HIV adalah virus yang menginfeksi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. AIDS adalah kondisi lanjutan dari infeksi HIV yang menyebabkan kelemahan sistem kekebalan. HIV dapat menular melalui darah, cairan reproduksi, dan ASI. Penularan dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan cairan tubuh tertentu. Saat ini belum ada vaksin untuk HIV namun terapi antiretroviral dapat memperlambat perkembangan infeksi
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
Hiv
1. HIV / AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus yang melumpuhkan sisitem kekebalan
tubuh seseorang. Orang yang terkena HIV, badannya akan lemah dan tidak dapat melawan
serangan penyakit. HIV dapat menyebabkan AIDS.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. AIDS
bukanlah suatu penyakit tersendiri. AIDS merujuk pada kumpulan penyakit-penyakit yang
diderita penderita HIV
Jika (+) terkena HIV, belum tentu ia terkena AIDS.
Jika (+) terkena AIDS, sudah pasti ia terkena HIV
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya
menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, AIDS adalah suatu penyakit yang sangat
berbahaya karena mempunyai Case Fatality Rate 100% dalam lima tahun, artinya dalam waktu
lima tahun setelah diagnosis AIDS ditegakkan, semua penderita akan meninggal. Pertama kali
ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat dilaporkan bahwa penyakit infeksi ini diduga
kuat terjadi melalui hubungan seksual. “Pada tahun 1982-1983 mulai diketahui adanya transmisi
di luar jalur hubungan seksual, yaitu melalui transfusi darah, pengguna jarum suntik secara
bersama oleh para pengguna narkotika suntik”
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS
telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh
dunia.
Fase perkembangan AIDS
fase 1:
HIV menjangkiti seseorang individu.
fase 2:
Di mana virus tersebut berkembang tetapi masih tidak menampakkan tanda-tanda atau
gejala-gejala yang tertentu.
fase 3:
virus berkembang dan mulai menampakkan tanda dan gejala yang memburukkan lagi
mekanisme pertahanan tubuh.
fase 4:
2. penderita mulai mengalami penyakit-penyakit yang jarang berlaku yang disebut ‘infeksi
oportunistik’ seperti Pneumocystis Carinii Pneumonia dan kanker termasuk Sarkoma Kaposi.
fase 5:
orang tersebut tersebut disahkan menderita AIDS. Di dalam fase ini, mekanisme pertahanan
mengalami kemusnahan yang parah dan sudah tidak mampu lagi untuk melawan serangan
bakteria, virus dan kuman-kuman lain.
Penularan HIV
HIV dapat ditemukan di semua cairan tubuh yang termasuk air liur, Jaringan sistem saraf dan
cairan tulang belakang, darah, air mani, cairan pre-seminal, yang merupakan cairan yang
keluar sebelum ejakulasi, sekresi vagina, air mata dan air susu ibu. Hanya darah, air mani, dan
payudara susu telah ditunjukkan untuk mengirimkan infeksi kepada orang lain.
HIV tidak dapat menular melalui:
HIV tidak dapat hidup di luar tubuh manusia.
HIV tidak dapat tertular melalui keringat, air kencing atau air mata.
HIV tidak dapat tertular menerusi kulit yang sihat ataupun melalui udara.
HIV tidak dapat hidup di luar badan manusia seperti di atas kulit atau pakaian, dalam air atau
udara.
3. HIV tidak dapat ditularkan melalui:
Pendonoran darah dengan menggunakan peralatan yang steril
Berjabat tangan, berpelukan, bersentuhan, melancap dan berciuman ringan.
Berkongsi telefon, kolam renang dan toilet umum.
Berkongsi makanan.
Menggunakan piring, sendok dan gelas yang digunakan oleh pesakit HIV kerana virus
HIV tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia. Peralatan tersebut apabila dicuci
seperti biasa akan membunuh virus HIV.
Berkongsi tempat tinggal, bekerja bersama, belajar bersama atau berkongsi tempat
tidur.
Bersin, batuk, keringat atau air kencing.
Gigitan serangga (termasuk gigitan nyamuk) atau binatang.
Menjaga seseorang yang positif HIV.
Prinsip penularan HIV/AIDS
1. Exit
Ini berarti virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual,
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi.
2. Survive
Untuk dapat menularkan HIV, virus harus bisa bertahan hidup di luar tubuh.
3. Sufficient
Hal ini berarti jumlah virusnya harus cukup untuk dapat menginfeksi.
4. Enter
Berarti virusnya harus masuk ke tubuh orang lain melalui aliran darah.
Faktor penyebab HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus menyerang sistem kekebalan tubuh yang meninggalkan
individu yang rentan terhadap mengancam kehidupan infeksi dan kanker. Umum bakteri, jamur,
parasit dan virus yang biasanya tidak menimbulkan penyakit serius pada orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang sehat dapat mengubah mematikan untuk pasien AIDS
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa virus HIV telah ada di dalam tubuh sebelum munculnya penyakit
4. AIDS ini. Namun kenyataan bahwa tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit
penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan
alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama
penyakit yang ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan.
Penanganan HIV
Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-satunya yang
diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak dengan virus atau, jika
gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah kontak dengan virus secara signifikan,
disebut post-exposure prophylaxis (PEP).
Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif (highly
active antiretroviral therapy, disingkat HAART). Terapi ini telah sangat bermanfaat bagi orang-
orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 1996.
Perawatan HAART memungkinkan stabilnya gejala dan viremia (banyaknya jumlah virus
dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV ataupun menghilangkan
gejalanya. Penerapan HAART dianggap meningkatkan waktu bertahan pasien selama 4 sampai
12 tahun
Tes HIV
Tes HIV umum, termasuk imunoasai enzim HIV dan pengujian Western blot, dilakukan untuk
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, cairan mulut, darah kering, atau urin pasien.
Namun demikian, periode antara infeksi dan berkembangnya antibodi pelawan infeksi yang
dapat dideteksi (window period) bagi setiap orang dapat bervariasi. Inilah sebabnya mengapa
dibutuhkan waktu 3-6 bulan untuk mengetahui serokonversi dan hasil positif tes. Terdapat pula
tes-tes komersial untuk mendeteksi antigen HIV lainnya, HIV-RNA, dan HIV-DNA, yang dapat
digunakan untuk mendeteksi infeksi HIV meskipun perkembangan antibodinya belum dapat
terdeteksi. Meskipun metode-metode tersebut tidak disetujui secara khusus untuk diagnosis
infeksi HIV, tetapi telah digunakan secara rutin di negara-negara maju.
Penyebaran HIV di Indonesia
AIDS di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki Strategi Penanggulangan AIDS
Nasional untuk wilayah Indonesia. Ada 79 daerah prioritas di mana epidemi AIDS sedang
meluas. Daerah tersebut menjangkau delapan provinsi: Papua, Papua Barat, Sumatera
Utara, Jawa Timur, Jakarta, Kepulauan Riau, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Jumlah
kasus kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 5.500 jiwa.
5. Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan pengguna obat terlarang melalui jarum
suntik dan pasangan intimnya, orang yang berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan
pelanggan mereka, dan pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria.
Penyebaran HIV/AIDS di Kepri
Angka penularan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) dari tahun ke tahun di Kepri sangat tinggi. Saat ini, Kepri masuk empat besar
zona merah peredaran penyakit AIDS setelah Jakarta, Jawa Barat, dan Papua.
Di provinsi Kepri sendiri, penyakit HIV/AIDS ini pertama kali terdeteksi pada tahun 1992 dan
hingga tahun 2012 ini telah menjangkiti lebih dari 5400 orang diantaranya HIV 3.300 orang AIDS
1.800 orang, sedangkan terjangkit HIV/AIDS yang meninggal dunia 550 orang. Angka ini belum
termasuk para penderita yang belum terdeteksi.
Kota Batam merupakan salah satu pintu masuk penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Kepri. Hal ini
cukup beralasan karena Batam merupakan pintu masuk penjuru Asia ke Indonesia.
Dimungkinkan jika HIV/AIDS di Provinsi Kepri awalnya ditemukan di kota Batam.
Seks bebas dan menjamurnya PSK di Provinsi Kepri menjadikan wilayah ini setiap tahunya
mengalami panen penderita HIV/ AIDS. Untuk mewaspadai dan memutuskan mata rantai virus
ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap tuhan yang maha kuasa.
2. Bagi wanita, jangan terpancing dengan rayuan dan godaan pria ganteng dan banyak duitnya
untuk melakukan beresek esek ria, karena pria hidung belang jenis ini jangan jangan telah
terjangkit HIV/AIDS.
3. Bagi pria, jangan tergoda dengan wanita cantik, bertubuh mulus, gampang untuk diajak
bermesum ria. Karena wanita jenis ini casingnya saja yang bagus tapi dalamnya sudah hancur
hancuran, biasanya wanita jenis ini telah memiliki bibit bibit virus HIV/ AIDS didalam tubuhnya.
4. Mulai sekarang rajin rajinlah sholat dan berwudhu, biar setan dan iblis menjauh trus gak
bisa mempengaruhi hati dan otak kita. Katanya, HIV/AIDS obatnya cuma mohon ampunan dan
tobat setobatnya kepada Allah SWT