SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Hedonisme
Hedonisme adalah suatu paham yang mengedepankan kesenangan
duniawi, kenikmatan duniawi, materi dan hal-hal yang berbau duniawi serta
menganggap bahwa hal-hal tersebut merupakan tujuan akhir yang harus dicapai
dengan cara apapun, di mana kata ‘duniawi’ merujuk pada aspek jasmani,
filosofis dan intelektual.
Kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani hēdonismos dari akar
kata hēdonē, artinya “kesenangan”. Kees Bertens (2002:235) mengungkapkan,
“Paham ini berusaha menjelaskan adalah baik apa yang memuaskan keinginan
manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri” 1 .
Poespoprodjo (1999:60) menyatakan, “Hedonisme merupakan salah satu teori
etika yang paling tua, paling sederhana, paling kebenda-bendaan, dan dari abad ke
abad selalu kita temukan” 2 . Sedangkan Burhanuddin Salam (1997:81)
menyatakan,
Hedonisme adalah sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang
didatangkannya. Sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan
dan tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik. Orang-orang
yang mengatakan ini, dengan sendirinya, menganggap atau menjadikan
kesenangan itu sebagai tujuan hidupnya 3.
Depdiknas (KBBI, 2005: 516) menyatakan, “Hedonisme adalah pandangan yang
menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam
hidup”4. Adapun Michael Onfray (dalam Caspar Melville, 2007:1)menyatakan,
“Hedonisme sebagai suatu sikap introspektif hidup berdasarkan mengambil
1 Kees Bertens, Etika (Jakarta, 2002), hal. 235
2 Poespoprodjo, Filsafat Moral (Yogyakarta, 1999), hal. 60
3 Burhanuddin Salam, Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan (Jakarta,1997), hal. 81
4 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta,2005), hal. 516
5
kesenangan diri sendiri dan kenikmatan orang lain, tanpa merugikan diri sendiri
atau orang lain”5.
B. Karakteristik Hedonisme
Epicurus (dalam Bertrand Russell 2002: 372), memberikan penjelasan
bahwa hedonisme terbagi atas :
1. Hedonisme egoistis, yaitu hedonisme yang bertujuan untuk
mendapatkan kesenangan semaksimal mungkin. Kesenangan yang
dimaksud ialah dapat dinikmati dengan waktu yang lama dan
mendalam. Contohnya: makan-makanan yang enak-enak, jumlah dan
jenisnya banyak, disediakan waktu yang cukup lama untuk menikmati
semuanya, seperti pada perjamuan makan ala Romawi. Bila perut
sudah penuh, maka disediakan sebuah alat untuk menggitit
kerongkongan, dengan demikian isi perut dapat dimuntahkan keluar,
kemudian dapat diisi kembali jenis makanan yang lain, sampai puas.
2. Hedonisme universal, yaitu suatu aliran hedonisme yang mirip dengan
ulitarisanisme kesenangan maksimal bagi semua, bagi banyak orang.
Contohnya: bila berdansa, haruslah berdansa bersama-sama, waktunya
semalam suntuk, tidak boleh ada seorang pun yang absen, ataupun
kesenangan-kesenangan lainnya yang dapat dinikmati bersama oleh
semua orang6.
Sedangkan Cicero (dalam Bertrand Russell 2002: 372) menjelaskan bahwa
ciri-ciri hedonisme adalah sebagai berikut :
1. Memiliki pandangan gaya instan, melihat sesuatu perolehan harta dari
hasil akhir bukan proses untuk membuat hasil akhir. Hal ini membawa
ke arah sikap selanjutnya yaitu, melakukan rasionalisasi atau
pembenaran dalam memenuhi kesenangan tersebut.
2. Menjadi pengejar modernitas fisik. Orang tersebut berpandangan
bahwa memiliki barang- barang berteknologi tinggi adalah
kebanggaan.
5 Caspar Melville, Atheism à la mode, https://newhumanist.org.uk/1421 (London, 2007)
6 Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, diterjemahkan oleh S. Jatmiko (Yogyakarta, 2002), hal.
372
6
3. Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata-rata yang tinggi.
Relativitas ini berarti sesuatu yang bagi masyarakat umum sudah
masuk ke tataran kenikmatan atau dapat disebut enak, namun baginya
itu tidak enak.
4. Memenuhi banyak keinginan- keinginan spontan yang muncul. Dalam
penjabaran benteng penahan kesenangan yang sangat sedikit sehingga
ketika orang menginginkan sesuatu harus segera dipenuhi.
5. Ketika mendapat masalah yang dia anggap berat muncul anggapan
bahwa dunia begitu membencinya.
6. Berapa uang yang dimiliki akan habis dan atau tersisa sedikit dengan
skala uang yang dimiliki berada di hidup orang menengah dan tidak
ada musibah selama memegang uang tersebut. Untuk masalah
makanan saja begitu kompleks dan jenisnya banyak belum termasuk
pakaian, rumah, barang-barang mewah, dsb.Namun, kaum hedonis
memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan7.
Di lain pihak, Jeremy Bentham menyatakan, “Kesenangan dan kesedihan
adalah satu-satunya motif yang memerintah manusia, kesenangan dan kesedihan
seseorang tergantung kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari
seluruh masyarakat” (2012:299)8. Memang harus diakui, bahwa banyak tindakan
manusia terdorong oleh cenderung untuk mencapai kepuasan. Bahkan ada ahli psikologi
yang berpendapat bahwa semua tindakan itu berdasarkan atas cenderung yang tak
terdasari, ialah cenderung untuk mencapai kepuasan semata, yang disebutnya libido
seksual (Sigmun Freud), atau cenderung untuk mencapai kepuasan dalam kekuasaan
(adler). Walaupun teori ini sekarang tidak diterima oleh psikologi lain, akan tetapi
tetaplah benar, bahwa cenderung mencari kepuasan itu masih merupakan suatu (bukan
satu-satunya) faktor yang mendorong manusia untuk bertindak. (Poedjawiyatna
1990:44)9.
7 Ibid.
8 Jeremy Bentham, An Introduction to the Principles of Moral Legislation (Oxford, 1789), hal. 299
9 Poedjawiyatna, Etika: Filsafat Tingkah Laku. (Jakarta, 1990), hal. 44
7
C. Sejarah dan Tokoh Etika Hedonisme
Etika hedonisme merupakan teori etika yang paling kuno. Munculnya filsafat
etika hedonisme sudah ditemukan pada Aristippos dari Kyrene (sekitar 433-355
S.M.), seorang murid Socrates. Ketika Socrates bertanya tentang apa tujuan akhir
manusia, ia tidak memberikan jawaban. Ia hanya mengkritik jawaban-jawaban
dari pertanyaannya tersebut. Pertanyaannya dijawab Aristippos, bahwa yang
sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan. Ia menyamakan kebahagiaan
dengan kesenangan. Ia menekankan lagi bahwa kesenangan harus dimengerti
sebagai kesenangan aktual, bukan kesenangan dari masa lampau dan kesenangan
di masa mendatang. Kebahagiaan atau kenikmatan yang baik dalam arti yang
sebenarnya adalah kenikmatan kini dan di sini (sekarang). Menurut Aristippos
kenikmatan hanya bersifat badani, aktual dan individual. Kesenangan juga perlu
dibatasi pada kesenangan yang mudah diraih, bukan yang diupayakan dengan
kerja keras (Kees Bertens 2002:236)10.
Aristippos mengajarkan bahwa kesenangan merupakan satu-satunya yang
ingin dicari manusia. Kesenangan atau kenikmatan sebanyak-banyaknya, sebab
kesakitan adalah suatu pengalaman yang tidak mengenakkan. Aristippos
mengajarkan “kenikmatan ada di tanganku, bukannya aku yang ada di tangan
kenikmatan”. Selanjutnya jangan sampai terpaku pada persitiwa sekejap,
melainkan hendaknya memandang kehidupan secara menyeluruh, karena yang
utama adalah hasil akhir dari kenikmatan. Mazhab Aristippos juga menampilkan
kaum hedonis yang mengajarkan bahwa tidaklah mungkin manusia selamanya
terbebas dari rasa sakit. Salah seorang dari pengikut Aristippos, Hegesias bahkan
mengatakan bahwa tujuan tersebut baru akan tercapai setelah mati (De Vos dalam
Soemargono, 2002:164-165)11.
Paham tersebut di atas kemudian muncul kembali setelah Aristoteles pada
masa Hellenism. Ketika itu Yunani dipimpin oleh pemerintahan Alexander
Agung. Kekuasaannya melampaui seluruh wilayah Yunani bahkan sampai di
kerajaan timur. Sesudah kematian Alexander pada tahun 323 S.M. kesatuan
politik kerajaan Yunani tidak terbatas lagi pada kota-kota Yunani, tetapi
10 Kees Bertens, op. cit. , hal. 236
11 De Vos, Pengantar Etika, diterjemahkan oleh Soejono Soemargono (Yogyakarta, 2002), hal.
164-165
8
mencakup juga seluruh wilayah yang ditaklukkan Alexander (Kees Bertens
1976:16)12.
Athena tetap merupakan suatu pusat yang penting dalam bidang filsafat.
Namun selain Athena, juga berkembang pula pusat-pusat intelektual lain,
terutama kota Alexandria. Pada masa hellenis, justru tidak banyak muncul filosof-
filosof besar, tetapi pengaruh filsafat sebagai salah satu unsure pendidikan, jauh
lebih luas dari masa sebelumnya. Sekolah-sekolah filsafat di Athena, seperti
Akademia dan Lykeion tetap meneruskan aktivitasnya, tetapi juga didirikan
beberapa sekolah baru (Kees Bertens 1976:17)13.
Jeremy Bentham (dalam Fuad Farid Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli,
2012: 299) menjelaskan bahwa hedonisme ialah perbuatan yang diantara segenap
perbuatan yang dapat dilakukan oleh seseorang akan membawa orang tersebut
merasakan kebahagiaan yang sebesar-besarnya. Kala itu, hedonisme masih
mempunyai arti positif. Dalam perkembangannya, penganut paham ini mencari
kebahagiaan berefek panjang tanpa disertai penderitaan. Mereka menjalani
berbagai praktik asketis, seperti puasa, hidup miskin, bahkan menjadi pertapa agar
mendapat kebahagiaan sejati. Namun waktu kekaisaran Romawi menguasai
seluruh Eropa dan Afrika, paham ini mengalami pergeseran ke arah negatif dalam
semboyan baru hedonisme. Semboyan baru itu, carpe diem (raihlah kenikmatan
sebanyak mungkin selagi kamu hidup), menjiwai tiap hembusan napas aliran
tersebut. Kebahagiaan dipahami sebagai kenikmatan belaka tanpa mempunyai arti
mendalam. Kedangkalan makna mulai terasa. Pemahaman negatif melekat dan
pemahaman positif menghilang dalam hedonisme. Karena pemahaman hedonis
yang lebih mengedepankan kebahagiaan diganti dengan mengutamakan
kenikmatan14.
Filsafat terus berkembang semakin luas menjadi suatu seni hidup. Orang
bijak adalah orang yang mengatur hidupnya menurut akal dan rasionya. Ada
banyak aliran, semuanya berusaha menentukan cita-cita hidup manusia. Ada
12 Kees Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat (Yogyakarta,1976), hal. 16
13 Ibid., hal. 17
14 Fuad Farid Ismail, AbdulHamid Mutawalli, Cara Mudah Belajar Filsafat (Yogyakarta, 2012),
hal. 299
9
aliran-aliran yang bersifat etis, yang menekankan kepada persoalan-persoalan
tentang kebijaksanaan hidup yang praktis, ada aliran-aliran yang diwarnai oleh
agama. Namun yang ditekankan pada zaman ini umumnya persoalan etika, yaitu
bagaimana manusia harus mengatur tingkah lakunya untuk hidup bahagia.
Epikuros dan Stoa termasuk dalam aliran-aliran yang bersifat etis ini (Hadiwijono,
1980:54)15.
Pandangan bahwa tercapainya kebahagiaan mesti menjadi tujuan
kehidupan manusia dan bahwa oleh karena itu manusia hendaknya hidup dengan
suatu cara yang mendekatkannya pada kebahagiaan tersebut. Etika yang membuat
pencaharian kebahagiaan menjadi prinsip yang paling dasar disebut eudemonisme
(dari kataYunani ‘eudaimonia’, kebahagiaan). Pertimbangan yang mendasari etika
kebahagiaan itu mudah dimengerti: kebahagiaan adalah tujuan pada dirinya
sendiri. Tidak ada yang mengatasinya. Orang yang sudah bahagia, tidak
memerlukan apa-apa lagi. Tampaknya masuk akal kalau kehidupan diarahkan
pada usaha untuk mencapai kebahagiaan. Berbeda seperti yang maksudkan oleh
Aristoteles, bapak peletak dasar filsafat etika. Baginya eudaimonia merupakan
suatu keadaan obyektif. ‘Eudaimonia’ berarti mempunyai jiwa (‘daimon’) dalam
keadaan baik. (Aristoteles dalam Kenyowati, 2004:8)16.
Epikuros, dalam konsep etikanya, bermaksud memberikan ketenangan batin
(ataraxia) kepada manusia. Hal ini disebabkan karena ketenangan batin itu
diancam oleh ketakutan, yaitu ketakutan terhadap murka para dewa, terhadap
maut, dan terhadap nasib. Bukankah para dewa tidak ikut campur dalam urusan
dunia? Para dewa tidak menjadikan jagat raya dan tidak mengurusinya. Inilah
pengaruh filsafat Demokritos terhadap Epikuros, yaitu tentang gerak atom-atom,
satu-satunya etika yang sesuai dengan materialisme mekanistis (Hadiwijono,
1980:55)17.
Kaum Epikurean (murid, dan aliran-aliran Epikuros) adalah penganut
kebebasan kehendak. Mereka mau menyelamatkan kebebasan manusia. Manusia
bukan budak takdir, manusia dapat menentukan kehidupannya sendiri. Mereka
15 Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta,1980), hal. 54
16 Aristoteles, Nichomachean Ethics: Sebuah Kitab Suci Etika, diterjemahkan oleh Embun
Kenyowati (Jakarta, 2004), hal. 8
17 Hadiwijono, op.cit., hal. 55
10
juga melawan mitos-mitos keagamaan, ingin mencerahkan manusia,
membebaskannya dari ketakutan-ketakutan terhadap dewa-dewa kematian,
pengadilan sesudah mati, serta neraka. Kaum Epikurean adalah penganut deisme.
Karena itu, manusia hendaknya mengatur hidupnya menurut kebijaksanaanya
sendiri. Manusia yang bebas dari ancaman takhayul dan agama dituntun untuk
mencari kebahagiaan. Bagi Epikuros, yang baik adalah yang menghasilkan
nikmat, dan yang buruk adalah yang menghasilkan perasaan tidak enak.
(Poespoprodjo 1988:45)18.
Aliran hedonisme dari Yunani kuno timbul kembali pada abad 18 M di Inggris
dengan ungkapannya, bahwa kesenangan yang dianggap penting sebagai hasil dari
setiap keputusan tindakan manusia. Tokoh yang terkenal ialah Jeremy Bentham
(1748-1832). Namun Bentham lebih memperluas lagi filsafat etika hedonisme
sebelumnya. Pendapat yang dikemukakan oleh Bentham adalah sebagai berikut.
Nature has mankind place under governance of two sovereign matter, pain
and pleasure. It’s for them alone to point out what we ought to do, as well as
to determine what we shall do. On the other hand the standard of right and
wrong, on the other chain of causes and effects, are fastened to their throne.
They govern us in all we do, in all we say, in all we think (1789:11)19.
Sesuai kutipan di atas, dapat diketahui bahwa sikap etis bagi Bentham adalah
kemampuan menghitung dengan cermat rasa senang dan rasa sakit sebagai hasil
perbuatan, untuk kemudian sebanyak mungkin merasakan rasa sakit menuju
sebanyak-banyaknya rasa senang. Bahkan Bentham menawarkan
konsep hedonistic calculus atau rumus menghitung rasa senang dan sakit.
Ukurannya meliputi tujuh unsur berikut:
1. intensity, kuat atau lemahnya rasa sakit dan senang.
2. duration, panjang atau pendeknya waktu berlakunya rasa sakit atau
senang.
3. certainty, kepastian akan timbulnya rasa tersebut.
18 Poespoprodjo, Filsafat Moral: Kesusilaan dalam Teori dan Praktek (Bandung,1988), hal. 45
19 Jeremy Bentham, op.cit., hal. 11
11
4. propincuity, dekat atau jauhnya waktu terjadinya perasaan sakit dan
senang.
5. facundity, kemungkinan rasa sakit dan senang diikuti oleh perasaan
yang sama.
6. purity, kemurnian dalam arti tidak tercampurnya dengan perasaan yang
berlawanan.
7. extent, jumlah orang yang terkena perasaan itu.
Enam unsur pertama tentang perbuatan yang menimbulkan rasa senang individual.
Unsur ketujuh menjadikan etik individual menjadi etik sosial (Bentham 1780,
dalam Chairis Zubair, 2005:45)20.
Bentham, dengan hedonistic calculus-nya, memberikan dasar matematis
pada bidang etika yang dapat memberikan arah bagi perbuatan manusia. Bentham
selanjutnya melahirkan etika utilitarianisme sebagai pengembangan dari
hedonisme. Ia merumuskan prinsip utilitarianisme sebagai “kebahagiaan yang
sebesar mungkin bagi jumlah yang sebesar mungkin” (the greatest happiness for
the greatest number). Apa yang dimaksud dengan kebahagiaan? Menurutnya,
kehidupan manusia ditentukan oleh dua tetapan dasar: nikmat (pleasure) dan
perasaan sakit (pain). Karena itu, tujuan moral tindakan manusia adalah
memaksimalkan perasaan nikmat dan meminimalkan perasaan sakit. Ia
mengatakan bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang bergantung kepada
kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat. Kebaikan
moral suatu perbuatan ditentukan oleh kegunaannya atau kemanfaatannya dalam
memajukan kesejahteraan bersama dari banyak orang. Tujuan dari hidup adalah
kebahagiaan yang paling besar bagi jumlah banyak orang. (Frans Magnis Suseno
1997:183)21.
20 Achmad Charris Zubair, Tinjauan Moral dan Kultural terhadap Hedonisme di Kalangan
Generasi Muda (Jakarta, 2005), hal. 45
21 Frans Magnis Suseno, 13 Tokoh Etika sejak Zaman Yunani sampai Abad ke-19 , (Yogyakarta,
1997), hal. 183

More Related Content

What's hot

Teori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas PasundanTeori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas PasundanNidaKhairunnisa4
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theorymankoma2012
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika KelompokRiinong
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didikwiyadnya
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutU Lhia Estrada
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminariyudhi18
 
Pengenalan Peralatan di Laboratorium
Pengenalan Peralatan di LaboratoriumPengenalan Peralatan di Laboratorium
Pengenalan Peralatan di LaboratoriumChandra Maulana
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriKirenius Wadu
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Makalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratoriumMakalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratoriumHendri Setiawan
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIHAhmad Jihad Almuhdhor
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)L. Novia Wisudyaningrum
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilArwinAr
 
Komunikasi sosial
Komunikasi sosialKomunikasi sosial
Komunikasi sosialmasnasikin
 
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanMitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanAtika Rusli
 

What's hot (20)

Teori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas PasundanTeori uses n gratifications Universitas Pasundan
Teori uses n gratifications Universitas Pasundan
 
Pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbukaPertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theory
 
Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta DidikPeran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
Peran Layanan Konseling Terhadap Kesehatan Mental Peserta Didik
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Pengenalan Peralatan di Laboratorium
Pengenalan Peralatan di LaboratoriumPengenalan Peralatan di Laboratorium
Pengenalan Peralatan di Laboratorium
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Makalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratoriumMakalah pengelolaan limbah laboratorium
Makalah pengelolaan limbah laboratorium
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
menghargai
menghargaimenghargai
menghargai
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Komunikasi sosial
Komunikasi sosialKomunikasi sosial
Komunikasi sosial
 
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan PembangunanMitos Komunikasi dan Pembangunan
Mitos Komunikasi dan Pembangunan
 

Viewers also liked

MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5Agnes Yodo
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1Agnes Yodo
 
Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah tinggi bahasa as...
Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah   tinggi bahasa as...Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah   tinggi bahasa as...
Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah tinggi bahasa as...Agnes Yodo
 
Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Yabniel Lit Jingga
 
Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)
Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)
Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)Agnes Yodo
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanNanon Hanriana
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4Agnes Yodo
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3Agnes Yodo
 
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswaLaporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswaMuttyTeukie Elf
 
Bab ii detry skripsi
Bab  ii detry skripsiBab  ii detry skripsi
Bab ii detry skripsiDerby Alfilah
 
Bab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etikaBab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etikaAndrew Yapvito
 
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaPengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaAnwar Luriohk
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan KuliahMandiri.org
 
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranMembuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranRobiyatul Adawiyah
 
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...Sirajuddin Putra
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswaBhagaskoro Kurniawan
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenIkhsan Bz
 

Viewers also liked (20)

MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 5
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 1
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah tinggi bahasa as...
Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah   tinggi bahasa as...Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah   tinggi bahasa as...
Kuesioner untuk penelitian hedonisme di lingkungan sekolah tinggi bahasa as...
 
Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)Shb makalah (etika dan sistem etika)
Shb makalah (etika dan sistem etika)
 
Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)
Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)
Daftar pustaka (Makalah Bahasa Indonesia , "HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA)
 
Pandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicureanPandangan kaum stoic dan epicurean
Pandangan kaum stoic dan epicurean
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 4
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3
MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 3
 
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswaLaporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
 
Teori etika
Teori etikaTeori etika
Teori etika
 
Bab ii detry skripsi
Bab  ii detry skripsiBab  ii detry skripsi
Bab ii detry skripsi
 
Bab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etikaBab 3 teori teori etika
Bab 3 teori teori etika
 
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budayaPengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranMembuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
 
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...Skripsi  pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
Skripsi pelaksanaan program kerja kecamatan sebagai upaya pelayanan kepada m...
 
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
Kuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswaKuesioner    evaluasi  proses pembelajaran  oleh  mahasiswa
Kuesioner evaluasi proses pembelajaran oleh mahasiswa
 
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumenContoh kuesioner riset perilaku konsumen
Contoh kuesioner riset perilaku konsumen
 
Bab 2 Skripsi
Bab 2 SkripsiBab 2 Skripsi
Bab 2 Skripsi
 

Similar to MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 2

Bab i hedonisme
Bab i hedonismeBab i hedonisme
Bab i hedonismepasarkecil
 
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docxDasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docxMuhammadIkrom10
 
Ada beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docx
Ada beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docxAda beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docx
Ada beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docxnuril23
 
Pengertian Etika
Pengertian EtikaPengertian Etika
Pengertian EtikaMrirfan
 
EPICUREANISME
EPICUREANISMEEPICUREANISME
EPICUREANISMEMuru Gayi
 
Moral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharianMoral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharianIlla Akeyla
 
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptxfilsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptxRanggaWisanggara1
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)NENENGFITRIA
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMas Yono
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptALAZHARTANJUNGBUMI
 
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptmateri_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptirwansyafathir1
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptArindaSasmitaR
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusiaDonnyHari
 
filsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docxfilsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docxAyuDiah46
 

Similar to MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 2 (20)

009 teori teori-etika
009 teori teori-etika009 teori teori-etika
009 teori teori-etika
 
009 teori teori-etika
009 teori teori-etika009 teori teori-etika
009 teori teori-etika
 
009 teori teori-etika
009 teori teori-etika009 teori teori-etika
009 teori teori-etika
 
Bab i hedonisme
Bab i hedonismeBab i hedonisme
Bab i hedonisme
 
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docxDasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
Dasar-Dasar Berlakunya Hukum Adat.docx
 
Ada beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docx
Ada beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docxAda beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docx
Ada beberapa aliran yang terkenal dalam filsafat moral.docx
 
Pengertian Etika
Pengertian EtikaPengertian Etika
Pengertian Etika
 
EPICUREANISME
EPICUREANISMEEPICUREANISME
EPICUREANISME
 
Moral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharianMoral dan etika dalam kehidupan seharian
Moral dan etika dalam kehidupan seharian
 
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptxfilsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
 
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
Mata kuliah-filsafat-ilmu1 (1)
 
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.pptmata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
mata-kuliah-filsafat-ilmu1.ppt
 
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.pptmateri_filsafat_ilmu_ppt.ppt
materi_filsafat_ilmu_ppt.ppt
 
Cici
CiciCici
Cici
 
Makna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.pptMakna Filsafat Ilmu.ppt
Makna Filsafat Ilmu.ppt
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
filsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docxfilsafat Fenomenologi.docx
filsafat Fenomenologi.docx
 
Logika2
Logika2Logika2
Logika2
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

MAKALAH BAHASA INDONESIA ( HEDONISME DI LINGKUNGAN STBA PIA) - BAB 2

  • 1. 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Hedonisme Hedonisme adalah suatu paham yang mengedepankan kesenangan duniawi, kenikmatan duniawi, materi dan hal-hal yang berbau duniawi serta menganggap bahwa hal-hal tersebut merupakan tujuan akhir yang harus dicapai dengan cara apapun, di mana kata ‘duniawi’ merujuk pada aspek jasmani, filosofis dan intelektual. Kata hedonisme diambil dari Bahasa Yunani hēdonismos dari akar kata hēdonē, artinya “kesenangan”. Kees Bertens (2002:235) mengungkapkan, “Paham ini berusaha menjelaskan adalah baik apa yang memuaskan keinginan manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri” 1 . Poespoprodjo (1999:60) menyatakan, “Hedonisme merupakan salah satu teori etika yang paling tua, paling sederhana, paling kebenda-bendaan, dan dari abad ke abad selalu kita temukan” 2 . Sedangkan Burhanuddin Salam (1997:81) menyatakan, Hedonisme adalah sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan dan tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik. Orang-orang yang mengatakan ini, dengan sendirinya, menganggap atau menjadikan kesenangan itu sebagai tujuan hidupnya 3. Depdiknas (KBBI, 2005: 516) menyatakan, “Hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup”4. Adapun Michael Onfray (dalam Caspar Melville, 2007:1)menyatakan, “Hedonisme sebagai suatu sikap introspektif hidup berdasarkan mengambil 1 Kees Bertens, Etika (Jakarta, 2002), hal. 235 2 Poespoprodjo, Filsafat Moral (Yogyakarta, 1999), hal. 60 3 Burhanuddin Salam, Logika Materiil Filsafat Ilmu Pengetahuan (Jakarta,1997), hal. 81 4 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta,2005), hal. 516
  • 2. 5 kesenangan diri sendiri dan kenikmatan orang lain, tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain”5. B. Karakteristik Hedonisme Epicurus (dalam Bertrand Russell 2002: 372), memberikan penjelasan bahwa hedonisme terbagi atas : 1. Hedonisme egoistis, yaitu hedonisme yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan semaksimal mungkin. Kesenangan yang dimaksud ialah dapat dinikmati dengan waktu yang lama dan mendalam. Contohnya: makan-makanan yang enak-enak, jumlah dan jenisnya banyak, disediakan waktu yang cukup lama untuk menikmati semuanya, seperti pada perjamuan makan ala Romawi. Bila perut sudah penuh, maka disediakan sebuah alat untuk menggitit kerongkongan, dengan demikian isi perut dapat dimuntahkan keluar, kemudian dapat diisi kembali jenis makanan yang lain, sampai puas. 2. Hedonisme universal, yaitu suatu aliran hedonisme yang mirip dengan ulitarisanisme kesenangan maksimal bagi semua, bagi banyak orang. Contohnya: bila berdansa, haruslah berdansa bersama-sama, waktunya semalam suntuk, tidak boleh ada seorang pun yang absen, ataupun kesenangan-kesenangan lainnya yang dapat dinikmati bersama oleh semua orang6. Sedangkan Cicero (dalam Bertrand Russell 2002: 372) menjelaskan bahwa ciri-ciri hedonisme adalah sebagai berikut : 1. Memiliki pandangan gaya instan, melihat sesuatu perolehan harta dari hasil akhir bukan proses untuk membuat hasil akhir. Hal ini membawa ke arah sikap selanjutnya yaitu, melakukan rasionalisasi atau pembenaran dalam memenuhi kesenangan tersebut. 2. Menjadi pengejar modernitas fisik. Orang tersebut berpandangan bahwa memiliki barang- barang berteknologi tinggi adalah kebanggaan. 5 Caspar Melville, Atheism à la mode, https://newhumanist.org.uk/1421 (London, 2007) 6 Bertrand Russell, Sejarah Filsafat Barat, diterjemahkan oleh S. Jatmiko (Yogyakarta, 2002), hal. 372
  • 3. 6 3. Memiliki relativitas kenikmatan di atas rata-rata yang tinggi. Relativitas ini berarti sesuatu yang bagi masyarakat umum sudah masuk ke tataran kenikmatan atau dapat disebut enak, namun baginya itu tidak enak. 4. Memenuhi banyak keinginan- keinginan spontan yang muncul. Dalam penjabaran benteng penahan kesenangan yang sangat sedikit sehingga ketika orang menginginkan sesuatu harus segera dipenuhi. 5. Ketika mendapat masalah yang dia anggap berat muncul anggapan bahwa dunia begitu membencinya. 6. Berapa uang yang dimiliki akan habis dan atau tersisa sedikit dengan skala uang yang dimiliki berada di hidup orang menengah dan tidak ada musibah selama memegang uang tersebut. Untuk masalah makanan saja begitu kompleks dan jenisnya banyak belum termasuk pakaian, rumah, barang-barang mewah, dsb.Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan7. Di lain pihak, Jeremy Bentham menyatakan, “Kesenangan dan kesedihan adalah satu-satunya motif yang memerintah manusia, kesenangan dan kesedihan seseorang tergantung kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat” (2012:299)8. Memang harus diakui, bahwa banyak tindakan manusia terdorong oleh cenderung untuk mencapai kepuasan. Bahkan ada ahli psikologi yang berpendapat bahwa semua tindakan itu berdasarkan atas cenderung yang tak terdasari, ialah cenderung untuk mencapai kepuasan semata, yang disebutnya libido seksual (Sigmun Freud), atau cenderung untuk mencapai kepuasan dalam kekuasaan (adler). Walaupun teori ini sekarang tidak diterima oleh psikologi lain, akan tetapi tetaplah benar, bahwa cenderung mencari kepuasan itu masih merupakan suatu (bukan satu-satunya) faktor yang mendorong manusia untuk bertindak. (Poedjawiyatna 1990:44)9. 7 Ibid. 8 Jeremy Bentham, An Introduction to the Principles of Moral Legislation (Oxford, 1789), hal. 299 9 Poedjawiyatna, Etika: Filsafat Tingkah Laku. (Jakarta, 1990), hal. 44
  • 4. 7 C. Sejarah dan Tokoh Etika Hedonisme Etika hedonisme merupakan teori etika yang paling kuno. Munculnya filsafat etika hedonisme sudah ditemukan pada Aristippos dari Kyrene (sekitar 433-355 S.M.), seorang murid Socrates. Ketika Socrates bertanya tentang apa tujuan akhir manusia, ia tidak memberikan jawaban. Ia hanya mengkritik jawaban-jawaban dari pertanyaannya tersebut. Pertanyaannya dijawab Aristippos, bahwa yang sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan. Ia menyamakan kebahagiaan dengan kesenangan. Ia menekankan lagi bahwa kesenangan harus dimengerti sebagai kesenangan aktual, bukan kesenangan dari masa lampau dan kesenangan di masa mendatang. Kebahagiaan atau kenikmatan yang baik dalam arti yang sebenarnya adalah kenikmatan kini dan di sini (sekarang). Menurut Aristippos kenikmatan hanya bersifat badani, aktual dan individual. Kesenangan juga perlu dibatasi pada kesenangan yang mudah diraih, bukan yang diupayakan dengan kerja keras (Kees Bertens 2002:236)10. Aristippos mengajarkan bahwa kesenangan merupakan satu-satunya yang ingin dicari manusia. Kesenangan atau kenikmatan sebanyak-banyaknya, sebab kesakitan adalah suatu pengalaman yang tidak mengenakkan. Aristippos mengajarkan “kenikmatan ada di tanganku, bukannya aku yang ada di tangan kenikmatan”. Selanjutnya jangan sampai terpaku pada persitiwa sekejap, melainkan hendaknya memandang kehidupan secara menyeluruh, karena yang utama adalah hasil akhir dari kenikmatan. Mazhab Aristippos juga menampilkan kaum hedonis yang mengajarkan bahwa tidaklah mungkin manusia selamanya terbebas dari rasa sakit. Salah seorang dari pengikut Aristippos, Hegesias bahkan mengatakan bahwa tujuan tersebut baru akan tercapai setelah mati (De Vos dalam Soemargono, 2002:164-165)11. Paham tersebut di atas kemudian muncul kembali setelah Aristoteles pada masa Hellenism. Ketika itu Yunani dipimpin oleh pemerintahan Alexander Agung. Kekuasaannya melampaui seluruh wilayah Yunani bahkan sampai di kerajaan timur. Sesudah kematian Alexander pada tahun 323 S.M. kesatuan politik kerajaan Yunani tidak terbatas lagi pada kota-kota Yunani, tetapi 10 Kees Bertens, op. cit. , hal. 236 11 De Vos, Pengantar Etika, diterjemahkan oleh Soejono Soemargono (Yogyakarta, 2002), hal. 164-165
  • 5. 8 mencakup juga seluruh wilayah yang ditaklukkan Alexander (Kees Bertens 1976:16)12. Athena tetap merupakan suatu pusat yang penting dalam bidang filsafat. Namun selain Athena, juga berkembang pula pusat-pusat intelektual lain, terutama kota Alexandria. Pada masa hellenis, justru tidak banyak muncul filosof- filosof besar, tetapi pengaruh filsafat sebagai salah satu unsure pendidikan, jauh lebih luas dari masa sebelumnya. Sekolah-sekolah filsafat di Athena, seperti Akademia dan Lykeion tetap meneruskan aktivitasnya, tetapi juga didirikan beberapa sekolah baru (Kees Bertens 1976:17)13. Jeremy Bentham (dalam Fuad Farid Ismail dan Abdul Hamid Mutawalli, 2012: 299) menjelaskan bahwa hedonisme ialah perbuatan yang diantara segenap perbuatan yang dapat dilakukan oleh seseorang akan membawa orang tersebut merasakan kebahagiaan yang sebesar-besarnya. Kala itu, hedonisme masih mempunyai arti positif. Dalam perkembangannya, penganut paham ini mencari kebahagiaan berefek panjang tanpa disertai penderitaan. Mereka menjalani berbagai praktik asketis, seperti puasa, hidup miskin, bahkan menjadi pertapa agar mendapat kebahagiaan sejati. Namun waktu kekaisaran Romawi menguasai seluruh Eropa dan Afrika, paham ini mengalami pergeseran ke arah negatif dalam semboyan baru hedonisme. Semboyan baru itu, carpe diem (raihlah kenikmatan sebanyak mungkin selagi kamu hidup), menjiwai tiap hembusan napas aliran tersebut. Kebahagiaan dipahami sebagai kenikmatan belaka tanpa mempunyai arti mendalam. Kedangkalan makna mulai terasa. Pemahaman negatif melekat dan pemahaman positif menghilang dalam hedonisme. Karena pemahaman hedonis yang lebih mengedepankan kebahagiaan diganti dengan mengutamakan kenikmatan14. Filsafat terus berkembang semakin luas menjadi suatu seni hidup. Orang bijak adalah orang yang mengatur hidupnya menurut akal dan rasionya. Ada banyak aliran, semuanya berusaha menentukan cita-cita hidup manusia. Ada 12 Kees Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat (Yogyakarta,1976), hal. 16 13 Ibid., hal. 17 14 Fuad Farid Ismail, AbdulHamid Mutawalli, Cara Mudah Belajar Filsafat (Yogyakarta, 2012), hal. 299
  • 6. 9 aliran-aliran yang bersifat etis, yang menekankan kepada persoalan-persoalan tentang kebijaksanaan hidup yang praktis, ada aliran-aliran yang diwarnai oleh agama. Namun yang ditekankan pada zaman ini umumnya persoalan etika, yaitu bagaimana manusia harus mengatur tingkah lakunya untuk hidup bahagia. Epikuros dan Stoa termasuk dalam aliran-aliran yang bersifat etis ini (Hadiwijono, 1980:54)15. Pandangan bahwa tercapainya kebahagiaan mesti menjadi tujuan kehidupan manusia dan bahwa oleh karena itu manusia hendaknya hidup dengan suatu cara yang mendekatkannya pada kebahagiaan tersebut. Etika yang membuat pencaharian kebahagiaan menjadi prinsip yang paling dasar disebut eudemonisme (dari kataYunani ‘eudaimonia’, kebahagiaan). Pertimbangan yang mendasari etika kebahagiaan itu mudah dimengerti: kebahagiaan adalah tujuan pada dirinya sendiri. Tidak ada yang mengatasinya. Orang yang sudah bahagia, tidak memerlukan apa-apa lagi. Tampaknya masuk akal kalau kehidupan diarahkan pada usaha untuk mencapai kebahagiaan. Berbeda seperti yang maksudkan oleh Aristoteles, bapak peletak dasar filsafat etika. Baginya eudaimonia merupakan suatu keadaan obyektif. ‘Eudaimonia’ berarti mempunyai jiwa (‘daimon’) dalam keadaan baik. (Aristoteles dalam Kenyowati, 2004:8)16. Epikuros, dalam konsep etikanya, bermaksud memberikan ketenangan batin (ataraxia) kepada manusia. Hal ini disebabkan karena ketenangan batin itu diancam oleh ketakutan, yaitu ketakutan terhadap murka para dewa, terhadap maut, dan terhadap nasib. Bukankah para dewa tidak ikut campur dalam urusan dunia? Para dewa tidak menjadikan jagat raya dan tidak mengurusinya. Inilah pengaruh filsafat Demokritos terhadap Epikuros, yaitu tentang gerak atom-atom, satu-satunya etika yang sesuai dengan materialisme mekanistis (Hadiwijono, 1980:55)17. Kaum Epikurean (murid, dan aliran-aliran Epikuros) adalah penganut kebebasan kehendak. Mereka mau menyelamatkan kebebasan manusia. Manusia bukan budak takdir, manusia dapat menentukan kehidupannya sendiri. Mereka 15 Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 1 (Yogyakarta,1980), hal. 54 16 Aristoteles, Nichomachean Ethics: Sebuah Kitab Suci Etika, diterjemahkan oleh Embun Kenyowati (Jakarta, 2004), hal. 8 17 Hadiwijono, op.cit., hal. 55
  • 7. 10 juga melawan mitos-mitos keagamaan, ingin mencerahkan manusia, membebaskannya dari ketakutan-ketakutan terhadap dewa-dewa kematian, pengadilan sesudah mati, serta neraka. Kaum Epikurean adalah penganut deisme. Karena itu, manusia hendaknya mengatur hidupnya menurut kebijaksanaanya sendiri. Manusia yang bebas dari ancaman takhayul dan agama dituntun untuk mencari kebahagiaan. Bagi Epikuros, yang baik adalah yang menghasilkan nikmat, dan yang buruk adalah yang menghasilkan perasaan tidak enak. (Poespoprodjo 1988:45)18. Aliran hedonisme dari Yunani kuno timbul kembali pada abad 18 M di Inggris dengan ungkapannya, bahwa kesenangan yang dianggap penting sebagai hasil dari setiap keputusan tindakan manusia. Tokoh yang terkenal ialah Jeremy Bentham (1748-1832). Namun Bentham lebih memperluas lagi filsafat etika hedonisme sebelumnya. Pendapat yang dikemukakan oleh Bentham adalah sebagai berikut. Nature has mankind place under governance of two sovereign matter, pain and pleasure. It’s for them alone to point out what we ought to do, as well as to determine what we shall do. On the other hand the standard of right and wrong, on the other chain of causes and effects, are fastened to their throne. They govern us in all we do, in all we say, in all we think (1789:11)19. Sesuai kutipan di atas, dapat diketahui bahwa sikap etis bagi Bentham adalah kemampuan menghitung dengan cermat rasa senang dan rasa sakit sebagai hasil perbuatan, untuk kemudian sebanyak mungkin merasakan rasa sakit menuju sebanyak-banyaknya rasa senang. Bahkan Bentham menawarkan konsep hedonistic calculus atau rumus menghitung rasa senang dan sakit. Ukurannya meliputi tujuh unsur berikut: 1. intensity, kuat atau lemahnya rasa sakit dan senang. 2. duration, panjang atau pendeknya waktu berlakunya rasa sakit atau senang. 3. certainty, kepastian akan timbulnya rasa tersebut. 18 Poespoprodjo, Filsafat Moral: Kesusilaan dalam Teori dan Praktek (Bandung,1988), hal. 45 19 Jeremy Bentham, op.cit., hal. 11
  • 8. 11 4. propincuity, dekat atau jauhnya waktu terjadinya perasaan sakit dan senang. 5. facundity, kemungkinan rasa sakit dan senang diikuti oleh perasaan yang sama. 6. purity, kemurnian dalam arti tidak tercampurnya dengan perasaan yang berlawanan. 7. extent, jumlah orang yang terkena perasaan itu. Enam unsur pertama tentang perbuatan yang menimbulkan rasa senang individual. Unsur ketujuh menjadikan etik individual menjadi etik sosial (Bentham 1780, dalam Chairis Zubair, 2005:45)20. Bentham, dengan hedonistic calculus-nya, memberikan dasar matematis pada bidang etika yang dapat memberikan arah bagi perbuatan manusia. Bentham selanjutnya melahirkan etika utilitarianisme sebagai pengembangan dari hedonisme. Ia merumuskan prinsip utilitarianisme sebagai “kebahagiaan yang sebesar mungkin bagi jumlah yang sebesar mungkin” (the greatest happiness for the greatest number). Apa yang dimaksud dengan kebahagiaan? Menurutnya, kehidupan manusia ditentukan oleh dua tetapan dasar: nikmat (pleasure) dan perasaan sakit (pain). Karena itu, tujuan moral tindakan manusia adalah memaksimalkan perasaan nikmat dan meminimalkan perasaan sakit. Ia mengatakan bahwa kesenangan dan kesedihan seseorang bergantung kepada kebahagiaan dan kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat. Kebaikan moral suatu perbuatan ditentukan oleh kegunaannya atau kemanfaatannya dalam memajukan kesejahteraan bersama dari banyak orang. Tujuan dari hidup adalah kebahagiaan yang paling besar bagi jumlah banyak orang. (Frans Magnis Suseno 1997:183)21. 20 Achmad Charris Zubair, Tinjauan Moral dan Kultural terhadap Hedonisme di Kalangan Generasi Muda (Jakarta, 2005), hal. 45 21 Frans Magnis Suseno, 13 Tokoh Etika sejak Zaman Yunani sampai Abad ke-19 , (Yogyakarta, 1997), hal. 183