Dokumen tersebut menjelaskan metode pelaksanaan peningkatan jaringan irigasi di Desa Dasan Lekong, mencakup pekerjaan persiapan, pekerjaan leaning saluran, dan pembangunan pelimpah. Metode pelaksanaan mencakup pengukuran, pemasangan papan nama, penggalian tanah, pasangan batu, plesteran, siaran, dan timbunan tanah.
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
Metode pelaksanaan jaringan irigasi
1. METODE PELAKSANAAN
Program : Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya
Kegiatan : Peningkatan Jaringan Irigasi
Pekerjaan : Peningkatan Jaringan Irigasi PANCOR MANIS
Lokasi : Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia
Tahun Anggaran : 2015
I. UMUM
Metode pelaksanaan dalam melaksanakan suatu pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan
suatu keharusan bagi setiap pelaksana untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk
memudahkan manager dalam meyikapi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam masa
pelaksanaannya.
Hal – hal yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam meyusun suatu metode
pelaksanaan ini yang antara lain meliputi :
1. Bahan material yang akan digunakan
2. Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga local maupun tenaga yang didatangkan / tenaga yang
terampil (skill labaour)
3. Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun peralatan alat berat /
alat besar
4. Factor cuaca yaitu memanfaatkan hari – hari kerja yang efektif dalam pelaksanaan pekerjaan
Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang (gambar dan spesifikasi teknis) serta penjelasan
dari panitia saat aanwijzing, maupun dari peninjauan kami ke lokasi proyek, ada beberapa hal yang
menjadi perhatian dan pertimbangan kami dalam menyusun langkah – langkah metode
pelaksanaan dalam pekerjaan ini.
2. II. PEKERJAAN PERSIAPAN
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
pekerjaan pengukuran/bouwplank dan Pemasangan Papan Nama Proyek. Karena di dalam RAB
volumenya nol, maka pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini tidak dikerjakan.
2.1. Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan tofografi daerah pekerjaan
secara memanjang dan secara melintang sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%. Setelah
pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan rencana
letak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan.
Cara Pelaksanannya Pengukuran
a) Kami selaku penyedia mempersiapkan peralatan ukur (waterpass dan theodolite), pekerja atau
juru ukur, patok – patok serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk pengukuran. Kami juga
menggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi untuk pengukuran
b) Pekerjaan ini kami mulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6 dengan
jarak yang telah ditentukan
c) Patok – patok yang telah terpasang tidak boleh goyang dan berpindah tempat karena telah
memiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.
d) Setelah data pengukuran kami peroleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja (working
drawing) sebagai panduan pekerjaan di lapangan yang harus disetujui dahulu oleh direksi
e) Setelah pekerjaan lapangan selesai makan diadakan pengecekan dan pengukuran ulang di
lokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana (asbuilt drawing) sebagai
tanda pekerjaan selesai.
Cara Pelaksanannya Bowplank
1. Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
2. Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
3. Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat
untuk menarik benang-benang as
4. Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen
bangunan.
5. Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan
pekerja
3. 2.2. Papan Nama Proyek
Papan nama proyek dipasang di lokasi yang mudah dilihat masyarakat umum. Tiang papan
nama proyek ditanam ke dalam tanah dengan perkuatan pondasi umpak dari beton. Tiang dibuat
dengan kayu yang kuat, sehingga tidak mudah roboh terkena cuaca luar.
Contoh papan nama proyek
III. PEKERJAAN LEANING SALURAN
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan
Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr dan Pekerjaan
Timbunan Tanah. Untuk masing – masing sub item pekerjaan akan kami jelaskan metode
pelaksanaannya.
3.1. Pekerjaan Galian
Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian.
Cara pelaksanaan
a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di lokasi
pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan
keadaan tanah yang ada.
c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya
diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus
diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat
pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
4. f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
g) Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah
tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug
kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
3.2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps
Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
Cara pelaksanaan
a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan manual
yang biasa digunakan.
b) Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr
c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara sisi –
sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga
batau – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya
sesuai dengan gambar rencana.
d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul -
betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara
diameter 25 s/d 40 cm.
3.3. Pekerjaan Plesteran
Cara Pelaksanaan
a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.
b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air
yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah
tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi
concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air
merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
e) Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap
ditempat.
f) Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan
dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
5. g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan
dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h) Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena
pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama
7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i) Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan
dirapikan sehingga terlihat bagus.
j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
3.4. Pekerjaan Siar
Cara pelaksanaan
a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa
sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan
posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir
dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di
tempat.
e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi
dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
3.5. Pekerjaan Timbunan Tanah
Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil galian tanah ataupun
bias berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.
Cara pelaksanaan
a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan timbris.
b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang dapat
mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau
sesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat
selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
6. d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering
sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan ditimbun.
f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan kemiringan yang dibuat.
g) Pekerjaa memadatkan tanah dengan alat pemadat.
h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup dengan
terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses
pemadatan tanah disemprotkan air.
i) Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak
pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.
IV. PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH
Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan
Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr,Pekerjaan
Timbunan Tanah dan Pekerjaan Beton. Untuk masing – masing sub item pekerjaan akan kami
jelaskan metode pelaksanaannya.
4.1. Pekerjaan Galian
Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian.
Cara pelaksanaan
a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di lokasi
pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah dan P3K.
b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan mempertimbangkan
keadaan tanah yang ada.
c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya
diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar harus
diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke tempat
pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari direksi.
g) Galian kami kerjakan dengan hati – hati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di bawah
tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami akan mengurug
kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur tanah tidak longsor.
7. 4.2. Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps
Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung dengan
menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.
Cara pelaksanaan
a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan manual
yang biasa digunakan.
b) Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr
c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara sisi –
sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu sehingga
batau – batu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang bentuk tampangnya
sesuai dengan gambar rencana.
d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar betul -
betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan berkisar antara
diameter 25 s/d 40 cm.
4.3. Pekerjaan Plesteran
Cara Pelaksanaan
a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.
b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air
yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa sudah
tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi dengan posisi
concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran semen, pasir dan air
merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
e) Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap
ditempat.
f) Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan
dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan dihaluskan
dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
8. h) Untuk menghindari retak – retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai karena
pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi dengan air selama
7 (tujuh) hari berturut – turut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
i) Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan dan
dirapikan sehingga terlihat bagus.
j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
4.4. Pekerjaan Siar
Cara pelaksanaan
a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa
sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan
posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/campuran semen, pasir
dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap di
tempat.
e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi
dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama
dengan spesi baru.
f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.
4.5. Pekerjaan Timbunan Tanah
Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil galian tanah ataupun
bias berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.
Cara pelaksanaan
a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan timbris.
b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang dapat
mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20 cm (atau
sesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat pemadat
selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan.
d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering
sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
9. e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan ditimbun.
f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan kemiringan yang dibuat.
g) Pekerjaa memadatkan tanah dengan alat pemadat.
h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup dengan
terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka dalam proses
pemadatan tanah disemprotkan air.
4.6. Pekerjaan Beton Bertulang Mutu K200
Persyaratan Material
a) Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 tahun 1972 dan memenuhi S-400 menurut
Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972).
Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak
diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan harus sedemikian rupa
sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 15 lapis. Setiap
semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen
dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
b) Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur
dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-
syarat yang tercantum dalam PBI-1971.
c) Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971. Penimbunan kerikil dengan pasir harus
dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton
dengan komposisi material yang tepat.
d) Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-
bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal
ini sebaiknya dipakai air bersih yang layak diminum.
e) Besi beton yang digunakan adalah baja dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik
minimum 2400kg/cm2). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan
tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan
meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong
dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Konsultan pengawas
terlebih dahulu.
f) Bahan yang digunakan untuk bekisting harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi
mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditujukkan oleh gambar
10. rencana dan uraian pekerjaan. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-
ukuran yang telah ditetapkan dalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa
dengan perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
kedudukan selama pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas
dari kotoran seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar
mudah pada saat dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang bekisting harus
dipasang papan hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemindahan letak, tiang-tiang tidak
boleh disambung lebih dari satu, tiang-tiang dari dolken / kaso 5/7 cm , antara tiang satu
dengan lain harus diikat dengan palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan bekisting
baru dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam PBI-
1971.yaitu kurang lebih 21 hari.
Mutu Beton
Mutu Beton yang digunakan adalah Mutu K 200, Dengan Proporsi Campuran :
352,000 kg : PC
731 Kg : PB
1031 Kg : KR (maksimum 30mm)
215 Liter : Air
Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang disetujui oleh Konsultan pengawas, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah
dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton.
Mengaduk Beton Secara Masinal (Menggunakan Molen)
Pada mesin pengaduk beton pengisian komponen beton kering dan penuangan dilakukan
dengan mengubah keringan tabung pengaduk beton. Jika tabung berdiri tegak, maka
pencampuran beton tidak dijalankan, karena itu tabung pengaduk beton selalu berputar dalam
keadaan miring. Cara mesin pengaduk beton sederhana sekali (karena diciptakan sebagai alat
pengaduk beton) dan sangat umum, terutama sebagai mesin pengaduk beton yang agak kecil.
11. Tahapan Pengecoran
Tahapan Pengecoran adalah sebagai berikut :
Siapkan checklist unutk pengecoran
Tentukan elevasi dan batas – batas pengecoran dengan menggunakan waterpass / selang
ukur.
Bersihkan lokasi pengecoran dengan menggunakan kompresor atau yang telah diatur dalam
spektek.
Tuangkan adukan beton dari alat angkut menuju bekisting,
Padatkan beton dengan alat vibrator
Ratakan permukaan beton dengan alat garuk cord an jidar
Untuk pengecoran kolom (tiang) dilakukan per 1 m atau sesuai dengan petunjuk dari pengawas
atau direksi.
Untuk pengecoran plat dan balok dilakukan secara bersamaan
12. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14
(empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :
Beton yang telah di cor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran.
Beton harus dilindingi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan lain.
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti
bentuk yang diinginkan, munculnya pembesian pada permukaan
V. PENUTUP
Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat sebagai panduan kami dalam rangka
melaksanakan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi PANCOR MANIS di Desa Dasan Lekong
Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur. Apabila penawaran kami memenuhi semua
persyaratan sesuai dengan yang disyaratkan.
Perhitungan waktu pelaksanaan, jumlah tenaga dan jumlah bahan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini kami lampirkan tersendiri sebagai satu kesatuan dengan metode pelaksanaan
ini sebagai lampiran metode dengan judul analisa sepesifikasi teknis perhitungan
bahan tenaga dan alat.
Gunungsari, 18 April 2015
Penawar,
CV. SOLOH
A H S I D
Direktur
13. ANALISA SPESIFIKASI TEKNIS PERHITUNGAN PENGGUNAAN BAHAN DAN TENAGA DAN WAKTU PELAKSANAAN
Program : Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
Kegiatan : Peningkatan Jaringan Irigasi
Pekerjaan : Peningkatan Jaringan Irigasi PANCOR MANIS
Lokasi : Desa Dasan Lekong Kecamatan Sukamulia
Tahun Anggaran : 2015
Kode
KOEF BTA BTA TENGA WAKTU WAKTU
Analisa MINGGU HARI O/H MINGGU HARI
I. Pekerjaan Persiapan
1 Ls 1 Minggu 7 Hari
2 Ls 1 Minggu 7 Hari
II.
1 SNI.6.1. 8 Minggu 56 Hari
Pekerja OH 0,7500 91,7625 1,6386 2 org/hari
Mandor OH 0,0250 3,0588 0,0546 1 org/hari
2 SNI.6.2. 11 Minggu 77 Hari
Batu kali/batu gunung M3 1,2000 765,5880 9,9427
PC kg 163,0000 103.992,3700 1.350,5503
Pasir Pasang M3 0,5200 331,7548 4,3085
Pekerja OH 1,5000 956,9850 12,4284 13 org/hari
Tukang OH 0,7500 478,4925 6,2142 7 org/hari
Kepala Tukang OH 0,0750 47,8493 0,6214 1 org/hari
Mandor OH 0,0750 47,8493 0,6214 1 org/hari
3 SNI.6.3. 11 Minggu 77 Hari
PC Kg 7,7760 5.436,7459 70,6071
Pasir Pasang M3 0,0230 16,0809 0,2088
Pekerja OH 0,3000 209,7510 2,7240 3 org/hari
Tukang OH 0,1500 104,8755 1,3620 2 org/hari
Kepala Tukang OH 0,0150 10,4876 0,1362 1 org/hari
Mandor OH 0,0150 10,4876 0,1362 1 org/hari
4 SNI.6.26. 11 Minggu 77 Hari
PC Kg 6,3400 7.757,2436 100,7434
Pasir Pasang M3 0,0120 14,6825 0,1907
Pekerja OH 0,3000 367,0620 4,7670 5 org/hari
Tukang OH 0,1500 183,5310 2,3835 3 org/hari
Kepala Tukang OH 0,0150 18,3531 0,2384 1 org/hari
Mandor OH 0,0150 18,3531 0,2384 1 org/hari
5 Timbunan Tanah 61,18 M3 SNI.6.11. 11 Minggu 77 Hari
Tanah Urug M3 1,2000 73,4160 0,9535
Pekerja OH 0,3000 18,3540 0,2384 1 org/hari
Mandor OH 0,0100 0,6118 0,0079 1 org/hari
III Pek. Bangunan Pelimpah
1 SNI.6.1. 3 Minggu 21 Hari
Pekerja OH 0,7500 5,1075 0,2432 1 org/hari
Mandor OH 0,0250 0,1703 0,0081 1 org/hari
2 Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Psr SNI.6.2. 5 Minggu 35 Hari
Batu kali/batu gunung M3 1,2000 765,5880 21,8739
PC kg 163,0000 103.992,3700 2.971,2106
Pasir Pasang M3 0,5200 331,7548 9,4787
Pekerja OH 1,5000 956,9850 27,3424 28 org/hari
Tukang OH 0,7500 478,4925 13,6712 14 org/hari
Kepala Tukang OH 0,0750 47,8493 1,3671 2 org/hari
Mandor OH 0,0750 47,8493 1,3671 2 org/hari
No Uraian Pekerjaan Volume Sat.
Pengukuran / Bowplank 0 Ls
0
Galian tanah 122,35 M3
Pemasangan Papan Nama Proyek 0 Ls
Plesteran 1 Pc : 3 Psr 699,17 M2
Pek. Leaning Saluran
Siaran 1 Pc : 2 Psr 1223,54 M2
Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Psr 637,99 M3
Galian tanah 6,81 M3
637,99 M3
14. 3 Plesteran 1 Pc : 3 Psr SNI.6.3. 5 Minggu 35 Hari
PC Kg 7,7760 336,0787 9,6022
Pasir Pasang M3 0,0230 0,9941 0,0284
Pekerja OH 0,3000 12,9660 0,3705 1 org/hari
Tukang OH 0,1500 6,4830 0,1852 1 org/hari
Kepala Tukang OH 0,0150 0,6483 0,0185 1 org/hari
Mandor OH 0,0150 0,6483 0,0185 1 org/hari
4 Siaran 1 Pc : 2 Psr SNI.6.26. 5 Minggu 35 Hari
PC Kg 6,3400 134,6616 3,8475
Pasir Pasang M3 0,0120 0,2549 0,0073
Pekerja OH 0,3000 6,3720 0,1821 1 org/hari
Tukang OH 0,1500 3,1860 0,0910 1 org/hari
Kepala Tukang OH 0,0150 0,3186 0,0091 1 org/hari
Mandor OH 0,0150 0,3186 0,0091 1 org/hari
5 Timbunan Tanah SNI.6.11. 5 Minggu 35 Hari
Tanah Urug M3 1,2000 4,2960 0,1227
Pekerja OH 0,3000 1,0740 0,0307 1 org/hari
Mandor OH 0,0100 0,0358 0,0010 1 org/hari
6 SNI.6.32. 5 Minggu 35 Hari
Kayu kls III M3 0,3200 0,0480 0,0014
Paku 5 cm - 12 cm Kg 3,2000 0,4800 0,0137
Minyak Bekisting ltr 1,6000 0,2400 0,0069
Besi Beton Polos kg 157,5000 23,6250 0,6750
Kawat Beton kg 2,2500 0,3375 0,0096
PC Kg 336,0000 50,4000 1,4400
Pasir Pasang M3 0,5400 0,0810 0,0023
Kerikil ( Maks. 30 mm) M3 0,8100 0,1215 0,0035
Kayu klas II Balok M3 0,1200 0,0180 0,0005
Plywood 9 mm Lbr 2,8000 0,4200 0,0120
Dolken Kayu Galam M3 32,0000 4,8000 0,1371
(8 - 10) cm, panjang 4 m
Pekerja OH 5,3000 0,7950 0,0227 1 org/hari
Tukang Batu OH 0,2750 0,0413 0,0012 1 org/hari
Tukang Kayu OH 1,3000 0,1950 0,0056 1 org/hari
Tukang Besi OH 1,0500 0,1575 0,0045 1 org/hari
Kepala Tukang OH 0,2620 0,0393 0,0011 1 org/hari
Mandor OH 0,2650 0,0398 0,0011 1 org/hari
7 Ls 1 Minggu 7 Hari
Gunungsari, 18 April 2015
CV. SOLOH
A H S I D
Direktur
M2
Pekerjaan Beton 0,15 M3
43,22 M2
21,24
3,58 M3
Pintu Type 0 Bh