SlideShare a Scribd company logo
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN 
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI 
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI 
SUNAN GUNUNG DJATI 
BANDUNG 
2009 
KATA PENGANTAR 
Assalamu'alaikum Wr.Wb. 
Puji syukur kehadirat Allah swt. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi 
Muhammad saw, yang telah membawa kita kepada gerbang keselamatan. Kami membuat laporan ini 
bertujuan agar pembaca semua bisa memahami materi yang akan kami tuangkan dalam sebuah diskusi, 
yang membahas tentang “Persamaan dan Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran”. 
Semoga apa yang telah kami lakukan bisa bermanfaat umumnya bagi pembaca khususnya bagi kami 
semagai penulis, dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
memebantu kami dalam penyusunan laporan ini. 
Laporan ini kami buat dengan semaksimal mungkin, dan apabila dalam pembuatan makalah ini ada 
kekeliruan, kami mohon pembaca dapat memakluminya dan semoga untuk kedepannya kami bisa lebih 
baik dalam pembuatan laporan-laporan yang lainnya. Terima kasih. 
Wassalamu'alaikum Wr.Wb. 
Bandung, Oktober 2009 
Penulis 
A. Pengertian Pembelajaran dan Pengajaran 
1. Pengertian Pembelajaran 
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar 
merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua 
arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta 
didik atau murid. 
Pendapat lain mengartikan bahwa pembelajaran merupakan aktifitas yang paling utama. Ini berarti 
bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung secara efektif. Pembelajaran 
merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar 
informasi. 
Dari definisi yang dikemukakan di atas, secara umum pembelajaran merupakan suatu proses perubahan 
yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam 
memenuhi kebutuhan hidupnya. 
Maka dapat kami simpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan pendidik yang 
menimbulkan interaksi belajar mengajar dengan peserta didik untuk memperoleh dan memproses 
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Pembelajaran diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk 
yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an 
menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga 
anak didik mau belajar. 
Ada pandangan yang menyebutkan bahwa pendidikan itu didapat oleh siswa, bukan diterima. 
Pandangan senada menyatakan bahwa guru tidak dapat memberikan pendidikan apapun kepada siswa, 
tetapi siswa itulah yang harus mendapatkannya. Pandangan-pandangan yang menekankan faktor 
penting keaktifan siswa ini tentu saja tidak bermaksud mengecilkan arti penting pengajaran. Namun 
pada kenyataannya pengajaran menjadi sesuatu yang terabaikan. Memang pada akhirnya hasil yang 
dicapai oleh siswa dari belajarnya tergantung pada usahanya sendiri, tetapi bagaimana usaha itu 
terkondisikan banyak dipengaruhi oleh faktor pengajaran yang dilakukan oleh guru. 
Untuk itulah pembelajaran hendaknya dipandang sebagai variabel bebas (independent variable) yakni 
suatu kondisi yang harus dimanipulasikan, suatu rangkaian strategi yang harus diambil dan dilaksanakan 
oleh guru. Pandangan semacam ini akan memungkinkan guru untuk melakukan hal -hal sebagai berikut : 
a. mengusahakan lingkungan yang menguntungkan bagi kegiatan belajar; 
b. mengatur bahan pelajaran dalam suatu organisasi yang memudahkan siswa untuk mencerna; 
c. memilih suatu strategi mengajar yang optimal berdasarkan pertimbangan efektifitas dan kondisi 
psikologis siswa serta pertimbangan lainnya yang sesuai dengan konteks objektif di lapangan; 
d. memilih jenis alat-alat audio visual atau media pembelajaran lain yang tepat untuk keperluan belajar 
siswa. 
Pada waktu yang sama, pandangan tersebut akan menyarankan cara-cara yang dapat mendorong dan 
memotivasi siswa untuk siap, mau dan mampu belajar. Hal ini pada gilirannya akan mengarah secara 
langsung kepada suatu teori motivasi dan kepada suatu teori pendidikan tentang pertumbuhan 
kepribadian. 
2. Pengertian Pengajaran 
Pandangan mengenai konsep pembelajaran terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan 
sesuai dengan perkembangan IPTEKS. Tanda-tanda perkembangan tersebut, dapat kita amati 
berdasarkan pengertian-pengertian di bawah ini : 
1) Pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar dilakukan oleh guru untuk 
menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Dalam konsep ini, guru bertindak dan berperan aktif bahkan 
sangat menonjol dan bersifat menentukan segalanya. Pengajaran sama artinya dengan perbuatan 
mengajar; 
2) Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses 
saling pengaruh mempengaruhi dalam bentuk hubungan interaksi antara guru dan siswa. Guru 
bertindak sebagai pengajar, sedangkan siswa berperan sebagai yang melakukan perbuatan belajar. Guru 
dan siswa menunjukkan keaktifan yang seimbang sekalipunn peranannya berbeda namun terkait satu 
dengan yang lainnya; 
3) Pengajaran sebagai suatu sistem.Pengertian pengajaran pada hakikatnya lebih luas dan bukan hanya 
sebagai suatu proses atau prosedur belaka. 
Pengajaran adalah suatu sistem yang luas, yang mengandung dan dilandasi oleh berbagai dimensi, yakni 
:
a. Profesi guru, 
b. Perkembangan dan pertumbuhan siswa/peserta didik, 
c. Tujuan pendidikan dan pengajaran, 
d. Program pendidikan dan kurikulum, 
e. Perencanaan pengajaran, 
f. Strategi belajar mengajar, 
g. Media pengajaran, 
h. Bimbingan belajar, 
i. Hubungan antara sekolah dan masyarakat, dan 
j. Manajemen pendidikan / kelas. 
Proses pembelajaran berlangsung dalam suasana tertentu yakni situasi belajar mengajar. Dalm situasi 
ini, terdapat faktor-faktor yang saling berhubungan yaitu ; tujuan pembelajaran, siswa yang belajar, guru 
yang mengajar, bahan yang diajarkan, metode pembelajaran, alat bantu mengajar, prosedur penilaian, 
dan situasi pengajaran. Dalam proses pengajaran tersebut, semua faktor bergerak secara dinamis dalam 
suatu rangkaian yang terarah dalam rangka membawa para siswa/peserta didik untuk mencapai tujuan 
pengajaran. Pengajaran merupakan suatu pola yang didalamnya tersusun suatu prosedur yang 
direncanakan dan terarah serta bertujuan. Dalam istilah lain, kegiatan pembelajaran terdiri dari : tahap 
perencanaan, pelaksanaan/implementasi, dan evaluasi. 
Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas 
dari perencanaan pengajaran/pembelajaran/ pemelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam 
pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran sebagai 
operasionalisasi dari sebuah kurikulum. 
B. Persamaan Pembelajaran dan Pengajaran 
1. Sama-sama proses utama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia 
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, baik pembelajaran maupun pengajaran merupakan 
aktifitas yang paling utama. Karena keduanya merupakan proses komunikatif -interaktif antara sumber 
belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. 
2. Menggunakan guru sebagai pelaku, transfer dan pembimbing 
Peran yang dimiliki oleh seorang guru dalam tahap ini adalah sebagai fasilitator dengan kata lain ialah 
sebagai pelaku dalam pentransferan pengetahuan sekaligus sebagai pembimbing. Untuk menjadi 
fasilitator yang baik guru harus berupaya dengan optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang 
sesuai dengan karakteristik anak didik, demi mencapai tujuan pembelajaran. Sebagaimana yang 
diungkapkan oleh E.Mulyasa (2007), bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada 
peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate 
of learning) kepada seluruh peserta didik. Untuk mampu melakukan proses pembelajaran ini si guru 
harus mampu menyiapkan proses pembelajarannya. 
Proses pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang guru hendaknya terlebih dahulu harus 
memperhatikan teori-teori yang melandasinya, dan bagaimana implikasinya dalam proses 
pembelajaran. 
3. Tujuannya sama-sama untuk perubahan atas sikap dan prilaku 
Keduanya bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan yang dilakukan secara sadar dan untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan menetap dalam tingkah laku sebagai akibat 
atau hasil dari pengalaman yang lalu dan latihan berinteraksi dengan lingkungannya. 
C. Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran 
1. Fokus usaha pada guru adalah pengajaran (teaching) berfokus mengajar(i) atau transfer kompetensi. 
Pembelajaran (intructional) adalah bagian dari mengajar dan untuk mendidik dengan karakter yang khas 
atau memandu atau membimbing siswa dalam satu kompetensi tertentu yang ditentukan dalam KTSP, 
yang menjadi pusat dalam pembelajaran adalah guru, sedangkan siswa adalah sebagai bawahan atau 
dianggap siswa tidak mengetahui apa-apa (komunikasi satu arah). 
2. Fokus hasil pengajaran siswa mampu mendapatkan suatu potensi dari RPP yang digariskan menurut 
kurikulum, fokusnya siswa biasa belajar mau, terampil dan membangkitkan kemauan belajar. 
Dari segi guru, proses tersebut dapat diamati secara tidak langsung. Artinya, proses belajar yang 
merupakan proses inteernal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh guru. Proses tersebut 
”tampak” lewat perilaku siswa mempelajari bahan belajar. Perilaku tersebut tampak pada tindak-tindak 
belajar tentang beberapa mata pelajaran yang merupakan respon siswa terhadap tindak mengajar atau 
tindak pembelajaran dari guru. Perilaku belajar tersebut ada hubungannya dengan desain instruksional 
guru. Dalam desain intruksional, guru membuat tujuan instruksional khusus, atau sasaran belajar. 
Adapun hubungan pembelajaran dalam rangka emansipasi diri siswa menuju kemandirian adalah: 
1. Guru yang membuat desain instruksional memandang siswa sebagai partner yang memiliki asas 
emansipasi diri menuju kemandirian. Guru menyusun acara pembelajaran. 
2. Siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran. 
3. Tujuan pembelajaran dalam desain instruksional dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan-pertimbangan 
tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa 
menurut pandangan dan rumusan guru. 
4. Kegiatan belajar-mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas. Tindak pembelajaran 
tersebut menggunakan bahan belajar, wujudnya adalah berbagai bidang studi di sekolah. 
5. Proses belajar merupakan hal yang dialammi oleh siswa, suatu respons terhadap segala acara 
pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Dalam proses ini, guru meningkatkan kemampuan-kemampuan 
kognitif, afektif dan psikomotoriknya. 
6. Perilaku siswa merupakan hasil proses belajar. Perilaku tersebut dapat berupa perilaku yang tak 
dikehendaki dan yang dikehendaki. Hanya perilaku-perilaku yang dikehendaki yang diperkuat 
7. hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat 
evaluasi guru. 
8. Setelah siswa lulus, berkat hasil belajar, siswa menyusun program belajar sendiri. 
Guru membuat desain instruksional yang berlaku bagi semua siswa dan juga merumuskan tujuan 
instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan instruksional khusus juga disebut sebagai 
sasaran belajar siswa, sebab rumusan tujuan tersebut diorientasikan bagi kepentingan siswa 
memperhitungkan pengetahuan awal dan kebutuhan belajar siswa. 
Dari segi guru, tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran merupakan pedoman tindak belajar 
dengan acuan berbeda. Tujuan instruksional (umum dan khusus) dijabarkan dari kurikulum yang berlaku 
secara legal di sekolah. Tujuan kurikulum sekolah tersebut dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional. 
Acuan tersebut, berarti juga mengaitka pada bahan belajar yang harus diajarkan oleh guru.
Dari segi siswa, sasaran belajar tersebut merupakan panduan belajar yang dapat diketahui oleh siswa 
sebagai akibat adanya informasi guru. Panduan belajar tersebut harus diikuti, sebab mengisyaratkan 
kriteria keberhasilan belajar. Karena keberhasilan belajar siswa merupakan prasyarat begi program 
belajar selanjutnya. Dengan keberhasilan belajar, maka siswa akan menyusun program belajar dan 
tujuan belajar sendiri. 
D. Dimensi Belajar 
1. Sikap dan Persepsi Positif tentang Belajar 
Sikap dan persepsi mempengaruhi kemampuan belajar siswa. Jika siswa memiliki pandangan yang 
kurang menyenangkan terhadap kelasnya, maka mereka tidak akan dapat belajar banyak; demikian pula 
jika siswa memiliki sikap negatif terhadap tugas-tugasnya di kelas maka perolehan belajarnya tidak 
sesuai dengan yang diinginkan. 
Mudah untuk dipahami bahwa sikap dan persepsi belajar sangat mempengaruhi proses belajar. Sikap 
dapat mempengaruhi belajar secara positif, sehingga belajar menjadi mudah, sebaliknya sikap juga 
dapat membuat belajar menjadi sangat sulit. 
Ada dua kategori sikap dan persepsi yang mempengaruhi belajar: (1) sikap dan persepsi tentang iklim 
(suasana) belajar, dan (2) sikap dan persepsi terhadap tugas-tugas kelas. Guru yang efektif memberikan 
penguatan terhadap kedua kategori itu dengan teknik yang jelas dan sesuai. 
Guru seyogyanya membantu menumbuhkan sikap, dan persepsi siswa yang positif terhadap iklim belajar 
dengan menekankan aspek-aspek internal siswa (suasana mental yang kondusif) daripada aspek-aspek 
eksternal. Aspek-aspek internal ini meliputi dua hal, yaitu (1) penerimaan oleh guru dan teman sekelas 
(kontak mata, penguatan, d1l), dan (2) kenyamanan suasana fisik di dalam kelas (perabot yang nyaman, 
aturan-aturan yang menyenangkan, dll). Guru dapat membantu menumbuhkan sikap dan persepsi yang 
positif terhadap tugas-tugas kelas dengan cara memberikan pemahaman akan nilai tugas, kejelasan 
tugas, dan kejelasan sumber. 
Elemen kunci untuk pembelajaran yang efektif adalah membantu siswa untuk mengembangkan sikap 
dan persepsi positif tentang belajar dan kelasnya. 
2. Berfikir Bagaimana Cara Memperoleh dan Mengintegrasikan Pengetahuan 
Membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan baru, mengintegrasi-kannya dengan pengetahuan 
yang sudah mereka miliki, dan menyimpannya di dalam memori merupakan aspek penting lain dalam 
belajar. 
Ketika siswa belajar tentang informasi baru, mereka harus dituntun dalam menghubungkan 
pengetahuan baru tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui, mengorganisasikan informasi 
tersebut, kemudian menjadikannya sebagai bagian pengetahuannya di Long-term Memory (LTM) yang 
dikatakan sebagai proses internalisasi. 
Dalam upaya memperoleh pengetahuan dan memahami sesuatu, umumnya manusia melakukan satu 
atau lebih metode untuk memperoleh pengetahuan. Secara garis besar, metode yang biasa dilakukan 
untuk memperoleh pengetahuan berjumlah empat metode. Keempat metode ini biasa disebut sebagai 
metode memperoleh pengetahuan atau methods of knowing, yaitu: 
1. Tenacity, yang dimaksud dengan metode tenacity adalah cara memperoleh pengetahuan yang 
dilakukan dengan sangat meyakini sesuatu, meski bisa jadi apa yang diyakininya belum tentu benar.
Keyakinan ini disebabkan karena hal yang diyakini tersebut umumnya terjadi. 
Contoh: seseorang yang meyakini bahwa warna biru adalah warna keberuntungan karena sering 
memperoleh hal-hal yang menyenangkan setiap kali ia bersinggungan dengan warna biru, seperti 
memakai baju biru, membeli barang berwarna biru, dan lainnya. 
2. Authority yaitu metode memperoleh pengetahuan dengan mempercayakan pada pihak yang 
dianggap kompeten. 
Contoh: seseorang percaya bahwa besok akan turun hujan karena ia percaya dengan informasi yang 
diberikan oleh prakiraan cuaca esok hari. 
3. A priori, metode memperoleh pengetahuan dengan menitikberatkan pada kemampuan nalar dan 
intuisi diri sendiri, tanpa mempertimbangkan informasi dari pihak luar. 
Contoh: seseorang yang tengah tersesat namun mempercayakan dirinya untuk menemukan jalan keluar 
tanpa ada keinginan untuk bertanya. 
4. Science, cara memperoleh pengetahuan dengan melakukan serangkaian cara-cara ilmiah, seperti 
mengajukan dugaan, pengujian dugaan, pengontrolan variabel, hingga penyimpulan. Cara ini dianggap 
sebagai cara yang paling dapat diyakini kebenarannya atas pengetahuan yang diperoleh. Hal ini karena 
pada science telah dilakukan serangkaian ujicoba sebelum akhirnya memperoleh pengetahuan berupa 
kesimpulan, yang mana pengujian-pengujian seperti ini tidak ditemukan pada ketiga metode 
sebelumnya. 
3. Memperluas dan Mengembangkan Pengetahuan 
Belajar tidak berhenti sampai memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan. Siswa diharapkan 
mengembangkan pengetahuannya secara lebih mendalam melalui proses perluasan dan pendalaman 
pengetahuan dengan cara menganalisis apa yang telah dipelajari. Proses analisis dapat dilakukan melalui 
kajian perbandingan, klasifikasi, abstraksi, induktif/deduktif, mengkonstruksi, analisis kesalahan, analisis 
perspektif. 
Guru diharapkan mempertimbangkan dua pertanyaan penting berkenaan dengan perencanaannya 
terhadap dimensi ketiga ini : 
Informasi apa yang penting bagi siswa agar mereka dapat memperluas dan memperdalam 
pengetahuannya ? 
Strategi dan aktivitas apa yang akan digunakan untuk membantu siswa memperluas dan memperdalam 
informasi tersebut ? 
4. Menggunakan Pengetahuan secara Bertahap 
Belajar yang dianggap paling efektif adalah ketika pengetahuan digunakan untuk menunjukkan tugas - 
tugas yang bermakna secara bertahap. Pastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk menggunakan 
pengetahuannya menjadi bermakna. 
Melalui proses pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir seperti membuat 
keputusan, memecahkan masalah, penemuan, penyelidikan, eksperimen, dan analisis sistem, maka 
siswa akan menggunakan pengetahuannya tersebut secara bermakna. 
5. Pembiasaan Produktif dalam Hal Berpikir 
Aspek terakhir dalam dimensi belajar berkenaan dengan kebiasaan berpikir yang produktif, yakni 
kebiasaan berpikir kritis dan kreatif. Meskipun penguasaan konten itu perlu, tetapi hal ini bukanlah
tujuan utama pendidikan. 
Pengembangan mental pembiasaan di mana siswa belajar menurut apa yang diinginkan atau dibutuhkan 
dalam kehidupannya merupakan tujuan terpenting dalam pendidikan. Beberapa kebiasaan berpikir di 
antaranya : 
Memahami dan mencoba untuk memahami dengan jernih 
Berpikir secara terbuka (open mided) 
Berupaya untuk menahan dorongan emosi 
Menyadari akan konsekuensi terhadap pemikirannya sendiri  
Melakukan evaluasi terhadap efektivitas perilaku 
Mendorong diri sendiri untuk berkembang berdasarkan kesadaran akan keterbatasan pengetahuan dan 
kemampuan 
Konsisten terlibat dalam tugas-tugas meskipun jawaban atau solusi terhadap masalah belum 
diperoleh. 
Dari sikap dan persepsi positif tentang belajar di atas, yang mendorong munculnya model-model 
pengajaran. 
Model Pengajarannya adalah: a. Konsep 
b. Keterampilan Proses 
c. Keterampilan Berfikir Kritis 
d. Keterampilan Berfikir Kreatif 
e. Keterampilan Berfikir Produktif 
REFERENSI 
Sagala, Syaiful. 2008. ”Konsep dan Makna Pembelajaran”. Bandung: Alfabeta. 
Surya, Mohammad. 2004. “Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran”. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.  
Sutikno, Sobri M. 2008. “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: Prospect 
Uus Ruswandi, A. Heris Hermawan, Nurhamzah. 2008. ”Landasan Pendidikan”. Bandung: Insan 
Mandiri. 
 
http://74.125.153.132/search?q=cache:pHR9Zg4orLkJ:curriculumstudy.files.wordpress.com/2007/10/pe 
laksanaanpembelajaran.doc+pengertian+pengajaran&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a 
http://elmuttaqie.wordpress.com/2008/11/18/pengertian-dan-hakekat-pembelajaran/ 
 http://waraskamdi.com/index.php?option=com_content&task=view&id=22&Itemid=6

More Related Content

What's hot

Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungoLatihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Firman Anz
 
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3Ismail Fizh
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaran
Rock Holik
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranDei Al-faroby
 
Kps presentation (1)
Kps presentation (1)Kps presentation (1)
Kps presentation (1)
farah_afifah
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
auliagustin61
 
pentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanpentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanMohammad Nawawi
 
Hakikat Pembelajaran
Hakikat PembelajaranHakikat Pembelajaran
Hakikat Pembelajaran
Shinta Alya
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn20080210965
 
Model pembelajaran part I
Model pembelajaran part IModel pembelajaran part I
Model pembelajaran part I
Vivii Charmeiliaa
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduJagal Bilowo
 
Kajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua halaKajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua hala
joe zulkefli
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranFenny Radinal
 

What's hot (16)

Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungoLatihan worshop ptk 1 lanjutan   gusrizal sma3 bungo
Latihan worshop ptk 1 lanjutan gusrizal sma3 bungo
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaran
 
Draft imam
Draft imamDraft imam
Draft imam
 
Teori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaranTeori belajar dan pembelajaran
Teori belajar dan pembelajaran
 
Kps presentation (1)
Kps presentation (1)Kps presentation (1)
Kps presentation (1)
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar MengajarMakalah Keterampilan Dasar Mengajar
Makalah Keterampilan Dasar Mengajar
 
pentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikanpentingnya interaksi dalam pendidikan
pentingnya interaksi dalam pendidikan
 
Hakikat Pembelajaran
Hakikat PembelajaranHakikat Pembelajaran
Hakikat Pembelajaran
 
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum PembelajarannnnnnTuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
Tuti Herawati Tugas Kurikulum Pembelajarannnnnn
 
Model pembelajaran part I
Model pembelajaran part IModel pembelajaran part I
Model pembelajaran part I
 
Tugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpaduTugas resume pembelajaran terpadu
Tugas resume pembelajaran terpadu
 
Kajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua halaKajian tindakan komunikasi dua hala
Kajian tindakan komunikasi dua hala
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 

Viewers also liked

Elcuerpohumanotranslucido
ElcuerpohumanotranslucidoElcuerpohumanotranslucido
ElcuerpohumanotranslucidoUlises Adasme
 
Hitoria Oral
Hitoria OralHitoria Oral
Hitoria Oral15101989
 
2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidad
2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidad2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidad
2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidadPSOE Alaquàs
 
2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.p
2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.p2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.p
2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.pPSOE Alaquàs
 
Menace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas Kashalikar
Menace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas KashalikarMenace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas Kashalikar
Menace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas Kashalikarsandesh138
 
Calendario 2010
Calendario 2010Calendario 2010
Calendario 2010yettymaco
 
Colegio Agustinos
Colegio AgustinosColegio Agustinos
Colegio Agustinoscarmenbl
 
Ankur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas Kashalikar
Ankur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas KashalikarAnkur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas Kashalikar
Ankur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas Kashalikarsandesh138
 
Tema 1 Wordpress 2
Tema 1 Wordpress 2Tema 1 Wordpress 2
Tema 1 Wordpress 2
proferobertomuoz
 
Estatutos De Cooperativa Alpelo
Estatutos De Cooperativa AlpeloEstatutos De Cooperativa Alpelo
Estatutos De Cooperativa Alpelo
IES DUQUES DE NAJERA
 
Universidad Laica Eloy Alfaro De Manabi
Universidad Laica Eloy Alfaro De ManabiUniversidad Laica Eloy Alfaro De Manabi
Universidad Laica Eloy Alfaro De ManabiMaggito24
 
Slot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatan
Slot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatanSlot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatan
Slot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatan
Ahmad Kamal Rahman
 
Daily agri report by epic research 01 oct 2014
Daily agri report by epic research 01 oct  2014Daily agri report by epic research 01 oct  2014
Daily agri report by epic research 01 oct 2014
Epic Research Limited
 

Viewers also liked (20)

Elcuerpohumanotranslucido
ElcuerpohumanotranslucidoElcuerpohumanotranslucido
Elcuerpohumanotranslucido
 
Hitoria Oral
Hitoria OralHitoria Oral
Hitoria Oral
 
2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidad
2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidad2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidad
2010 04 23 vcpta sobre grecia velo y otros temas actualidad
 
2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.p
2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.p2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.p
2010 03 19 gobierno aprueba proyecto les.p
 
Caminando por la via
Caminando por la viaCaminando por la via
Caminando por la via
 
Menace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas Kashalikar
Menace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas KashalikarMenace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas Kashalikar
Menace Of Cholera Marathi Bestseller Dr. Shriniwas Kashalikar
 
Calendario 2010
Calendario 2010Calendario 2010
Calendario 2010
 
ExposicióN Nntt
ExposicióN NnttExposicióN Nntt
ExposicióN Nntt
 
Colegio Agustinos
Colegio AgustinosColegio Agustinos
Colegio Agustinos
 
Ankur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas Kashalikar
Ankur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas KashalikarAnkur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas Kashalikar
Ankur (Bestseller Marathi Poetry) Dr. Shriiwas Kashalikar
 
Agenda Cosmica.
Agenda Cosmica.Agenda Cosmica.
Agenda Cosmica.
 
Jenniffer
JennifferJenniffer
Jenniffer
 
Tema 1 Wordpress 2
Tema 1 Wordpress 2Tema 1 Wordpress 2
Tema 1 Wordpress 2
 
Estatutos De Cooperativa Alpelo
Estatutos De Cooperativa AlpeloEstatutos De Cooperativa Alpelo
Estatutos De Cooperativa Alpelo
 
գնահատում
գնահատումգնահատում
գնահատում
 
Portfolio
PortfolioPortfolio
Portfolio
 
Universidad Laica Eloy Alfaro De Manabi
Universidad Laica Eloy Alfaro De ManabiUniversidad Laica Eloy Alfaro De Manabi
Universidad Laica Eloy Alfaro De Manabi
 
Slot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatan
Slot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatanSlot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatan
Slot 2 & 3 sistem unit, cpu & ingatan
 
Nuevo documento de microsoft office word (2)
Nuevo documento de microsoft office word (2)Nuevo documento de microsoft office word (2)
Nuevo documento de microsoft office word (2)
 
Daily agri report by epic research 01 oct 2014
Daily agri report by epic research 01 oct  2014Daily agri report by epic research 01 oct  2014
Daily agri report by epic research 01 oct 2014
 

Similar to Muaamalah

Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptxApa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
EVASUMARNI2
 
Isbm belajar
Isbm belajarIsbm belajar
Isbm belajar
Ihya Ulumiddin
 
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docxBAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
UpiHambuku
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
Gigyh Ardians
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum20080122
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Rosida Marasabessy
 
Peran guru ipa
Peran guru ipaPeran guru ipa
Peran guru ipa
Epink Biyung
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )KomariyahFitri
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )Fitri Lusmiyati
 
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum PembelajaranTugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajarandhikaadityantie
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
Deni Hernita Lubis
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)WARIKI
 
Mengajar dan Manajemen Kelas
Mengajar dan Manajemen KelasMengajar dan Manajemen Kelas
Mengajar dan Manajemen Kelas
Universitas Negeri Makassar
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaranagustaws
 

Similar to Muaamalah (20)

Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptxApa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
Apa Peran Saya Sebagai Guru.pptx
 
Isbm belajar
Isbm belajarIsbm belajar
Isbm belajar
 
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docxBAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
BAHAN_MAKALAH_STRATEGI_BELAJAR_MENGAJAR.docx
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
Peran guru ipa
Peran guru ipaPeran guru ipa
Peran guru ipa
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
Tugas kurikulum dan pembelajaran ( fitri k.l )
 
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum PembelajaranTugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
Tugas Presentasi Kurikulum Pembelajaran
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Tugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guruTugas dan tanggung jawab guru
Tugas dan tanggung jawab guru
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
 
Mengajar dan Manajemen Kelas
Mengajar dan Manajemen KelasMengajar dan Manajemen Kelas
Mengajar dan Manajemen Kelas
 
Faktor pembelajaran
Faktor pembelajaranFaktor pembelajaran
Faktor pembelajaran
 

Muaamalah

  • 1. FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2009 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadirat Allah swt. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, yang telah membawa kita kepada gerbang keselamatan. Kami membuat laporan ini bertujuan agar pembaca semua bisa memahami materi yang akan kami tuangkan dalam sebuah diskusi, yang membahas tentang “Persamaan dan Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran”. Semoga apa yang telah kami lakukan bisa bermanfaat umumnya bagi pembaca khususnya bagi kami semagai penulis, dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memebantu kami dalam penyusunan laporan ini. Laporan ini kami buat dengan semaksimal mungkin, dan apabila dalam pembuatan makalah ini ada kekeliruan, kami mohon pembaca dapat memakluminya dan semoga untuk kedepannya kami bisa lebih baik dalam pembuatan laporan-laporan yang lainnya. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Bandung, Oktober 2009 Penulis A. Pengertian Pembelajaran dan Pengajaran 1. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pendapat lain mengartikan bahwa pembelajaran merupakan aktifitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung secara efektif. Pembelajaran merupakan proses komunikatif-interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. Dari definisi yang dikemukakan di atas, secara umum pembelajaran merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dapat kami simpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan pendidik yang menimbulkan interaksi belajar mengajar dengan peserta didik untuk memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
  • 2. Pembelajaran diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Ada pandangan yang menyebutkan bahwa pendidikan itu didapat oleh siswa, bukan diterima. Pandangan senada menyatakan bahwa guru tidak dapat memberikan pendidikan apapun kepada siswa, tetapi siswa itulah yang harus mendapatkannya. Pandangan-pandangan yang menekankan faktor penting keaktifan siswa ini tentu saja tidak bermaksud mengecilkan arti penting pengajaran. Namun pada kenyataannya pengajaran menjadi sesuatu yang terabaikan. Memang pada akhirnya hasil yang dicapai oleh siswa dari belajarnya tergantung pada usahanya sendiri, tetapi bagaimana usaha itu terkondisikan banyak dipengaruhi oleh faktor pengajaran yang dilakukan oleh guru. Untuk itulah pembelajaran hendaknya dipandang sebagai variabel bebas (independent variable) yakni suatu kondisi yang harus dimanipulasikan, suatu rangkaian strategi yang harus diambil dan dilaksanakan oleh guru. Pandangan semacam ini akan memungkinkan guru untuk melakukan hal -hal sebagai berikut : a. mengusahakan lingkungan yang menguntungkan bagi kegiatan belajar; b. mengatur bahan pelajaran dalam suatu organisasi yang memudahkan siswa untuk mencerna; c. memilih suatu strategi mengajar yang optimal berdasarkan pertimbangan efektifitas dan kondisi psikologis siswa serta pertimbangan lainnya yang sesuai dengan konteks objektif di lapangan; d. memilih jenis alat-alat audio visual atau media pembelajaran lain yang tepat untuk keperluan belajar siswa. Pada waktu yang sama, pandangan tersebut akan menyarankan cara-cara yang dapat mendorong dan memotivasi siswa untuk siap, mau dan mampu belajar. Hal ini pada gilirannya akan mengarah secara langsung kepada suatu teori motivasi dan kepada suatu teori pendidikan tentang pertumbuhan kepribadian. 2. Pengertian Pengajaran Pandangan mengenai konsep pembelajaran terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan perkembangan IPTEKS. Tanda-tanda perkembangan tersebut, dapat kita amati berdasarkan pengertian-pengertian di bawah ini : 1) Pengajaran sama artinya dengan kegiatan mengajar. Kegiatan mengajar dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Dalam konsep ini, guru bertindak dan berperan aktif bahkan sangat menonjol dan bersifat menentukan segalanya. Pengajaran sama artinya dengan perbuatan mengajar; 2) Pengajaran merupakan interaksi mengajar dan belajar. Pengajaran berlangsung sebagai suatu proses saling pengaruh mempengaruhi dalam bentuk hubungan interaksi antara guru dan siswa. Guru bertindak sebagai pengajar, sedangkan siswa berperan sebagai yang melakukan perbuatan belajar. Guru dan siswa menunjukkan keaktifan yang seimbang sekalipunn peranannya berbeda namun terkait satu dengan yang lainnya; 3) Pengajaran sebagai suatu sistem.Pengertian pengajaran pada hakikatnya lebih luas dan bukan hanya sebagai suatu proses atau prosedur belaka. Pengajaran adalah suatu sistem yang luas, yang mengandung dan dilandasi oleh berbagai dimensi, yakni :
  • 3. a. Profesi guru, b. Perkembangan dan pertumbuhan siswa/peserta didik, c. Tujuan pendidikan dan pengajaran, d. Program pendidikan dan kurikulum, e. Perencanaan pengajaran, f. Strategi belajar mengajar, g. Media pengajaran, h. Bimbingan belajar, i. Hubungan antara sekolah dan masyarakat, dan j. Manajemen pendidikan / kelas. Proses pembelajaran berlangsung dalam suasana tertentu yakni situasi belajar mengajar. Dalm situasi ini, terdapat faktor-faktor yang saling berhubungan yaitu ; tujuan pembelajaran, siswa yang belajar, guru yang mengajar, bahan yang diajarkan, metode pembelajaran, alat bantu mengajar, prosedur penilaian, dan situasi pengajaran. Dalam proses pengajaran tersebut, semua faktor bergerak secara dinamis dalam suatu rangkaian yang terarah dalam rangka membawa para siswa/peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengajaran merupakan suatu pola yang didalamnya tersusun suatu prosedur yang direncanakan dan terarah serta bertujuan. Dalam istilah lain, kegiatan pembelajaran terdiri dari : tahap perencanaan, pelaksanaan/implementasi, dan evaluasi. Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran/pembelajaran/ pemelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum. B. Persamaan Pembelajaran dan Pengajaran 1. Sama-sama proses utama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, baik pembelajaran maupun pengajaran merupakan aktifitas yang paling utama. Karena keduanya merupakan proses komunikatif -interaktif antara sumber belajar, guru, dan siswa yaitu saling bertukar informasi. 2. Menggunakan guru sebagai pelaku, transfer dan pembimbing Peran yang dimiliki oleh seorang guru dalam tahap ini adalah sebagai fasilitator dengan kata lain ialah sebagai pelaku dalam pentransferan pengetahuan sekaligus sebagai pembimbing. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru harus berupaya dengan optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik, demi mencapai tujuan pembelajaran. Sebagaimana yang diungkapkan oleh E.Mulyasa (2007), bahwa tugas guru tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi harus menjadi fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar (facilitate of learning) kepada seluruh peserta didik. Untuk mampu melakukan proses pembelajaran ini si guru harus mampu menyiapkan proses pembelajarannya. Proses pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang guru hendaknya terlebih dahulu harus memperhatikan teori-teori yang melandasinya, dan bagaimana implikasinya dalam proses pembelajaran. 3. Tujuannya sama-sama untuk perubahan atas sikap dan prilaku Keduanya bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan yang dilakukan secara sadar dan untuk
  • 4. memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dan menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu dan latihan berinteraksi dengan lingkungannya. C. Perbedaan Pembelajaran dan Pengajaran 1. Fokus usaha pada guru adalah pengajaran (teaching) berfokus mengajar(i) atau transfer kompetensi. Pembelajaran (intructional) adalah bagian dari mengajar dan untuk mendidik dengan karakter yang khas atau memandu atau membimbing siswa dalam satu kompetensi tertentu yang ditentukan dalam KTSP, yang menjadi pusat dalam pembelajaran adalah guru, sedangkan siswa adalah sebagai bawahan atau dianggap siswa tidak mengetahui apa-apa (komunikasi satu arah). 2. Fokus hasil pengajaran siswa mampu mendapatkan suatu potensi dari RPP yang digariskan menurut kurikulum, fokusnya siswa biasa belajar mau, terampil dan membangkitkan kemauan belajar. Dari segi guru, proses tersebut dapat diamati secara tidak langsung. Artinya, proses belajar yang merupakan proses inteernal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh guru. Proses tersebut ”tampak” lewat perilaku siswa mempelajari bahan belajar. Perilaku tersebut tampak pada tindak-tindak belajar tentang beberapa mata pelajaran yang merupakan respon siswa terhadap tindak mengajar atau tindak pembelajaran dari guru. Perilaku belajar tersebut ada hubungannya dengan desain instruksional guru. Dalam desain intruksional, guru membuat tujuan instruksional khusus, atau sasaran belajar. Adapun hubungan pembelajaran dalam rangka emansipasi diri siswa menuju kemandirian adalah: 1. Guru yang membuat desain instruksional memandang siswa sebagai partner yang memiliki asas emansipasi diri menuju kemandirian. Guru menyusun acara pembelajaran. 2. Siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran. 3. Tujuan pembelajaran dalam desain instruksional dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa menurut pandangan dan rumusan guru. 4. Kegiatan belajar-mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di kelas. Tindak pembelajaran tersebut menggunakan bahan belajar, wujudnya adalah berbagai bidang studi di sekolah. 5. Proses belajar merupakan hal yang dialammi oleh siswa, suatu respons terhadap segala acara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Dalam proses ini, guru meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotoriknya. 6. Perilaku siswa merupakan hasil proses belajar. Perilaku tersebut dapat berupa perilaku yang tak dikehendaki dan yang dikehendaki. Hanya perilaku-perilaku yang dikehendaki yang diperkuat 7. hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. 8. Setelah siswa lulus, berkat hasil belajar, siswa menyusun program belajar sendiri. Guru membuat desain instruksional yang berlaku bagi semua siswa dan juga merumuskan tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan instruksional khusus juga disebut sebagai sasaran belajar siswa, sebab rumusan tujuan tersebut diorientasikan bagi kepentingan siswa memperhitungkan pengetahuan awal dan kebutuhan belajar siswa. Dari segi guru, tujuan instruksional dan tujuan pembelajaran merupakan pedoman tindak belajar dengan acuan berbeda. Tujuan instruksional (umum dan khusus) dijabarkan dari kurikulum yang berlaku secara legal di sekolah. Tujuan kurikulum sekolah tersebut dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional. Acuan tersebut, berarti juga mengaitka pada bahan belajar yang harus diajarkan oleh guru.
  • 5. Dari segi siswa, sasaran belajar tersebut merupakan panduan belajar yang dapat diketahui oleh siswa sebagai akibat adanya informasi guru. Panduan belajar tersebut harus diikuti, sebab mengisyaratkan kriteria keberhasilan belajar. Karena keberhasilan belajar siswa merupakan prasyarat begi program belajar selanjutnya. Dengan keberhasilan belajar, maka siswa akan menyusun program belajar dan tujuan belajar sendiri. D. Dimensi Belajar 1. Sikap dan Persepsi Positif tentang Belajar Sikap dan persepsi mempengaruhi kemampuan belajar siswa. Jika siswa memiliki pandangan yang kurang menyenangkan terhadap kelasnya, maka mereka tidak akan dapat belajar banyak; demikian pula jika siswa memiliki sikap negatif terhadap tugas-tugasnya di kelas maka perolehan belajarnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Mudah untuk dipahami bahwa sikap dan persepsi belajar sangat mempengaruhi proses belajar. Sikap dapat mempengaruhi belajar secara positif, sehingga belajar menjadi mudah, sebaliknya sikap juga dapat membuat belajar menjadi sangat sulit. Ada dua kategori sikap dan persepsi yang mempengaruhi belajar: (1) sikap dan persepsi tentang iklim (suasana) belajar, dan (2) sikap dan persepsi terhadap tugas-tugas kelas. Guru yang efektif memberikan penguatan terhadap kedua kategori itu dengan teknik yang jelas dan sesuai. Guru seyogyanya membantu menumbuhkan sikap, dan persepsi siswa yang positif terhadap iklim belajar dengan menekankan aspek-aspek internal siswa (suasana mental yang kondusif) daripada aspek-aspek eksternal. Aspek-aspek internal ini meliputi dua hal, yaitu (1) penerimaan oleh guru dan teman sekelas (kontak mata, penguatan, d1l), dan (2) kenyamanan suasana fisik di dalam kelas (perabot yang nyaman, aturan-aturan yang menyenangkan, dll). Guru dapat membantu menumbuhkan sikap dan persepsi yang positif terhadap tugas-tugas kelas dengan cara memberikan pemahaman akan nilai tugas, kejelasan tugas, dan kejelasan sumber. Elemen kunci untuk pembelajaran yang efektif adalah membantu siswa untuk mengembangkan sikap dan persepsi positif tentang belajar dan kelasnya. 2. Berfikir Bagaimana Cara Memperoleh dan Mengintegrasikan Pengetahuan Membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan baru, mengintegrasi-kannya dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki, dan menyimpannya di dalam memori merupakan aspek penting lain dalam belajar. Ketika siswa belajar tentang informasi baru, mereka harus dituntun dalam menghubungkan pengetahuan baru tersebut dengan apa yang telah mereka ketahui, mengorganisasikan informasi tersebut, kemudian menjadikannya sebagai bagian pengetahuannya di Long-term Memory (LTM) yang dikatakan sebagai proses internalisasi. Dalam upaya memperoleh pengetahuan dan memahami sesuatu, umumnya manusia melakukan satu atau lebih metode untuk memperoleh pengetahuan. Secara garis besar, metode yang biasa dilakukan untuk memperoleh pengetahuan berjumlah empat metode. Keempat metode ini biasa disebut sebagai metode memperoleh pengetahuan atau methods of knowing, yaitu: 1. Tenacity, yang dimaksud dengan metode tenacity adalah cara memperoleh pengetahuan yang dilakukan dengan sangat meyakini sesuatu, meski bisa jadi apa yang diyakininya belum tentu benar.
  • 6. Keyakinan ini disebabkan karena hal yang diyakini tersebut umumnya terjadi. Contoh: seseorang yang meyakini bahwa warna biru adalah warna keberuntungan karena sering memperoleh hal-hal yang menyenangkan setiap kali ia bersinggungan dengan warna biru, seperti memakai baju biru, membeli barang berwarna biru, dan lainnya. 2. Authority yaitu metode memperoleh pengetahuan dengan mempercayakan pada pihak yang dianggap kompeten. Contoh: seseorang percaya bahwa besok akan turun hujan karena ia percaya dengan informasi yang diberikan oleh prakiraan cuaca esok hari. 3. A priori, metode memperoleh pengetahuan dengan menitikberatkan pada kemampuan nalar dan intuisi diri sendiri, tanpa mempertimbangkan informasi dari pihak luar. Contoh: seseorang yang tengah tersesat namun mempercayakan dirinya untuk menemukan jalan keluar tanpa ada keinginan untuk bertanya. 4. Science, cara memperoleh pengetahuan dengan melakukan serangkaian cara-cara ilmiah, seperti mengajukan dugaan, pengujian dugaan, pengontrolan variabel, hingga penyimpulan. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling dapat diyakini kebenarannya atas pengetahuan yang diperoleh. Hal ini karena pada science telah dilakukan serangkaian ujicoba sebelum akhirnya memperoleh pengetahuan berupa kesimpulan, yang mana pengujian-pengujian seperti ini tidak ditemukan pada ketiga metode sebelumnya. 3. Memperluas dan Mengembangkan Pengetahuan Belajar tidak berhenti sampai memperoleh dan mengintegrasikan pengetahuan. Siswa diharapkan mengembangkan pengetahuannya secara lebih mendalam melalui proses perluasan dan pendalaman pengetahuan dengan cara menganalisis apa yang telah dipelajari. Proses analisis dapat dilakukan melalui kajian perbandingan, klasifikasi, abstraksi, induktif/deduktif, mengkonstruksi, analisis kesalahan, analisis perspektif. Guru diharapkan mempertimbangkan dua pertanyaan penting berkenaan dengan perencanaannya terhadap dimensi ketiga ini : Informasi apa yang penting bagi siswa agar mereka dapat memperluas dan memperdalam pengetahuannya ? Strategi dan aktivitas apa yang akan digunakan untuk membantu siswa memperluas dan memperdalam informasi tersebut ? 4. Menggunakan Pengetahuan secara Bertahap Belajar yang dianggap paling efektif adalah ketika pengetahuan digunakan untuk menunjukkan tugas - tugas yang bermakna secara bertahap. Pastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk menggunakan pengetahuannya menjadi bermakna. Melalui proses pembelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir seperti membuat keputusan, memecahkan masalah, penemuan, penyelidikan, eksperimen, dan analisis sistem, maka siswa akan menggunakan pengetahuannya tersebut secara bermakna. 5. Pembiasaan Produktif dalam Hal Berpikir Aspek terakhir dalam dimensi belajar berkenaan dengan kebiasaan berpikir yang produktif, yakni kebiasaan berpikir kritis dan kreatif. Meskipun penguasaan konten itu perlu, tetapi hal ini bukanlah
  • 7. tujuan utama pendidikan. Pengembangan mental pembiasaan di mana siswa belajar menurut apa yang diinginkan atau dibutuhkan dalam kehidupannya merupakan tujuan terpenting dalam pendidikan. Beberapa kebiasaan berpikir di antaranya : Memahami dan mencoba untuk memahami dengan jernih Berpikir secara terbuka (open mided) Berupaya untuk menahan dorongan emosi Menyadari akan konsekuensi terhadap pemikirannya sendiri  Melakukan evaluasi terhadap efektivitas perilaku Mendorong diri sendiri untuk berkembang berdasarkan kesadaran akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan Konsisten terlibat dalam tugas-tugas meskipun jawaban atau solusi terhadap masalah belum diperoleh. Dari sikap dan persepsi positif tentang belajar di atas, yang mendorong munculnya model-model pengajaran. Model Pengajarannya adalah: a. Konsep b. Keterampilan Proses c. Keterampilan Berfikir Kritis d. Keterampilan Berfikir Kreatif e. Keterampilan Berfikir Produktif REFERENSI Sagala, Syaiful. 2008. ”Konsep dan Makna Pembelajaran”. Bandung: Alfabeta. Surya, Mohammad. 2004. “Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran”. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.  Sutikno, Sobri M. 2008. “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: Prospect Uus Ruswandi, A. Heris Hermawan, Nurhamzah. 2008. ”Landasan Pendidikan”. Bandung: Insan Mandiri.  http://74.125.153.132/search?q=cache:pHR9Zg4orLkJ:curriculumstudy.files.wordpress.com/2007/10/pe laksanaanpembelajaran.doc+pengertian+pengajaran&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a http://elmuttaqie.wordpress.com/2008/11/18/pengertian-dan-hakekat-pembelajaran/  http://waraskamdi.com/index.php?option=com_content&task=view&id=22&Itemid=6