SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
Pekerjaan Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Semarang ā€“ Bawen
ā€¢ KOMPLEKS
ā€¢LALU LINTAS PADAT
ā€¢ PERSYARATAN KINERJA KELUARAN
ā€¢ DESAIN, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN
ā€¢TOTAL WAKTU KONTRAK : 2.483 hari atau sekitar 6,8 tahun
Salah satu lingkup : ā€œPembangunan Putaran jalur lalu lintas (U-
Turn) pada lokasi Km.16+500 dengan penambahan pelebaran 1
jalur kanan dan 1 jalur kiri termasuk pulau median (island)
lengkap termasuk landscapenya dengan mengoptimalkan
lahan yang adaā€.
I. PENDAHULUANU
PI-2
PI-3
300
16
350
16
400
16
450
16
500
16
550
16
600
16
650
16
700
16
CT = 16+358.10
TS = 16+402.33
SC
= 16+435.33
CS
=
16+492.16
ST
=16+525.16
TC
=16+549.49
C
T
=
16+644.95
X49900.0000
Y 50200.0000
Y 50450.0000
X49675.0000
Y 50350.0000
X49850.0000
Y 50300.0000
X49875.0000
Y 50250.0000
X49800.0000
Y 50200.0000
Gambar 1.1 Lokasi U-Turn Km 16+500
Sesuai dengan dokumen kontrak bahwa jenis dari konstruksi perkerasan yang digunakan
dalam penyiapan ā€œ U-Turn Km. 16+500 adalah Rigid Pavement ā€œ sepanjang Ā± 350 m
dengan jenis lapisan perkerasannya berdasarkan perhitungan perencanaan adalah seperti
pada Gambar 1.2 dan 1.3 berikut ini.
Gambar. 1.3 Perkerasan Rigid Pavement lokasi U-Turn Km 16+500 diatas perkerasan
lama (eksisting)
Gambar 1.2 Perkerasan rigid area U-Turn Km 16+500 sisi pelebaran
Dasar dan pertimbangan yang digunakan untuk mengusulkan perubahan dari desain
awal yaitu penggantian lapis Lean Concrete tebal 10 cm menjadi base A t=25 cm
dan Lapis Aggregate Single Size dia.0,5 inch tebal 5 cm antara lain :
II. DASAR PEMIKIRAN
ā€¢ Sering retak
ā€¢ Teori muat susut beton pada siang 30 - 35ĀŗC dan malam
hari 20 - 25ĀŗC
ā€¢ Sering terjadinya pumping tanah dasar dibawah slab
perkerasan beton
ā€¢ Mencari suatu jenis dan konstruksi lapis pondasi dibawah
lapis perkerasan beton yang dapat mengurangi kerusakan
III. DASAR TEORI
A. Muai susut akibat perubahan suhu udara pada siang hari
Gambar 3.1 . Posisi perkerasan beton pada saat siang hari (memuai)
A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base /
Material Single Size
Lapis Base A dan Screening dibawah slab
beton mempunyai sifat menyerap panas
sehingga suhu di celah antara Slab Beton
dengan Lapis Base A + Screening tidak begitu
panas, dan apabila pada saat posisi slab beton
melengkung (memuai) kemudian dilewati
kendaraan maka ujung slab beton akan masuk
kedalam lapisan screening maupun Base A,
demikian juga pada bagian tengah slab beton
yang tertekan beban kendaraan akan masuk
kedalam lapisan screening dan Base A yang
ada dibawahnya sehingga dapat dihindari
pecahnya slab perkerasan betonnya
Lapis Lean Concrete dibawah slab beton tidak
mempunyai sifat menyerap panas namun justru
akan menambah panas celah antara slab beton
dengan lantai kerja / LC dan apabila pada posisi
slab beton melengkung (memuai) karena panas
matahari dan kemudian dilewati kendaraan
maka akan terjadi benturan antara ujung slab
beton dengan beton lantai kerja sedangkan
pada bagian tengah slab beton akan
menanggung beban kendaraan maksimum yang
dapat menyebabkan slab beton patah
A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base /
Material Single Size
Saat Beton memuai Akibat Panas
Saat kendaraan lewat diatas slab beton yang melengkung
Akibat beban repetisi kendaraan yang lewat diatas slab beton
III. DASAR TEORI
B. Muai susut akibat perubahan suhu udara pada malam hari
Gambar 3.1 . Posisi perkerasan beton pada saat malam hari (menyusut)
B1. Jika Menggunakan Lean Concrete B2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base /
Material Single Size
Penggunaan Lapis Base A dan Screanning
dibawah beton dapat mengurangi efek
benturan antara slab dengan lapis
dibawahnya karena dengan sifat yang
flexible dari screaning + Base A jika slab
beton terkena beban maka akan masuk
kedalam lapisan screanning dan base A
yang ada dibawahnya sehingga dapat
dihindari pecahnya slab perkerasan
betonnya
Lapis Lean Concrete dibawah slab beton itu
mempunyai sifat kaku (concrete), apabila
pada saat posisi bagian tengah slab beton
melengkung kebawah (menyusut) karena
udara dingin dan kemudian dilewati
kendaraan maka akan terjadi benturan
antara bagian bawah slab beton dengan
beton bagian atas lantai kerja dibawahnya.
Jika hal ini berlangsung terus menerus
maka slab perkerasan beton dapat pecah
dan patah
A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base /
Material Single Size
Saat Beton memuai Akibat Panas
Saat kendaraan lewat diatas slab beton yang melengkung
Akibat beban repetisi kendaraan yang lewat diatas slab beton
IV. HASIL PERHITUNGAN &
PELAKSANAAN
Berdaasarkan perhitungan perkerasan yang
ada dalam lampiran dan sesuai dengan
gambar 1.2 : Perkerasan Rigid pada lokasi U-
Turn Km. 16+500 sisi pelebaran, maka dengan
berbagai pertimbangan diatas maka diusulkan
perubahan type konstruksinya seperti pada
gambar dibawah ini.
Gambar : Tebal perkerasan beton dengan screening dan Base A
27 cm
5 cm
25 cm
IV.A. HASIL PERHITUNGAN DESAIN
IV.B. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Referensi dari Pekerjaan di luar negeri (ex : Amerika Serikat)
Contoh konstruksi perkerasan kaku dengan Base dan Sub base AASTHO
IV.B. PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. Pelaksanaan pekerjaan di Proyek Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Semarang Bawen (area U TURN)
1. Melakukan pekerjaan pembersihan dan stripping lahan.
2. Mulai melakukan pekerjaan pemadatan timbunan layer by layer. Dengan tiap lapis setebal 20
cm dan dilakukan uji kepadatan lapangan dengan sandcone dan CBR.
3. Lakukan pekerjaan No. 2 sampai dengan elevasi dengan rencana disyaratkan.
4. Mulai melakukan pekerjaan aggregat kelas A dengan tebal 20 cm dan padatkan dengan
kepadatan minimum 80%.
5. Lakukan penghamparan material Screening / Single size dia.0,5inch dengan tebal 5 cm
dengan alat motor grader dan bantuan manual sebagai perapian tepi-tepi.
6. Pemadatan lapisan screening dengan vibro roller tanpa penggetaran dan dilakukan hanya 1-2
kali lintasan karena sifatnya leveling / perata.
7. Tahap berikutnya proses pelaksanaan pekerjaan rigid pavement : persiapan bekisting,
pemasangan dowel dan tie bar dan pengecoran beton FS 45 dari sisi samping.
HAL-HAL PENTING
ā€¢ Menjaga Kadar air Optimum (w) pekerjaan
Tanah pilihan & agregat.ļƒØ >tinggi
mengakibatkan spon/amblas/settlement.
ā€¢ Kepadatan Timbunan ļƒØTest Kepadatan
Lapangan.
ā€¢ Drainase dan subdrain.
ā€¢ Kemiringan jalan > 6%.
Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan di Proyek KBK Semarang - Bawen
Pekerjaan Tanah Urug Pilihan
(CBR >11%)
Pekerjaan Aggregat Klas B dan A
Penghamparan Aggregat Single Size
(screening layer)
Proteksi aggregat A ditutup plastik
untuk menjaga kadar air (w) optimum
Hasil pengecoran beton rigidPemasangan dowel
Pemasangan dowel
Persiapan pengecoran &
pembesian
Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan di Proyek KBK Semarang - Bawen
V. EVALUASI BIAYA DAN PELAKSANAAN
V.A. EVALUASI BIAYA
No. Upah / Bahan / Alat Sat Harga Satuan Volume Koef. Jumlah Harga
a b c d e f g = g.d.e.f
1 Bahan aggregat single size 0.5" (on site) t = 5 cm m3 220,000.00Rp 40.00 1.10 9,680,000.00Rp
2 Bahan aggregat base A m3 200,000.00Rp 40.00 1.10 8,800,000.00Rp
3 Sewa alat vibro roller + operator Jam 257,670.00Rp 1.07 1.00 274,848.00Rp
4 Sewa grader + operator Jam 378,570.00Rp 0.53 1.00 201,904.00Rp
Total (a) 18,956,752.00Rp
Luas bidang yang akan dikerjakan (b) m2 800.00
Harga satuan didapat (c=a/c) /m2 23,695.94Rp
Tabel perhitungan harga satuan pekerjaan levelling dibawah rigid dengan material ā€œsingle sizeā€
Sumber : Hasil analisa dari Proyek KBK Semarang Bawen
No. Upah / Bahan / Alat Sat Harga Satuan Volume Koef. Jumlah Harga
a b c d e f g = g.d.e.f
1 Bahan beton ready mix K-125 t=10 cm m3 455,000.00Rp 80.00 1.02 37,128,000.00Rp
2 Upah pengecoran m3 40,000.00Rp 80.00 1.00 3,200,000.00Rp
Total (a) 40,328,000.00Rp
Luas bidang yang akan dikerjakan (b) m2 800.00
Harga satuan didapat (c=a/c) /m2 50,410.00Rp
Sumber : Hasil analisa dari Proyek KBK Semarang Bawen
Tabel perhitungan harga satuan pekerjaan levelling dibawah rigid dengan material ā€œbeton K-125ā€
Untuk mengerjakan leviling di bawah beton rigid dengan menggunakan aggregat single size
dibutuhkan biaya Rp. 23.695,94 /m2 sedang bila memakai material leveling dengan beton LC
mutu K-125 dibutuhkan biaya 50.410,00/m2. Sehingga akan lebih hemat sebesar Rp. 50.410,00
ā€“ Rp. 23.695,94 = Rp. 26.714,06 / m2
V.B. EVALUASI PELAKSANAAN
No Uraian Lean Concrete / Mutu Beton K-125 Penggunaan Single Size 1/2 inchi
1. Material Harus menunggu waktu setting dan curing Ā±
48jam, baru dapat dilanjutkan pada layer diatasnya
Setelah tergelar langsung bisa dilanjutkan ke layer
berikutnya. (tidak ada waktu setting)
2. Waktu pelaksanaan Lama, karena perlu tunggu Cepat, tidak perlu waktu tunggu utk pekerjaan
berikutnya
3. Fungsi terhadap struktur
diatasnya
Tidak dapat berfungsi sebagai perkuatan struktur ,
hanya sebagai lapis perata
Dipakai sebagai lapis perata, mampu mengurangi
retak akibat kembang susut beton dan dapat
berfungsi sebagai drainase layer
4. Biaya Sesuai Kontrak dengan PT VUB dan RAP awal
(Lebih Mahal)
Relatif lebih murah sebesar Rp. 26.714,06 / m2
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Pengajuan perubahan desain dari rencana awal rigid pavement beton slab dengan lean concrete
diganti menjadi beton slab dengan material screening single size dan agregat klas A bisa
diaplikasikan di proyek KBK semarang-Bawen dengan hasil mutu yang baik.
2. Terdapat efisiensi biaya pelaksanaan sebesar Rp. 26.714,06 / m2 luas lokasi putaran /U turn baru
di lokasi KM 16+500 atas perubahan yang ada dan ditunjukkan dalam cost control proyek.
3. Dengan disetujuinya justifikasi teknis perubahan penggunaan material tadi bisa diaplikasikan di
lokasi pelebaran jalan di sepanjang Semarang-Bawen KBK untuk lokasi yang di desain
menggunakan rigid pavement, dengan tetap memperhatikan hasil uji setempat lainnya seperti
CBR tanah dasar dan FWD eksisting jalan.
4. Inovasi penggunaan material ini masih pertama di Indonesia, dan masih dalam tahap uji bagi
proyek KBK Semarang-Bawen pada khususnya sehingga masih menjadi ā€œtrial and errorā€ yang
perlu dievaluasi dalam 5 s/d 10 tahun kedepan.
VI.1. KESIMPULAN
Pada hasil penelitian ini penulis memiliki kesimpulan sebagai berikut :
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.2. SARAN
1. Perlu diperhatikan kondisi daya dukung tanah dasar, nilai CBR dan jenis pekerjaan
timbunan dan lapis pondasi dibawah perkerasan utama (rigid pavement).
2. Pelaksanaan pemadatan pekerjaan timbunan dan agregat harus memenuhi
persyaratan kepadatan lapangan dan dilakukan layer by layer dengan uji mutu yang
benar.
3. Penggunaan material screening dengan agregat single size diameter 0,5 inchi bisa
menjadi rujukan dalam melakukan inovasi dan efisiensi sebagai rekayasa atau value
engineering proyek desain and build seperti KBK di masa mendatang dengan
mengajukan spesifikasi khusus.
Dalam penerapan di proyek sejenis, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1. AASHTO Guide for Design of Pavement Structures 1993.
2. Aly, M.A., 2004, Teknologi Perkerasan Jalan Beton Semen, Yayasan Pengembang Teknologi dan
Manajemen, Jakarta
3. Desain and Construction Guide for Stabilized and Drainable Bases ā€“ Project IPRF-01- G-002-02-1, October
2005- Applied Reseach Associates Inc.University Avenue Campaign.
4. Depkimpraswil, 2004, Pedoman Konstruksi dan Bangunan ā€“ Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen,
Jakarta.
5. Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd. T-14-2003, Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah.
6. Seminar HPJI tanggal 19 ā€“ 21 Maret 2013 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan
Presentasi dari Mr. Tommy Nantung. Phd (pakar perkerasan jalan dan Chairman of AASTHO Research
Commite and Manager of Research Indiana Departement of Transportation.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...Aan Kurniawan
Ā 
Pelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan rayaPelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan rayaWesly Simarmata
Ā 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-lautgaffarudin
Ā 
Metedo pelaksanaan jembatan
Metedo pelaksanaan jembatanMetedo pelaksanaan jembatan
Metedo pelaksanaan jembatanDeni Prasetyo
Ā 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan betonOnasis Onasis
Ā 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANMOSES HADUN
Ā 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
Ā 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGtrisna gallaran
Ā 
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiTahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiHenday Kurniawan
Ā 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanpt baranugraha
Ā 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaanlismansinauru
Ā 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatAlif Mahardika
Ā 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20Aan Kurniawan
Ā 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIArnas Aidil
Ā 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
Ā 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMOSES HADUN
Ā 
Metode jalan baru
Metode jalan baruMetode jalan baru
Metode jalan baruapa dawod
Ā 
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMetode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMOSES HADUN
Ā 
Metode pelaksanaan gedung
Metode pelaksanaan gedung Metode pelaksanaan gedung
Metode pelaksanaan gedung Ulinnuha Nashirudin
Ā 

What's hot (20)

Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Analisis daya dukung bored pile pada proyek pembangunan sengkang lng producti...
Ā 
Pelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan rayaPelaksanaan jalan raya
Pelaksanaan jalan raya
Ā 
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
140900071 metode-pelaksanaan-pekerjaan-dermaga-kapal-laut
Ā 
Metedo pelaksanaan jembatan
Metedo pelaksanaan jembatanMetedo pelaksanaan jembatan
Metedo pelaksanaan jembatan
Ā 
Metode jalan beton
Metode jalan betonMetode jalan beton
Metode jalan beton
Ā 
CONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAANCONTOH METODE PELAKSANAAN
CONTOH METODE PELAKSANAAN
Ā 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
Ā 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
Ā 
Divisi 2 des 2010 r3 sec
Divisi 2   des 2010 r3 secDivisi 2   des 2010 r3 sec
Divisi 2 des 2010 r3 sec
Ā 
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantaiTahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Tahap tahap pembangunan gedung lima lantai
Ā 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Ā 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
Ā 
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklatMETODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
METODE_pelaksanaan_gedung_bertingkat_diklat
Ā 
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20Analisis  pelaksanaan  dan kekuatan  pile  cap  tipe  bp  20
Analisis pelaksanaan dan kekuatan pile cap tipe bp 20
Ā 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Ā 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
Ā 
Metode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaanMetode pelaksanaan pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan
Ā 
Metode jalan baru
Metode jalan baruMetode jalan baru
Metode jalan baru
Ā 
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasiMetode pelaksanaan jaringan irigasi
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
Ā 
Metode pelaksanaan gedung
Metode pelaksanaan gedung Metode pelaksanaan gedung
Metode pelaksanaan gedung
Ā 

Similar to Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxABayuAriWijaya
Ā 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
Ā 
Isi5720283702501
Isi5720283702501Isi5720283702501
Isi5720283702501udin2234
Ā 
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...Debora Elluisa Manurung
Ā 
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdfMETODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdfMemedPermadiSatriyo1
Ā 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptdarmadi ir,mm
Ā 
Konstruksi Jalan Komposit
Konstruksi Jalan KompositKonstruksi Jalan Komposit
Konstruksi Jalan KompositBudi Suryanto
Ā 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iiiKadek94
Ā 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan strukturDevian Tri Andriana
Ā 
Kajian Jalan Prategang
Kajian Jalan PrategangKajian Jalan Prategang
Kajian Jalan PrategangBudi Suryanto
Ā 
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENTMETODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENTMOSES HADUN
Ā 
05 perencanaan struktur beton
05   perencanaan struktur beton05   perencanaan struktur beton
05 perencanaan struktur betonbudiMekka
Ā 
LAP AKHIR Kegiatan.pptx
LAP AKHIR Kegiatan.pptxLAP AKHIR Kegiatan.pptx
LAP AKHIR Kegiatan.pptxYudi98122
Ā 
Konstruksi jalan komposit
Konstruksi jalan kompositKonstruksi jalan komposit
Konstruksi jalan kompositvitalistekege
Ā 
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.pptmardiahdiah16
Ā 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptxHidayatNm1
Ā 
DIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdf
DIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdfDIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdf
DIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdfHARIDARANI
Ā 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
Ā 

Similar to Paparan lomba inovasi kbk bawen ed (20)

LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
Ā 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
Ā 
Isi5720283702501
Isi5720283702501Isi5720283702501
Isi5720283702501
Ā 
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETONDI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROADTIMUR, PEREM...
DESAIN DAN APLIKASI JALAN BETON DI PENDEKAT UTARA JALAN RINGROAD TIMUR, PEREM...
Ā 
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdfMETODE  KERJA AKR  revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
METODE KERJA AKR revisi 1 FEB 2021-ARYANA.pdf
Ā 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
Ā 
Konstruksi Jalan Komposit
Konstruksi Jalan KompositKonstruksi Jalan Komposit
Konstruksi Jalan Komposit
Ā 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
Ā 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
Ā 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
Ā 
Kajian Jalan Prategang
Kajian Jalan PrategangKajian Jalan Prategang
Kajian Jalan Prategang
Ā 
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENTMETODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
METODE PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAAN APARTEMENT
Ā 
05 perencanaan struktur beton
05   perencanaan struktur beton05   perencanaan struktur beton
05 perencanaan struktur beton
Ā 
LAP AKHIR Kegiatan.pptx
LAP AKHIR Kegiatan.pptxLAP AKHIR Kegiatan.pptx
LAP AKHIR Kegiatan.pptx
Ā 
Konstruksi jalan komposit
Konstruksi jalan kompositKonstruksi jalan komposit
Konstruksi jalan komposit
Ā 
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
1. STANDAR DESAIN JALAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN.ppt
Ā 
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
1a0df_Spesifikasi_Perkerasan_Tasripin_Balai_Jogja.pptx
Ā 
DIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdf
DIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdfDIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdf
DIVISI PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN.pdf
Ā 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Ā 
Modul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdfModul 9 PPJ.pdf
Modul 9 PPJ.pdf
Ā 

Recently uploaded

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
Ā 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
Ā 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
Ā 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
Ā 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
Ā 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
Ā 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
Ā 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
Ā 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
Ā 

Recently uploaded (9)

001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
Ā 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
Ā 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
Ā 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Ā 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Ā 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
Ā 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Ā 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
Ā 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
Ā 

Paparan lomba inovasi kbk bawen ed

  • 1.
  • 2. Pekerjaan Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Semarang ā€“ Bawen ā€¢ KOMPLEKS ā€¢LALU LINTAS PADAT ā€¢ PERSYARATAN KINERJA KELUARAN ā€¢ DESAIN, KONSTRUKSI DAN PEMELIHARAAN ā€¢TOTAL WAKTU KONTRAK : 2.483 hari atau sekitar 6,8 tahun Salah satu lingkup : ā€œPembangunan Putaran jalur lalu lintas (U- Turn) pada lokasi Km.16+500 dengan penambahan pelebaran 1 jalur kanan dan 1 jalur kiri termasuk pulau median (island) lengkap termasuk landscapenya dengan mengoptimalkan lahan yang adaā€. I. PENDAHULUANU
  • 3. PI-2 PI-3 300 16 350 16 400 16 450 16 500 16 550 16 600 16 650 16 700 16 CT = 16+358.10 TS = 16+402.33 SC = 16+435.33 CS = 16+492.16 ST =16+525.16 TC =16+549.49 C T = 16+644.95 X49900.0000 Y 50200.0000 Y 50450.0000 X49675.0000 Y 50350.0000 X49850.0000 Y 50300.0000 X49875.0000 Y 50250.0000 X49800.0000 Y 50200.0000 Gambar 1.1 Lokasi U-Turn Km 16+500
  • 4. Sesuai dengan dokumen kontrak bahwa jenis dari konstruksi perkerasan yang digunakan dalam penyiapan ā€œ U-Turn Km. 16+500 adalah Rigid Pavement ā€œ sepanjang Ā± 350 m dengan jenis lapisan perkerasannya berdasarkan perhitungan perencanaan adalah seperti pada Gambar 1.2 dan 1.3 berikut ini. Gambar. 1.3 Perkerasan Rigid Pavement lokasi U-Turn Km 16+500 diatas perkerasan lama (eksisting) Gambar 1.2 Perkerasan rigid area U-Turn Km 16+500 sisi pelebaran
  • 5. Dasar dan pertimbangan yang digunakan untuk mengusulkan perubahan dari desain awal yaitu penggantian lapis Lean Concrete tebal 10 cm menjadi base A t=25 cm dan Lapis Aggregate Single Size dia.0,5 inch tebal 5 cm antara lain : II. DASAR PEMIKIRAN ā€¢ Sering retak ā€¢ Teori muat susut beton pada siang 30 - 35ĀŗC dan malam hari 20 - 25ĀŗC ā€¢ Sering terjadinya pumping tanah dasar dibawah slab perkerasan beton ā€¢ Mencari suatu jenis dan konstruksi lapis pondasi dibawah lapis perkerasan beton yang dapat mengurangi kerusakan
  • 6. III. DASAR TEORI A. Muai susut akibat perubahan suhu udara pada siang hari Gambar 3.1 . Posisi perkerasan beton pada saat siang hari (memuai)
  • 7. A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base / Material Single Size Lapis Base A dan Screening dibawah slab beton mempunyai sifat menyerap panas sehingga suhu di celah antara Slab Beton dengan Lapis Base A + Screening tidak begitu panas, dan apabila pada saat posisi slab beton melengkung (memuai) kemudian dilewati kendaraan maka ujung slab beton akan masuk kedalam lapisan screening maupun Base A, demikian juga pada bagian tengah slab beton yang tertekan beban kendaraan akan masuk kedalam lapisan screening dan Base A yang ada dibawahnya sehingga dapat dihindari pecahnya slab perkerasan betonnya Lapis Lean Concrete dibawah slab beton tidak mempunyai sifat menyerap panas namun justru akan menambah panas celah antara slab beton dengan lantai kerja / LC dan apabila pada posisi slab beton melengkung (memuai) karena panas matahari dan kemudian dilewati kendaraan maka akan terjadi benturan antara ujung slab beton dengan beton lantai kerja sedangkan pada bagian tengah slab beton akan menanggung beban kendaraan maksimum yang dapat menyebabkan slab beton patah
  • 8. A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base / Material Single Size Saat Beton memuai Akibat Panas Saat kendaraan lewat diatas slab beton yang melengkung Akibat beban repetisi kendaraan yang lewat diatas slab beton
  • 9. III. DASAR TEORI B. Muai susut akibat perubahan suhu udara pada malam hari Gambar 3.1 . Posisi perkerasan beton pada saat malam hari (menyusut)
  • 10. B1. Jika Menggunakan Lean Concrete B2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base / Material Single Size Penggunaan Lapis Base A dan Screanning dibawah beton dapat mengurangi efek benturan antara slab dengan lapis dibawahnya karena dengan sifat yang flexible dari screaning + Base A jika slab beton terkena beban maka akan masuk kedalam lapisan screanning dan base A yang ada dibawahnya sehingga dapat dihindari pecahnya slab perkerasan betonnya Lapis Lean Concrete dibawah slab beton itu mempunyai sifat kaku (concrete), apabila pada saat posisi bagian tengah slab beton melengkung kebawah (menyusut) karena udara dingin dan kemudian dilewati kendaraan maka akan terjadi benturan antara bagian bawah slab beton dengan beton bagian atas lantai kerja dibawahnya. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka slab perkerasan beton dapat pecah dan patah
  • 11. A1. Jika Menggunakan Lean Concrete A2. Jika Menggunakan Pond. Agg. Base / Material Single Size Saat Beton memuai Akibat Panas Saat kendaraan lewat diatas slab beton yang melengkung Akibat beban repetisi kendaraan yang lewat diatas slab beton
  • 12. IV. HASIL PERHITUNGAN & PELAKSANAAN Berdaasarkan perhitungan perkerasan yang ada dalam lampiran dan sesuai dengan gambar 1.2 : Perkerasan Rigid pada lokasi U- Turn Km. 16+500 sisi pelebaran, maka dengan berbagai pertimbangan diatas maka diusulkan perubahan type konstruksinya seperti pada gambar dibawah ini. Gambar : Tebal perkerasan beton dengan screening dan Base A 27 cm 5 cm 25 cm IV.A. HASIL PERHITUNGAN DESAIN
  • 13. IV.B. PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Referensi dari Pekerjaan di luar negeri (ex : Amerika Serikat) Contoh konstruksi perkerasan kaku dengan Base dan Sub base AASTHO
  • 14. IV.B. PELAKSANAAN PEKERJAAN 2. Pelaksanaan pekerjaan di Proyek Kontrak Berbasis Kinerja (KBK) Semarang Bawen (area U TURN) 1. Melakukan pekerjaan pembersihan dan stripping lahan. 2. Mulai melakukan pekerjaan pemadatan timbunan layer by layer. Dengan tiap lapis setebal 20 cm dan dilakukan uji kepadatan lapangan dengan sandcone dan CBR. 3. Lakukan pekerjaan No. 2 sampai dengan elevasi dengan rencana disyaratkan. 4. Mulai melakukan pekerjaan aggregat kelas A dengan tebal 20 cm dan padatkan dengan kepadatan minimum 80%. 5. Lakukan penghamparan material Screening / Single size dia.0,5inch dengan tebal 5 cm dengan alat motor grader dan bantuan manual sebagai perapian tepi-tepi. 6. Pemadatan lapisan screening dengan vibro roller tanpa penggetaran dan dilakukan hanya 1-2 kali lintasan karena sifatnya leveling / perata. 7. Tahap berikutnya proses pelaksanaan pekerjaan rigid pavement : persiapan bekisting, pemasangan dowel dan tie bar dan pengecoran beton FS 45 dari sisi samping.
  • 15. HAL-HAL PENTING ā€¢ Menjaga Kadar air Optimum (w) pekerjaan Tanah pilihan & agregat.ļƒØ >tinggi mengakibatkan spon/amblas/settlement. ā€¢ Kepadatan Timbunan ļƒØTest Kepadatan Lapangan. ā€¢ Drainase dan subdrain. ā€¢ Kemiringan jalan > 6%.
  • 16. Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan di Proyek KBK Semarang - Bawen Pekerjaan Tanah Urug Pilihan (CBR >11%) Pekerjaan Aggregat Klas B dan A Penghamparan Aggregat Single Size (screening layer) Proteksi aggregat A ditutup plastik untuk menjaga kadar air (w) optimum
  • 17. Hasil pengecoran beton rigidPemasangan dowel Pemasangan dowel Persiapan pengecoran & pembesian Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan di Proyek KBK Semarang - Bawen
  • 18.
  • 19.
  • 20. V. EVALUASI BIAYA DAN PELAKSANAAN V.A. EVALUASI BIAYA No. Upah / Bahan / Alat Sat Harga Satuan Volume Koef. Jumlah Harga a b c d e f g = g.d.e.f 1 Bahan aggregat single size 0.5" (on site) t = 5 cm m3 220,000.00Rp 40.00 1.10 9,680,000.00Rp 2 Bahan aggregat base A m3 200,000.00Rp 40.00 1.10 8,800,000.00Rp 3 Sewa alat vibro roller + operator Jam 257,670.00Rp 1.07 1.00 274,848.00Rp 4 Sewa grader + operator Jam 378,570.00Rp 0.53 1.00 201,904.00Rp Total (a) 18,956,752.00Rp Luas bidang yang akan dikerjakan (b) m2 800.00 Harga satuan didapat (c=a/c) /m2 23,695.94Rp Tabel perhitungan harga satuan pekerjaan levelling dibawah rigid dengan material ā€œsingle sizeā€ Sumber : Hasil analisa dari Proyek KBK Semarang Bawen No. Upah / Bahan / Alat Sat Harga Satuan Volume Koef. Jumlah Harga a b c d e f g = g.d.e.f 1 Bahan beton ready mix K-125 t=10 cm m3 455,000.00Rp 80.00 1.02 37,128,000.00Rp 2 Upah pengecoran m3 40,000.00Rp 80.00 1.00 3,200,000.00Rp Total (a) 40,328,000.00Rp Luas bidang yang akan dikerjakan (b) m2 800.00 Harga satuan didapat (c=a/c) /m2 50,410.00Rp Sumber : Hasil analisa dari Proyek KBK Semarang Bawen Tabel perhitungan harga satuan pekerjaan levelling dibawah rigid dengan material ā€œbeton K-125ā€
  • 21. Untuk mengerjakan leviling di bawah beton rigid dengan menggunakan aggregat single size dibutuhkan biaya Rp. 23.695,94 /m2 sedang bila memakai material leveling dengan beton LC mutu K-125 dibutuhkan biaya 50.410,00/m2. Sehingga akan lebih hemat sebesar Rp. 50.410,00 ā€“ Rp. 23.695,94 = Rp. 26.714,06 / m2 V.B. EVALUASI PELAKSANAAN No Uraian Lean Concrete / Mutu Beton K-125 Penggunaan Single Size 1/2 inchi 1. Material Harus menunggu waktu setting dan curing Ā± 48jam, baru dapat dilanjutkan pada layer diatasnya Setelah tergelar langsung bisa dilanjutkan ke layer berikutnya. (tidak ada waktu setting) 2. Waktu pelaksanaan Lama, karena perlu tunggu Cepat, tidak perlu waktu tunggu utk pekerjaan berikutnya 3. Fungsi terhadap struktur diatasnya Tidak dapat berfungsi sebagai perkuatan struktur , hanya sebagai lapis perata Dipakai sebagai lapis perata, mampu mengurangi retak akibat kembang susut beton dan dapat berfungsi sebagai drainase layer 4. Biaya Sesuai Kontrak dengan PT VUB dan RAP awal (Lebih Mahal) Relatif lebih murah sebesar Rp. 26.714,06 / m2
  • 22. VI. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Pengajuan perubahan desain dari rencana awal rigid pavement beton slab dengan lean concrete diganti menjadi beton slab dengan material screening single size dan agregat klas A bisa diaplikasikan di proyek KBK semarang-Bawen dengan hasil mutu yang baik. 2. Terdapat efisiensi biaya pelaksanaan sebesar Rp. 26.714,06 / m2 luas lokasi putaran /U turn baru di lokasi KM 16+500 atas perubahan yang ada dan ditunjukkan dalam cost control proyek. 3. Dengan disetujuinya justifikasi teknis perubahan penggunaan material tadi bisa diaplikasikan di lokasi pelebaran jalan di sepanjang Semarang-Bawen KBK untuk lokasi yang di desain menggunakan rigid pavement, dengan tetap memperhatikan hasil uji setempat lainnya seperti CBR tanah dasar dan FWD eksisting jalan. 4. Inovasi penggunaan material ini masih pertama di Indonesia, dan masih dalam tahap uji bagi proyek KBK Semarang-Bawen pada khususnya sehingga masih menjadi ā€œtrial and errorā€ yang perlu dievaluasi dalam 5 s/d 10 tahun kedepan. VI.1. KESIMPULAN Pada hasil penelitian ini penulis memiliki kesimpulan sebagai berikut :
  • 23. VI. KESIMPULAN DAN SARAN VI.2. SARAN 1. Perlu diperhatikan kondisi daya dukung tanah dasar, nilai CBR dan jenis pekerjaan timbunan dan lapis pondasi dibawah perkerasan utama (rigid pavement). 2. Pelaksanaan pemadatan pekerjaan timbunan dan agregat harus memenuhi persyaratan kepadatan lapangan dan dilakukan layer by layer dengan uji mutu yang benar. 3. Penggunaan material screening dengan agregat single size diameter 0,5 inchi bisa menjadi rujukan dalam melakukan inovasi dan efisiensi sebagai rekayasa atau value engineering proyek desain and build seperti KBK di masa mendatang dengan mengajukan spesifikasi khusus. Dalam penerapan di proyek sejenis, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :
  • 24. DAFTAR PUSTAKA 1. AASHTO Guide for Design of Pavement Structures 1993. 2. Aly, M.A., 2004, Teknologi Perkerasan Jalan Beton Semen, Yayasan Pengembang Teknologi dan Manajemen, Jakarta 3. Desain and Construction Guide for Stabilized and Drainable Bases ā€“ Project IPRF-01- G-002-02-1, October 2005- Applied Reseach Associates Inc.University Avenue Campaign. 4. Depkimpraswil, 2004, Pedoman Konstruksi dan Bangunan ā€“ Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen, Jakarta. 5. Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd. T-14-2003, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 6. Seminar HPJI tanggal 19 ā€“ 21 Maret 2013 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Presentasi dari Mr. Tommy Nantung. Phd (pakar perkerasan jalan dan Chairman of AASTHO Research Commite and Manager of Research Indiana Departement of Transportation.