dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SDN Batuaji 2 menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan dapat menghasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata hanya mendapat pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk akhlak budi luhur. Melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancarr. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki akhlak budi mulia sebagai pencerminan budaya bangsa. 47