Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas pendidikan di Indonesia seperti Tut Wuri Handayani, Ing
Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, kemandirian belajar, pendidikan sepanjang hayat, dan Alam
Takambang Jadi Guru. Dokumen ini juga menjelaskan implikasi penerapan asas-asas tersebut dalam
pendidikan seperti memberikan kesempatan belajar yang luas dan bervariasi bagi peserta didik.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas asas-asas pendidikan Indonesia seperti tutwuri handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar. (2) Dokumen tersebut juga membahas penerapan asas-asas tersebut dalam pembelajaran, seperti pendekatan komunikasi guru dan tujuan pembelajaran. (3) Tujuan pembelajaran perlu diperluas menjadi belajar untuk hidup
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menempatkan anak sebagai subjek pendidikan, bukan objek. Guru berperan sebagai penuntun dalam membimbing anak sesuai kodratnya. Refleksi dari filosofi tersebut dapat mengubah pemahaman bahwa pendidikan harus memberdayakan anak untuk belajar secara merdeka.
Dokumen tersebut membahas tentang peran guru dalam mendidik siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21 melalui pendidikan yang memberdayakan. Guru perlu memahami konsep pembelajaran merdeka dan selalu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam. Pendidikan optimal melibatkan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Boedi Santosa,
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran membaca di Taman Kanak-Kanak dengan menggunakan media gambar. Secara khusus dibahas tentang permasalahan dan tujuan penelitian tentang peningkatan kemampuan membaca siswa melalui pembelajaran dengan media gambar, serta tinjauan pustaka tentang perkembangan kemampuan berbahasa anak usia Taman Kanak-Kanak.
Bahan ajar ini merupakan panduan bagi peserta diklat untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian peserta diklat dapat mengimplementasikannya di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolahnya. Bahan ajar yang sedang Anda baca ini merupakan salah satu bahan ajar pada Diklat guru-guru mata pelajaran PAI di SD, SMP, SMAsan SMK. Topik yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah tentang Media Pembelajaran. Sebagai seorang guru, Anda memang perlu mempelajari bahan ajar ini, karena pemahaman Anda tentang media pembelajaran akan sangat membantu tugas Anda sehari hari sebagai pengajar. Bahan ajar ini juga akan dilengkapi dengan rangkuman, latihan dan tes formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta diklat tentang isi bahan ajar ini.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas asas-asas pendidikan Indonesia seperti tutwuri handayani, belajar sepanjang hayat, dan kemandirian dalam belajar. (2) Dokumen tersebut juga membahas penerapan asas-asas tersebut dalam pembelajaran, seperti pendekatan komunikasi guru dan tujuan pembelajaran. (3) Tujuan pembelajaran perlu diperluas menjadi belajar untuk hidup
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara yang menempatkan anak sebagai subjek pendidikan, bukan objek. Guru berperan sebagai penuntun dalam membimbing anak sesuai kodratnya. Refleksi dari filosofi tersebut dapat mengubah pemahaman bahwa pendidikan harus memberdayakan anak untuk belajar secara merdeka.
Dokumen tersebut membahas tentang peran guru dalam mendidik siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21 melalui pendidikan yang memberdayakan. Guru perlu memahami konsep pembelajaran merdeka dan selalu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam. Pendidikan optimal melibatkan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Boedi Santosa,
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran membaca di Taman Kanak-Kanak dengan menggunakan media gambar. Secara khusus dibahas tentang permasalahan dan tujuan penelitian tentang peningkatan kemampuan membaca siswa melalui pembelajaran dengan media gambar, serta tinjauan pustaka tentang perkembangan kemampuan berbahasa anak usia Taman Kanak-Kanak.
Bahan ajar ini merupakan panduan bagi peserta diklat untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan demikian peserta diklat dapat mengimplementasikannya di sekolahnya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di sekolahnya. Bahan ajar yang sedang Anda baca ini merupakan salah satu bahan ajar pada Diklat guru-guru mata pelajaran PAI di SD, SMP, SMAsan SMK. Topik yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah tentang Media Pembelajaran. Sebagai seorang guru, Anda memang perlu mempelajari bahan ajar ini, karena pemahaman Anda tentang media pembelajaran akan sangat membantu tugas Anda sehari hari sebagai pengajar. Bahan ajar ini juga akan dilengkapi dengan rangkuman, latihan dan tes formatif untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta diklat tentang isi bahan ajar ini.
1. Makalah ini membahas tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran. Guru memainkan peranan penting sebagai administrator pendidikan, edukator, dan konselor.
2. Sebagai administrator, guru bertanggung jawab mengelola kelas dan memfasilitasi proses belajar mengajar. Sebagai edukator, guru bertugas mendidik siswa secara holistik. Sebagai konselor, guru memberikan bimbingan kepada siswa.
3. Tug
Makalah ini membahas peran guru dalam pembelajaran IPA. Peran tersebut meliputi sebagai pendidik dan pengajar, fasilitator, pengembang sikap ilmiah, manager, dan motivator. Sebagai pendidik, guru menanamkan nilai-nilai positif untuk membentuk karakter siswa. Sebagai fasilitator, guru memfasilitasi siswa belajar secara mandiri. Sebagai pengembang sikap ilmiah, guru mengembangkan sikap ilmiah
Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Ia menekankan pentingnya memperhatikan kodrat alam dan zaman siswa dalam proses belajar mengajar. Pemikirannya dianggap relevan dengan pendidikan Indonesia modern yang memberdayakan siswa. Guru berharap dapat menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk membimbing siswa meraih prestasi sesuai
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan kerang darah sebagai bioindikator untuk meningkatkan pembelajaran tentang pencemaran lingkungan perairan. Kerang darah dapat mengakumulasi logam berat di lingkungan perairan dan dapat digunakan untuk menilai tingkat pencemaran. Penggunaannya diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa secara langsung dengan lingkungan.
Bab ini membahas tentang kurikulum pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi pengertian, penekanan, tujuan, dan isi program pengajarannya. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa selama 9 tahun (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) sehingga siap mengikuti pendidikan menengah.
Bab ini membahas tentang kurikulum pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi pengertian, penekanan, tujuan, dan isi program pengajarannya. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa selama 9 tahun (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) sehingga siap mengikuti pendidikan menengah.
Bab ini membahas tentang kurikulum pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi pengertian, penekanan, tujuan, dan isi program pengajarannya. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa selama 9 tahun (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) sehingga siap mengikuti pendidikan menengah.
Ada 5 modul yang membahas tentang peran guru sebagai pendidik, yaitu mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan. Modul-modul tersebut memberikan panduan bagi guru untuk mengenali karakteristik murid, menerapkan pengajaran yang kreatif dan menyenangkan, serta be
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran didefinisikan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengajaran adalah proses transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Persamaannya adalah keduanya bertujuan untuk perubahan prilaku siswa dan menggunakan guru sebagai fasilitator. Perbedaannya adal
Teks ini membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan. Ada beberapa perubahan pemikiran guru setelah mempelajari modul ini. Pertama, tujuan pendidikan adalah menuntun potensi anak sesuai kodrat alam dan zamannya. Kedua, peran guru adalah sebagai pendamping yang memberi bimbingan, bukan mengontrol. Ketiga, pembelajaran harus mengintegrasikan budaya lokal dan berpusat pada siswa
1. Makalah ini membahas tentang tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran. Guru memainkan peranan penting sebagai administrator pendidikan, edukator, dan konselor.
2. Sebagai administrator, guru bertanggung jawab mengelola kelas dan memfasilitasi proses belajar mengajar. Sebagai edukator, guru bertugas mendidik siswa secara holistik. Sebagai konselor, guru memberikan bimbingan kepada siswa.
3. Tug
Makalah ini membahas peran guru dalam pembelajaran IPA. Peran tersebut meliputi sebagai pendidik dan pengajar, fasilitator, pengembang sikap ilmiah, manager, dan motivator. Sebagai pendidik, guru menanamkan nilai-nilai positif untuk membentuk karakter siswa. Sebagai fasilitator, guru memfasilitasi siswa belajar secara mandiri. Sebagai pengembang sikap ilmiah, guru mengembangkan sikap ilmiah
Pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Ia menekankan pentingnya memperhatikan kodrat alam dan zaman siswa dalam proses belajar mengajar. Pemikirannya dianggap relevan dengan pendidikan Indonesia modern yang memberdayakan siswa. Guru berharap dapat menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara untuk membimbing siswa meraih prestasi sesuai
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan kerang darah sebagai bioindikator untuk meningkatkan pembelajaran tentang pencemaran lingkungan perairan. Kerang darah dapat mengakumulasi logam berat di lingkungan perairan dan dapat digunakan untuk menilai tingkat pencemaran. Penggunaannya diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa secara langsung dengan lingkungan.
Bab ini membahas tentang kurikulum pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi pengertian, penekanan, tujuan, dan isi program pengajarannya. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa selama 9 tahun (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) sehingga siap mengikuti pendidikan menengah.
Bab ini membahas tentang kurikulum pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi pengertian, penekanan, tujuan, dan isi program pengajarannya. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa selama 9 tahun (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) sehingga siap mengikuti pendidikan menengah.
Bab ini membahas tentang kurikulum pendidikan dasar 9 tahun yang meliputi pengertian, penekanan, tujuan, dan isi program pengajarannya. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa selama 9 tahun (6 tahun SD dan 3 tahun SMP) sehingga siap mengikuti pendidikan menengah.
Ada 5 modul yang membahas tentang peran guru sebagai pendidik, yaitu mengenali diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar, mendampingi murid secara utuh, mendidik kecerdasan budi pekerti, dan pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan. Modul-modul tersebut memberikan panduan bagi guru untuk mengenali karakteristik murid, menerapkan pengajaran yang kreatif dan menyenangkan, serta be
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran didefinisikan sebagai proses interaksi antara guru dan siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengajaran adalah proses transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Persamaannya adalah keduanya bertujuan untuk perubahan prilaku siswa dan menggunakan guru sebagai fasilitator. Perbedaannya adal
Teks ini membahas pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan. Ada beberapa perubahan pemikiran guru setelah mempelajari modul ini. Pertama, tujuan pendidikan adalah menuntun potensi anak sesuai kodrat alam dan zamannya. Kedua, peran guru adalah sebagai pendamping yang memberi bimbingan, bukan mengontrol. Ketiga, pembelajaran harus mengintegrasikan budaya lokal dan berpusat pada siswa
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN
“ASAS-ASAS PENDIDIKAN DAN UPAYA PENERAPANNYA”
NAMA : Indahhul Mawaddah
NIM :19031171
KELAS : Pendidikan Biologi C
DOSEN : Dr. Ismaniar, M.Pd.
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
2. 1. Asas-asas Pendidikan di Indonesia;
a. Tut WuriHandayani, IngNgarsa Sung Tulada, IngMadyaMang unKarsa
1. Tut Wuri Handayani yang berarti jika dibelakang mengikuti dengan awas. Yang
memiliki makna kita sebagai calon pendidik memberikan peserta didik keleluasaan dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya tetapi kita juga harus mengawasinya agar
tidak menyimpang dari norma norma yang ada dalam masyarakat.
2. Ing Narsa Sung Tulada yang berarti jika di depan memberi contoh . Yang dimaksud
ialah sebagai seorang pendidik kita harus bisa menjadi contoh kepada siswa dalam berprilaku
dan juga bertindak agar anak didik kita bisa minimal seperti kita dan harus lebih baik dari kita.
Dalam konteks kepemimpinan semboyan ini berartikan sebagai pemimpin kita hendaknya harus
bisa memperlihatkan dan memberi contoh kepada bawahan dan rakyat kita akan pentingnya
perbuatan baik dan mengayomi rakyat sehingga rakyat pun bisa menerima dan mencontoh
pemimpinnya.
3. Ing Madya Mangun Karsa yang berarti jika ditengah-tengah membangkitkan
kehendak, hasrat atau motivasi, disini kita sebagai calon pendidik kelak ketika akan
memberikan pengajaran kepada masyarakat atau anak didik kita, hendaknya kita dapat berbaur
dengan peserta didik. Kita tidak hanya selalu memberikan materi di depan kelas dan
memberikan contoh, tetapi kita hendaknya berbaur dan membangkitkan semangat peserta didik
dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dialaminya.
b.Kemandirian dalam belajar
Belajar Mandiri dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar secara
sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai
suatu materi dan atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan
masalah yang dijumpainya di dunia nyata.
Sehingga perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama
sebagai fasilitator dan motivator, disamping peran-peran lain: Informator, organisator, dan
sebagainya. Sebagai fasilitator guru diharapkan menyediakan dan mengatur berbagai sumber
belajar sedemikian sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber-sumber
tersebut. Sedang sebagai motivator, guru mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk
memanfaatkan sumber belajar itu. Pengembangan kemandirian dalam belajar ini seyogyanya
dimulai dengan kegiatan intrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya dalam
kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler atau untuk latar perguruan tinggi: Dimulai dalam kegiatan
tatap muka dan dikembangkan dan dimantapkan dalam kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri.
Kegiatan tatap muka atau intrakurikuler terutama berfungsi membentuk konsep-konsep dasar dan
cara-cara pemanfaatan berbagai sumber belajar yang akan menjadi dasar pengembangan
kemandirian dalam belajar di dalam bentuk-bentuk kegiatan terstruktur dan mandiri atau kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler itu.
c. Pendidikan Sepanjang Hayat
Asas Belajar Sepanjang Hayat
3. Asas Belajar Sepanjang Hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain
terhadap pendidikan seumur hidup (life long education. Istilah pendidikan seumur hidup erat
kaitannya dan kadang-kadang digunakan saling bergantian dengan makna yang sama dengan
istilah belajar sepanjang hayat.
pendidikan sepanjang hayat didefinisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian
dan perstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan perstrukturan ini diperluas
mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai yang paling tua (cropley:
67). Pendidikan sepanjang hayat bukan merupakan pendidikan yang berstruktur namun suatu
prinsip yang menjadi dasar dalam menjiwai seluruh organisasi system pendidikan yang ada.
Dengan kata lain pendidikan sepanjang hayat menembus batas-batas kelembagaan, pengelolaan,
dan program yang telah berabad-abad mendesakkan diri pada system pendidikan.
Dalam latar pendidikan seumur hidup, proses belajar mengajar di sekolah seyogyanya mengemban
sekurang-kurangnya 2 misi, yaitu membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif, dan
serentak dengan itu meningkatkan kemauan dankemampuan belajar mandiri sebagai basis dari
belajar sepanjang hayat.
d. Alam takambang jadi Guru Implementasi masing -masing Asas asas dalam Pendidikan
Guru di daerah Sumatra Barat dan guru-guru penutur bahasa Melayu pada umumnya akan
langsung mengerti makna pepatah tersebut. Di Ranah Minang ungkapan tersebut sangat
komunikatif. Sementara itu, mereka yang tidak mengerti bahasa Melayu dan bahasa Minang,
hanya bisa mengira dan mendiskusikan pengertiannya kepada teman sejawat. Namun mereka tidak
akan banyak menemui kesulitan untuk itu. Lagi pula konsep alam takambang jadi guru sangat
praktis dan universal. Cakupannya meliputi semua dimensi.
Pepatah Alam Takambang jadi guru ini sangat dipahami oleh setiap orang yang berasal dari
Sumatra Barat. Pewarisannya secara oral. Pepatah ini diajarkan turun temurun. Dewasa ini
penyebarannya selain secara lisan juga melalui berbagai karya tulis, termasuk di dalamnya karya
sastra. Pepatah atau ungkapan ini bermakna ‘agar kita belajar pada alam yang menyajika n
berbagai fenomena. Alam terbentang luas senantiasa mengabarkan sebuah kearifan’. Sejatinya
pepatah atau ungkapan filosofi ini mengandung makna, pertama menunjukan sikap seseorang
terhadap tanggung jawab yang seharusnya ia dilaksanakan dalam rangka pengembangan diri.
Kedua ungkapan ini bermakna menunjukan kepada kita apa sesungguhnya sumber dari
pengetahuan dan teknologi atau keterampilan. AlamTakambang yakni menujukan sumber belajar
yang sesungguhnya, yakni sumber belajar yang sungguh-sungguh dapat memenuhi “kebutuhan
kita semua” yang sifatnya selalu ada sepanjang zaman.
Alam diciptakan Allah untuk dimanfaatkan untuk beragam keperluan. Dapat dirinci, di antaranya
sangat banyak pelajaran yang bisa diambil darinya. Karena itu muncul ungkapan orang
Minangkabau yang mengatakan “Alam Takambang jadi Guru” itu. Banyak sudah teknologi
canggih yang kita gunakan sekarang ini mengambil prinsip kerjanya dari alam ini. Untuk itu kita
selalu bersahabat dengan alam (lingkungan dimana kita berada) agar kita selalu dapat memetik
pelajaran darinya.
Alam Takambang Sebagai Sumber Belajar
4. Alam Takambang Jadi Guru pengertian yang paling pas untuk itu adalah “alam” (sama juga
dengan bahasa Indonesia) yang “Takambang” (membentang luas) ini atau alam raya ini dengan
segala isinya. Jadi Guru diartikan di jadikan sebagai “guru ” ( sama dengan bahasa Inonesia ). “
Guru ” maksudnya adalah apa yang ada yang dapat memberikan pelajaran kepada kita atau apa
yang dapat kita pelajari padanya. Maka guru disini bermakna luas, berlaku untuk semua baik
berupa orang dan alam sekitar di segala tempat dan keadaan. Dengan kata lain maksud guru itu
adalah sumber belajar, baik untuk disekolah maupun diluar persekolahan. Anak dapat belajar
dirumah dengan buku dan internet, anak dapat belajar dengan binatang piaraan dan tanaman
dikebun atau air yang mengalir disungai. Orang dewasa juga demikian belajar kapan saja dan
dimana saja sumber belajarnya tetap saja apa yang ada di lingungannya.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar atau di lingkungan belajar yang
berfungsi untuk membantu optimalisasi aktifitas belajar. Optimalisasi aktifitas belajar ini dapat
dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa
interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar. Sumber belajar dapat memberikan rangsangan
untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. Kegiatan
belajarnya dapat berlansung dimana saja dan kapan saja, dengan kata lain dengan sumber belajar
yang bersifat sangat luas itu anak belajar tidak terikat oleh ruang dan waktu.
Hal ini berarti bahwa bahwa alam sekitar yang dijadikan sumber belajar bermakna jauh lebih luas
dan lebih bervariasi jika dibandingan “guru” di sekolah sebagai sumber belajar. Dengan hal yang
seperti itu semua orang akan mendapat peluang untuk belajar sepanjang hayat, karena didukung
dengan ketersediaan sumber belajar dimana-mana. Hal ini juga mengandung makna bahwa
seorang guru yang mengajar mengambil bahan pelajaran juga berasal dari Alam Takambang ini.
Alam Takambang Jadi Guru tantu saja merupakan sumber belajar yang maha lengkap, jauh lebih
lengkap jika dibandingkan dengan sumber belajar pendidikan formal yang berupa pustaka,
labortoriun dan work shop
2. Upaya Penerapan asas-asas pendidikan
1.Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa
Implikasi dari penerapan asas ini dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
a.Seorang pendidik diharapkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide dan
prakarsa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan.
b.Seorang pendidik berusaha melibatkan mental siswa yang maksimal didalam mengaktualisasikan
pengalaman belajar, upaya melibatkan siswa seperti ini yang sering dikenal dengan cara belajar siswa
aktif (CBSA).
c.Peranan pendidik hanyalah bertugas mengarahkan siswa, sebagai fisilitator, moitivator dan
pembimbing dalam rangka mencapai tujuan belajar . Dalam proses belajar mengajar dilakukan secara
bebas tetapi terkendali, interaksi pendidik dan siswa mencerminkan hubungan manusiawi serta
merangsang berfikir siswa, memanfaatkan bermacam-macam sumber, kegiatan belajar yang dilakukan
siswa bervariasi, tetapi tetap dibawah bimbingan guru
2.Asas Kemandirian Belajar
5. Implikasi dari asas kemandirian belajar dalam pendidikan merupakan suatu wujud manifestasi Asas
Kemandirian dalam Belajar yang bukan hanya dalam berbentuk kurikulum KTSP, namun juga dalam
bentuk ko-kurikuler dan ekstra kurikuler – sedang dalam lingkup perguruan tinggi terwujud dalam
kegiatan tatap muka dan kegiatan terstruktur dan mandiri
3.Asas Belajar Sepanjang Hayat
Implikasi dari asas belajar sepanjang ayat dalam pendidikan adalah :
a.Usaha pemerintah memperluas kesempatan belajar telah mengalami peningkatan.
b.Usaha pemerintah dalam pengadaan dan pembinaan guru dan tenaga kependidikan pada semua jalur,
jenis, dan jenjang agar mereka dapat melaksanakan tugasnya secara proporsional. Dan pada gilirannya
dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan di seluruh tanah air.
c.Usaha pembaharuan kurikulum dan pengembangan kurikulum dan isi pendidikan agar mampu
memenuhi tantangan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas melalui pendidikan
d.Usaha pengadaan dan pengembangan sarana dan prasarana yang semakin meningkat: ruang belajar,
perpustakaan, media pengajaran, bengkel kerja, sarana pelatihan dan keterampilan, dan sarana
pendidikan jasmani.
e.Pengadaan buku ajar diperuntukkan bagi berbagai program pendidikan masyarakat .
f.Usaha pengadaan berbagai program pembinaan generasi muda: kepemimpinandan keterampilan,
kesegaranjasmani dan daya kreasi,sikap patriotisme dan idealisme, kesadaranberbangsa dan bernegara,
kepribadian dan budi luhur
g.Usaha pengadaan berbagai program pembinaan keolahragaan dengan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada anggota masyarakat untuk melakukan berbagai macam kegiatan olahraga guna
meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta prestasi di bidang olahraga
.h.Usaha pengadaan berbagai program peningkatan peran wanita dengan memberikan kesempatan
seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia peningkatan ilmu
pngetahuan dan teknologi, keterampilan serta ketahanan mental.
4.Alam Takambang Jadi GuruImplikasi dari asas Alam Takambang jadi guru dalam pendidikan adalah
:a.Menunjukkan sikap seseorang terhadap tanggung jawab yang seharusnya dilaksanakan dalam rangka
pengembangan diri.
b.Menunjukkan kepada tata sumber dari pengetahuan dan teknologi atau keterampilan. Dengan
menumbuh kembangkan kemerdekaan.c.Menjadikan alam bebas sebagai sumber pengetahuan dan
pembelajaran bagi peserta didik