2. E
KETERANGAN :
A. BANGUNAN DIREKSI KEET + GUDANG + KANTOR OWNER
B. BARAK KERJA UNTUK BEGESTING
C. BARAK KERJA + STOK BESI UNTUK PEMBESIAN
D. STOCK UNTUK BAJA HASIL FABRIKASI
E. STOK MATERIAL DASAR
B C
D
E
WARE HOSE YANG AKAN
DI BANGUN
E
A
Direksi keet harus
dekat dengan
lokasi proyek.
Lokasi fabrikasi
dan stok material
berdampingan
3. Time Schedule harap disesuaikan
dengan asumsi progress real ( tidak
dibagi rata ).
4. FLOW CHART PEKERJAAN PERSIAPAN AWAL
PENGUKURAN
BOWPLANK
AREAL YANG
AKAN DI BANGUN
PENYIAPAN LAHAN
PENENTUAN
AIR KERJA
DI DALAM SITE
PINTU MASUK
AREAL TIMBUNAN
MATERIAL
AREAL BARAK KERJA
PENGECEKAN PENGUKURAN PAGAR PENGAMAN DAN PEMBERSIHAN PELAKSANAAN
KONDISI SITE & BATAS SITE PEMBATAS PROYEK DGN. SITE PEKERJAAN
BANGUNAN EXISTING BANGUNAN EXIST.
PEMBUATAN PERSIAPAN ALAT
BANGUNAN SEMENTARA BANTU KERJA
- DIREKSI KEET - MOLEN
PEMBUATAN - GUDANG BAHAN - GENZET
POS KEAMANAN - GUDANG ALAT - SCAFFOLDING
- TOILET - GUNTING BESI / Bar Cutter
- BOR MESIN, Bar Bender
-VIBRATOR
-STAMPER
-Exavator
- Alat Pancang
MCK
BEDENG TENAGA
5. PERSIAPAN DAN ACUAN PEMBUATAN DAN APROOVAL APROOVAL
PEKERJAAN
SHOP DRAWING MATERIAL
INSVEKSI DAN
PENGECEKAN
KONDISI LAPANGAN
ACC/ DISETUJUI
GAMBAR ACUAN PENGAJUAN ULANG
(FOR CONTRUCTION)
- Gbr. SIPIL PEMBUATAN
PENGAJUAN
- Gbr. ARSITEKTUR GBR. KERJA /
SHOP DRAWING
DITOLAK/
- Gbr. M & E SHOP DRAWING TIDAK DISETUJUI
Tdk. Di Setujui/ PENGAJUAN
TAHAP PELAKSANAAN
EVALUASI PEKERJAAN / HASIL AKHIR
REVISI
- IJIN KERJA
- APROOVAL ACC / DISETUJUI
MATERIAL
MATERIAL METODA KERJA EVALUASI HASIL
Tinjau Ulang
PEKERJA TIME SCHEDULE RUTIN
ALAT
RKS &
AANWEIJZING
`
PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN
6. No. DISKRIPSI PEKERJAAN
1 Potong tiang pancang
2. Galian tanah untuk Pile cap di el -0,50 dan galian tanah sloof di el +0,00
3 Cor Spun pile dia 30cm , h = 1m
4. Cor pile cap , sloof dan kolom s/d el +4,00 ( 3 Ruko )
COR SPUN PILE
DIA 30 CM
Pengecoran Lantai Kerja
Pembuatan /
Pemasangan Begisting
Batako Pile Cap dan
Sloof
Pek. Pembesian Pile Cap
dan Sloof
Persiapan
pengecoran Pile
Cap dan Sloof
Elevasi Top Pile Cap dan
Sloof Rata
Sebelum di bobok harap di cutter
terlebih dahulu dan tulangan tidak
boleh terputus.
Sesuaikan dengan gambar
detail.
7. No. DISKRIPSI PEKERJAAN
1 Cor Pile cap, sloof dan kolom s/d el +4,00 ( 5 Ruko )
2. Cor struktur balok dan plat Uk 5m x 6 m di el +3,50 ( 8 roko )
3 Pasang Kolom baja, Rafter di Ruko ( 1s/d 3 ) = 3 ruko
4. Pasang Atap ( ruko 1 s/d 3 ) = 3 Ruko
Cor Lantai 2 Cor Lantai
2
DENAH PLAT LANTAI 2
GAMBAR POTONGAN
8. No. DISKRIPSI PEKERJAAN
1 Pasang Kolom baja, Rafter di Ruko ( 4 /d 8 ) = 5 ruko
2. Pasang Atap ( ruko 4 s/d 8 ) = 8 Ruko
3 Pasang Dinding bata ringan Ruko 1 s/d 3
4. Perataan urugan ex galian dengan menggunakan stamper
4. Cor lantai Ruko 1 s/d 3 inc Finish Floor Hardener ( mutu beton K 300 )
Bata tebal 10 cm
Bata tebal 15
cm
Semua mutu
beton disesuaikan
gambar dan
spesifikasi.
9. No. DISKRIPSI PEKERJAAN
1 Cor lantai Ruko 4 s/d 8 inc Finish Floor Hardener ( mutu beton K 300 )
2. Pasangan Bata inluding finishing plesteran dan acian pada sekat
3 Pasang Kusen Aluminium Tampak
4 Pasang Dinding cladding bagian belakang inc Rangka
5 Pekerjaan Pagar Belakang ( meliputi pasangan batu kali + sloof dan bata )
Rangka Cladiing CNP
150,50,20,2,3
Penutup Cladding
menggunakan Colorbond Ex
taso type spandekx
Transculent ( Cladding
transparant ex Seltech tebal
1,2 mm
Pondasi Batu Kali
untuk Pagar
Pemasangan
dinding
pagar inc
pondasi batu
kali
By sistem.
10. N
o.
5
DISKRIPSI PEKERJAAN
1 Pekerjaan Pagar Belakang ( meliputi pasangan batu kali
+ sloof dan bata )
2 Pekerjaan Arsitektur Office ( termasuk pasangan keramik
dan plafond )
3. Pekerjaan Finishing Cat
4. Pekerjaan Facade meliputi :
1. Pasang Aluminium Composit panel
2. Pasang Grc
3. Pasang grove line
4. Pasang Roling Door
Pekerjaan Landscape
1. Pekerjaan Plater box
2. Pasang bio sapitank dan tandon
3. Cor Concrete exposed broom finished SG ( Tebal = 15
cm )
FinishingAluminium
Composite
Finishing
GRC
11. 1. Hasil Pekerjaan Tiang Pancang
2.A.Pekerjaan Bobokan Kepala
Pondasi Tiang Pancang
Dilakukan dengan tenaga
manual di bantu dengan
alat Drill Hammer ( Beton ).
B. Pekerjaan, pasir urug, Lantai
kerja Dan Pasang Bekisting
Pile cap
C. Pekerjaan Pembesian
Lantai
D. Dilanjutkan pekerjaan
urugan tanah, area
bangunan
1
2
Belum dijelaskan
mengenai
sebelum bobok,
harus di cutter
dulu keliling tanpa
memotong
tulangan pancang
Setelah pekerjaan
bobokan,
dilanjutkan
sambungan
penjangkaran dan
pengecoran
( sesuai gambar )
13. Lantai DASAR
1. Setelah pekerjaan pemancangan
2. Lantai kerja & bekisting pile cap, bekisting Pile cap menggunakan batako
1 2 3 4
1. Tahap Pek. Begisting Pile Cap
Area kerja bebas
dari potensi
genangan air.
14. LT. DASAR EL . 0,00
1 2 3 4
TOP KOLOM LEVEL
+4,00
2. Tahap Pembesian Pile Cap dan Kolom. `
Pembesian tie beam ( level
pilecap ) dilakukan
bersamaan.
15. 1 2 3 4
3. Tahap Pengecoran Pile Cap.
LT. DASAR EL +0,,00
TOP KOLOM BETON EL
+4,00
Dilaksanakan bersamaan
dengan pengecoran tie
beam.
16. 1 2 3 4
` `
` `
4. Tahap Begisting dan Pembesian Sloof
TOP KOLOM BETON EL
+4,00
LT. DASAR EL. 0,00
Begisting Sloof menggunakan
Batako. Sesuaikan
dengan gambar
dan spesifikasi.
17. 1 2 3 4
` `
` `
TOP KOLOM ELEVASI
4,00
LT. DASAR
5. Tahap Pengecoran Sloof
`
Sesuaikan
dengan gambar
dan spesifikasi.
18. Gambaran pekerjaan pile cap dan sloof...
Pengecoran Lantai Kerja
Pembuatan / Pemasangan Begisting
Batako Pile Cap dan Sloof
Persiapan Pembesian dan Marking
As Kolom
Pek. Pembesian Pile Cap dan Sloof
Persiapan pengecoran Pile
Cap dan Sloof
Elevasi Top Pile Cap dan Sloof Rata Pembesian kolom
harus bersamaan
dengan pilecap
dan sloof.
20. METHODE BEKISTING KOLOM
Ketentuan Umum :
1. Konstruksi bekisting untuk kolom harus kokoh dan kuat dari pengaruh tinggi
Pengecoran dan kecepatan pengecoran
2. Konstruksi bekisting sesuai dengan shop drawing dan sudah memperhitungkan
kekuatannya, juga sudah disetujui oleh Pengawas
3. Vertikalitas pemasangan pembesian harus terjamin, pemasangan beton
decking sesuai dengan gambar kerja
4. Segera sebelum pemasangan panel dinding bekisting sebaiknya dilakukan
pelaburan dengan menggunakan minyak bekisting
5. Sambungan bekisting harus rapat, untuk menghindari kebocoran air semen
saat pengecoran sehingga menyebabkan beton keropos
`
TIE ROD
SUPPORT
BRACE RSS1
BEKISTING BAJA
BALOK
PERKUATAN
SUPPORT
A. BEKISTING BAJA
Pengecoran
kolom area kantor
dibagi 2 tahap :
1. sampai dengan
elevasi bottom
beam
2. dilanjutkan
pengecoran
sampai dengan
elevasi + 4.00.
21. METHODE BEKISTING KOLOM
B. BEKISTING KONSVENTIONAL
TIA ROD
PLYWOOD 12 MM
6 / 12
WING NUT
PIPE SUPPORT
U-HEAD JACK
ELEVATION
SECTION A
SUPPORT PIPE
U-HEAD JACK
PIPE SUPPORT
WING NUT
5 / 10
PLYWOOD 12 MM
6 / 12
6 / 12
SEPARATOR
6 / 12
5 / 10
5 / 10
PLAYWOOD 12 MM
Plywood 15 mm
jarak antar sumbu
tierod ke
sambungan per
30 cm
22. 1 2 3 4
1. Tahap Install / Pemasangan Begisting Kolom
LT. DASAR
EL. KOLOM +4,00
Sampai dengan
elevasi bottom
beam.
23. 1 2 3 4
LT. DASAR 0,00
EL. TOP KOLOM EL +4,00
2. Tahap Pengecoran Kolom
Insert ‘ proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom
pengecoran harus
disiapkan
Vibrator 2 unit, 1
unit untuk
cadangan.
24. 1 2 3 4
LANTAI DASAR
TOP KOLOM EL +4,00
3. Tahap Pembongkaran Begisting Kolom
25. METHODE BEKISTING BALOK & PLAT LANTAI
KONVENSIONAL
KONVENSIONAL
Disediakan
support yang
cukup agar balok
tidak mengalami
lendutan.
26. CATATAN :
UNTUK PERMUKAAN TANAH DASAR
YANG TIDAK RATA (BERGELOMBANG)
FUNGSI BASE JACK DIGANTI DENGAN
U-HEAD JACK YANG DIPASANG TERBALIK
DAN MENCENGKAM BALOK KAYU YANG
DIPASANG MEMANJANG
SCAFFOLDING 170 cm
JARAK 90 cm
BASE JACK
U – HEAD JACK
A - A
METHODE BEKISTING BALOK & PLAT LANTAI
27. CATATAN :
UNTUK PERMUKAAN TANAH DASAR
YANG TIDAK RATA (BERGELOMBANG)
FUNGSI BASE JACK DIGANTI DENGAN
U-HEAD JACK YANG DIPASANG TERBALIK
DAN MENCENGKAM BALOK KAYU YANG
DIPASANG MEMANJANG
SCAFFOLDING 170 cm
JARAK 90 cm
BASE JACK
U – HEAD JACK
A - A
METHODE BEKISTING BALOK
28. Mulai
Persiapan
Panel Bekisting
& Scaffolding
- Survey (uitzet)
- Shop drawing
Persiapan
Pembesian
Cek
Engineer
Inspeksi 1
Diperbaiki
Tidak
Fabrikasi
Ya
Pasang
Bekisting
Balok
Inspeksi 2
Diperbaiki
Tidak
Pasang
Tulangan
Ya
Diperbaiki
Tidak
Ya
A
Pengecoran Balok (2/3 h)
Curing
Instal slab
Selesai
A
Pengecoran Balok Slab
Pembongkaran Bekisting
Inspeksi 3
Ya
Tidak
Diperbaiki
Curing
Pembesian Slab
Inspeksi 3
Diperbaiki
Ya
Tidak
Diagram alir pekerjaan balok dan plat lantai...
29. LT. DASAR
1 2 3 4
LT. 2 – OFFICE
EL +3,45
LEVEL ATAP
5. Tahap Pengecoran Balok dan Plat Lantai Kantor
Insert ‘ proses pengecoran
Balok dan Plat Lantai
30. METHODE PEKERJAAN STRUKTUR ATAP BAJA
NO URAIAN PEKERJAAN SKET/GAMBAR PENJELASAN ALAT/ MATERIAL
I.
II.
PERSIAPAN
FABRIKASI
- Pembelian material baja
- Material yang sudah dibeli, dikirim ke workshop
-Pembuatan gambar kerja (shop dwg) untuk pedoman fabrikasi
- Setelah material lengkap, maka pekerjaan fabrikasi bisa dimulai sesuai dengan
shop dwg yang sudah disetujui oleh konsultan.
-- Pertama yang dilakukan adalah fabrikasi baseplate dengan membuat lubang baut
menggunakan bor magnet.
-- Kemudian baja WF dipotong sesuai shop dwg menggunakan blander potong,
lalu digabungkan dengan cara dilas.
Flat Bed Truck
Alat Bantu
Blander potong : 3 unit
Travo las : 3 unit
Alat bantu kerja :
- gerinda
- Bor magnet
Stok material WF & Plat
Baja
Proses pemotongan material
WF`
Proses pengelasan material
WF`
Sebelum
Fabrikasi
dilakukan
kunjungan oleh
owner.
31. NO URAIAN PEKERJAAN SKET/GAMBAR PENJELASAN ALAT/ MATERIAL
III.
IV.
PENGECATAN
MOBILISASI KE
LAPANGAN
- Setelah material baja sudah difabrikasi, kemudian digerinda sampai halus, lalu
dilakukan pengecatan menggunakan cat dasar zinchromate.
- Setelah material baja selesai difabrikasi dan dicat zinchromate, maka material baja
tersebut di kirim ke lokasi proyek menggunakan truck trailer
-- material baja diturunkan dekat dengan lokasi masing-masing gedung
Gerinda : 2 buah
Kuas Rol : 5 buah
Truck : 2 unit
Chain block : 1 unit
Alat bantu :
- tampar goni
Cat Zynchromate
Tumpukan material
WF
32. NO URAIAN PEKERJAAN SKET/GAMBAR PENJELASAN ALAT/ MATERIAL
V. ERECTION -Sebelum pekerjaan erection dimulai, alat-alat kerja harus sudah disiapkan
sebelumnya.
-Pertama-tama tiang penyangga dari CNP double atau pipa didirikan. Yang perlu
diperhatikan adalah ketinggian bok penyangga harus lebih tinggi dari ketinggian
rencana konstruksi baja.
-Setelah itu kolom-kolom baja ditempatkan ke lokasi yang sudah dipasang angkur,
kemudian kuda-kuda baja dirangkai di bawah. Setelah siap kuda-kuda tersebut
diangkat keatas dengan menggunakan bantuan bok penyangga, katrol dan tampar
manila sampai pada posisi yang ditentukan.
-Untuk pekerjaan erection konstruksi atap baja, dimulai dengan kuda-kuda yang
berkaitan dengan ½ Kuda-kuda, kemudian bok penyangga dipindahkan ke tempat
kuda-kuda selanjutnya. Antara kuda-kuda yang satu dengan lainnya dihubungkan
dengan gording CNP yang sudah disiapkan.
-- Begitu seterusnya sampai seluruh kuda-kuda dan jurai terpasang, setelah itu baut
–baut yang ada dikeraskan menggunakan kunci pengeras
-- Setelah itu gording CNP bisa dipasang semuanya sampai selesai.
-Setelah selesai semuanya, Cek ulang cat yang ada. Jika ada yang rusak maka
harus diulang sampai rata dan rapi kembali.
Chain Block : 2 unit
Mobil Crane : 2 unit
Bok Penyangga : 1 unit
Katrol : 3 buah
Alat bantu :
- Tampar goni
- Kunci pengeras
Proses erection kuda-kuda
baja
arah urutan
erection
kuda2
baja
1/2kuda2 baja
Proses assembly kuda-
kuda
erection kolom
dan rafter diminta
memakai mobil
crane
34. 1. Fabrikasi Dilakukan di workshop
2. Erection Kolom WF 200
3. Disambung dsengan ercetion Rafter WF 150
4. Diikuti dengan pemasanga batang tarik dan ikatan
angin
5. Pemasangan gording CNP 150,50,20,2,3
6. Di ikuti dengan pemasangan Sagrod
7. Kemudian pasang penutup atap
KONDISI
WORKSHOP
35. DETAIL POTONGAN PLAT LANTAI
Cor Lantai tebal
30 cm
Begesting
menggunakan
bataco
COR
TAHAP 1
COR
TAHAP 2
Plat lantai tebal
30 cm
Plat lantai tebal
20 cm
DENAH LANTAI DASAR
Cor tahap 1
Ada dilatasi
antara office
dengan gudang.
36. Metode COR LANTAI DASAR
PEMBESIAN PLAT LANTAI
METODE COR PLAT LANTAI -
SCREDEER
CATATAN :
Untuk begesting lantai / Relag
menggunakan Siku L. 50,50,5 dengan
Triplek 15 mm
relat double siku
dengan multiplek
18 mm (apakah
multiplek akan
dilepas ?)
screeder panjang
berapa m? karena
kaitannya dengan
relat
Relat yang
bersinggungan
dengan dinding
dan sterofoam
bagaimana
metodenya
38. SETELAH
PEK. STRUKTUR
PASANG DINDING BATA
DAN KOLOM PRAKTIS
PEMASANGAN
PLAFOND
PEKERJAAN
LANTAI
PEMASANGAN
PARTISI
DINDING
PEMASANGAN
PINTU & JENDELA
PENGECATAN
PEMASANGAN
KUSEN ALUMUNIUM
PLESTERAN
& ACIAN
SELESAI
FLOW CHART PEKERJAAN ARSITEKTUR
39. METODE KERJA
PASANGAN DINDING BATA
ALAT YANG DIPERLUKAN :
1. CETOK
2. PALU KARET
3. WATER PASS
4. BESI SIKU
5. BANDUL LOT
6. BENANG
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. PEMASANGAN BATA HARUS ZIG-ZAG DENGAN OVERLAP YANG
DIIJINKAN MIN. 10 CM
2. DERAH PERTEMUAN ANTARA BATA DAN STRUKTUR HARUS
DIBERIKAN ADUKAN 1 PC : 5 PS
3. HASIL AKHIR PEMASANGAN BATA YANG BENAR DITANDAI
DENGAN TIDAK ADANYA LUBANG-LUBANG SINAR YANG MUNCUL
DARI DINDING PERMUKAAN PASANGAN BATA
4. PENGGUNAAN BETON PRAKTIS MENGIKUTI ATURAN DAN
GAMBAR SHOP DRAWING
1. PASANG ADUKAN 1 : 5
ADUKAN ELASTIS 1 ; 6
PROFILAN KAYU
BENANG NYLON
METHODE KERJA PEK. PASANGAN DINDING BATA
Menggunakan
semen mortar
40. FLOW CART PEKERJAAN PLASTERAN... START
BUAT TITIK BANTU KEPALAAN MINIMAL 2 TITIK
BERBEDA
HUBUNGKAN 2 TITIK KEPALAAN TERSEBUT
DENGAN BENANG LOT
ANTARA 2 TTK KEPALAN TSB BUAT TTK –TTK KEPALAN
LAIN DNG JARAK 1M
DENGAN CARA YANG SAMA BUAT TTK –TTK BANTU KEPALAN DR TTK
KEPALAAN TSB SECARA VERTIKAL
HUBUNGKAN TTK – TTK KEPALAN SECARA VERTIKAL TSB DENGAN SPESI PLESTERAN
SEHINGGA MUNCUL GRS-GRS VERTIKAL SPESI PADA DINDING BATA
BIARKAN JAUR KEPALAAN TSB MENGERAS
RATAKAN DENGAN JIDAR DAN ROSKAM
FINISH
KAMPROTKAN ADUKAN SPESI PADA DINDING ANTARA DUA
KEPALAAN
Kepalaan harus
horisontal dengan
jarak antar kepalaan =
1 m.
Karena
menggunakan
mortar-maka tidak
dikamprot, namun
di saput / ondrong
dengan alat bantu
roskam dan jidar
41. METHODE KERJA PEK. PLASTER DINDING
KETERANGAN :
1
2
3
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan,
terlebih dahulu dilakukan penyiraman /
pembasahan pada pasangan batu bata
yang akan diplester.
Untuk memperoleh hasil plesteran yang
rata, dibuat kepala plesteran sebagai
acuan setiap jarak 1 - 1,5 meter.
1
2
Pekerjaan plesteran dilakukan mengacu pada
kepala plesteran yang telah dibuat.
3
42. KETERANGAN
1. Buat titik kepalan plesteran minimal pada dua
titik
( misal titik A dan B )
2. Buat titiki bantu kepalan antara A-B dengan
jarak 1 m
3. Proyeksikan ketebalan titik kepalaan A dan B ke
C
dan D.
4. Buat titik – titik bantu kepalan antara A-C dan
B- D
( secara vertikal )
5. Hubungkan titik – titik kepalan secara vertikal
6. Diamkan kepalan terdebut minimal 1 hari
supaya mengering
7. Kamprotkan adukan spesi antara dua kepalan
8. Ratakan dengan jidar dan finish dengan
roskam
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Sebelum plesteran di mulai dinding pasangan
bata disiram dahulu menggunakan air agar
dinding bata menjadi jenuh
2. Pengamprotan spesi plesteran berjalan dari
bawah ke atas
3. Jarak antara kepalan maksimal 1 m
4. Jidar yang dipakai harus rata, lurus dan tidak
boleh melengkung dan lebih panjang dari jarak
antar kepalaan
5. Pasir yang digunakan harus diayak agar
memperoleh gradasi material yang seragam
6. Air tidak boleh mengandung zat kimia atau
asam / garam
ALAT YANG DIPERGUNAKAN
1. Saringan 5. Ember
2. Cangkul 6. Jidar
3. Benang Lot + Lotan 7. Sendok Adukan
4. Meteran 8. Roskam
9. Selang Air
KAPASITAS PRODUKSI
1. 2 Tukang
2. 1 Kenek
20 m² / hari
METHODE KERJA PEK. PLASTER DINDING
Horisontal.
43. Setelah acian agak kering
kemudian acian dipoles
dengan menggunakan alat
bantu seperti kertas semen
secara merata.
Pengacian dilakukan
dengan
menggunakan cetok yang
dipoleskan dengan nerata.
1 2
3
Sebelum acian pekerjaan acian dilaksanakan,
terlebih dahulu dilakukan pembasahan / penyiraman
plesteran. Pembasahan dilakukan secukupnya dan
tidak bolej terlalu basah
1
Pelapisan dilakukan dengan menggunakan
Cetok. Ukuran dan jenis cetok disesuaikan
dengan kebutuhan.
2
Pekerjaan acian dilakukan dengan
ketebalan yang rata dan dihaluskan alat
bantu (biasanya dilakukandengan
menggunakan kertas bungkus semen.
3
METHODE KERJA PEK. ACIAN DINDING
44. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
1. CHECK TERHADAP ELEVASI LANTAI
PADA SAAT MEMBUAT KEPALAAN
AWAL
2. PASIR YANG DIGUNAKAN HARUS
DIAYAK AGAR MENDAPATKAN
GRADASI MATERIAL YANG SERAGAM
3. AIR YANG DIGUNAKAN MEMENUHI
SYARAT SEBAGAI
AIR MINUM
4. SEBELUM DIPASANG KERAMIK HARUS
DIRENDAM DALAM AIR DAHULU
SAMPAI JENUH
5. PADA SAAT PEMASANGAN KERAMIK
HARUS DIPASTIKAN BAHWA SPESI
YANG TERLETAK DIBAWAH KERAMIK
BENAR-BENAR PADAT TIDAK
BERONGGA DENGAN CARA DIPUKUL –
PUKUL DENGAN PALU KARET
6. PEMASANGAN KERAMIK DAPAT JUGA
DENGAN CARA MENGGUNAKAN LEM
(TERGANTUNG PERMINTAAN SPEK)
7. CHECK KERATAAN PASANGAN
KERAMIK DENGAN JIDAR ATAU PUN
DENGAN WATER PASS
CONTOH
DENAH
ALAT YANG DIPERLUKAN :
1. PALU KARET
2. WATER PASS
3. BESI SIKU
4. BENANG NYLON
5. EMBER DAN GAYUNG
6. SKRAP
7. SAPU
8. SPON BASAH / KAIN
BASAH
BENANG NYLON
DI GESER
BENANG NYLON
PENGARIS /
WATER PASS
METHODE KERJA PEK. FINISHING LANTAI
Kemiringan lantai
kamar mandi 1%
ke arah floordrain.
45. PEKERJAAN LANTAI TILE
( LANTAI KERAMIK,)
1. CHECK KONDISI REAL DILAPANGAN DAN BUAT
SHOP DRAWING
2. TENTUKAN POSISI START POINT DALAM SHOP
DRAWING DAN MINTALAH PERSETUJUAN DARI
PENGAWAS / MK
3. TERAPKAN POSISI START POINT YANG SUDAH
DISETUJUI DI LAPANGAN SEBAGAI CONTOH LIHAT
GAMBAR DIBAWAH INI.
4. PASANG KERAMIK MENURUT SALAH SATU ARAH
SUMBU KEPALAAN
5. PEMASANGAN BERIKUTNYA DILAKSANAKAN DENGAN
CARA MENGGESER BENANG NYLON SEJAJAR DENGAN
SALAH SATU SUMBU KEPALAAN
CONTOH DENAH
BENANG NYLON
BENANG NYLON
ARAH KEPALAAN
STRAT POINT
BENANG NYLON
DI GESER
BENANG NYLON
CONTOH DENAH
BENANG NYLON
DI GESER
METHODE KERJA PEK. FINISHING LANTAI
Kepalaan keramik
menyesuaikan gambar/shop
drawing.
46. METHODE PEK. PEMASANGAN KUSEN ALLUMINIUM
1. Menyiapkan kusen sesuai
dengan nomor kusen
2. Mengecek ukuran kusen dengan
tembok
3. Mengebor baut kusen pada
tembok
4. Menambah sealent pada daerah
yang telah dilubangi
5. Memasang daun jendela 6. Menambahkan sealant &
semen pada keliling luar
kusen
47. 1. Membatasi Elevasi Plafond 2. Mengukur jarak-jarak rangka plafond 3. Memasang pengait untuk
hanger rangka
4. Memasang hanger dan
rangka plafond
5. Memastikan rangka plafond
sesuai elevasi yang telah ditentukan
6. Memasang jenis plafond sesuai
rencana
METHODE PEK. PEMASANGAN PLAFOND GYBSUM BOARD, RANGKA HOLLOW GALVANIS
48. 1. CARI CENTER LINE DARI DINDING a1 = a2 = d1
= d2
2. BUAT TITIK A DAN B DIMANA ELEVASI
TITIK A = ELEVASI TITIK B SETINGGI UKURAN
KERAMIK YANG AKAN DIPASANG
3. HUBUNGKAN TITIK A DAN TITIK B DENGAN
BENANG NYLON
4. PASANG KERAMIK DENGAN POSISI SEPERTI
GAMBAR
DIBAWAH INI, DIMANA C1 = C2
5. BUAT KEPALAAN DARI KERAMIK SECARA
HORIZONTAL
DAN VERTIKAL
6. SELANJUTNYA PELAKSANAAN PEMASANGAN
KERAMIK
MENGIKUTI ALUR KEPALAAN
a1 a2
b2
b1
A B
C
L
d1 d2
A B
D D'
C
L
C1 C2
.
METHODE KERJA PEMASANGAN KERAMIK DINDING
49. 7. PEMASANGAN LAPIS BERIKUTNYA SELALU
DIMULAI
DARI TENGAH DINDING KE ARAH KIRI DAN KE
ARAH
KANAN
8. DIHARAPKAN PADA POSISI – POSISI SUDUT
TEMBOK
MERUPAKAN DAERAH BUANGAN KERAMIK
YANG
SIMETRIS
9. LEBAR SISA BUANGAN A = LEBAR SISA
BUANGAN B
ALAT YANG DIGUNAKAN :
- CANGKUL
- SARINGAN AYAKAN
- SENDOK ADUKAN
- EMBER
- JIDAR
- BENANG
HAL –HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN :
1. SEBELUM DIPASANG KERAMIK HARUS
DIRENDAM
DALAM AIR SAMPAI JENUH
2. PEMASANGAN KERAMIK HARUS URUT
MENGIKUTI
KEPALAAN VERTIKAL YANG SUDAH DIBUAT
SEBELUMNYA
3. PASTIKAN TIDAK ADA CELAH / RONGGA PADA
SPASI ANTARA KERAMIK DAN TEMBOK DENGAN
CARA MEMUKUL-MUKUL KERAMIK SAMPAI
DENGAN
BUNYI YANG SERAGAM DAN PADAT PADA
SEMUA
BAGIAN
4. PEMASANGAN DINDING KERAMIK DAPAT JUGA
DILAKSANAKAN DENGAN MENGGUNAKAN LEM
KERAMIK (TERGANTUNG PERMINTAAN SPEK)
5. PASIR YANG DIGUNAKAN HARUS DIAYAK
DAHULU
UNTUK MENDAPATKAN GRADASI MATERIAL
YANG
SERAGAM
6. GUNAKAN WATER PASS / JIDAR UNTUK
MENGONTROL
KERATAAN PERMUKAAN KERAMIK YANG
TERPASANG
7. AIR YANG DIGUNAKAN TIDAK BOLEH
A B
D D'
C
L
SISI BUANGAN
B
SISI BUANGAN
A C2
C1
20 m2 / Hari
METHODE KERJA PEMASANGAN KERAMIK DINDING
51. Flowchart INCOMING Inspection
MULAI
Penentuan Jenis
Bahan
Request
Persetujuan
Material/Pemas
ok
Material /
Pemasok Lain
Material On Site
Cek Saat
Kedatangan
DITOLAK
A
A
Stock Material
FINISH
REKORD :
- CHECKLIST
NO
YES
> TOLERANSI
YES
PROJECT QUALITY PLAN
52. Flowchart IN PROCESS Inspection
MULAI
Persiapan Lokasi
/Lahan Kerja
Request
Persetujuan
Ijin Kerja
PERBAIKI
Proses Pelaksanaan
Pekerjaan
Cek Saat
Pelaksanaan
PERBAIKI
FINISH
NO
YES
TIDAK SESUAI
YES
REKORD :
- CHECKLIST
PROJECT QUALITY PLAN
54. Prosedur pelaksanaan k3
PEMERIKSAAN TERHADAP :
RAMBU-RAMBU K-3 , TABUNG PEMADAM, PAGAR, JARING PENGAMAN. APD, P3K
Pengawas Mutu
NO
Pelaksana / Ass. Pel.
Pengawas K3
YES
Pengawas K3 Pengawas K3
Pelaksana / Ass. Pelaksana
Pengawas K3
INPUT
TASK
OUTPUT
PROSEDUR K 3
PEMASANGAN :
- RAMBU-RAMBU K 3
- PEMADAM KEBAKARAN
- PAGAR PENGAMAN
- JARING PENGAMAN
PERIKSA :
- LOKASI
- KEKUATAN
- KEAMANAN
DISETUJUI ?
PENGAWASAN
RUTIN
LAPORAN HARIAN
DIPERBAKI
55. K 3 TERHADAP INTALASI LISTRIK SEMENTARA
Pengawas K3
NO
YES
Mekanik Mekanik Mekanik
Pengawas K3 / Staf
Mekanik
Pengawas K3
Mekanik
INPUT
TASK
OUTPUT
PROSEDUR INSTALASI
LISTRIK SEMENTARA
RENCANA GAMBAR
INSTALASI LISTRIK
SEMENTARA
PEMASANGAN
INSTALSI SESUAI
GAMBAR RENCANA
DISETUJUI ? PENGAWASAN
RUTIN
INSTALASI YANG AMAN
LAPORAN HARIAN
DIPERBAKI
56. PENJELASAN K 3 KEPADA MANDOR
Pengawas K3
YES
Pengawas K3
Project Manager
NO
NO
Pelaksana / Ass. Pelaksana
YES
Pelaksana / Ass. Pelaksana
INPUT
TASK
OUTPUT
PROGRAM K 3 PROYEK
PENJELASAN PROGRAM K 3
& HAL-HAL TEKNIS K 3
KEPADA MANDOR / BURUH
PENGAWASAN
RUTIN
DISETUJUI ?
TEGURAN SAMPAI
DENGAN 3 KALI
LAPORAN HARIAN
DISETUJUI ?
P H K
57. Pengadaan Tim Kesehatan untuk
Pemeriksaan Pekerja ( Misal : 2 Minggu sekali)
Pengawas K3
NO
MP
Adm. Keuangan
Adm. Keuangan YES NO
Pengawas K3
Instansi
Adm. Keuangan
YES
TASK
OUTPUT
INPUT
PROGRAM K 3 PROYEK
SURAT / PROPOSAL
USULAN PEMERIKSAAN
RUTIN (MISAL 2 MINGGU
SEKALI) UNTUK STAFF /
PEKERJA KEPADA
- PUSKESMAS SETEMPAT
- SUDIN KESEHATAN
PROPOSAL
DIPERIKSA ?
KIRIM KE INSTASI
TERKAIT
LAPORAN HARIAN
DISETUJUI ?
PEME`RIKSAAN
RUTIN
58. Kecelakaan Berakibat Meninggal.
Kepala Pelaksana Kepala Pelaksana
Adm. Keuangan Adm. Keuangan Adm. Keuangan
Adm. Keuangan
Adm. Keuangan
PM
Adm. Keuangan PM
OUTPUT
INPUT
TASK
TERJADI KECELAKAAN
BERAKIBAT MENINGGAL
KE RUMAH SAKIT
PENANGANAN DI R.S.
PROSES OUTOPSI, DLL
LAPORAN KE PIHAK
KEAMANAN / DEPNAKER
/ WARTAWAN / OWNER
SERAH TERIMA &
GANTI KERUGIAN
LAPORAN
KECELAKAAN
PROSES ADMINISTRASI
RUMAH SAKIT SURAT
KETERANGAN
KECELAKAAN DARI
RUMAH SAKIT
ANTAR KE PIHAK
KELUARGA
PROSES CLAIM
ASTEK
SURAT KETERANGAN
KECELAKAAN DARI
KEPOLISIAN
LAPORAN KE KADIV
BERKAS CLAIM
ASTEK
59. FLOW ACTIVITY : LAPORAN HARIAN / LAPORAN INSPEKSI BULANAN K 3
Pengawas Mutu
Pengawas K3 Pengawas K3 Pengawas Mutu
Kepala Pelaksana
Pelaksana
Asisten Pelaksana
Pengawas K3
OUTPUT
INPUT
TASK
KEBIJAKAN K 3
PROSEDUR K 3
MEMBUAT PROGRAM
K 3 DI PROYEK
PELATIHAN PROSEDUR
K 3 & PENJELASAN
PROGRAM K 3
- LAPORAN HARIAN K 3
- LAPORAN INSPEKSI
BULANAN K 3
PROSES PENGAWASAN &
PELAKSANAAN K 3 DI
LAPANGAN
60. FLOW ACTIVITY : LAPORAN KECELAKAAN
Pengawas K3
TIDAK
Pengawas K3 Pengawas K3 Pengawas Mutu
Kepala Pelaksana YA
Pelaksana
Asisten Pelaksana
Pengawas K3
OUTPUT
INPUT
TASK
KEBIJAKAN K 3
PROSEDUR K 3
MEMBUAT PROGRAM
K 3 DI PROYEK
PELATIHAN PROSEDUR
K 3 & PENJELASAN
PROGRAM K 3
- LAPORAN KECELAKAAN
PROSES PENGAWASAN &
PELAKSANAAN K 3 DI
LAPANGAN
ADA
KECELAKAAN
61. PEMERIKSAAN HASIL PEMASANGAN SCAFFOLDING
Pengawas Mutu
NO
YES
Pelaksana Pengawas K3
Pelaksana / Ass. Pelaksana Pelaksana
Pengawas K3
Pelaksana
INPUT
TASK
OUTPUT
PROSEDUR PEMASANGAN
SCAFFOLDING
PEMASANGAN :
- SCAFFOLDING
PERIKSA BERSAMA :
- KEAMANAN
- KEKUATAN
SESUAI KRITERIA
YANG DITENTUKAN
AMAN ? PENGAWASAN
RUTIN
LAPORAN HARIAN
INSTRUKSI UNTUK
DIPERBAKI
62. KECELAKAAN BERAT / CACAT PERMANEN
Kepala Pelaksana Kepala Pelaksana
Pelaksana Administrasi Keuangan
NO
Pelaksana Pengawas K3 Administrasi Keuangan
Pengawas K3
INPUT
TASK
OUTPUT
YES
TERJADI KECELAKAAN
BERAKIBAT LUKA
KE R.S. UNTUK
PENANGANAN LEBIH
LANJUT
BERAT GANTI KERUGIAN
UNTUK PEKERJA
BERKAS :
- BUKTI CLAIM ASTEK
- LAP. KECELAKAAN
P 3 K
ADMINISTRASI :
- RUMAH SAKIT
- CLAIM ASTEK
LAPORAN HARIAN
LUKA RINGAN
DITANGANI DI
LAPANGAN
63. YANG TERJADI PADA STAF / PEKERJA
Kepala Pelaksana Kepala Pelaksana
Pelaksana Administrasi Keuangan
NO
Pelaksana Pengawas K3 Administrasi Keuangan
Pengawas K3
OUTPUT
INPUT
TASK
YES
TERJADI KECELAKAAN
BERAKIBAT LUKA
KE R.S. UNTUK
PENANGANAN LEBIH
LANJUT
BERAT GANTI KERUGIAN
UNTUK PEKERJA
BERKAS :
- BUKTI CLAIM ASTEK
- LAP. KECELAKAAN
P 3 K
ADMINISTRASI :
- RUMAH SAKIT
- CLAIM ASTEK
LAPORAN HARIAN
LUKA RINGAN
DITANGANI DI
LAPANGAN
