SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
IdentitasPresenter
TP2015A Kelompok 1
Kamis, 12 November 2015
1
2
3
4
Febrika Fitrianti
1215151803
Jeremmy Natanael
1215155522
Nurul Kurniawan
1215152133
Zulsyika Nurfaizah
1215152340
IdentitasReviewer
TP2015A Kelompok 11
Kamis, 12 November 2015
1
2
3Abdul Jalil Mahyudin
1215152363
Ananda Ghaffari
1215151116
Wulandari
1215150029
Mengembangkan Kreativitas
ManusiaIndonesia
Gambar : id.theasianparent.com
Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah kemiskinan dan kebodohan.
Keadaan tragis ini disebabkan karena manusia Indonesia tidak aktif. Kualitas sumber daya manusia Indonesia terkenal
rendah oleh karena pendidikan yang tidak mencukupi dan penguasaan keterampilan yang
minim.
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 165-166.
Gambar : liputan6.com
Kekuasaan kolonialisme telah mematikan sikap aktif dari bangsa Indonesia. Kekuasaan penjajah telah
mematikan kreativitas manusia Indonesia sehingga memiliki jiwa budak. Jiwa budak telah ditanamkan oleh
penguasa kolonial yang telah mematikan kesadaran manusia yang mempunyai hak kebebasan untuk berkarya. Telah
tumbuh sikap mati rasa atau sikap nrimo sehingga menjadi buta untuk melihat kekayaan alam dan budayanya.
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 166.
Gambar : berdikarionline.com
75 Juta pemuda yang berumur antara 15 – 24 tahun menjadi pengangguran. Sekitar 7.4 Juta berada di
Indonesia. Hal ini disebabkan karena mereka telah mati rasa akan kemerdekaannya sedangkan kerja merupakan salah
satu modal untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan.
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 166.
Gambar : photo.kontan.co.id
Pendidikan kolonial bukan mengembangkan kreativitas peserta didik, bahkan hanya mencecoki peserta didik dengan
pengembangan intelek tanpa perbuatan. Moh. Syafei berpendapat bahwa belajar bukan hanya mengasah otak,
tetapi kemampuan otak yang dicurahkan ke dalam perbuatan. Ki Hadjar Dewantara melihat manusia sebagai
makhluk yang memiliki kodrat alam yang bebas dalam mewujudkan identitasnya dalam kebudayaanya. Pendidikan
mengasah kebebasan manusia dalam bentuk aktivitas kebebasan yang dibimbing.
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teortis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 167.
Gambar : upload.wikimedia.org
“Pendidikan yang mesti kita berikan kepada anak-anak kita, yaitu pendidikan yang tidak diberikan alam kepada kita.
Yaitu pendidikan sikap pribadi yang kuat. Supaya anak-anak itu boleh hidup beruntung dari buah kemampuannya
sendiri. Bukanlah pendidikan yang mengejar diploma dan lalu bergantung kepadanya.” (Disampaikan oleh Moh.
Syafei pada tanggal 17 April 1926 di Padang).
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 173.
Gambar : 3.bp.blogspot.com
“Maka itu kemerdekaan harus menjadi alat pengembangan pribadi yang kuat dan segar dalam suasana
perimbangan dan keselarasan dengan masyarakat tertib damai di tempat keanggotaannya.” (Ki Hadjar
Dewantara, Asas-asas dan Dasar-dasar Tamansiswa).
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 174.
Gambar : lebongtercinta.files.wordpress.com
Moh. Syafei memberikan julukan kepada sekolahnya si Kayutanam, dengan berpedoman kepada arah aktif. Ki
Hadjar Dewantara dengan menekankan kepada peserta didik untuk mencari sendiri pengetahuannya dan
mengamalkannya untuk keperluan umum. Pengetahuan yang baik dan perlu, yaitu yang bermanfaat untuk keperluan
lahir dan batin dalam hidup bersama.
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 176.
Gambar : blog.kpi-Indonesia.org dan www.mutiararahmah.info
Proses pembelajaran yang bertolak pada peserta didik yang aktif dan kreatif akan melahirkan pribadi yang inovatif atau
seorang inovator. Seorang inovator memiliki kemampuan kognitif berpikir kritis dan kreatif
sehingga dapat menghasilkan berbagai inovasi baru dalam bentuk ide, servis, atau produk baru.
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 178-179.
Gambar : www.anneahira.com
Seorang inovator memiliki sifat-sifat entrepreneurship. Sifat-sifat tersebut dalam bentuk motivasi seseorang yang
besar untuk mengadakan perubahan (change) dengan analisis keadaan atau masalah dia mampu mengambil
keputusan yang cepat dan tepat. Dia telah mengverifikasi peluang dalam menemukan dan memecahkan
masalah (problem solving)
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 179.
Gambar : static.bridgereport.edu
Seorang inovator adalah seorang yang memiliki kemampuan entrepreneurship dan disebut seorang entrepreneur.
Seorang entrepreneur adalah seorang yang mempunyai sikap dan kemampuan entrepreneurship sehingga inovasi yang
menghasilkan peluang atau perubahan diterima oleh masyarakat
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 179.
Gambar : s3-ap-southeast-1.amazonaws.com
- Keberagaman manusia
- Perbedaan individu
- Keragaman budaya
- Kemampuan ekonomi
Pendidikan
Skill yang diinginkan
- Keberagaman manusia
- Perbedaan individu
- Keragaman budaya
- Kemampuan ekonomi
Pendidikan
Skill yang diinginkan
Pendidikan untuk Pekerjaan Terbatas
Menurut Yong Zhao
Pendidikan Berorientasi Enterpreneur
Menurut Yong Zhao
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 180.
Identitas. Memiliki harga diri tinggi, percaya diri, dan yakin akan ide-idenya
bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk orang lain.
Ketercapaian. Menunjukkan keberhasilan ide-ide atau daya ciptanya.
Reputasi. Pengakuan sosial terhadap karya seseorang.
Menerima dan menanggung risiko. Jika berhasil makan akan mendapatkan
reputasi dan menguatkan identitas, jika gagal menerima dengan besar hati.
Marshall Goldsmith
Sifat Entrepreneur
(Manusia Mojo)
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 187-190.
Jujur. Mengakui Identitas ke-Indonesia-an, tidak meniru orang/bangsa lain
Inovatif. Mampu menemukan hal baru dari kesempatan di lingkungan
Tekun. Memiliki ketekunan luar biasa untuk meningkatkan taraf hidup
bangsa Indonesia
Ulet. Berani menantang hambatan-hambatan yang diterima di dalam
kehidupan.
Martha Tilaar
Sifat Entrepreneur
(Manusia JITU)
Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 186-189
Daftar
Pustaka
Tilaar,H.A.R..2015.PedagogikTeoretis UntukIndonesia. Jakarta:Kompas.
id.theasianparent.com
liputan6.com
berdikarionlie.com
photo.kontan.co.id
upload.wikimedia.org
3.bp.blogspot.com
lebongtercinta.files.wordpress.com
blog.kpi-Indonesia.org
www.mutiararahmah.info
www.anneahira.com
static.bridgereport.edu
s3-ap-southeast-1.amazonaws.com
Pertanyaan
Reviewer
1Bagaimanacaramenjadi
ManusiaEntrepreneur?
World Economic Forum (2011) merumuskan entrepreneur adalah kemampuan seorang individu dalam mengubah ide sehingga
seorang bertindak lebih kreatif dan percaya diri dalam tindakannya. Dengan kata lain, seorang entrepreneur mempunyai
keinginan memecahkan persoalan secara kreatif. Sikap entrepreneur adalah kreativitas, ingin tahu, imajinasi, mengambil risiko,
dan kerja sama. Cara utama untuk menjadi manusia entrepreneur adalah mewujudkan ide-ide kreatif untuk menyelesaikan
permasalahan.
Jawaban
2Bagaimanacaramembangun
ManusiaJITUIndonesia?
Manusia Indonesia harus mendapatkan pendidikan kejujuran, yaitu nasionalisme sebagai manusia Indonesia, dan kejujuran dalam melakukan segala
sesuatu, kemudian manusia Indonesia harus dibekali kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu atau
memiliki sifat inovatif, selanjutnya sedini mungkin manusia Indonesia harus dididik untuk tekun dalam melakukan sesuatu, ketekunan ini menunjukkan
bahwa proses lebih penting daripada hasil, dan proses tidak akan mengkhianati hasil, sehingga jika kita tekun dalam proses, maka hasilnya tidak akan
mengecewakan, tetapi tidak berlaku sebaliknya, jika hasilnya baik, belum tentu prosesnya baik. lalu manusia Indonesia juga harus dididik untuk ulet yaitu
sikap berani menanggung dan menghadapi risiko, tidak mudah putus asa dan terus menerus berusaha maksimal.
Jawaban
J I T U
Jujur Inovatif Tekun Ulet
Pendidikan karakter untuk Manusia Indonesia
Di Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
3MarshallGoldsmith dalambukunya“Mojo” menyatakanbahwa
Entrepreneurmemilikivisimelampauihorizon?Apamaksudnya
Pada hakikatnya semua manusia diciptakan kreatif, yang membuat kita tidak dapat memaksimalkan anugrah ini adalah kita membuat batasan-batasan
sendiri (blocking mind), akibatnya ide-ide kreatif kita tertahan karena kita menganggap ide itu terlalu mustahil. Maksud dari visi melampaui horizon adalah,
seorang entrepreneur memiliki tujuan, pandangan, visi, maupun harapan yang sangat luar biasa, diluar pemikiran orang pada umumnya (think outside the
box). Kita harus menyadari bahwa “ide gila” dikatakan “gila” karena tidak ada orang yang cukup berani untuk mewujudkan ide itu, maka itu adalah peluang
kita jika kita ingin menjadi entrepreneur. Contohlah Albert Einstein, Thomas Alva Edison, dan Leonardo Da Vinci yang “ide gila” nya ditertawakan, namun
sekarang dimanfaatkan di seluruh dunia.
Jawaban
4ApakahPendidikan Kolonialditerapkandi
PerguruanTinggi ?Padahalkitaadalahassetbangsa
Ada beberapa yang masih melestarikan pendidikan colonial, yaitu pendidikan yang hanya mementingkan pengembangan
intelektual tanpa penerapan, namun di Perguruan Tinggi mahasiswa memiliki wadah untuk menerapkan pengetahuan yang
didapat di dalam kelas atau selama proses perkuliahan, wadah tersebut adalah organisasi, yang jadi permasalahan adalah, tidak
semua mahasiswa mau menerapkan pengetahuannya karena mereka masih memiliki jiwa budak dan tidak ingin mengembangkan
kreativitasnya
Jawaban
5Apakahpendidikan yanglebihmenerapkan pengetahuan(praktik), yaitu
SMKmasihmenggunakanPendidikanKolonial?
Seharusnya tidak, karena SMK lebih banyak menerapkan pengetahuannya, tetapi sayangnya lulusan SMK hanya
dipersiapkan untuk menjadi pekerja, bukan pembuka lapangan kerja. Meskipun di SMK ada pelajaran kewirausahaan
yang seharusnya mendidik siswanya memiliki jiwa entrepreneur, namun kurang efektif karena yang diberikan
hanyalah teori-teori tanpa adanya penerapan atau kerja nyata.
Jawaban
6JikakalianmenjadiseorangEntrepreneur,apayangakankalian lakukanuntuk
PendidikanIndonesia?
Pemerataan Pendidikan di
seluruh Indonesia
Jawaban
1
2
3
4
Febrika Fitrianti
Jeremmy Natanael
Nurul Kurniawan
Zulsyika Nurfaizah
Memberikan pendidikan
untuk para atlet Indonesia
Membangun Manusia Indonesia
yang memiliki mindset mereka
mampu menciptakan sesuatu
yang bermanfaat untuk semua
orang
Membuat sekolah berbasis
minat dan bakat agar tidak
ada Manusia Indonesia yang
dianggap bodoh.

More Related Content

Similar to Landasan Pendidikan - Mengembangkan Kreativitas Manusia Indonesia

Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.Mubarak Muhammad
 
Pip aliran aliran pendidikan-bab5
Pip aliran aliran pendidikan-bab5Pip aliran aliran pendidikan-bab5
Pip aliran aliran pendidikan-bab5DwiAlfiani2000
 
T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptx
T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptxT1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptx
T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptxAndiniHasry
 
Post test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docxPost test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docxRINAWARASTUTI
 
Konstruktivisme dalam pemikiran
Konstruktivisme dalam pemikiranKonstruktivisme dalam pemikiran
Konstruktivisme dalam pemikiranDedi Yulianto
 
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptxRATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptxratihrachma
 
Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi
Kreativitas Dalam Kehidupan EkonomiKreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi
Kreativitas Dalam Kehidupan EkonomiFerial Imran Nur
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasipriskyra
 
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docxermasuryani79
 
Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)
Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)
Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)Wijaya Kusumah
 
Pendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang MemerdekakanPendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang MemerdekakanTienYulianti2
 
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukupPendidikan karakter penting tapi tidak cukup
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukupEdi Awaludin
 

Similar to Landasan Pendidikan - Mengembangkan Kreativitas Manusia Indonesia (20)

Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup.
 
Pip aliran aliran pendidikan-bab5
Pip aliran aliran pendidikan-bab5Pip aliran aliran pendidikan-bab5
Pip aliran aliran pendidikan-bab5
 
Deden F
Deden FDeden F
Deden F
 
T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptx
T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptxT1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptx
T1-7. Koneksi Antar Materi - Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional.pptx
 
Post test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docxPost test modul 1 pmm.docx
Post test modul 1 pmm.docx
 
Konstruktivisme dalam pemikiran
Konstruktivisme dalam pemikiranKonstruktivisme dalam pemikiran
Konstruktivisme dalam pemikiran
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
AKSI NYATA.pptx
AKSI NYATA.pptxAKSI NYATA.pptx
AKSI NYATA.pptx
 
kerangka pemikiran KHD.pptx
kerangka pemikiran KHD.pptxkerangka pemikiran KHD.pptx
kerangka pemikiran KHD.pptx
 
Grand design-pend-karakter
Grand design-pend-karakterGrand design-pend-karakter
Grand design-pend-karakter
 
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptxRATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
RATIH RACHMAWATI_PMM 1_MERDEKA BELAJAR.pptx
 
Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi
Kreativitas Dalam Kehidupan EkonomiKreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi
Kreativitas Dalam Kehidupan Ekonomi
 
Pemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasiPemuda dan sosialisasi
Pemuda dan sosialisasi
 
Deden Fathurrohman
Deden FathurrohmanDeden Fathurrohman
Deden Fathurrohman
 
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi.docx
 
Deden Fathurrohman
Deden FathurrohmanDeden Fathurrohman
Deden Fathurrohman
 
Tugas ti deden
Tugas ti dedenTugas ti deden
Tugas ti deden
 
Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)
Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)
Peran pendidik dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan (1)
 
Pendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang MemerdekakanPendidikan Yang Memerdekakan
Pendidikan Yang Memerdekakan
 
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukupPendidikan karakter penting tapi tidak cukup
Pendidikan karakter penting tapi tidak cukup
 

More from Zulsyika Nurfaizah

Pengantar Organisasi Belajar - Building The Learning Organization
Pengantar Organisasi Belajar - Building The Learning OrganizationPengantar Organisasi Belajar - Building The Learning Organization
Pengantar Organisasi Belajar - Building The Learning OrganizationZulsyika Nurfaizah
 
Pengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi Y
Pengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi YPengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi Y
Pengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi YZulsyika Nurfaizah
 
Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...
Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...
Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...Zulsyika Nurfaizah
 
Teknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance Technology
Teknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance TechnologyTeknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance Technology
Teknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance TechnologyZulsyika Nurfaizah
 
Prinsip Desain Pesan - Proses Komunikasi
Prinsip Desain Pesan - Proses KomunikasiPrinsip Desain Pesan - Proses Komunikasi
Prinsip Desain Pesan - Proses KomunikasiZulsyika Nurfaizah
 
Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...
Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...
Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...Zulsyika Nurfaizah
 
Filsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat PendidikanZulsyika Nurfaizah
 
Landasan Teknologi Pendidikan - Teori Komunikasi
Landasan Teknologi Pendidikan - Teori KomunikasiLandasan Teknologi Pendidikan - Teori Komunikasi
Landasan Teknologi Pendidikan - Teori KomunikasiZulsyika Nurfaizah
 
Pengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan Penelitian
Pengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan PenelitianPengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan Penelitian
Pengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan PenelitianZulsyika Nurfaizah
 
Pengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang Pendidikan
Pengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang PendidikanPengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang Pendidikan
Pengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang PendidikanZulsyika Nurfaizah
 

More from Zulsyika Nurfaizah (10)

Pengantar Organisasi Belajar - Building The Learning Organization
Pengantar Organisasi Belajar - Building The Learning OrganizationPengantar Organisasi Belajar - Building The Learning Organization
Pengantar Organisasi Belajar - Building The Learning Organization
 
Pengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi Y
Pengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi YPengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi Y
Pengelolaan Sumber Daya Manusia - Coaching untuk Generasi Y
 
Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...
Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...
Belajar dan Kinerja - Perbedaan Memfasilitasi Belajar dengan Meningkatkan Kin...
 
Teknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance Technology
Teknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance TechnologyTeknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance Technology
Teknologi Kinerja - Foundations of Instructional and Performance Technology
 
Prinsip Desain Pesan - Proses Komunikasi
Prinsip Desain Pesan - Proses KomunikasiPrinsip Desain Pesan - Proses Komunikasi
Prinsip Desain Pesan - Proses Komunikasi
 
Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...
Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...
Pengembangan Kurikulum - Critical Thinking Across Curriculum (5 Tools of Crit...
 
Filsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan - Aliran-aliran Filsafat Pendidikan
 
Landasan Teknologi Pendidikan - Teori Komunikasi
Landasan Teknologi Pendidikan - Teori KomunikasiLandasan Teknologi Pendidikan - Teori Komunikasi
Landasan Teknologi Pendidikan - Teori Komunikasi
 
Pengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan Penelitian
Pengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan PenelitianPengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan Penelitian
Pengembangan Peserta Didik - Pengukuran dan Pendekatan Penelitian
 
Pengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang Pendidikan
Pengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang PendidikanPengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang Pendidikan
Pengantar Komputer - Pemanfaatan Komputer dan Internet di Bidang Pendidikan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Landasan Pendidikan - Mengembangkan Kreativitas Manusia Indonesia

  • 1. IdentitasPresenter TP2015A Kelompok 1 Kamis, 12 November 2015 1 2 3 4 Febrika Fitrianti 1215151803 Jeremmy Natanael 1215155522 Nurul Kurniawan 1215152133 Zulsyika Nurfaizah 1215152340
  • 2. IdentitasReviewer TP2015A Kelompok 11 Kamis, 12 November 2015 1 2 3Abdul Jalil Mahyudin 1215152363 Ananda Ghaffari 1215151116 Wulandari 1215150029
  • 4. Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah kemiskinan dan kebodohan. Keadaan tragis ini disebabkan karena manusia Indonesia tidak aktif. Kualitas sumber daya manusia Indonesia terkenal rendah oleh karena pendidikan yang tidak mencukupi dan penguasaan keterampilan yang minim. Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 165-166. Gambar : liputan6.com
  • 5. Kekuasaan kolonialisme telah mematikan sikap aktif dari bangsa Indonesia. Kekuasaan penjajah telah mematikan kreativitas manusia Indonesia sehingga memiliki jiwa budak. Jiwa budak telah ditanamkan oleh penguasa kolonial yang telah mematikan kesadaran manusia yang mempunyai hak kebebasan untuk berkarya. Telah tumbuh sikap mati rasa atau sikap nrimo sehingga menjadi buta untuk melihat kekayaan alam dan budayanya. Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 166. Gambar : berdikarionline.com
  • 6. 75 Juta pemuda yang berumur antara 15 – 24 tahun menjadi pengangguran. Sekitar 7.4 Juta berada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena mereka telah mati rasa akan kemerdekaannya sedangkan kerja merupakan salah satu modal untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 166. Gambar : photo.kontan.co.id
  • 7. Pendidikan kolonial bukan mengembangkan kreativitas peserta didik, bahkan hanya mencecoki peserta didik dengan pengembangan intelek tanpa perbuatan. Moh. Syafei berpendapat bahwa belajar bukan hanya mengasah otak, tetapi kemampuan otak yang dicurahkan ke dalam perbuatan. Ki Hadjar Dewantara melihat manusia sebagai makhluk yang memiliki kodrat alam yang bebas dalam mewujudkan identitasnya dalam kebudayaanya. Pendidikan mengasah kebebasan manusia dalam bentuk aktivitas kebebasan yang dibimbing. Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teortis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 167. Gambar : upload.wikimedia.org
  • 8. “Pendidikan yang mesti kita berikan kepada anak-anak kita, yaitu pendidikan yang tidak diberikan alam kepada kita. Yaitu pendidikan sikap pribadi yang kuat. Supaya anak-anak itu boleh hidup beruntung dari buah kemampuannya sendiri. Bukanlah pendidikan yang mengejar diploma dan lalu bergantung kepadanya.” (Disampaikan oleh Moh. Syafei pada tanggal 17 April 1926 di Padang). Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 173. Gambar : 3.bp.blogspot.com
  • 9. “Maka itu kemerdekaan harus menjadi alat pengembangan pribadi yang kuat dan segar dalam suasana perimbangan dan keselarasan dengan masyarakat tertib damai di tempat keanggotaannya.” (Ki Hadjar Dewantara, Asas-asas dan Dasar-dasar Tamansiswa). Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 174. Gambar : lebongtercinta.files.wordpress.com
  • 10. Moh. Syafei memberikan julukan kepada sekolahnya si Kayutanam, dengan berpedoman kepada arah aktif. Ki Hadjar Dewantara dengan menekankan kepada peserta didik untuk mencari sendiri pengetahuannya dan mengamalkannya untuk keperluan umum. Pengetahuan yang baik dan perlu, yaitu yang bermanfaat untuk keperluan lahir dan batin dalam hidup bersama. Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 176. Gambar : blog.kpi-Indonesia.org dan www.mutiararahmah.info
  • 11. Proses pembelajaran yang bertolak pada peserta didik yang aktif dan kreatif akan melahirkan pribadi yang inovatif atau seorang inovator. Seorang inovator memiliki kemampuan kognitif berpikir kritis dan kreatif sehingga dapat menghasilkan berbagai inovasi baru dalam bentuk ide, servis, atau produk baru. Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 178-179. Gambar : www.anneahira.com
  • 12. Seorang inovator memiliki sifat-sifat entrepreneurship. Sifat-sifat tersebut dalam bentuk motivasi seseorang yang besar untuk mengadakan perubahan (change) dengan analisis keadaan atau masalah dia mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Dia telah mengverifikasi peluang dalam menemukan dan memecahkan masalah (problem solving) Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 179. Gambar : static.bridgereport.edu
  • 13. Seorang inovator adalah seorang yang memiliki kemampuan entrepreneurship dan disebut seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur adalah seorang yang mempunyai sikap dan kemampuan entrepreneurship sehingga inovasi yang menghasilkan peluang atau perubahan diterima oleh masyarakat Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 179. Gambar : s3-ap-southeast-1.amazonaws.com
  • 14. - Keberagaman manusia - Perbedaan individu - Keragaman budaya - Kemampuan ekonomi Pendidikan Skill yang diinginkan - Keberagaman manusia - Perbedaan individu - Keragaman budaya - Kemampuan ekonomi Pendidikan Skill yang diinginkan Pendidikan untuk Pekerjaan Terbatas Menurut Yong Zhao Pendidikan Berorientasi Enterpreneur Menurut Yong Zhao Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 180.
  • 15. Identitas. Memiliki harga diri tinggi, percaya diri, dan yakin akan ide-idenya bermanfaat untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Ketercapaian. Menunjukkan keberhasilan ide-ide atau daya ciptanya. Reputasi. Pengakuan sosial terhadap karya seseorang. Menerima dan menanggung risiko. Jika berhasil makan akan mendapatkan reputasi dan menguatkan identitas, jika gagal menerima dengan besar hati. Marshall Goldsmith Sifat Entrepreneur (Manusia Mojo) Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 187-190.
  • 16. Jujur. Mengakui Identitas ke-Indonesia-an, tidak meniru orang/bangsa lain Inovatif. Mampu menemukan hal baru dari kesempatan di lingkungan Tekun. Memiliki ketekunan luar biasa untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia Ulet. Berani menantang hambatan-hambatan yang diterima di dalam kehidupan. Martha Tilaar Sifat Entrepreneur (Manusia JITU) Sumber : H. A. R. Tilaar, Pedagogik Teoretis Untuk Indonesia, (Jakarta : Kompas, 2015), hlm. 186-189
  • 20. World Economic Forum (2011) merumuskan entrepreneur adalah kemampuan seorang individu dalam mengubah ide sehingga seorang bertindak lebih kreatif dan percaya diri dalam tindakannya. Dengan kata lain, seorang entrepreneur mempunyai keinginan memecahkan persoalan secara kreatif. Sikap entrepreneur adalah kreativitas, ingin tahu, imajinasi, mengambil risiko, dan kerja sama. Cara utama untuk menjadi manusia entrepreneur adalah mewujudkan ide-ide kreatif untuk menyelesaikan permasalahan. Jawaban
  • 22. Manusia Indonesia harus mendapatkan pendidikan kejujuran, yaitu nasionalisme sebagai manusia Indonesia, dan kejujuran dalam melakukan segala sesuatu, kemudian manusia Indonesia harus dibekali kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan masalah dan menemukan sesuatu atau memiliki sifat inovatif, selanjutnya sedini mungkin manusia Indonesia harus dididik untuk tekun dalam melakukan sesuatu, ketekunan ini menunjukkan bahwa proses lebih penting daripada hasil, dan proses tidak akan mengkhianati hasil, sehingga jika kita tekun dalam proses, maka hasilnya tidak akan mengecewakan, tetapi tidak berlaku sebaliknya, jika hasilnya baik, belum tentu prosesnya baik. lalu manusia Indonesia juga harus dididik untuk ulet yaitu sikap berani menanggung dan menghadapi risiko, tidak mudah putus asa dan terus menerus berusaha maksimal. Jawaban J I T U Jujur Inovatif Tekun Ulet Pendidikan karakter untuk Manusia Indonesia Di Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
  • 24. Pada hakikatnya semua manusia diciptakan kreatif, yang membuat kita tidak dapat memaksimalkan anugrah ini adalah kita membuat batasan-batasan sendiri (blocking mind), akibatnya ide-ide kreatif kita tertahan karena kita menganggap ide itu terlalu mustahil. Maksud dari visi melampaui horizon adalah, seorang entrepreneur memiliki tujuan, pandangan, visi, maupun harapan yang sangat luar biasa, diluar pemikiran orang pada umumnya (think outside the box). Kita harus menyadari bahwa “ide gila” dikatakan “gila” karena tidak ada orang yang cukup berani untuk mewujudkan ide itu, maka itu adalah peluang kita jika kita ingin menjadi entrepreneur. Contohlah Albert Einstein, Thomas Alva Edison, dan Leonardo Da Vinci yang “ide gila” nya ditertawakan, namun sekarang dimanfaatkan di seluruh dunia. Jawaban
  • 26. Ada beberapa yang masih melestarikan pendidikan colonial, yaitu pendidikan yang hanya mementingkan pengembangan intelektual tanpa penerapan, namun di Perguruan Tinggi mahasiswa memiliki wadah untuk menerapkan pengetahuan yang didapat di dalam kelas atau selama proses perkuliahan, wadah tersebut adalah organisasi, yang jadi permasalahan adalah, tidak semua mahasiswa mau menerapkan pengetahuannya karena mereka masih memiliki jiwa budak dan tidak ingin mengembangkan kreativitasnya Jawaban
  • 27. 5Apakahpendidikan yanglebihmenerapkan pengetahuan(praktik), yaitu SMKmasihmenggunakanPendidikanKolonial?
  • 28. Seharusnya tidak, karena SMK lebih banyak menerapkan pengetahuannya, tetapi sayangnya lulusan SMK hanya dipersiapkan untuk menjadi pekerja, bukan pembuka lapangan kerja. Meskipun di SMK ada pelajaran kewirausahaan yang seharusnya mendidik siswanya memiliki jiwa entrepreneur, namun kurang efektif karena yang diberikan hanyalah teori-teori tanpa adanya penerapan atau kerja nyata. Jawaban
  • 30. Pemerataan Pendidikan di seluruh Indonesia Jawaban 1 2 3 4 Febrika Fitrianti Jeremmy Natanael Nurul Kurniawan Zulsyika Nurfaizah Memberikan pendidikan untuk para atlet Indonesia Membangun Manusia Indonesia yang memiliki mindset mereka mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk semua orang Membuat sekolah berbasis minat dan bakat agar tidak ada Manusia Indonesia yang dianggap bodoh.