SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
HIV / AIDS
 HIV (Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus yang melumpuhkan sisitem kekebalan
tubuh seseorang. Orang yang terkena HIV, badannya akan lemah dan tidak dapat melawan
serangan penyakit. HIV dapat menyebabkan AIDS.
 AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. AIDS
bukanlah suatu penyakit tersendiri. AIDS merujuk pada kumpulan penyakit-penyakit yang
diderita penderita HIV
Jika (+) terkena HIV, belum tentu ia terkena AIDS.
Jika (+) terkena AIDS, sudah pasti ia terkena HIV
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya
menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, AIDS adalah suatu penyakit yang sangat
berbahaya karena mempunyai Case Fatality Rate 100% dalam lima tahun, artinya dalam waktu
lima tahun setelah diagnosis AIDS ditegakkan, semua penderita akan meninggal. Pertama kali
ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat dilaporkan bahwa penyakit infeksi ini diduga
kuat terjadi melalui hubungan seksual. “Pada tahun 1982-1983 mulai diketahui adanya transmisi
di luar jalur hubungan seksual, yaitu melalui transfusi darah, pengguna jarum suntik secara
bersama oleh para pengguna narkotika suntik”
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS
telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh
dunia.
Fase perkembangan AIDS
 fase 1:
HIV menjangkiti seseorang individu.
 fase 2:
Di mana virus tersebut berkembang tetapi masih tidak menampakkan tanda-tanda atau
gejala-gejala yang tertentu.
 fase 3:
virus berkembang dan mulai menampakkan tanda dan gejala yang memburukkan lagi
mekanisme pertahanan tubuh.
 fase 4:
penderita mulai mengalami penyakit-penyakit yang jarang berlaku yang disebut ‘infeksi
oportunistik’ seperti Pneumocystis Carinii Pneumonia dan kanker termasuk Sarkoma Kaposi.
 fase 5:
orang tersebut tersebut disahkan menderita AIDS. Di dalam fase ini, mekanisme pertahanan
mengalami kemusnahan yang parah dan sudah tidak mampu lagi untuk melawan serangan
bakteria, virus dan kuman-kuman lain.
Penularan HIV
HIV dapat ditemukan di semua cairan tubuh yang termasuk air liur, Jaringan sistem saraf dan
cairan tulang belakang, darah, air mani, cairan pre-seminal, yang merupakan cairan yang
keluar sebelum ejakulasi, sekresi vagina, air mata dan air susu ibu. Hanya darah, air mani, dan
payudara susu telah ditunjukkan untuk mengirimkan infeksi kepada orang lain.
HIV tidak dapat menular melalui:
 HIV tidak dapat hidup di luar tubuh manusia.
 HIV tidak dapat tertular melalui keringat, air kencing atau air mata.
 HIV tidak dapat tertular menerusi kulit yang sihat ataupun melalui udara.
 HIV tidak dapat hidup di luar badan manusia seperti di atas kulit atau pakaian, dalam air atau
udara.
 HIV tidak dapat ditularkan melalui:
 Pendonoran darah dengan menggunakan peralatan yang steril
 Berjabat tangan, berpelukan, bersentuhan, melancap dan berciuman ringan.
 Berkongsi telefon, kolam renang dan toilet umum.
 Berkongsi makanan.
 Menggunakan piring, sendok dan gelas yang digunakan oleh pesakit HIV kerana virus
HIV tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia. Peralatan tersebut apabila dicuci
seperti biasa akan membunuh virus HIV.
 Berkongsi tempat tinggal, bekerja bersama, belajar bersama atau berkongsi tempat
tidur.
 Bersin, batuk, keringat atau air kencing.
 Gigitan serangga (termasuk gigitan nyamuk) atau binatang.
 Menjaga seseorang yang positif HIV.
Prinsip penularan HIV/AIDS
1. Exit
Ini berarti virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual,
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi.
2. Survive
Untuk dapat menularkan HIV, virus harus bisa bertahan hidup di luar tubuh.
3. Sufficient
Hal ini berarti jumlah virusnya harus cukup untuk dapat menginfeksi.
4. Enter
Berarti virusnya harus masuk ke tubuh orang lain melalui aliran darah.
Faktor penyebab HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus menyerang sistem kekebalan tubuh yang meninggalkan
individu yang rentan terhadap mengancam kehidupan infeksi dan kanker. Umum bakteri, jamur,
parasit dan virus yang biasanya tidak menimbulkan penyakit serius pada orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang sehat dapat mengubah mematikan untuk pasien AIDS
Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa virus HIV telah ada di dalam tubuh sebelum munculnya penyakit
AIDS ini. Namun kenyataan bahwa tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit
penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan
alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama
penyakit yang ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan.
Penanganan HIV
Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-satunya yang
diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak dengan virus atau, jika
gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah kontak dengan virus secara signifikan,
disebut post-exposure prophylaxis (PEP).
Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif (highly
active antiretroviral therapy, disingkat HAART). Terapi ini telah sangat bermanfaat bagi orang-
orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 1996.
Perawatan HAART memungkinkan stabilnya gejala dan viremia (banyaknya jumlah virus
dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV ataupun menghilangkan
gejalanya. Penerapan HAART dianggap meningkatkan waktu bertahan pasien selama 4 sampai
12 tahun
Tes HIV
Tes HIV umum, termasuk imunoasai enzim HIV dan pengujian Western blot, dilakukan untuk
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, cairan mulut, darah kering, atau urin pasien.
Namun demikian, periode antara infeksi dan berkembangnya antibodi pelawan infeksi yang
dapat dideteksi (window period) bagi setiap orang dapat bervariasi. Inilah sebabnya mengapa
dibutuhkan waktu 3-6 bulan untuk mengetahui serokonversi dan hasil positif tes. Terdapat pula
tes-tes komersial untuk mendeteksi antigen HIV lainnya, HIV-RNA, dan HIV-DNA, yang dapat
digunakan untuk mendeteksi infeksi HIV meskipun perkembangan antibodinya belum dapat
terdeteksi. Meskipun metode-metode tersebut tidak disetujui secara khusus untuk diagnosis
infeksi HIV, tetapi telah digunakan secara rutin di negara-negara maju.
Penyebaran HIV di Indonesia
AIDS di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki Strategi Penanggulangan AIDS
Nasional untuk wilayah Indonesia. Ada 79 daerah prioritas di mana epidemi AIDS sedang
meluas. Daerah tersebut menjangkau delapan provinsi: Papua, Papua Barat, Sumatera
Utara, Jawa Timur, Jakarta, Kepulauan Riau, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Jumlah
kasus kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 5.500 jiwa.
Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan pengguna obat terlarang melalui jarum
suntik dan pasangan intimnya, orang yang berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan
pelanggan mereka, dan pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria.
Penyebaran HIV/AIDS di Kepri
Angka penularan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) dari tahun ke tahun di Kepri sangat tinggi. Saat ini, Kepri masuk empat besar
zona merah peredaran penyakit AIDS setelah Jakarta, Jawa Barat, dan Papua.
Di provinsi Kepri sendiri, penyakit HIV/AIDS ini pertama kali terdeteksi pada tahun 1992 dan
hingga tahun 2012 ini telah menjangkiti lebih dari 5400 orang diantaranya HIV 3.300 orang AIDS
1.800 orang, sedangkan terjangkit HIV/AIDS yang meninggal dunia 550 orang. Angka ini belum
termasuk para penderita yang belum terdeteksi.
Kota Batam merupakan salah satu pintu masuk penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Kepri. Hal ini
cukup beralasan karena Batam merupakan pintu masuk penjuru Asia ke Indonesia.
Dimungkinkan jika HIV/AIDS di Provinsi Kepri awalnya ditemukan di kota Batam.
Seks bebas dan menjamurnya PSK di Provinsi Kepri menjadikan wilayah ini setiap tahunya
mengalami panen penderita HIV/ AIDS. Untuk mewaspadai dan memutuskan mata rantai virus
ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap tuhan yang maha kuasa.
2. Bagi wanita, jangan terpancing dengan rayuan dan godaan pria ganteng dan banyak duitnya
untuk melakukan beresek esek ria, karena pria hidung belang jenis ini jangan jangan telah
terjangkit HIV/AIDS.
3. Bagi pria, jangan tergoda dengan wanita cantik, bertubuh mulus, gampang untuk diajak
bermesum ria. Karena wanita jenis ini casingnya saja yang bagus tapi dalamnya sudah hancur
hancuran, biasanya wanita jenis ini telah memiliki bibit bibit virus HIV/ AIDS didalam tubuhnya.
4. Mulai sekarang rajin rajinlah sholat dan berwudhu, biar setan dan iblis menjauh trus gak
bisa mempengaruhi hati dan otak kita. Katanya, HIV/AIDS obatnya cuma mohon ampunan dan
tobat setobatnya kepada Allah SWT

More Related Content

What's hot (8)

HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
 
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
 
Faktor penyebab tertularnya penyakit hiv aids
Faktor penyebab tertularnya penyakit hiv aidsFaktor penyebab tertularnya penyakit hiv aids
Faktor penyebab tertularnya penyakit hiv aids
 
Hiv dan aids 3 2010
Hiv dan aids 3 2010Hiv dan aids 3 2010
Hiv dan aids 3 2010
 
Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 

Viewers also liked

Tugas sejarah masa pendudukan jepang
Tugas sejarah   masa pendudukan jepangTugas sejarah   masa pendudukan jepang
Tugas sejarah masa pendudukan jepanghiskiaduma
 
The sombrero 1
The sombrero 1The sombrero 1
The sombrero 1Mary Frank
 
Pendudukan jepang 1
Pendudukan jepang 1Pendudukan jepang 1
Pendudukan jepang 1hiskiaduma
 
I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...
I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...
I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)
I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)
I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.
I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.
I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.
I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.
I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)
I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)
I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.
I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.
I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.
I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.
I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORI
I manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORII manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORI
I manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORIArnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)Arnaldo Amlesu
 
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)Arnaldo Amlesu
 

Viewers also liked (15)

Tugas sejarah masa pendudukan jepang
Tugas sejarah   masa pendudukan jepangTugas sejarah   masa pendudukan jepang
Tugas sejarah masa pendudukan jepang
 
The sombrero 1
The sombrero 1The sombrero 1
The sombrero 1
 
The sombrero
The sombreroThe sombrero
The sombrero
 
Pendudukan jepang 1
Pendudukan jepang 1Pendudukan jepang 1
Pendudukan jepang 1
 
Hepatitis
HepatitisHepatitis
Hepatitis
 
I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...
I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...
I manuali del comunicare. COMUNICAZIONE POLITICA. Analisi di un discorso perf...
 
I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)
I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)
I manuali del comunicare. SENTIRE PER FARSI SENTIRE (parte III)
 
I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.
I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.
I manuali del comunicare. TRA SENSO E CONSENSO. Capire come farsi capire.
 
I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.
I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.
I manuali del comunicare. ECCE LOGO. Identità visiva. Progettare il logo.
 
I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)
I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)
I manuali del comunicare. L'IMPROBABILITA' DEL COMUNICARE (parte II)
 
I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.
I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.
I manuali del comunicare. COMUNICARE CON LE EMOZIONI. Memorabilità e ricordo.
 
I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.
I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.
I manuali del comunicare. UNA BUONA IDEA VALE PIU' DI MILLE PAROLE.
 
I manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORI
I manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORII manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORI
I manuali del comunicare. PSICOLOGIA DELLA FORMA E DEI COLORI
 
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (1)
 
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)
I manuali del comunicare. L'INFORMATICA E LA RIVOLUZIONE DIGITALE (2)
 

Similar to Hiv

Similar to Hiv (20)

penyajian informasi data HIV-AIDS
penyajian informasi data HIV-AIDSpenyajian informasi data HIV-AIDS
penyajian informasi data HIV-AIDS
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
Sik hiv-dikonversi
Sik   hiv-dikonversiSik   hiv-dikonversi
Sik hiv-dikonversi
 
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
 
HIV AIDS
HIV AIDSHIV AIDS
HIV AIDS
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Penyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDSPenyuluhan HIV/AIDS
Penyuluhan HIV/AIDS
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiSikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 

Recently uploaded (20)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 

Hiv

  • 1. HIV / AIDS  HIV (Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus yang melumpuhkan sisitem kekebalan tubuh seseorang. Orang yang terkena HIV, badannya akan lemah dan tidak dapat melawan serangan penyakit. HIV dapat menyebabkan AIDS.  AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. AIDS bukanlah suatu penyakit tersendiri. AIDS merujuk pada kumpulan penyakit-penyakit yang diderita penderita HIV Jika (+) terkena HIV, belum tentu ia terkena AIDS. Jika (+) terkena AIDS, sudah pasti ia terkena HIV AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, AIDS adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya karena mempunyai Case Fatality Rate 100% dalam lima tahun, artinya dalam waktu lima tahun setelah diagnosis AIDS ditegakkan, semua penderita akan meninggal. Pertama kali ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat dilaporkan bahwa penyakit infeksi ini diduga kuat terjadi melalui hubungan seksual. “Pada tahun 1982-1983 mulai diketahui adanya transmisi di luar jalur hubungan seksual, yaitu melalui transfusi darah, pengguna jarum suntik secara bersama oleh para pengguna narkotika suntik” Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit. AIDS diperkiraan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. Fase perkembangan AIDS  fase 1: HIV menjangkiti seseorang individu.  fase 2: Di mana virus tersebut berkembang tetapi masih tidak menampakkan tanda-tanda atau gejala-gejala yang tertentu.  fase 3: virus berkembang dan mulai menampakkan tanda dan gejala yang memburukkan lagi mekanisme pertahanan tubuh.  fase 4:
  • 2. penderita mulai mengalami penyakit-penyakit yang jarang berlaku yang disebut ‘infeksi oportunistik’ seperti Pneumocystis Carinii Pneumonia dan kanker termasuk Sarkoma Kaposi.  fase 5: orang tersebut tersebut disahkan menderita AIDS. Di dalam fase ini, mekanisme pertahanan mengalami kemusnahan yang parah dan sudah tidak mampu lagi untuk melawan serangan bakteria, virus dan kuman-kuman lain. Penularan HIV HIV dapat ditemukan di semua cairan tubuh yang termasuk air liur, Jaringan sistem saraf dan cairan tulang belakang, darah, air mani, cairan pre-seminal, yang merupakan cairan yang keluar sebelum ejakulasi, sekresi vagina, air mata dan air susu ibu. Hanya darah, air mani, dan payudara susu telah ditunjukkan untuk mengirimkan infeksi kepada orang lain. HIV tidak dapat menular melalui:  HIV tidak dapat hidup di luar tubuh manusia.  HIV tidak dapat tertular melalui keringat, air kencing atau air mata.  HIV tidak dapat tertular menerusi kulit yang sihat ataupun melalui udara.  HIV tidak dapat hidup di luar badan manusia seperti di atas kulit atau pakaian, dalam air atau udara.
  • 3.  HIV tidak dapat ditularkan melalui:  Pendonoran darah dengan menggunakan peralatan yang steril  Berjabat tangan, berpelukan, bersentuhan, melancap dan berciuman ringan.  Berkongsi telefon, kolam renang dan toilet umum.  Berkongsi makanan.  Menggunakan piring, sendok dan gelas yang digunakan oleh pesakit HIV kerana virus HIV tidak dapat hidup lama di luar tubuh manusia. Peralatan tersebut apabila dicuci seperti biasa akan membunuh virus HIV.  Berkongsi tempat tinggal, bekerja bersama, belajar bersama atau berkongsi tempat tidur.  Bersin, batuk, keringat atau air kencing.  Gigitan serangga (termasuk gigitan nyamuk) atau binatang.  Menjaga seseorang yang positif HIV. Prinsip penularan HIV/AIDS 1. Exit Ini berarti virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi. 2. Survive Untuk dapat menularkan HIV, virus harus bisa bertahan hidup di luar tubuh. 3. Sufficient Hal ini berarti jumlah virusnya harus cukup untuk dapat menginfeksi. 4. Enter Berarti virusnya harus masuk ke tubuh orang lain melalui aliran darah. Faktor penyebab HIV AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus menyerang sistem kekebalan tubuh yang meninggalkan individu yang rentan terhadap mengancam kehidupan infeksi dan kanker. Umum bakteri, jamur, parasit dan virus yang biasanya tidak menimbulkan penyakit serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengubah mematikan untuk pasien AIDS Penyebab timbulnya penyakit AIDS belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa virus HIV telah ada di dalam tubuh sebelum munculnya penyakit
  • 4. AIDS ini. Namun kenyataan bahwa tidak semua orang yang terinfeksi virus HIV ini terjangkit penyakit AIDS menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang berperan di sini. Penggunaan alkohol dan obat bius, kurang gizi, tingkat stress yang tinggi dan adanya penyakit lain terutama penyakit yang ditularkan lewat alat kelamin merupakan faktor-faktor yang mungkin berperan. Penanganan HIV Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-satunya yang diketahui untuk pencegahan didasarkan pada penghindaran kontak dengan virus atau, jika gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah kontak dengan virus secara signifikan, disebut post-exposure prophylaxis (PEP). Penanganan infeksi HIV terkini adalah terapi antiretrovirus yang sangat aktif (highly active antiretroviral therapy, disingkat HAART). Terapi ini telah sangat bermanfaat bagi orang- orang yang terinfeksi HIV sejak tahun 1996. Perawatan HAART memungkinkan stabilnya gejala dan viremia (banyaknya jumlah virus dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV ataupun menghilangkan gejalanya. Penerapan HAART dianggap meningkatkan waktu bertahan pasien selama 4 sampai 12 tahun Tes HIV Tes HIV umum, termasuk imunoasai enzim HIV dan pengujian Western blot, dilakukan untuk mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, cairan mulut, darah kering, atau urin pasien. Namun demikian, periode antara infeksi dan berkembangnya antibodi pelawan infeksi yang dapat dideteksi (window period) bagi setiap orang dapat bervariasi. Inilah sebabnya mengapa dibutuhkan waktu 3-6 bulan untuk mengetahui serokonversi dan hasil positif tes. Terdapat pula tes-tes komersial untuk mendeteksi antigen HIV lainnya, HIV-RNA, dan HIV-DNA, yang dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi HIV meskipun perkembangan antibodinya belum dapat terdeteksi. Meskipun metode-metode tersebut tidak disetujui secara khusus untuk diagnosis infeksi HIV, tetapi telah digunakan secara rutin di negara-negara maju. Penyebaran HIV di Indonesia AIDS di Indonesia ditangani oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan memiliki Strategi Penanggulangan AIDS Nasional untuk wilayah Indonesia. Ada 79 daerah prioritas di mana epidemi AIDS sedang meluas. Daerah tersebut menjangkau delapan provinsi: Papua, Papua Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jakarta, Kepulauan Riau, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Jumlah kasus kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai 5.500 jiwa.
  • 5. Epidemi tersebut terutama terkonsentrasi di kalangan pengguna obat terlarang melalui jarum suntik dan pasangan intimnya, orang yang berkecimpung dalam kegiatan prostitusi dan pelanggan mereka, dan pria yang melakukan hubungan seksual dengan sesama pria. Penyebaran HIV/AIDS di Kepri Angka penularan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dari tahun ke tahun di Kepri sangat tinggi. Saat ini, Kepri masuk empat besar zona merah peredaran penyakit AIDS setelah Jakarta, Jawa Barat, dan Papua. Di provinsi Kepri sendiri, penyakit HIV/AIDS ini pertama kali terdeteksi pada tahun 1992 dan hingga tahun 2012 ini telah menjangkiti lebih dari 5400 orang diantaranya HIV 3.300 orang AIDS 1.800 orang, sedangkan terjangkit HIV/AIDS yang meninggal dunia 550 orang. Angka ini belum termasuk para penderita yang belum terdeteksi. Kota Batam merupakan salah satu pintu masuk penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Kepri. Hal ini cukup beralasan karena Batam merupakan pintu masuk penjuru Asia ke Indonesia. Dimungkinkan jika HIV/AIDS di Provinsi Kepri awalnya ditemukan di kota Batam. Seks bebas dan menjamurnya PSK di Provinsi Kepri menjadikan wilayah ini setiap tahunya mengalami panen penderita HIV/ AIDS. Untuk mewaspadai dan memutuskan mata rantai virus ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap tuhan yang maha kuasa. 2. Bagi wanita, jangan terpancing dengan rayuan dan godaan pria ganteng dan banyak duitnya untuk melakukan beresek esek ria, karena pria hidung belang jenis ini jangan jangan telah terjangkit HIV/AIDS. 3. Bagi pria, jangan tergoda dengan wanita cantik, bertubuh mulus, gampang untuk diajak bermesum ria. Karena wanita jenis ini casingnya saja yang bagus tapi dalamnya sudah hancur hancuran, biasanya wanita jenis ini telah memiliki bibit bibit virus HIV/ AIDS didalam tubuhnya. 4. Mulai sekarang rajin rajinlah sholat dan berwudhu, biar setan dan iblis menjauh trus gak bisa mempengaruhi hati dan otak kita. Katanya, HIV/AIDS obatnya cuma mohon ampunan dan tobat setobatnya kepada Allah SWT