SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Sistem Gerak Pada
Manusia
Alat gerak pasif
Rangka
Alat gerak aktif
Otot
Gerak pada manusia
Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan
menjadi 2 jenis
• Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk
hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di
semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali
Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali
Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species
Loligo sp/cumi-cumi.
• Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh
makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada
seluruh Vertebrata, kecuali Reptilia jenis Kura-
kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada
hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class
Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi Rangka
1. Formasi Bentuk Tubuh
2. Formasi Sendi-Sendi
3. Pelekatan Otot-Otot
4. Sebagai Pengungkit
5. Penyokong Berat Badan
6. Proteksi
7. Tempat Pembentukan Sel Darah
8. Fungsi Immunologis
9. Penyimpan Kalsium
Pengelompokan Rangka Manusia
Kelompok
Tulang
pada Manusia
Rangka
Aksial
Rangka
Apendikuler
Rangka Aksial
1. Tulang Tengkorak
2. Tulang Belakang
3. Tulang Dada
4. Tulang Rusuk
Tulang Tengkorak
Tengkorak
Bagian Kepala
2 tl ubun-ubun
1 tl kpl blkng
2 tl baji
2 tl pelipis
Bagian Muka
2 tl rahang atas
2 tl rahang bawah
2 tl pipi
2 tl langit-langit
2 tl hidung
2 tl air mata
1 tl lidah
1 tl dahi
2 tl tapis
Tulang Tengkorak
Tulang Belakang
1. 7 ruas tl. Leher
2. 12 ruas tl. Punggung
3. 5 ruas tl. Pinggang
4. 5 ruas tl. Kelangkang
5. 4 ruas tl. Ekor
7 Ruas Tulang Leher
12 Ruas Tulang Punggung
5 Ruas Tulang Pinggang
5 Ruas Tulang Kelangkang
4 Ruas Tulang Ekor
Tulang Rusuk & Tulang Dada
Rangka Apendikuler
1. Tulang Anggota Gerak Atas
2. Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang Anggota Gerak Atas
1. 2 Tulang Lengan Atas (Humerus)
2. 2 Tulang Pengumpil (Radius)
3. 2 Tulang Hasta (Ulna)
4. 2 x 8 Tulang Pergelangan Tangan (Karpal)
5. 2 x 5 Tulang Telapak Tangan (Metakarpal)
6. 2 x 14 Tulang Jari (Falanges)
Tulang Anggota Gerak Bawah
1. 2 tl. Paha (femur)
2. 2 tl. Tempurung lutut (patella)
3. 2 tl. Kering (tibia)
4. 2 tl. Betis (fibula)
5. 2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsal)
6. 2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsal)
7. 2 x 14 ruas tl. Jari kaki (falanges)
8. Tulang Gelang Panggul
Bentuk Tulang
1. Tulang Pipa (panjang)
2. Tulang Pendek
3. Tulang Pipih
4. Tulang Tak Beraturan
Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang
berbentuk bonggol/membulat,
kemudian bagian tengah tulang yang disebut
diafise. Daerah antara diafise dengan epifise
terdapat cakraepifise tepatnya lebih mengarah
pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari
cartilago yang aktif membelah pada usia
pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise
ini sudah menulang.
Beberapa contoh tulang pipa adalah pada
tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna),
tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki
diantaranya tulang paha (femur), dan tulang
kering (tibia).
Tulang Pipa
Tulang Pipa
• Bentuknya seperti pipa panjang silindris
(diafise)
• Ujungnya membulat (epifise) tersusun atas
tulang rawan
• Bagian tengah bernama metafise dan berongga
yang berisi sumsum tulang
– Sumsum tulang merah  pembentukan eritrosit
– Sumsum tulang kuning  pembentukan sel lemak
Tulang Pendek
• Dapat bergerak bebas
• Tulang pendek berbentuk
bulat dan pendek tidak
beraturan atau silinder kecil.
• Rongga tulang pendek berisi
sumsum merah.
• Tulang pendek contohnya
tulang pada pergelangan
tangan, pergelangan kaki,
tepalak tangan, telapak kaki
serta ruas-ruas tulang
belakang.
Tulang Pipih
• Tulang berbentuk lempengan
pipih yang lebar.
• Fungsi melindungi struktur tubuh
di bagian bawahnya
• Tulang ini tersusun dari 2 buah
lempengan tulang kompak dan
tulang spons. Rongga diantara
kedua lempengan tulang tersebut
terisi sumsum merah.
• Contohnya adalah tulang rusuk
(costa), tulang belikat (scapula),
tulang dada (sternum), dan
tulang tengkorak.
Tulang Tak Beraturan
• Tulang bentuk kompleks yang
berhubungan dengan fungsi khusus
• Ditemukan pada tulang rahang, ruas
tulang belakang
Jenis Tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan
penyusunnya dan sifat-sifat fisik, yaitu:
1. Tulang Rawan, dibedakan menjadi:
a. Tulang rawan Hialin
b. Tulang rawan Fibrosa
c. Tulang rawan Elastin
2. Tulang Keras
a. Osteosit (sel tulang dewasa pembentuk
tulang)
b. Matriks (berisi kolagen & mineral)
Tulang rawan/tulang muda/cartilago
• Berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise
tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan.
• Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi
terutama pada saat proses perkembangan embrio
menjadi fetus (janin). Pembentukan rangka fetus di
dominasi oleh cartilago. Seiring dengan
perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki
usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilago ini
akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak
semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa
yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada
trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian
ujung, ruas-ruas persendian tulang.
• Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu
berupa cairan kental yang banyak mengandung
zat perekat kolagen yang tersusun atas protein
dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya
condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada
cartilago. Pada anak-anak cartilago lebih banyak
mengandung sel pembentuk tulang rawan dari
pada matriks, sedangkan pada orang dewasa
berkebalikan.
Tulang rawan/tulang muda/cartilago
• Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang
rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang
rawan berawal dari selaput tulang rawan yang
disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi
untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage
karena banyak mengandung pembuluh darah.
Dalam pericondrium banyak mengandung
condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
Tulang rawan/tulang muda/cartilago
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya
dibedakan menjadi:
• Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen
yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan
halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat.
Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan
persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi
terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
• Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa
berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa
bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas
tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon
dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
• Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa
serabut elastic berwarna kuning yang
bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan
tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila
manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai
pada ujung hidung/cuping, saluran
eustachius (pada telinga bagian tengah) dan
daun telinga.
Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya
dibedakan menjadi:
Tulang keras/tulang sejati/osteon
Osteon berfungsi :
• Sebagai penyusun sistem rangka
tubuh.
• Sebagai pelindung organ-organ
yang vital.
Tulang keras terbentuk melalui proses :
 Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi
tulang sejati atau tulang keras. Pada peristiwa ini tulang
rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit
zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati
bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak
atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi
oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang
membuat osteon menjadi keras.
 Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa
osifikasi.
Tulang keras/tulang sejati/osteon
Proses Pembentukan Tulang
(Osifikasi)
Pada bulan ke-2 dalam kandungan:
1. Jaringan embrional (mesenkim)
membentuk rangka yang berupa tulang
rawan (kartilago).
2. Kartilago dirusak oleh Kondroblas (sel
pembentuk tulang rawan)
3. Terbentuklah rongga yang terisi osteoblas
(sel pembentuk tulang keras)
4. Osteoblas membentuk osteosit (sel tulang
keras)
5. Osteosit membentuk lapisan-lapisan
(lamela) dari dalam ke luar.
• Pembentuk sel tulang sejati disebut
osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan
dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang
muda yang nantinya akan membentuk
osteosit/perombak sel-sel tulang.
• Selaput pelindung tulang sejati disebut
periosteum. Kandungan yang terdapat
dalam matriks osteon adalah Calcium
Carbonat atau CaCO3 dan Calcium
Phosphat atau Ca3(PO4)2.
Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yang
mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas
terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan
membentuk osteosit.
Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari
monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang .
fungsi osteoklas untuk perkembangan,
pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan
dilihat dengan mikroskop akan tampak
gambaran suatu sistem yang disebut sistem
Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu
suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks
tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan
saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris
atau lingkaran-lingkaran yang merupakan
kesatuan pembuluh darah dan sel
saraf. Selain itu dalam lamella konsentris
terdapat rongga/cawan tempat sel tulang
berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang
telah mati hanya akan nampak
rongga/lekukannya saja. Antar lakuna
dihubungkan dengan saluran kecil beruapa
kanal yang disebut dengan kanalikuli yang
berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi
sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini
tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.

More Related Content

What's hot

Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesiaKata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesiaqumilaila32
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixRian Maulana
 
Power point biologi organ dan sistem organ kelas XI
Power point biologi organ dan sistem organ kelas XIPower point biologi organ dan sistem organ kelas XI
Power point biologi organ dan sistem organ kelas XILatifa Syifa
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPLili Andajani
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaArinta Winsi
 
ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanchavidya
 
MODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docx
MODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docxMODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docx
MODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docxSanes Callejon
 
Contoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat genContoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat genWijining Putri
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanSalma Maulida
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Selnova147
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxnadia868813
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidupkahfinurfa
 
08 lks sistem ekskresi K13 Revisi
08 lks sistem ekskresi K13 Revisi08 lks sistem ekskresi K13 Revisi
08 lks sistem ekskresi K13 RevisiIksan Nur
 

What's hot (20)

Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesiaKata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
Kata, kalimat, dan paragraf bahasa indonesia
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Power point biologi organ dan sistem organ kelas XI
Power point biologi organ dan sistem organ kelas XIPower point biologi organ dan sistem organ kelas XI
Power point biologi organ dan sistem organ kelas XI
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
 
ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewan
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
MODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docx
MODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docxMODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docx
MODUL AJAR PERTUMBUHAN _ PERKEMBANGAN.docx
 
Contoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat genContoh keanekaragaman tingkat gen
Contoh keanekaragaman tingkat gen
 
ATP Fase F11 - Biologi.pdf
ATP Fase F11 - Biologi.pdfATP Fase F11 - Biologi.pdf
ATP Fase F11 - Biologi.pdf
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Vertebrata
VertebrataVertebrata
Vertebrata
 
Ppt materi drama
Ppt materi dramaPpt materi drama
Ppt materi drama
 
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docxMODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
MODUL AJAR KELAS 11 FIX.docx
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Bagian Tumbuhan
Bagian TumbuhanBagian Tumbuhan
Bagian Tumbuhan
 
08 lks sistem ekskresi K13 Revisi
08 lks sistem ekskresi K13 Revisi08 lks sistem ekskresi K13 Revisi
08 lks sistem ekskresi K13 Revisi
 

Similar to SISGERMAN

Similar to SISGERMAN (20)

Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
sistem gerak manusia
 sistem gerak manusia sistem gerak manusia
sistem gerak manusia
 
Materi sistem gerak
Materi sistem gerakMateri sistem gerak
Materi sistem gerak
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptxsistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
 
SISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIASISTEM GERAK MANUSIA
SISTEM GERAK MANUSIA
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismon
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismon
 
Sistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puekSistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puek
 
TULANG.pptx
TULANG.pptxTULANG.pptx
TULANG.pptx
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasif
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak ManusiaBAB 2 Sistem Gerak Manusia
BAB 2 Sistem Gerak Manusia
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

SISGERMAN

  • 2. Alat gerak pasif Rangka Alat gerak aktif Otot Gerak pada manusia
  • 3. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjadi 2 jenis • Eksoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi. • Endoskeleton Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, kecuali Reptilia jenis Kura- kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
  • 4. Fungsi Rangka 1. Formasi Bentuk Tubuh 2. Formasi Sendi-Sendi 3. Pelekatan Otot-Otot 4. Sebagai Pengungkit 5. Penyokong Berat Badan 6. Proteksi 7. Tempat Pembentukan Sel Darah 8. Fungsi Immunologis 9. Penyimpan Kalsium
  • 5. Pengelompokan Rangka Manusia Kelompok Tulang pada Manusia Rangka Aksial Rangka Apendikuler
  • 6. Rangka Aksial 1. Tulang Tengkorak 2. Tulang Belakang 3. Tulang Dada 4. Tulang Rusuk
  • 7. Tulang Tengkorak Tengkorak Bagian Kepala 2 tl ubun-ubun 1 tl kpl blkng 2 tl baji 2 tl pelipis Bagian Muka 2 tl rahang atas 2 tl rahang bawah 2 tl pipi 2 tl langit-langit 2 tl hidung 2 tl air mata 1 tl lidah 1 tl dahi 2 tl tapis
  • 9. Tulang Belakang 1. 7 ruas tl. Leher 2. 12 ruas tl. Punggung 3. 5 ruas tl. Pinggang 4. 5 ruas tl. Kelangkang 5. 4 ruas tl. Ekor
  • 10. 7 Ruas Tulang Leher 12 Ruas Tulang Punggung 5 Ruas Tulang Pinggang 5 Ruas Tulang Kelangkang 4 Ruas Tulang Ekor
  • 11. Tulang Rusuk & Tulang Dada
  • 12. Rangka Apendikuler 1. Tulang Anggota Gerak Atas 2. Tulang Anggota Gerak Bawah
  • 13. Tulang Anggota Gerak Atas 1. 2 Tulang Lengan Atas (Humerus) 2. 2 Tulang Pengumpil (Radius) 3. 2 Tulang Hasta (Ulna) 4. 2 x 8 Tulang Pergelangan Tangan (Karpal) 5. 2 x 5 Tulang Telapak Tangan (Metakarpal) 6. 2 x 14 Tulang Jari (Falanges)
  • 14. Tulang Anggota Gerak Bawah 1. 2 tl. Paha (femur) 2. 2 tl. Tempurung lutut (patella) 3. 2 tl. Kering (tibia) 4. 2 tl. Betis (fibula) 5. 2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsal) 6. 2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsal) 7. 2 x 14 ruas tl. Jari kaki (falanges) 8. Tulang Gelang Panggul
  • 15.
  • 16.
  • 17. Bentuk Tulang 1. Tulang Pipa (panjang) 2. Tulang Pendek 3. Tulang Pipih 4. Tulang Tak Beraturan
  • 18. Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu: epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang. Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dan tulang kering (tibia). Tulang Pipa
  • 19. Tulang Pipa • Bentuknya seperti pipa panjang silindris (diafise) • Ujungnya membulat (epifise) tersusun atas tulang rawan • Bagian tengah bernama metafise dan berongga yang berisi sumsum tulang – Sumsum tulang merah  pembentukan eritrosit – Sumsum tulang kuning  pembentukan sel lemak
  • 20. Tulang Pendek • Dapat bergerak bebas • Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. • Rongga tulang pendek berisi sumsum merah. • Tulang pendek contohnya tulang pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, tepalak tangan, telapak kaki serta ruas-ruas tulang belakang.
  • 21. Tulang Pipih • Tulang berbentuk lempengan pipih yang lebar. • Fungsi melindungi struktur tubuh di bagian bawahnya • Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah. • Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak.
  • 22. Tulang Tak Beraturan • Tulang bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus • Ditemukan pada tulang rahang, ruas tulang belakang
  • 23. Jenis Tulang Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik, yaitu: 1. Tulang Rawan, dibedakan menjadi: a. Tulang rawan Hialin b. Tulang rawan Fibrosa c. Tulang rawan Elastin 2. Tulang Keras a. Osteosit (sel tulang dewasa pembentuk tulang) b. Matriks (berisi kolagen & mineral)
  • 24. Tulang rawan/tulang muda/cartilago • Berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. • Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus (janin). Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilago ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
  • 25. • Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilago lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan. Tulang rawan/tulang muda/cartilago
  • 26. • Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit. Tulang rawan/tulang muda/cartilago
  • 27. Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi: • Cartilago Hialin Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin. • Cartilago Fibrosa/serabut Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
  • 28. • Cartilago Elastin/elastic Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan daun telinga. Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi:
  • 29. Tulang keras/tulang sejati/osteon Osteon berfungsi : • Sebagai penyusun sistem rangka tubuh. • Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
  • 30. Tulang keras terbentuk melalui proses :  Osifikasi Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras. Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras.  Kalsifikasi Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi. Tulang keras/tulang sejati/osteon
  • 31. Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi) Pada bulan ke-2 dalam kandungan: 1. Jaringan embrional (mesenkim) membentuk rangka yang berupa tulang rawan (kartilago). 2. Kartilago dirusak oleh Kondroblas (sel pembentuk tulang rawan) 3. Terbentuklah rongga yang terisi osteoblas (sel pembentuk tulang keras) 4. Osteoblas membentuk osteosit (sel tulang keras) 5. Osteosit membentuk lapisan-lapisan (lamela) dari dalam ke luar.
  • 32. • Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang. • Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
  • 33. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum) Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit. Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
  • 34. Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
  • 35.
  • 36.
  • 37. Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuan pembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.