SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
TUGAS BIOLOGI
SISTEM GERAK MANUSIA DAN
GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
MANUSIA
OLEH KELOMPOK 6
ANGGOTA :
1. PAMELA MUDJIMU
2. REGINA NOHO
3. DIVA SENDUK
4. DANIEL LAPOD
5. JEHEZKIEL POSUMAH
SISTEM GERAK MANUSIA
Gerak
 Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan
posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk
hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai
sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Gerak pada manusia dan hewan
menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan
untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata
karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.
Alat gerak
 Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu
alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat
gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga
membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
 Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan
pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada
tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak
dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan
alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem
gerak manusia dan hewan.
 Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu
protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk
aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada
saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga
akan bergerak.
 Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang
lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut
ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada
saat relaksasi/kembali pada posisi semula).
RANGKA/SKELETON
 Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka
atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2
jenis :
-Eksoskeleton
 Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton
jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah
kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum
Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
-Endoskeleton
 Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton
jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia,
Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura
dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata
Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
 Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
 Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
 Menahan dan menegakkan tubuh.
 Tempat pembentukan sel darah.
 Tempat perlekatan otot.
 Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
 Sebagai alat gerak pasif.
GAMBAR RANGKA MANUSIA
TULANG/ALAT GERAK PASIF
 Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat
fisik yaitu :
A. Tulang rawan/tulang muda/cartilago
 Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang.
Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak
dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio
menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago.
Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia
pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa
osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa
yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan,
daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
 Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang
banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan
sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan
sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak
mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan
pada orang dewasa berkebalikan.
 Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan
Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut
pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan
nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam
pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk
condrosit.
- Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin bersifat halus, lentur, transparan dan memiliki matriks yang homogen.
Tulang rawan ini terdapat pada permukaan persendian serta dinding trakea.
- Tulang rawan elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur dan matriks memiliki serabut elastis yang bercabang-
cabang. Tulang rawan elastis terdapat pada ujung hidung dan daun telinga.
- Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriks mengandung banyak serabut-
serabut kolagen. Terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang dan tulang rawan pada lutut.
B. Tulang keras/tulang sejati/osteon
Osteon berfungsi :
 Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
 Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
Terbentuk melalui proses :
1) Osifikasi
 Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda
menjadi tulang sejati atau tulang keras.
 Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan
matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat
kolagen sehingga akan membuat tulang sejati
bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang
mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks
tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor
(phosphate), hal inilah yang membuat osteon
menjadi keras.
2) Kalsifikasi
 Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada
peristiwa osifikasi.
 Pembentuk sel tulang sejati disebut
osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh
osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan
membentuk osteosit/perombak sel-sel
tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut
periosteum. Kandungan yang terdapat dalam
matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau
CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
PEMBAGIAN TULANG
 Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :
Tulang pipa/panjang
 Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada
kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini
untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi
sumsum kuning dan lemak.
 Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua
ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah
tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat
cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang
tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada
orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
 Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os.
Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
 Tulang pipih
 Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2
buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua
lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.
 Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum,
Os. Cranium, dll.
 Tulang pendek
 Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder
kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.
 Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas
Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
 Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
Tulang kompak/padat
 Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai
adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.
 Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
Tulang spons/bunga karang
 Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga.
Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
 Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
Tulang Axial terdiri dari :
 A. Tulang Tengkorak :
 1) Tulang dahi = 1 buah
 2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
 3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah
 4) Tulang pelipis = 2 buah
 5) Tulang baji = 2 buah
 6) Tulang tapis = 2 buah
 7) Tulang mata = 2 buah
 8) Tulang air mata = 2 buah
 9) Tulang rongga mata = 2 buah
 10) Tulang pipi = 2 buah
 11) Tulang hidung = 2 buah
 12) Tulang rahang atas = 2 buah
 13) Tulang rahang bawah = 2 buah
 14) Tulang langit-langit = 2 buah
 15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
 B. Tulang Pendengaran :
 1) Tulang martil = 2 buah
 2) Tulang landasan = 2 buah
 3) Tulang sanggurdi= 2 buah
 C. Tulang badan :
 1) Tulang leher = 7 ruas
 2) Tulang punggung = 12 ruas
 3) Tulang pinggang = 5 ruas
 4) Tulang kelangkang = 5 buah
 5) Tulang ekor =4 ruas (menyatu)
 D. Tulang dada :
 1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
 2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
 3) Tulang dada bagian taju pedang = 1
buah
 E. Tulang rusuk :
 1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
 2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
 3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
 F. Tulang gelang bahu :
 1) Tulang selangka = 2 buah
 2) Tulang belikat = 2 buah
 G. Tulang gelang panggul :
 1) Tulang usus = 2 buah
 2) Tulang duduk = 2 buah
 3) Tulang kemaluan = 2 buah
Tulang Apendikuler/Extremitas
 A. Tulang pergerakan atas :
 1) Tulang lengan atas = 2 buah
 2) Tulang pengumpil = 2 buah
 3) Tulang hasta = 2 buah
 4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8
buah
 5) Tulang telapak tangan=2 x 5 buah
 6) Tulang ruas jari tangan =2 x 14
ruas
 B. Tulang pergerakan bawah :
 1) Tulang paha = 2 buah
 2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
 3) Tulang betis = 2 buah
 4) Tulang kering = 2 buah
 5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
 6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
 7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
HUBUNGAN ANTARTULANG
 Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antartulang yang
memungkinkan pergerakan disebut persendian. Berdasarkan dapat dan tidaknya
digerakkan, dibedakan atas diartrosis, amfiartrosis dan sinartrosis.
1) Diartrosis
 Hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan bebas. Diartrosis
memudahkan tulang untuk bergerak karena adanya struktur tertentu dan juga
dimungkinkan adanya bentuk-bentuk tertentu dari ujung-ujung tulang yang
berhubungan. Memiliki struktur yang terdiri dari bonggol sendi, tulang rawan
sendi dan mangkok sendi. Diartrosis dapat dibedakan menjadi :
 Sendi peluru
 Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala
arah.
Sendi engsel
 Bentuk hubungan dua tulang yang
hanya memungkinkan gerak ke satu
arah.
Sendi putar
 Bentuk hubungan dua tulang yang
memungkinkan tulang yang satu
bergerak mengitari ujung tulang
yang lain sehingga terjadi gerak
rotasi (memutar).
Sendi pelana
 Bentuk hubungan dua tulang dan
kedua ujung tulang berbentuk pelana
kuda.
Sendi geser
 Bentuk hubungan dua tulang yang
memungkinkan terjadinya sedikit
gerakan.
Sendi luncur
 Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung
ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar
(menggeliat).
Sendi gulung
 Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari
tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
Sendi ovoid
 Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua,
dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan
muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk
ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os.
Radius dengan Os. Carpal.
2) Amfiartrosis
 Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat
terbatas. Penghubung antartulang pada amfiartrosis adalah tulang rawan.
3) Sinartrosis
 Hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Ujung-ujung
tulang yang berhubungan diperstaukan oleh serabut jaringan ikat dan
mengalami osifikasi sehingga tidak dapat digerakkan.
OTOT/ALAT GERAK PASIF
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
Otot Polos/Licin
 Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
 Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
 Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
 Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan
teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
 Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
 Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
1) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
2) Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
3) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada
struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya
pad permukaan sel otot.
4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat
pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
Otot Jantung/myocardium
 Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel
otot jantung disebut dengan Sinsitium.
 Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
 Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah
lambat, teratur dan tidak mudah lelah.
 Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
 Gambar Otot Polos
 Gambar Otot Lurik
 Gambar Otot Jantung
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :
Otot sinergis
 Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja
sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Contoh :
 Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk
menelungkup.
 Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan
menengadah.
Otot antagonis
 Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling berlawanan/bertolak
belakang/tidak searah.
Macamnya :
 Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
 Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu
badan).
 Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
 Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
 Gambar otot sinergis Gambar otot antagonis
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
Origo
 Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil
pada saat kontraksi.
Insersio
 Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi
pada saat kontraksi.
KELAINAN/GANGGUAN PADA SISTEM
GERAK MANUSIA
 Berikut ini adalah beberapa bentuk kelainan /gangguan tulang dan sendi pada
manusia
A. Kelainan /Gangguan Pada Tulang Belakang /Spinal Manusia
1. Kiposis /Kifosis/Kyphosis
 Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok
2. Lordosis
 Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat
bongkok ke belakang.
3. Skoliosis /Scoliosis /Skeliosis
 Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk
ke samping.
4. Sublubrikasi
 Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang
menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke
kanan.
 Gambar Kiposis
/Kifosis/Kyphosis
 Gambar Lordosis
 Gambar Skoliosis
/Scoliosis /Skeliosis
B. Kelainan / Gangguan Pada Sendi Manusia
1. Keseleo / Terkilir / Sprained
 Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak
biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa
menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.
2. Dislokasi / Dislocation
 Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari
kedudukan awal.
3. Artritis / Arthritis
 Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi
perubahan posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
4. Ankilosis / Ankylosis
 Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan
di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.
C. Kelainan/Gangguan Retak Tulang / Patah Tulang / Fraktura / Fracture
 Fraktura tulang adalah ratak tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat
benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya. Fraktura tulang sederhana
yaitu keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di sekelilingnya.
Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di
sekitarnya.
D. Kelainan / Gangguan Fisiologik
1. Mikrosefalus / Microcephalus
 Mikrosefalus adalah kelainan
pertumbuhan terkorak kepala
yang menyebabkan kepala
penderita terlihat lebih kecil
dari normal.
2. Osteoporosis
 Osteoporosis adalah kondisi
di mana tulang rapuh. keropos
dan mudah patah. Umumnya
osteoporisis disebabkan oleh
hormon jantan / betina yang
kurang sempurna atau akibat
kekurangan asupan kalsium
untuk tulang.
3. Rakitis / Rachitis / Rakhitis
 Rakitis adalah penyakit tulang
yang terjadi akibat kurang
vitamin D sehingga umumnya
menyebabkan bentuk tulang
kaki bengkok membentuk
huruf O atau X.
 Gambar Mikrosefalus
 Gambar Osteoporosis & Rakitis
Sistem Gerak Manusia dan Gangguannya

More Related Content

What's hot

Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Nur Angraini
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaAnton Sugiono
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBudi Setyawansby
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPLili Andajani
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)Nurul Wulandari
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
SISTEM GERAK PADA MANUSIASISTEM GERAK PADA MANUSIA
SISTEM GERAK PADA MANUSIADeybi Wasida
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 
Hubungan Antar Tulang
Hubungan Antar TulangHubungan Antar Tulang
Hubungan Antar TulangDebora GP
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13lore_rel_ka
 
sistem gerak pada manusia
sistem gerak pada manusiasistem gerak pada manusia
sistem gerak pada manusiaadraufaa
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)stikesby kebidanan
 

What's hot (20)

SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
 
Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)Biologi (Sistem gerak)
Biologi (Sistem gerak)
 
Sistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulangSistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulang
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
 
Rangka otot1
Rangka otot1Rangka otot1
Rangka otot1
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
SISTEM GERAK PADA MANUSIASISTEM GERAK PADA MANUSIA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
 
Presentasi sistem-gerak
Presentasi sistem-gerakPresentasi sistem-gerak
Presentasi sistem-gerak
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 
Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
Hubungan Antar Tulang
Hubungan Antar TulangHubungan Antar Tulang
Hubungan Antar Tulang
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
 
sistem gerak pada manusia
sistem gerak pada manusiasistem gerak pada manusia
sistem gerak pada manusia
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
 

Viewers also liked

Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhSMAN 2 Indramayu
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Ronald Siregar
 
Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas) Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas) Andike96
 

Viewers also liked (10)

Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sendi
SendiSendi
Sendi
 
Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif Sistem gerak aktif
Sistem gerak aktif
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh ManusiaSistem Kekebalan Tubuh Manusia
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
 
Ppt sistem imun
Ppt sistem imunPpt sistem imun
Ppt sistem imun
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
Sistem Pertahanan Tubuh (Imunitas)
 
Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas) Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
Latihan Soal bab Pengukuran (sudut, waktu, panjang, berat, kuantitas)
 

Similar to Sistem Gerak Manusia dan Gangguannya

Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansanindyaaypra
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaHotimah Kusuma
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia agamas hauqalah
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaArinta Winsi
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaWulung Gono
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiajokokusnanto2
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPoetra Chebhungsu
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiTotoSiswantoro
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaKhamdani HS
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusianurul limsun
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSupriadi_usm
 
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptxsistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptxOlivia718211
 

Similar to Sistem Gerak Manusia dan Gangguannya (20)

Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
sistem gerak manusia
 sistem gerak manusia sistem gerak manusia
sistem gerak manusia
 
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansaBab 3 sistem gerak manusia smansa
Bab 3 sistem gerak manusia smansa
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada ManusiaBahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
Bahan Ajar Sistem Gerak pada Manusia
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia
 
1. jenis tulang
1. jenis tulang1. jenis tulang
1. jenis tulang
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Ppt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismonPpt sistem gerak eko patrismon
Ppt sistem gerak eko patrismon
 
Sistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puekSistem gerak eko puek
Sistem gerak eko puek
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendi
 
Sistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusiaSistem gerak-pada-manusia
Sistem gerak-pada-manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
Biologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwikaBiologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwika
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptxsistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
sistem gerak pada manusia kelompok 1.pptx
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 

Sistem Gerak Manusia dan Gangguannya

  • 1. TUGAS BIOLOGI SISTEM GERAK MANUSIA DAN GANGGUAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA OLEH KELOMPOK 6 ANGGOTA : 1. PAMELA MUDJIMU 2. REGINA NOHO 3. DIVA SENDUK 4. DANIEL LAPOD 5. JEHEZKIEL POSUMAH
  • 2. SISTEM GERAK MANUSIA Gerak  Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Alat gerak  Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.  Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.  Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.  Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).
  • 3. RANGKA/SKELETON  Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis : -Eksoskeleton  Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi. -Endoskeleton  Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi. Fungsi rangka :  Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.  Melindungi organ-organ tubuh yang vital.  Menahan dan menegakkan tubuh.  Tempat pembentukan sel darah.  Tempat perlekatan otot.  Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.  Sebagai alat gerak pasif.
  • 5. TULANG/ALAT GERAK PASIF  Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu : A. Tulang rawan/tulang muda/cartilago  Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.  Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.  Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
  • 6. - Tulang rawan hialin Tulang rawan hialin bersifat halus, lentur, transparan dan memiliki matriks yang homogen. Tulang rawan ini terdapat pada permukaan persendian serta dinding trakea. - Tulang rawan elastis Tulang rawan elastis bersifat lentur dan matriks memiliki serabut elastis yang bercabang- cabang. Tulang rawan elastis terdapat pada ujung hidung dan daun telinga. - Tulang rawan fibrosa Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriks mengandung banyak serabut- serabut kolagen. Terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang dan tulang rawan pada lutut.
  • 7. B. Tulang keras/tulang sejati/osteon Osteon berfungsi :  Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.  Sebagai pelindung organ-organ yang vital. Terbentuk melalui proses : 1) Osifikasi  Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.  Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi keras. 2) Kalsifikasi  Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.  Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum. Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
  • 8. PEMBAGIAN TULANG  Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi : Tulang pipa/panjang  Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.  Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.  Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
  • 9.  Tulang pipih  Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.  Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.  Tulang pendek  Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.  Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
  • 10.  Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi : Tulang kompak/padat  Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.  Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang. Tulang spons/bunga karang  Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.  Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi : Tulang Axial terdiri dari :  A. Tulang Tengkorak :  1) Tulang dahi = 1 buah  2) Tulang ubun-ubun = 2 buah  3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah  4) Tulang pelipis = 2 buah  5) Tulang baji = 2 buah  6) Tulang tapis = 2 buah  7) Tulang mata = 2 buah  8) Tulang air mata = 2 buah  9) Tulang rongga mata = 2 buah  10) Tulang pipi = 2 buah  11) Tulang hidung = 2 buah  12) Tulang rahang atas = 2 buah  13) Tulang rahang bawah = 2 buah  14) Tulang langit-langit = 2 buah  15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
  • 11.  B. Tulang Pendengaran :  1) Tulang martil = 2 buah  2) Tulang landasan = 2 buah  3) Tulang sanggurdi= 2 buah  C. Tulang badan :  1) Tulang leher = 7 ruas  2) Tulang punggung = 12 ruas  3) Tulang pinggang = 5 ruas  4) Tulang kelangkang = 5 buah  5) Tulang ekor =4 ruas (menyatu)  D. Tulang dada :  1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah  2) Tulang dada bagian badan = 1 buah  3) Tulang dada bagian taju pedang = 1 buah  E. Tulang rusuk :  1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang  2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang  3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang  F. Tulang gelang bahu :  1) Tulang selangka = 2 buah  2) Tulang belikat = 2 buah  G. Tulang gelang panggul :  1) Tulang usus = 2 buah  2) Tulang duduk = 2 buah  3) Tulang kemaluan = 2 buah
  • 12. Tulang Apendikuler/Extremitas  A. Tulang pergerakan atas :  1) Tulang lengan atas = 2 buah  2) Tulang pengumpil = 2 buah  3) Tulang hasta = 2 buah  4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah  5) Tulang telapak tangan=2 x 5 buah  6) Tulang ruas jari tangan =2 x 14 ruas  B. Tulang pergerakan bawah :  1) Tulang paha = 2 buah  2) Tulang tempurung lutut = 2 buah  3) Tulang betis = 2 buah  4) Tulang kering = 2 buah  5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas  6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah  7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
  • 13. HUBUNGAN ANTARTULANG  Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. Berdasarkan dapat dan tidaknya digerakkan, dibedakan atas diartrosis, amfiartrosis dan sinartrosis. 1) Diartrosis  Hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan bebas. Diartrosis memudahkan tulang untuk bergerak karena adanya struktur tertentu dan juga dimungkinkan adanya bentuk-bentuk tertentu dari ujung-ujung tulang yang berhubungan. Memiliki struktur yang terdiri dari bonggol sendi, tulang rawan sendi dan mangkok sendi. Diartrosis dapat dibedakan menjadi :  Sendi peluru  Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah.
  • 14. Sendi engsel  Bentuk hubungan dua tulang yang hanya memungkinkan gerak ke satu arah. Sendi putar  Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan tulang yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain sehingga terjadi gerak rotasi (memutar). Sendi pelana  Bentuk hubungan dua tulang dan kedua ujung tulang berbentuk pelana kuda. Sendi geser  Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
  • 15. Sendi luncur  Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat). Sendi gulung  Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius. Sendi ovoid  Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal. 2) Amfiartrosis  Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat terbatas. Penghubung antartulang pada amfiartrosis adalah tulang rawan. 3) Sinartrosis  Hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Ujung-ujung tulang yang berhubungan diperstaukan oleh serabut jaringan ikat dan mengalami osifikasi sehingga tidak dapat digerakkan.
  • 16. OTOT/ALAT GERAK PASIF Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi : Otot Polos/Licin  Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.  Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.  Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.  Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.  Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.  Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka 1) Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament. 2) Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi. 3) Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot. 4) Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah. 5) Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan. Otot Jantung/myocardium  Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.  Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.  Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lambat, teratur dan tidak mudah lelah.  Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
  • 17.  Gambar Otot Polos  Gambar Otot Lurik
  • 18.  Gambar Otot Jantung
  • 19. Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi : Otot sinergis  Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah. Contoh :  Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.  Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan menengadah. Otot antagonis  Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah. Macamnya :  Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).  Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).  Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).  Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
  • 20.  Gambar otot sinergis Gambar otot antagonis Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi : Origo  Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi. Insersio  Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
  • 21. KELAINAN/GANGGUAN PADA SISTEM GERAK MANUSIA  Berikut ini adalah beberapa bentuk kelainan /gangguan tulang dan sendi pada manusia A. Kelainan /Gangguan Pada Tulang Belakang /Spinal Manusia 1. Kiposis /Kifosis/Kyphosis  Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke depan yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok 2. Lordosis  Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang. 3. Skoliosis /Scoliosis /Skeliosis  Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping. 4. Sublubrikasi  Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
  • 22.  Gambar Kiposis /Kifosis/Kyphosis  Gambar Lordosis  Gambar Skoliosis /Scoliosis /Skeliosis
  • 23. B. Kelainan / Gangguan Pada Sendi Manusia 1. Keseleo / Terkilir / Sprained  Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba. Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo. 2. Dislokasi / Dislocation  Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari kedudukan awal. 3. Artritis / Arthritis  Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik. 4. Ankilosis / Ankylosis  Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu. C. Kelainan/Gangguan Retak Tulang / Patah Tulang / Fraktura / Fracture  Fraktura tulang adalah ratak tulang atau patah tulang yang umumnya terjadi akibat benturan, kelebihan beban, tekanan, dan lain sebagainya. Fraktura tulang sederhana yaitu keretakan tulang yang tidak melukai organ-organ yang ada di sekelilingnya. Fraktura kompleks adalah keretakan tulang yang menyebabkan luka pada organ di sekitarnya.
  • 24. D. Kelainan / Gangguan Fisiologik 1. Mikrosefalus / Microcephalus  Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan terkorak kepala yang menyebabkan kepala penderita terlihat lebih kecil dari normal. 2. Osteoporosis  Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah. Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang. 3. Rakitis / Rachitis / Rakhitis  Rakitis adalah penyakit tulang yang terjadi akibat kurang vitamin D sehingga umumnya menyebabkan bentuk tulang kaki bengkok membentuk huruf O atau X.  Gambar Mikrosefalus  Gambar Osteoporosis & Rakitis