SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Proses Morfofonemik dan Proses Morfologik
A. Pengertian Morfofonemik
Morfofonemik adalah proses perubahan-perubahan fonem yang timbul dalam pembentukan
kata akibat pertemuan morfem dengan morfem lainnya. Misalnya kata membaca terdiri dua
morfem, yaitu morfem meN- dan morfem baca. Akibat pertemuan kedua morfem itu, fonem
nasal /N/ pada morfem meN- berubah, sehingga meN- menjadi mem-. Perubahan fonem itu
tergantung pada kondisi bentuk dasar (dasar kata) yang diikutinya.
Untuk mengetahui morfofonemik yang terjadi, perlu diungkap peristiwa morfofonemik
sebanyak-banyaknya. Dari peristiwa tersebut dapat dikelompokkan jenis morfofonemik
berdasarkan kesamaan prosesnya, simpulan tersebut kemudian dapat dijadikan kaidah
pembentukan kata turunan yang benar. Jangan sampai menimbulkan kesalahan sampai pada
tataran makna. Jika terjadi kesalahan pada tataran makna, hal itu akan mengganggu komunikasi
yang berlangsung. Jika terjadi gangguan pada kegiatan komunikasi, maka hilang fungsi utama
bahasa sebagai alat komunikasi.
Kajian morfofonemik tidak dibicarakan dalam tataran fonologi karena masalahnya baru
muncul dalam kajian morfologi. Ada berbagai macam pengertian mengenai istilah
morfofonemik. Ramlan (2001:83) menyatakan, morfofonemi mempelajari perubahan-perubahan
fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem dengan morfem lain. Selanjutnya
Kridalaksana (2007:183) mendefinisikan bahwa proses morfofonemik adalah peristiwa fonologis
yang terjadi karena pertemuan morfem dengan morfem. Selain itu, Samsuri (1980:201)
menjelaskan morfofonemik adalah studi tentang perubahan-perubahan pada fonem-fonem yang
disebabkan oleh hubungan dua morfem atau lebih serta pemberian tanda-tandanya.
Poedjosoedarmo (1979:186) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perubahan
morfofonemik ialah perubahan bentuk fonemis sebuah morfem yang disebabkan oleh fonem
yang ada disekitarnya.
B. Proses morfofonemik yang terjadi pada Bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga
proses, antara lain:
1. Proses perubahan fonem
Proses perubahan fonem merubah suatu fonem pada morfem akibat bertemu dengan
morfem lainnya. Contoh:
a. Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /M/, jika bertemu
dengan morfem-morfem yang diawali dengan fonem (p, b, dan f). Misalnya:
meN- + pinjam = meminjam
meN- + fatwakan = memfatwa
peN- + batik = pembatik
b. Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /n/, jika bertemu
dengan morfem-morfem yang diawali dengan fonem (t. d, dan s). Misalnya:
meN- + tutup = menutup
peN- + tutup = penutup
c. Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /n/, jika bertemu
dengan morfem yang diawali fonem (s, c, dan j). Misalnya:
meN- + sapu = menyapu
peN- + sapu = penyapu
meN- + jauh = menjauh
d. Fonem /N/ pada morfem meN- dan PeN- akan berubah menjadi fonem /n/, jika bertemu
dengan morfem yang diawali dengan fonem (k, g, kh, dan h, serta vokal)
e. Fonem /r/ pada morfem ber- dan per- akan berubah menjadi fonem /I/, jika bertemu
dengan morfem-morfem seperti ajar. Misalnya:
ber- + ajar = belajar
per- + ajar = pelajar
f. Fonem /?/ akan berubah menjadi fonem /k/, akibat bertemu dengan morfem ke- an.
Misalnya:
ke-an + duduk/dudu?= kedudukan
ke-an + rusak/rusa?= kerusakan
2. Proses penambahan fonem
Proses penambahan fonem merupakan proses penambahan fonem pada suatu morfem
akibat pertemuan suatu morfem dengan morfem lainnya. Biasanya fonem yang
ditambahkan yaitu fonem /ə/. Jadi morfem meN- akan menjadi menge- dan morfem peN-
akan menjadi penge-. Misalnya:
meN- + cat = mengecat
meN- + las = mengelas
peN- + cat = pengecat
peN- + las = pengelas
per-an + tikai = pertikaian/pertikaiyan/
ke-an + pulau = kepulauan/kepulawan/
3. Proses penghilangan fonem
Proses penghilangan fonem merupakan hilangnya sebuah fonem akibat pertemuan
dengan sebuah morfem dengan morfem yang lain.
a. Hilangnya fonem /n/ pada morfem meN- dan peN- akibat bertemu dengan bentuk
dasar yang berawalan fonem /l, r, y, w dan nasal/. Misalnya:
meN- + lerai = melerai
meN- + rumuskan = merumuskan
meN- + yakinkan = meyakinkan
meN- + warnai = mewarnai
peN- + lupa = pelupa
b. Hilangnya fonem /r/ pada morfem ber-, per-, dan ter- akibat bertemu dengan bentuk
dasar yang berawalan fonem /r/ dan bentuk dasar yang suku pertamanya berakhir
dengan /ə r/. Misalnya:
ber- + rapat = berapat
ber- + kerja = bekerja
per- + ragakan = peragakan
ter- + rasa = terasa
c. Fonem-fonem /p, t, s, k/ pada awal morfem hilang akibat bertemu morfem meN- dan
peN- dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem-fonem itu. Misalnya:
meN- + paksa = memaksa
meN- + tulis = menulis
peN- + = maksa = pemaksa

More Related Content

Similar to Kajian kebahasaan (kel 6)

KATA DAN PEMBENTUKANNYA
KATA DAN PEMBENTUKANNYAKATA DAN PEMBENTUKANNYA
KATA DAN PEMBENTUKANNYANana Tyasri
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katadinitsyh
 
Tata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarTata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarDedi Damhudi
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Hildadp
 
beberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdf
beberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdfbeberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdf
beberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdfMuhammadHafizAbdulla4
 
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxAndiMuhammadYahya
 
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxProses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxAnggaSaputraYasir
 
Beberapa konsep tentang morfologi
Beberapa konsep tentang morfologiBeberapa konsep tentang morfologi
Beberapa konsep tentang morfologinelson fredoline
 
Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')
Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')
Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')Devhy vhy
 
Analisis dan Perubahan Fonem.pptx
Analisis dan Perubahan Fonem.pptxAnalisis dan Perubahan Fonem.pptx
Analisis dan Perubahan Fonem.pptxsaraswati608981
 
4 Morfologi (Tata Kata).pptx
4 Morfologi (Tata Kata).pptx4 Morfologi (Tata Kata).pptx
4 Morfologi (Tata Kata).pptxAnggaSaputraYasir
 
SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.
SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.
SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.Dhita Candra
 

Similar to Kajian kebahasaan (kel 6) (20)

KATA DAN PEMBENTUKANNYA
KATA DAN PEMBENTUKANNYAKATA DAN PEMBENTUKANNYA
KATA DAN PEMBENTUKANNYA
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Tata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasarTata bahasa indonesia dasar
Tata bahasa indonesia dasar
 
Proses morfologi 3
Proses morfologi 3Proses morfologi 3
Proses morfologi 3
 
Kelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptxKelompok 1 Morfem.pptx
Kelompok 1 Morfem.pptx
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
beberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdf
beberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdfbeberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdf
beberapakonsepdalammorfologi-161024155552.pdf
 
Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan Kata dan Pembentukan
Kata dan Pembentukan
 
MORFOLOGI
MORFOLOGIMORFOLOGI
MORFOLOGI
 
Struktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesiaStruktur morfologi bahasa indonesia
Struktur morfologi bahasa indonesia
 
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
5 Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
 
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptxProses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
Proses Morfologis (Pembentukan Kata).pptx
 
PPT MORFHOLOGIE.pptx
PPT MORFHOLOGIE.pptxPPT MORFHOLOGIE.pptx
PPT MORFHOLOGIE.pptx
 
Beberapa konsep tentang morfologi
Beberapa konsep tentang morfologiBeberapa konsep tentang morfologi
Beberapa konsep tentang morfologi
 
Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')
Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')
Aspek tatabahasa dan semantik peristilahan bm (iankaka')
 
Analisis dan Perubahan Fonem.pptx
Analisis dan Perubahan Fonem.pptxAnalisis dan Perubahan Fonem.pptx
Analisis dan Perubahan Fonem.pptx
 
4 Morfologi (Tata Kata).pptx
4 Morfologi (Tata Kata).pptx4 Morfologi (Tata Kata).pptx
4 Morfologi (Tata Kata).pptx
 
Uts b.sunda dwi
Uts b.sunda dwiUts b.sunda dwi
Uts b.sunda dwi
 
SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.
SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.
SEMINAR BAHASA_YEMIMA KURNIA F.
 

More from adelia_sfra

More from adelia_sfra (7)

Adelia Safira. UTS
Adelia Safira. UTSAdelia Safira. UTS
Adelia Safira. UTS
 
Kajian kebahasaan (kel 6)
Kajian kebahasaan (kel 6)Kajian kebahasaan (kel 6)
Kajian kebahasaan (kel 6)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Nurr
NurrNurr
Nurr
 
Nurr
NurrNurr
Nurr
 
Pengertian peta pikiran imam
Pengertian peta pikiran imamPengertian peta pikiran imam
Pengertian peta pikiran imam
 
Tugas tabel rieke ayu 2b
Tugas tabel rieke ayu 2bTugas tabel rieke ayu 2b
Tugas tabel rieke ayu 2b
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Kajian kebahasaan (kel 6)

  • 1. Proses Morfofonemik dan Proses Morfologik A. Pengertian Morfofonemik Morfofonemik adalah proses perubahan-perubahan fonem yang timbul dalam pembentukan kata akibat pertemuan morfem dengan morfem lainnya. Misalnya kata membaca terdiri dua morfem, yaitu morfem meN- dan morfem baca. Akibat pertemuan kedua morfem itu, fonem nasal /N/ pada morfem meN- berubah, sehingga meN- menjadi mem-. Perubahan fonem itu tergantung pada kondisi bentuk dasar (dasar kata) yang diikutinya. Untuk mengetahui morfofonemik yang terjadi, perlu diungkap peristiwa morfofonemik sebanyak-banyaknya. Dari peristiwa tersebut dapat dikelompokkan jenis morfofonemik berdasarkan kesamaan prosesnya, simpulan tersebut kemudian dapat dijadikan kaidah pembentukan kata turunan yang benar. Jangan sampai menimbulkan kesalahan sampai pada tataran makna. Jika terjadi kesalahan pada tataran makna, hal itu akan mengganggu komunikasi yang berlangsung. Jika terjadi gangguan pada kegiatan komunikasi, maka hilang fungsi utama bahasa sebagai alat komunikasi. Kajian morfofonemik tidak dibicarakan dalam tataran fonologi karena masalahnya baru muncul dalam kajian morfologi. Ada berbagai macam pengertian mengenai istilah morfofonemik. Ramlan (2001:83) menyatakan, morfofonemi mempelajari perubahan-perubahan fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem dengan morfem lain. Selanjutnya Kridalaksana (2007:183) mendefinisikan bahwa proses morfofonemik adalah peristiwa fonologis yang terjadi karena pertemuan morfem dengan morfem. Selain itu, Samsuri (1980:201) menjelaskan morfofonemik adalah studi tentang perubahan-perubahan pada fonem-fonem yang disebabkan oleh hubungan dua morfem atau lebih serta pemberian tanda-tandanya. Poedjosoedarmo (1979:186) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perubahan morfofonemik ialah perubahan bentuk fonemis sebuah morfem yang disebabkan oleh fonem yang ada disekitarnya.
  • 2. B. Proses morfofonemik yang terjadi pada Bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga proses, antara lain: 1. Proses perubahan fonem Proses perubahan fonem merubah suatu fonem pada morfem akibat bertemu dengan morfem lainnya. Contoh: a. Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /M/, jika bertemu dengan morfem-morfem yang diawali dengan fonem (p, b, dan f). Misalnya: meN- + pinjam = meminjam meN- + fatwakan = memfatwa peN- + batik = pembatik b. Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /n/, jika bertemu dengan morfem-morfem yang diawali dengan fonem (t. d, dan s). Misalnya: meN- + tutup = menutup peN- + tutup = penutup c. Fonem /N/ pada morfem meN- dan peN- akan berubah menjadi fonem /n/, jika bertemu dengan morfem yang diawali fonem (s, c, dan j). Misalnya: meN- + sapu = menyapu peN- + sapu = penyapu meN- + jauh = menjauh d. Fonem /N/ pada morfem meN- dan PeN- akan berubah menjadi fonem /n/, jika bertemu dengan morfem yang diawali dengan fonem (k, g, kh, dan h, serta vokal) e. Fonem /r/ pada morfem ber- dan per- akan berubah menjadi fonem /I/, jika bertemu dengan morfem-morfem seperti ajar. Misalnya: ber- + ajar = belajar
  • 3. per- + ajar = pelajar f. Fonem /?/ akan berubah menjadi fonem /k/, akibat bertemu dengan morfem ke- an. Misalnya: ke-an + duduk/dudu?= kedudukan ke-an + rusak/rusa?= kerusakan 2. Proses penambahan fonem Proses penambahan fonem merupakan proses penambahan fonem pada suatu morfem akibat pertemuan suatu morfem dengan morfem lainnya. Biasanya fonem yang ditambahkan yaitu fonem /ə/. Jadi morfem meN- akan menjadi menge- dan morfem peN- akan menjadi penge-. Misalnya: meN- + cat = mengecat meN- + las = mengelas peN- + cat = pengecat peN- + las = pengelas per-an + tikai = pertikaian/pertikaiyan/ ke-an + pulau = kepulauan/kepulawan/ 3. Proses penghilangan fonem Proses penghilangan fonem merupakan hilangnya sebuah fonem akibat pertemuan dengan sebuah morfem dengan morfem yang lain. a. Hilangnya fonem /n/ pada morfem meN- dan peN- akibat bertemu dengan bentuk dasar yang berawalan fonem /l, r, y, w dan nasal/. Misalnya: meN- + lerai = melerai meN- + rumuskan = merumuskan
  • 4. meN- + yakinkan = meyakinkan meN- + warnai = mewarnai peN- + lupa = pelupa b. Hilangnya fonem /r/ pada morfem ber-, per-, dan ter- akibat bertemu dengan bentuk dasar yang berawalan fonem /r/ dan bentuk dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /ə r/. Misalnya: ber- + rapat = berapat ber- + kerja = bekerja per- + ragakan = peragakan ter- + rasa = terasa c. Fonem-fonem /p, t, s, k/ pada awal morfem hilang akibat bertemu morfem meN- dan peN- dengan bentuk dasar yang berawal dengan fonem-fonem itu. Misalnya: meN- + paksa = memaksa meN- + tulis = menulis peN- + = maksa = pemaksa