Dokumen tersebut membahas tentang Interaksi Belajar Mengajar (IBM) dalam pendidikan jasmani yang meliputi hubungan timbal balik antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan memanfaatkan bahan ajar, metode, serta mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan kondisi lingkungan belajar.
3. Interaksi berasal dari istilah dalam bahasa Inggris Interaction yang
berarti saling bertindak, bersifat timbal balik antara individu,
antara kelompok dan antara individu dengan kelompok dan
terjadi keadaan saling mempengaruhi diantara mereka.
4. Secara umum belajar
dapat diartikan sebagai
proses perubahan
perilaku, akibat interaksi
individu dengan
lingkungan.
Menurut KBBI “Belajar adalah berusaha supaya memperoleh
kepandaian (ilmu dan sebagainya)”
6. Mengajar adalah segala upaya
yang disengaja dalam rangka
memberi kemungkinan bagi siswa
untuk terjadinya proses belajar
dengan tujuan yang dirumuskan,
hal tersebut dapat diartikan bahwa
sasaran akhir proses pembelajaran
adalah siswa belajar.
8. Interaksi belajar mengajar ialah hubungan timbal balik antara guru
(pengajar) dan anak (murid) yang harus menunjukkan adanya
hubungan yang bersifat edukatif (mendidik). Di mana interaksi itu
harus diarahkan pada suatu tujuan tertentu yang bersifat
mendidik, yaitu adanya perubahan tingkah laku anak didik ke arah
kedewasaan.
10. Hubungan timbal balik antara guru
(pengajar) dan anak (murid) dalam kegiatan
Pendidikan Jasmani.
11. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui
penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa
aktifitas jasmani, bermain dan berolahraga yang
direncanakan secara sistematis guna merangsang
pertumbuhan dan perkembangan fisik, keterampilan
motorik, keterampilan berfikir, emosional, sosial
dan moral (Depdiknas, 2007: 1)
12. Komponen-komponen dalam Interaksi
Belajar Mengajar
1. TUJUAN
Tujuan pendidikan yang bersifat umum maupun
khusus, umumnya berkisar pada tiga jenis, yakni:
Tujuan kognitif; tujuan yang berhubungan dengan
pengertian dan pengetahuan.
Tujuan afektif; tujuan yang berhubungan dengan
usaha merubah minat, setiap nilai dan alasan.
Tujuan psikomotorik; tujuan yang berkaitan
dengan keterampilan dengan menggunakan alat
indera.
13. Fungsi dari tujuan pengajaran itu sendiri ialah:
Menjadi titik sentral perhatian dan pedoman dalam
melaksanakan aktivitan/ interaksi belajar mengajar.
Menjadi penentu arah kegiatan
Menjadi titik sentral perhatian dan pedoman dalam
menyusun desain pengajaran
Menjadi materi pokok yang akan dikembangkan dalam
memperdalam dan mempeluasruang lingkupnya.
Menjadi pedoman untuk mencegah/menghindari
penyimpangan yang akan terjadi
14. Komponen-komponen dalam Interaksi Belajar
Mengajar
2. Bahan atau Materi Pengajaran
Penguasaan materi oleh guru seyogyanya mengarah pada
spesifik atas kecakapan yang diajarkannya. Mengingat isi, sifat
dan luasnya ilmu, maka guru harus mampu menguraikan ilmu
atau kecakapan dan apa—apa yang akan diajarkannya kedalam
bidang ilmu yang bersangkutan.
15. 3. Guru Dan Peserta Didik
Guru dan peserta didik adalah dua subjek dalam
interaksi pembelajaran.
Guru sebagai pengarah dan pembimbing berdasarkan
tujuan yang telah ditentukan, sedangkan peserta didik
sebagai orang yang langsung menuju pada arah tujuan
melalui aktivitas dan berinteraksi langsung dengan
lingkungan sebagai sumber belajar atas bimbingan
guru.
16. Imam Ghazali pernah mengatakan bahwa tugas seorang
pengajar/guru itu sesuatu yang mulia.
Kemuliaan ini mengandung dua kemanfaatan.
Bagi orang yang mengajar (guru) yang
menyampaikan ilmu pengetahuan maka ia akan
semakin bertambah pengetahuan dan
pengalamannya.
Bagi orang yang diberi ilmu pengetahuan (peserta
didik) akan semakin bertambah pula pengetahuan
dan pengalamnanya hingga mereka dapat
mengambil manfaat dari ilmu tersebut.
17. 4. Metode
Metode adalah suatu cara kerja yang
sistematik dan umum. Ia berfungsi sebagai
alat untuk mencapai suatu tujuan dan tujuan
yang akan dicapai tersebut merupakan faktor
utama yang menentukan suatu metode.
18. 5. Faktor situasi
Yang dimaksud situasi adalah suasana belajar atau
suasana kelas pengajaran. Termasuk dalam
pengertian ini adalah suasana yang berkaitan
dengan peserta didik, seperti faktor kelelahan dan
semangat belajar. Juga keadaan cuaca, keadaan
guru, keadaan sarana dan prasarana yang
memadai yang mungkin mengganggu atau
menghambat dalam proses pembelajaran.