SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
TINJAUAN PUSTAKA
                                                                                                                                HASIL PENELITIAN



                             Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Bawah
                                   Akibat Hernia Nukleus Pulposus
                                                                             Rizaldy Pinzon
                                                             SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta, Indonesia



                                                                                ABSTRAK
              Sebagian besar kasus nyeri punggung bawah bersifat nonspesifik dan dapat pulih sempurna. Ada sebagian kasus nyeri punggung bawah yang
              disebabkan oleh penyakit serius dan memerlukan tindak lanjut. Pemahaman akan profil klinis nyeri punggung bawah akibat hernia nukleus
              pulposus (HNP) diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan klinis. Menggambarkan profil klinis pasien nyeri punggung bawah akibat
              HNP. Penelitian potonglintang konsekutif kasus nyeri punggung bawah akibat HNP. Data diperoleh secara konsekutif pada 40 orang pasien ny-
              eri punggung bawah akibat hernia nukleus pulposus. Data ditampilkan secara deskriptif dan analitik. Data diperoleh dari 40 pasien yang terdiri
              atas 24 (60%) laki-laki dan 16 (403%) perempuan. Usia berkisar antara 21-71 tahun, dengan rata-rata 50,4 ± 8,2 tahun. Gejala yang menyertai
              nyeri punggung bawah adalah iskhialgia (95%), rasa baal (hipestesia) sesuai dermatom (77,5%), dan kelemahan tungkai (7,5%). Riwayat trauma
              yang signifikan dijumpai pada 82,5% kasus. Gejala berkisar antara 2 minggu sampai dengan 4 tahun. Gejala dengan onset yang lebih cepat
              dihubungkan dengan riwayat trauma. Tanda Lasegue dijumpai positif pada 95% kasus. MRI menunjukkan HNP tunggal pada 72,5% kasus, dan
              multipel pada 27,5% kasus. Di antara kasus dengan HNP tunggal, 72,4% terjadi pada tingkat L4-L5. ENMG (elektroneuromiografi) mengonfirmasi
              tingkat HNP sesuai dengan MRI. Stenosis kanalis dijumpai pada 17,5% dan dihubungkan dengan morbiditas yang lebih tinggi. HNP dijumpai
              secara seimbang antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kasus yang lebih muda pada umumnya dihubungkan dengan trauma yang sig-
              nifikan. Tingkat HNP yang paling sering adalah L4-L5. Stenosis kanalis dan HNP multipel dihubungkan dengan morbiditas yang lebih tinggi.

              Kata kunci: nyeri punggung bawah, hernia nukleus pulposus, laminektomi, profil klinis




                                                                                 ABSTRACT
              Most patients with low back pain can be fully recovered. Some cases are caused by serious illness and need further evaluation. Understanding
              on the clinical profile of low back pain caused by lumbar disc herniation is needed. To describe the clinical profile of patients suffering from low
              back pain caused by lumbar disc herniation. Cross-sectional study. Data from 40 consecutive cases of lumbar disc herniation is descriptively
              analyzed. Data is obtained from 24 (60%) male and 16 (40% female) with age range from 21-71 years, mean 50,4±8,2 years. The most prominent
              symptoms are sciatic pain (95%), numbness in dermatome region (77,5%), and limb weakness (7,5%). Significant trauma history is present in
              82,5% cases. The symptoms range from 2 weeks to 4 years, more prominent in patients with history of trauma. The straight leg raising test are
              positive in 95% cases. MRI studies showed multiple significant disc herniation in 27,5% cases; most common site is in L4-L5 (72,4%). ENMG
              (electroneuromyography) examination confirmed the result of MRI. Canal stenosis is present in 17,5% cases and correlated with more signifi-
              cant morbidities. The lumbar disc herniation incidence is similar between male and female. Younger onset is correlated with significant trauma
              history. The most common site is L4-L5 level. Multiple site of lumbar disc herniation and canalis stenosis are correlated with more significant
              morbidities. Rizaldy Pinzon. Clinical Profiles of Low Back Pain due to Lumbar Disc Herniation.

              Key words: low back pain, lumbar disc herniation, laminectomy, clinical profile



           PENDAHULUAN                                          7,6-37%; insidens tertinggi dijumpai pada           merupakan keluhan atau gejala dan bukan
           Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan                 usia 45-60 tahun.3 Pada penderita dewasa            merupakan penyakit spesifik. Penyebab NPB
           salah satu masalah kesehatan yang utama.             tua, nyeri punggung bawah mengganggu                antara lain kelainan muskuloskeletal, sistem
           Insiden NPB di Amerika Serikat adalah sekitar        aktivitas sehari-hari pada 40% penderita, dan       saraf, vaskuler, viseral, dan psikogenik.5,6 Salah
           5% orang dewasa.1 Kurang lebih 60%-80%               menyebabkan gangguan tidur pada 20%                 satu penyebab yang memerlukan tindak
           individu setidaknya pernah mengalami nyeri           penderita. Sebagian besar (75%) penderita           lanjut (baik diagnostik maupun terapi spesifik)
           punggung dalam hidupnya.2                            akan mencari pertolongan medis, dan 25% di          adalah hernia nukleus pulposus (HNP).
                                                                antaranya perlu dirawat inap untuk evaluasi
           Nyeri punggung bawah merupakan 1 dari                lebih lanjut.4                                      Masalah yang muncul adalah“bagaimana profil
           10 penyakit terbanyak di Amerika Serikat                                                                 klinis pasien nyeri punggung bawah akibat
           dengan angka prevalensi berkisar antara              Nyeri punggung bawah (NPB) pada hakekatnya          hernia nukleus pulposus?” Pemahaman akan



           CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012                                                                                                                       749

CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 749                                                                                                               10/25/2012 11:11:05 AM
HASIL PENELITIAN

      profil klinis dan perjalanan klinis suatu penyakit                                                          PEMBAHASAN
      sering kali diperlukan untuk pengambilan                                                                    Nyeri punggung bawah merupakan salah
      keputusan klinis yang tepat. Penelitian ini                                                                 satu masalah kesehatan yang utama. Data
      bertujuan untuk menggambarkan profil klinis                                                                 epidemiologi memperlihatkan bahwa pre-
      pasien nyeri punggung bawah akibat hernia                                                                   valensi nyeri punggung bawah sangat
      nukleus pulposus.                                                                                           tinggi, dengan pembiayaan yang tinggi pula.
                                                                                                                  Penelitian Gilgil, dkk7 menunjukkan bahwa
      METODE                                                                                                      prevalensi nyeri punggung bawah adalah
      Penelitian potong-lintang pada kasus NPB                                                                    46,6%. Komponen yang cukup signifikan
      akibat hernia nukleus pulposus pada 40                                                                      dalam pembiayaan nyeri punggung ba-
      pasien. Pengumpulan data dilakukan secara                                                                   wah adalah prosedur diagnostik (25%),
      konsekutif. Diagnosis dilakukan secara                                                                      pembedahan (21%), dan terapi fisik (20%).8
      sistematis dengan pemeriksaan neurologis
      lengkap. ENMG dilakukan untuk mencari iritasi                                                               Pada penelitian ini, nyeri punggung
      pada radiks saraf L4-L5 dan S1. MRI merupakan                                                               bawah karena HNP sering dihubungkan
      baku emas untuk HNP dan dilakukan pada                                                                      dengan trauma. Penelitian Elfering, dkk9
      semua kasus. Data ditampilkan secara                                                                        memperlihatkan bahwa kurang olahraga
      deskriptif dan analitik.                                                                                    dan bekerja pada malam hari merupakan
                                                                                                                  faktor risiko signifikan untuk munculnya
      HASIL                                                                                                       hernia nukleus pulposus. Penelitian lain10
      Profil demografik                                                                                           menyebutkan bahwa degenerasi diskus
      Data penelitian diperoleh dari 40 pasien, yang                                                              intervertebralis di usia dewasa muda me-
      terdiri atas 24 (60%) laki-laki dan 16 (40%)                                                                rupakan faktor prediktor yang signifikan untuk
      perempuan. Usia berkisar antara 21-71 tahun,         Gambar 1 HNP pada L5-S1 dengan degenerasi diskus       munculnya HNP di kemudian hari.
      dengan rata-rata 50,4 ± 8,2 tahun.
                                                                                                                  Intensitas nyeri berat (NPS >7) dijumpai pada
      Gambaran klinis                                                                                             70% kasus pada saat kunjungan pertama di
      Gejala klinis berkisar antara 2 minggu sampai                                                               penelitian ini. Proporsi ini lebih tinggi dari
      dengan 4 tahun. Gejala dengan onset yang                                                                    hasil penelitian Chaiwanicshsiri, dkk11 yang
      lebih cepat dihubungkan dengan riwayat                                                                      menjumpai nyeri sedang sampai berat sebesar
      trauma. Intensitas nyeri dengan NPS (numeric                                                                27% pada penderita dengan nyeri punggung
      pain scale) >7 tercatat pada 70% kasus saat                                                                 bawah akibat herniasi diskus.
      kunjungan pertama.
                                                                                                                  Pada penelitian ini, HNP paling sering
      Gejala yang menyertai NPB meliputi ischialgia                                                               dijumpai pada tingkat L4-L5; titik tumpuan
      (95%), rasa baal (hipestesia) (77,5%), dan                                                                  tubuh di L4-L5-S1. Penelitian Dammers dan
      kelemahan tungkai (7,5%). Riwayat trauma                                                                    Koehler12 pada 1.431 pasien dengan herniasi
      yang signifikan dijumpai pada 82,5% kasus.                                                                  diski lumbales, memperlihatkan bahwa
      Rasa baal sesuai dermatom pada 77,5%. Tanda                                                                 pasien HNP L3-L4 secara bermakna lebih tua
      Lasegue positif pada 95% kasus.                                                                             dibanding dengan pasien HNP L4-L5. HNP
                                                                                                                  pada tingkat yang lebih atas dihubungkan
      Gambaran radiologi                                                                                          dengan morbiditas dan kegagalan operasi
      Pemeriksaan MRI dikerjakan pada semua                                                                       yang lebih tinggi.13
      kasus. MRI menunjukkan HNP tunggal pada
      72,5% kasus, dan multipel pada 27,5% kasus.                                                                 Elektrodiagnosis dengan ENMG merupakan
      Di antara kasus dengan HNP tunggal, 72,4%                                                                   salah satu perangkat diagnosis penunjang
      terjadi pada tingkat L4-L5. Stenosis kanalis                                                                yang penting dalam tata laksana HNP. Pada
      dijumpai pada 17,5% dan dihubungkan                                                                         penelitian kami, ENMG mengonfirmasi tingkat
      dengan morbiditas yang lebih tinggi. ENMG                                                                   HNP sesuai dengan MRI. Penelitian Haig dkk14
      mengonfirmasi tingkat HNP sesuai dengan                                                                     pada 155 pasien dengan stenosis kanalis
      MRI. Fibrilasi (tanda denervasi) ditemukan                                                                  memperlihatkan bahwa ENMG merupakan
      pada 100% pasien yang menjalani EMG,                                                                        perangkat diagnosis penunjang yang sangat
      sementara gangguan latensi dan kecepatan             Gambar 2 HNP L4-L5 dan L5-S1 dengan spondilolistesis   bermanfaat untuk tata laksana stenosis
      hantar saraf dijumpai pada 2 kasus.                  berat pada L5-S1                                       kanalis.




  750                                                                                                                          CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012



CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 750                                                                                                              10/25/2012 11:11:06 AM
HASIL PENELITIAN

           Tindakan operatif merupakan salah satu pilihan                    dan terapi konservatif. Sebagian besar pasien                      HNP dijumpai secara seimbang antara jenis
           terapi HNP; umumnya direkomendasikan                              (86,4%) puas dengan tata laksana bedah, dan                        kelamin laki-laki dan perempuan, dengan
           pada kasus nyeri hebat yang gagal dengan                          74,2% dapat bekerja kembali penuh waktu                            onset usia pertengahan pada sebagian besar
           terapi konservatif.8 Penelitian Weinstein, dkk                    setelah 2 tahun operasi. Komplikasi yang                           kasus. Kasus pada pasien yang lebih muda
           pada 501 pasien HNP memperlihatkan bahwa                          umum dijumpai adalah robekan dura.                                 pada umumnya dihubungkan dengan trauma
           tidak ada perbedaan bermakna dalam hal                                                                                               yang signifikan. Tingkat HNP yang paling
           luaran antara pasien yang menjalani operasi                       SIMPULAN                                                           sering adalah L4-L5.



           DAFTAR PUSTAKA
           1.   Skew PG. Back pain. Martin Dunitz Ltd. 2000.
           2.   Gow P. Acute low back pain. In: Rowbotham DJ, editor. Clinical management of acute pain. Arnold Publishing. 2003.
           3.   Bratton LR. Assessment and management of acute low back pain. American Family Physicians. 1999.
           4.   Cohen RI, Chopro P. Low back pain: Primary care work up of acute and chronic symptoms. Geriatrics. 2001;56(11).
           5.   Czernicski JM, Goldstein B. General considerations of pain in low back, hips, and lower extremities. In: Loeser JD, editor. Bonica’s management of pain. Philadelphia: Lippincott William and
                Wilkins; 2001. p. 1475-1507.
           6.   Hogan QH. Back pain and radiculopathy. In: Abram SE, Haddox JD, editors. The pain clinic manual. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2001. p. 157-66.
           7.   Gilgil E, Kacar C, Butun B, Tuncer T, Urhan S. Prevalence of low back pain in a developing urban. Spine. 2005;30(9):1093-8.
           8.   Borenstein DG. Epidemiology, etiology, diagnostic evaluation, and treatment of low back pain. Curr Opin Orthop . 2000;11(3):225-31.
           9.   Elfering A, Semmer N, Birkhofer D, Zanetti M, Hodler J, Boss N. Risk factors for lumbar disc degeneration: A 5-year prospective MRI study in asymptomatic individuals. Spine. 2002;27(2):125-
                34.
           10. Waris E, Eskelin M, Hermunen H, Kiviloto O, Paajanen H. Disc degeneration in low back pain: A 17-year follow-up study using magnetic resonance imaging. Spine. 2007;32(6):681-4.
           11. Chaiwanichsiri D, Jiamworakul A, Jitapunkul S. Lumbar disc degenration in Thai elderly: A population based study. J Med Assoc Thai. 2002;90(11):2477-81.
           12. Dammers R, Koehler PJ. Lumbar disc herniation: Level increases with age. Surg Neurol. 2002;58(34):209-12.
           13. Sanderson SP, Houten J, Erico T, Forshaw D, Bauman J, Cooper PR, The unique characteristics of “upper” lumbar disc herniations. Neurosurgery. 2004;55(2):385-9.
           14. Haig AJ, Geiser ME, Tong HC, Yamakawa KS, Quint DJ, Hoft JT. Electromyographic and magnetic resonance imaging to predict lumbar stenosis, low back pain, and no back symptoms. J
                Bone Joint Surg Am. 2007;89(2):358-66.
           15. Weinstein JN, Tosteson TD, Lurie JD. Surgical versus nonoperative treatment for lumbar disk herniation. JAMA. 2006;296:2441-50.




           CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012                                                                                                                                                             751

CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 751                                                                                                                                                   10/25/2012 11:11:07 AM

More Related Content

Similar to NPB DAN HNP

praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-haripraktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hariEka Tambunan
 
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy di uptd pkm damai
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy  di uptd pkm damaiLAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy  di uptd pkm damai
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy di uptd pkm damaiScrubsIndo
 
Laporan kasus bels palsy di uptd puskesmas
Laporan kasus bels palsy di uptd puskesmasLaporan kasus bels palsy di uptd puskesmas
Laporan kasus bels palsy di uptd puskesmasScrubsIndo
 
JOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptx
JOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptxJOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptx
JOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptxkristyagaki
 
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMulyantiUnisaBandung
 
LAPORAN_KASUS_bells_palsy.ppt
LAPORAN_KASUS_bells_palsy.pptLAPORAN_KASUS_bells_palsy.ppt
LAPORAN_KASUS_bells_palsy.pptReikeNursafitri2
 
Current management of chemotherapy induced polyneuropathy
Current management of chemotherapy induced polyneuropathyCurrent management of chemotherapy induced polyneuropathy
Current management of chemotherapy induced polyneuropathyCalvinTanuwijaya1
 

Similar to NPB DAN HNP (20)

praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-haripraktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
praktis-diagnosis nyeri neuropatik dalam praktik sehari-hari
 
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy di uptd pkm damai
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy  di uptd pkm damaiLAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy  di uptd pkm damai
LAPORAN KASUS pada pasien bells_palsy di uptd pkm damai
 
Laporan kasus bels palsy di uptd puskesmas
Laporan kasus bels palsy di uptd puskesmasLaporan kasus bels palsy di uptd puskesmas
Laporan kasus bels palsy di uptd puskesmas
 
JOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptx
JOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptxJOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptx
JOURNAL READING_Bells palsy_Kristy Spica (21-089) [Autosaved].pptx
 
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docxMind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
Mind mapping_Salsabila. N_502021042 perimenopause.docx
 
Nyeri_Punggung_Bawah.pptx
Nyeri_Punggung_Bawah.pptxNyeri_Punggung_Bawah.pptx
Nyeri_Punggung_Bawah.pptx
 
LAPORAN_KASUS_bells_palsy.ppt
LAPORAN_KASUS_bells_palsy.pptLAPORAN_KASUS_bells_palsy.ppt
LAPORAN_KASUS_bells_palsy.ppt
 
VERTIGO.pptx
VERTIGO.pptxVERTIGO.pptx
VERTIGO.pptx
 
Catatan Presentasi.pptx
Catatan Presentasi.pptxCatatan Presentasi.pptx
Catatan Presentasi.pptx
 
Monitoring
MonitoringMonitoring
Monitoring
 
0510156 chapter1
0510156 chapter10510156 chapter1
0510156 chapter1
 
0510156 chapter1 3
0510156 chapter1 30510156 chapter1 3
0510156 chapter1 3
 
0510156 chapter1 4
0510156 chapter1 40510156 chapter1 4
0510156 chapter1 4
 
0510156 chapter1 2
0510156 chapter1 20510156 chapter1 2
0510156 chapter1 2
 
Lbp
LbpLbp
Lbp
 
JURDING.pptx
JURDING.pptxJURDING.pptx
JURDING.pptx
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 
PPT Maju subependymoma.pptx
PPT Maju subependymoma.pptxPPT Maju subependymoma.pptx
PPT Maju subependymoma.pptx
 
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptxPPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
PPT AWAKE INTUBASI FIX.pptx
 
Current management of chemotherapy induced polyneuropathy
Current management of chemotherapy induced polyneuropathyCurrent management of chemotherapy induced polyneuropathy
Current management of chemotherapy induced polyneuropathy
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 

NPB DAN HNP

  • 1. TINJAUAN PUSTAKA HASIL PENELITIAN Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Bawah Akibat Hernia Nukleus Pulposus Rizaldy Pinzon SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta, Indonesia ABSTRAK Sebagian besar kasus nyeri punggung bawah bersifat nonspesifik dan dapat pulih sempurna. Ada sebagian kasus nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh penyakit serius dan memerlukan tindak lanjut. Pemahaman akan profil klinis nyeri punggung bawah akibat hernia nukleus pulposus (HNP) diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan klinis. Menggambarkan profil klinis pasien nyeri punggung bawah akibat HNP. Penelitian potonglintang konsekutif kasus nyeri punggung bawah akibat HNP. Data diperoleh secara konsekutif pada 40 orang pasien ny- eri punggung bawah akibat hernia nukleus pulposus. Data ditampilkan secara deskriptif dan analitik. Data diperoleh dari 40 pasien yang terdiri atas 24 (60%) laki-laki dan 16 (403%) perempuan. Usia berkisar antara 21-71 tahun, dengan rata-rata 50,4 ± 8,2 tahun. Gejala yang menyertai nyeri punggung bawah adalah iskhialgia (95%), rasa baal (hipestesia) sesuai dermatom (77,5%), dan kelemahan tungkai (7,5%). Riwayat trauma yang signifikan dijumpai pada 82,5% kasus. Gejala berkisar antara 2 minggu sampai dengan 4 tahun. Gejala dengan onset yang lebih cepat dihubungkan dengan riwayat trauma. Tanda Lasegue dijumpai positif pada 95% kasus. MRI menunjukkan HNP tunggal pada 72,5% kasus, dan multipel pada 27,5% kasus. Di antara kasus dengan HNP tunggal, 72,4% terjadi pada tingkat L4-L5. ENMG (elektroneuromiografi) mengonfirmasi tingkat HNP sesuai dengan MRI. Stenosis kanalis dijumpai pada 17,5% dan dihubungkan dengan morbiditas yang lebih tinggi. HNP dijumpai secara seimbang antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kasus yang lebih muda pada umumnya dihubungkan dengan trauma yang sig- nifikan. Tingkat HNP yang paling sering adalah L4-L5. Stenosis kanalis dan HNP multipel dihubungkan dengan morbiditas yang lebih tinggi. Kata kunci: nyeri punggung bawah, hernia nukleus pulposus, laminektomi, profil klinis ABSTRACT Most patients with low back pain can be fully recovered. Some cases are caused by serious illness and need further evaluation. Understanding on the clinical profile of low back pain caused by lumbar disc herniation is needed. To describe the clinical profile of patients suffering from low back pain caused by lumbar disc herniation. Cross-sectional study. Data from 40 consecutive cases of lumbar disc herniation is descriptively analyzed. Data is obtained from 24 (60%) male and 16 (40% female) with age range from 21-71 years, mean 50,4±8,2 years. The most prominent symptoms are sciatic pain (95%), numbness in dermatome region (77,5%), and limb weakness (7,5%). Significant trauma history is present in 82,5% cases. The symptoms range from 2 weeks to 4 years, more prominent in patients with history of trauma. The straight leg raising test are positive in 95% cases. MRI studies showed multiple significant disc herniation in 27,5% cases; most common site is in L4-L5 (72,4%). ENMG (electroneuromyography) examination confirmed the result of MRI. Canal stenosis is present in 17,5% cases and correlated with more signifi- cant morbidities. The lumbar disc herniation incidence is similar between male and female. Younger onset is correlated with significant trauma history. The most common site is L4-L5 level. Multiple site of lumbar disc herniation and canalis stenosis are correlated with more significant morbidities. Rizaldy Pinzon. Clinical Profiles of Low Back Pain due to Lumbar Disc Herniation. Key words: low back pain, lumbar disc herniation, laminectomy, clinical profile PENDAHULUAN 7,6-37%; insidens tertinggi dijumpai pada merupakan keluhan atau gejala dan bukan Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan usia 45-60 tahun.3 Pada penderita dewasa merupakan penyakit spesifik. Penyebab NPB salah satu masalah kesehatan yang utama. tua, nyeri punggung bawah mengganggu antara lain kelainan muskuloskeletal, sistem Insiden NPB di Amerika Serikat adalah sekitar aktivitas sehari-hari pada 40% penderita, dan saraf, vaskuler, viseral, dan psikogenik.5,6 Salah 5% orang dewasa.1 Kurang lebih 60%-80% menyebabkan gangguan tidur pada 20% satu penyebab yang memerlukan tindak individu setidaknya pernah mengalami nyeri penderita. Sebagian besar (75%) penderita lanjut (baik diagnostik maupun terapi spesifik) punggung dalam hidupnya.2 akan mencari pertolongan medis, dan 25% di adalah hernia nukleus pulposus (HNP). antaranya perlu dirawat inap untuk evaluasi Nyeri punggung bawah merupakan 1 dari lebih lanjut.4 Masalah yang muncul adalah“bagaimana profil 10 penyakit terbanyak di Amerika Serikat klinis pasien nyeri punggung bawah akibat dengan angka prevalensi berkisar antara Nyeri punggung bawah (NPB) pada hakekatnya hernia nukleus pulposus?” Pemahaman akan CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012 749 CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 749 10/25/2012 11:11:05 AM
  • 2. HASIL PENELITIAN profil klinis dan perjalanan klinis suatu penyakit PEMBAHASAN sering kali diperlukan untuk pengambilan Nyeri punggung bawah merupakan salah keputusan klinis yang tepat. Penelitian ini satu masalah kesehatan yang utama. Data bertujuan untuk menggambarkan profil klinis epidemiologi memperlihatkan bahwa pre- pasien nyeri punggung bawah akibat hernia valensi nyeri punggung bawah sangat nukleus pulposus. tinggi, dengan pembiayaan yang tinggi pula. Penelitian Gilgil, dkk7 menunjukkan bahwa METODE prevalensi nyeri punggung bawah adalah Penelitian potong-lintang pada kasus NPB 46,6%. Komponen yang cukup signifikan akibat hernia nukleus pulposus pada 40 dalam pembiayaan nyeri punggung ba- pasien. Pengumpulan data dilakukan secara wah adalah prosedur diagnostik (25%), konsekutif. Diagnosis dilakukan secara pembedahan (21%), dan terapi fisik (20%).8 sistematis dengan pemeriksaan neurologis lengkap. ENMG dilakukan untuk mencari iritasi Pada penelitian ini, nyeri punggung pada radiks saraf L4-L5 dan S1. MRI merupakan bawah karena HNP sering dihubungkan baku emas untuk HNP dan dilakukan pada dengan trauma. Penelitian Elfering, dkk9 semua kasus. Data ditampilkan secara memperlihatkan bahwa kurang olahraga deskriptif dan analitik. dan bekerja pada malam hari merupakan faktor risiko signifikan untuk munculnya HASIL hernia nukleus pulposus. Penelitian lain10 Profil demografik menyebutkan bahwa degenerasi diskus Data penelitian diperoleh dari 40 pasien, yang intervertebralis di usia dewasa muda me- terdiri atas 24 (60%) laki-laki dan 16 (40%) rupakan faktor prediktor yang signifikan untuk perempuan. Usia berkisar antara 21-71 tahun, Gambar 1 HNP pada L5-S1 dengan degenerasi diskus munculnya HNP di kemudian hari. dengan rata-rata 50,4 ± 8,2 tahun. Intensitas nyeri berat (NPS >7) dijumpai pada Gambaran klinis 70% kasus pada saat kunjungan pertama di Gejala klinis berkisar antara 2 minggu sampai penelitian ini. Proporsi ini lebih tinggi dari dengan 4 tahun. Gejala dengan onset yang hasil penelitian Chaiwanicshsiri, dkk11 yang lebih cepat dihubungkan dengan riwayat menjumpai nyeri sedang sampai berat sebesar trauma. Intensitas nyeri dengan NPS (numeric 27% pada penderita dengan nyeri punggung pain scale) >7 tercatat pada 70% kasus saat bawah akibat herniasi diskus. kunjungan pertama. Pada penelitian ini, HNP paling sering Gejala yang menyertai NPB meliputi ischialgia dijumpai pada tingkat L4-L5; titik tumpuan (95%), rasa baal (hipestesia) (77,5%), dan tubuh di L4-L5-S1. Penelitian Dammers dan kelemahan tungkai (7,5%). Riwayat trauma Koehler12 pada 1.431 pasien dengan herniasi yang signifikan dijumpai pada 82,5% kasus. diski lumbales, memperlihatkan bahwa Rasa baal sesuai dermatom pada 77,5%. Tanda pasien HNP L3-L4 secara bermakna lebih tua Lasegue positif pada 95% kasus. dibanding dengan pasien HNP L4-L5. HNP pada tingkat yang lebih atas dihubungkan Gambaran radiologi dengan morbiditas dan kegagalan operasi Pemeriksaan MRI dikerjakan pada semua yang lebih tinggi.13 kasus. MRI menunjukkan HNP tunggal pada 72,5% kasus, dan multipel pada 27,5% kasus. Elektrodiagnosis dengan ENMG merupakan Di antara kasus dengan HNP tunggal, 72,4% salah satu perangkat diagnosis penunjang terjadi pada tingkat L4-L5. Stenosis kanalis yang penting dalam tata laksana HNP. Pada dijumpai pada 17,5% dan dihubungkan penelitian kami, ENMG mengonfirmasi tingkat dengan morbiditas yang lebih tinggi. ENMG HNP sesuai dengan MRI. Penelitian Haig dkk14 mengonfirmasi tingkat HNP sesuai dengan pada 155 pasien dengan stenosis kanalis MRI. Fibrilasi (tanda denervasi) ditemukan memperlihatkan bahwa ENMG merupakan pada 100% pasien yang menjalani EMG, perangkat diagnosis penunjang yang sangat sementara gangguan latensi dan kecepatan Gambar 2 HNP L4-L5 dan L5-S1 dengan spondilolistesis bermanfaat untuk tata laksana stenosis hantar saraf dijumpai pada 2 kasus. berat pada L5-S1 kanalis. 750 CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012 CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 750 10/25/2012 11:11:06 AM
  • 3. HASIL PENELITIAN Tindakan operatif merupakan salah satu pilihan dan terapi konservatif. Sebagian besar pasien HNP dijumpai secara seimbang antara jenis terapi HNP; umumnya direkomendasikan (86,4%) puas dengan tata laksana bedah, dan kelamin laki-laki dan perempuan, dengan pada kasus nyeri hebat yang gagal dengan 74,2% dapat bekerja kembali penuh waktu onset usia pertengahan pada sebagian besar terapi konservatif.8 Penelitian Weinstein, dkk setelah 2 tahun operasi. Komplikasi yang kasus. Kasus pada pasien yang lebih muda pada 501 pasien HNP memperlihatkan bahwa umum dijumpai adalah robekan dura. pada umumnya dihubungkan dengan trauma tidak ada perbedaan bermakna dalam hal yang signifikan. Tingkat HNP yang paling luaran antara pasien yang menjalani operasi SIMPULAN sering adalah L4-L5. DAFTAR PUSTAKA 1. Skew PG. Back pain. Martin Dunitz Ltd. 2000. 2. Gow P. Acute low back pain. In: Rowbotham DJ, editor. Clinical management of acute pain. Arnold Publishing. 2003. 3. Bratton LR. Assessment and management of acute low back pain. American Family Physicians. 1999. 4. Cohen RI, Chopro P. Low back pain: Primary care work up of acute and chronic symptoms. Geriatrics. 2001;56(11). 5. Czernicski JM, Goldstein B. General considerations of pain in low back, hips, and lower extremities. In: Loeser JD, editor. Bonica’s management of pain. Philadelphia: Lippincott William and Wilkins; 2001. p. 1475-1507. 6. Hogan QH. Back pain and radiculopathy. In: Abram SE, Haddox JD, editors. The pain clinic manual. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2001. p. 157-66. 7. Gilgil E, Kacar C, Butun B, Tuncer T, Urhan S. Prevalence of low back pain in a developing urban. Spine. 2005;30(9):1093-8. 8. Borenstein DG. Epidemiology, etiology, diagnostic evaluation, and treatment of low back pain. Curr Opin Orthop . 2000;11(3):225-31. 9. Elfering A, Semmer N, Birkhofer D, Zanetti M, Hodler J, Boss N. Risk factors for lumbar disc degeneration: A 5-year prospective MRI study in asymptomatic individuals. Spine. 2002;27(2):125- 34. 10. Waris E, Eskelin M, Hermunen H, Kiviloto O, Paajanen H. Disc degeneration in low back pain: A 17-year follow-up study using magnetic resonance imaging. Spine. 2007;32(6):681-4. 11. Chaiwanichsiri D, Jiamworakul A, Jitapunkul S. Lumbar disc degenration in Thai elderly: A population based study. J Med Assoc Thai. 2002;90(11):2477-81. 12. Dammers R, Koehler PJ. Lumbar disc herniation: Level increases with age. Surg Neurol. 2002;58(34):209-12. 13. Sanderson SP, Houten J, Erico T, Forshaw D, Bauman J, Cooper PR, The unique characteristics of “upper” lumbar disc herniations. Neurosurgery. 2004;55(2):385-9. 14. Haig AJ, Geiser ME, Tong HC, Yamakawa KS, Quint DJ, Hoft JT. Electromyographic and magnetic resonance imaging to predict lumbar stenosis, low back pain, and no back symptoms. J Bone Joint Surg Am. 2007;89(2):358-66. 15. Weinstein JN, Tosteson TD, Lurie JD. Surgical versus nonoperative treatment for lumbar disk herniation. JAMA. 2006;296:2441-50. CDK-198/ vol. 39 no. 10, th. 2012 751 CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 751 10/25/2012 11:11:07 AM