2. 2
Ade Trisna ( 11150371 )
Ayu Meiyanti ( 11150677 )
Fahrizal Ilham Saleh ( 11150639 )
Sarah Rizky N ( 11150691 )
Yusuf Firmansyah ( 11150621 )
11.6A.10
3. Hello!
I am Squad 5
I am here because I love to give presentations.
3
4. Landasan Teori
Bring the attention of your audience
over a key concept using icons or
illustrations
4
5. Cybercrime
Cyber crime secara umum dapat diartikan
sebagai suatu tindakan kejahatan yang
dilakukan melalui fasilitas komputer dan jaringan
komputer. Cyber crime yang sering tejadi akhir-
akhir ini seperti penipuan kartu kredit, penipuan
identitas, penipuan jual beli online dan masih
banyak lagi contoh lainnya. Untuk lebih jelasnya
mengenai pengertian cyber crime bisa anda
temukan di bawah ini, kami akan coba
mengutaran beberapa pengertian cyber crime
menurut para ahli komputer.
5
6. Jenis-Jenis
Cyber Crime
○1. Unauthorized Aces
○2. Illegal Contents
○3. Penyebaran virus secara sengaja
○4. Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
○5. Carding
○6. Hacking dan Cracker
○7. Cybersquatting and Typosquatting
○8. Cyber Terorism
6
7. CARDING
○Carding adalah penyalahgunaan data kartu kredit yang
biasa dilakukan oleh pengguna internet yang tidak
bertanggung jawab untuk belanja online dengan
menggunakan kartu kredit orang lain secara ilegal. Cara
melakukan carding yang cukup mudah membuat teknik ini
marak di tahun 1999. Seorang pelaku carding (carder)
tidak perlu mencuri kartu kredit orang lain tersebut untuk
melakukan transaksi di internet. Sebagai informasi,
transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan
memasukkan nomor kartu kredit dan nomor rahasia yang
biasanya terdiri dari 3 digit di balik kartu dan nomor
kadaluarsa kartu tersebut. Sifat carding secara umum
adalah non-violence kekacauan yang ditimbulkan tidak
terlihat secara langsung, tapi dampak yang di timbulkan
bisa sangat besar.
7
8. Pihak Yang
Terkait Dalam
Carding
○Carder adalah pelaku dari carding, Carder menggunakan e-mail, banner
atau pop-up window untuk menipu netter ke suatu situs web palsu, dimana
netter diminta untuk memberikan informasi pribadinya.
○Netter adalah pengguna internet, dalam hal ini adalah penerima email
(nasabah sebuah bank) yang dikirimkan oleh para carder.
○Cracker adalah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan sistem dan
memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari
sistem yang dimasuki, seperti pencurian data, penghapusan, penipuan, dan
lainnya.
○Bank adalah badan hukum yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak
○
8
9. Modus
Kejahatan
Carding
○Adapun beberapa modus Kejahatan Kartu Kredit
(Carding), di antaranya :
○Mendapatkan nomor kartu kredit (CC) dari tamu hotel,
khususnya orang asing.
○Mendapatkan nomor kartu kredit melalui kegiatan
chatting di Internet.
○Melakukan pemesanan barang ke perusahaan di luar
negeri dengan menggunakan Jasa Internet.
○Mengambil dan memanipulasi data di Internet
○Memberikan keterangan palsu, baik pada waktu
pemesanan maupun pada saat pengambilan barang di
Jasa Pengiriman (kantor pos, UPS, Fedex, HL, TNT, dlsb.).
9
10. Alur Kejahatan
Carding
Berikut adalah beberapa metode yang biasa
digunakan pelaku carding :
○Extrapolasi, seperti yang diketahui, 16 digit nomor kartu kredit memiliki
pola algoritma tertentu. Extrapolasi dilakukan pada sebuah kartu kredit yang
biasa disebut sebagai kartu master, sehingga dapat diperoleh nomor kartu
kredit lain yang nantinya digunakan untuk bertransaksi.
○Hacking, pembajakan metode ini dilakukan dengan membobol sebuah
website toko yang memiliki sistem pengaman yang lemah.
○Sniffer, metode ini dilakukan dengan mengendus dan merekam transaksi
yang dilakukan oleh seorang pengguna kartu kredit dengan menggunakan
software.
○Phising, pelaku carding akan mengirim email secara acak dan massal atas
nama suatu instansi seperti bank, toko, atau penyedia layanan jasa, yang
berisikan pemberitahuan dan ajakan untuk login ke situs instansi tersebut
10
11. karakteristik
kejahatan carding
yang terjadi, di
antaranya adalah :
○Minimized Physical Contact (tidak adanya
kontak secara fisik)
○Non violance (tanpa kekerasan)
○Global
○High Technology,
11
14. STUDY KASUS
○Pada Juli 2010, Direktorat Reserse Kriminal Khusus menangkap
karyawan kafe Starbucks Tebet Jakarta Selatan, DDB, 26 tahun
yang terbukti melakukan pembajakan kartu kredit para
pelanggannya.
○Pelaku mengumpulkan data kartu kredit dari konsumen
tempatnya bekerja dengan cara struk diprint ulang dan dicatat
kode verifikasinya. Dari situ pelaku berhasil menguasai ratusan
data kartu kredit.
○Data kartu kredit selanjutnya digunakan untuk membayar
transaksi pembelian alat elektronik Ipod Nano dan Ipod Touch
secara online di Apple Online Store Singapura hingga lebih dari 50
kali. Tersangka dijerat pasal 362 KUHP tentang penipuan dan
atau pasal 378 KUHP tentang pencurian serta UU no. 11 tahun
2008 tentang ITE dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
14
16. Pasal 31 ayat 1: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronika
dan atau dokumen elektronik dalam suatu komputer dan atau sistem
elektronik secara tertentu milik orang lain.”
Pasal 31 ayat 2: “Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak atau melawan
hukum melakukan intersepsi atau transmisi elktronik dan atau dokumen
elektronik yang tidak bersidat publik dari, ke dan di dalam suatu komputer
dan atau sistem elektronik tertentu milik orang lain, baik yang tidak
menyebabkan perubahan, penghilangan dan atau penghentian informasi
elektronik dan atau dokumen elektronik yang ditransmisikan”.
16
17. 17
pelaku dijerat Pasal 30 ayat (2) dan atau Pasal
32 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang
perubahan atas UU RI No. 1 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(ITE) dan Pasal 46 (2) UU RI No. 19 Tahun
2016 tentang perubahan atas UU RI No. 1
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE) dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun dan denda paling banyak Rp
700 juta.