SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
CARDING
2
Ade Trisna ( 11150371 )
Ayu Meiyanti ( 11150677 )
Fahrizal Ilham Saleh ( 11150639 )
Sarah Rizky N ( 11150691 )
Yusuf Firmansyah ( 11150621 )
11.6A.10
Hello!
I am Squad 5
I am here because I love to give presentations.
3
Landasan Teori
Bring the attention of your audience
over a key concept using icons or
illustrations
4
Cybercrime
Cyber crime secara umum dapat diartikan
sebagai suatu tindakan kejahatan yang
dilakukan melalui fasilitas komputer dan jaringan
komputer. Cyber crime yang sering tejadi akhir-
akhir ini seperti penipuan kartu kredit, penipuan
identitas, penipuan jual beli online dan masih
banyak lagi contoh lainnya. Untuk lebih jelasnya
mengenai pengertian cyber crime bisa anda
temukan di bawah ini, kami akan coba
mengutaran beberapa pengertian cyber crime
menurut para ahli komputer.
5
Jenis-Jenis
Cyber Crime
○1. Unauthorized Aces
○2. Illegal Contents
○3. Penyebaran virus secara sengaja
○4. Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
○5. Carding
○6. Hacking dan Cracker
○7. Cybersquatting and Typosquatting
○8. Cyber Terorism
6
CARDING
○Carding adalah penyalahgunaan data kartu kredit yang
biasa dilakukan oleh pengguna internet yang tidak
bertanggung jawab untuk belanja online dengan
menggunakan kartu kredit orang lain secara ilegal. Cara
melakukan carding yang cukup mudah membuat teknik ini
marak di tahun 1999. Seorang pelaku carding (carder)
tidak perlu mencuri kartu kredit orang lain tersebut untuk
melakukan transaksi di internet. Sebagai informasi,
transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan
memasukkan nomor kartu kredit dan nomor rahasia yang
biasanya terdiri dari 3 digit di balik kartu dan nomor
kadaluarsa kartu tersebut. Sifat carding secara umum
adalah non-violence kekacauan yang ditimbulkan tidak
terlihat secara langsung, tapi dampak yang di timbulkan
bisa sangat besar.
7
Pihak Yang
Terkait Dalam
Carding
○Carder adalah pelaku dari carding, Carder menggunakan e-mail, banner
atau pop-up window untuk menipu netter ke suatu situs web palsu, dimana
netter diminta untuk memberikan informasi pribadinya.
○Netter adalah pengguna internet, dalam hal ini adalah penerima email
(nasabah sebuah bank) yang dikirimkan oleh para carder.
○Cracker adalah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan sistem dan
memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari
sistem yang dimasuki, seperti pencurian data, penghapusan, penipuan, dan
lainnya.
○Bank adalah badan hukum yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak
○
8
Modus
Kejahatan
Carding
○Adapun beberapa modus Kejahatan Kartu Kredit
(Carding), di antaranya :
○Mendapatkan nomor kartu kredit (CC) dari tamu hotel,
khususnya orang asing.
○Mendapatkan nomor kartu kredit melalui kegiatan
chatting di Internet.
○Melakukan pemesanan barang ke perusahaan di luar
negeri dengan menggunakan Jasa Internet.
○Mengambil dan memanipulasi data di Internet
○Memberikan keterangan palsu, baik pada waktu
pemesanan maupun pada saat pengambilan barang di
Jasa Pengiriman (kantor pos, UPS, Fedex, HL, TNT, dlsb.).
9
Alur Kejahatan
Carding
Berikut adalah beberapa metode yang biasa
digunakan pelaku carding :
○Extrapolasi, seperti yang diketahui, 16 digit nomor kartu kredit memiliki
pola algoritma tertentu. Extrapolasi dilakukan pada sebuah kartu kredit yang
biasa disebut sebagai kartu master, sehingga dapat diperoleh nomor kartu
kredit lain yang nantinya digunakan untuk bertransaksi.
○Hacking, pembajakan metode ini dilakukan dengan membobol sebuah
website toko yang memiliki sistem pengaman yang lemah.
○Sniffer, metode ini dilakukan dengan mengendus dan merekam transaksi
yang dilakukan oleh seorang pengguna kartu kredit dengan menggunakan
software.
○Phising, pelaku carding akan mengirim email secara acak dan massal atas
nama suatu instansi seperti bank, toko, atau penyedia layanan jasa, yang
berisikan pemberitahuan dan ajakan untuk login ke situs instansi tersebut
10
karakteristik
kejahatan carding
yang terjadi, di
antaranya adalah :
○Minimized Physical Contact (tidak adanya
kontak secara fisik)
○Non violance (tanpa kekerasan)
○Global
○High Technology,
11
12
Pencegahan Kejahatan Carding
Pencegahan
Kejahatan
Carding
○Kenali dan waspadai modus carding
○Tutup kode CVV dengan selotip
○Jangan menyimpan password atau nomor
rekening dalam ponsel
13
STUDY KASUS
○Pada Juli 2010, Direktorat Reserse Kriminal Khusus menangkap
karyawan kafe Starbucks Tebet Jakarta Selatan, DDB, 26 tahun
yang terbukti melakukan pembajakan kartu kredit para
pelanggannya.
○Pelaku mengumpulkan data kartu kredit dari konsumen
tempatnya bekerja dengan cara struk diprint ulang dan dicatat
kode verifikasinya. Dari situ pelaku berhasil menguasai ratusan
data kartu kredit.
○Data kartu kredit selanjutnya digunakan untuk membayar
transaksi pembelian alat elektronik Ipod Nano dan Ipod Touch
secara online di Apple Online Store Singapura hingga lebih dari 50
kali. Tersangka dijerat pasal 362 KUHP tentang penipuan dan
atau pasal 378 KUHP tentang pencurian serta UU no. 11 tahun
2008 tentang ITE dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
14
15
UU ITE YANG
MENGATUR
TENTANG
CARDING
Pasal 31 ayat 1: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan
hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronika
dan atau dokumen elektronik dalam suatu komputer dan atau sistem
elektronik secara tertentu milik orang lain.”
Pasal 31 ayat 2: “Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak atau melawan
hukum melakukan intersepsi atau transmisi elktronik dan atau dokumen
elektronik yang tidak bersidat publik dari, ke dan di dalam suatu komputer
dan atau sistem elektronik tertentu milik orang lain, baik yang tidak
menyebabkan perubahan, penghilangan dan atau penghentian informasi
elektronik dan atau dokumen elektronik yang ditransmisikan”.
16
17
pelaku dijerat Pasal 30 ayat (2) dan atau Pasal
32 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang
perubahan atas UU RI No. 1 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(ITE) dan Pasal 46 (2) UU RI No. 19 Tahun
2016 tentang perubahan atas UU RI No. 1
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (ITE) dengan pidana penjara paling
lama tujuh tahun dan denda paling banyak Rp
700 juta.
Thanks!
Any questions?
18

More Related Content

What's hot

Powerpoint dzik
Powerpoint dzikPowerpoint dzik
Powerpoint dzikdzik21
 
Pp cyber crime & cyber law
Pp cyber crime & cyber lawPp cyber crime & cyber law
Pp cyber crime & cyber lawmaulidiahsiti
 
Cyber Crime Identity Theft
Cyber Crime Identity TheftCyber Crime Identity Theft
Cyber Crime Identity TheftRahmat Inggi
 
indounderground, Carding, carder and why you should avoid it!
 indounderground, Carding, carder and why you should avoid it! indounderground, Carding, carder and why you should avoid it!
indounderground, Carding, carder and why you should avoid it!idsecconf
 
kejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimekejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimeHendra Fillan
 
Introduction to Cybercrime & Cyberlaw
Introduction to Cybercrime & CyberlawIntroduction to Cybercrime & Cyberlaw
Introduction to Cybercrime & CyberlawAhmad Fauzi
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securementarialva
 
Muatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITEMuatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITES'Roni Roni
 
Cyber crime baru
Cyber crime baruCyber crime baru
Cyber crime baruMiamutiany
 

What's hot (20)

PPT_EPTIK
PPT_EPTIKPPT_EPTIK
PPT_EPTIK
 
Powerpoint dzik
Powerpoint dzikPowerpoint dzik
Powerpoint dzik
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
Pp cyber crime & cyber law
Pp cyber crime & cyber lawPp cyber crime & cyber law
Pp cyber crime & cyber law
 
tugaseptik
tugaseptiktugaseptik
tugaseptik
 
Cakra
CakraCakra
Cakra
 
Cakra
CakraCakra
Cakra
 
Cyber Crime Identity Theft
Cyber Crime Identity TheftCyber Crime Identity Theft
Cyber Crime Identity Theft
 
indounderground, Carding, carder and why you should avoid it!
 indounderground, Carding, carder and why you should avoid it! indounderground, Carding, carder and why you should avoid it!
indounderground, Carding, carder and why you should avoid it!
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Cyber Law
Cyber LawCyber Law
Cyber Law
 
Powerpoint
PowerpointPowerpoint
Powerpoint
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Etika profesi it
Etika profesi itEtika profesi it
Etika profesi it
 
kejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimekejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrime
 
Introduction to Cybercrime & Cyberlaw
Introduction to Cybercrime & CyberlawIntroduction to Cybercrime & Cyberlaw
Introduction to Cybercrime & Cyberlaw
 
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional securePerbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
Perbedaan kejahatan cyber dengan kejahatan konvesional secure
 
Muatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITEMuatan regulasi ITE
Muatan regulasi ITE
 
Cyber crime baru
Cyber crime baruCyber crime baru
Cyber crime baru
 
Pp eptik
Pp eptikPp eptik
Pp eptik
 

Similar to Presentas Eptik Carding

PPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptx
PPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptxPPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptx
PPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptxWulanCece1
 
Tugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxTugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxSudirman45
 
Presentasi eptik
Presentasi eptikPresentasi eptik
Presentasi eptikellahasyu1
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetKie Rahadian
 
Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensiksanisahidaha
 
cybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlawcybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlawNieya Moetz
 
Cyber crime Bani Umar bintaro
Cyber crime   Bani Umar bintaroCyber crime   Bani Umar bintaro
Cyber crime Bani Umar bintaroKiki Noviandi
 
Makalah cybercrime Pelita Bangsa
Makalah cybercrime Pelita BangsaMakalah cybercrime Pelita Bangsa
Makalah cybercrime Pelita BangsaQomar Rifa'i
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawrhaarraaa
 
Presentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKPresentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKedy sa
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Pointneng15
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaNovi Suryani
 

Similar to Presentas Eptik Carding (16)

Eptik
EptikEptik
Eptik
 
Carding
CardingCarding
Carding
 
PPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptx
PPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptxPPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptx
PPT KL3 - LENGKAP TENTANG CYBER CRIME.pptx
 
Tugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptxTugas Etika Profesi.pptx
Tugas Etika Profesi.pptx
 
Presentasi eptik
Presentasi eptikPresentasi eptik
Presentasi eptik
 
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internetmakalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
makalah-tentang-cyber-crime-dan-kejahatan-internet
 
Cyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer ForensikCyber crime & Komputer Forensik
Cyber crime & Komputer Forensik
 
cybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlawcybercrime and cyberlaw
cybercrime and cyberlaw
 
Cyber crime Bani Umar bintaro
Cyber crime   Bani Umar bintaroCyber crime   Bani Umar bintaro
Cyber crime Bani Umar bintaro
 
Makalah cybercrime Pelita Bangsa
Makalah cybercrime Pelita BangsaMakalah cybercrime Pelita Bangsa
Makalah cybercrime Pelita Bangsa
 
Cybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlawCybercrime cyberlaw
Cybercrime cyberlaw
 
Presentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKPresentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIK
 
Kelompok(alfan)
Kelompok(alfan)Kelompok(alfan)
Kelompok(alfan)
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di Indonesia
 
Power Point Cyber crime
Power Point Cyber crimePower Point Cyber crime
Power Point Cyber crime
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Presentas Eptik Carding

  • 2. 2 Ade Trisna ( 11150371 ) Ayu Meiyanti ( 11150677 ) Fahrizal Ilham Saleh ( 11150639 ) Sarah Rizky N ( 11150691 ) Yusuf Firmansyah ( 11150621 ) 11.6A.10
  • 3. Hello! I am Squad 5 I am here because I love to give presentations. 3
  • 4. Landasan Teori Bring the attention of your audience over a key concept using icons or illustrations 4
  • 5. Cybercrime Cyber crime secara umum dapat diartikan sebagai suatu tindakan kejahatan yang dilakukan melalui fasilitas komputer dan jaringan komputer. Cyber crime yang sering tejadi akhir- akhir ini seperti penipuan kartu kredit, penipuan identitas, penipuan jual beli online dan masih banyak lagi contoh lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian cyber crime bisa anda temukan di bawah ini, kami akan coba mengutaran beberapa pengertian cyber crime menurut para ahli komputer. 5
  • 6. Jenis-Jenis Cyber Crime ○1. Unauthorized Aces ○2. Illegal Contents ○3. Penyebaran virus secara sengaja ○4. Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion ○5. Carding ○6. Hacking dan Cracker ○7. Cybersquatting and Typosquatting ○8. Cyber Terorism 6
  • 7. CARDING ○Carding adalah penyalahgunaan data kartu kredit yang biasa dilakukan oleh pengguna internet yang tidak bertanggung jawab untuk belanja online dengan menggunakan kartu kredit orang lain secara ilegal. Cara melakukan carding yang cukup mudah membuat teknik ini marak di tahun 1999. Seorang pelaku carding (carder) tidak perlu mencuri kartu kredit orang lain tersebut untuk melakukan transaksi di internet. Sebagai informasi, transaksi kartu kredit di internet cukup dilakukan dengan memasukkan nomor kartu kredit dan nomor rahasia yang biasanya terdiri dari 3 digit di balik kartu dan nomor kadaluarsa kartu tersebut. Sifat carding secara umum adalah non-violence kekacauan yang ditimbulkan tidak terlihat secara langsung, tapi dampak yang di timbulkan bisa sangat besar. 7
  • 8. Pihak Yang Terkait Dalam Carding ○Carder adalah pelaku dari carding, Carder menggunakan e-mail, banner atau pop-up window untuk menipu netter ke suatu situs web palsu, dimana netter diminta untuk memberikan informasi pribadinya. ○Netter adalah pengguna internet, dalam hal ini adalah penerima email (nasabah sebuah bank) yang dikirimkan oleh para carder. ○Cracker adalah sebutan untuk orang yang mencari kelemahan sistem dan memasukinya untuk kepentingan pribadi dan mencari keuntungan dari sistem yang dimasuki, seperti pencurian data, penghapusan, penipuan, dan lainnya. ○Bank adalah badan hukum yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak ○ 8
  • 9. Modus Kejahatan Carding ○Adapun beberapa modus Kejahatan Kartu Kredit (Carding), di antaranya : ○Mendapatkan nomor kartu kredit (CC) dari tamu hotel, khususnya orang asing. ○Mendapatkan nomor kartu kredit melalui kegiatan chatting di Internet. ○Melakukan pemesanan barang ke perusahaan di luar negeri dengan menggunakan Jasa Internet. ○Mengambil dan memanipulasi data di Internet ○Memberikan keterangan palsu, baik pada waktu pemesanan maupun pada saat pengambilan barang di Jasa Pengiriman (kantor pos, UPS, Fedex, HL, TNT, dlsb.). 9
  • 10. Alur Kejahatan Carding Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan pelaku carding : ○Extrapolasi, seperti yang diketahui, 16 digit nomor kartu kredit memiliki pola algoritma tertentu. Extrapolasi dilakukan pada sebuah kartu kredit yang biasa disebut sebagai kartu master, sehingga dapat diperoleh nomor kartu kredit lain yang nantinya digunakan untuk bertransaksi. ○Hacking, pembajakan metode ini dilakukan dengan membobol sebuah website toko yang memiliki sistem pengaman yang lemah. ○Sniffer, metode ini dilakukan dengan mengendus dan merekam transaksi yang dilakukan oleh seorang pengguna kartu kredit dengan menggunakan software. ○Phising, pelaku carding akan mengirim email secara acak dan massal atas nama suatu instansi seperti bank, toko, atau penyedia layanan jasa, yang berisikan pemberitahuan dan ajakan untuk login ke situs instansi tersebut 10
  • 11. karakteristik kejahatan carding yang terjadi, di antaranya adalah : ○Minimized Physical Contact (tidak adanya kontak secara fisik) ○Non violance (tanpa kekerasan) ○Global ○High Technology, 11
  • 13. Pencegahan Kejahatan Carding ○Kenali dan waspadai modus carding ○Tutup kode CVV dengan selotip ○Jangan menyimpan password atau nomor rekening dalam ponsel 13
  • 14. STUDY KASUS ○Pada Juli 2010, Direktorat Reserse Kriminal Khusus menangkap karyawan kafe Starbucks Tebet Jakarta Selatan, DDB, 26 tahun yang terbukti melakukan pembajakan kartu kredit para pelanggannya. ○Pelaku mengumpulkan data kartu kredit dari konsumen tempatnya bekerja dengan cara struk diprint ulang dan dicatat kode verifikasinya. Dari situ pelaku berhasil menguasai ratusan data kartu kredit. ○Data kartu kredit selanjutnya digunakan untuk membayar transaksi pembelian alat elektronik Ipod Nano dan Ipod Touch secara online di Apple Online Store Singapura hingga lebih dari 50 kali. Tersangka dijerat pasal 362 KUHP tentang penipuan dan atau pasal 378 KUHP tentang pencurian serta UU no. 11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman penjara di atas lima tahun. 14
  • 16. Pasal 31 ayat 1: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronika dan atau dokumen elektronik dalam suatu komputer dan atau sistem elektronik secara tertentu milik orang lain.” Pasal 31 ayat 2: “Setiap orang dengan sengaja atau tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau transmisi elktronik dan atau dokumen elektronik yang tidak bersidat publik dari, ke dan di dalam suatu komputer dan atau sistem elektronik tertentu milik orang lain, baik yang tidak menyebabkan perubahan, penghilangan dan atau penghentian informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang ditransmisikan”. 16
  • 17. 17 pelaku dijerat Pasal 30 ayat (2) dan atau Pasal 32 ayat (1) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 1 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Pasal 46 (2) UU RI No. 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No. 1 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun dan denda paling banyak Rp 700 juta.