SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL [KKM]
Penegrtian KKM :
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan
diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa
satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan KKM.
Fungsi KKM
1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi
peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu
mata pelajaran
2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri
dalam mengikuti pembelajaran
3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan KD
– nya
4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi
pembelajaran
5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan
masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid)
Tahapan Penetapan KKM
Seperti pada uraian diatas bahwa penetapan KKM dilakukan oleh guru
atau kelompok guru mata pelajaran. Adapaun langkah dan tahapan
penetapan KKM antara lain:
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil
penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, hingga KKM mata
pelajaran.
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian
3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan
4. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada
saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta
didik
Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah
kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas mengacu
pada tingkatkesulitanKompetensi Dasaryangbersangkutan. Daya
dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang
belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain. Sedangkan
Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta
didik.
Langkah-langkah Menentukan KKM :
Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan
sumber daya pendukung meliputi warga sekolah/madrasah, sarana dan
prasarana dalam menyelenggarakan. Satuan pendidikan diharapkan
meningkatkan kriteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Aspek Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan).
Ditentukan bila dalam pelaksanaan pencapaiaan kompetensi menurut:
a. Pemahaman SDM :
1) Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa.
2) Memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang studi.
b. Daya kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran.
c. Waktu yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi (menggunakan
metode yang berpariasi)
d. Daya nalar dan kecermatan siswa yang tinggi.
e. Latihan khusus dengan bantuan orang lain.
f. Semakin kompleks atau sukar Kompetisi Dasar(KD) maka nilainya
semakin rendah, tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin
tinggi.
Aspek Daya Dukung.
1. Ketersediaan tenaga SDM.
2. Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan
misalny
3. Biaya Operasional Pendidikan(BOP).
4. Manajemen Sekolah/Madrasah.
5. Kepedulian Stakeholder Sekolah/Madrasah.
Perbandingan antara sarana dan prasarana ideal yang dibutuhkan
dengan sarana dan prasarana yang ada. Semakin tinggi daya pendukung
maka nilainya semakin tinggi.
Aspek Intake siswa
(Tingkat kemampuan rata-rata siswa) yaitu; Keberagaman latar
belakang, potensi dan kemampuan siwa secara individual)
Kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi :
1. Hasil seleksi PSB.
2. SKHU.
3. Rapor kelas 1
LANGKAH-LANGKAH MENETAPKAN KKM
Oleh : Drs. Wannef Jambak
Dalam penetapam KKM ini masih ada beberapa sekolah atau guru
bidang study yang belum memahaminya. Akibatnya beberapa diantara
guru mengalami kesulitan untuk menetapkam KKM pada Laporan Hasil
Belajar Siswa (LHBS) atau dulu kita kenal dengan Rapor.
Sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh BSNP maka ada beberapa
rambu-rambu yang harus diamati sebelum ditetapkan KKM di sekolah.
Adapun rambu-rambu yang dimaksud adalah :
1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran.
2. KKM ditetapkan oleh forum sekolah.
3. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar antara 0-
100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan.
4. Kreteria ditetapkan untuk masing-masing indikator idealnya
berkisar 75 %
5. Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kreterian ideal (
sesuai kondisi sekolah)
6. Dalam menentukan KKM haruslah dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas indikator, serta kemampuan sumber daya
pendukung.
7. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang
ditetapkan atau dipilih sekolah.
Dari berbagai rambu-rambu yang ada itu, selanjutnya melalui kegiatan
Musyawarah Guru Bidang Study (MGMP) maka akan dapat diperoleh
berapa KKM dari masing-masing bidang study.
Ada beberapa kreteria penetapan KKM yang dapat dilaksanakan ,
diantaranya :
1. Kompleksitas indikator ( kesulitan dan kerumitan)
2. Daya dukung ( sarana dan prasarana yang ada, kemampuan
guru, lingkungan, dan juga masalah biaya)
3. Intake siswa ( masukan kemampuan siswa )
Kemudian dalam menafsirkan KKM dapat pula dilakukan dengan
beberapa cara, dainataranya :
A. Dengan cara memberikan point pada setiap kreteria yang
ditetapkan (dalam bentuk %):
1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas tinggi pointnya = 1
Kompleksitas sedang pointnya = 2
Kompleksitas rendah poinya = 3
2. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan
dan biaya)
Daya dukung tinggi pointnya = 3
Daya dukung sedang pointnya = 2
Daya dukung rendah pointnya = 1
3. Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake siswa tinggi pointnya = 3
Intake siswa sedang pointnya = 2
Intake siswa rendah poinnya = 1
Contoh :
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut:
Kompleksitas rendah =3, daya dukung tinggi =3, intake siswa sedang =
2, maka KKM-nya
adalah [(3 + 3 + 2)/9] x 100 = 88,89 %
B. Denganmenggunakanrentangnilai pada setiap kreteria, yakni :
1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas tinggi rentang nilainya = 50-64
Kompleksitas sedang rentang nilainya = 65-80
Kompleksitas rendah rentang nilainya = 81-100
2. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan
dan biaya)
Daya dukung tinggi rentang nilainya = 81-100
Daya dukung sedang rentang nilainya = 65-80
Daya dukung rendah rentang nilainya = 50-64
3.Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake siswa tinggi rentang nilainya = 81-100
Intake siswa sedang rentang nilainya = 65-80
Intake siswa rendah rentang nilainya = 50-64
Jika indikator memiliki Kreteria sebagai berikut: kompleksitas sedang,
daya dukung tinggi, dan intake sedang, maka KKM-nya adalah rata-rata
setiap unsur dari kreteria yang telah kita tentukan. ( Dalam
menentukan rentang nilai dan menentuikan nilai dari setiap kreteria
perlu kesepakatan dalam forum MGMP).
Contoh:
Kompleksitas sedang =75, daya dukung tinggi= 90, intake sedang = 70
maka KKM-nya adalah ( 75 + 90 +70) /3= 78,3
c. Dengan cara memberikan pertimbangan profesional judgment
pada setiap kreteria untuk menetapkan nilai :
1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan )
Kompleksitas tinggi
Kompleksitas sedang
Kompleksitas rendah
2.Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan
biaya)
Daaya dukung tinggi
Daya dukung sedang
Daya dukung rendah
3.Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa)
Intake siswa tinggi
Intake siswa sedang
Intake siswa rendah
Contoh :
Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut : kompleksitas rendah,
daya dukung tinggi dan intake siswa sedang, maka dapat dikatakan
bahwa dari ketiga komponen diatas hanya satu komponen saja yang
mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan masimal 100 yaitu intake
(sedang). Jadi dalam hal ini guru dapat menetapkan kreteria ketuntasan
antara 90-80. ( Pedoman penetapa KKM dar BSNP, 2006)
Dalam menafsirkan KKM sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana
tingkatan-tingkatan dari komponen seperti kompleksitas, daya dukung,
dan intake. Hal ini dimaksudkan agar guru bidang study melalui MGMP
atau pihak sekolah jangan sampai salah dalam menetapkan KKM,
karana bila salah dalam menentukan KKM akan sangat merugikan pada
siswa.
Karena sesuai dengan peraturan apabila sampai mata pelajaran
diperoleh anak berada dibawah KKM ( tidak tuntas ), maka anak
tersebut tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, bila samapi
minimimal tiga mata pelajaran yang tidak tuntas.. Artinya kompetensi
dasar yang diharapkan pada siswa tersebut tidak tercapai.
Untuk komponen kompleksitas misalnya, kapan kompleksitas (
kesulitan/ kerumitan) itu dikatakan Tingkat Kompleksitas Tinggi ?
yakni bila dalam pelaksanaannya menuntut Sumber Daya Manusia
(SDM), termasuk didalamnya memahami kopetensi yang harus dicapai
oleh siswa, kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran.
Kemudian waktu, diantaranya waktunya cukup lama, karena perlu
penguilangan. Serta Penalaran dan Kecermatan siswa yang tinggi.
Sedangkan Kemampuan Sumber Daya pendukung, yaitu tenaga
pengajar yang memadai(sesuai dengan latar belakang keahliannya),
sarana dan prasdarana pendukung dalam bidang pendidikan, biaya
manajemen, komite sekolah dan stakeholders sekolah.
Terakhir Intake ( tingkat kemampuan rata-rata siswa), untuk
memperoleh gambaran intake ini kita bisa melihat dari berbagai cara,
diantaranya dari hasil seleksi penerimaan siswa baru, dari hasil raport
kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes seleksi masuk atau
psikotes, dan juga bisa dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya.
Setelah KKM diperoleh, maka selanjutnya KKM itu dimasukkan pada
Laporan Hasil Belajar Siswa. Dari KKM inilah kita nantinya akan dapat
mengetahui apakah siswa tuntas atau tidak tuntas dalam pencapaian
Kompetensi Dasar serta indikator yang diharapkan.
Kalau nilai yang diperoleh siswa berada dibawah KKM maka diartikan
bahwa siswa itu belum tuntas, dan begitu juga sebaliknya bila nilai
siswa berada diatas KKM maka siswa tersebut dinyatakan tuntas dalam
pencapaian kompetensi dasar serta indikator-indikator yang
dilaksanakan oleh guru.
Untuk itu, sebelum melaksanakan penilaian maka terlebih dahulu harus
ditetapkan KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal ) terlebih dahulu.
Selamat merumuskan penetapan KKM di sekolah masing-masing. )*
(Penulis adalah Wakil Kepala Sekolah pada SMP Negeri 2 Sirandorung/
Konselor Sekolah dan Pemerhati Masalah Pendidikan di Tapteng
(Dikutip dari berbagai sumber)
Cara menetapkan KKM pada Indikator :
Dengan melakukan analisis terhadap kompleksitas, daya dukung dan
intake siswa, kemudian dibikin skor/point pada setiap criteria yang
ditetapkan
Contoh ; Kompleksitas rendah (skor 3), Daya dukung Tinggi (Skor 3)
dan Intake sedang (skor 2), maka ; (3+3+2)/9 x100=…. KKM indicator
menjadi : ------------ x 100% = 88,88% dibulatkan 89%.
9 Angka pembagi 9 merupakan penjumlahan nilai maksimal dari
ketiga(3) unsur yaitu; kompleksitas, daya dukung dan intake siswa.
Penentuan KKM indicator selain berguna untuk menentukan keluasan
dan kedalaman materi yang harus dikaji peserta didik, juga untuk
kepentingan penilaian berbasis SAS (Sistem Administrasi sekolah) yang
sekarang ini mulai dikembangkan di Sekolah/Madrasah yang telah
menerapkan teknologi informasi agar mudah diakses.
Cara Menetapkan KKM Kompetisi Dasar (KD)
Untuk Menetapkan KKM Kompetisi Dasar (KD) dilakukan dengan
menghitung rata-rata KKM seluruh indicator dibagi jumlah indicator
dari KD yang bersangkutan. Contoh;
Kompetisi Dasar :
 Indikator 1 = 80%
 Indikator 2 = 75%
 Indikator 3 = 75%
 Indikator 4 = 77%
Maka KKM KD(Kompetisi Dasar) tersebut adalah; [80% + 75% + 75% +
77%] /4 = 76,7% atau 77%.
Cara Menetapkan KKM per Mata Pelajaran
Lihat alur di bawah;
 KKM Indikator
 KKM KD
 KKM MP
contoh :
 KD 1 = 80%
 KD 2 = 75%
 KD 3 = 75%
Maka KKM MP(MATA PELAJARAN) tersebut adalah; [80% + 75% +
75%] /3 = 76,7% atau 77%.
KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung
pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
SELANJUTNYA NILAI BISA DIKONVERSIKAN KEDALAM SKALA 1-4
SEPERTI TABEL SKALA PADA PERMENDIKBUD.

More Related Content

What's hot

SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA
 
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Johan Setiawan
 
Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)SABDA
 
3 jenis orang kristen.
3 jenis orang kristen.3 jenis orang kristen.
3 jenis orang kristen.Tujok Laing
 
Bukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah
Bukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolahBukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah
Bukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolahSmpnsatu Gemarang
 
2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasi
2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasi2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasi
2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasiSri Budi Sukiyanto
 
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnyaStruktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnyaSaifuz Zuhri
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12Adam Hiola
 
Natal yang Peduli, Yesus yang Peduli
Natal yang Peduli, Yesus yang PeduliNatal yang Peduli, Yesus yang Peduli
Natal yang Peduli, Yesus yang PeduliJohan Kristantoro
 
www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014
www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014
www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014Ega Bekti
 
2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.doc
2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.doc2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.doc
2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.docfifiyanti6
 

What's hot (20)

SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul PaulusSABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
SABDA MLC - Kehidupan Rasul Paulus
 
Kebenaran Allah
Kebenaran AllahKebenaran Allah
Kebenaran Allah
 
Riwayat hidup paulus
Riwayat hidup paulus   Riwayat hidup paulus
Riwayat hidup paulus
 
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
 
Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)Memahami Makna Paskah (MMP)
Memahami Makna Paskah (MMP)
 
Anak muda yang militan untuk Tuhan
Anak muda yang militan untuk TuhanAnak muda yang militan untuk Tuhan
Anak muda yang militan untuk Tuhan
 
3 jenis orang kristen.
3 jenis orang kristen.3 jenis orang kristen.
3 jenis orang kristen.
 
Bukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah
Bukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolahBukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah
Bukti fisik penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah
 
2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasi
2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasi2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasi
2 skoring smp-teknikpenskoran-akreditasi
 
Garam & Terang Dunia
Garam & Terang DuniaGaram & Terang Dunia
Garam & Terang Dunia
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnyaStruktur organisasi sekolah dan tugasnya
Struktur organisasi sekolah dan tugasnya
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 12
 
Natal yang Peduli, Yesus yang Peduli
Natal yang Peduli, Yesus yang PeduliNatal yang Peduli, Yesus yang Peduli
Natal yang Peduli, Yesus yang Peduli
 
Pembimbing pak
Pembimbing pakPembimbing pak
Pembimbing pak
 
Pak kelas8 bab2 sm1 dave
Pak kelas8 bab2 sm1 davePak kelas8 bab2 sm1 dave
Pak kelas8 bab2 sm1 dave
 
www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014
www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014
www.operatorsekolah.com - Instrumen pk guru kelas atau mata pelajaran.doc 2014
 
LPJ ASM SEMESTER 1
LPJ ASM SEMESTER 1LPJ ASM SEMESTER 1
LPJ ASM SEMESTER 1
 
Jangan takut
Jangan takutJangan takut
Jangan takut
 
2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.doc
2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.doc2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.doc
2. Silabus Prakarya Kelas 7 Semester 2 dan 1 ok.doc
 

Viewers also liked

Program pengayaan dan remidi fisika
Program pengayaan dan remidi fisikaProgram pengayaan dan remidi fisika
Program pengayaan dan remidi fisikaGusti Susanta
 
Pelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedialPelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedialTri Widodo
 
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANPEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANNASuprawoto Sunardjo
 
Program Remidial dan Pengayaan
Program Remidial dan PengayaanProgram Remidial dan Pengayaan
Program Remidial dan PengayaanKhanifah Inabah
 
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANKEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANFAJAR MENTARI
 
SOAL PENGAYAAN BAHASA INGGRIS UN 2016
SOAL PENGAYAAN  BAHASA INGGRIS UN 2016SOAL PENGAYAAN  BAHASA INGGRIS UN 2016
SOAL PENGAYAAN BAHASA INGGRIS UN 2016Phaphy Wahyudhi
 
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaanAnalisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaanMTs Nurul Huda Sukaraja
 

Viewers also liked (8)

Program pengayaan dan remidi fisika
Program pengayaan dan remidi fisikaProgram pengayaan dan remidi fisika
Program pengayaan dan remidi fisika
 
Pelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedialPelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedial
 
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANPEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
 
Panduan smp
Panduan smpPanduan smp
Panduan smp
 
Program Remidial dan Pengayaan
Program Remidial dan PengayaanProgram Remidial dan Pengayaan
Program Remidial dan Pengayaan
 
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAANKEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
 
SOAL PENGAYAAN BAHASA INGGRIS UN 2016
SOAL PENGAYAAN  BAHASA INGGRIS UN 2016SOAL PENGAYAAN  BAHASA INGGRIS UN 2016
SOAL PENGAYAAN BAHASA INGGRIS UN 2016
 
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaanAnalisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
Analisis hasil ulangan, remedial, &pengayaan
 

Similar to Kriteria ketuntasan minimal

Cara menghitung kkm
Cara menghitung kkmCara menghitung kkm
Cara menghitung kkmmachsari
 
Penyusunan kkm [autosaved] a
Penyusunan kkm [autosaved] aPenyusunan kkm [autosaved] a
Penyusunan kkm [autosaved] aSUKAWANGI03
 
Penetapan kkm
Penetapan  kkmPenetapan  kkm
Penetapan kkmNie Nie
 
Contoh proses penentuan kkm
Contoh proses penentuan kkmContoh proses penentuan kkm
Contoh proses penentuan kkmNenk Srimulyati
 
Presentation kkg 1 kkm
Presentation kkg 1  kkmPresentation kkg 1  kkm
Presentation kkg 1 kkmwahidinnoor
 
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
Penetapan kriteria ketuntasan minimal
Penetapan kriteria ketuntasan minimalPenetapan kriteria ketuntasan minimal
Penetapan kriteria ketuntasan minimalGunawan Anwar
 
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajar
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajar6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajar
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajarNuzli Muhammad
 
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penentuan Kriteria Ketuntasan MinimalPenentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penentuan Kriteria Ketuntasan MinimalHarsidi Side
 
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan MinimalPenetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimalsmpbudiagung
 
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)Dadan Nasrullah
 
21_penetapan_kkm_umum.ppt
21_penetapan_kkm_umum.ppt21_penetapan_kkm_umum.ppt
21_penetapan_kkm_umum.pptNaidiFrend1
 
21 penetapan kkm_umum
21 penetapan kkm_umum21 penetapan kkm_umum
21 penetapan kkm_umumSri Wahyu
 

Similar to Kriteria ketuntasan minimal (20)

Cara menghitung kkm
Cara menghitung kkmCara menghitung kkm
Cara menghitung kkm
 
Tugas p3 f
Tugas p3 fTugas p3 f
Tugas p3 f
 
Penyusunan kkm [autosaved] a
Penyusunan kkm [autosaved] aPenyusunan kkm [autosaved] a
Penyusunan kkm [autosaved] a
 
Penetapan kkm
Penetapan  kkmPenetapan  kkm
Penetapan kkm
 
Contoh proses penentuan kkm
Contoh proses penentuan kkmContoh proses penentuan kkm
Contoh proses penentuan kkm
 
Presentation kkg 1 kkm
Presentation kkg 1  kkmPresentation kkg 1  kkm
Presentation kkg 1 kkm
 
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
 
Penetapan kriteria ketuntasan minimal
Penetapan kriteria ketuntasan minimalPenetapan kriteria ketuntasan minimal
Penetapan kriteria ketuntasan minimal
 
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajar
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajar6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajar
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajar
 
Prosedur kkm
Prosedur kkmProsedur kkm
Prosedur kkm
 
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penentuan Kriteria Ketuntasan MinimalPenentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
 
Mekanisme penetapan-kkm
Mekanisme penetapan-kkmMekanisme penetapan-kkm
Mekanisme penetapan-kkm
 
1. penetapan kkm umum, 180208
1. penetapan kkm umum, 1802081. penetapan kkm umum, 180208
1. penetapan kkm umum, 180208
 
1. penetapan kkm umum, 180208
1. penetapan kkm umum, 1802081. penetapan kkm umum, 180208
1. penetapan kkm umum, 180208
 
Penyusunan KKM
Penyusunan KKMPenyusunan KKM
Penyusunan KKM
 
PENETAPAN KKM.pptx
PENETAPAN KKM.pptxPENETAPAN KKM.pptx
PENETAPAN KKM.pptx
 
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan MinimalPenetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
 
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
 
21_penetapan_kkm_umum.ppt
21_penetapan_kkm_umum.ppt21_penetapan_kkm_umum.ppt
21_penetapan_kkm_umum.ppt
 
21 penetapan kkm_umum
21 penetapan kkm_umum21 penetapan kkm_umum
21 penetapan kkm_umum
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Kriteria ketuntasan minimal

  • 1. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL [KKM] Penegrtian KKM : KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM. Fungsi KKM 1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran 2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran 3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan KD – nya 4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran 5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid) Tahapan Penetapan KKM Seperti pada uraian diatas bahwa penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Adapaun langkah dan tahapan penetapan KKM antara lain: 1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, hingga KKM mata pelajaran. 2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan penilaian 3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan 4. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas mengacu pada tingkatkesulitanKompetensi Dasaryangbersangkutan. Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain. Sedangkan Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik. Langkah-langkah Menentukan KKM : Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah/madrasah, sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria Ketuntasan Belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Aspek Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan). Ditentukan bila dalam pelaksanaan pencapaiaan kompetensi menurut: a. Pemahaman SDM : 1) Memahami kompetensi yang harus dicapai siswa. 2) Memiliki pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang studi. b. Daya kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran. c. Waktu yang diperlukan untuk pencapaian kompetensi (menggunakan metode yang berpariasi)
  • 2. d. Daya nalar dan kecermatan siswa yang tinggi. e. Latihan khusus dengan bantuan orang lain. f. Semakin kompleks atau sukar Kompetisi Dasar(KD) maka nilainya semakin rendah, tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Aspek Daya Dukung. 1. Ketersediaan tenaga SDM. 2. Sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan misalny 3. Biaya Operasional Pendidikan(BOP). 4. Manajemen Sekolah/Madrasah. 5. Kepedulian Stakeholder Sekolah/Madrasah. Perbandingan antara sarana dan prasarana ideal yang dibutuhkan dengan sarana dan prasarana yang ada. Semakin tinggi daya pendukung maka nilainya semakin tinggi. Aspek Intake siswa (Tingkat kemampuan rata-rata siswa) yaitu; Keberagaman latar belakang, potensi dan kemampuan siwa secara individual) Kemampuan rata-rata yang dimiliki siswa untuk mencapai kompetensi : 1. Hasil seleksi PSB. 2. SKHU. 3. Rapor kelas 1 LANGKAH-LANGKAH MENETAPKAN KKM Oleh : Drs. Wannef Jambak Dalam penetapam KKM ini masih ada beberapa sekolah atau guru bidang study yang belum memahaminya. Akibatnya beberapa diantara guru mengalami kesulitan untuk menetapkam KKM pada Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) atau dulu kita kenal dengan Rapor. Sesuai dengan petunjuk yang ditetapkan oleh BSNP maka ada beberapa rambu-rambu yang harus diamati sebelum ditetapkan KKM di sekolah. Adapun rambu-rambu yang dimaksud adalah : 1. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran. 2. KKM ditetapkan oleh forum sekolah. 3. KKM dinyatakan dalam bentuk prosentasi berkisar antara 0- 100, atau rentang nilai yang sudah ditetapkan. 4. Kreteria ditetapkan untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75 % 5. Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kreterian ideal ( sesuai kondisi sekolah) 6. Dalam menentukan KKM haruslah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator, serta kemampuan sumber daya pendukung. 7. KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang ditetapkan atau dipilih sekolah. Dari berbagai rambu-rambu yang ada itu, selanjutnya melalui kegiatan Musyawarah Guru Bidang Study (MGMP) maka akan dapat diperoleh berapa KKM dari masing-masing bidang study. Ada beberapa kreteria penetapan KKM yang dapat dilaksanakan , diantaranya : 1. Kompleksitas indikator ( kesulitan dan kerumitan) 2. Daya dukung ( sarana dan prasarana yang ada, kemampuan guru, lingkungan, dan juga masalah biaya) 3. Intake siswa ( masukan kemampuan siswa )
  • 3. Kemudian dalam menafsirkan KKM dapat pula dilakukan dengan beberapa cara, dainataranya : A. Dengan cara memberikan point pada setiap kreteria yang ditetapkan (dalam bentuk %): 1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan ) Kompleksitas tinggi pointnya = 1 Kompleksitas sedang pointnya = 2 Kompleksitas rendah poinya = 3 2. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya) Daya dukung tinggi pointnya = 3 Daya dukung sedang pointnya = 2 Daya dukung rendah pointnya = 1 3. Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa) Intake siswa tinggi pointnya = 3 Intake siswa sedang pointnya = 2 Intake siswa rendah poinnya = 1 Contoh : Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut: Kompleksitas rendah =3, daya dukung tinggi =3, intake siswa sedang = 2, maka KKM-nya adalah [(3 + 3 + 2)/9] x 100 = 88,89 % B. Denganmenggunakanrentangnilai pada setiap kreteria, yakni : 1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan ) Kompleksitas tinggi rentang nilainya = 50-64 Kompleksitas sedang rentang nilainya = 65-80 Kompleksitas rendah rentang nilainya = 81-100 2. Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya) Daya dukung tinggi rentang nilainya = 81-100 Daya dukung sedang rentang nilainya = 65-80 Daya dukung rendah rentang nilainya = 50-64 3.Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa) Intake siswa tinggi rentang nilainya = 81-100 Intake siswa sedang rentang nilainya = 65-80 Intake siswa rendah rentang nilainya = 50-64 Jika indikator memiliki Kreteria sebagai berikut: kompleksitas sedang, daya dukung tinggi, dan intake sedang, maka KKM-nya adalah rata-rata setiap unsur dari kreteria yang telah kita tentukan. ( Dalam menentukan rentang nilai dan menentuikan nilai dari setiap kreteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP). Contoh: Kompleksitas sedang =75, daya dukung tinggi= 90, intake sedang = 70 maka KKM-nya adalah ( 75 + 90 +70) /3= 78,3 c. Dengan cara memberikan pertimbangan profesional judgment pada setiap kreteria untuk menetapkan nilai : 1. Kompleksitas: ( tingkat kesulitan / kerumitan ) Kompleksitas tinggi Kompleksitas sedang Kompleksitas rendah
  • 4. 2.Daya dukung : ( Sarana/ prasarana, kemampuan guru, lingkungan dan biaya) Daaya dukung tinggi Daya dukung sedang Daya dukung rendah 3.Intake Siswa : ( masukan kemampuan siswa) Intake siswa tinggi Intake siswa sedang Intake siswa rendah Contoh : Jika indikator memiliki kreteria sebagai berikut : kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan intake siswa sedang, maka dapat dikatakan bahwa dari ketiga komponen diatas hanya satu komponen saja yang mempengaruhi untuk mencapai ketuntasan masimal 100 yaitu intake (sedang). Jadi dalam hal ini guru dapat menetapkan kreteria ketuntasan antara 90-80. ( Pedoman penetapa KKM dar BSNP, 2006) Dalam menafsirkan KKM sebelumnya kita harus mengetahui bagaimana tingkatan-tingkatan dari komponen seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake. Hal ini dimaksudkan agar guru bidang study melalui MGMP atau pihak sekolah jangan sampai salah dalam menetapkan KKM, karana bila salah dalam menentukan KKM akan sangat merugikan pada siswa. Karena sesuai dengan peraturan apabila sampai mata pelajaran diperoleh anak berada dibawah KKM ( tidak tuntas ), maka anak tersebut tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, bila samapi minimimal tiga mata pelajaran yang tidak tuntas.. Artinya kompetensi dasar yang diharapkan pada siswa tersebut tidak tercapai. Untuk komponen kompleksitas misalnya, kapan kompleksitas ( kesulitan/ kerumitan) itu dikatakan Tingkat Kompleksitas Tinggi ? yakni bila dalam pelaksanaannya menuntut Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk didalamnya memahami kopetensi yang harus dicapai oleh siswa, kreatif dan inofatif dalam melaksanakan pembelajaran. Kemudian waktu, diantaranya waktunya cukup lama, karena perlu penguilangan. Serta Penalaran dan Kecermatan siswa yang tinggi. Sedangkan Kemampuan Sumber Daya pendukung, yaitu tenaga pengajar yang memadai(sesuai dengan latar belakang keahliannya), sarana dan prasdarana pendukung dalam bidang pendidikan, biaya manajemen, komite sekolah dan stakeholders sekolah. Terakhir Intake ( tingkat kemampuan rata-rata siswa), untuk memperoleh gambaran intake ini kita bisa melihat dari berbagai cara, diantaranya dari hasil seleksi penerimaan siswa baru, dari hasil raport kelas terakhir dari tahun sebelumnya, dari tes seleksi masuk atau psikotes, dan juga bisa dari ujian nasional pada jenjang sebelumnya. Setelah KKM diperoleh, maka selanjutnya KKM itu dimasukkan pada Laporan Hasil Belajar Siswa. Dari KKM inilah kita nantinya akan dapat mengetahui apakah siswa tuntas atau tidak tuntas dalam pencapaian Kompetensi Dasar serta indikator yang diharapkan. Kalau nilai yang diperoleh siswa berada dibawah KKM maka diartikan bahwa siswa itu belum tuntas, dan begitu juga sebaliknya bila nilai siswa berada diatas KKM maka siswa tersebut dinyatakan tuntas dalam pencapaian kompetensi dasar serta indikator-indikator yang dilaksanakan oleh guru. Untuk itu, sebelum melaksanakan penilaian maka terlebih dahulu harus ditetapkan KKM (Kreteria Ketuntasan Minimal ) terlebih dahulu. Selamat merumuskan penetapan KKM di sekolah masing-masing. )*
  • 5. (Penulis adalah Wakil Kepala Sekolah pada SMP Negeri 2 Sirandorung/ Konselor Sekolah dan Pemerhati Masalah Pendidikan di Tapteng (Dikutip dari berbagai sumber) Cara menetapkan KKM pada Indikator : Dengan melakukan analisis terhadap kompleksitas, daya dukung dan intake siswa, kemudian dibikin skor/point pada setiap criteria yang ditetapkan Contoh ; Kompleksitas rendah (skor 3), Daya dukung Tinggi (Skor 3) dan Intake sedang (skor 2), maka ; (3+3+2)/9 x100=…. KKM indicator menjadi : ------------ x 100% = 88,88% dibulatkan 89%. 9 Angka pembagi 9 merupakan penjumlahan nilai maksimal dari ketiga(3) unsur yaitu; kompleksitas, daya dukung dan intake siswa. Penentuan KKM indicator selain berguna untuk menentukan keluasan dan kedalaman materi yang harus dikaji peserta didik, juga untuk kepentingan penilaian berbasis SAS (Sistem Administrasi sekolah) yang sekarang ini mulai dikembangkan di Sekolah/Madrasah yang telah menerapkan teknologi informasi agar mudah diakses. Cara Menetapkan KKM Kompetisi Dasar (KD) Untuk Menetapkan KKM Kompetisi Dasar (KD) dilakukan dengan menghitung rata-rata KKM seluruh indicator dibagi jumlah indicator dari KD yang bersangkutan. Contoh; Kompetisi Dasar :  Indikator 1 = 80%  Indikator 2 = 75%  Indikator 3 = 75%  Indikator 4 = 77% Maka KKM KD(Kompetisi Dasar) tersebut adalah; [80% + 75% + 75% + 77%] /4 = 76,7% atau 77%. Cara Menetapkan KKM per Mata Pelajaran Lihat alur di bawah;  KKM Indikator  KKM KD  KKM MP contoh :  KD 1 = 80%  KD 2 = 75%  KD 3 = 75% Maka KKM MP(MATA PELAJARAN) tersebut adalah; [80% + 75% + 75%] /3 = 76,7% atau 77%. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa. SELANJUTNYA NILAI BISA DIKONVERSIKAN KEDALAM SKALA 1-4 SEPERTI TABEL SKALA PADA PERMENDIKBUD.